Tag Archives: marketing tips

Cara tepat menerapkan kegiatan mobile marketing startup / Pexels

Menyimak Langkah Strategis saat Melakukan “Mobile Marketing”

Dalam definisinya, mobile marketing bisa diartikan sebagai kegiatan multi-channel di smartphone, tablet dan mobile device lainnya yang dilakukan menyasar target pengguna. Platform yang digunakan pun beragam, mulai dari memanfaatkan aplikasi, media sosial, email dan SMS. Makin besarnya penetrasi smartphone saat ini sudah mengubah kegiatan pemasaran konvensional dan umum.

Kini, penggunaan mobile marketing sudah makin masif dilakukan guna mempromosikan produk, menambah jumlah pengguna, hingga meningkatkan engagement dengan pelanggan. Penurunan penggunaan desktop juga menjadi alasan mengapa startup sudah mulai memanfaatkan kegiatan pemasaran secara mobile.

Dalam survei yang dilakukan Marketo disebutkan, sebanyak 80% pengguna internet memiliki lebih dari satu smartphone. Sementara mobile platform seperti smartphone dan tablet sudah menguasai sebanyak 60% dari total media digital. Survei lainnya yang berhasil dirangkum adalah 48% dari responden menyebutkan hal yang pertama kali dilakukan pengguna saat membuka smartphone adalah melihat laman pencarian dan 95% orang dewasa memanfaatkan smartphone mereka untuk melihat konten menarik dan konten berita. Sementara itu sebanyak 65% pengguna smartphone membuka email dari smartphone mereka.

Besarnya jumlah penggunaan mobile atau smartphone menciptakan peluang bagi startup melancarkan kegiatan pemasaran dan branding. Berikut ini adalah tips melakukan mobile marketing yang telah kami himpun.

Lakukan A/B testing

Sebelum kegiatan pemasaran bakal difokuskan kepada mobile, ada baiknya untuk melakukan persiapan dan langkah strategis terlebih dahulu. Di antaranya adalah melakukan A/B testing untuk mengetahui konten mana yang paling efektif untuk mencapai tujuan.

A/B testing mampu untuk melakukan perbandingan dua versi kampanye marketing di channel tertentu dan memberikan informasi akurat tentang performa kepada calon pelanggan. Dari kegiatan tersebut juga akan dapat dilihat platform yang paling favorit, waktu ideal yang banyak dilihat target pengguna, hingga berapa jumlah view yang didapatkan.

“Hal lain yang harus dipikirkan adalah untuk selalu membuat konten yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna. Lakukan juga tes di banyak channel sekaligus untuk mengetahui channel mana yang paling efektif untuk mencapai obyektif [tujuan] pemasaran,” kata VP of Enterprise Business Agate Shieny Aprilia.

Hal senada juga diungkapkan Key Account Specialist HELPTASK Seino Prasetyo. Konten yang menarik dan bermanfaat bisa menciptakan customer layolty dan engagement.

“Yang paling utama atau wajib kita terapkan saat melakukan kegiatan mobile marketing pastinya berkenaan dengan target segmentation product kita sendiri ya. Bahkan sejak awal perusahaan berdiri, kita harus mengetahui betul siapa target market kita. Kedua, kita baru beranjak dan fokus terhadap konten yang ingin kita sampaikan. Jangan sampai konten yang kita sampaikan terkesan murah bahkan jadinya memperburuk citra perusahaan sendiri,” ungkap Seino.

Seino menambahkan, perhatian khusus terhadap display ads sangat krusial, terutama bagi startup yang ingin memasarkan aplikasi. Apakah sudah user friendly, metode pembayaran yang efisien, dan lainnya.

Retention versus engagement

Hal penting lain yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan kegiatan pemasaran di platform mobile adalah menentukan prioritas, apakah mengedepankan retention atau engagement. Menurut Seino, kepuasan pelanggan adalah cara yang paling tepat untuk menciptakan brand loyalty dan retention akan produk. Fokus lainnya tergantung pada prinsip perusahaan masing-masing.

