Tag Archives: Mark Britt

iflix migo Indonesia

iflix Gandeng Migo untuk Sasar Konsumen Baru yang Miliki Kecepatan Internet Terbatas

Pengembang layanan video on-demand iflix hari ini (10/12) mengumumkan kerja sama strategis dengan Migo untuk meningkatkan penetrasi bisnis di Indonesia.

Migo sendiri merupakan startup digital asal Manlia, Filipina yang menyuguhkan platform untuk distribusi konten digital dengan mekanisme online-to-offline menyasar pengguna dengan konektivitas internet terbatas.

Cara kerja Migo kurang lebih seperti ini. Pertama mereka berperan sebagai kurator konten yang didapat dari rekanan seperti iflix. Kemudian perusahaan menjalin kerja sama dengan mitra di wilayah operasionalnya untuk mendirikan server distribusi khusus.

Migo akan mengirimkan dan memperbarui konten di server tersebut. Aset konten dari server dapat diakses secara langsung melalui sambungan wifi melalui aplikasi Migo oleh pengguna. Karena diakses dari server lokal dengan konektivitas langsung, konten (video) dapat diunduh secara lebih cepat walaupun dengan kualitas tinggi. Pihak Migo turut mengoleksi data penggunaan dari aplikasi untuk dipakai dalam analisis dan bisnis.

Sejak menyelesaikan pendanaan seri B yang dipimpin Temasek pada tahun 2018 lalu, Migo agresif melakukan ekspansi. Selain di negara asalnya, kini mereka sudah miliki kantor perwakilan di Taipei dan Jakarta.

Nota kesepahaman yang baru saja disepakati bersama iflix akan memungkinkan Migo mendistribusikan video premium berbayar kepada konsumen di Indonesia yang memiliki konektivitas terbatas. Diharapkan dapat membuka segmen pasar dari kelas sosio-ekonomi baru yang menikmati konten iflix.

“Bekerja dengan Migo akan memungkinkan iflix untuk memasuki segmen konsumen C/D yang merupakan 60% dari pasar Indonesia. Migo menawarkan saluran baru dan komplementer bagi kami untuk menjangkau konsumen pasar massal yang sulit dilayani ini,” ujar Co-Founder & Direktur Eksekutif iflix Mark Britt.

Nantinya konten iflix juga bisa ditonton di Migo. Rencananya aplikasi akan segera diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2020. Merek yang menjadi mitra bisnis iflix juga dapat memanfaatkan saluran Migo untuk memperluas kanal promosi produk mereka.

“iflix memungkinkan Migo untuk fokus pada misi inti kami sebagai platform pengiriman layanan digital independen dan mengurangi risiko investasi kami dalam lisensi konten yang dibeli secara langsung,” sambut Founder & CEO Migo Barrett Comiskey.

Sementara itu Patrick Grove selaku Co-Founder & Chairman Group iflix menyampaikan, “Teknologi Migo bersifat transformatif untuk distribusi data di pasar negara berkembang. Kami melihat kemitraan hari ini di Indonesia hanya sebagai langkah pertama untuk membawa konten iflix ke ratusan juta pelanggan di pasar kritis lainnya, dari Filipina hingga Myanmar hingga Bangladesh dan selanjutnya.”

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
iflix

MNC Follows Emtek to Invest in iflix

Today (4/3) iflix video streaming service announces investment from MNC Group with undisclosed amount. It also results in strategic partnership between the two.

One of its realizations, iflix has the right to air 10.000 hours worth of MNC popular content, few hours after its premier on TV. Furthermore, David Fernando Audy as MNC’s CEO also appointed as board of advisory in iflix

“Indonesia has shown to have essential market for iflix. MNC’s resource and influence in this industry will bring advantages to execute our strategy, while we reach for the top position in the Indonesia’s digital entertainment industry,” Mark Britt, iflix’s Co-Founder and Group CEO said.

However, David Fernando also mentioned, “MNC always looking for ways to monetize our content and will be glad to take part in this growing digital monetization by having partnership with iflix. In the meantime, we also choose to invest equity in iflix because we believe this company will rise up in the future.”

This iflix’s second strategic partnership with Indonesian conglomerate. Previously, in March 2016, Emtek has announced the investment to iflix for company’s digital innovation.

The involvement of MNC is also part of iflix’s corporate round. In April 2019, the video on demand company has finalized a similar investment with Yoshimoto Kogyo, a conglomerate based in Osaka, Japan.

