Tag Archives: Marcus Lim

Managing Director Krungsri Finnovate Sam Tanskul dan CEO dan Co-Founder Zipmex Marcus Lim / Zipmex

Zipmex Siapkan Tiga Produk Baru Berbasis Kripto Pasca Umumkan Pendanaan Seri B

Platform jual-beli aset kripto Zipmex segera merilis sejumlah produk baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat pasca perolehan pendanaan Seri B $41 juta pada awal pekan ini. Ketiga produk tersebut adalah Zipmex Card, ZipWorld, dan Z Launch. Beberapa produk ini sudah lebih dulu hadir di Thailand.

Co-Founder dan CEO Zipmex Marcus Lim menjelaskan, produk-produk di atas adalah bagian dari utilisasi token Zipmex (ZMT) agar semakin banyak manfaat yang dirasakan pengguna. Dirinci lebih jauh, Zipmex Card adalah kartu pembayaran baru yang didukung Visa memungkinkan pengguna Zipmex untuk membelanjakan aset mereka di lebih dari 70 juta merchant jaringan global Visa.

Rencananya kartu tersebut akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Sebelumnya Visa mengumumkan bahwa mereka telah berinvestasi sebesar $1 miliar untuk mengembangkan kartu yang dapat mendukung aset kripto sebagai alat pembayaran.

Berikutnya adalah ZipWorld yang memberikan ruang bagi pengguna untuk menikmati produk lifestyle edisi terbatas dan akses pengalaman eksklusif dengan menggunakan ZMT. Produk ini sudah hadir versi beta di Thailand dan akan menyusul di Indonesia dalam waktu dekat.

Nantinya ZipWorld akan teritegrasi dengan ruang NFT yang tengah naik daun. Pengguna dapat membeli dan mengoleksi NFT yang telah dikurasi dari mitra kreatif Zipmex.

Terakhir adalah Z Launch yang merupakan platform yang memungkinkan pengguna mengakses investasi lebih awal ke berbagai proyek token baru. “Setiap produk yang kami rilis, kami akan memastikan badan regulator di masing-masing negara telah memberikan persetujuan atau izin terlebih dahulu,” ucap Lim dalam konferensi pers, Jumat (3/9).

Menurutnya, kepatuhan pada regulasi yang berlaku di masing-masing negara tempat Zipmex beroperasi membuktikan komitmennya untuk menjadi platform investasi yang aman. Di Indonesia Zipmex adalah satu dari sejumlah marketplace aset kripto yang terdaftar di Bappebti.

Sebelumnya, perusahaan sudah merilis produk staking ZipLock yang merupakan tabungan berjangka dapat mengunci aset selama 45 hari dalam bentuk ZMT yang dimiliki pengguna. Sebagai imbalannya pengguna mendapat bunga hingga 16% per tahun yang dibayarkan setiap harinya.

Layanan staking lainnya adalah ZipUp yang merupakan produk simpanan aset kripto berbunga yang dapat ditarik kapan saja. Bunga yang ditawarkan atas aset digital yang disimpan hingga 8% per tahun and bersifat compounding, artinya bunga dibayarkan setiap hari langsung ke wallet pengguna.

“Tak hanya itu kami juga akan terus melakukan edukasi. Kami ingin mengedukasi pengguna kami agar dapat menjadi advanced trader dan memiliki pengetahuan yang cukup terhadap dunia kripto.”

Selain meluncurkan produk, Lim menyebutkan ekspansi ke negara baru juga akan dilakukan perusahaan. Zipmex berambisi ingin menjadi pemain regional. Sudah ada dua negara Asia Tenggara yang dibidik, yakni Vietnam dan Filipina. “Tapi kami belum ada immediate plan kapan akan masuk ke sana sebab yang terpenting adalah konsolidasi market yang sudah ada.”

Pendanaan Seri B untuk Zipmex dipimpin Krungsri Finnovate Co. Ltd (CVC dari Bank of Ayudhya PCL), diikuti Plan B, dan Master Ad. Investor terdahulu yang turut berpartisipasi di putaran kali ini adalah MindWorks Capital dan Jump Capital.

