Tag Archives: M2 MLBB World Championship

Daftar Turnamen Esports Terpopuler Bulan Januari 2021

Ekosistem esports mengawali tahun 2021 dengan cukup meriah lewat kehadiran beberapa turnamen-turnamen besar. Bagi penggemar esports tanah air, turnamen seperti M2 MLBB World Championship ataupun PMGC Season 0 bisa dibilang menjadi tontonan wajib karena kehadiran tim Indonesia yang tangguh di kedua turnamen tersebut.

Walaupun dua turnamen tersebut penting bagi penonton Indonesia, tetapi seberapa populer turnamen tersebut apabila kita lihat dalam skala internasional? Mari kita bedah berdasarkan dari daftar turnamen esports terpopuler di bulan Januari 2021 yang dibuat oleh Esports Charts.

 

#5 – LEC Spring 2021

Sumber Gambar - Esports Charts.
Overall peak viewers di gambar adalah pertandingan yang dilakukan pada bulan Februari 2021 sehingga tidak terhitung sebagai turnamen terpopuler bulan Januari.Sumber Gambar – Esports Charts.

Pertandingan esports League of Legends tampaknya masih menjadi salah satu tontonan pertandingan terfavorit penonton barat. Ada liga LoL Eropa bertajuk LEC yang berhasil mengisi peringkat 5 dari daftar turnamen esports terpopuler bulan Januari 2021. Pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak di bulan Januari 2021 adalah tayangan perdana LEC 2021 – Spring yang mempertemukan G2 Esports dengan Mad Lions. Pertandingan tersebut berhasil mencatatkan 574 ribu lebih peak viewers.

Sejauh ini G2 Esports menjadi organisasi esports yang lekat dengan fans LEC karena posisinya sebagai salah satu tim League of Legends terkuat di Eropa. Dari sisi bahasa, jumlah penonton terbanyak masih didominasi oleh tayangan berbahasa Inggris dengan total 361 ribu lebih peak viewers. Menyusul di bawahnya ada tayangan berbahasa Prancis dengan 71 ribu lebih peak viewers dan tayangan berbahasa Spanyol dengan jumlah hampir mendekati.

 

#4 – BLAST Premier Global Final 2020

Sumber Gambar - Esports Charts.
Sumber Gambar – Esports Charts.

Selain League of Legends, CS:GO juga merupakan tontonan esports lain yang menjadi favorit. BLAST Premier Global Final adalah salah satu turnamen yang berhasil menyodok ke peringkat 4 ke dalam daftar turnamen esports terpopuler bulan Januari 2021. Pertandingan antara NAVI melawan Team Vitality berhasil mencetak rekor sebagai pertandingan BLAST Premier Global Finals terpopuler karena mencatatkan 687 ribu lebih peak viewers. Menariknya pertandingan tersebut justru bukanlah pertandingan babak Grand Final, melainkan babak Lower Bracket. Tapi memang pertandingan tersebut berjalan sengit dengan skor 2-1 untuk NAVI dari seri pertandingan best of 3. Pada sisi lain, babak Grand Final cenderung terkesan membosankan karena Astralis dilibas NAVI 0-2 dari seri pertandingan best of 3.

Selain tayangan bahasa Inggris, bahasa Russia dan Portugis adalah dua tayangan bahasa lokal terpopuler di BLAST Premier. Tayangan bahasa Inggris ada di peringkat pertama dengan 340 ribu lebih peak viewers, Russia dengan 235 lebih peak viewers, dan Portugis dengan 218 lebih peak viewers. Catatan data tersebut semakin menegaskan posisi CS:GO sebagai esports yang populer di Russia dan sekitarnya serta negara-negara yang menggunakan bahasa Portugis (Brazil ataupun negara Amerika Latin lainnya). Namun, tentu juga dengan tanpa melupakan posisi NAVI sebagai salah satu tim CS:GO kebanggan Russia dan sekitarnya.

 

#3 – LCK Spring 2021

Sumber Gambar - Esports Charts.
Sumber Gambar – Esports Charts.

League of Legends kembali masuk ke dalam daftar, kali ini ada liga LoL Korea Selatan yang bertajuk LCK. Ibarat Liga Inggris di dunia sepak bola, LCK kerap kali dianggap sebagai kiblat dari dunia esports League of Legends karena persaingan yang ketat dan kemampuan pemainnya yang kadang di luar nalar. Maka dari itu jadi tidak heran kalau liga LCK cenderung lebih populer dibanding liga LEC. Liga LCK berhasil mencatatkan jumlah penonton terbanyak sejumlah 802 ribu lebih peak viewers pada 15 Januari 2021 lalu pada pertandingan antara T1 dengan Damwon Gaming KIA.

