Tag Archives: mall directory

Strategi GoToMalls Dorong Konsumen Kembali Kunjungi Pusat Perbelanjaan Fisik

GoToMalls, platform direktori mal, kian aktif menambah fitur baru guna mendorong konsumen lebih nyaman saat mencari informasi di dalam situs sebelum berkunjung ke pusat perbelanjaan fisik. Salah satu langkah yang bakal segera dilakukan adalah menggaet mitra dari penyedia layanan dompet elektronik.

Sekadar informasi, GoToMalls adalah platform yang dibangun oleh DominoPos Pte Ltd, perusahaan pengembang perangkat lunak untuk mobile payment dan CRM berbasis di Singapura. DominoPos merupakan salah satu investment arm dari Kresna Graha Investama, dengan kepemilikan 30% saham.

CEO GoToMalls Bruno Zysman menerangkan pengembangan dompet elektronik yang bakal tersedia di platform nantinya akan bersifat multi e-wallet, diharapkan dapat memudahkan proses transaksi offline yang selama ini sulit direalisasikan karena proses yang rumit. Pembayaran dengan elektronik masih didominasi oleh transaksi online dengan kisaran porsi 90%.

Rencananya, fitur terbaru ini akan hadir setelah GoToMalls merilis tampilan terbaru situsnya pada awal Juli 2017.

“Arah kami ingin membuat merchant dan konsumen jadi lebih menggunakan dompet elektronik. Misal ada promo diskon yang eksklusif dan hanya memerlukan pembayaran dengan dompet elektronik dari perusahaan tertentu, konsumen hanya perlu register dan pembayaran bisa langsung dilakukan karena kami sifatnya multi e-wallet. Itu idenya. Saat ini masih dalam proses finalisasi,” terangnya kepada DailySocial.

Tak hanya itu, fitur tersebut dapat mendongkrak pengguna untuk terus menerus menggunakan layanan GoToMalls. Pasalnya, pengguna dapat mencari promo yang menarik dari pusat perbelanjaan sesuai lokasi dimana mereka berada. GoToMalls menggunakan sistem geolokasi dan machine learning untuk menyesuaikan konten yang diakses penggunanya.

“GoToMalls memancing pengguna untuk redeem promo agar kembali ke toko fisik, lalu kembali redeem promo lainnya. Itu value yang kami tawarkan ke merchant untuk menjadi partner. Kami ingin mengubah pengguna online untuk kembali ke offline.”

Sebelumnya pihaknya juga telah meresmikan kemitraan dengan Grab untuk memudahkan pengguna dalam menjangkau lokasi pusat perbelanjaan yang ingin dituju.

Persiapkan rencana monetisasi dan luncurkan aplikasi

Zysman melanjutkan fitur dompet elektronik nantinya bisa menjadi langkah awal perusahaan untuk melakukan monetisasi, sejak pertama kali berdiri di Juli 2016. Menurutnya, dari fitur ini memungkinkan perusahaan bisa menerapkan biaya yang bakal dibebankan kepada merchant saat konsumen melakukan redeem diskon yang tersedia di GoToMalls.

Menurutnya, platform GoToMalls banyak ruang yang bisa dimonetisasikan. Yang terpenting sebelum menerapkan langkah tersebut, awareness masyarakat terhadp kehadiran platform ini sudah meningkat, makin banyak mal, brand, dan toko yang bergabung, agar value-nya lebih terasa.

Dia memperkirakan GoToMalls sudah dapat mulai monetisasi bisnis pada akhir tahun ini. “Kami prediksi monetisasi sudah bisa dilakukan pada akhir tahun ini.”

Perusahaan juga berencana untuk meluncurkan aplikasi, meski rencana tersebut belum akan diwujudkan dalam waktu dekat. Zysman beralasan, untuk meluncurkan aplikasi butuh biaya yang tidak sedikit, lagipula tingkat churn rate-nya cukup tinggi.

Belum lagi, dari setiap promo yang diberikan pusat perbelanjaan memerlukan tautan khusus sebagai metriks kesuksesan dari strategi marketing.

“Makanya kami desain situs mobile GoToMalls sangat ramah dengan pengguna, tampilannya seperti ketika mereka mengunduh aplikasi. Kami memang ada rencana untuk meluncurkan aplikasi, namun kami masih perlu meningkatkan tingkat spending pengguna.”

