Tag Archives: Makestro

Daftar Produk Keren yang Menjuarai R-IoT Hackathon 2017

Belum lama ini ajang Republic Internet of Things (R-IoT) Hackathon 2017 digelar di Bandung. Ajang ini diselenggarakan untuk menantang para penggiat IoT di Indonesia untuk berinovasi, diselenggarakan Makestro bekerja sama dengan MyIoTC dari Malaysia. Hackathon yang dilakukan selama 22 jam tersebut, berhasil melahirkan 3 juara utama dan 1 juara favorit pilihan juri.

Juara pertama berhasil digaet tim Ex, disusul juara kedua tim Deadliner, dan juara ketiga tim AIM. Sedangkan untuk juara favorit jatuh pada tim CIKUR.

Alat pendeteksi slot tempat parkir kendaraan

Juara Pertama

Tim Ex berasal dari Jurusan Teknik Komputer, Universitas Brawijaya Malang, terdiri dari empat anggota yakni Fungki Pandu, Rafi Fajar, Mukmin dan Tiara. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pendeteksi slot parkir dengan teknologi IoT. Dengan perangkat tersebut, masyarakat akan dibantu untuk mengetahui apakah slot parkir tersedia di tempat tujuan mereka atau tidak. Informasi akan ditransmisikan melalui aplikasi berbasis Android. Selain informasi, aplikasi juga dibubuhi fungsionalitas lebih, yakni untuk pemesanan slot parkir, pembayaran dengan e-money, dan fitur untuk menemukan letak mobilnya.

“Untuk produknya harapan kami bisa cepat dikembangkan dan masuk ke pasar di Indonesia, dan kami sangat mengharapkan adanya perusahaan yang ingin bekerja sama,” ujar Rafi selaku perwakilan dari tim Ex.

Alat pengatur penggunaan daya listrik

Juara Kedua

Juara kedua mengembangkan Smart P-Man (Smart Power Management), yaitu sebuah sistem manajemen daya listrik pintar. Produk ini ditujukan untuk monitoring dan mengatur penggunaan listrik dalam suatu rumah atau bangunan, dengan kemampuan kendali nyala-mati listrik untuk tiap stop kontak baik secara manual maupun otomatis mengikuti batasan daya yang diatur. Produk ini ke depannya mampu menggantikan kWh meter yang digunakan PLN saat ini.

Tim Deadliner terdiri dari tiga mahasiswa tingkat akhir, yakni Mochamad Faisal, Irham Fauzan dan Musa Abdul Aziz. Kepada DailySocial, Faisal mengungkapkan bahwa harapannya ke depan akan ada lebih banyak lagi acara sejenis ini dan disertai follow up baik dari pemerintah ataupun industri agar karya yang dihasilkan dapat berkembang menjadi produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas.

Alat fitnes yang lebih efisien dan terukur

Juara Ketiga

Untuk juara ketiga, tim AIM mengembangkan produk bernama AIMuscle, yakni sebuah smart personal muscle trainer. Tingginya biaya personal trainer dan akses ke fitness center, membuat banyak milennials kesulitan untuk mendapatkan akses untuk menjaga tubuh tetap fit. Solusi yang ada sekarang yaitu aplikasi personal trainer, tidak memiliki fitur untuk mengoreksi apakah yang dilakukan pengguna sudah benar atau belum. Tim AIM mengembangkan sebuah perangkat IoT berupa tracker yang dapat mendeteksi berbagai macam gerakan Dumbbell sehingga latihan dapat berjalan efektif dan lebih murah.

Tim AIM terdiri dari beberapa anggota yang terdiri dari mahasiswa Telkom School, ITS Surabaya dan Universitas Trisakti. Salah satu anggotanya, Dhuha Abdul, mengungkapkan, bahwa kegunaan produk AIMuscle sebenarnya bisa lebih luas, tidak hanya untuk Dumbbell saja tapi bisa didesain untuk kebutuhan kesehatan dan industri. Rencananya produk tersebut akan disempurnakan dengan machine learning sehingga dapat menghasilkan analisis prediktif yang bermanfaat.

Alat pengusir hama dan perangsang pertumbuhan tanaman

Juara Favorit

Untuk juara favorit, yang ditentukan juri, terpilih tim CIKUR yang terdiri dari Danny Ismarianto Ruhiyat, Aries Syamsuddin, dan Mirwan Miftahul Arif. Dalam acara Hackathon R-IoT 2017 tim CIKUR mengembangkan produk dengan nama Karinding IoT. Yaitu alat berbasis Karinding (alat musik getar khas Sunda dari bambu) yang digerakkan secara elektronis dan dikontrol melalui internet sebagai perangkat IoT.