Pertemuan dua tim tersebut dapat dikatakan sebagai pertemuan yang ditunggu-tunggu penonton sejauh ini. Hal tersebut mengingat pertemuan kedua tim itu menampilkan pesona kemampuan Faker dari T1 dan pesona tim yang berhasil menjadi juara dunia pada tahun 2020 kemarin. Jumlah penonton terbanyak masih datang dari tayangan berbahasa Korea dengan catatan sejumlah 524 ribu lebih peak viewers. Mengikuti di belakangnya ada tayangan berbahasa Inggris dengan catatan sejumlah 212 lebih peak viewers.

 

#2  – PMGC 2020 Season 0

Sumber Gambar - Esports Charts.
Catatan viewership di dalam gambar menyertakan jumlah viewers Nimo TV. Sumber Gambar – Esports Charts.

Bulan Januari 2021 ini adalah kali kesekian jumlah penonton turnamen game mobile menyalip pertandingan esports game PC. Pertandingan PMGC 2020 Season 0 berhasil mengisi peringkat runner-up dengan catatan sejumlah 1,4 juta lebih peak viewers pada pertandingan ronde ke-24 di hari terakhir pertandingan 26 Januari 2021 lalu. Mengutip dari Esports Charts catatan peak viewers tersebut merupakan catatan penonton terbanyak tanpa menyertakan dari jumlah viewers Nimo TV. Pertandingan PMGC 2020 Season 0 sendiri berhasil mencatatkan 3,8 juta peak viewers apabila menyertakan viewers dari Nimo TV.

Tayangan berbahasa Indonesia masih menjadi tayangan paling favorit dari sekitar 15 tayangan berbahasa lokal yang disajikan oleh sang penyelenggara turnamen. Tayangan berbahasa Indonesia berhasil mencatatkan 2,1 juta lebih peak viewers yang menyertakan viewers dari Nimo TV. Pada tanggal 2 Februari 2021 lalu, saya sempat membahas lebih lanjut seputar viewership PMGC 2020 Season 0. Anda bisa pergi ke tautan berikut ini apabila Anda ingin membacanya.

 

#1 M2 MLBB World Championship

Sumber Gambar - Esports Charts.
Catatan viewership di dalam gambar menyertakan jumlah viewers Nimo TV. Sumber Gambar – Esports Charts.

Pada peringkat pertama ada pertandingan M2 MLBB World Championship yang berhasil menciptakan juara baru yaitu Bren Esports dari Filipina. Hasil catatan tersebut kembali menjadi bukti kekuatan viewers esports game mobile dibanding dengan esports game PC. M2 MLBB World Championship berhasil mencatatkan 2,8 juta lebih peak viewers lewat pertandingan Grand Final antara Bren Esports melawan Burmese Ghouls yang berlangsung tanggal 24 Januari 2021 lalu. Catatan tersebut lagi-lagi tidak menyertakan viewers dari Nimo TV. Keseluruhan jumlah viewers M2 MLBB World Championship sendiri mencapai 3,8 juta peak viewers apabila menyertakan viewers dari Nimo TV.

Seperti PUBG Mobile, tayangan berbahasa Indonesia juga menjadi tayangan favorit dari turnamen esports MLBB tingkat internasional tersebut. Tayangan berbahasa Indonesia berhasil mencatatkan 1,8 juta lebih peak viewers, lalu diikuti oleh tayangan berbahasa Filipina di peringkat kedua dengan 1 juta lebih peak viewers, dan tayangan berbahasa Myanmar dengan 946 ribu lebih peak viewers.

 

Melihat Lebih Jauh Persaingan Esports Game Mobile vs Esports Game PC

Sumber Gambar - Esports Charts.
Turnamen esports terpopuler bulan Januari 2021 yang telah dirangkum oleh Esports Charts. Sumber Gambar – Esports Charts.

Pencapaian PMGC dan M2 MLBB World Championship yang berhasil menyalip skena esports sebesar LoL dan CS:GO di bulan Januari 2021 tentu merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Apalagi juga mengingat mayoritas viewers datang dari tayangan berbahasa Indonesia. Hal tersebut kembali menguatkan opini saya soal posisi negara kita yang mungkin akan menjadi pusat perkembangan ekosistem esports game mobile di masa dpean.