Perkembangan Zipmex di empat negara

Di kesempatan yang sama, CMO Zipmex Proud Limpongpan menjabarkan pencapaian Zipmex selama setahun belakangan. ZipTrade tercatat telah memfasilitasi total volume perdagangan kumulatif sebesar $4 miliar secara year to date. Pertumbuhannya secara persentase mencapai 256% (CGR).

Adapun ZipUp dan ZipLock memiliki total AUM $216 juta dengan pertumbuhan 450% secara year to date. Terakhir, ZipSpend telah bekerja sama dengan lebih dari 100 mitra perusahaan sejak pertama kali diluncurkan lima bulan yang lalu.

Secara keseluruhan total pengguna Zipmex tumbuh sembilan kali lipat lebih dari 899 ribu orang yang tersebar di empat negara. Mayoritas pengguna tersebut datang dari Thailand, sementara porsi pengguna Indonesia sekitar 35%-40%.

Adapun untuk total dana kelolaannya sebesar $360 juta per Agustus 2021 (lebih dari 5,1 triliun Rupiah).

“Kami menargetkan AUM pada akhir tahun ini dapat tembus ke angka $500 juta. Dengan target pertumbuhan 16 kali lipat, kami targetkan pada akhir 2023 mendatang jadi $8100 juta,” ucapnya.

Volume perdagangan organik sejak awal ZMT hadir telah hampir menembus angka $1 miliar dengan ketersediaan 62 juta token ZMT dari 200 juta token yang disiapkan.

Di Indonesia, Zipmex bersaing dengan 13 platform resmi lainnya yang sudah mengantongi izin dari Bappebti. Indodax tercatat memiliki pengguna terbanyak dengan jumlah lebih dari 4 juta orang. Kemendag mencatat investor di instrumen ini tembus ke angka 6,5 juta orang dengan nilai transaksi Rp370 triliun hingga Mei 2021. Angka ini melampaui jumlah investor saham yang tercatat jumlah SID mencapai 5,6 juta investor per Juni 2021, per data OJK.

Pendanaan Seri B Zipmex

Zipmex Peroleh Pendanaan Seri B Lebih dari 585 Miliar Rupiah

Platform jual-beli aset kripto asal Thailand, Zipmex, mengumumkan perolehan pendanaan seri B sebesar $41 juta atau setara 585 miliar Rupiah dipimpin oleh Bank of Ayudhya, bank terbesar kelima dari sisi lender di negara tersebut. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam putaran ini adalah perusahaan media setempat Plan B Media Pcl dan perusahaan modal ventura Master Ad Pcl.

Sebelumnya, perusahaan mengumumkan pendanaan Seri A senilai $6 juta yang dipimpin Jump Capital pada awal tahun ini.

Mengutip dari Reuters, investasi tersebut membuat valuasi perusahaan melambung ke angka $52 juta (dari total pendanaan yang diterima). Zipmex akan memanfaatkan dana segar ini untuk membangun tim teknologi, memperluas rangkaian produk baru seperti pinjaman, pembayaran dan sekuritas agar basis penggunanya semakin banyak.

Mitsubishi UFJ Financial Group adalah pemegang saham mayoritas sebesar 76,9% di Bank of Ayudhya (BAY). Perusahaan ventura BAY, Krungsri Finnovate, telah berinvestasi ke sejumlah startup, salah satunya adalah Grab.

“Kesepakatan ini akan memberi BAY eksposur yang lebih besar ke blockchain dan ekosistem aset digital,” kata Direktur Pelaksana Krungsri Finnovate Sam Tansakul. “Jika kita tidak tetap dekat, teknologi akan semakin menjauh dari bank,” sambung dia.

CEO Zipmex Marcus Lim mengatakan, dalam jangka pendek amunisi ini akan membantu perusahaan menggandakan pengguna menjadi satu juta dalam enam bulan ke depan. Saat ini Zipmex beroperasi di empat negara, yakni Indonesia, Singapura, Thailand, dan Australia. Lebih dari separuh bisnis terbesarnya datang dari negara asalnya, yakni Thailand dan sekitar seperlima dari Indonesia.

