Tag Archives: Manajemen

Balanced Scorecard

Balanced Scorecard: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Formatnya

Dalam dunia bisnis yang kompetitif dan dinamis, menjaga keseimbangan dalam semua aspek operasional menjadi hal yang krusial. Salah satu alat yang telah terbukti efektif dalam membantu perusahaan mencapai keseimbangan ini adalah Balanced Scorecard. 

Dengan mengintegrasikan berbagai perspektif kinerja dalam satu kerangka kerja, Balance Scorecard memungkinkan perusahaan untuk melihat gambaran besar dan memastikan bahwa semua aspek operasional berjalan seimbang. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep Balanced Scorecard lebih lanjut, termasuk pengertian, jenis, fungsi, format, perspektif, dan manfaatnya, sehingga Anda dapat memahami bagaimana alat ini dapat membantu perusahaan Anda meraih kesuksesan.

Balanced Scorecard, atau kadang disingkat sebagai BSC, adalah alat manajemen kinerja yang dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada tahun 1992. Alat ini dirancang untuk membantu perusahaan mengukur kinerja mereka dari berbagai perspektif, bukan hanya berdasarkan angka keuangan saja. 

Dengan kata lain, Balanced Scorecard memandang perusahaan bukan hanya dari sudut pandang keuangan, tetapi juga dari perspektif pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan demikian, Balanced Scorecard menciptakan gambaran yang lebih holistik tentang bagaimana perusahaan berkinerja.

Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard adalah suatu metode manajemen strategis yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada awal tahun 1990-an. Metode ini digunakan oleh organisasi untuk mengukur kinerja bisnis yang tidak hanya berfokus pada aspek keuangan, tetapi juga mempertimbangkan faktor non-keuangan yang penting. 

Balanced Scorecard berfungsi untuk menerjemahkan visi dan strategi perusahaan menjadi sekumpulan tujuan dan ukuran kinerja yang dapat diukur.

Konsep Balanced Scorecard meliputi empat perspektif utama:

  • Perspektif Finansial: Mengukur kinerja keuangan organisasi, seperti pendapatan, laba, dan nilai bagi pemegang saham.
  • Perspektif Pelanggan: Fokus pada kepuasan dan loyalitas pelanggan, serta pangsa pasar.
  • Perspektif Proses Bisnis Internal: Menilai efisiensi dan efektivitas proses internal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan tujuan keuangan.
  • Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sistem informasi, dan kemampuan organisasi untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.

Balanced Scorecard membantu organisasi untuk menyeimbangkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, mengintegrasikan berbagai aspek bisnis, dan memastikan bahwa semua aspek bisnis berkontribusi pada pencapaian visi dan strategi perusahaan secara keseluruhan.

Jenis Balanced Scorecard

Terdapat beberapa jenis Balanced Scorecard yang dapat digunakan oleh perusahaan, tergantung pada kebutuhan dan tujuan mereka. Salah satu jenis yang paling umum adalah Balanced Scorecard Strategis, yang fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang dan strategi perusahaan. 

Selain itu, ada juga Balance Scorecard Fungsional yang lebih terfokus pada bagaimana setiap departemen atau fungsi dalam perusahaan berkontribusi terhadap tujuan strategisnya. 

Balanced Scorecard Proyek digunakan untuk mengukur kinerja proyek-proyek khusus dalam organisasi. Pemilihan jenis Balanced Scorecard yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa alat ini benar-benar bermanfaat bagi perusahaan.

Fungsi Balanced Scorecard

Balanced Scorecard memiliki beberapa fungsi kunci. Pertama, alat ini membantu perusahaan dalam merumuskan dan mengkomunikasikan strategi mereka secara jelas dan terukur. 

Dengan merinci tujuan dari berbagai perspektif, perusahaan dapat lebih mudah mengarahkan sumber daya mereka untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, Balanced Scorecard juga digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan secara teratur. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area-area di mana mereka perlu melakukan perbaikan atau peningkatan. 

Selain itu, Balanced Scorecard juga berfungsi sebagai alat komunikasi internal yang membantu semua anggota tim memahami kontribusi mereka terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Format Balanced Scorecard

Balanced Scorecard biasanya memiliki format yang terstruktur dengan empat perspektif utama: Keuangan, Pelanggan, Proses Internal, dan Pembelajaran dan Pertumbuhan. 

Di bawah masing-masing perspektif ini, perusahaan menentukan berbagai indikator kinerja yang relevan. Indikator-indikator ini kemudian digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan dalam setiap perspektif. Format ini memberikan pandangan yang seimbang tentang kinerja perusahaan dari berbagai sudut pandang.

Perspektif Balanced Scorecard

Sebagai bagian dari Balanced Scorecard, ada empat perspektif utama yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan:

Perspektif Keuangan: Ini mencakup aspek-aspek seperti pendapatan, laba bersih, arus kas, dan ROI (Return on Investment). Ini adalah perspektif yang paling tradisional dalam bisnis, tetapi Balance Scorecard memastikan bahwa tidak hanya indikator keuangan yang diperhatikan.

Perspektif Pelanggan: Fokus pada kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan pangsa pasar. Memahami kebutuhan dan harapan pelanggan adalah kunci untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Perspektif Proses Internal: Melibatkan evaluasi efisiensi proses internal perusahaan. Ini mencakup aspek seperti waktu siklus produksi, tingkat kegagalan produk, dan efisiensi operasional.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Menyoroti kemampuan perusahaan untuk belajar dan beradaptasi. Ini mencakup aspek seperti pelatihan karyawan, inovasi, dan pengembangan kemampuan organisasi.

Manfaat Balanced Scorecard

Manfaat menggunakan Balanced Scorecard sangat beragam. Pertama-tama, alat ini membantu perusahaan untuk memiliki visi yang lebih jelas tentang strategi mereka dan apa yang harus mereka capai. 

Ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang lebih awal, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang sesuai.

Selain itu, Balanced Scorecard meningkatkan komunikasi internal dan memotivasi karyawan dengan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kontribusi mereka berdampak pada kesuksesan perusahaan. 

Dengan menggunakan Balance Scorecard, perusahaan dapat mencapai keseimbangan dalam berbagai aspek kinerja mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan kesuksesan jangka panjang.

Dalam kesimpulan, Balanced Scorecard adalah alat yang sangat berguna dalam manajemen kinerja perusahaan. Dengan mengintegrasikan berbagai perspektif kinerja dalam satu kerangka kerja, alat ini membantu perusahaan untuk mencapai keseimbangan dalam berbagai aspek operasional mereka. 

Dengan demikian, perusahaan dapat meraih kesuksesan jangka panjang dengan lebih efektif. Jika Anda belum mengadopsi Balanced Scorecard dalam bisnis Anda, pertimbangkan untuk melakukannya agar dapat meningkatkan visibilitas, efisiensi, dan kesuksesan perusahaan Anda.

strategi manajemen, langkah-langkah strategi manajemen

Manajemen Strategi: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Langkah-Langkahnya

Apakah kamu mengetahui manajemen strategi? Manajemen strategi merupakan sesuatu yang penting untuk perusahaan miliki agar bisnisnya bisa terus bertumbuh. Manajemen strategi memiliki peranan penting bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan menyediakan jasa/produk yang lebih baik lagi.

Tertarik untuk membaca lebih lanjut mengenai Manajemen Strategi? Simak artikel ini hingga akhir ya!

Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah proses merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi bisnis. Ini adalah fungsi penting yang memungkinkan perusahaan atau bisnis menyelaraskan sumber daya dan aktivitas mereka dengan tujuan dan sasaran jangka panjang.

Manajemen strategi juga mengacu pada rencana komprehensif atau serangkaian tindakan yang diformulasikan dan diimplementasikan oleh tim manajemen peruasahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya secara efektif. Strategi ini mencakup keputusan, pilihan, dan pendekatan yang memandu operasi, alokasi sumber daya, dan proses pengambilan keputusan perusahaan.

Strategi manajemen berfungsi sebagai panduan yang menyelaraskan sumber daya, kemampuan, dan aktivitas perusahaan dengan misi, visi, dan aspirasi jangka panjangnya. Hal ini melibatkan analisis lingkungan internal dan eksternal, memahami dinamika pasar, menilai kekuatan dan kelemahan, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman.

Manajemen strategi yang efektif membantu bisnis menjadi lebih kompetitif, beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, dan mencapai pertumbuhan.

Tujuan Manajemen Strategi

Manajemen strategi memberikan banyak tujuan yang penting untuk perkembangan perusahaan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing tujuan manajemen strategi.

Menetapkan Arah dan Visi

Tujuan utama dari manajemen strategi adalah untuk memberikan arah dan visi yang jelas bagi perusahaan. Strategi menciptakan pemahaman bersama di antara para pemangku kepentingan, menyelaraskan upaya dan sumber daya untuk mencapai tujuan bersama.

Memaksimalkan Keunggulan Kompetitif

Manajemen strategi bertujuan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif perusahaan di pasar. Melalui analisis yang cermat terhadap lingkungan internal dan eksternal, strategi akan memebantu mengidentifikasi kelebihan dan kemampuan  yang membedakan perusahan dari para pesaing.

Strategi ini menentukan bagaimana perusahaan akan memposisikan dirinya, nilai apa yang akan diberikan kepada pelanggan, dan bagaimana perusahaan akan mempertahankan keunggulannya dari waktu ke waktu.

Mengalokasikan Sumber Daya Secara Efektif

Tujuan penting lainnya dari strategi manajemen adalah untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya. Sumber daya yang langka, seperti modal, talenta, dan aset teknologi, harus dialokasikan secara bijaksana untuk mencapai tujuan strategis. Manajemen strategi membantu memprioritaskan alokasi sumber daya, memastikan bahwa sumber daya disalurkan ke area yang menghasilkan keuntungan terbesar dan mendukung tujuan strategis perusahaan.

