Tag Archives: logitech

Logitech-Signature-M650

Logitech Signature M650 Adalah Mouse Nirkabel Dengan Fitur SmartWheel Scrolling Dan Klik Yang Hampir Senyap

Laptop zaman sekarang kebanyakan sudah dilengkapi touchpad bawaan berukuran besar dan responsif. Namun bagi mereka yang membutuhkan kontrol yang lebih presisi, navigasi cepat, dan banyak melakukan aktivitas scrolling maka mouse masih menjadi senjata andalan.

Bicara mouse, Logitech baru-baru ini telah memperkenalkan mouse nirkabel terbarunya yaitu Signature M650. Mouse ini tersedia dalam dua ukuran, medium dan large (Signature M650 L). Ia hadir dengan bentuk berkontur, area ibu jari yang lembut, dan pegangan samping berbahan karet.

Logitech Signature M650 dan Signature M650 L akan tersedia di Indonesia pada 17 Januari 2022. Tersedia di seluruh online marketplace dan toko terdekat dalam warna graphite, off-white, dan rose untuk M650 dan warna graphite untuk M650 L.

Bekerja dengan sistem operasi Windows, macOS, Linux, Chrome OS, iPadOS, dan Android. Terhubung dalam sekejap melalui Bluetooth Low Energy atau Logi Bolt USB receiver yang terdapat dalam paket penjualan.

Harga yang disarankan untuk Signature M650 dan Signature M650 L adalah Rp599.000. Baterainya diklaim bisa bertahan hingga dua tahun.

Fitur Mouse Signature M650

Lebih lanjut, mouse nirkabel ini dirancang untuk meningkatkan setup kerja apa pun dan meningkatkan pengalaman kerja secara keseluruhan dengan fitur-fitur seperti SmartWheel scrolling, klik yang hampir senyap, dan desain berkontur yang menghadirkan kenyamanan.

Mouse Signature M650 menawarkan pengalaman khas mouse Logitech dengan berbagai fungsi produktivitas yang simpel, membuat bekerja sepanjang hari lebih mudah dan lebih cepat,” ungkap Andi Irawan, Cluster Category Manager untuk kategori Personal Workspace & Music di Logitech Indonesia.

Baik mengerjakan dokumen atau browsing, SmartWheel scrolling membantu memberikan pengguliran yang presisi dan pengguna dapat segera beralih ke pengguliran super cepat dalam sekejap. Sementara teknologi SilentTouch yang diusung mampu mengurangi kebisingan klik hingga 90% dibandingkan dengan Mouse Logitech M185.

Mempertimbangkan dampak lingkungan, sebagian dari komponen plastik mouse Signature M650 terbuat dari plastik daur ulang pasca-konsumen (Post-Consumer Recycled / PCR). Sekitar 64% untuk warna graphite, 26% untuk warna off-white, dan 26% untuk warna rose.

Logitech Luncurkan Litra Glow, Lampu Streaming Premium Seharga $60

Kamera dan mikrofon merupakan dua gadget terpenting bagi para streamer (di samping gaming PC tentu saja), namun tidak jarang mereka juga membutuhkan beberapa peralatan pendukung untuk meningkatkan nilai produksi dari karya-karyanya. Berhubung karyanya berbentuk video, pencahayaan yang baik tentu menjadi krusial, dan itulah mengapa produk terbaru dari Logitech ini bisa menjadi alternatif yang menarik buat mereka.

Dinamai Litra Glow, ia merupakan lampu yang dirancang khusus untuk keperluan streaming. Keunggulan utamanya adalah teknologi TrueSoft, yang diklaim mampu memancarkan cahaya secara merata selagi mempertahankan keakuratan warna kulit masing-masing penggunanya sealami mungkin. Jadi tidak peduli Anda berkulit gelap atau terang, Logitech yakin wajah Anda bisa tampil berseri berkat Litra Glow.

Pancaran cahayanya pun dipastikan lembut dan tidak menyilaukan. Logitech bahkan mengklaim bahwa Litra Glow sudah tersertifikasi aman untuk digunakan seharian. Ini penting mengingat para streamer umumnya bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer setiap harinya, dan pancaran cahaya yang mengarah ke wajah secara konstan terkadang bisa membuat mata cepat lelah.