Kegunaan Karinding IoT yang utama adalah mengusir hama tanaman (khususnya padi dan jagung) dengan menggunakan suara berfrekuensi rendah yang dihasilkan dari Karinding bambu dan suara Karinding dapat meningkatkan hasil panen dengan merangsang pembukaan mulut daun/stomata secara lebih baik (sehingga nutrisi dan gas karbondioksida dapat terserap secara jauh lebih baik).

“Kominfo sangat tertarik untuk mengembangkan Karinding IoT versi portabel (yang ukurannya lebih ringkas) untuk digunakan petani-petani di Indonesia. Sebuah perusahaan swasta juga menawarkan lokasi penelitian pertanian dan perkebunan di daerah Lembang untuk digunakan sebagai tempat riset bersama tim CIKUR dalam mengembangkan Karinding IoT,” ujar Danny.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner dari R-IoT Hackathon 2017.

Inilah 4 Penerapan Internet of Things yang Bisa Dilakukan Siapa Saja

Kehadiran internet beberapa dekade yang lalu benar-benar telah merevolusi cara kerja dunia dengan begitu cepat. Era baru sudah di ambang pintu, yaitu era Internet of Things (IoT). Menurut Gartner Research Firm, perangkat pintar yang akan terhubung diprediksi mencapai 20 miliar perangkat di seluruh dunia pada tahun 2020 mendatang. Pemanfaatan IoT diharapkan semakin masif, sebab IoT tak hanya berbicara tentang perangkat yang menjadi “pintar”, tetapi juga pemindai dan komunikasi antara sesama mesin.

Kita semua pasti kenal dengan sosok Tony Stark (Iron Man) di film Avengers. Tony Stark dengan teknologi canggihnya mampu membuat Jarvis (asisten pribadi buatan) yang dapat diperintah hanya dengan suara seperti menyalakan dan memadamkan lampu, menyalakan perangkat elektronik seperti TV, AC, dan sebagainya hingga mengenali tamu dan membukakan pintu. Menarik bukan?

Kamu pasti berpikir, bagaimana bisa membuat perangkat pintar seperti Jarvis? Itu kan cuma film. Jadi mustahil bisa membuat perangkat pintar seperti itu. Kabar menariknya, bos Facebook, Mark Zuckerberg, di tahun 2016 telah mampu membuat smart home bagaikan Jarvis pada film Iron Man, yang dapat diperintah hanya dengan suara.

Lalu, apakah kamu bisa membuat perangkat pintar seperti Jarvis? Sebagai pemula, kamu bisa mendalami dunia IoT. Apalagi dengan tersedianya wadah untuk kamu belajar dan mengembangkan perangkat pintarmu seperti Makestro. Di Makestro, kamu akan memperoleh pengetahuan hingga tutorial bagaimana mengembangkan perangkat pintar yang sederhana dan bisa dilakukan oleh siapapun.

Berikut adalah beberapa project perangkat pintar yang ada di Makestro.

1. Debeduks

Debeduks adalah salah satu proyek Makestro. Dalam rangka menyambut Idul Fitri 1438 H lalu, Makestro membuat sebuah project bedug takbiran. Melalui Debeduks ini, kamu tidak perlu repot-repot memukulnya karena secara otomatis Debeduks akan menghasilkan suara layaknya bedug takbiran. Kamu juga bisa melakukan project ini di rumah dengan mengikuti tutorial yang tersedia di Makestro.

2. Capacitive MIDI Controller

Kamu yang menyukai musik pasti tidak asing dengan istilah MIDI (Musical Instrument Digital Interface). Capacitive MIDI Controller merupakan project yang mampu mengatur MIDI yang memanfaatkan Wi-Fi sebagai jalur komunikasinya. Tutorial pembuatan Capacitive MIDI Controller dapat kamu lihat di Makestro.

3. Connecting Your Amazon Echo to ESPectro

Melalui Connecting your Amazon Echo to ESPectro, kamu akan menghubungkan Amazon Echo, perangkat dari Amazon yang bisa melakukan perintah apapun, dengan komando suara dengan ESPectro. Bagaimana caranya? Yuk simak tutorialnya di Makestro.

4. PatientCare

PatientCare adalah sebuah sistem berbasis IoT untuk memonitor kondisi pasien yang sedang dirawat. Melalui PatientCare ini kamu bisa menyediakan pemantauan kondisi pasien yang menggunakan sekumpulan sensor dan menghasilkan analisis data terkait kondisi pasien. Kamu dapat menyimak tutorialnya di Makestro.

 

Penerapan teknologi IoT masih terbuka luas di Indonesia karena beberapa contoh penerapan IoT di atas hanya sebagian kecil dari apa yang bisa dilakukan IoT. Untuk menemukan ragam inovasi IoT lainnya, penggerak IoT lokal Makestro bekerja sama dengan MyIoTC Malaysia dan Kemkominfo mengadakan rangkaian acara “Republic of IoT 2017 (RIoT 2017)”.