Membantu Kemampuan Beradaptasi

Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, manajemen strategi memfasilitasi kemampuan beradaptasi dan ketahanan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi dan merespons perubahan secara efektif, baik yang muncul dari kemajuan teknologi, pergeseran pasar, atau perkembangan peraturan.

Manajemen strategi yang dirancang dengan baik memberikan kerangka kerja untuk pengambilan keputusan yang gesit, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan arah dan memanfaatkan peluang yang muncul.

Meningkatkan Kebijaksanaan dalam Mengambil Keputusan

Manajemen strategi memberdayakan pengambilan keputusan yang terinformasi di semua tingkat perusahaan. Manajemen strategi menyediakan pendekatan terstruktur untuk mengevaluasi pilihan, menilai risiko, dan membuat pilihan sesuai dengan arah strategis secara keseluruhan.

Mendorong Kemajuaan yang Berkesinambungan

Manajemen strategi mendorong perbaikan berkelanjutan. Melalui pengukuran dan evaluasi kinerja, strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area yang perlu ditingkatkan. Strategi ini mendorong pembelajaran, eksperimen, dan inovasi yang berkelanjutan, sehingga mendorong lingkungan yang terus berkembang dan beradaptasi.

Fungsi Manajemen Strategi

Manajemen strategi juga memiliki beberapa fungsi utama. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing fungsinya.

Menetapkan Arah

Salah satu fungsi utama dari strategi manajemen adalah menetapkan arah. Hal ini melibatkan penetapan misi, visi, dan tujuan jangka panjang. Manajemen strategi menetapkan tujuan yang jelas, menyediakan panduan untuk memandu pengambilan keputusan, hingga alokasi sumber daya, Dengan menetapkan arah yang jelas, strategi manajemen menyelaraskan upaya, memupuk persatuan, dan memastikan bahwa semua kegiatan digerakkan oleh tujuan.

Analisis Lingkungan

Manajemen berfungsi untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal tempat perusahaan beroperasi. Hal ini melibatkan penilaian terhadap kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan (analisis SWOT).

Dengan memeriksa tren pasar, aktivitas pesaing, kemajuan teknologi, dan perubahan peraturan, manajemen strategi memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang dapat memengaruhi keberhasilan mereka.

Perumusan Tujuan

Fungsi penting dari strategi manajemen adalah merumuskan tujuan dan sasaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). Strategi menyelaraskan tujuan-tujuan ini dengan misi dan visi perusahaan, menciptakan target yang jelas untuk diperjuangkan.

Tujuan yang terdefinisi dengan baik memberikan rasa fokus, memotivasi karyawan, dan memfasilitasi alokasi sumber daya yang efektif. Tujuan-tujuan tersebut berfungsi sebagai tolok ukur untuk mengukur kemajuan dan kinerja.

Pilihan Strategis

Manajemen strategi melibatkan pembuatan pilihan strategis yang menentukan posisi kompetitif perusahaan dan pendekatan untuk mencapai tujuannya. Hal ini mencakup keputusan mengenai target pasar, strategi diferensiasi, kepemimpinan biaya, penawaran produk/layanan, kemitraan, dan inisiatif strategis lainnya.

Pilihan strategis membantu perusahaan meningkatkan kekuatan mereka, memanfaatkan peluang, dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Pilihan ini juga melibatkan penilaian potensi risiko dan pemilihan tindakan yang paling sesuai.

Alokasi Sumber Daya

Alokasi sumber daya yang efektif adalah fungsi penting dari strategi manajemen. Hal ini melibatkan pengalokasian sumber daya seperti modal keuangan, sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur untuk mendukung tujuan strategis perusahaan.

Manajemen strategi memastikan bahwa sumber daya diarahkan ke area yang akan menghasilkan keuntungan terbesar dan berkontribusi pada pencapaian tujuan. Dengan mengoptimalkan alokasi sumber daya, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Implementasi

Manajemen strategi berfungsi untuk mengembangkan rencana implementasi terperinci yang merubah keputusan strategis ke dalam langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti. Rencana ini menguraikan jadwal, tanggung jawab, dan indikator kinerja utama (KPI) untuk memantau kemajuan

Manfaat Manajemen Strategi

Manajemen strategi menawarkan beberapa manfaat seperti mitigasi resiko, pengarahan, dan masih banyak lagi. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing manfaat tersebut.

Pengarahan

Manajemen Strategi yang dibuat dengan baik memberikan arah yang jelas bagi perusahaan. Strategi ini menetapkan misi, visi, dan tujuan perusahaan, memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memahami dan bekerja untuk mencapai tujuan yang sama. Kejelasan arah ini membantu meminimalkan kebingungan, dan menumbuhkan rasa persatuan dan tujuan di antara para karyawan.

Keunggulan Kompetitif

Strategi manajemen memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal, perusahaan dapat mengidentifikasi kelebihan mereka dan memanfaatkan peluang pasar.

Optimalisasi Sumber Daya

Manajemen strategi yang efektif membantu mengoptimalkan alokasi sumber daya. Dengan menyelaraskan alokasi sumber daya dengan prioritas strategis, perusahan dapat memastikan bahwa sumber daya seperti keuangan, sumber daya manusia, dan teknologi dialokasikan secara efisien dan efektif. Optimalisasi ini meminimalkan pemborosan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia.

Mitigasi Risiko

Manajemen strategi membantu perusahaan mengantisipasi dan memitigasi risiko. Melalui analisis lingkungan, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi ancaman dan kerentanan. Pengembangan strategi melibatkan penilaian risiko dan pengembangan strategi mitigasi risiko yang tepat. Dengan menangani risiko secara proaktif, perusahaan dapat meminimalkan dampaknya dan memastikan kelangsungan bisnis..

Kemampuan Beradaptasi dan Fleksibilitas

Dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, strategi manajemen memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dan merespons secara efektif terhadap tantangan dan peluang baru.

Manajemen strategi menyediakan pendekatan terstruktur untuk mengantisipasi dan merespons dinamika pasar, kemajuan teknologi, dan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Dengan mendorong kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas, perusahaan dapat tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan dan meraih peluang yang muncul.

Langkah-Langkah Dalam Manajemen Strategi

Kamu memerlukan langkah-langkah yang tepat dalam mengatur manajemen strategi. Umumnya, langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

Menetapkan Misi dan Visi

Langkah pertama dalam manajemen strategi adalah menetapkan misi dan visi bisnis. Misi menggambarkan tujuan perusahaan, sedangkan visi menggambarkan kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh bisnis. Misi dan visi memberikan dasar untuk mengembangkan strategi bisnis.

Melakukan Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah alat penting untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dari bisnis.Analisis ini membantu perusahaan untuk memahami lingkungan internal dan eksternalnya, yang sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif.

Mengembangkan Strategi

Berdasarkan misi, visi, dan analisis SWOT, perusahaan dapat mengembangkan strateginya.Strategi harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu. Strategi juga harus selaras dengan misi dan visi perusahaan serta menjawab kekuatan, kelemahan, peluang.

Menerapkan strategi melibatkan penyelarasan sumber daya dan aktivitas perusahaan dengan strateginya. Hal ini membutuhkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang efektif di antara berbagai departemen dan pemangku kepentingan.

Memantau dan Mengevaluasi Strategi

Memantau dan mengevaluasi strategi sangat penting untuk menentukan efektivitas dan membuat penyesuaian. Ini meliputi mengidentifikasi kesalahan, tantangan, dan membuat perubahan yang bisnis perlukan untuk memastikan strategi berada di jalur yang benar.

Manajemen Strategi yang Efektif

Manajemen strategi yang efektif membutuhkan kerangka kerja yang kuat dan komitmen untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Hal ini melibatkan penciptaan budaya inovasi, kolaborasi, dan pembelajaran, yang mana karyawan didorong untuk berbagi ide, mengambil risiko, dan bereksperimen dengan hal baru.

Hal ini juga membutuhkan kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang efektif, dan pemahaman yang jelas tentang misi dan visi perusahaan.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai manajemen strategi. Manajemen strategi adalah fungsi penting bagi perusahaan yang ingin mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan keunggulan kompetitif.

Hal ini melibatkan penetapan misi dan visi perusahaan, melakukan analisis SWOT, mengembangkan strategi, mengimplementasikan strategi, serta memantau dan mengevaluasi efektivitas strategi.

Manajemen strategi yang efektif membutuhkan komitmen terhadap peningkatan berkelanjutan dan budaya inovasi, kolaborasi, dan pembelajaran.

Networking / freepik

Networking: Definisi, Tujuan, dan Caranya

Networking adalah tindakan membuat koneksi dengan orang lain untuk tujuan bertukar informasi, ide, dan peluang.

Dalam bisnis, ini bisa berarti mengenal orang-orang di industri kamu dan membangun hubungan dengan mereka sehingga kamu bisa bekerja sama di masa depan.

Networking adalah bagian penting dari karier kamu karena membantu membangun jaringan profesional—sekelompok orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama seperti kamu, yang mungkin dapat membantu saat kamu sangat membutuhkannya.

Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai networking.

Definisi Networking

Networking adalah proses membangun koneksi dan hubungan dengan orang lain. Ini tentang membuat diri kamu dikenal orang lain, dan kemudian mampu menampilkan diri kamu dengan cara yang membuat kamu diingat.

Networking juga tentang menunjukkan nilai-nilai kamu dan membantu orang lain melihat bagaimana mereka bisa mendapat manfaat dari mengenal kamu.

Ini bukan hanya tentang membuat mereka bersemangat untuk bertemu dengan kamu—ini juga tentang memberi mereka sesuatu yang berharga sehingga mereka ingin terus melihat kamu.