Saat ini pengguna terdaftar GoToMalls mencapai 4,2 juta orang dengan 40% diantaranya adalah pengguna aktif. Pertumbuhan pengguna baru tiap bulannya diklaim mencapai 5 ribu akun. Sedangkan, jumlah mal yang sudah dihimpun mencapai 385 mall dengan lebih dari 6.444 brand, 22.183 toko dan merchant.

Layanan Direktori Mal GoToMalls Gandeng Indosat Ooredoo dan Grab

Hari ini (21/3), layanan direktori mal GoToMalls mengumumkan kerja sama strategis dengan Indosat Ooredoo dan Grab. Kerja sama ini nantinya diharapkan dapat mendongkrak jumlah pengunjung ke mal/pusat perbelanjaan.

Dengan Grab, pengunjung nantinya akan mendapat kode promo khusus untuk destinasi mal tertentu yang sudah bekerja sama dengan GoToMalls. Serta memperoleh poin untuk GrabReward yang dapat ditukar dengan peritel tertentu. Sementara itu, dengan Indosat Ooredoo lewat aplikasi e-money Dompetku akan memungkinkan kemudahan transaksi dengan merchant di GoToMalls dengan promo dan kupon.

GoToMalls adalah platform online real time berbasis lokasi terdekat memberi informasi mengenai promosi, diskon, kupon, dan acara di mal/pusat perbelanjaan. Informasi tersebut dipakai untuk mendongkrak jumlah pengunjung lebih banyak lagi.

GoToMalls merupakan platform yang dibangun DominoPos Pte Ltd, sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di pengembangan perangkat lunak untuk mobile payment dan CRM berbasis di Singapura. DominoPos adalah salah satu investment arm yang 30% sahamnya dimiliki oleh perusahaan investasi PT Kresna Graha Investama Tbk.

Sebenarnya, GoToMalls sudah diresmikan sejak Juli 2016. Hingga kini sudah menjaring 375 mal/pusat perbelanjaan, lebih dari 5 ribu merek ritel dan 19 ribu outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari segi kunjungan, situs GoToMall telah menembus di angka 1 juta orang perbulannya, dengan total page views sekitar 2,1 juta.

Setelah Indonesia, pada Februari 2017 GoToMalls telah menyambangi Singapura dan telah bekerja sama dengan 20 mal. Negara berikutnya yang akan dibidik GoToMalls masih berada di kawasan Asia Tenggara dan pastinya sudah memiliki jumlah mal yang banyak.

“Kami sudah ekspansi ke Singapura, mungkin sekitar dua atau tiga bulan lagi akan menyasar negara baru yang masih berada di kawasan Asia Tenggara. Namun sebelum ekspansi kami ingin memastikan basis bisnis di Indonesia dan Singapura sudah kuat, baru melanjutkan ke negara lainnya,” ucap CEO GoToMalls Bruno Zysman, Selasa (21/3).

Jembatani mal dengan strategi online to offline (O2O)

Zysman melanjutkan GoToMalls dihadirkan untuk menjembatani kegiatan belanja secara offline dengan teknologi dalam platform GoToMalls. Pengunjung hanya cukup mengunjungi satu website dan mereka akan mendapatkan semua informasi di pusat perbelanjaan dalam waktu yang bersamaan.

Strategi ini dinilai cukup ampuh untuk mendorong jumlah pengunjung mal lebih banyak lagi. Pasalnya, sejak 2015 pertumbuhan jumlah pengunjung secara tahunan hanya tembus satu digit saja secara industri atau sekitar 7%-8%. Padahal sebelumnya pertumbuhan di 2013-2014 tembus di angka 10%-15%.

“Yang kami lakukan dengan GoToMalls adalah membantu para peritel offline agar dapat mempromosikan produk maupun jasa mereka secara online dan efisien,” terang Zysman.

Ke depannya, GoToMalls akan terus mengembangkan fitur lainnya seperti integrasi pembayaran online untuk pembelian kupon belanja, meluncurkan aplikasi GoToMalls untuk Android dan iOS, dan lainnya.

Pergeseran pola belanja konsumen di mal

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menambahkan sejak tiga tahun terakhir industri mal/pusat berbelanjaan mengalami kelesuan, tetap bertumbuh namun hanya satu digit bukan dua digit. Faktornya meliputi perubahan pola belanja masyarakat yang lebih banyak berbelanja untuk kebutuhan food and beverages (FnB) dan entertainment.

