Tag Archives: Lomography

Atoll Ultra-Wide 17mm F2.8 Art 7

Lomography Umumkan Lensa Atoll 17mm F2.8 Ultra Wide Art untuk Sistem Kamera Full Frame

Lomography telah membuka campaign crowdfunding untuk lensa terbarunya, Atoll Ultra-Wide 17mm F2.8 Art untuk sistem kamera mirrorless full frame. Lensa manual penuh ini terbuat dari material sandblasted, anodized aluminum, dan rancangan optiknya terdiri dari 13 elemen dalam 10 grup.

Lensa Atoll Ultra-Wide 17mm F2.8 Art memiliki dudukan asli Leica M-mount, namun Lomography menyediakan mount adapter ke Canon RF, Nikon Z, dan Sony E-mount. Dengan focal length 17mm, lensa ini menawarkan bidang pandang 103 derajat pada kamera full frame.

Lomography mengatakan, meski termasuk sangat lebar tetapi diklaim punya distorsi minimal dengan karakteristik warna yang vibrant dan kontras kuat. Serta, dioptimalkan untuk pengambilan foto maupun video dengan mekanisme pemfokusan helicoid.

Selain itu, lensa memiliki ring kontrol aperture yang diredam sehingga dapat beralih aperture dari terbuka penuh ke tertutup penuh dalam satu sapuan tanpa benturan atau klik. Rentang aperture-nya antara f2.8 hingga f22 dan menggunakan diafragma aperture delapan bilah.

Untuk versi Leica M-mount, Atoll Ultra-Wide 17mm F2.8 Art memiliki jarak fokus minimum 25cm. Sementara, versi dudukan Canon RF, Nikon Z, dan Sony E-mount memiliki jarak pemfokusan minimum 10cm berkat penggunaan adapter ‘close-up lens base‘. Ukurannya cukup ringkas, model yang terbesar versi Nikon Z memiliki diameter 73mm dan panjang 91mm.

Harga lensa Atoll Ultra-Wide 17mm F2.8 Art dibanderol US$399 atau (Rp5,6 jutaan) untuk versi Leica M-mount. Sementara, versi dudukan RF/Z/E mount dijual seharga US$449 (Rp6,3 jutaan) khusus penawaran early-bird di Kickstarter. Harga normal lensa ini masing-masing akan dijual US$549 dan US$600. Sejauh ini, Lomography telah berhasil mendanai dan mengirimkan 12 project Kickstarter dan unit pertama akan dikirim ke pendukung pada bulan Agustus 2021.

Sumber: DPreview

Diana-Instant-Square-4

Diana Instant Square, Kamera Film Instan dengan Lensa Dapat Ditukar Meluncur di Kicstarter

Bagi penggemar kamera film cetak instan, tentunya Anda sudah amat familier dengan seri Instax dari Fujifilm.

Perusahaan kamera asal Jepang itu belum lama ini meluncurkan kamera Instax Square SQ6 ke Indonesia yang dibanderol Rp2,049 juta.

Diana-Instant-Square

Namun bagi yang mendambakan kamera analog dengan format square seperti Fujifilm Instax SQ6 tapi dengan fasilitas lebih lengkap, jawabannya datang dari Lomography.

Mereka baru-baru ini telah merilis sebuah kampanye di Kickstarter untuk pembiayaan produksi kamera Diana Instant Square.

Sebuah kamera Instax pertama di dunia yang mendukung lensa yang dapat ditukar (interchangeable) dan memiliki hot shoe atau dudukan untuk untuk memasang lampu flash pada kamera.

Ya, Diana Instant Square kompatibel dengan square film Fujifilm Instax dan juga kompatibel dengan semua lensa milik kamera instant Diana F+.

Diana-Instant-Square-2

Dalam paket penjualannya sendiri, kita bisa memilih jenis lensa yang berbeda, seperti:

  • 20mm fisheye
  • 38mm super-wide-angle
  • 55mm wide-angle (+ close-up attachment)
  • 75mm kit lens
  • 110mm telephoto

Selain itu, Diana Instant Square juga dilengkapi dengan cermin untuk selfie, viewfinder yang bisa dilepas, dan dukungan aksesori lainnya.

Diana-Instant-Square-3

Diana-Instant-Square-1

Dalam proses pengambilan gambarnya Anda memiliki kontrol untuk mengatur fokus secara manual dan nilai aperture misalnya ke F11, F19, atau F32.

Bila tertarik, harga normal Diana Instant Square akan dibanderol US$100 atau sekitar Rp1,4 juta. Namun bila Anda membantu program crowdfunding yang digelar di Kickstarter, Anda cukup membayar US$65 atau Rp900 ribuan untuk versi klasik.

Sementara untuk versi edisi khusus dibanderol US$77 atau Rp1 jutaan. Rencananya unit akan dikirim mulai bulan Desember untuk versi klasik dan bulan Januari 2019 untuk edisi khusus.