Bagian terpenting dari networking adalah proses itu sendiri.

Kamu tidak bisa begitu saja muncul dan mengharapkan orang ingin berbicara dengan kamu; jika kamu melakukan itu, mungkin kamu akan mendapatkan beberapa prospek bisnis pada akhirnya, tetapi sangat kecil kemungkinannya prospek tersebut akan berubah menjadi klien atau kontak nyata yang akan membantu mengembangkan bisnis kamu.

Kuncinya adalah bersikap proaktif dalam menjangkau orang-orang yang mungkin tertarik dengan apa yang kamu tawarkan (dan sebaliknya).

Tujuan Networking

Tujuan dari networking dalam bisnis adalah untuk membangun relasi dengan orang-orang yang akan berguna bagi karir kamu. Orang-orang ini dapat berupa individu, perusahaan, atau organisasi yang dapat membantu mengembangkan bisnis yang kamu miliki.

Ada tiga tujuan utama untuk networking:

  • Mengembangkan jaringan profesional untuk diri sendiri dan bisnis kamu.
  • Mengidentifikasi peluang pekerjaan yang tidak akan kamu temukan sebaliknya.
  • Menetapkan diri sebagai ahli di bidang kamu.

Cara Membangun Networking

Networking adalah salah satu keterampilan terpenting yang dapat kamu pelajari, tetapi tidak selalu sesederhana mendapatkan kartu nama dan menyerahkannya kepada seseorang.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk membangun networking yang baik:

Percaya Diri

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menjadi percaya diri. Kamu harus percaya pada diri sendiri dan produk atau layanan kamu. Ini akan membantu untuk membuat kesan yang baik pada orang lain.

Persiapan Yang Baik

Hal kedua yang harus kamu lakukan adalah bersiap. Pastikan kamu sudah menyiapkan segalanya sebelum bertemu calon pelanggan atau klien. Pastikan semua materi tertata rapi sehingga tidak terlihat berantakan saat kamu mempresentasikannya kepada orang-orang.

Bersikap Sopan

Hal ketiga yang harus kamu lakukan adalah bersikap sopan setiap saat selama proses pertemuan karena hal ini akan menunjukkan seberapa profesional kamu dan seberapa besar rasa hormat yang kamu miliki terhadap orang lain.

Dan demikianlah untuk artikel networking, semoga bermanfaat. Jika kamu memiliki pertanyaan, komentar, atau kekhawatiran tentang topik yang telah kami bahas, jangan ragu untuk menghubungi kami.

Audit Internal / freepik

Audit Internal: Definisi, Jenis, Tujuan, dan Perbedaan Audit Internal dengan Audit Eksternal

Audit internal adalah bagian penting dari operasi perusahaan mana pun, namun sering diabaikan.

Audit internal adalah departemen dalam suatu organisasi yang didedikasikan untuk memberikan pengawasan terhadap kegiatan keuangan dan operasional perusahaan.

Biasanya, kamu dapat menemukannya di semua jenis perusahaan bisnis, mulai dari perusahaan besar seperti Walmart atau Amazon hingga bisnis kecil seperti kedai kopi lokal terdekat kamu.

Di perusahaan besar, departemen audit internal bisa sangat besar. Namun di bisnis kecil, mungkin hanya satu orang yang melakukan audit internal.

Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui audit internal lebih lanjut.

Definisi Audit Internal

Auditor internal adalah karyawan perusahaan yang bertugas memberikan evaluasi yang independen dan objektif atas kegiatan bisnis keuangan dan operasional perusahaan.

Mereka memeriksa dan menganalisis catatan perusahaan dan dokumen keuangan untuk mengidentifikasi masalah seperti masalah kepatuhan, risiko, penipuan, dan ketidakakuratan data.

Auditor internal menggunakan pengetahuan mereka tentang undang-undang, peraturan industri, dan kebijakan perusahaan untuk menyelidiki setiap masalah yang mereka temukan.

Mereka juga membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, kontrol, dan proses tata Kelola

Biasanya, terdapat 2 (dua) auditor, yaitu internal dan eksternal.

Perbedaan Audit Internal dan Audit Eksternal

Baik auditor internal maupun auditor eksternal bertanggung jawab untuk menjaga agar pembukuan tetap lurus. Hanya saja, mereka melakukannya dengan cara yang berbeda.

Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melacak keuangan mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka beroperasi sesuai peraturan. Mereka biasanya bekerja langsung dengan manajemen, yang berarti laporan mereka seringkali bersifat rahasia.

Auditor internal juga dapat bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan keuangan atau melakukan investigasi terhadap kecurangan.

Sedangkan, auditor eksternal dipekerjakan oleh klien untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar hukum di industrinya dan keuangannya sesuai dengan apa yang dilaporkan kepada publik.

Mereka seringkali bekerja secara independen dari manajemen dan tidak memiliki wewenang atas kebijakan atau prosedur dalam perusahaan yang diaudit.

Jenis Audit Internal

Audit internal dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:

Audit Keuangan

Jenis audit ini melihat laporan keuangan yang kamu hasilkan dan memastikannya akurat dan lengkap. Ini juga memeriksa apakah kamu memiliki kontrol untuk memastikan data keuangan kamu aman.

Tujuannya di sini adalah memastikan bahwa catatan keuangan cukup akurat sehingga kamu dapat melaporkannya secara akurat di formulir pajak setiap tahun tanpa mendapat masalah dengan IRS.

Audit Operasional

Jenis audit ini difokuskan pada proses internal yang kamu gunakan untuk memastikan bisnis berjalan lancar, aman, dan efisien.

Misalnya, jika kamu memiliki proses untuk memastikan karyawan kamu mengikuti prosedur keselamatan mereka, atau jika kamu memastikan bahwa karyawan baru dilatih dengan benar sebelum mereka memulai hari pertama mereka bekerja.

Audit Kepatuhan

Jenis audit ini membantu kamu tetap mematuhi peraturan dan standar hukum di industri perusahaan.

Misalnya, jika kamu bekerja di bidang jasa atau manufaktur makanan, mungkin ada pedoman kesehatan atau protokol keselamatan khusus yang berlaku untuk operasi bisnis tersebut.

Tujuan Audit Internal

Auditor internal bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mengikuti kebijakan dan prosedurnya sendiri, serta peraturan pemerintah.

Hal ini memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara etis dan legal, dan melakukan segala yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari tindakan yang salah dan praktik penipuan.

Jadi, ada tiga alasan utama mengapa auditor internal penting untuk bisnis:

  1. Melindungi dari penipuan dan aktivitas ilegal lainnya di dalam perusahaan
  2. Memastikan bahwa karyawan mengikuti prosedur yang benar
  3. Melindungi perusahaan dari tuntutan pelanggan atau pihak lain

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai Audit Internal, semoga bermanfaat

management project adalah

Management Project: Pengertian, Tujuan, Aspek dan Tahapannya

Untuk mencapai keberhasilan suatu proyek, ada banyak hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan. Tentunya hal ini bertujuan agar proyek tersebut dikerjakan seefisien mungkin, terutama dalam hal waktu dan biaya.

Maka dari itu, untuk memantau seluruh hal yang berkaitan dengan proyek dibutuhkan management project yang baik. Pasalnya, management project berkaitan dengan proses pengaturan jalannya suatu proyek agar mencapai keberhasilan.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan management project dan apa saja yang termasuk di dalamnya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Management Project?

Mengutip dari Project Management Institute, management project adalah penggunaan pengetahuan, keterampilan, tools dan teknik khusus untuk memberikan sesuatu yang bernilai kepada banyak orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa management project membantu perusahaan untuk mencapai tujuan mereka dengan mengelola proyek dengan baik.

Dalam pelaksanaannya, management project akan selalu berkaitan dengan proses inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga penutupan. Mereka yang bertanggung jawab atas keberlangsungan proyek ini disebut sebagai project manager.

Tujuan Management Project

Umumnya, management project digunakan untuk menyelenggarakan suatu proyek bisnis dalam rentang waktu tertentu. Selain itu, management project juga memiliki tujuan lain, seperti:

  1. Mencapai tujuan prusahaan
  2. Merancang dan menyelenggarakan proyek tanp masalah
  3. Meningkatkan produktivitas SDM perusahaan
  4. Mencari dan memanfaatkan peluang
  5. Mempererat komunikasi dan kesatuan karyawan

Aspek Management Project

Management project juga memiliki beberapa aspek yang dijadikan sebagai pedoman dasar dalam membangun kebijakan, aturan maupun proses berlangsungnya sebuah proyek. Beberapa aspek management project, antara lain:

1. Integrasi (Integration)

Integrasi berguna untuk mendorong kinerja ti dan melakukan sinkronisasi informasi. Hal ini berkaitan dengan area yang bisa mengintegrasikan berbagai proses dan metodologi project management. Tujuannya, untuk membangun strategi yang membuat kerja sama tim menjadi lebih baik.

2. Waktu (Time)

Aspek waktu mencakup bagaimana penjadwalan suatu proyek dilakukan, dikelola dan dipantau. Waktu harus dipikirkan dengan matang agar tujuan proyek dapat tercapai.

3. Ruang Lingkup (Scope)

Ruang lingkup berkaitan dengan jumlah total pekerjaan untuk menghasilkan sebuah proyek. Tujuannya adalah untuk menghindari bentrokan tugas atau pekerjaan di luar ruang lingkup yang telah ditentukan.

4. Biaya (Cost)

Aspek biaya berkaitan tentang pengelolaan anggaran dan pengendalian biaya dalam sebuah proyek. Hal ini mencakup pengumpulan, analisis, dan pelaporan agar tidak terjadi pengeluaran yang berlebihan.