Litra Glow bersifat plug-and-play. Cukup jepitkan ke atas monitor dan tancapkan kabelnya ke port USB 3.0 milik PC, maka ia sudah bisa langsung digunakan. Tinggi, sudut kemiringan, dan rotasinya bisa diatur, sementara fitur manajemen kabel memastikan setup streaming masing-masing pengguna tetap terlihat rapi di depan kamera.

Deretan LED yang tertanam di Litra Glow mampu memancarkan cahaya dengan rentang temperatur warna 2700 K – 6500 K dan tingkat kecerahan maksimum 250 lumen. Kedua parameter ini bisa diatur via tombol kontrol pada bagian belakang Litra Glow, atau bisa juga dengan menggunakan software Logitech G Hub. Pengguna juga dapat menyimpan hingga lima preset pengaturan, sehingga mereka bisa selalu menyesuaikan suasana ruangan dengan aktivitas yang tengah dilakukannya.

Litra Glow kabarnya akan segera dijual dengan harga $60 di beberapa negara. Di harga tersebut, ia bisa jadi alternatif yang jauh lebih terjangkau ketimbang penawaran serupa dari brand macam Elgato.

Sumber: Logitech via Engadget.

Logitech Luncurkan G303 Shroud Edition, Digarap Langsung Bersama Sang Streamer

Logitech punya mouse gaming wireless baru, yakni G303 Shroud Edition. Sesuai namanya, mouse ini merupakan hasil kolaborasi langsung Logitech bersama salah satu streamer terpopuler sejagat, Michael “shroud” Grzesiek.

Ini bukan pertama kalinya Logitech bekerja sama dengan sang streamer yang juga mantan pro player CS:GO tersebut. Namun kolaborasinya kali ini lebih spesial karena G303 (yang pertama dirilis di tahun 2015 dan sudah di-discontinue sejak lama) merupakan salah satu mouse favorit shroud yang digunakannya selama bertahun-tahun.

Secara umum, bentuk G303 Shroud Edition tidak jauh berbeda dari G303 orisinal, akan tetapi ada beberapa bagian yang telah diubah. Yang paling kentara tentu saja adalah hilangnya kabel di bagian depan, akan tetapi kita juga bisa melihat perbedaan letak dan wujud kedua tombol sampingnya. Di dalam, posisi switch-nya pun juga ikut dipindah.

Berbeda dari versi aslinya, kita sama sekali tidak akan menemukan pencahayaan RGB di sini. Satu-satunya sumber cahaya yang kelihatan hanyalah lampu kecil di atas scroll wheel sebagai indikator baterai. Di atas kertas, ukuran G303 Shroud Edition sedikit lebih besar ketimbang versi aslinya, akan tetapi bobotnya jauh lebih ringan di angka 75 gram.

Masih seputar fisiknya, kita juga bisa melihat panel samping yang berwarna agak transparan, tidak ketinggalan pula garis-garis penanda yang menunjukkan di mana biasanya shroud meletakkan jari-jarinya. Di bagian belakang mouse, ada laci kecil untuk menyimpan dongle USB.

Dari sisi teknis, G303 Shroud Edition menggunakan sensor HERO dengan sensitivitas 100-25.000 DPI dan kecepatan tracking maksimum 400 IPS. Supaya pergerakannya kian mulus, Logitech tak lupa menyematkan mouse feet berukuran jumbo yang terbuat dari bahan PTFE murni. Dalam sekali pengisian, baterainya diklaim mampu bertahan hingga 145 jam pemakaian. Charging-nya sendiri sudah mengandalkan USB-C.

Di Amerika Serikat, Logitech G303 Shroud Edition saat ini telah dipasarkan seharga $130. Sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya secara resmi di pasar tanah air.

Sumber: Ars Technica dan Business Wire.

Keyboard dan Mouse Nirkabel Terbaru Logitech Diciptakan untuk Penggemar Emoji

Seberapa penting emoji dalam keseharian Anda? Cukup penting sampai-sampai Anda masih menggunakannya selagi bertukar pesan via komputer atau laptop? Kalau demikian, maka keyboard anyar dari Logitech ini cocok buat Anda.

