Tag Archives: Mac OS

Macbook-Pro-Vs-iPad-Pro

Bahas iPad Pro Generasi Ke-4 Vs MacBook Air M1, Pilih Mana?

Berkat sistem operasi iPadOS 14 dan aksesori Magic Keyboard mengubah tablet Apple iPad Pro generasi ke-4 menjadi ‘pengganti laptop’. Di sisi lain, kehadiran MacBook Air yang dengan chip baru Apple M1 berbasis ARM juga mendapat upgrade performa signifikan.

Di Indonesia, model dasar iPad Pro generasi ke-4 dengan penyimpanan 128GB WiFi only dibanderol Rp15.499.000 (belum termasuk Magic Keyboard). Sementara MacBook Air dengan chip M1 saat ini belum tersedia di Indonesia, tetapi di luar model dasarnya dibanderol US$999 atau sekitar Rp14 jutaan (biasanya lebih mahal di iBox).

Dengan rentang harga yang mirip sekitar Rp15-20 jutaan, tahun 2021 nanti mending pilih iPad Pro generasi ke-4 atau MacBook Air dengan chip M1? Mari cari tahu lebih banyak.

Form Factor

apple_ipad-pro-keyboard_now-available_04152020_big

Sebagai tablet, iPad Pro generasi ke-4 tentu lebih portabel. Apalagi tersedia dalam dua ukuran layar yaitu 11 inci dan 12,9 inci yang mendekati MacBook Air dengan 13,3 inci.

Saat terpasang dengan Magic Keyboard yang menempel secara magnetis dan melayang dan Apple Pencil generasi ke-2 yang juga menempel secara magnetis di atasnya, jelas dari sisi tampilan iPad Pro juga terlihat jauh lebih modern. Hamparan papan ketik berukuran penuh, lengkap dengan trackpad memberikan pengalaman mengetik dan mengoperasikan layaknya laptop dengan nyaman.

Apple_new-macbookair-wallpaper-screen_11102020_big

Sementara MacBook Air merupakan laptop tradisional, tanpa dukungan layar sentuh dan engselnya pun tidak bisa diputar 180 derajat. Meski kecantikan desain dan build quality premiumnya tak diragukan lagi, bodinya tipis dan juga cukup ringan.

Layar

apple_ipados14_widgets_062220_big

Kualitas layar Liquid Retina iPad Pro memang sangat mengesankan. Kedua versi baik itu 11 inci dan 12,9 inci sama-sama menggunakan panel IPS beresolusi tinggi dengan kepadatan piksel 264 ppi dan memiliki refresh rate 120Hz ProMotion. Layarnya ini mengusung teknologi True Tone dengan refektivitas rendah. Memiliki rentang warna luas P3, akurasi warna tinggi, dan tingkat kecerahan sampai 600 nit.

Apple_new-macbookair-gold-imovie-screen_11102020_big_carousel
Foto: Apple

Sedangkan, MacBook Air mengemas layar Retina 13,3 inci dengan resolusi 2560×1600 piksel yang juga dilengkapi teknologi True Tone yang secara otomatis menyesuaikan diri dengan cahaya di lingkungan dan tingkat kecerahan 400 nit. Walaupun spesifikasi tidak se-wah, kualitas layar MacBook Air juga sangat bagus di kelasnya.

Untuk mekanisme biometrik, iPad Pro generasi ke-4 sudah mengandalkan Face ID menggunakan kamera TrueDepth. Sementara, MacBook Air masih menggunakan sensor sidik jari alias Touch ID. Salah satu kelemahan MacBook Air ialah masih mengandalkan webcam dengan kualitas sebatas 720p saja. Sedangkan, iPad Pro kamera depannya TrueDepth 7MP dan belakangnya 12MP + 10MP.

Chipset

Foto: Apple
Foto: Apple

iPad Pro generasi ke-4 ditenagai chipset Apple A12Z Bionic, chip berbasis ARM 64-bit ini dibangun pada proses fabrikasi 7nm dan terdiri dari prosesor 8-core, GPU 8-core, dan Neural Engine 8-core. Berpadu RAM 6GB dan opsi kapasitas penyimpanan internal mulai dari 128GB, 256GB, 512GB, dan hingga paling besar 1TB.

MacBook Air generasi terbaru tak kalah menarik, karena sudah menggunakan chip M1 yang juga berarsitektur ARM atau Apple Silicon. Yang tertanam di M1 bukan hanya prosesor, melainkan termasuk GPU dan RAM sekaligus.

M1 juga sudah dibuat menggunakan proses pabrikasi 5nm, dengan total jumlah transistor yang mencapai 16 miliar. Chip ini terdiri dari prosesor 8-core, GPU 8-core, dan Neural Engine 16-core. Dukungan RAM 8GB atau 16GB, serta penyimpanan SSD 256GB hingga 2TB.

Tak hanya menawarkan performa yang lebih kencang, tetapi juga menawarkan efisiensi daya yang lebih tinggi. Fakta yang juga sangat menarik ialah semua aplikasi iPhone dan iPad kini kompatibel dengan macOS.

Verdict

Foto: Apple
Foto: Apple

Tablet yang bisa bertransofmrasi menjadi pengganti laptop, itulah iPad Pro generasi ke-4. Meski tidak benar-benar sepenuhnya dapat menggantikan laptop. Sebagai tablet, iPad Pro sangat menyenangkan saat digunakan. Dengan aksesori Magic Keyboard dan Pencil, bekerja dengan iPad Pro juga sangat nyaman.