5. Mutu atau Kualitas (Quality)

Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengaaan proyek harus dipastikan memenuhi kualitas atau mutu yang diharapkan. Caranya adalah dengan terus mengukur kualitas selama proyek berjalan dan melakukan koreksi apabila terdapat penyimpagan.

6. Sumber Daya (Resource)

Seluruh sumber daya yang digunakan dalam suatu proyek harus dipastikan maksimal. Pasalnya, sumber daya tersebut akan dialokasikan sesuai kebutuhan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi secara maksimal.

7. Komunikasi (Communication)

Komunikan merupakan salah satu hal penting agar sebuah proyek dapat berjalan secara lancar. Dalam hal ini, komunikasi melibatkan pembuatan channel atau frekuensi yang tepat agar semua orang dapat memahami dan menerimanya secara tepat waktu.

8. Risiko (Risk)

Risiko menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dari sebuah proyek. Oleh sebab itu, risiko yang mungkin akan muncul harus diidentifikasi sedini mungkin, mulai dari mengidentifikasi, evaluasi, dan melakukan pencegahan agar dapat diminimalisir.

9. Pengadaan (Procurement)

Pengadaan berkaitan dengan proses pengoptimalan anggaran yang disediakan untuk barang, jasa, dan sumber daya lain yang diperlukan dalam menyelesaikan sebuah proyek. Tujuannya, agar sumber daya dapat digunakan dan poyek akan berjalan dengan lancar.

10. Stakeholder

Stakeholder berperan untuk memantau jalannya proyek berlangsung. Dalam hal ini, stakeholder berhak mengetahui mengenai hambatan, anggaran, perubahan dan progres pengerjaan dari suatu proyek.

Tahapan dalam Management Project

1. Tahap Permulaan (Initiating)

Tahap pertama yang harus dilakukan dalam management project adalah tahap perumulaan. Dalam tahap ini, ada banyak hal yang harus ditentukan, mulai dari tujuan, ruang lingkup proyek, risiko, anggaran yang diperlukan, perkiraan waktu, serta memilih manajer proyek yang tepat.

2. Tahap Perencanaan (Planning)

Setelah menentukan berbagai aspek penting yang dibutuhkan dalam proyek, maka kamu bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, yakni perencanaan. Dalam tahap ini, seorang project manager harus mampu membuat rancangan yang berkaitan dengan keseluruhan proyek dari awal hingga akhir, mulai dari jumlah sumber daya yang dibutuhkan, waktu pengerjaan hingga rencana perencanaannya.

Ingat, dalam melakukan perencanaan suatu proyek, kamu juga perlu mempertimbangkan keberadaan stakeholder. Sebab, mereka harus dilibatkan untuk mengatahui seluruh hal yang berkaitan dengan proyek yang sedang berlangsung.

3. Tahap Pelaksanaan (Executing)

Dalam tahap pelaksanaan ini, seorang project manager harus memastikan bahwa seluruh komponen berjalan sesuai timeline dan anggaran yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut termasuk dalam memilih SDM yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek, mulai dari team leader, vendor, supplier, dan beberapa pihak lainnya.

Project manager juga bertugas untuk memastikan seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan proyek berjalan dengan lancar. Tak hanya itu saja, ia juga harus bertanggung jawab terhadap jalannya proyek tersebut, termasuk melakukan perbaikan apabila ditemukan adanya kesalahan.

4. Tahap Pengawasan (Control and Monitoring)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang project manager harus mampu dalam melakukan penilaian terhadap setiap progres dari proyek yang sedang dikerjakan. Dalam hal ini, ia harus bertindak untuk melakukan pengawasan terhadap kesalahan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Seluruh kesalahan dan ketidaksesuaian harus diperhatikan secara detail agar dapat segera diatasi sehingga tidak akan berdampak buruk terhadap kelancaran proyek.

5. Penutupan (Closing)

Tahap penutupan dilakukan ketika project manager telah menyelesaikan kontrak dengan berbagai pihak ksternal yang sebelumnya dilibatkan, membuat pengarsipan, serta laporan proyek. Tak hanya itu saja, seorang project manager juga harus bertanggung jawab dalam melakukan pemeliharaan dan penyelesaian berbagai masalah yang bisa muncul.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai management project. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa management project penting dilakukan untuk mencapai keberhasilan suatu proyek.

5 Fungsi Manajemen dalam Perusahaan

Perusahaan harus memiliki sistem manajemen yang mengatur alur kerja agar berjalan dengan baik dan sejalan dengan operasional. Manajemen dapat digambarkan sebagai proses sosial yang mencakup tanggung jawab untuk perencanaan dan regulasi yang efektif.

Dengan adanya proses manajemen diharapkan semuanya dapat berjalan untuk mencapai tujuan bersama. Selain membantu perusahaan mencapai tujuannya, apa peran/fungsi manajemen dalam perusahaan atau bisnis? Berikut artikel di bawah ini akan menjawabnya.

Henri Fayol mengungkapkan bahwa ada lima fungsi manajemen yang diterima bagi kebanyakan orang dalam sebuah perusahaan. Menurut Henri Fayol, lima fungsi manajemen utama yang diterapkan di perusahaan adalah:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan atau planning merupakan fungsi yang paling mendasar dalam manajemen. Perencanaan adalah serangkaian proses untuk memilih atau menetapkan tujuan organisasi dan menentukan berbagai strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ada empat langkah dalam proses perencanaan:

• menetapkan serangkaian tujuan

• merumuskan keadaan saat ini

• mengidentifikasi kemudahan dan hambatan

• mengembangkan rencana untuk mencapai tujuan

Bagi perusahaan, keuntungan dari fungsi perencanaan dalam perusahaan adalah:

• dapat menjadi pedoman untuk mencapai tujuan

• menjamin tercapainya tujuan organisasi

• menghindari risiko di masa mendatang

• mudah dalam melakukan pengawasan

2. Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi manajemen pengelolaan perusahaan yang harus dijalankan dengan baik, selanjutnya adalah fungsi pengorganisasian.

Pengorganisasian adalah serangkaian pembagian kerja yang dilakukan dan suatu proses pengembangan struktur organisasi yang sejalan dengan tujuan perusahaan.

Fungsi ini juga bertujuan untuk membangun hubungan kerja dengan perusahaan yang memastikan semuanya bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Proses pengorganisasian meliputi:

• proses deteksi aktivitas

• mengklasifikasikan kegiatan kelompok

• tes dari tugas yang telah dilakukan

• mendelegasikan otoritas dan menciptakan tanggung jawab

• berkoordinasi dengan otoritas perusahaan

3. Staffing

Staffing merupakan fungsi manajemen yang hampir identik dengan pengorganisasian. Namun fungsi ini menitikberatkan pada penempatan sumber daya perusahaan pada tempat yang paling tepat sesuai dengan bidang keahliannya.

Fungsi staffing bukan hanya masalah tenaga kerja, tetapi semua sumber daya internal perusahaan. Ini termasuk perlengkapan, inventaris, dan sumber daya lainnya.

Sumber daya manusia sangat penting agar cabang-cabang perusahaan dapat sama-sama memenuhi kebutuhannya. Fungsi staffing mencakup hal-hal berikut:

• perencanaan SDM yang sudah tersedia

• merekrut karyawan ketika ada lowongan di divisi tertentu

• memproses seleksi untuk merekrut karyawan

• mengenalkan perusahaan dan orientasinya

• pelaksanan kerja

• mengevaluasi kinerja

• memberikan reward atau punishment sesuai dengan hasil penilaian yang dilakukan

• menawarkan pengembangan atau jenjang karir

4. Mengarahkan

Tugas keempat manajemen adalah mengarahkan. Hal ini bertujuan mengarahkan atau mengendalikan agar dapat meningkatkan keefektifan dan juga efisiensi kerja agar lebih maksimal.

Selain itu, fungsi ini juga memastikan adanya koordinasi dan kerjasama antar departemen untuk menciptakan kesatuan dalam lingkungan kerja.

Fungsi manajemen pengelolaan perusahaan yang baik, di antaranya:

• menerapkan dan melaksanakan kepemimpinan, bimbingan dan motivasi karyawan agar dapat bekerja dengan nyaman, baik dan optimal

• secara berkala memberikan tugas dan penjelasan terkait dengan job description atau masalah pekerjaan

• menjelaskan setiap kebijakan yang berlaku dan ditetapkan

5. Pengawasan

Fungsi akhir manajemen adalah pengawasan. Gulick sendiri menggolongkan pada fungsi coordinating, reporting dan budgeting ke dalam fungsi controlling ini.

Tujuan dari fungsi ini adalah untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh semua sumber daya manusia perusahaan. Namun tidak hanya sumber daya manusia, keuangan dan waktu saja yang harus diperhatikan dalam fungsi pengawasan ini.

Dengan demikian, pekerjaan dapat diselesaikan tanpa melewati batas waktu dan anggaran yang digunakan tidak melebihi rencana yang telah dibuat sebelumnya. Fungsi pengawasan memiliki beberapa langkah, yaitu:

• mengukur kinerja karyawan

• membandingkan kinerja karyawan apakah sudah memenuhi standar atau tidak. Jika ada kesalahan, segera evaluasi.

• mengambil tindakan korektif terhadap karyawan atau pekerjaan yang tidak benar atau tidak standar.

• memastikan karyawan bergerak ke arah yang benar.

• memastikan bahwa semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai anggaran yang dialokasikan.

Dengan penjelasan pada setiap fungsi manajemen di atas, apakah kamu sudah menerapkan salah satu dari fungsi di atas?