Dengan mengusung tagline “Augment Nation Make Solution”, RIoT memiliki tujuan membuka akses teknologi di bidang IoT untuk semua orang, menjadi wadah untuk menggerakkan ekosistem IoT di Indonesia melalui sebuah gerakan komunitas, dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum terhadap adanya teknologi IoT yang solutif.

RIoT dibagi menjadi dua sub acara, yaitu RIoT Seminar yang diadakan pada 23–25 Agustus 2017 dan RIoT Hackathon yang diadakan pada 26–27 Agustus 2017. RIoT Hackathon dibuka bagi para penggiat IoT yang ingin mewujudkan proyek-proyek IoT yang dapat menjadi solusi dari kategori yang ditawarkan. Khalayak umum atau investor yang tertarik mendalami bidang IoT atau sekadar ingin tahu seputar kondisi industri IoT saat ini dapat mengikuti RIoT Seminar.

Pada acara RIoT ini akan dibagi menjadi 14 topik, yaitu pertanian, pertahanan dan keamanan, transportasi, alam, kesehatan, pendidikan, smart city, smart living, olahraga, maritim, engagement, aksesibilitas, fintech dan e-commerce, serta industri.

14 topik tersebut merupakan general mapping isu-isu yang kerap ada di Indonesia dan sudah saatnya kita berkontribusi nyata untuk mendukung Indonesia jadi lebih keren melalui teknologi IoT. Bikin Keren Indonesia? Jadi Makers Biar Keren!

Informasi lebih lanjut mengenai RIoT tersedia di www.r-iot.id.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Republic of IoT 2017.

Republic of IoT 2017 Segera Digelar untuk Temukan Potensi Pengembang Lokal

Potensi penerapan teknologi Internet of Things (IoT) masih terbuka luas di Indonesia. Belakangan ini salah satu yang paling ramai ialah solusi berbasis smart home, akan tetapi itu hanya sebagian kecil dari apa yang bisa dilakukan oleh IoT. Untuk menemukan ragam inovasi IoT lainnya, penggerak IoT lokal Makestro bekerja sama dengan MyIoTC dari Malaysia dan Kominfo mengadakan rangkaian acara “Republic of IoT 2017 (RIoT 2017)”.

RIoT memiliki tujuan untuk membuka akses teknologi di bidang IoT untuk semua orang, menjadi wadah untuk menggerakkan ekosistem IoT di Indonesia melalui sebuah gerakan komunitas, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum terhadap adanya teknologi IoT  yang solutif.

RIoT dibagi menjadi dua sub-acara, yaitu RIoT Seminar yang diadakan pada 23–25 Agustus 2017 dan RIoT Hackathon yang diadakan pada 26–27 Agustus 2017. RIoT Hackathon dibuka bagi para penggiat IoT yang ingin mewujudkan proyek-proyek IoT yang dapat menjadi solusi dari kategori yang ditawarkan. Khalayak umum atau investor yang tertarik mendalami bidang IoT atau sekadar ingin tahu seputar kondisi industri IoT saat ini dapat mengikuti RIoT Seminar.

Adapun beberapa masalah bangsa yang akan dipecahkan oleh para penggiat IoT di acara RIoT ini dibagi menjadi 14 kategori, yaitu pertanian, pertahanan dan keamanan, transportasi, alam, kesehatan, pendidikan, smart city, smart living, olahraga, maritim, engagement, aksesibilitas, fintech dan e-commerce, serta industri.

Untuk menyambut pagelaran utama RIoT, Makestro akan mengadakan Road to RIoT, serangkaian tur di lima kota besar di Indonesia untuk mensosialisasikan dan berbagi pengetahuan dengan komunitas maker lokal. Lima kota tersebut meliputi Jakarta, Bogor, Semarang, Surabaya dan Medan.

Informasi lebih lanjut dan pendaftaran, baik RIoT Seminar dan RIoT Hackathon, dapat dilihat melalui formulir yang tersedia di situs resmi RIoT di www.r-iot.id.

Flyer RIoT


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Republic of IoT 2017.

Makestro Menjadi Platform Komplit untuk Pengembang Hardware

Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa startup atau pengembang hardware di Indonesia masih belum begitu banyak jika dibandingkan dengan pengembang software. Tentu akar permasalahannya jelas pada ketersediaan alat dan biaya pengembangan yang tentu berbeda dengan yang harus dikeluarkan untuk pengembangan sistem perangkat lunak. Permasalahan ini sempat Dailysocial angkat dalam tulisan berjudul “Dilema Penggiat Startup Hardware di Indonesia”.

Kegelisahan para makers (pengembang hardware) ini tampaknya yang menjadi landasan hadirnya Makestro. Sebuah platform yang disiapkan tidak hanya untuk ketersediaan perangkat tapi juga sebuah platform untuk belajar dan juga kebutuhan-kebutuhan lain dalam pengembangan hardware.

