Tag Archives: luhut binsar pandjaitan

Kendaraan Listrik Grab

Grab Segera Uji Coba Kendaraan Listrik di Jabodetabek Awal Tahun 2020

Grab mengumumkan uji coba kendaraan listrik roda empat dan dua di Jabodetabek, yang merupakan bagian dari roadmap kendaraan listrik (EV Ecosystem Roadmap) demi mempercepat adopsi transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Dalam peluncuran ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan; Menristek dan Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro; perwakilan dari lintas kementerian, dan mitra produsen.

Di dalam roadmap, Grab akan memanfaatkan kemitraan dengan salah satu investornya Hyundai sebagai produsen mobil lewat entitas lokal Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Astra Honda Motor (AHM), dan Gesits untuk roda empat. Kendaraan akan mengaspal pada awal tahun depan.

Mobil listrik yang diboyong adalah Hyundai Ioniq Electric dengan kapasitas baterai 38 kwh, mampu menempuh perjalanan 380 kilometer sekali charge cukup untuk mengelilingi Jabodetabek. Produk ini sudah didesain khusus untuk kondisi di Indonesia.

President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, mobil listrik ini dinamai Grab Car EV dan memiliki status ASK (angkutan sewa khusus) taksi online berpelat hitam. Ia dapat dipesan dalam aplikasi Grab. Ketersediaannya terbatas di dekat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah tersedia.

“Jenis mobil yang disediakan Hyundai adalah tipe baru khusus untuk Indonesia. Dari sini kita bisa address masalah dengan leapfrog teknologi yang lebih maju untuk Indonesia. Masalah utama di Jakarta adalah polusi yang cukup tinggi. Langkah hijau dari Grab adalah bantu menghasilkan udara yang lebih baik,” katanya, Jumat (13/12).

Sementara untuk roda dua, ketersediaannya akan secara acak, lebih mudah didapat pengguna. Adapun jumlah unit yang tersedia untuk tahap awal sebanyak 20 unit mobil Hyundai, dan 20 unit motor listrik AHM dan Gesits.

Unit motor yang dipakai Grab dari AHM adalah PCX Electric, mampu menggerakkan motor sejauh 69 km bertenaga dua unit baterai portabel yang disebut Honda Mobile Power Pack. Sementara Gesits adalah produsen motor listrik lokal yang baru mengaspal di Indonesia.

Executive Director Grab Indonesia Ongky Kurniawan menjelaskan, mengingat ini adalah uji coba maka Grab akan menguji kelayakan motor EV di seluruh perjalanan Grab, termasuk untuk pengiriman makanan dan barang. Tujuannya untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya untuk memetakan kembali model bisnisnya, bentuk kerja sama dengan mitra pengemudi, dan sebagainya.

“Selain itu, kita ingin tahu buat charging station-nya di mana saja titik yang optimalnya. Dari dua merek motor yang kita pakai, ingin tahu juga ketahanannya sejauh apa, kan keduanya dibuat berasal dari negara yang berbeda, satu asli Indonesia,” tambah Ongki.

Dia juga memastikan kendaraan listrik ini akan dikendarai oleh mitra pengemudi. Hanya saja, belum ditentukan skema kemitraannya seperti apa. Bila melihat dari model bisnis di Singapura, dilakukan dengan skema menyewa harian.

“Belum tentu skema leasing harian bisa dilakukan di sini, apakah harus investasi awal seperti yang sekarang atau tidak. Final model bisnisnya belum kita putuskan.”

Bangun ekosistem kendaraan listrik

Ridzki menjelaskan dalam membangun ekosistem baru, Grab tidak menjalankan sepenuhnya sendirian, butuh kolaborasi dengan berbagai pihak. Oleh karenanya, perusahaan menggaet banyak perusahaan pelat merah di Indonesia, salah satunya PLN untuk menyediakan SPKLU.