“Jika kita berbicara mengenai produk HELPTASK, kami selalu menumbuhkan retention itu dari akar, yaitu dengan mengedepankan delivering service quality yang di lakukan oleh helper HELPTASK yang didukung SOP kepada customer sebagai bahan evaluasi yang selalu kita lakukan secara berkala dan berkelanjutan.”

Sementara menurut Shieny, semua tergantung kepada obyektif kegiatan pemasaran perusahaan. Bagi Agate yang mengembangkan aplikasi game berbayar, engagement lebih penting dibandingkan retention, karena semakin lama pengguna menghabiskan waktu di game tersebut, berarti pengguna sangat menikmati game yang sudah dia beli.

“Untuk aplikasi game gratis dengan in-app purchase, retention sedikit lebih penting daripada engagement, karena semakin sering pengguna kembali ke game tersebut, semakin loyal dia dan semakin besar kemungkinan dia untuk membeli in-app purchase,” kata Shieny.

Konten dan platform ideal

Lantas konten seperti apa yang ideal untuk ditampilkan saat melakukan kegiatan mobile marketing? Selain bermanfaat untuk pengguna, konten yang menarik dan disukai pengguna juga bisa menjadi cara tepat untuk merekrut pengguna baru. Formatnya pun bisa beragam, bisa dalam bentuk infografis atau video.

Visual interaction will increase your engagement. Tentu hal ini dapat memberikan pengetahuan lebih kepada konsumen mengenai produk sekaligus brand calling terhadap produk yang sudah ada,” kata Seino.

Dari sekian banyak platform yang tersedia untuk melakukan mobile marketing saat ini, baik Seino dan Shieny menyebutkan media sosial merupakan platform paling favorit. Selain gratis, media sosial juga mampu menciptakan efek viral dan menjangkau pasar yang lebih luas.

“Namun demikian kembali lagi semua tergantung kepada produk tersebut dan siapa siapa target customer kita. Untuk produk game, selain media sosial, kami juga memanfaatkan aplikasi untuk mobile marketing,” kata Shieny.

Tren mobile marketing

Ke depannya diperkirakan akan banyak cara dan teknologi baru yang bakal diterapkan saat melakukan kegiatan pemasaran secara mobile. Di antaranya, menurut Shieny, adalah akan semakin banyak augmented reality ads. Pengguna bisa mendapatkan experience mengenai produk dengan lebih imersif.

“Kemudian gamification di mana pengguna bisa mencoba produk atau mendapat informasi mengenai produk melalui permainan. Dan machine learning di mana ads platform dapat melakukan optimasi konten dan channel marketing secara otomatis.”

Hal tersebut juga diungkapkan Seino, yang melihat tren mobile marketing ke depannya akan mengacu kepada digital.

“Bisa dilihat dari sekitar kita. Masyarakat sekarang melihat berita bukan lagi melalui koran, namun melalui smartphone mereka. Karena smartphone dan media sosial telah menjadi gaya hidup kita semua, sehari-hari, dan digital marketing tidak akan menurun ke depannya.”

Mengembangkan Strategi Pemasaran untuk Bisnis

Pemasaran adalah hal penting bagi setiap bisnis di mana pun posisinya berada, baik di awal maupun yang sudah mapan atau yang berkelanjutan. Pemasaran selain membantu bisnis menjangkau para penggunanya juga berfungsi sebagai salah satu cara untuk membangun sebuah brand, termasuk mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai-nilai yang dibawa produk ke para pelanggannya.

Berikut beberapa catatan untuk bisa tetap mengoptimalkan pemasaran di mana pun posisi bisnis berada.

Yang utama, mengenali pelanggan

Yang pertama dan paling utama dari strategi pemasaran dan mengembangkan bisnis adalah bagaimana mengenali pelanggan. Semua produk atau layanan tidak mungkin bisa sama, segmen pengguna mereka pasti bervariasi, mulai dari usia, lokasi, budaya, selera, hingga nilai yang ditawarkan pasti mengandung unsur pembeda. Tugas dari bisnis untuk mengoptimalkan pemasaran adalah mengenali target pengguna mereka dengan baik.

