Tag Archives: Marcus Tan

Carousell Indonesia’s Achievements and Future Plans

Celebrating its third anniversary in Indonesia, Singapore-based mobile classified app Carousell explained its achievements and future plans in 2018. According to the data, there are 2.1 million stuffs approximately has been sold in Carousell Indonesia by third quarter of 2017. Most popular categories are gadget and electronics, men’s and women’s clothes, health and beauty goods, and also baby products.

Carousell in Indonesia has reached 8.8 million listings with approximately 100 preloved products per minute. Of all Carousell’s users , most of them are individual and only a few shopkeepers selling their preloved goods through Carousell.

“In its third year of their presence, Carousell wants to inspire Indonesians in selling and buying preloved products through Carousell,” said Marcus Tan, Carousell’s Co-Founder.

A new feature using Artificial Intelligence

To provide maximum service and faster sales, Carousell plans to launch new features in 2018 using AI technology. Begins with Smart Listings to provide relevant recommendations for users, a new Home Screen display with more personal design following user interests, and an In-App Chat updates attached in Carousell’s app.

“All these new features are expected to fasten the registration process from 30 seconds to 3 seconds and provide sellers and buyers a smooth communication,” said Tan.

Yet to be monetized

Focusing on user acquisition (seller and buyer), Carousell Indonesia is yet to be monetized. It’s in line with Carousell Indonesia’s plan to fasten improvement and increase active users. Carousell is currently available in Jabodetabek, Medan, Surabaya and Bandung.

“In contrast to Singapore with larger market, in the last 5 years we capable to monetize with advertising and other additional features, meanwhile in Indonesia, we have not done any monetizing act,” added Tan.

After securing a Serie B Funding in last 2016 lead by Rakuten Ventures with Sequia India, Golden Gate Ventures and 500 Startups for $35 million (about 458 billion Rupiah), Carousell currently claimed to not have any plans for fundraising activities. Furthermore, it is still in technology development and mobile app improvement to get advance function.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Community Manager Carousell Indonesia Olivia Lautner dan Co-Founder Carousell Marcus Tan / DailySocial

Capaian dan Rencana Carousell Indonesia Pasca Tiga Tahun Beroperasi

Merayakan HUT-nya yang ketiga, layanan mobile classified app asal Singapura, Carousell, menjabarkan pencapaian dan rencana di tahun 2018. Dari data yang disampaikan terungkap, sebanyak 2,1 juta barang telah terjual di Carousell hingga kuartal ketiga tahun 2017. Kategori terpopuler adalah gadget dan barang elektronik, pakaian pria dan wanita, barang kesehatan dan kecantikan, serta produk perlengkapan bayi.

Di Indonesia sendiri Carousell yang dikenal sebagai platform jual beli barang bekas telah memiliki sekitar 8,8 juta listing, dengan rata-rata sekitar 100 barang preloved yang didaftarkan ke platform dalam waktu satu menit. Dari jumlah keseluruhan pengguna yang ada di Carousell kebanyakan adalah kalangan individu dan hanya sedikit pemilik toko yang menjual barang bekas pakai memanfaatkan Carousell.

“Di usia ke tiga kehadiran Carousell di Indonesia, kami ingin memberikan inspirasi lebih banyak kepada masyrakat Indonesia untuk melakukan jual beli barang bekas memanfaatkan platform Carousell,” kata Co-Founder Carousell Marcus Tan .

Meluncurkan fitur baru memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence

Untuk memberikan layanan lebih maksimal dan proses penjualan lebih cepat, pada tahun 2018 mendatang Carousell berencana untuk meluncurkan fitur-fitur terbaru memanfaatkan teknologi AI. Mulai dari Smart Listing yang bisa memberikan rekomendasi lebih relevan untuk masing-masing pengguna, tampilan Home Screen baru yang didesain lebih personal mengikuti minat dan kesukaan dari pengguna, hingga memperbarui In-App Chat yang saat ini sudah disematkan dalam aplikasi Carousell.

“Semua fitur baru tersebut kami harapkan bisa mempercepat proses pendaftaran barang, penjualan dari sekitar 30 detik hingga menjadi 3 detik sekaligus memperlancar komunikasi antara penjual dan pembeli,” kata Marcus.

Belum melakukan monetisasi

Masih fokus kepada akuisisi pengguna (penjual dan pembeli), Carousell Indonesia hingga kini belum melakukan monetisasi. Hal ini dilakukan menyesuaikan rencana dari Carousell Indonesia yaitu mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan pengguna aktif. Saat ini Carousell telah tersedia di Jabodetabek, Medan, Surabaya, dan Bandung.

“Berbeda dengan Singapura yang pasarnya lebih luas, kami selama 5 tahun terakhir sudah mulai melakukan monetisasi dengan fitur iklan dan tambahan lainnya, sementara di Indonesia kami belum melancarkan kegiatan monetisasi tersebut,” kata Marcus.

Setelah mendapatkan pendanaan Seri B tahun 2016 lalu yang dipimpin oleh Rakuten Ventures bersama dengan Sequia India, Golden Gate Ventures, dan 500 Stratups, sebesar $35 juta (sekitar Rp 458 miliar), saat ini Carousell mengklaim belum memiliki rencana untuk melakukan kegiatan penggalangan dana. Selanjutnya Carousell masih mengembangkan teknologi dan meningkatkan aplikasi mobile agar bisa berfungsi lebih advance.