Namun terlepas dari itu, patut diingat juga bahwa perjalanan esports mobile untuk menjadi pertandingan esports terpopuler di dunia masih tergolong panjang. Kalau boleh jujur, perbandingan antara viewership pertandingan Regular Season liga LCK yang bersifat lokal dengan babak final PMGC Season 0 ataupun M2 MLBB World Championship yang bersifat internasional sebenarnya tergolong tidak sebanding.

Sumber Gambar - Esports Charts.
LoL Worlds 2020 yang tercatat sebagai salah satu turnamen esports dengan catatan viewership paling mengagumkan. Sumber Gambar – Esports Charts.

Sejauh ini, jumlah penonton M2 World Championship dan PMGC 2020 tergolong masih cukup jauh apabila dibandingkan dengan pertandingan esports game PC tingkat dunia; LoL World Championship 2020 misalnya. Worlds 2020 berhasil mencatatkan 3,8 juta lebih peak viewers pada bulan Oktober 2020 lalu. Selain itu, catatan angka total hours watch pertandingan tersebut juga tergolong istimewa dengan 139 juta lebih total hours watch.

Selain peak viewers, total hours watch adalah salah satu indikator penting yang menggambarkan tingkat ketertarikan penonton menyaksikan pertandingan esports secara kasar. Sejauh ini, M2 World Championship dan PMGC Season 0 masih kalah telak dari segi total hours watch dibanding LoL Worlds 2020. Kedua turnamen tersebut masing-masing mencatatkan 42 juta dan 64 juta lebih total hours watch saja, masih terpaut dua kali lipat lebih sedikit dibanding Worlds 2020.

*Disclosure: Esports Charts adalah Partner dari Hybrid.co.id.

Sumber Gambar Utama – Official Moonton

razer rekan m2 world

Razer Jadi Rekan Resmi M2 World Championship, PMGC Final Tertunda Karena Masalah Teknis

Pada minggu lalu, ada berbagai berita menarik terkait industri esports. Moonton menetapkan Razer sebagai rekan untuk M2 World Championship, sementara Team Vitality dari Prancis bekerja sama dengan Garmin. Sebanyak 35 pemain CS:GO dilarang bermain karena melanggar kode ESIC dan babak final PMGC harus ditunda karena masalah teknis.

ESIC Tetapkan Larangan Bermain untuk 35 Pemain CS:GO

Esports Integrity Commission (ESIC) mengumumkan bahwa mereka telah menetapkan hukuman larangan bermain pada 35 pemain Counter-Strike: Global Offensive. Durasi larangan bermain yang ditetapkan oleh ESIC beragam. Tergantung pada kesalahan yang pemain buat, mereka bisa mendapatkan ban selama 1 -5 tahun. Alasan para pemain CS:GO ini terkena ban adalah karena mereka membuat taruhan pada tim lain atau tim mereka sendiri, yang merupakan pelanggaran dari Anti-Corruption Code, lapor VP Esports.

Team Vitality Kena Denda Karena Lakukan Stream-Sniping

Selain menetapkan hukuman pada 35 pemain CS:GO, ESIC juga memberikan denda sebesar US$10 ribu pada pemain-pemain CS:GO dari Team Vitality. Pasalnya, mereka melakukan stream-sniping di BLAST Premier Global Final. Sebuah tim dianggap melakukan stream-sniping ketika mereka menonton siaran pertandingan untuk mengetahui posisi atau strategi musuh mereka. Di babak final BLAST Premier Global, Vitality dapat mengalahkan Team Liquid dengan skor 2-1, menurut laporan Talk Esport.

Babak Final PMGC Tertunda Karena Masalah Teknis

Babak final dari PUBG Mobile Global Championship sempat tertunda karena sebagian pemain mengalami masalah jaringan internet. Pada awalnya, pertandingan akhir dari PMGC hendak diadakan secara offline di Coca Cola Arena di Dubai. Namun, karena ada tiga pemain PUBG Mobile yang terbukti positif COVID-19, pihak penyelenggara akhirnya memutuskan untuk mengadakan PMGC Finals secara online, lapor Talk Esport. Perubahan mendadak ini menyebabkan pihak penyelenggara tidak siap untuk menghadapi sejumlah masalah yang muncul, termasuk jaringan internet yang buruk bagi sebagian pemain.