Di Singapura, Grab memiliki 200 unit mobil Hyundai tipe KONA sejak awal tahun ini. Perusahaan juga bermitra dengan perusahaan listrik SP Group untuk menggunakan jaringan pengisian EV publik bagi armada Grab EV.

Dalam rangka mempercepat implementasi Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle), PLN menggandeng 20 mitra strategis.

Selain Grab, PLN bermitra dengan Gojek, BlueBird, Transjakarta, Mobil Anak Bangsa, Build Your Dream (BYD) sebagai penyedia transportasinya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, Hyundai sudah menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia dengan bangun pabrik khusus mobil listrik.

Groundbreaking akan dimulai sekitar Maret-April tahun depan. Ini akan bantu Indonesia dalam meningkatkan value dalam negeri, selama ini kita selalu ekspor raw material,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Data Sovereignty on BPJS Kesehatan System Improvement

Coordinating minister for maritime affairs, Luhut Binsar Pandjaitan initiates an idea to improve the Health Facilities Information System (BPJS Kesehatan) performance, in terms of premium collection. It is for China’s tech giant, Ping An, to support efficiency in the technology system.

He said Ping An would do at least two things for the BPJS Kesehatan, to evaluate the information system and fix the crack. From his statement, Ping An is said to offer the collaboration first.

“They didn’t sell hardware, only software used in 282 cities in China. One of the most efficient companies in China,” he said as quoted by CNN Indonesia.

Ping An is the biggest insurance company in China with market capitalization reached up to $220 billion. It’s a subsidiary of PA Group, a financial holding includes insurance, banking, and investment.

The helping hand aims to solve some issues on BPJS Kesehatan, such as outstanding payment and increasing financial deficit.

Per June 30th, 2019, the collectibility rate has reached 94.04% from Non-Wage Workers (NWW) and 89.03 from registered citizens in the region. In fact, the deficit number is increasing, from Rp1.9 trillion in 2014 to Rp19.4 trillion in 2018. Outstanding payment and the small amount of premium considered as the fundamental issue.

The risk of foreign access

Ping An involvement in the HFIS’ IT system improvement draws negative feedback, in terms of data sovereignty. Timboel Siregar from BPJS Watch seen this collaboration as a possibility for the foreign party to access citizen’s data.

“If it includes foreign party, the big data might be accessed by them. This is very risky related to our national security. They will have Indonesia’s health statistic data, including armies and police officers,’ he said in the official release.

BPJS Kesehatan’s Principal Director, Fachmi Idris once said the company owns the biggest data in Indonesia. A sample might work for the utilizing method. Researchers, academics, even the BPJS Kesehatan itself capable of using the data for the policymaking in the national health insurance program.

The government has realized the significance of medical records. It’s stated under Article 6 paragraph 3 on Personal Data Protection Bill which includes medical records in terms of personal data. For the record, BPJS Kesehatan members have reached 222.5 million. Therefore, there are at least 222.5 million personal data sets and health data belonging to participants.

He also added on the idea to improve the IT system is not a solution for public compliance to pay the premium on time. He afraid this could be an opportunity for Ping An to get into BPJS Kesehatan data which is a lot more sensitive.

“In terms of premium, there should be regulations, it’s not about the system. Let’s say we have good IT but weak regulation, there will be no difference,” he said.

Iqbal Anas Ma’ruf, BPJS Kesehatan’s PR confirmed the potential data management by Ping An in the collaboration. However, he also guarantees the plan is still on exploration.

“There will be follow-up because we’re all under regulation, it’s too early to go that far,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
BPJS Kesehatan melakukan pertemuan awal dengan perusahaan asuransi Tiongkok Ping An soal potensi bermitra. Isu penting dikemukakan soal kedaulatan data

Mempertahankan Kedaulatan Data Jadi Isu Penting Saat Perbaikan Sistem BPJS Kesehatan

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melempar usulan untuk memperbaiki performa BPJS Kesehatan, khususnya dalam penagihan iuran. Luhut menyarankan raksasa asuransi asal Tiongkok, Ping An, akan membantu sistem teknologi BPJS Kesehatan agar lebih efisien.