Strategis: Pengertian, Jenis, Hingga Posisinya

Apakah kamu memiliki keinginan, tetapi selalu merasa kurang optimal? Saat menerapkan apa pun yang bisa menghasilkan uang, terutama dalam bisnis, sangat penting untuk menyiapkan apa pun yang disebut strategi. Pahami pentingnya strategi, jenis, dan juga contoh secara lengkap pada artikel di bawah ini.

Strategi adalah salah satu metode yang sangat penting dan sering diterapkan oleh seorang manajer, pengusaha, organisasi dan banyak lainnya.

Apa Itu Strategis?

Strategis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan lokasi yang baik. Kepentingan strategis itu sendiri adalah baik letaknya. Strategis juga dapat diartikan sebagai berhubungan, bertalian, dan berdasarkan strategi. Istilah ini juga digunakan di berbagai bidang kehidupan.

Salah satu bidang di mana istilah strategis ini sering digunakan adalah dalam manajemen bisnis. Istilah strategis biasanya dikaitkan dengan perencanaan dan manajemen dalam industri ini.

Strategis adalah kata yang tentunya berhubungan baik dengan strategi. Hal ini karena strategi itu sendiri merupakan rencana tindakan yang cermat untuk mencapai tujuan tertentu. Mari belajar tentang berbagai penggunaan istilah strategis dalam dunia bisnis atau ekonomi.

Jenis dari Strategis

1. Manajemen strategis

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu membuat, menerapkan dan mengevaluasi keputusan. Manajemen strategis berfokus pada penetapan tujuan organisasi, mengembangkan kebijakan dan rencana untuk mencapai tujuan, dan mengalokasikan sumber daya untuk mengimplementasikan kebijakan dan rencana untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis menggabungkan fungsi dari berbagai bagian fungsional perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga fase dalam manajemen strategis yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.

Manajemen strategis adalah aktivitas manajemen tertinggi, biasanya dibentuk oleh dewan direksi dan dilakukan oleh CEO dan tim manajemen organisasi. Manajemen strategis memberikan arahan umum bagi perusahaan dan terkait erat dengan perilaku organisasi.

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk mencapai tujuan strategis.

Manajemen strategis saat ini harus memberikan dasar atau panduan untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkelanjutan dan berkelanjutan.

Rencana strategis organisasi adalah dokumen hidup yang terus-menerus ditinjau kembali dan direvisi. Bahkan mungkin sampai-sampai harus dianggap cair karena sifatnya yang selalu berubah. Ketika informasi baru tersedia, itu harus digunakan untuk melakukan koreksi dan koreksi.

2. Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah proses dimana organisasi menetapkan strategi atau arah dan membuat keputusan tentang alokasi sumber daya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi tersebut. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan, antara lain SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi) atau STEER (Sosiokultural, Teknologi, Ekonomi, Lingkungan, Regulasi).

Perencanaan strategis adalah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk memprediksi kondisi masa depan sehingga rencana strategis adalah panduan yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk bekerja dalam 5-10 tahun ke depan (Kerzner, 2001).

Perencanaan strategis khususnya berkaitan dengan manajemen perubahan, ini merupakan hasil kajian oleh berbagai ahli (misalnya Ansoff, 1965; Anthony, 1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980) menulis bahwa perencanaan strategis adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses inovasi dan perubahan perusahaan. Jadi jika perencanaan strategis tidak mendukung inovasi dan perubahan, itu adalah sebuah kegagalan.

Posisi Strategis

Porter (1996) mendefinisikan strategis sebagai “penciptaan posisi unik dan berharga yang dicapai melalui kinerja berbagai aktivitas”. Porter menguraikan tiga dasar penentuan posisi strategis.

1. Memproduksi subset dari produk industri tertentu. Porter menyebutnya sebagai pemosisian berbasis bermacam-macam karena pemosisian itu berasal dari pemilihan produk dan bukan segmentasi konsumen. Dengan kata lain, perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih sedikit.

2. Melayani sebagian besar atau bahkan semua kebutuhan konsumen tertentu, yang dikenal sebagai positioning berbasis kebutuhan.

Contoh ini adalah IKEA yang berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan furnitur target pasarnya, bukan hanya beberapa (subkelompok). Posisi ini dicapai dengan menjalankan beberapa fungsi secara berbeda dari pesaing. Jika tidak ada perbedaan dalam operasi bisnis, konsumen tidak dapat membedakan perusahaan yang bersangkutan dari para pesaingnya.

3. Menyasar konsumen yang dapat dijangkau dengan berbagai cara, yang dikenal dengan penargetan berbasis akses.

Meskipun konsumen ini memiliki banyak kebutuhan dan keinginan yang sama dengan konsumen lainnya, mereka memerlukan konfigurasi aktivitas yang berbeda untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.

Fungsi Manajamen: Pengertian, Penerapan dan Jenis-Jenisnya

Manajemen adalah perhatian utama perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa manajemen. Dalam konteks ini, ditelaah 5 fungsi manajemen yang harus dipahami.

5 fungsi manajemen merupakan teori dasar manajemen perusahaan. Teori ini dikemukakan oleh Henry Fayol. Sebutkan peran manajemen yang memberikan landasan atau arah bagi organisasi dan pemangku kepentingannya untuk berkembang dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Definisi Manajemen

Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan SDM, sampai dengan pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Manajemen sangat penting untuk kebutuhan pribadi dan bisnis.

Manajemen dapat menjadikan bisnis lebih berkembang karena diterapkan secara struktural dan prosedural. Dengan demikian, proses manajemen membantu kamu membuat keputusan atau kebijakan yang baik.

Biasanya, manajemen diambil dari posisi tinggi, yaitu dari pemilik perusahaan ke manajer. Karena manajemen perusahaan dapat diberikan secara terpusat sehingga bekerja secara efisien.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pegawai tersebut juga harus memiliki kualitas yang unggul dalam praktek untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan benar, tepat waktu dan sesuai prosedur.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen memiliki fungsi yang penting. Menurut industrialis Perancis, ada 5 fungsi manajemen dalam sebuah organisasi.

Fungsi Manajemen 

Jika ditanya jelaskan fungsi manajemen, maka ada 5 fungsi manajemen yang harus kamu ketahui. Fungsi tersebut telah disebutkan oleh Henry Fayol.

Secara garis besar, fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan proses dari suatu aktivitas yang dilakukan dengan merencanakan, mengorganisasikan, mengatur SDM, sampai dengan pengendalian.

Perencanaan 

Salah satu dari lima fungsi manajemen yang penting adalah perencanaan. Peran manajemen adalah memberikan kepemimpinan, koordinasi dan kontrol yang baik berdasarkan rencana yang telah ditentukan.

Namun, rencana yang dibuat selama pelaksanaan proses manajemen tidak harus dilaksanakan sepenuhnya. Rencana dapat berubah tergantung pada situasi yang berlaku. Namun, perencanaan tetap penting dibuat.

Memiliki rencana dapat mengkonseptualisasikan segala sesuatu dengan baik, sehingga setiap pelaksanaan yang dilaksanakan memiliki dasar perbandingan yang baik, sehingga setiap langkah penting tidak sembarangan.

Perencanaan yang baik juga memungkinkan tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan. Selain itu, perencanaan juga berfungsi untuk menciptakan strategi untuk memfokuskan ketidakpastian pada masa depan.

Pengorganisasian 

Menurut Henry Fayol, organisasi berasal dari mengelola sumber daya yang ada dengan baik dan membuat ketentuan agar rencana yang ada dapat berjalan sesuai dengan perkiraan.

Setelah melakukan fungsi organisasi ini, terdiri dari 4 tingkatan. Diantaranya adalah pembagian tugas, menjadi tingkat instruksional, adanya jenjang organisasi, dan sentralisasi. Dengan organisasi, pelaksanaan tugas menjadi lebih efisien.

Mengapa harus ada sentralisasi atau sistem terpusat? Ini memudahkan manajemen organisasi. Oleh karena itu, perintah yang diberikan harus dalam satu kesatuan yang disetujui oleh tingkat atas atau pemimpin.

Tentu saja, ketika setiap orang menjalankan organisasi, hal itu menimbulkan kebingungan tentang siapa yang harus mereka patuhi dan pekerjaan apa yang sebenarnya mereka lakukan.

Akan berbeda jika organisasi dilaksanakan secara terpusat, sehingga memudahkan setiap orang untuk mengelola tugas dan tanggung jawab yang didelegasikan oleh yang berwenang tersebut.

Pengarahan 

Fungsi manajemen lainnya yaitu perngarahan atau briefing. Pengarahan juga diperlukan untuk setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti organisasi atau perusahaan.

Dapat dikatakan fungsi manajemen atas instruksi ini untuk memperlancar proses penyelesaian tugas agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Instruksi biasanya diberikan dari atas ke bawah.

Misalnya dari manajer ke karyawan. Arahan ini ditujukan kepada mereka yang bertanggung jawab atas sumber daya manusia yang tergabung dalam perusahaan atau organisasi. Adanya briefing juga meminimalisir resiko kesalahan karyawan.

Koordinasi

Fungsi administrasi yang tidak kalah penting bertujuan untuk mengkoordinasikan atau menyelaraskan kegiatan. Adanya koordinasi lintas sektor atau lintas sektor semakin memudahkan tercapainya tujuan perusahaan.

Koordinasi yang baik dicapai melalui interaksi yang efektif dengan rekan kerja atau bawahan. Interaksi ini harus harmonis dan dalam semangat kekeluargaan. Dengan cara ini, mitra dapat melakukan kerjasama tim yang baik.

Adanya koordinasi ini ditandai dengan terbentuknya pertemuan-pertemuan rutin, dimana dicarikan solusi atas permasalahan yang muncul di perusahaan. Selain itu, fungsi koordinasi berguna untuk sekadar mencapai kesepakatan setelah bertemu bersama.