Berikut spesifikasi lebih lengkapnya:

  • Film Format: Fujifilm Instax Square Film
  • Film Size: 86 mm x 72 mm
  • Dimensions: (WxHxD) 140 mm x 115 mm x 98 mm
  • Exposure Area: 62 mm x 62 mm
  • Shutter Speed: N (1/60), B (Bulb Mode, Unlimited)
  • Aperture: Manual settings, cloudy (f/11), partlysunny (f/19), sunny (f/32)
  • Film Ejection Mechanism: Motorized
  • Multiple Exposures: Unlimited
  • Flash: Diana F+ Flash (with adapter, included in package),hot shoe (with adapter, included in package)
    Interchangeable Lens Mount: Diana F+ bayonet mount
    Focal Length of Kit Lens: 75 mm
  • Zone Focusing Setting (kit lens): 1-2 m / 2-4 m / 4 m-infinity
  • Viewfinder: Reverse-Galilean, detachable
  • Battery Supply: 4x AAA batteries
  • Filter Thread Diameter on 75 mm kit lens: 30.5 x 0.75

Sumber: Dpreview

Lomography Ciptakan Kamera Instan Analog untuk Format Instax Square

Lomography kembali hadir dengan kamera instan bernuansa retro, kali ini yang menggunakan format Instax Square. Instax Square sendiri diperkenalkan Fuji bersamaan dengan kamera instan hybrid SQ10, yang berarti kamera bernama Lomo’Instant Square ini adalah kamera instan analog pertama yang kompatibel dengan film Instax Square.

Sepertinya sulit menemukan kamera instan yang berpenampilan lebih retro ketimbang Lomo’Instant Square. Lensanya bahkan memiliki mekanisme seperti membuka pintu, yang berjasa membuat dimensi kamera jadi lebih ringkas sekaligus memunculkan kesan antik.

Lomography bilang kalau lensa 95 mm ini dibuat menggunakan material kaca asli supaya hasil fotonya bisa tetap kelihatan tajam. Pengguna bebas bermain-main dengan aperture f/10 – f/22, tapi Lomography rupanya tidak lupa menyematkan mode otomatis yang akan menyesuaikan shutter speed, aperture dan output flash secara otomatis.

Lomo'Instant Square

Meski analog, Lomo’Instant Square sejatinya menyimpan sejumlah fitur modern, seperti misalnya indikator LED yang menandakan berapa film Instax Square yang tersisa, atau kemampuan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control. Penggemar multi exposure juga akan tersenyum mengetahui bahwa kamera ini tak akan membatasi Anda sama sekali.

Lalu untuk siapa sebenarnya kamera ini? Untuk mereka yang suka dengan format Instax Square, tapi tidak membutuhkan elemen digital dari Fuji SQ10. Harganya pun juga lebih terjangkau di angka $199, atau malah bisa lebih murah lagi ($129) kalau konsumen memesannya via Kickstarter selama masa kampanyenya.

Mengambil Foto Close-Up Ialah Spesialisasi Kamera Lomo’Instant Automat Glass Magellan

Kehadiran teknologi digital memang merevolusi ranah fotografi, namun tak berarti orang berhenti menggunakan kamera instan. Ia kini menjadi perangkat niche, dan di tahun 2014, Lomography mengenalkan rival dari Fujifilm Instax, yaitu lineup kamera bernama Lomo’Instant. Introduksi tersebut ternyata sukses, via Kickstarter, Lomography berhasil mengumpulkan modal US$ 1 juta lebih.

Dan di bulan Maret ini, Lomographische AG menyingkap Lomo’Instant Automat Glass Magellan, sebuah kamera instan yang membuat foto-foto khas lomography jadi lebih unik lagi. Alasannya? Lomo’Instant Automat Glass Magellan merupakan kamera pertama di kelasnya yang dilengkapi lensa wide-angle dipadu level aperture paling luas. Lewat setup ini, sang produsen menjanjikan hasil jepretan ‘tajam dan berani’.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 2

Lomo’Instant Automat Glass Magellan mengusung desain kotak ala kamera-kamera instan klasik dengan tubuh berwarna hitam, di mana Anda disuguhkan optical viewfinder dan flash build-in. Di balik penampilan ‘jadul’ tersebut, kamera menyimpan banyak fitur modern: dari mulai mode automatic sampai tutup lensa yang dapat berperan sebagai remote control infrared shutter.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 1

Bagian lensa adalah elemen yang membuat Lomo’Instant Automat Glass Magellan berbeda dari kamera instan ataupun lomography lain. Dengan aperture lebar di f/4.5, ia sangat andal untuk mengambil gambar di kondisi kurang cahaya, bahkan tanpa bantuan flash. Automat Glass Magellan juga sanggup menangani skenario-skenario foto close-up di jarak terdekat 30-sentimeter tanpa kehilangan detail – cocok buat potret wajah.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 3

Selanjutnya, Lomography turut melengkapi lensa 38mm di Lomo’Instant Automat Glass Magellan dengan coating multi-layer, dimaksudkan untuk meminimalisir pantulan dan membantu mempertajam hasil foto. Saat setting otomatis diaktifkan, kamera mampu menyesuaikan tingkat aperture, shutter speed dan output flash secara pintar agar Anda memperoleh gambar terbaik.

Lomo'Instant Automat Glass Magellan 4

Selain itu, Lomo’Instant Automat Glass Magellan turut dibekali berbagai macam ‘fitur kreatif’. Anda bisa bereksperimen dengan Splitzer, Close-Up Lens Attachments, mode bulb (maksimal 30 detik), mode multiple exposure, sampai filter flash Color Gel. Kamera juga dapat dipasang ke tripod, dan Anda dipersilakan menggunakan remote control shutter buat mengambil gambar dari jauh.

Agar bisa bekerja, Lomo’Instant Automat Glass Magellan membutuhkan dua buah baterai CR2, dan mencetak gambar di film Fujifilm Instax Mini (tidak dibundel dalam paket penjualan).

Lomo’Instant Automat Glass Magellan sudah bisa Anda pesan di situs Lomography, dijual seharga US$ 190, rencananya akan tersedia mulai pertengahan bulan April 2017.