Menurut Luhut, Ping An setidaknya akan melakukan dua hal dengan BPJS Kesehatan yakni mengevaluasi sistem teknologi informasi dan memperbaiki celah sistem tersebut. Dari penuturan Luhut diketahui pihak Ping An yang menawarkan diri untuk membantu BPJS Kesehatan.

“Mereka tidak jualan hardware, hanya software yang sudah dipakai 282 kota di Tiongkok. Salah satu perusahaan yang paling efisien di Tiongkok,” ucap Luhut seperti diwartakan CNN Indonesia.

Ping An adalah perusahaan asuransi terbesar di Tiongkok dengan kapitalisasi pasar mencapai hampir $220 miliar. Ia merupakan anak perusahaan dari PA, sebuah holding jasa keuangan yang meliputi asuransi, perbankan, hingga investasi.

Uluran tangan Ping An ditujukan untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang membelit BPJS Kesehatan seperti tunggakan iuran peserta dan defisit keuangan yang terus membengkak.

Data per 30 Juni 2019 diketahui kolektibilitas iuran mencapai 94,04 persen dari kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan 89,03 persen dari penduduk yang didaftarkan pemerintah daerah. Adapun defisit yang diderita oleh BPJS Kesehatan terus meningkat, dari Rp1,9 triliun pada 2014 hingga Rp19,4 triliun pada 2018. Tunggakan iuran peserta dan besaran iuran peserta yang terlalu kecil ditengarai penyebab utama besarnya defisit BPJS Kesehatan.

Berisiko diakses pihak asing

Wacana pelibatan Ping An dalam pembenahan sistem TI dari BPJS Kesehatan mengundang kritik, terutama dalam hal kedaulatan data pribadi masyarakat. Timboel Siregar dari BPJS Watch memandang rencana kerja sama itu memungkinkan data masyarakat yang terhimpun dalam sistem BPJS Kesehatan diakses pihak asing.

“Kalau ada pihak asing yang ikut terlibat maka data besar tersebut akan berpotensi terakses oleh pihak asing. Ini sangat berbahaya karena terkait dengan ketahanan bangsa kita. Nanti asing akan mendapat data statistik kondisi kesehatan rakyat Indonesia termasuk data tentang TNI dan Polri kita yang sakit,” ujar Timboel dalam keterangan resminya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris pernah menyampaikan bahwa pihaknya merupakan pemilik data kesehatan terbesar di Indonesia. Data sampel dapat menjadi metode pemanfaatan data tersebut. Peneliti, akademisi, maupun BPJS Kesehatan sendiri dapat menggunakan data sampel tersebut yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan dalam program jaminan kesehatan nasional.

Pemerintah sebenarnya sudah menyadari pentingnya data kesehatan. Hal ini tertuang dalam Pasal 6 ayat 3 RUU Perlindungan Data Pribadi yang memasukkan data kesehatan ke dalam kategori data pribadi. Sebagai catatan, jumlah peserta BPJS Kesehatan berjumlah 222,5 juta jiwa. Dengan demikian bisa disimpulkan setidaknya ada 222,5 juta set data pribadi dan data kesehatan milik peserta.

Timboel melanjutkan bahwa usulan memperbaiki sistem TI BPJS Kesehatan bukan solusi untuk kepatuhan dalam membayar iuran yang masih rendah. Ia khawatir dari perbaikan sistem teknologi, Ping An dapat menjamah data peserta BPJS yang sifatnya lebih sensitif.

“Soal penagihan iuran itu sebenarnya kan tinggal dilakukan penegakan hukum, bukan masalah TI-nya. Kalaupun TI bagus, tapi penegakkan hukum lemah, ya sama seperti ini,” imbuh Timboel.

Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma’ruf mengamini bahwa ada potensi pengolahan data oleh Ping An dalam rencana kerja sama mereka. Akan tetapi ia meyakinkan bahwa rencana tersebut masih berusia dini dan masih terus mereka pelajari.

“Itu tentu perlu tindak lanjut lebih dalam karena kita tunduk pada regulasi yang mengatur, tapi ini kan baru permulaan belum sampai dalam seperti itu,” pungkas Iqbal.

Application Information Will Show Up Here
Softbank Investasi Ruangguru dan Aruna

Pemerintah Dorong Softbank Berinvestasi ke Aruna dan Ruangguru

Setelah sebelumnya dikabarkan segera suntik dana segar untuk Grab Indonesia dan Tokopedia, Softbank akan turut berikan pendanaan untuk startup edutech Ruangguru dan startup agtech Aruna.

Kabar ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara bertajuk “Indonesianisme Summit 2019”, seperti dikutip Tirto. Inisiatif tersebut didorong oleh pemerintah Indonesia kepada CEO Softbank Masayoshi Son saat berkunjung ke Istana Merdeka beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, Ruangguru adalah startup pendidikan yang cukup populer di Indonesia. Saat ini mereka memiliki ragam layanan, mulai dari bimbingan, materi belajar, hingga ujian online.

Ruangguru sudah miliki lebih dari 15 juta pengguna. Di acara ulang tahunnya yang ke-5, mereka menyampaikan rencananya untuk debut ekspansi internasional. Sebelumnya mereka juga menyampaikan akan segera mengumumkan perolehan putaran pendanaan baru tahun ini. Terakhir mereka mendapatkan pendanaan seri B yang dipimpin oleh UOB Venture.

Sementara Aruna adalah startup yang mencoba menghadirkan digitalisasi di sektor maritim. Layanannya terpadu, berupa manajemen digital, logistik hingga microfinancing. Tahun 2017 lalu mereka mengumumkan perolehan pendanaan awal dari UMG Indonesia, termasuk menjalin kerja sama strategis untuk perluasan pangsa pasar.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Softbank to Invest More on Grab and Tokopedia

Softbank Group stated to add up $2 billion (more than Rp28 trillion) for Grab. The fresh money will be allocated to develop the next generation of city transport, also the essential service transformation, such as the health industry.

The Japanese conglomerate is said to invest more on another portfolio in Indonesia, Tokopedia.

The announcement is made by Softbank’s Chairman and CEO, Masayoshi Son after meeting Indonesia’s President, Joko Widodo (7/29) at Istana Merdeka, Jakarta. Accompanied by Grab’s CEO, Anthony Tan, Grab Indonesia’s President, Ridzki Kramadibrata, and Tokopedia’s CEO, William Tanuwidjaya. Also participated in the event Coordinating Minister for Maritime Affairs, Luhut Binsar Pandjaitan and Head of the Investment Coordinating Board, Thomas Lembong.

“We’re to invest $2 billion through Grab. Tokopedia is indeed very important for us to make it grow even bigger,“ he said as quoted from Bloomberg, Monday (7/29).

Son officially revealed on a different occasion that the Grab investment is to accelerate digitization on some essential services and infrastructure projects. Grab and Softbank will create the next generation of the transportation network for Indonesia with the environment-friendly electric vehicles.

Both companies are to build a geo-mapping solution in Indonesia to accelerate local development and future technology adoption.

In addition, as part of the long-term commitment, Grab is to build the second HQ in Indonesia. It’ll be a home for the R&D Center and headquarter for GrabFood.

Thus, Grab can serve better for Indonesia’s unique demand and focus on creating solutions that support SMEs and Grab-Kudo agents.

[Le-Ri] Grab's CEO Anthony Tan, Softbank's Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Le-Ri] Grab’s CEO Anthony Tan, Softbank’s Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
The HQ should provide career opportunities for dozens of talents and improve their skills in terms of technology through partnerships with Indonesia’s top lists of universities.