Pengendalian 

Fungsi manajemen lainnya adalah control atau pengendalian. Fungsi ini juga mencakup bagian yang tidak boleh dilupakan.

Tujuan dari pengendalian adalah untuk mengontrol proses eksekusi fungsi. Selain itu, fungsi ini juga berguna untuk memastikan semua aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Adanya pengendalian juga bermanfaat bagi perkembangan perusahaan. Karena kontrol mencegah risiko kemungkinan kerugian. Setiap tugas dipantau secara ketat untuk memastikan apakah memenuhi standar atau tidak.

Selain itu, panduan ini akan menunjukkan kepada karyawan bagaimana evaluasi akan terlihat di masa mendatang. Karena dengan setiap tindakan yang diambil, masalah dan hambatan muncul lagi dan lagi. Hasil pemantauan dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memecahkan masalah.

Manfaat dari Fungsi Manajemen

Setiap fungsi tentu saja memiliki manfaat, baik untuk perusahaan dan orang-orang yang bekerja secara langsung pada perusahaan tersebut. Berikut ringkasan manfaat dari fungsi manajamen yang diterapkan pada perusahaan:

  • Membantu manajer dan para anggota untuk merancang strategi melalui pendekatan yang lebih sistematis, rasional, dan efektif.
  • Mendapatkan hasil yang maksimal melalui proses yang menyeluruh. Proses tersebut tentunya harus dilaksanakan sesuai dengan fungsi manajemen.
  • Manajemen akan memudahkan kita untuk menyajikan kerangka kerja untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehingga target pun akan lebih mudah untuk ditentukan.
  • Membantu proses alokasi sumber daya yang efektif.
  • Mendorong tumbuhnya sikap profesional dalam diri setiap anggota organisasi yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas.

Itulah hal-hal dasar mengenai fungsi manajemen yang harus kamu tau. Manajemen sebagai bagian penting dalam sebuah intitusi khususnya perusahaan harus sangat diperhatikan demi lancarnya perjalanan lembaga tersebut.

Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Lengkap

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang manajemen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Dewasa ini, kita mungkin lebih sering mendengar istilah keren dari Manajemen SDM. Banyak perusahaan maupun organisasi yang memberikan nama Human Resource Management (HRM) bagi departemen Manajemen Sumber Daya Manusia  milik mereka.

Secara umum, kamu mungkin sudah tahu bahwa manajemen sumber daya manusia akan sangat berkaitan dengan pengelolaan karyawan dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia ternyata memiliki fungsi, tugas, dan ruang lingkup yang cukup kompleks loh! Bayangkan apabila suatu perusahaan mengalami performa banyak karyawan yang turun, karyawan yang sering terlambat, dan tingkat turn over yang tinggi. Nah, saat inilah manajemen SDM harus melaksanakan fungsinya.

Manajemen sumber daya manusia perlu menerapkan berbagai macam instrumen untuk memecahkan kasus tersebut. Mereka mungkin akan mengadakan program training untuk meningkatkan performa pekerja. Mereka mungkin akan memberikan berbagai bentuk rewards untuk memotivasi karyawan dan mencegah turn over. Ataupun, manajemen sumber daya manusia mungkin akan melakukan evaluasi menggunakan peer review untuk menjaga performa dan mengurangi keterlambatan pekerja.

Kasus tersebut memberikan gambaran bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan satu lingkup pembahasan yang cukup luas. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia? Hal apa saja yang meliputi manajemen sumber daya manusia? Apa saja fungsi manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi? Berikut ini adalah beberapa informasi seputar pengertian, tujuan, fungsi, dan manfaat dari manajemen sumber daya manusia.

Pengertian Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia merupakan gabungan antara dua frasa yaitu manajemen dan sumber daya manusia. Manajemen adalah aktivitas merencanakan, mengorganisasi, memimpin, serta mengontrol sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi secara efektif dan efisien (Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W., 2000). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sumber daya manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Dengan begitu, pengertian secara harfiah dari manajemen sumber daya manusia adalah suatu kegiatan untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin, serta mengontrol sumber potensi manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Dessler, G. (2000), sumber daya manusia adalah suatu proses untuk memperoleh, melatih, menilai, memberikan kompensasi, dan mengorganisasikan hubungan relasi, kesehatan dan keselamatan, serta isu keadilan yang dimiliki oleh pekerja dalam organisasi. Manajemen memiliki suatu konsep yaitu yang dinamakan proses manajemen. Proses manajemen terdiri atas planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu bidang manajemen yang fokus pada fungsi staffing dalam proses manajemen. Kegiatan staffing di antaranya adalah menentukan kualifikasi calon pekerja, melakukan rekrutmen, seleksi kandidat, menyelenggarakan training and development, melakukan evaluasi performa, dan memberikan kompensasi pada pekerja. Manajemen sumber daya manusia seringkali juga disebut sebagai human resource management (HRM) dan manajemen personalia. Bidang manajemen selain manajemen sumber daya manusia di antaranya adalah manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen stratejik.

Compensation planning sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Tujuan Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan secara umum yaitu ikut bahu mambahu agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Tujuan dari perusahaan sendiri bermacam-macam. Pada umumnya perusahaan menginginkan profit yang superior, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen, sustainability, dan lain sebagainya. Untuk memperoleh kondisi ekonomi maupun iklim kerja yang bagus. Manajemen SDM akan mengusahakan bahwa pekerja memiliki kinerja yang tinggi, turn over yang rendah, serta kesejahteraan yang terjamin. Manajemen sumber daya manusia akan menerapkan berbagai macam fungsi untuk memastikan perusahaan memperoleh apa yang mereka cita-citakan.

Fungsi Manajemen SDM 

Fungsi dari manajemen sumber daya manusia kurang lebih dapat diartikan sebagai tugas-tugas yang dikerjakan oleh bidang manajemen ini. Manajemen sumber daya manusia akan melakukan berbagai instrumen agar aspek sumber daya manusia perusahaan terkelola dengan baik. Apa saja fungsi manajemen sumber daya manusia? Berikut ini adalah beberapa fungsi dari manajemen sumber daya manusia. 

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Planning HR atau Perencanaan SDM merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia. Perencanaan ini meliputi berbagai hal misalnya rencana rekrutmen, proses seleksi, serta pengadaan training. Tidak hanya itu, perencanaan sumber daya manusia juga merupakan proses menentukan kompensasi, metode penilaian kinerja, pemberian rewards dan punishment yang sekiranya meningkatkan performa pekerja, dan lain sebagainya.

Perekrutan dan Pemberhentian Pekerja

Proses rekrutmen merupakan suatu proses yang amat penting bagi suatu perusahaan. Melalui rekrutmen perusahaan dapat memperoleh pekerja dengan performa yang diharapkan mampu sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Proses rekrutmen merupakan suatu aktivitas yang cukup memakan biaya untuk perusahaan. 

Rekrutmen dan seleksi yang dilakukan oleh pekerja biasanya memiliki beberapa tahapan. Setiap perusahaan dapat menerapkan sistem yang berbeda dalam proses rekrutmen. Ada perusahaan yang menerapkan proses interview saja. Ada mungkin perusahaan yang memerlukan tes psikotes bahkan medical check-up. Semakin ketatnya proses rekrutmen menjadikan perusahaan semakin berpotensi untuk memperoleh kandidat dengan kualitas yang prima.

Walaupun begitu, dengan semakin banyaknya proses rekrutmen, tentunya semakin banyak juga biaya tambahan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Selain berkenaan dengan rekrutmen, bagian HR dari perusahaan juga perlu untuk mengorganisasikan loyalitas pekerja serta proses pengunduran diri pekerja. Proses resign pekerja yang baik biasanya akan disertai dengan exit interview (interview pada karyawan yang akan resign). Melalui interview ini, manajemen sumber daya manusia dapat melakukan evaluasi tentang alasan apa yang mendasari proses pengunduran diri pekerja.

Evaluasi dan Penilaian Kinerja

Proses evaluasi kinerja pekerja mungkin akan berbeda-beda pada tiap organisasi. Walaupun begitu, proses penilaian kinerja ini tetap sangat penting untuk dilakukan. Penilain kinerja akan membuat perusahaan mengetahui progress pekerjaan setiap pekerja dan membuat perusahaan semakin mudah untuk menentukan tahapan apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan mereka. Proses evaluasi yang diterapkan oleh manajemen sumber daya manusia dapat bermacam-macam variasinya, misal menggunakan evaluasi peer review kemudian bisa juga dilakukan dengan pelaporan pekerjaan.

Penilaian kinerja sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Perencanaan Career Path Pekerja 

Pengembangan dan kenaikan jabatan merupakan hal yang sangat penting bagi banyak orang. Pekerja akan lebih menyukai pekerjaan dengan penentuan career path yang jelas. Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan besar dalam penentuan career path dari pekerja.

Perencanaan dan Pemberian Kompensasi Pekerja

Kompensasi merupakan suatu yang yang mungkin tidak dapat dilepaskan dari keputusan seseorang untuk bekerja pada suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia perlu untuk mengatur dan mengelola perencanaan kompensasi yang menarik sehingga pekerja dapat loyal kepada perusahaan dan tingkat turn over perusahaan menjadi rendah. 

Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)

Pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan oleh perusahaan sebagai program kerja rutin maupun hanya pada momen tertentu saja. Training and Development merupakan suatu program yang tentunya memerlukan biaya, maka sangat dapat dimengerti apabila perusahaan tidak sering mengadakan kegiatan ini. Manajemen sumber daya manusia nantinya akan berperan untuk melakukan koordinasi dan memberikan pelatihan berupa seminar, kursus, workshop, dan lainnya kepada pekerja. Proses training ini biasanya akan disertai dengan evaluasi agar pengadaan agenda selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. 