In addition, iflix is now available globally, also outside Southeast Asia.


Original article is in Indonesian, traslated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Investasi MNC ke iflix

Setelah Emtek, Giliran MNC Terlibat dalam Pendanaan iflix

Hari ini (03/4) layanan video streaming  iflix mengumumkan perolehan investasi dari MNC Group dengan nilai yang tidak disebutkan. Investasi ini juga menghasilkan kerja sama strategis antara dua perusahaan.

Salah satu realisasinya, iflix akan mendapatkan hak untuk menyiarkan 10.000 jam konten unggulan dari MNC, beberapa jam setelah penayangannya di televisi. Kemudian CEO MNC David Fernando Audy juga ditunjuk sebagai board advisory di iflix.

“Indonesia terus menunjukkan diri sebagai pasar yang penting untuk iflix. Pengaruh dan sumber daya yang dimiliki oleh MNC dalam industri ini akan membawa keuntungan yang sangat ampuh untuk mengeksekusi strategi kami, selagi kami melanjutkan untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri hiburan digital di Indonesia,” sambut Co-Founder & Group CEO iflix Mark Britt.

Sementara itu David Fernando menyampaikan, “MNC selalu mencari berbagai cara untuk memonetisasi konten yang dimiliki dan kami sangat senang dapat ambil bagian dalam ranah monetisasi digital yang sedang berkembang pesat saat ini dengan menjalin kerja sama dengan iflix. Dalam waktu yang bersamaan, kami juga memilih untuk berinvestasi ekuitas di iflix karena kami percaya bahwa perusahaan ini akan berkembang dengan pesat di masa yang akan datang.”

Ini adalah kemitraan strategis kedua antara iflix dengan konglomerasi di Indonesia. Sebelumnya pada Maret 2016 lalu, Emtek juga mengumumkan investasinya ke iflix guna meningkatkan gebrakan digital perusahaan.

Keterlibatan MNC juga merupakan bagian dari corporate roud yang tengah digalakkan iflix. Perusahaan video on demand tersebut pada awal April 2019 lalu juga baru merampungkan investasi serupa dengan Yoshimoto Kogyo, konglomerasi berbasis di Osaka, Jepang.

Selain di pasar Indonesia, saat ini iflix sudah tersedia secara global di banyak negara, termasuk di luar Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here

iflix Siapkan Investasi Rp700 Miliar untuk Perkuat Konten Lokal

iflix menyiapkan dana investasi sekitar Rp560 miliar hingga Rp700 miliar dalam dua tahun mendatang. Investasi tersebut difokuskan untuk perkuat konten lokal yang kini menjadi amunisi utama iflix dalam menggaet pengguna di Indonesia.

Investasi tersebut diklaim terbesar yang pernah dilakukan iflix sejak berdiri, demi mengukuhkan posisinya sebagai pemain terkuat di bidang video streaming berbasis aplikasi. Indonesia disebut sebagai pasar utama iflix dari 27 negara lainnya.

Co-Founder & CEO Iflix Mark Britt merinci investasi tersebut akan dipakai untuk produksi lima konten lokal original yang digarap bersama BEKRAF dan Badan Perfilman Indonesia (BPI), berupa film yang diinspirasi dari lagu anak, pemenang kompetisi Cipta Lagu Anak 2018.

iflix sebagai investor utama akan mengundang sineas muda untuk mengirimkan proposal sebelum nantinya mulai masuk tahap produksi. Film tersebut bakal tayang secara eksklusif di platform iflix pada akhir tahun ini sampai 2019. Di luar itu, iflix terus perkuat kerja sama dengan perusahaan studio secara eksklusif dan produksi serial original lainnya.

Britt melanjutkan, selain produksi baru, iflix akan merestorasi film lama ke dalam bentuk digital untuk memperkuat inventaris perusahaan. Pengguna pun memiliki banyak pilihan untuk menikmati konten sesuai selera.

“Pada akhirnya ambisi kami adalah membuat pengguna iflix di Indonesia dimanjakan dengan konten yang disediakan. Indonesia adalah pasar terbesar kami di antara negara berkembang lainnya. Banyak strategi yang kami persiapkan, termasuk mengundang orang lokal untuk menempati posisi strategis di manajemen,” ujar Britt , kemarin (25/7).