Ketika merancang sebuah strategi penasaran, sebelum menentukan kanal dan gimmick lain dalam proses pemasaran pertama dan yang utama adalah menentukan siapa yang menjadi target. Seperti lokasi, usia, dan hobi pengguna harus dipetakan. Selanjutnya cari tahu bagaimana menjangkau mereka, di situ nantinya keputusan kanal pemasaran paling efektif.

Kustomisasi rencana

Pemasaran adalah tentang bagaimana menarik perhatian di keramaian. Mencuri perhatian dengan hal-hal pembeda dari apa yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian nilai-nilai yang ingin disampaikan dan penawaran-penawaran yang ingin ditunjukkan bisa tepat sasaran.

Untuk bisa memaksimalkan pemasaran ada baiknya untuk membuat beberapa jenis rencana. Mengetahui kanal favorit target pelanggan misalnya. Jika terdapat lebih dari satu kanal yang potensial untuk menjangkau pelanggan usahakan manfaatkan semuanya. Jika bentuk kampanye dirasa monoton, bisa dibuat beberapa variasi. Manfaatkan konten pemasaran, kerja sama, dan hal lain yang bisa menunjang kegiatan promosi.

Berkelanjutan

Pemasaran bukan sebuah hal yang bisa dilakukan sekali dua kali dalam proses menjalankan bisnis. Perlu proses yang berlanjut untuk mengokohkan posisi produk dalam pasar. Biasanya salah satu yang terpengaruh dari proses pemasaran yang berlanjut adalah harga. Harga yang harus dibayarkan oleh bisnis dan harga yang harus dibayarkan oleh pengguna.

Di sisi lain pemasaran tidak bisa berbuat banyak tanpa kualitas dan produk yang solutif. Jadi jauh sebelum merencanakan untuk menyusun strategi pemasaran yang berkelanjutan perlu dipastikan kualitas produk yang terbaik dan bisa memecahkan solusi, sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Lima Cara Membuat Merek Lebih Mudah Dikenal

Citra merek seringkali menjadi acuan dasar bagi suatu perusahaan saat membangun hubungan emosional jangka panjang dengan konsumen loyalnya. Proses pembentukan citra merek pun butuh waktu yang panjang. Pasalnya, perlu cara dalam menjangkau calon konsumen dengan langkah yang paling efektif.

Artikel ini akan membahas lebih jauh langkah-langkah sederhana yang perlu Anda lakukan dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik, mengenai apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana melampaui harapan mereka.

1. Fokus pada pengisahan cerita, bukan pada fitur produk

Tanpa cerita yang bagus, produk Anda tidak akan memiliki nilah inheren atau emosional bagi pelanggan. Terkadang, manusia itu lebih cepat memberi respons saat diberi cerita. Bila suatu merek memberi kesan mendalam bagi konsumen, maka hal tersebut akan berdampak pada perilaku belanja konsumen.

Dilaporkan oleh Psychology Today di 2013, ketika mereka mengevaluasi beberapa merek, disimpulkan bahwa konsumen menggunakan emosi perasaan dan pengalaman pribadi saat berbelanja, daripada informasi mengenai merek, fitur, dan faktanya.

Untuk membentuk suatu cerita yang baik, perlu di dukung oleh produk unggulan. Materi iklan yang sangat kreatif pun tidak dapat mengubah persepsi produk yang buruk.

2. Selalu menjadi diri sendiri

Agar suatu merek bisa bertahan lama, pesan yang perlu Anda sampaikan harus sesuai dengan posisi Anda sebagai perusahaan. Jangan selalu terpaku pada apa yang sedang menjadi tren pada saat itu. Sebagai gantinya, fokuskan pada pemecahan masalah untuk konsumen Anda.

Beberapa contoh merek yang terdengar tidak keren, namun memiliki citra yang kuat di antaranya software akuntansi Freshbooks, perusahaan alat rumah tangga General Electric, dan perusahaan tisu toilet Charmin.

Fokuslah pada apa yang bisa Anda lakukan, beri layanan terbaik, dan tawarkan pengalaman otentik bagi konsumen Anda.