Chipset Apple A12Z Bionic juga terbukti menyuguhkan performa yang sangat powerful. Sistem operasi iPadOS 14 dan ekosistem aplikasinya juga matang. Satu hal yang pasti, sebagai pengganti laptop batasan terbesar iPad Pro generasi ke-4 ini ialah kompatibilitas menjalankan software desktop.

Sementara, MacBook Air sekali lagi saya bilang laptop tradisional yang cantik yang ditujukan sebagai komputer untuk mengerjakan tugas sehari-hari. Di mana sampai di titik tertentu, sebetulnya iPad Pro generasi ke-4 juga bisa mengatasinya.

Bagian menarik MacBook Air yang baru ini ialah penggunaan chipset Apple M1 yang memiliki arsitektur yang sama dengan iPhone dan iPad sehingga membuatnya dapat menjalankan aplikasi iOS secara native. Saya harap kebalikannya juga, semoga iPadOS juga di masa mendatang bisa menjalankan software desktop Mac.

Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah siap melengkah maju dengan iPad Pro generasi ke-4? Atau tak mau kompromi dan memilih MacBook Air untuk penunjang kerja? Komputer Anda berikutnya mungkin bukan komputer.

Apple Resmi Umumkan Kehadiran OS X 10.10 ‘Yosemite’, Lebih Segar Lebih Powerful

Apple akhirnya membuka tuntas semua kejutan besar yang sudah mereka persiapkan untuk acara WWDC (Worldwide Developers Conference) tahun ini , salah satu sajian utama pada acara tahunan kali ini adalah sistem operasi OS X 10.10 yang terbaru. Kali ini Apple memberikan nama Yosemite utuk sistem operasi mereka.

Continue reading Apple Resmi Umumkan Kehadiran OS X 10.10 ‘Yosemite’, Lebih Segar Lebih Powerful

Menjalankan Aplikasi-Aplikasi Android dari Desktop dengan BlueStacks

Jika Anda seorang pengguna sistem operasi Android, kemungkinan besar Anda menggunakan beberapa aplikasi instant messenger seperti WhatsApp atau KakaoTalk. Sebagai pengguna aplikasi-aplikasi instant messenger tersebut, kadangkala ketika sedang bekerja dengan laptop, saya menginginkan untuk bisa menjawab pesan-pesan di WhatsApp melalui laptop saya langsung. Jika Anda pernah berharap hal yang sama, Bluestacks barangkali bisa menjadi alternatif solusi bagi anda.

Bluestacks adalah sebuah aplikasi virtualisasi yang memungkinkan untuk menjalankan aplikasi dari sebuah sistem operasi di atas sistem operasi lainnya. Saya sendiri kemudian mencoba langsung menggunakan aplikasi BlueStacks. Dari ujicoba tersebut, saya dapati bahwa Bluestacks saat ini bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dari Google Play dan Amazon App Store di atas sistem operasi Windows 7.

Selain itu, BlueStacks mengklaim bahwa saat ini sudah tersedia sekitar 750.000 aplikasi mobile yang bisa dijalankan melalui sistem virtualisasinya di atas sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows 7 dan bahkan Mac OS. Ditambah lagi, baru-baru ini BlueStacks mengumumkan support terhadap sistem operasi Windows 8. Artinya, BlueStacks sudah dioptimasi untuk bisa berjalan di tablet-tablet Surface Pro yang juga baru-baru ini diluncurkan oleh Microsoft.

Dari ujicoba tadi juga saya dapati bahwa BlueStacks memang bisa digunakan untuk mengoperasikan beberapa aplikasi instant messenger, diantaranya WhatsApp dan Kakao Talk. Hanya saja, ternyata memang aplikasi WhatsApp di BlueStacks tidak bisa berfungsi sebagai klon dari WhatsApp yang digunakan pada ponsel. Alasannya tentu saja karena untuk menggunakan aplikasi WhatsApp hanya bisa menggunakan satu nomor telepon pada satu perangkat. Rupanya instalasi WhatsApp pada BlueStacks dihitung sebagai perangkat tersendiri.

Meskipun demikian, saya berhasil mengirimkan pesan melalui WhatsApp pada BlueStacks ini ke beberapa nomor lain. Gambar berikut merupakan ilustrasi ujicoba dengan salah satu nomor telepon yang tidak terpakai di smartphone ke nomor yang saya gunakan di smartphone.

Meskipun saya tidak bisa melihat penggunaan praktis sehari-hari selain contoh eksperimental dengan WhatsApp tadi, nampaknya BlueStacks sendiri berhasil menjalin kerjasama dengan beberapa produsen laptop seperti Asus dan Lenovo, berdasarkan informasi dari CNET. Jika Anda tertarik untuk mencoba menjalankan aplikasi-aplikasi Android dari desktop, Anda bisa mengunduh aplikasi BlueStacks dari situs resminya di tautan berikut.

Google Hentikan Dukungan Peramban Web Chrome Untuk OS X 10.5 Leopard

Pengguna Google Chrome dari perangkat Mac dengan OS X 10.5 (Leopard) harus melakukan update sistem operasi perangkat Mac mereka jika ingin mendapatkan update terbaru dari peramban web milik Google, Google Chrome. Google menghentikan dukungan Peramban Web Chrome Untuk OS X 10.5 (Leopard). Artinya tidak akan ada update lagi untuk pengguna Google Chrome di perangkat Mac dengan OS X 10.5 (Leopard).

Continue reading Google Hentikan Dukungan Peramban Web Chrome Untuk OS X 10.5 Leopard