Bisnis Zipmex di Indonesia

Di Indonesia, Zipmex beroperasi di bawah badan hukum PT Zipmex Exchange Indonesia dan menjadi salah satu dari 13 perusahaan yang telah terdaftar di Bappebti.

Salah satu produk Zipmex adalah ZipLock, layanan staking untuk mengunci aset selama 45 hari berupa ZMT (Zipmex Token) yang dimiliki pengguna. Sebagai imbalannya pengguna mendapat bunga hingga 16% per tahun yang dibayarkan setiap harinya.

Layanan staking lainnya adalah ZipUp yang merupakan produk simpanan aset kripto berbunga yang dapat ditarik kapan saja. Bunga yang ditawarkan atas aset digital yang disimpan hingga 8% per tahun and bersifat compounding artinya bunga dibayarkan setiap hari langsung ke wallet pengguna.

Di luar itu, Zipmex menyediakan platform jual-beli aset untuk lebih dari 100 aset kripto. Zipmex pun menjadi mitra teknologi untuk Pluang dalam menyediakan fitur jual beli aset Bitcoin dan Etherium di aplikasi. Perusahaan juga berinovasi dengan meluncurkan Z-Launch, Zips Marketplace, ZipNFT (Non-Fungible Tokens), ZipStocks, ZipSpend, dan Ziplend.

Di tengah meledaknya animo investor baru terhadap aset kripto di Indonesia, membuat jumlahnya kini melampaui investor pasar modal. Kemendag mencatat investor di instrumen ini tembus ke angka 6,5 juta orang dengan nilai transaksi Rp370 triliun hingga Mei 2021. Sementara jumlah SID mencapai 5,6 juta investor per Juni 2021, menurut data OJK.

Daftar platform kripto di Indonesia

Bulan Juni 2020 lalu, Bappebti mengedarkan surat pengumuman No.477.1/BAPPEBTI.4/PENG/06/2020 merilis daftar perusahaan sebagai calon pedagang fisik aset kripto. Berikut daftarnya:

Perusahaan Merek Asal Platform
PT Crypto Indonesia Berkat Tokocrypto Indonesia Web, Mobile
PT Upbit Exchange Indonesia Upbit Korea Selatan Web, Mobile
PT Tiga Inti Utama Triv Indonesia Web, Mobile
PT Indodax Nasional Indonesia Indodax Indonesia Web, Mobile
PT Pintu Kemana Saja Pintu Indonesia Web, Mobile
PT Zipmex Exchange Indonesia Zipmex Singapura Web, Mobile
PT Bursa Kripto Prima Bicipin
PT Luna Indonesia Ltd Luno Inggris Web, Mobile
PT Rekeningku Dotcom Indonesia Rekeningku Indonesia Web, Mobile
PT Indonesia Digital Exchange Digital Exchange ID Indonesia Web, Mobile
PT Cipta Koin Digital Koinku Indonesia
PT Triniti Investama Berkat Bitocto Indonesia Web, Mobile
PT Plutonext Digital Aset
Application Information Will Show Up Here

Introducing Rupiah Token as a Stablecoin to Represent Rupiah

Rupiah Token (IDRT) is an Ethereum blockchain-based token with a value reflecting Rupiah. It is classified stable, which is a crypto asset with stable value – in this case, 1 to 1 value with the Rupiah. The value of 1 IDRT equal to Rp1, – both in purchases and sales.

In terms of each IDRT issued and circulating, PT Rupiah Token Indonesia (Rupiah Token) as the manager is required to add deposits in Rupiah to the custodian bank account. According to the audit report issued as of May 1, 2020, the total Rupiah Token in circulation has reached 72.7 billion with guarantees of the same value in Rupiah.