Memastikan Kesehatan dan Keselamatan Pekerja

Manajemen sumber daya manusia memiliki tanggung jawab atas pemeliharaan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja. Untuk itu, pekerjaan berat yang memiliki risiko keselamatan biasanya diberikan seragam dan helm pelindung bagi karyawan. Tidak hanya itu, manajemen SDM juga memiliki tanggung jawab atas kualitas fisik dan non fisik dari lingkungan kerja. Manajemen SDM merupakan pihak yang akan menengahi apabila terjadi konflik pada pekerja.

Penyediaan helm keselamatan untuk menjamin keselamatan pekerja | Pexels

Memastikan Efektivitas Hubungan Kerja

Terakhir, manajemen sumber daya perusahaan perlu untuk memiliki standar atas hubungan kerja yang efektif dan efisien antara setiap pekerja. Manajemen SDM juga sekiranya perlu menjaga hubungan baik dengan serikat pekerja sehingga aksi demo tidak terjadi.

Spesialisasi pada Manajemen SDM

Perusahaan dengan skala besar biasanya memiliki pekerja spesialis yang menangani masing-masing fungsi sumber daya manusia. Berikut ini contoh dari spesialis manajemen SDM yang biasanya ada pada perusahaan.

  1. Recruiters, bertugas untuk mencari kandidat pekerja yang cocok untuk posisi pekerjaan tertentu
  2. Equal Employment Opportunity (EEO) coordinator, memiliki tugas untuk melakukan investigasi dan resolusi keluhan seputar EEO (kesetaraan antara semua pekerja); memeriksa praktik yang memiliki potensi untuk melanggar aturan; mengumpulkan dan melaporkan laporan EEO.
  3. Job analysts, bertugas untuk mengumpulkan dan melakukan riset atas suatu pekerjaan yang nantinya digunakan untuk mempersiapkan job description.
  4. Compensation managers, mempunyai tugas untuk mengembangkan rencana kompensasi (compensation plan) dan bertanggung jawab atas benefit yang pekerja dapatkan.
  5. Training specialists, spesialis pelatihan merupakan seseorang yang memiliki tugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan aktivitas pelatihan.
  6. Labor relation specialists, spesialis ini memiliki tugas untuk menasihati hubungan perusahaan dengan serikat pekerja.

Manfaat Manajemen SDM

Pengelolaan manajemen sumber daya manusia 

Meningkatkan Kinerja

Manajemen sumber daya manusia biasanya akan menindaklanjuti penurunan performa yang dialami oleh karyawan. Manajemen SDM nantinya akan melaksanakan berbagai program untuk mengatasi masalah performa pekerja yang menurun. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia untuk kasus penurunan kinerja. Manajemen SDM mungkin akan memberikan instrumen rewards dan punishment yang cocok dengan situasi kasus. Mereka mungkin juga dapat memberikan compensation planning yang disesuaikan agar memberikan motivasi bagi pekerja.

Meningkatkan Pendapatan Perusahaan

Ketika manajemen sumber daya manusia perusahaan perusahaan dapat membuat iklim kerja perusahaan menjadi baik, performa kerja dari karyawan dapat meningkat. Peningkatan performa individu dapat menambah pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

Kesejahteraan Karyawan Terjamin

Manajemen sumber daya manusia perusahaan memiliki tugas untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan. Selain itu, manajemen SDM dapat memberikan berbagai macam benefit kepada pada compensation planning yang dimiliki oleh pekerja. Sebenarnya bentuk benefit yang ditawarkan oleh bagian personalia perusahaan tidak hanya berbentuk benefit berwujud. Pada misalnya, manajemen sumber daya manusia memberikan libur cuti maupun akomodasi untuk melakukan liburan.

Pada perusahaan multinasional, manajemen sumber daya manusia akan memiliki lingkup yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan yang hanya beroperasi di dalam negeri saja. Berkaitan dengan perusahaan ini, manajemen SDM perlu untuk melakukan manajemen ekspatriat. Menurut Dessler, G. (2000), ekspatriat adalah seseorang yang bekerja di negara yang mana dia bukan merupakan warga negara dari negara tersebut.

Ketika melakukan proses staffing dengan melibatkan ekspatriat, manajemen sumber daya manusia perlu untuk memberikan benefit yang menarik karena secara faktual bekerja di negara orang bukan merupakan suatu hal yang mudah. Manajemen SDM perlu memikirkan pelatihan (mungkin soal kebudayaan lokal dan bahasa) sebelum keberangkatan, biaya apabila pasangan dari pekerja ikut, dan lain sebagainya.

Training and development sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Turn Over Berkurang

Melalui pengelolaan sumber daya manusia yang baik, kompensasi yang beneficial, career path yang jelas, serta kondisi fisik dan non fisik tempat kerja yang bagus maka pekerja akan betah dan loyal untuk bekerja pada perusahaan. Selain itu, dengan adanya manajemen SDM, perusahaan dapat menerapkan exit interview. Interview ini memungkinkan manajemen sumber daya manusia dapat melakukan evaluasi (karena perusahaan jadi mengetahui alasan pegawai mengundurkan diri). 

Proses Rekrutmen Lebih Mulus

Proses rekrutmen merupakan tahapan yang cukup membutuhkan biaya besar bagi perusahaan. Ketika memiliki manajemen SDM, perusahaan dapat memilih metode rekrutmen dan seleksi apa yang paling cocok untuk diterapkan sesuai dengan posisi yang tersedia untuk dilamar. Karena pengalaman tersebut, perusahaan dapat menghemat ongkos rekrutmen.

Manajemen sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu organisasi. Persoalan SDM merupakan hal yang sangat menentukan kinerja perusahaan karena SDM adalah pelaku utama dari bisnis. Apakah kamu ingin belajar lebih jauh mengenai manajemen sumber daya manusia?

Referensi:

Dessler, G. (2000). Human resource management. Pearson Educación.

Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000). Contemporary management. Boston, MA: Irwin/McGraw-Hill.

Sumber gambar header: Pexels

Manajemen: Pengertian, Bidang, dan Proses dengan Contoh Lengkap

Istilah “Manajemen” mungkin merupakan kata yang sudah sangat familier bagi kamu. Manajemen adalah suatu lingkup yang luas dan biasa dibarengi dengan kata lain pada misalnya, manajemen waktu, manajemen konflik, management trainee, manajemen keuangan, dan lain sebagainya. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya secara efektif.

Pada misalnya, kata manajemen dikombinasikan dengan kata keuangan. Hal tersebut berarti, manajemen keuangan diartikan sebagai penggunaan sumber daya (pendanaan dan atribut yang melekat di dalamnya semisal investasi, return, risiko dan lain-lain) secara efektif.

Nah, kamu mungkin sudah tahu penggunaan kata manajemen secara mendasar yang sering dikaitkan dengan kegiatan mengorganisasikan sesuatu. Akan tetapi apakah kamu tahu secara teoretis pengertian dan konsep manajemen?

Sebenarnya apa saja sih fungsi dan tujuan manajemen dalam suatu organisasi? Apa saja ya proses yang dilakukan oleh manajemen dalam suatu organisasi? Seseorang yang ingin mempelajari manajemen dapat mengambil jurusan manajemen. Jurusan Manajemen biasanya belajar apa saja ya? Berikut ini adalah penjelasan lengkap terkait dengan manajemen yaitu membahas pengertian manajemen, tujuan manajemen, proses manajemen, level manajer, bidang manajemen, jurusan kuliah manajemen.

Pengertian Manajemen

Menurut Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000), manajemen adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, serta melakukan kontrol kepada sumber daya pada misalnya manusia untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi secara efektif dan efisien.

Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja bersama dan dalam prosesnya berkoordinasi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang menjalankan kegiatan manajemen dapat dikatakan sebagai seorang manajer.

Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan supervisi (kontrol serta pengawasan) dan mengusahakan agar organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan sumber daya yang ada.

Sumber daya organisasi yang dimaksudkan adalah aset seperti sumber daya manusia beserta skill, pengetahuan, dan pengalaman yang mereka miliki. Kemudian, sumber daya lain meliputi bahan baku, informasi dan teknologi, hak paten, modal finansial, konsumen serta pekerja yang loyal, dan lain sebagainya.

Ilustrasi Tujuan dan Proses Manajemen | Pexels

Tujuan Manajemen

Fungsi dan tujuan manajemen yang paling utama adalah agar organisasi dapat mencapai tujuan mereka secara efektif dan efisien. Tujuan dari organisasi yang paling umum adalah untuk memuaskan konsumen dan stakeholder.

Efektivitas menurut Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000) diartikan sebagai ukuran dari kesesuaian tujuan yang suatu organisasi tetapkan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan tersebut.

Organisasi yang dikatakan efektif adalah organisasi yang dapat memilih tujuan yang cocok bagi mereka dan mampu mencapai tujuan tersebut. Sementara itu, efisiensi adalah ukuran seberapa produktifnya sumber daya dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan dikatakan sebagai perusahaan yang efisien ketika dapat meminimalisasi input sumber daya atau meminimalisasi waktu produksi/distribusi untuk mendapat output yang superior. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu melakukan proses manajemen serta dibantu dengan tim dari berbagai bidang manajemen.

Proses Manajemen

Definisi dari proses manajemen adalah beberapa proses atau tugas yang manajemen lakukan untuk mampu mencapai tujuan organisasi. Proses manajemen terdiri dari 5 aktivitas utama yaitu planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.  Berikut ini adalah pengertian dari 5 proses manajemen disertai dengan contoh aktual, yang mungkin dapat memberikan kamu gambaran lebih dalam terkait dengan proses manajemen.