3. Beri nilai tambah agar makin disukai konsumen

Ketika membentuk citra merek, sebaiknya konten yang Anda buat harus fokus pada hal yang dapat membangun hubungan dan membantu konsumen membuat keputusan yang tepat dan matang. Dengan begitu, ketika mereka memilih produk Anda itu karena produk Anda yang paling sesuai sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada hubungan yang lebih kuat dan tahan lama.

Tidak semua konten yang Anda buat harus mengenai produk atau menghasilkan penjualan secara langsung. Anda perlu pahami perjalanan pengalaman konsumen Anda dan konten mana yang sesuai. Dengan strategi yang matang, Anda dapat mengembangkan pengalaman merek yang konsisten di semua saluran pemasaran, tentunya ini penting untuk pertumbuhan jangka panjang.

Jika Anda dapat memasarkan strategi pemasaran konten, berarti Anda telah menemukan cara yang hemat dalam rangka meningkatkan branding merek Anda.

4. Ambil sudut pandang konsumen sentris

Fokuslah pada jaringan yang relevan dengan target konsumen Anda dan mulailah lebih sosialis. Tidak peduli seberapa besar atau kecilnya perusahaan Anda, ditemukan bahwa sekitar 67% konsumen di Amerika Serikat berharap dapat menghubungi merek Anda secara sosial.

Pelayanan pelanggan yang baik secara sosial sangat berkaitan dengan pertumbuhan bisnis. Sebuah laporan dari Aberdeen Group, bisnis dengan layanan pelanggan sosial mengalami pertumbuhan sekitar 7,5% dari tahun ke tahun. Dibandingkan dengan yang tidak menerapkan layanan sosial sekitar 2,9%.

Merek seperti Zappos telah membangun seluruh citra dan reputasi mereknya lewat strategi layanan sosial, hasilnya cukup luar biasa. Mereka mengerti bahwa pelanggan loyal 10 kali lebih berharga daripada pembeli pertama.

5. Buat jalur offline

Begitu banyak cara branding dengan jalur online, membuat perusahaan melupakan pentingnya menggabungkan pengalaman online dan offline. Untuk itu, sebaiknya Anda perlu datangi acara konferensi, temui orang-orang lokal di industri Anda, dan jadilah pembicara di depan umum. Ketiga kegiatan itu adalah cara terbaik untuk melacak visibilitas merek Anda dengan cepat.

Seperti yang dilakukan Jess Ekstrom, seorang CEO dan pembicara profesional, 90% pendapatannya berasal dari koneksi yang dibuat dari acara konferensi.

8 Strategi Pemasaran Produk untuk Generasi Z

Penjual yang baik adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri dengan konsumennya. Mereka paham apa konsumen inginkan, kapan konsumen menginginkannya, dan bagaimana menyampaikannya.

Untuk mengetahui seluruh hal tersebut, perlu pemahaman tingkat tinggi dengan melakukan berbagai studi. Seperti yang dilakukan oleh banyak brand besar pada akhir-akhir ini, mereka mulai beralih ke generasi Z sekadar untuk mendapatkan nasehat dan masukan.

Dua pemasar dari generasi Z tersohor seperti Connor Blakley (17) dan Deep Patel (18) disebut telah menjadi kontributor untuk perusahaan sekelas Fortune 500 selama bertahun-tahun. Keduanya mengerti bagaimana cara generasi Z berpikir dan bagaimana melibatkan membangun hubungan yang langgeng dengan orang-orang dari generasi tersebut.

Artikel ini akan membahas lebih jauh strategi promosi seperti apa saja yang perlu dilakukan untuk menyasar generasi Z sebagai konsumen Anda, berikut rangkumannya:

1. Kolaborasi dengan social influencer

Pertumbuhan orang-orang dari generasi Z itu dibantu karena kehadiran smartphone yang selalu ada dalam genggaman mereka. Karena itulah, mereka dapat menjalin hubungan yang sangat baik dengan para influencer di seluruh platform seperti YouTube, Snapchat, dan Instagram.

Pasalnya, para social influencer berhubungan cukup intens dengan para pengikutnya, menciptakan timbulnya hubungan emosional.

Perlu diketahui, social influencer kini dikategorikan sebagai sebuah profesi baru. Banyak brand yang mulai melirik orang-orang yang menekuni profesi tersebut dalam rangka mempromosikan produknya.