Kehadiran toko online (e-commerce) juga turut mempengaruhi untuk kebutuhan elektronik, terutama gadget mengalami penurunan drastis karena tingkat persaingan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan e-commerce.

“Mal tetap bertumbuh, tapi cuma satu digit. Faktornya karena terjadi pergeseran pola belanja. Secara faktor ekonomi makro, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah tapi jumlah kunjungan ke mal tetap tumbuh. Ini terjadi karena faktor melemahnya nilai tukar Rupiah, berefek pada orang-orang yang sebelumnya sering belanja ke mal di luar negeri kini beralih ke mal lokal,” terang Alphonzus.

Untuk mengembalikan kejayaan mal, pemilik usaha mal harus mengubah strategi mereka agar banyak melakukan promosi lewat platform digital. Mereka juga harus memposisikan mal bukan lagi sebagai tempat belanja, melainkan sebagai sarana lifestyle dengan konsep yang jelas.

“Misalnya sering mengadakan event offline, atau menyediakan spot khusus untuk selfie. Gunanya untuk tetap menarik orang-orang tetap mengunjungi mal. Bila mal tidak melakukan ini, pasti akan tergerus oleh e-commerce. Mal itu punya kelebihan yang tidak bisa disediakan e-commerce, yakni pengalaman berbelanja,” pungkasnya.

PestaDiskon Suguhkan Direktori Informasi Diskon dan Promo

Salah satu bisnis yang ramai namun susah “ditembus” untuk startup di Indonesia adalah diskon. Tak sedikit startup di Indonesia hadir dengan menyuguhkan informasi disko, tak banyak pula yang akhirnya gulung tikar. Namun hal tersebut tidak mengurangi kepercayaan diri PestaDiskon meluncur di masyarakat. Sebuah layanan yang mempunyai tujuan untuk menjadi rujukan penggunanya dalam mencari diskon.

PestaDiskon sendiri merupakan bagian dari Citra Manunggal Group, sebuah perusahaan di bidang IT service dan e-commerce yang sudah berdiri sejak tahun 2004. Daya tarik diskon dan promo di mata masyarakat yang masih tinggi dinilai menjadi salah satu alasan yang tepat dalam pengembangan PestaDiskon. Hadirnya PestaDiskon Diklaim sebagai layanan yang mengakomodir keinginan masyarakat terhadap informasi diskon dan promo yang valid.

“Diskonnya beragam mulai dari fashion, kuliner. Alat rumah tangga, kecantikan dan kesehatan, promo kartu kredit di bank, gadget, hiburan dan traveling dan berbagai macam diskon lain,” ujar CEO PestaDiskon Aditya Rahardi.

Optimis karena konsep bisnis yang diusung

Di Indonesia sebenarnya sudah banyak layanan diskon atau promo. Banyak pula yang akhirnya tutup. Nama-nama seperti Groupon dan Ensogo (sebelumnya bernama LivingSocial) dulu sempat menghiasi persaingan layanan penyedia informasi diskon dan promo. Semuanya kini sudah tidak lagi menjajakan diskon. Selain itu nama-nama seperti Lakupon, Picodi, dan Evoucher adalah beberapa layanan penyedia informasi diskon yang masih bertahan.

PestaDiskon sendiri ketika ditanya mengenai peluang mereka diterima masyarakat mengindikasikan kepercayaan diri. Tamara selaku perwakilan PestaDiskon menyebutkan pihaknya sangat optimis karena saat ini pasar dari PestaDiskon belum ada yang mengisi. Kerja sama dengan beberapa tenant di mall menjadi salah satu alasan mereka ingin menjadi “The Number #1 Indonesian Mall Directory”.

“Model bisnis kita adalah B2B di mana kita bekerja sama dengan mall. Kenapa mall? Karena di dalam mall terdapat berbagai macam tenant yang sering mengadakan promo untuk menjaring atau mengakusisi pengguna mereka,” papar Aditya.

Selain bentuk kerja sama, PestaDiskon juga optimis dengan aplikasi mobile mereka. Diterangkan Tamara, fitur utama di aplikasi mobile PestaDiskon adalah geolocation map. Fitur ini memudahkan pengguna untuk mencari info diskon atau event di sekar mereka. Fitur ini dinilai menjadi salah satu cara untuk menyuguhkan informasi diskon yang efisien.

Application Information Will Show Up Here