Sejalan dengan strategi perusahaan yang ingin mengakuisisi pengguna baru, kali ini iflix menghadirkan inovasi iflix 3.0, perubahan tampilan UI/UX yang lebih segar. Ditambah fitur dan konten baru untuk dua macam pengguna.

Pertama, iflix versi gratis menyajikan konten film, video pendek (iflix Snacks), serial TV original dan internasional eksklusif, episode perdana dari serial TV premium, dan film original premium eksklusif (iflix Originals). Seluruhnya dapat diunduh dan ditonton secara offline.

Kemudian, iflix VIP dengan fitur di atas versi gratis karena bisa menikmati siaran olahraga premium, siaran langsung suatu event, dan tidak ada iklan.

iflix mengklaim saat ini layanannya telah dinikmati oleh lebih dari 1 miliar orang sedunia. Indonesia sendiri menyumbang 10 juta orang, terbesar dibandingkan 27 negara iflix beroperasi.

Pertumbuhan pengguna iflix Indonesia pada tahun lalu 6,6 juta orang, sementara di 2016 sebanyak 2,3 juta. Diharapkan tahun ini pengguna iflix Indonesia dapat tembus 15 juta orang.

Dilihat dari waktu streaming yang sudah dihabiskan pengguna mencapai 2,2 juta menit per Juni 2018. Angka ini melesat tumbuh dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 0,5 juta menit dan 0,2 juta menit di Juni 2016.

Secara komposisi, konten lokal di iflix mencapai lebih dari 70% dari inventori, sisanya ditempati dari luar negeri dan regional.

Perkenalkan komisaris baru

Dalam kesempatan yang sama, Britt juga memperkenalkan Alexander Rusli, eks CEO Indosat Ooredoo sebagai komisaris di iflix Indonesia. Posisi ini diberikan dalam rangka mendukung ambisi iflix untuk memajukan konten lokal lewat sosok yang senior di bidangnya.

Menurut Britt, Alex pun juga berinvestasi di iflix dengan nilai yang tidak disebutkan pada beberapa bulan lalu.

“Alex adalah bagian terbesar kami saat pertama kali iflix berdiri. Setelah kami bujuk selama dua tahun, akhirnya dia bersedia jadi bagian kami, resmi bulan lalu.”

Alex menambahkan dirinya setuju bergabung ke iflix , lantaran perusahaan tersebut sejak awal berkomitmen untuk memajukan konten lokal ke ranah internasional. Hal itu masih dilakukan hingga kini.

“Waktu launching Spotify dan iflix dengan Indosat, saya setuju karena semangatnya mau dorong konten lokal ke seluruh dunia. Distribusi mereka itu luas, jadinya perlu,” kata Alex.

Selain iflix , Alex juga berinvestasi ke sembilan startup lainnya. Dua di antaranya berlokasi di luar negeri, startup yang bergerak di bidang sistem keamanan berbasis di Amerika Serikat dan bidang wifi sharing di Singapura.

Sisanya ada yang bergerak fintech, di antaranya Digi Asia perusahaan yang memiliki beragam produk keuangan seperti remitansi, transfer dana, dan lainnya. Anak usaha Digi Asia diantaranya PT Solusi Pasti Indonesia (PayPro), PT Tri Digi Fin (KreditPro) dan PT Reyhan Putra Mandiri (RemitPro).

“Ada satu juga investasi untuk fintech yang beri pinjaman ke petani rumput laut. Saya investasinya kecil-kecil dan saya investasi ke founder-nya. Dari semua yang saya investasikan, tidak ada yang di posisi manajemen, semuanya di komisaris,” tutup Alex.

Application Information Will Show Up Here

Capai 100 Ribu Pelanggan, Layanan Video on Demand Iflix Masuki Indonesia Akhir Tahun

Iflix memanfaatkan absennya Netflix di Asia Tenggara, segera hadir di Indonesia per akhir tahun / DailySocial

Layanan streaming video on demand (VOD) Iflix mengumumkan pencapaian 100 ribu pelanggan dalam enam minggu setelah ketersediaannya di Malaysia dan Filipina. Mereka bakal memasuki pasar Thailand dalam waktu dekat dan menjanjikan kehadiran di Indonesia sebelum akhir tahun. Dalam lima tahun ke depan, Iflix menargetkan memiliki lebih dari 20 juta pelanggan.

Continue reading Capai 100 Ribu Pelanggan, Layanan Video on Demand Iflix Masuki Indonesia Akhir Tahun