Grab’s CEO, Anthony Tan represented his team to make a long-term commitment in this country’s development. He believes through investment for the essential services and infrastructure projects digitization, Indonesia is on its way to being the biggest economy digital in Southeast Asia.

Moreover, Luhut Binsar Pandjaitan added to the development of electric vehicles, there will be trials in Jakarta. It should be finished in three years, along with Softbank investment.

He also said Softbank investment in Indonesia for the next three years could reach $5 billion (over Rp70 trillion), it includes the latest $2 billion for Grab.

The investment, he thought, is to be placed in small startups, such as Aruna in the maritime sector. “We’re on a discussion, it might be for SMEs, not only Grab and Tokopedia,“ he said, quoted from Katadata.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Investasi Softbank untuk Tokopedia dan Grab

Softbank Akan Kembali Suntik Dana Segar untuk Grab dan Tokopedia

Softbank Group mengungkapkan segera menambah investasi sebesar $2 miliar (lebih dari Rp28 triliun) untuk Grab. Rencananya dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan jaringan transportasi perkotaan generasi selanjutnya, serta transformasi layanan penting seperti industri kesehatan.

Konglomerat asal Jepang ini juga siap tambah investasi untuk portofolionya yang lain di Indonesia, yakni Tokopedia.

Pengumuman ini disampaikan Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son setelah menemui Presiden Joko Widodo tadi pagi (29/7) di Istana Merdeka, Jakarta. Ditemani CEO Grab Anthony Tan, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan CEO Tokopedia William Tanuwidjaya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kami akan berinvestasi $2 miliar melalui Grab. Tokopedia juga sangat, sangat penting untuk itu kami akan tambah investasi ke sana agar tumbuh lebih pesat,” terang Son seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (29/7).

Secara terpisah, dalam keterangan resmi, Son mendetailkan suntikan untuk Grab ini bakal digunakan untuk mendorong digitalisasi di beberapa layanan penting dan proyek infrastruktur. Grab dan Softbank akan menciptakan jaringan transportasi generasi berikutnya untuk Indonesia dengan ekosistem kendaraan elektrik yang ramah lingkungan.

Kedua perusahaan juga akan mengembangkan solusi geo-mapping bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan dalam negeri, serta adopsi teknologi masa depan.

Tak hanya itu, sebagai komitmen jangka panjang, Grab akan mendirikan headquarter kedua di Indonesia. Nantinya kantor pusat ini akan menjadi rumah bagi R&D Center dan kantor pusat untuk bisnis GrabFood.

Dengan demikian, memungkinkan Grab melayani kebutuhan konsumen di Indonesia yang unik serta fokus menciptakan solusi yang mendukung pemberdayaan wirausahawan kecil dan agen Grab-Kudo.

[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
Kantor pusat ini akan memberikan kesempatan berkarier bagi ribuan sumber daya manusia Indonesia dan meningkatkan keahlian talenta di bidang teknologi melalui kemitraan dengan universitas terkemuka di Indonesia.

CEO Grab Anthony Tan menerangkan, pihaknya memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan. Dia percaya melalui investasi untuk digitalisasi layanan penting dan proyek infrastruktur, dapat mewujudkan ambisi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pengembangan kendaraan elektrik akan menjadi proyek percobaan di Jakarta. Dia menargetkan persiapan pengembangan ini akan selesai dalam waktu tiga tahun, sejalan dengan investasi Softbank.

Luhut juga mengungkapkan komitmen investasi Softbank untuk Indonesia pada tiga tahun mendatang bisa mencapai sebesar $5 miliar (lebih dari Rp70 triliun), termasuk suntikan modal baru untuk Grab sebesar $2 miliar.

Investasi ini, menurutnya, bakal disalurkan Softbank untuk perusahaan startup kecil seperti Aruna yang juga bergerak di sektor maritim. “Kami sedang dalam diskusi, mungkin pelaku usaha kecil juga, tidak hanya Grab dan Tokopedia,” terang Luhut dikutip dari Katadata.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here