Tag Archives: marketplace reksa dana

Stockbit Reksa Dana

Stockbit Akuisisi Layanan Marketplace Reksa Dana Online “Bibit”

Aplikasi investasi saham Stockbit mengumumkan akuisisi saham mayoritas terhadap layanan marketplace reksa dana online Bibit dengan nilai yang tidak disebutkan. Bibit menjadi cara Stockbit untuk menangkap potensi investor reksa dana dari semua kalangan, terutama milenial.

“Kami percaya bahwa reksa dana adalah produk yang tepat untuk masyarakat Indonesia mulai berinvestasi. Saat ini kami adalah pemegang mayoritas di Bibit,” ucap Founder dan CEO Stockbit Wellson Lo kepada DailySocial.

Wellson menambahkan pihaknya melirik pasar reksa dana lantaran banyak pertanyaan yang dilontarkan dari para pengguna Stockbit, salah satunya terkait cara mulai berinvestasi. Dia percaya bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih tergolong investor baru.

Bibit telah mengantongi lisensi dari OJK pada akhir 2018 sebagai agen penjual reksa dana. Sebelumnya dijalankan oleh Juvenco Pelupessy, William Anwar, Hendy Djuarto, dan Harry Dinata. Bibit juga didukung oleh angel investor Christopher Angkasa untuk operasional awalnya.

Para founder masih tetap ada di Bibit, namun kelola aplikasi kini sudah diserahkan sepenuhnya ke pihak Stockbit. Pengguna Bibit disebutkan telah menyentuh angka 5 ribu orang.

Model bisnis Bibit

Bibit diklaim berbeda dengan layanan sejenis. Yang paling ditonjolkan dari Bibit adalah penggunaan prinsip Modern Portofolio Theory untuk merancang portofolio yang optimal khusus investor.

Prinsip ini diperkenalkan oleh ekonom Harry Markowitz yang telah terbukti dan diterima oleh kalangan profesional dan akademis sebagai standar best practice untuk portofolio management.

“Kami bukan sekadar fund supermarket. Namun kami juga menggabungkan elemen financial advisor dan financial planning untuk semua kalangan.”

Menurutnya, teknologi ini bisa secara dinamis menyesuaikan portofolio investor berdasarkan kepribadian masing-masing. Seperti umur, penghasilan, level risiko, target, dan tujuan hidup.

Investor pun akan terima portofolio yang terdiri dari reksa dana yang berbiaya rendah dan sudah terdiversifikasi ke dalam deposito, obligasi, dan saham. Portofolio tersebut akan secara otomatis diseimbangkan kembali seiring berjalannya waktu, sehingga investasi akan selalu sejalan dengan tujuan investor.

Karena bertujuan ingin mendorong investor yang datang dari semua kalangan, Bibit membuka peluang investasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu tanpa biaya komisi. Proses pendaftarannya dapat diselesaikan dalam hitungan menit, tanpa dokumen fisik.

Wellson menegaskan untuk monetisasinya perusahaan tidak mengutip dari nasabah, melainkan dari para manajer investasi. Hanya saja, Wellson enggan mengungkap target nasabah yang dibidik untuk tahun ini.

Saat ini Bibit telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan manajer investasi (MI), diantaranya Avrist Asset Management, Majoris Asset Management, Pinnacle Investment, dan Sinar Mas Asset Management.

Perusahaan akan terus menambah kerja sama dengan perusahaan MI agar nasabah memiliki banyak pilihan. Akan tetapi, Wellson memastikan bahwa MI yang akan dipilih tetap dikurasi berdasarkan imbal hasil, expense ratio, AUM, dan reputasinya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu nasabah mulai berinvestasi reksa dana tanpa perlu memilih lagi.

“Untuk mitra MI kita akan tambah terus. Akhir Februari ini, kami target ada 3-4 MI baru yang bergabung dengan kami.”

Rencana Stockbit

Terkait rencana Stockbit, Wellson menyebut Stockbit telah menghimpun 150 ribu investor saham setelah memasuki usianya yang kelima. Perusahaan akan terus menambah kemitraan dengan perusahaan sekuritas dari saat ini dengan Sinarmas Sekuritas saja.

“Tidak menutup kemungkinan untuk kita kerja sama dengan sekuritas lain. Kami masih bicara dengan yang lain, sekitar 15 mungkin penambahan mitranya.”

Dalam aplikasi Stockbit, antar pengguna dapat saling berdiskusi dan menganalisa saham, mendapatkan data real time terkait perdagangan saham, berita dari pasar saham, memantau saham yang sedang diincar, dan sebagainya.

Pengguna juga dapat membeli dan menjual saham secara online. Biaya komisi yang dikutip Stockbit mulai dari 0,15%.

