Tag Archives: Margareth S. C. Simandjuntak

Cashtree Ramaikan Ranah Mobile Advertising Startup di Indonesia

Pesatnya laju pertumbuhan bisnis berbasis teknologi yang dibarengi dengan tingginya peluang pasar di tanah air telah banyak membuka peluang-peluang unik baru untuk startup di Indonesia Salah satunya ada di sektor iklan digital. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh aplikasi Cashtree yang memposisikan dirinya sebagai mobile advertising platform berbasis reward apps berupa pulsa. Di sepanjang tahun 2016 ini, Cashtree juga berambisi untuk dapat merengkuh lima juta pengguna di platform Android.

Cashtree beroperasi di bawah payung PT Value In Technology Indonesia (VITI) yang merupakan perpanjangan tangan VITI Global Limited asal Korea Selatan. Cashtree sendiri memposisikan dirinya sebagai mobile advertising platform yang memanfaatkan lockscreen ponsel pintar sebagai media penampil iklan dan informasi lain.

Pengguna akhir yang memutuskan untuk melihat iklan atau informasi yang ditampilkan di lockscreen ponsel nantinya akan diganjar dengan hadiah saldo yang bervariasi sesuai dengan misi yang diberikan. Rentangnya mulai dari Rp 20 hingga Rp 1000 untuk misi pemasangan aplikasi. Saldo tersebut pada akhirnya akan dapat ditukar oleh pengguna dengan pulsa mulai dari nominal  Rp 5.000 hingga Rp 50.000.

Marketing Manager Cashtree Margareth S. C. Simandjuntak mengatakan, “Market kami memang masih segmented, yaitu mereka yang butuh pulsa. Namun tanpa melakukan aktivitas marketing, aplikasi ini sudah menjadi viral. Artinya pasarnya sudah ada, tinggal bagaimana kami merengkuh itu.”

Meski terhitung aplikasi baru, Cashtree mengklaim unduhan aplikasi mereka di Google Play telah menembus angka 500 ribu. Melihat animo tersebut dan Daily Active User yang saat ini diklaim bisa mencapai 150 ribu, Margareth mengungkap bahwa Cashtree berambisi untuk bisa merengkuh lima juta pengguna di akhir tahun 2016.

“Kami yakin potensi pasar untuk mobile advertising platform sejenis Cashtree masih sangat besar di Indonesia. […] Kami juga sudah menyiapkan beberapa hal untuk mengejar target kami di tahun 2016, yaitu lima juta pengguna,” ujar Margareth.

Melihat potensi mobile advertising dari sisi aplikasi Cashtree

Cashtree

Jika melihat dari sisi pengguna akhir, Cashtree hanyalah sebuah aplikasi pemberi hadiah dalam bentuk pulsa. Namun,apa yang dilakukan Cashtree sebagai sebuah mobile advertising platform sebenarnya cukup menarik untuk disimak. Terutama terkait dengan eksekusi strategi pemasaran untuk meningkatkan organic convertion rate. Dalam hal ini adalah untuk memaksimalkan CPI (Cost Per Install), CPE (Cost Per Engagement), dan CPA (Cost Per Acquisition).

Cashtree mengklaim bahwa platform lockscreen dapat meningkatkan user engagement hingga 15 persen. Jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan mobile banner ads yang hanya dapat mencapai 0,1 persen saja.

Pun demikian, bisnis internet sangat erat kaitannya dengan inovasi. Bila reward yang diberikan hanya berkutat di pulsa saja, tak ada fitur-fitur tambahan yang inovatif, bukan tak mungkin apa yang dinikmati Cashtree saat ini hanya akan menjadi angin lalu saja. Apalagi mengingat Cashtree beroperasi di Indonesia, negara berkembang unik yang belum memiliki satu pun “pemenang” dalam bisnis internet.

Terkait dengan kemitraan, menurut Cashtree, saat ini mereka  telah bermitra dengan beberapa merek yang cukup dikenal di industrinya masing-masing. Mulai dari industri media online, e-commerce, games hingga bisnis offline. Beberapa di antaranya adalah Beritasatu, Beritagar, Lazada, Traveloka, Qlue, dan GamePark.

Di Indonesia, Cashtree berhadapan dengan beberapa aplikasi sejenis, seperti Popslide dan Excite Point asal Jepang.