VSPN Dapatkan Investasi US$60 Juta

Versus Programming Network (VSPN), perusahaan penyedia solusi esports asal Tiongkok, mengumumkan bahwa mereka mendapatkan investasi Seri B sebesar US$60 juta. Ronde pendanaan ini dipimpin oleh Prospect Avenue Capital (PAC) dan diikuti oleh Guotai Junan International dan Nan Fung Group. Sementara itu, Lighthouse Capital menjadi satu-satunya penasehat finansial dalam pendanaan kali ini.

Berdasarkan pengumuman dari VSPN, mereka akan menggunakan dana ini untuk mengembangkan “teknologi inovatif” demi membuat produk dan konten esports baru. Investasi itu juga akan digunakan untuk ekspansi bisnis ke luar Tiongkok. Menurut laporan The Esports Observer, Dino Ying, Co-founder dan CEO VSPN, mengatakan bahwa saat ini, VSPN ingin memperkaya tipe produk dan konten esports yang mereka bisa mereka tawarkan pada rekan bisnis serta fans esports di dunia.

Razer Jadi Rekan Moonton di M2 World Championship 2021

Moonton menyambut Razer sebagai rekan peripheral resmi untuk turnamen Mobile Legends: Bang Bang, M2 World Championship 2021. Salah satu bentuk kerja sama ini adalah Razer akan membuat versi khusus dari gaming headset BlackShark V2. Dalam versi khusus M2 itu, BlackShark V2 akan menampilkan ilustrasi dari salah satu karakter Mobile Legends, yaitu Miya. Gambar Miya pada BlackShark V2 menjadi tanggung jawab dari Shane Tortilla, seniman asal Indonesia, lapor Esports Insider.

razer sponsor m2
Moonton gandeng Razer untuk M2 World Championship.

Team Vitality Bekerja Sama dengan Garmin

Team Vitality, organisasi esports asal Prancis, mengumumkan kerja sama dengan Garmin. Melalui kerja sama ini, Garmin akan menyediakan Instinct Esports Edition untuk Team Vitality. Selain itu, Garmin juga akan berkolaborasi dengan Team Vitality untuk melakukan riset dan mengembangkan produk esports dari Garmin.

“Setiap perusahaan punya keahlian mereka masing-masing. Garmin adalah perusahaan yang punya tim riset dan pengembangan yang berbakat,” kata CEO Team Vitality, Nicolas Maurer, seperti dikutip dari Esports Insider. “Sementara itu, kami punya para pemain profesional berpengalaman.”

Sumber header: ONE Esports

Tantangan serta Peluang RRQ Hoshi dan Alter Ego di M2 MLBB World Championship

Beberapa waktu lalu, jadwal serta lokasi penyelenggaraan pertandingan M2 World Championship akhirnya diungkap ke muka publik. Berdasarkan informasi terakhir, M2 MLBB World Championship akan dilaksanakan tanggal 18 Januari 2021 untuk babak grup, tanggal 22 Januari untuk babak playoff, dan diselenggarakan di Hotel Shang-ri La Singapura. Indonesia diwakili oleh RRQ Hoshi dan Alter Ego mengingat posisi mereka sebagai finalis MPL Indonesia Season 6.

Pasca pengumuman tersebut, Moonton selaku pengembang MLBB pun langsung melakukan drawing show guna menentukan tim apa berada di grup mana. Dari drawing show tersebut terungkap bahwa Alter Ego berada di grup C bersama dengan Bren Esports dari Filipina dan 10S Gaming Frost dari Jepang. Pada sisi lain, RRQ Hoshi berada di grup D bersama EVOS SG dari Singapura dan Dreammax asal Brazil.

Menghadapi pertandingan yang sudah di depan mata dengan sisa waktu persiapan cuma 4 pekan, mampukah tim-tim asal Indonesia mengulang kesuksesan layaknya EVOS Esports pada M1 MLBB World Championship tahun 2019 lalu? Mengamati soal ini, mari kita simak opini dari duo analis yang kerap kali menghiasi layar kaca Anda ketika menonton MPL ID, Mochammad Ryan “KB” Batistuta dan Arwanto “Om Wawa” Tanuwiharja.

 

Arwanto “Om Wawa” Tanuwiharja

Prediksi Om Wawa RRQ Hoshi dan Alter Ego M2 World Championship

Pendapat Om Wawa terhadap kondisi RRQ Hoshi dan Alter Ego saat ini: Kondisi Alter Ego harusnya masih dalam mood yang baik. Mereka baru saja mendapatkan piala MPL Invitational beberapa waktu lalu, jadi seharusnya kondisi tim mereka sedang kondusif. Menurut gue sendiri letak kekuatan Alter Ego adalah kepercayaan mereka dengan rekan satu timnya. Hal tersebut terlihat dari permainan mereka yang sangat kompak dan dikombinasikan dengan draft unik yang membuat lawan-lawannya kerepotan.