Application Information Will Show Up Here

Carousell Perkenalkan Fitur Grup untuk Komunitas

Layanan mobile marketplace C2C asal Singapura Carousell pada Selasa (14/6) kemarin memperkenalkan fitur Grup Carousell, fitur baru yang dibuat untuk komunitas. Carousell juga mengklaim telah mengalami pertumbuhan bisnis mencapai 20 kali lipat dengan 23 persen pertumbuhan pengguna setiap bulannya sejak meluncur di Indonesia. Selama Ramadhan, Carousell juga telah menjalin kerja sama strategis dengan Hijabenka untuk menggelar kampanye “Bersihkan diri, Bersihkan Lemari” yang mengajak para pengguna untuk menjual barang bekasnya di platform mereka.

Fitur Grup dan pendekatan komunitas Carousell

Pendekatan komunitas Carousell fokus pada Influencers, Campus Ambassador, dan Bloggers / Carousell
Pendekatan komunitas Carousell fokus pada Influencers, Campus Ambassador, dan Bloggers / Carousell

Salah satu strategi Carousell yang mulai digenjot untuk mengembangkan pasarnya di Indonesia sejak tahun 2015 adalah pendekatan kepada komunitas. Tujuannya yaitu untuk membangun basis pengguna yang loyal. Bila di tahap awal Carousell memulainya dengan mengadakan meetup atau acara offline, kini mereka mulai memfasilitasi komunitasnya bertemu atas dasar ketertarikan yang sama secara online melalui fitur Grup.

Co-Founder Carousell Marcus Tan mengatakan, “Komunitas Indonesia telah sangat mendukung sejak Carousell dilucurkan. Pertumbuhan kami berawal dari mulut ke mulut, melalui keluarga, teman, dan influencers yang berbagi pengalaman positif selama menggunakan Carousell. […] Dan baru-baru ini kami meluncurkan fitur Grup agar komunitas bisa membangun kelompoknya dan mendefinisikan diri mereka.”

[Baca juga:  Carousell Perkenalkan Chai Jia Jih Sebagai VP of International]

“Dengan Fitur Grup Carousell ini, komunitas di Indonesia didukung untuk bisa terbentuk. Melalui fitur tersebut, pengguna bisa melakukan aktivitas jual beli dengan teman-temannya atau orang-orang dengan minta yang sama. Misalnya, pengguna yang memiliki minat dengan brand Zara, memilki ketertarikan dengan Toys, atau penggemar produk Apple,” tambah Community Manager Carousell Indonesia Olivia Lautner.

Lebih Jauh Marcus menjelaskan, di fitur Grup ini juga ada pihak yang bertindak sebagai moderator dan melakukan penyaringan untuk produk-produk yang tidak sesuai dengan grup terkait.

Di samping komunitas yang tumbuh secara alami, Carousell juga membangun komunitas Campus Ambassador sebagai salah satu strategi pengembangan bisnisnya. Sebagai informasi, target pasar Carousell adalah masyarakat yang berada di rentang usia 18-35 tahun.

Bisnis dan rencana Carousell

Di bulan Ramadhan Carousell bekerja sama dengan Hijabenka untuk menggelar kampanye "Bersihkan diri, Bersihkan Lemari" / Carousell
Di bulan Ramadhan Carousell bekerja sama dengan Hijabenka untuk menggelar kampanye “Bersihkan diri, Bersihkan Lemari” / Carousell

Carousell meluncur di Indonesia sejak tahun 2014 dan sejak peluncurannya tersebut Marcus menyebutkan bahwa pihaknya telah tumbuh dengan signifikan di Indonesia. Menurut Marcus, bisnis Carousell di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 20 kali lipat dengan 23 persen pertumbuhan pengguna setiap bulannya. Secara global, Carousell mengklaim kini memiliki 33 juta produk terdaftar di platform mereka.

Terkait dengan monetisasi layanan, Marcus menjelaskan bahwa pihaknya saat ini mengimplementasikan skema iklan untuk membantu penggunanya mempromosikan produk dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan dalam jangka panjang, Marcus mengungkap ada rencana untukmengimplementasikan skema Transaction Fee. Tapi, saat ini skema tersebut masih belum final.

[Baca jugaCarousell Selenggarakan Curated Garage Sale Sebagai Strategi C2C]

Carousell juga tidak ingin ketinggalan mencicipi ‘kue’ selama bulan Ramadhan. Saat ini, pihak Carousell telah menjalin kerja sama dengan Hijabenka untuk menggelar kampanye “Bersihkan diri, Bersihkan Lemari”. Tujuan kampanye tersebut tidak jauh berbeda seperti kerja sama yang terjalin antara OLX dan elevenia, yakni untuk meningkatkan trafik, brand awareness, dan juga menambah basis pengguna.

Olivia menjelaskan, “Melalui kerja sama ini, pengguna yang berjualan barang pre-loved mereka di Carousell akan mendapatkan voucher yang bisa digunakan untuk berbelanja baju baru di Hijabenka. Skemanya seperti giveaway dan kami akan memilih sekitar 20 pengguna yang berhak untuk mendapatkan voucher tersebut.”

Saat ini tim Carousell Indonesia berjumlah tiga orang dengan fungsi sebagai Community Manager. Namun, Marcus menyebutkan ke depannya tidak menutup kemungkinan untuk menambah talenta di Indonesia. Marcus sendiri berjanji untuk terus berinvestasi di pasar Indonesia mengingat potensinya yang masih besar.

Application Information Will Show Up Here

Carousell Serius Garap Pasar Indonesia Tahun Ini

Aplikasi mobile untuk jual beli barang bekas (C2C) yang berbasis di Singapura Carousell, pasca perolehan pendanaan sebesar $6 juta, menyatakan akan menggunakan dana tersebut untuk mempercepat ekspansi internasional ke negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Taiwan. Ekspansi ke Indonesia bagi tim pendiri Carousell adalah proritas utama.

Continue reading Carousell Serius Garap Pasar Indonesia Tahun Ini