Kendati masih sepi, hal ini tidak lantas menandakan bahwa di Indonesia tidak ada penggiat hardware sama sekali. Bukti bahwa di Indonesia masih ada para pengembang hardware bisa dilihat dari acara Hackster Live yang pertama kali terselenggara di Indonesia, tepatnya di Bandung. Dalam acara itu pula Makestro diperkenalkan.

Visi dan misi Makestro / Makestro

Ada tiga buah fitur atau bagian dari platform Makestro. Fitur-fitur tersebut adalah Shop, Cloud dan Learn. Fitur Shop merupakan e-commerce khusus menjajakan perangkat-perangkat micro controller yang biasanya digunakan dalam pengembangan hardware, seperti board dan sensor. Tidak hanya itu, fitur Shop yang ada di Makestro ini juga bisa digunakan untuk menjual perangkat kreasi dari para makers.

Untuk fitur Learn, di dalamnya terdapat beberapa konten informasi dan tutorial mengenai pengembangan produk hardware. Fitur ini diharapkan bisa menjadi salah satu saluran belajar para makers pemula untuk belajar. Fitur ketiga yang ada di dalam platform Makestro ini adalah Cloud. Fitur ini disebutkan mampu menjadi jembatan untuk mengontrol dan me-monitoring perangkat-perangkat IoT dari para pengembang.

Makestro cloud / Makestro

Makestro yang memiliki tagline “Be Electronics maestro” ini sendiri dikembangkan oleh Dycode. Dengan konsep platform yang menyeluruh ini Makestro bisa dibilang menjadi pelopor atau penggerak untuk para pengembang hardware di Indonesia. Tentu harapannya dengan adanya platform Makestro ini bisa meningkatkan jumlah makers di Indonesia, tentu termasuk dengan produk-produknya.

Hackster Live Pertama di Indonesia Digelar di Bandung

Sulit untuk tidak mengatakan bahwa pengembangan dan industri Internet of Things (IoT) di Indonesia terus bergeliat. Bukti terbaru adalah adanya acara di Indonesia, sebuah acara global yang diinisiasikan oleh Hackster.io untuk mendukung gerakan positif terhadap penguasaan hardware dan software termasuk melakukan edukasi untuk para makers atau pengembang hardware dan komunitasnya. Acara ini sendiri telah berlangsung Sabtu pekan lalu bertempat di DILo Bandung, Bale Motekar Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.

Dalam acara yang mengikutsertakan 70 orang pengembang hardware yang sudah lama berkecimpung di dunia IoT Indonesia diisi oleh pemateri-pemateri yang memang sudah akrab dengan pengembangan hardware dan industri IoT tanah air Mereka adalah Andri Yadi, penggagas DycodeEdu sekaligus duta Hackster.io, Yugie Nugraha dari Microsoft Indonesia, Rendara Toro dari Intel Innovator dan Fadhil dari Gravicode. Pembicara-pembicara yang hadir memberikan materi yang tidak lepas dari pembahasan IoT, seperti halnya membahas mengenai ESP8266-based development boards, Azure for IoT, Intel Edison dan .NETGadgeteer.

“Selain untuk menumbuhkan minat para makers Indonesia untuk berkarya di bidang IoT, acara ini juga merupakan rangkaian acara resmi dari Hackster Live untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dari Indonesia,” tutur Andri Yadi.

Selain itu Andri juga menjelaskan bahwa acara Hackster Live ini sebenarnya bisa diadakan oleh semua pihak, selama acara tersebut terdaftar di Hackter.io.

“Siapa saja bisa mengadakan acara ini, hanya saja status terdaftar atau tidaknya di Hakster.io ini yang harus diperjelas. Saya melihat DycodeEdu mampu mendukung pergerakan IoT ini, kenapa tidak untuk mengikutsertakan DycodeEdu dalam acara Hackster Live ini,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama Andri Yadi sebagai perwakilan komunitas maker dan stakeholder lainnya meluncurkan Makestro, sebuah tempat yang diperuntukkan bagi semua pihak untuk turut berpartisipasi dalam pergerakan maker ini. Secara konsep Makestro memberikan kesempatan semua orang yang bergabung untuk dapat berbagi, belajar, dan menjual karya-karya IoT buatan mereka untuk mendapatkan exposure, baik dari komunitas maupun stakeholder.

Seperti pernah kami beritakan sebelumnya salah satu permasalahan pengembangan hardware di Indonesia selain membutuhkan modal dan perangkat untuk mulai berkreasi kemungkinan mendapatkan harga yang layak juga menjadi permasalahan. Dihadirkannya acara Hackster Live dan Makestro ini sendiri seolah menjadi jawaban bagi para pengembang hardware di Indonesia.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Hackster Live 2016