Dinamai Logitech Pop Keys, ia datang bersama total delapan keycap emoji — empat di antaranya sudah terpasang. Pengguna bebas memprogram tombol-tombol tersebut dengan emoji favoritnya melalui software Logitech Options di Windows atau macOS, atau menggantinya dengan fungsi yang lain kalau memang tidak sebegitu bergantungnya dengan emoji.

Secara estetika, Pop Keys mengadopsi gaya retro khas mesin tik seperti yang ditawarkan Logitech K380. Bedanya, Pop Keys merupakan sebuah mechanical keyboard, dengan tactile switch yang diklaim tahan sampai 50 juta kali klik. Jadi kalau Anda suka dengan gaya desain milik K380 tapi tidak nyaman dengan switch membran, Pop Keys bisa jadi alternatif yang menarik.

Menemani Pop Keys adalah Pop Mouse yang tak kalah jenaka desainnya. Emoji lagi-lagi menjadi tema utama di sini, dengan tombol di bawah scroll wheel yang dapat diklik untuk membuka menu emoji. Namun tentu saja, Anda bisa menggantinya dengan fungsi yang lain jika membutuhkan, semisal untuk mute mikrofon atau untuk mengambil screenshot.

Scroll wheel-nya sendiri cukup pintar dan mampu beradaptasi dengan cara pengguna menggulirkan. Kalau pelan, maka putarannya bertahap dan presisi. Kalau digulirkan secara cepat, maka putarannya pun jadi cepat dan los. Cara kerjanya mirip seperti scroll wheel milik MX Master 3 dan MX Anywhere 3.

Baik Pop Keys maupun Pop Mouse sama-sama memakai Bluetooth 5.1 sebagai koneksinya, akan tetapi Logitech turut menyertakan dongle USB Logi Bolt pada paket penjualannya bagi yang membutuhkan koneksi yang lebih stabil sekaligus lebih aman.

Terkait daya tahan baterainya, Pop Keys diyakini mampu bertahan hingga 3 tahun pemakaian menggunakan tiga baterai AAA. Pop Mouse pun tidak kalah fenomenal; sanggup beroperasi sampai 2 tahun hanya dengan mengandalkan satu baterai AA saja.

Di Amerika Serikat, Logitech Pop Keys saat ini telah dipasarkan seharga $100, sementara Pop Mouse dibanderol $40. Keduanya hadir dalam tiga kombinasi warna: Blast, Daydream, dan Heartbreaker. Untuk melengkapi, Logitech turut menawarkan Desk Mat seharga $20.

Sumber: Logitech.

Keyboard Nirkabel Logitech MX Keys Mini Ideal untuk Meja Kerja yang Sempit

Logitech punya keyboard nirkabel baru. Namanya MX Keys Mini, dan ia merupakan versi mungil dari keyboard Logitech MX Keys yang dirilis dua tahun silam.

Seperti yang bisa kita lihat, dimensi yang lebih ringkas itu Logitech wujudkan dengan mengeliminasi bagian numpad yang umumnya terdapat di sisi kanan. Empat tombol panahnya dimampatkan ke bawah Shift kanan, sementara tombol Del dipindah ke atas Backspace.

Sisanya — yang jarang digunakan oleh sebagian besar konsumen seperti tombol Insert, Home, End, Page Up, dan Page Down — sepenuhnya sirna. Dengan panjang bodi hanya 29,6 cm, keyboard ini ideal untuk pengguna yang punya meja kerja berukuran kecil.

Menariknya, Logitech justru menambahkan tiga tombol yang mungkin jauh lebih berguna bagi banyak orang, yaitu tombol mute/unmute mikrofon, tombol emoji, dan tombol untuk mengaktifkan fitur dictation di perangkat yang terhubung.

Selain dapat disambungkan ke perangkat Windows maupun macOS, MX Keys Mini juga kompatibel dengan perangkat Linux, Chrome OS, iOS, iPadOS, dan Android. Perlu dicatat, MX Keys Mini mengandalkan koneksi Bluetooth, dan ia tidak bisa digunakan bersama receiver USB milik periferal nirkabel Logitech pada umumnya.