“Although there are lots of stablecoin circulating the crypto world, there is not a single Rupiah stablecoin on the blockchain […] We aim to provide Indonesia with a safe and easy way for crypto trading using Rupiah in the blockchain on global exchanges,” Rupiah Token’s Anthony Thio explained.

The practice of StableCoin has actually been applied by many developers. For example in Singapore, there are Digix coins (DGC) supported by gold reserves, so 1 DGX is always equal to 1 gram of gold.

To date, IDRT has been channeled to dozens of exchange and crypto-wallet platforms; including the Binance, UPbit, PundiX, Zipmex, and TrustWallet portals.

In terms of IDRT, Zipmex’s Co-founder & CEO, Marcus Lim said, “We are starting to see changes in the Asian economy related to the acceptance of digital and stable currencies. As China is preparing to launch its central bank’s digital currency (e-RMB), we will see this trend spreading in Southeast Asia […] Placing coins in Rupiah and bringing to all our markets a new foreign exchange service for the public. ”

RupiahToken

 

Highly Confident with cryptocurrency

Jeth Soetoyo is the Founder & CEO of RupiahToken, he is also the founder of a mobile application called Pintu which is designed for users in Indonesia in conducting cryptocurrency transactions.

In his discussion with the DailySocial team, Jeth expressed his opinion on the current trends in crypto assets. As for him, timing is important in market penetration. Moreover, people are getting interested in Bitcoin, when all expect a significant increase in its value.

He said, crypto-assets basically have proven to function well as alternative assets. He saw the resilience of Bitcoin several times recently as a value storage asset. Exemplified when several countries in South America which currencies have experienced massive inflation in recent years, the adoption of Bitcoin is very high there.

“I cannot predict the future of our own currency, but when the government issues debt at interest rates close to 0 it provides a strong potential scenario for high inflation. Usually, during this time (eg in the 1930s and 1970s) there is a tendency for interest shifting towards ‘hard currencies’ such as gold,” Jeth said.

Jeth continued, “This year, Bitcoin is the best performing asset compared to other asset classes (including gold, equity, bonds, etc.). I believe that macro conditions now guarantee to see more of Bitcoin. I believe this did not happen in 2017 and there is no real reason for people to see Bitcoin with a more critical eye until now. ”

Is it capable to increase crypto penetration?

Indonesian Blockchain Association’s Supervisory Board, Steven Suhadi told DailySocial on his views. Personally, he is unsure about stablecoin, such as IDRT will increase people’s enthusiasm for crypto investment. However, it might be useful to get people accustomed to the workings of cryptocurrencies, on how they are easily transferred, etc.

“Stable coins can provide a glimpse of view to the public, business, and government on blockchain-based digital currencies (also known as central bank digital currencies – CBDC),” he said.

He also emphasized that every bank entering the Indonesian market must comply with relevant government regulations, especially from BI and OJK.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Rupiah Token

Rupiah Token Hadir sebagai “Stablecoin” yang Merepresentasikan Nilai Rupiah

Rupiah Token (IDRT) adalah token berbasis blockchain Ethereum yang memiliki harga merefleksikan nilai Rupiah. Tergolong dalam stablecoin, yakni aset kripto yang memiliki nilai stabil – dalam hal ini dipatok 1 banding 1 dengan Rupiah yang disetorkan. Harga 1 IDRT akan selalu setara dengan Rp1,- baik dalam pembelian maupun penjualan.

Pada setiap IDRT yang diterbitkan dan beredar, PT Rupiah Token Indonesia (RupiahToken) sebagai pengelola wajib menambah deposit Rupiah di rekening bank kustodian. Menurut laporan audit yang diterbitkan per 1 Mei 2020, total Rupiah Token yang beredar telah mencapai 72,7 miliar dengan jaminan dalam Rupiah dengan nilai yang sama.

“Meskipun ada banyak stablecoin yang beredar di dunia kripto, namun belum ada satupun stablecoin Rupiah di blockchain […] Kami bertujuan untuk memberikan kepada Indonesia cara yang aman dan mudah menggunakan Rupiah di blockchain, seperti untuk perdagangan kripto di bursa global,” terang CPO RupiahToken Anthony Thio.