Kalau RRQ mungkin kondisinya sedang kurang bagus saat ini. Tapi menurut gue sebagai tim yang sudah berhasil 3 kali juara MPL ID, RRQ Hoshi seharusnya sudah terlatih untuk menghadapi kondisi sulit seperti saat ini. Kekuatan dari RRQ sendiri adalah skill individu yang baik untuk masing-masing lane.

Kelemahan RRQ Hoshi dan Alter Ego yang perlu mereka perbaiki dari kacamata Om Wawa: Menurut gue Alter Ego belum memiliki celah sedikitpun untuk saat ini. Mungkin yang bisa ditingkatkan adalah rasa dahaga mereka terhadap gelar agar tidak terlalu cepat puas dengan apa yang sudah dicapai. Sementara itu RRQ mungkin akan menambah gameplay lagi dengan masuknya Teguh “Psychoo” sebagai pengganti LJ. Terkait hal yang perlu ditingkatkan, Om Wawa rasa sih sama, yaitu dahaga terhadap kemenangan agar tidak cepat puas dengan pencapaian yang sudah dimiliki.

Prediksi dan opini Om Wawa terhadap tim Indonesia di M2 World Championship 2021: Tim-tim Indonesia tentunya akan tetap menjadi favorit dalam mendapatkan gelar juara M2 World Championship 2021 dan Om Wawa setuju akan hal tersebut, sebagaimana dari apa yang sudah kita lihat di MPL Invitational kemarin. Namun, Om Wawa merasa tim-tim Indonesia tetap harus waspada dengan strategi serta draft yang “unik” dari negara-negara yang jarang kita lihat permainannya. Bagaimanapun, minimnya data serta informasi terhadap cara main tim-tim tersebut tentu akan jadi tantangan tersendiri bagi tim Indonesia.

 

Ryan “KB” Batistuta

Prediksi KB RRQ Hoshi dan Alter Ego M2 World Championship

Pendapat KB terhadap kondisi RRQ Hoshi dan Alter Ego saat ini: Kalau menurut gue letak kekuatan RRQ Hoshi dan Alter Ego ada pada adaptasi cepat mereka terhadap perubahan meta yang ada. Ditambah lagi, RRQ Hoshi dan Alter Ego juga memiliki hero pool yang begitu luas sehingga mereka menjadi sulit diprediksi strateginya.

Kelemahan RRQ Hoshi dan Alter Ego yang perlu mereka perbaiki dari kacamata KB: Mematangkan roster dengan strategi baru yang segar akan menjadi poin penting bagi tim RRQ Hoshi. Opini tersebut gue katakan karena mengingat rotasi dan strategi RRQ Hoshi yang sudah mulai terbaca, walaupun mereka punya hero pool paling luas untuk saat ini.

Lalu kalau untuk Alter Ego, mematangkan mental dan tetap konsisten adalah suatu hal yang perlu mereka soroti. Opini tersebut gue katakan karena biasanya tim yang baru mendapat kemenangan kerap kali menemukan batu sandungan yang akan mengganggu mereka setelah kemenangan tersebut.

Prediksi dan opini KB terhadap tim Indonesia di M2 World Championship 2021: Wah, M2 World Championship terbilang enggak bisa diprediksi sih. Tim Jepang kuat, Filipina kuat, Brazil dan Russia unpredictable, lalu Myanmar, Malaysia, Singapura dan Kamboja juga enggak bisa diremehkan. Tapi kalau harus prediksi sotoy, gue kepingin ada all-Indonesia final tapi peringkat 3-nya antara Bren Esports atau 10GamingFrost.

Kalau terkait opini lain, kalian mungkin bisa juga cek konten MIPO di channel YouTube gue. Tapi selain itu gue juga mewakili komunitas ingin berterima kasih banyak untuk Moonton selaku developer karena masih berkomitmen mengadakan M2 World Championship walaupun dengan segala keterbatasnnya karena situasi pandemi. Semoga bisa berjalan lancar dan gue berharap tahun 2021 nanti keadaan sudah membaik sehingga nantinya turnamen seperti MLCC dan MIC bisa hadir kembali agar komunitas di daerah bisa muncul lagi ke permukaan.