Meski demikian, ia kompatibel dengan dongle Logi Bolt (dijual terpisah) yang diperkenalkan baru-baru ini, yang menjanjikan keamanan sekaligus stabilitas koneksi yang lebih baik daripada dongle USB tradisional.

MX Keys Mini bukanlah sebuah mechanical keyboard. Pun begitu, Logitech tetap menjanjikan pengalaman mengetik yang nyaman berkat bentuk permukaan tombol yang cekung. Varian default-nya hadir membawa layout ganda (Windows dan macOS), akan tetapi Logitech juga menawarkan varian khusus Mac dengan layout yang sesuai.

Seperti kakaknya, MX Keys Mini turut dibekali sistem backlight pintar yang akan menyala secara otomatis ketika pengguna mulai memakainya, lalu mati dengan sendirinya ketika pengguna meninggalkan meja. Tingkat kecerahannya juga bisa menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan di dalam ruangan secara otomatis.

Dalam sekali pengisian, baterai MX Keys Mini diklaim cukup untuk 10 hari pemakaian. Kalau backlight-nya dimatikan, perangkat malah diyakini mampu beroperasi sampai lima bulan lamanya sebelum akhirnya perlu diisi ulang.

Di Amerika Serikat, Logitech MX Keys Mini saat ini telah dipasarkan seharga $100, sama persis seperti MX Keys versi full-size. Konsumen bisa memilih di antara tiga opsi warna yang berbeda (rose, pale gray, dan graphite), akan tetapi versi Mac-nya cuma tersedia dalam satu warna saja.

Sumber: Logitech.

Harga Tidak Sampai Sejuta, Logitech G435 Hadirkan Koneksi Lightspeed Wireless dan Bluetooth Sekaligus

Pasar headset gaming nirkabel dengan harga terjangkau ($100 ke bawah) terus bertambah panas. Setelah Razer dan JBL, kini giliran Logitech yang menghadirkan penawarannya di segmen ini lewat Logitech G435.

Tidak tanggung-tanggung, Logitech bahkan memasang harga yang lebih murah lagi, tepatnya $80. Menariknya, harga yang amat kompetitif itu tetap bisa diimbangi dengan fitur yang lengkap. Dari segi konektivitas misalnya, G435 tak hanya mendukung sambungan Lightspeed (wireless 2,4 GHz) via dongle USB-A saja, tapi ia juga dapat dihubungkan ke perangkat mobile via Bluetooth.

Selain PC, G435 juga ideal untuk digunakan bersama PlayStation 4 maupun PlayStation 5. Pasalnya, di samping mendukung Dolby Atmos dan Windows Sonic, G435 juga kompatibel dengan teknologi spatial audio Tempest 3D milik PS5.

Melihat desain dan materi-materi promosinya, G435 terkesan jenaka, dan ternyata ia memang tidak cuma ditargetkan untuk konsumen dewasa saja. Headset ini rupanya juga punya fitur ramah anak, yang ketika diaktifkan bakal membatasi volume maksimal menjadi 85 dB saja.

Desainnya pun sangatlah ringkas, dengan bobot tidak lebih dari 165 gram. Dari situ sudah bisa ditebak kalau sebagian besar strukturnya terbuat dari plastik. Menariknya, bagian-bagian plastik ini mencakup minimal 22 persen materi daur ulang, dan Logitech tidak segan menyebut G435 sebagai headset gaming nirkabel paling ramah lingkungan yang pernah mereka produksi.

Keunikan lain yang bakal kita jumpai pada desain G435 adalah absennya boom mic. Sebagai gantinya, ia justru mengandalkan sepasang mikrofon beamforming yang tertanam langsung di earcup. Untuk kinerja audionya, G435 mengandalkan sepasang driver berdiameter 40 mm.

Dalam sekali pengisian, baterainya bisa bertahan sampai sekitar 18 jam pemakaian. Charging-nya sudah mengandalkan USB-C, tapi sayang tidak ada informasi apakah ia dapat tetap digunakan selagi baterainya diisi ulang. Perlu dicatat juga, Anda tak akan menemukan jack audio 3,5 mm di headset ini.