2. Jangan mengandalkan situs

Generasi Z itu tidak akan mencari tahu produk Anda lewat mesin pencari Google untuk berselancar di situs Anda. Mereka lebih menyukai berselancar di media sosial.

Perilaku ini mengindikasikan bahwa untuk meraih perhatian dari generasi Z, produk Anda perlu menemukan sebuah saluran di mana konsumen tersebut pergunakan. Kemungkinan besar, saluran informasi tersebut akan berada di tempat lain, di luar situs.

3. Kedepankan unsur visual

Perbedaan besar antara generasi Z dengan generasi sebelumnya adalah rentang perhatian yang lebih pendek. Artinya pemasar dan produk perlu membangun konten yang bisa dicerna konsumen dengan mudah dan cepat.

Visual berformat gif adalah adalah alat yang bagus untuk suatu produk dalam menyampaikan pesan mereka secara ringkat dan meninggalkan kesan yang kuat. Gif itu dapat mengemas kesan yang kuat dan dapat dikirim ke berbagai platform media untuk menemukan audiens mereka. Selain gif, format lainnya yang bisa digunakan adalah klip video berdurasi singkat.

4. Ikuti tren media sosial terbaru

Perilaku generasi Z yang dinamis, maka brand harus senantiasa menyesuaikan strategi dengan tren yang berlaku. Akan tetapi, pada dasarnya generasi Z itu menyukai merek yang dapat melibatkan mereka, memberikan pengalaman yang dapat dikaitkan dan dipersonalisasi lewat media sosial. Kemudian, merek yang menghargai kesetiaan mereka dan menjaga kepatuhan di semua saluran.

5. Tetap mengutamakan kualitas

Meski generasi Z menyukai keringkasan, mereka tetap mencari kualitas. Tak hanya itu, mereka juga sadar dengan biaya dan bakal menghargainya saat melihatnya. Sebab pada akhirnya, generasi Z akan selalu berpihak pada produk dan konten yang berkualitas tinggi daripada sesuatu yang dianggap keren saja.

6. Gabungkan antara unsur offline dan online

Bagi generasi Z, tidak pemisah antara dunia offline dan online. Mereka beranggapan bahwa mereka hanya perlu berinteraksi dan membentuk hubungan secara pribadi dengan orang-orang yang mereka temui di dunia online.

Fenomena ini tidak terjadi pada orang saja, tapi juga brand dan perusahaan. Perusahaan akan selalu berusaha menjadi yang terdepan ketika berbicara membangun koneksi online yang kuat dengan pelanggan mereka. Tujuannya agar perusahaan bisa memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya.

7. Kenali pemicu daya beli

Menurut sebuah studi yang dilakukan Penn Schoen Berland, hampir setengah dari generasi Z mengatakan bahwa biaya adalah faktor penentu sebelum melakukan pembelian. Faktor kedua adalah apakah produk tersebut membantu mereka dalam mencapai tujuan tertentu. Kedua hal ini adalah penyimpangan penting dari standar pemasaran tradisional.

Generasi Z adalah pelanggan yang tangguh, namun akan sangat berharga jika Anda dapat meyakinkan mereka bahwa produk atau layanan Anda memiliki harga yang layak dan bernilai tinggi. Jika Anda dapat menyelesaikan tugas ini, Anda bisa mendapat pelanggan generasi Z dalam jangka panjang.

8. Tetap konsisten

Konsistensi adalah hal terpenting ketika Anda berinteraksi dengan konsumen dari generasi Z. Mereka tangguh dan keras kepala. Mereka juga tergolong pengingat yang baik atas seluruh interaksi yang telah mereka lakukan dengan berbagai brand dan perusahaan.

Bisa dikatakan hal ini baik dan buruk. Generasi Z akan memberi Anda hadiah jika produk Anda itu berharga. Namun mereka tidak akan pernah melupakan interaksi yang buruk, baik secara langsung atau online. Menciptakan interaksi yang berkualitas dan konsisten dengan generasi Z adalah hal penting untuk masuk ke kelompok konsumen yang sangat memberi berpengaruh saat ini.