Planning

Perencanaan atau planning adalah tugas di mana seseorang mengidentifikasi dan menyeleksi tujuan dan aksi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Aksi planning bertujuan untuk mengembangkan strategi agar perusahaan dapat mencapai performa yang bagus. Tiga langkah yang berkaitan dengan proses planning adalah:

  1. Memutuskan tujuan mana yang akan perusahaan kejar.
  2. Menentukan strategi apa untuk mencapai tujuan tersebut
  3. Memutuskan bagaimana alokasi sumber daya perusahaan yang baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Contoh dari kegiatan planning adalah suatu perusahaan mempunyai target untuk penjualan tiket event sejumlah 1000 tiket. Perusahaan saat ini baru menjual tiket sebanyak 500 tiket. Untuk itu, perusahaan merencanakan strategi pengadaan kampanye, promosi melewati Instagram ads, serta Search Engine Marketing (SEM) untuk menambah penjualan tiket.

Organizing

Proses mengorganisasi atau organizing adalah kegiatan untuk menata sumber daya yang ada sehingga anggota organisasi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama-sama. Hasil dari kegiatan organizing ini di antaranya adalah struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi adalah sistem formal yang mengatur hubungan untuk pemberian tugas, pelaporan, serta tanggung jawab dari setiap anggota organisasi sehingga mereka jadi termotivasi untuk bekerja sama bersama. 

Struktur organisasi yang dimiliki oleh organisasi akan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan jenis kegiatan maupun bisnis yang dilakukan oleh suatu organisasi.

Contoh dari proses manajemen ini adalah suatu organisasi pers memutuskan untuk menata struktur organisasinya dengan beberapa pengurus harian (ketua, sekretaris, bendahara, dan ketua divisi-divisi) serta anggota divisi yang mendukung kegiatan organisasi tersebut. Organisasi pers tersebut memiliki divisi di antaranya divisi editorial (dibagi menjadi cetak dan media digital), media, human resource, serta divisi pemasaran.

Ilustrasi Proses Organizing dalam Manajemen | Pexels

Staffing

Staffing adalah kegiatan yang sangat berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Proses manajemen staffing kegiatannya di antaranya adalah menentukan syarat rekrutmen, melakukan proses rekrutmen, menyeleksi kandidat, memberikan pelatihan dan pengembangan, menentukan standar performa, mengevaluasi, memberikan counseling, dan memberi kompensasi pada karyawan. Contoh dari kegiatan staffing adalah bagian sumber daya manusia dari suatu organisasi melakukan proses interview sebagai salah satu tahapan seleksi kandidat pekerja.

Leading

Leading adalah kegiatan menetapkan tujuan yang jelas, memberikan kekuatan, serta mencari jalan agar anggota organisasi dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam mencapai tujuan organisasi. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa memimpin bukan hanya seputar memerintah anggota tim saja.

Contoh dari kegiatan memimpin adalah seorang pemimpin dari organisasi fotografi ikut serta membantu serta memberikan support kepada divisi media (dan divisi lain) yang ingin mengerjakan program kerja pembuatan zine dengan selalu memberikan reminder bagi yang ingin submit foto. 

Controlling

Kegiatan mengontrol atau controlling adalah suatu proses manajemen yang dilakukan dengan mengevaluasi seberapa baik perusahaan dapat mencapai tujuan mereka. Pada misalnya, pada suatu organisasi diadakan rapat mingguan yang dilakukan untuk memberikan laporan mengenai apa yang sudah dilakukan tiap anggota selama seminggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan seminggu kemudian. 

Level Manajemen

Untuk melaksanakan proses manajemen dengan baik, perusahaan akan memiliki suatu struktur organisasi. Kamu pasti sering melihat bahwa struktur organisasi dari perusahaan biasanya memiliki suatu tingkatan untuk setiap jabatan. Suatu organisasi biasanya memiliki 3 level manajemen, yaitu first-line managers, middle managers, dan top managers.

Level Manajemen | Dailysocial.id

First-line managers biasanya sering disebut sebagai supervisor. First-line managers adalah manajer yang bertanggung jawab atas pengawasan dan kontrol harian dari pekerja non manajerial. Pekerja non manajerial dapat diartikan sebagai karyawan yang tidak membawahi siapapun dan secara langsung mengeksekusi tugas yang dimiliki.

Middle managers adalah manajer yang bertugas untuk mengawasi first-line managers. Selain itu, middle managers juga bertanggung jawab untuk membantu first-line managers dan pekerja untuk menemukan cara untuk alokasi sumber daya lebih baik dan cara untuk meningkatkan performa pekerja menjadi lebih efisien.

Top managers adalah manajer yang bertugas menyusun tujuan utama dari perusahaan, menentukan bagaimana setiap departemen atau divisi berinteraksi, dan mengawasi performa dari middle managers.

Bidang Manajemen

Beberapa dari kamu mungkin sudah sangat familiar dengan beberapa bidang yang ada pada manajemen. 

Manajemen Keuangan (Financial Management)

Manajemen keuangan merupakan aktivitas maupun proses yang terjadi dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan pengelolaan dana. Tugas manajemen keuangan di antaranya adalah untuk mengatur kas yang keluar dan masuk perusahaan, penilaian investasi (menguntungkan atau tidak), pengelolaan manajemen risiko, analisis laporan keuangan, dan lain sebagainya.

Manajemen keuangan memiliki peranan penting untuk kelangsungan hidup perusahaan, jika tidak hati-hati dalam memberikan keputusan seputar pendanaan. Perusahaan dapat mengalami kerugian bahkan dapat mengalami risiko kebangkrutan.

Manajemen Pemasaran (Marketing Management)

Manajemen pemasaran atau marketing management merupakan salah satu bidang manajemen yang berkembang begitu pesat saat ini. Marketing management atau manajemen pemasaran adalah kegiatan mengidentifikasi, menciptakan, membangun suatu instrumen atau atribut produk sehingga konsumen menjadi aware, membeli, dan memperoleh kepuasan dari produk perusahaan.

Tugas dari manajemen pemasaran tidak hanya berkenaan dengan kegiatan promosi saja akan tetapi manajemen pemasaran juga akan melakukan riset pasar, analisis kompetitor, perencanaan atribut produk (melalui strategi pemasaran 4P), dan lain sebagainya.

Manajemen Operasi (Operation Management)

Manajemen operasi adalah manajemen yang bertugas untuk memastikan bahwa proses produksi dan distribusi produk itu berjalan lancar sampai ke tangan konsumen.

Dalam manajemen operasi mungkin kamu akan berkenalan dengan istilah value chain. Value chain adalah seperangkat aktivitas yang perusahaan lakukan untuk dapat menyampaikan produk kepada konsumen. Manajemen operasi akan bertindak untuk mengoptimalkan value chain ini supaya efektif dan efisien sehingga semakin memberikan keuntungan bagi perusahaan. 

Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management)

Kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah aktivitas untuk merencanakan, merekrut, mengembangkan, memberikan kesejahteraan, dan memelihara pekerja dalam suatu organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Aktivitas manajemen sumber daya manusia tergolong memiliki cakupan yang luas.

Tugas dari manajemen sumber daya manusia di antaranya adalah merekrut pekerja, memberikan kompensasi, penilaian performa, training, pemberian reward dan punishment, memanajemen ekspatriat, negosiasi dengan serikat buruh, mencegah turn over pekerja, dan lain sebagainya

Ilustrasi Interview Rekrutmen dalam Manajemen Sumber Daya Manusia | Pexels

Manajemen Stratejik (Strategic Management)

Manajemen ini mungkin merupakan bidang manajemen yang kurang begitu populer jika dibandingkan dengan bidang manajemen lain. Walaupun begitu, manajemen stratejik ini penting banget loh untuk kelangsungan hidup suatu organisasi.

Manajemen stratejik adalah suatu bidang manajemen yang membahas kegiatan dalam merencanakan dan memutuskan segala macam aksi yang perlu untuk anggota organisasi lakukan sehingga perusahaan dapat mencapai visi dan misinya.

Manajemen sebagai Ilmu dan Jurusan Kuliah

Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000) menjelaskan bahwa kemampuan manajerial merupakan hal yang sangat dibutuhkan, terlebih untuk situasi kerja yang sekarang ini sangat dinamis dan kompleks. Belajar tentang manajemen akan memungkinkan seseorang untuk dapat membuat keputusan secara efisien dan etis. Banyak dari universitas di Indonesia yang menawarkan program studi atau jurusan manajemen bagi calon peserta didiknya.

Jurusan manajemen dari universitas di Indonesia masuk ke pada ranah Sosio Humaniora yang mana berarti manajemen merupakan salah satu ilmu sosial. Jurusan manajemen belajar apa saja ya? Belajar manajemen akan membawa kamu untuk belajar mengenai berbagai macam bidang manajemen.

Di awal semester biasanya mahasiswa akan bertemu dengan mata kuliah pengantar dari berbagai bidang manajemen. Kamu dapat belajar tentang pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. 

Selain itu, kamu juga dapat belajar materi pengantar yang biasanya diberikan oleh seluruh mahasiswa fakultas ekonomi seperti pengantar akuntansi dan pengantar ekonomi. Setelah beberapa semester, kamu akan diberikan opsi untuk memilih satu di antara berbagai bidang manajemen untuk bekal kamu mengerjakan tugas akhir.

Manajemen merupakan suatu payung kata yang cakupannya sangat luas. Manajemen adalah suatu hal yang esensial bagi suatu organisasi karena apabila tidak ada suatu manajemen, maka suatu organisasi tidak akan mencapai tujuan mereka.

Nah, itu tadi adalah beragam informasi mengenai pengertian, tujuan, proses, level, dan bidang dari manajemen. Apakah kamu tertarik untuk mempelajari lebih dalam terkait manajemen?

Referensi:

Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000). Contemporary management. Boston, MA: Irwin/McGraw-Hill.

Sumber gambar header: Pexels