Di Indonesia, Logitech G435 kabarnya akan dijual lengkap dalam tiga pilihan warna mulai bulan November 2021 dengan kisaran harga Rp929.000, lebih murah daripada kurs dolarnya. Menarik.

Logi Dock Adalah Docking Station Sekaligus Speakerphone untuk Pekerja di Era Pandemi

Logitech adalah salah satu perusahaan yang justru diuntungkan oleh adanya pandemi. Hingga akhir Juni kemarin, penjualan mereka tercatat naik sebesar 66% dibanding tahun lalu. Padahal, tahun lalu penjualan mereka sebenarnya juga sempat naik drastis di bulan-bulan pertama pandemi.

Namun ketimbang sebatas menggenjot kapasitas produksi webcam dan produk-produk lainnya demi memenuhi demand. Logitech rupanya juga telah meluangkan waktu untuk menciptakan perangkat yang benar-benar dirancang untuk kebutuhan dunia kerja selama masa pandemi. Perangkat tersebut mereka juluki Logi Dock.

Sulit mendeskripsikan Logi Dock dalam satu frasa, sebab ia memang mengemas beberapa fungsi yang berbeda. Secara mendasar, ia merupakan sebuah docking station. Namun di saat yang sama, ia juga merupakan sebuah speaker yang bertenaga.

Sebagai sebuah docking station, Logi Dock dapat disambungkan dengan lima perangkat USB dan dua monitor sekaligus. Lalu dengan menggunakan satu kabel USB-C, seluruh perangkat tersebut dapat dihubungkan ke sebuah laptop, dan laptop-nya sendiri juga akan di-charge oleh Logi Dock dengan output maksimum sebesar 100 W.

Sebagai sebuah speaker, Logi Dock mengandalkan sepasang driver 55 mm dan sepasang passive radiator. Selain dapat menggantikan speaker PC atau laptop, Logi Dock juga bisa berperan sebagai speaker Bluetooth.

Relevan dengan kebutuhan meeting virtual selama pandemi, Logitech tak lupa menanamkan enam buah mikrofon noise cancelling ke dalam Logi Dock. Permukaan atasnya bahkan dilengkapi tombol kapasitif untuk mute/unmute mikrofon, serta untuk menyalakan atau mematikan tampilan video dari webcam.

Semuanya demi menghadirkan setup bekerja yang simpel dan teratur. Tak hanya via hardware, melainkan juga via software; Logi Dock menawarkan integrasi dengan aplikasi Logi Tune, dan aplikasi tersebut dapat pengguna sambungkan ke akun kalendernya.

Dari situ, ketika ada meeting yang segera dimulai, Logi Dock dapat memberikan notifikasi lewat indikator LED-nya, dan pengguna bisa bergabung ke meeting dengan mengklik tombol di Logi Dock. Sebagai informasi, Logitech memang berniat mendapatkan sertifikasi resmi dari Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet untuk Logi Dock.

Rencananya, Logi Dock bakal dipasarkan mulai musim dingin tahun ini (Desember) dengan harga $399, atau kurang lebih sekitar 5,7 jutaan rupiah. Selain warna abu-abu, ia juga akan tersedia dalam warna putih.

Sumber: Logitech.

Logitech Luncurkan Lini Periferal Bisnis, Unggulkan Teknologi Koneksi yang Aman Bernama Logi Bolt

Selain populer di kalangan pengguna rumahan, mouse dan keyboard Logitech juga banyak digunakan di kalangan pekerja kantoran. Namun itu tidak mencegah produsen asal Swiss tersebut memusatkan fokusnya lebih dalam lagi ke segmen bisnis dengan cara meluncurkan lini produk periferal baru, MX Master Series for Business.

Lineup-nya sejauh ini terdiri dari mouse MX Master 3 for Business, MX Anywhere 3 for Business, dan keyboard MX Keys for Business. Masing-masing perangkat menawarkan fitur yang sama persis seperti versi non-bisnisnya, dengan pengecualian pada aspek konektivitasnya. Pada versi bisnisnya, semua perangkat hadir bersama dongle USB-A baru bertajuk Logi Bolt.