Praktik stablecoin sebenarnya sudah diaplikasikan oleh banyak pengembang. Misalnya di Singapura, ada koin Digix (DGC) yang didukung dengan cadangan emas, sehingga 1 DGX selalu disetarakan dengan 1 gram emas.

Saat ini IDRT didistribusikan ke belasan platform exchange dan crypto-wallet; termasuk di portal Binance, UPbit, PundiX, Zipmex, hingga TrustWallet.

Mengomentari IDRT, Co-founder & CEO Zipmex Marcus Lim menyampaikan, “Kami mulai melihat perubahan dalam perekonomian di Asia dalam kaitannya dengan penerimaan mata uang digital serta stablecoin. Saat Tiongkok tengah bersiap untuk meluncurkan mata uang digital bank sentral mereka (e-RMB), kami akan melihat tren tersebut menyebar di Asia Tenggara […] Menempatkan koin ke Rupiah dan membawa ke semua pasar yang kami miliki membuka layanan penukaran mata uang asing baru untuk masyarakat.”

RupiahToken

Masih cukup percaya diri dengan cryptocurrency

Jeth Soetoyo adalah Founder & CEO RupiahToken, ia juga merupakan founder aplikasi mobile bernama Pintu yang didesain untuk pengguna di Indonesia melakukan transaksi cryptocurrency.

Dalam diskusinya dengan tim DailySocial, Jeth menyampaikan pendapatnya tentang tren aset kripto saat ini. Baginya timing menjadi penting dalam penetrasi pasar. Karena seperti diketahui, Bitcoin sempat menjadi produk yang diidamkan banyak orang, saat semua berspekulasi mengharapkan kenaikan signifikan dari nilainya.

Ia bercerita, aset kripto pada dasarnya telah membuktikan bisa berfungsi baik sebagai aset alternatif. Beberapa kali ia melihat ketahanan Bitcoin dalam beberapa waktu terakhir sebagai aset penyimpanan nilai. Dicontohkan saat beberapa negara di Amerika Selatan yang mata uangnya mengalami inflasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, adopsi Bitcoin di sana sangat tinggi.

“Saya tidak dapat memprediksi masa depan mata uang kita sendiri, tetapi saat pemerintah menerbitkan utang pada tingkat suku bunga mendekati 0 memberikan skenario potensial yang kuat untuk inflasi yang tinggi. Biasanya selama masa ini (mis. pada 1930-an dan 1970-an) ada kecenderungan untuk peralihan minat menuju ‘mata uang keras’ seperti emas,” ujar Jeth.

Jeth melanjutkan, “Tahun ini saja, Bitcoin adalah aset dengan kinerja terbaik dibandingkan dengan kelas aset lainnya (termasuk emas, ekuitas, obligasi, dll). Saya percaya bahwa kondisi makro sekarang menjamin untuk alasan melihat Bitcoin lagi. Saya percaya ini tidak terjadi pada tahun 2017 dan tidak ada alasan nyata bagi orang untuk melihat Bitcoin dengan mata yang lebih kritis sampai sekarang.”

Apakah bisa gairahkan minat aset kripto?

Kepada DailySocial, Supervisory Board Asosiasi Blockchain Indonesia Steven Suhadi memberikan pandangannya. Secara personal ia kurang yakin stablecoin seperti IDRT bisa meningkatkan gairah masyarakat dalam investasi kripto. Namun mungkin akan bermanfaat membuat masyarakat terbiasa dengan cara kerja mata uang kripto, tentang bagaimana mereka mudah ditransfer dll.

“Koin yang stabil dapat memberikan pandangan sekilas kepada publik, bisnis, dan bahkan pemerintah tentang mata uang digital berbasis blockchain (juga dikenal sebagai mata uang digital bank sentral – CBDC),” ujarnya.

Ia pun menegaskan, setiap stablecoin yang memasuki pasar Indonesia harus mematuhi peraturan pemerintah terkait, terutama dari BI dan OJK.

Application Information Will Show Up Here