Ketimbang memanfaatkan jaringan wireless 2,4 GHz seperti pada umumnya, Bolt justru menggunakan Bluetooth Low Energy sebagai basisnya. Tujuannya adalah untuk menyajikan koneksi antara periferal dan komputer yang jauh lebih aman.

Secara teknis, Bolt mendukung Bluetooth Security Mode 1, Security Level 4, dengan metode enkripsi Elliptic Curve Diffie-Hellman P-256 (ECDH) dan AES-CCM. Sederhananya, teknik enkripsi ini dirancang supaya perangkat dan unit receiver-nya cuma bisa berkomunikasi satu sama lain.

Tanpa dongle Bolt, masing-masing periferal sebenarnya masih bisa disambungkan ke komputer menggunakan koneksi Bluetooth bawaannya. Namun dalam skenario tersebut, tingkat keamanannya bakal turun menjadi Security Level 2 untuk mouse, dan Security Level 3 untuk keyboard.

Selain lebih aman, Bolt juga menjanjikan koneksi yang lebih stabil berkat latensi yang rendah, bahkan ketika pengguna berada di lingkungan kerja yang sangat sibuk sekalipun, yang umumnya melibatkan ratusan perangkat nirkabel yang beroperasi secara bersamaan.

Radius maksimum koneksinya adalah 10 meter, dan satu dongle Bolt dapat menghubungkan hingga enam perangkat sekaligus ke komputer. Sistem operasi yang didukung meliputi Windows, macOS, iOS, iPadOS, Linux, Chrome OS, dan Android.

Pada perangkat yang kompatibel dengan Logi Bolt, pengguna bisa menemukan lambang petir di samping logo Bluetooth pada bagian dasarnya / Logitech

Sejauh ini belum ada informasi berapa harga produk-produk di lini MX Master Series for Business. Dongle Logi Bolt sendiri rencananya akan dijual seharga $15. Namun perlu dicatat, perangkat yang kompatibel hanyalah yang mempunyai logo Bolt (seperti gambar petir) di bagian bawahnya. Dengan kata lain, Bolt tidak dapat digunakan bersama lini perangkat MX Master versi non-bisnis.

Selain lini MX Master versi bisnis, Logitech juga merilis lini periferal Ergo Series for Business. Lini tersebut terdiri dari mouse Ergo M575 dan keyboard Ergo K860, dan yang membedakannya dari versi standarnya sekali lagi adalah kompatibilitas dengan dongle Logi Bolt itu tadi.

Sumber: The Verge dan ZDNet.

Blue Icepop Adalah Upgrade Premium untuk Mic Bawaan Headset Logitech G Pro

Produsen mikrofon USB kenamaan, Blue, meluncurkan produk baru yang menarik, khususnya buat mereka yang menggunakan headset Logitech G Pro. Dinamai Blue Icepop, produk ini dirancang sebagai mikrofon premium untuk menggantikan mikrofon bawaan headset.

Icepop mengandalkan modul electret condenser berdiameter 10 mm dengan pickup pattern unidirectional untuk menangkap suara pengguna secara lebih jelas selagi mengeliminasi suara-suara di sekitar. Juga esensial adalah sebuah pop filter terintegrasi yang diyakini mampu menghilangkan kesan kasar dari suara “b” dan “p” yang kerap terjadi saat menggunakan mic bawaan headset dengan kualitas di bawah rata-rata.

Namun bagian terpentingnya adalah kemudahan penggunaan. Tanpa bantuan kabel tambahan, Icepop dapat langsung ditancapkan ke colokan 3,5 mm milik headset Logitech G Pro, G Pro X, atau G Pro X Wireless. Alternatifnya, Blue turut menawarkan varian Icepop yang kompatibel dengan headset Astro A40. Buat yang tidak tahu, baik Blue maupun Astro Gaming sama-sama merupakan anak perusahaan Logitech.

Icepop sepenuhnya bersifat plug-and-play dan tidak memerlukan instalasi driver khusus. Meski begitu, pengguna Logitech G Pro punya opsi untuk mengutak-atik kinerja Icepop lebih jauh lagi dengan memanfaatkan fitur Blue Voice di software pendamping Logitech G Hub. Sebelumnya, mic bawaan Logitech G Pro memang sudah mendukung fitur ini.

Dari segi fisik, Icepop mengadopsi desain yang cukup simpel sehingga tidak kelihatan terlalu mencolok ketika dipasangkan bersama Logitech G Pro. G Pro sendiri tergolong cukup elegan untuk ukuran headset gaming, dan kombinasi keduanya semestinya bakal sangat ideal untuk menemani sesi WFH.

Blue Icepop saat ini sudah dipasarkan secara global dengan banderol $50. Harga tersebut tidak bisa dibilang murah. Sebagai perbandingan, mic USB termurah yang Blue punya saat ini, Snowball Ice, juga dijual dengan harga $50.

Sumber: Logitech.

Diciptakan untuk Era WFH, Logitech Zone True Wireless Datang dengan Sertifikasi Zoom, Teams, dan Google Meet

Lewat sederet webcam yang dijualnya, Logitech pada dasarnya ingin kita semua selalu tampil prima selama masa WFH. Sekarang, Logitech rupanya juga ingin kita tidak terlihat seperti sedang bekerja di sebuah call center lewat TWS baru bernama Logitech Zone True Wireless.

Apa yang membedakan Zone dari seabrek TWS lain di pasaran dalam konteks video conferencing? Jawabannya adalah sertifikasi resmi dari tiga platform video conference yang paling banyak digunakan saat ini: Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet. Dengan kata lain, Zone mampu memenuhi berbagai standar kualitas yang ditetapkan oleh masing-masing platform.

Bisa kita asumsikan salah satu standarnya berkaitan dengan kinerja mikrofon, dan di sini Logitech telah membekali Zone dengan tiga buah mikrofon noise cancelling di setiap earpiece-nya untuk menangkap suara pengguna secara jelas, bahkan di lingkungan yang berisik. Tentu saja Logitech juga tidak lupa membekalinya dengan tombol khusus untuk mute.

Sebagai perangkat yang diciptakan untuk mendampingi penggunanya bekerja, Zone turut dilengkapi fitur active noise cancellation (ANC) untuk memblokir suara-suara yang mengganggu di sekitar. Sebaliknya, fitur transparency mode juga tersedia sehingga, ketika dibutuhkan, pengguna dapat mendengarkan suara-suara di sekitarnya tanpa perlu melepas perangkat dari telinga.

Zone mengandalkan driver berdiameter 12 mm untuk menghasilkan suara. Untuk koneksinya, pengguna dapat memilih antara Bluetooth 5.0 atau wireless via dongle USB. Kalau mau, Anda juga bisa menyambungkan Zone ke dua perangkat sekaligus (smartphone via Bluetooth, laptop via dongle USB) supaya bisa menggunakannya secara bergantian di kedua perangkat.

Dari segi estetika, Zone mengadopsi bahasa desain yang minimalis sekaligus modern, dengan pilihan warna hitam atau pink. Bodinya secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IP68. Charging case-nya pun juga tidak keberatan berbasah-basahan meski hanya dibekali sertifikasi IP54.

Dalam sekali pengisian, Zone bisa bertahan hingga 6 jam waktu bicara atau 9 jam waktu mendengar dengan ANC menyala. Kalau ANC-nya dimatikan, waktu bicaranya naik menjadi 6,5 jam, sedangkan waktu mendengarnya menjadi 12 jam. Charging case-nya punya daya yang cukup untuk mengisi perangkat sebanyak 2,5 kali, dan ia sendiri dapat diisi ulang menggunakan kabel USB-C ataupun Qi wireless charger.

Logitech Zone Wired Earbuds / Logitech

Di Amerika Serikat, Logitech Zone True Wireless kabarnya akan dijual dengan harga $299. Bagi yang memerlukan alternatif yang lebih terjangkau, Logitech juga bakal menghadirkan Zone Wired Earbuds dengan banderol $99.

Sesuai namanya, Zone Wired masih sepenuhnya mengandalkan kabel, tapi colokannya dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan antara 3,5 mm, USB-A, ataupun USB-C. Lagi-lagi yang jadi bahan jualan utama di sini adalah mikrofon noise-cancelling dengan sertifikasi dari tiga platform video conference itu tadi.

Sumber: What Hi-Fi dan Logitech.