Wellson enggan menjelaskan terkait kehadiran Stockbit di Malaysia. Menurut dia, tim masih dalam tahap eksplorasi dan sedang dipelajari, sehingga belum dianggap waktu yang tepat untuk diekspos.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bareksa Incar Investor Strategis Baru Tahun Depan

Marketplace reksa dana Bareksa mengungkapkan sedang mencari investor strategis baru untuk pendanaan lanjutan, sebagai upaya mendukung bisnis perusahaan. Rencananya, perusahaan akan mengumumkan identitas investor tersebut pada kuartal II tahun depan.

Hanya saja yang sedikit berbeda, Bareksa tidak sekadar mencari investor untuk dukung pendanaan saja. Melainkan untuk mengnyinergikan Bareksa dengan sumber daya yang dimiliki calon investor tersebut.

“Tahun depan kami berencana mencari investor strategis, ada yang dari asing dan lokal, ada juga yang dari Tiongkok. Kemungkinan kuartal II tahun depan akan diumumkan,” terang Presiden Direktur Bareksa Karaniya Dharmasaputra, Rabu (18/10).

Nantinya, dengan jaringan yang dimiliki investor strategis diharapkan dapat membantu perusahaan menembus pasar tak hanya nasional, tapi juga regional.

Karaniya tidak hanya mengungkapkan rencana mencari investor strategis, tetapi juga pertimbangan untuk melantai di BEI. Menurutnya, rencana itu memang telah menjadi pertimbangan perusahaan sejak pertama kali berdiri. Hanya saja, dia tidak mengungkapkan kapan rencana tersebut akan direalisasikan.

“IPO itu memang telah menjadi pertimbangan untuk mendapatkan tambahan dana segar sejak pertama kali kami berdiri. Namun kami lebih mendahulukan rencana untuk ekspansi ke regional dengan bantuan jaringan investor strategis.”

Pada April 2017, Bareksa memperoleh sejumlah dana segar dengan nilai yang tidak disebutkan dari salah satu pemegang saham DOKU, yakni PT Gemilang Dana Sentosa lewat skema right issue. Investor tersebut menguasai 20% saham Bareksa dari total keseluruhan saham.

Pendanaan tersebut merupakan pertama kalinya perusahaan meraup dana dari eksternal sejak dua tahun berdiri. Sebelumnya perusahaan menggunakan dana sendiri untuk proses bisnisnya.

Schroder ikut memasarkan produk reksa dana di Bareksa

Dalam kesempatan yang sama, Bareksa juga mengumumkan bergabungnya Schroder Investment Management Indonesia sebagai perusahaan aset manajemen ke 29 yang berjualan reksa dana secara online. Untuk tahap awal, Schroder memasarkan tujuh produknya, diantaranya adalah jenis pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran.

Adapun nama produknya a.l Reksa Dana Schroder Dana Likuid, Reksa Dana Schroder Dana Kombinasi, Reksa Dana Schroder Dana Terpadu II, Reksa Dana Schroder Dana Mantap Plus II, Reksa Dana Schroder Dana Andalan II, Reksa Dana Syariah Balanced Fund, dan Reksa Dana Schroder Dynamic Balanced Fund.

Produk tersebut dipilih lantaran perusahaan mempertimbangkan aspek profil risikonya yang rendah, lantaran pemasaran lewat online lebih menyasar untuk nasabah pemula dibandingkan investor profesional.

“Indonesia adalah negara kepulauan yang luas sehingga sulit memasarkan produk reksa dana jika memasarkan dengan mendatangi satu per satu. Oleh karena itu, kami perlebar jaringan dengan platform online,” tutur Head of Intermediary Business Schroders Indonesia Teddy Oetomo.

Schroder merupakan manajer investasi terbesar di Indonesia dengan dana kelolaan sebesar Rp83,52 triliun per kuartal III 2017. Bergabungnya Schroder, turut menambah daftar total produk reksa dana yang dipasarkan di Bareksa sebanyak 128 produk, setara dengan 20% dari produk reksa dana secara nasional.

Ditargetkan sampai akhir tahun ini, akan ada tambahan satu perusahaan manajer investasi lainnya yang bergabung yaitu Manulife Asset Management Indonesia (MAMI).

Karaniya menargetkan sampai tahun depan dapat menambah sekitar 10-20 perusahaan baru sebagai mitra. Sehingga total akhir perusahaan yang memasarkan produk di Bareksa dapat mencapai 40-50 perusahaan.

“Kami akan tetap selektif dalam memilih produk reksa dana karena tidak semuanya berkinerja baik.”

Perusahaan juga menargetkan sampai tahun dapat dapat menyalurkan dana yang diinvestasikan sebesar Rp1 triliun, saat ini posisinya telah mencapai lebih dari Rp350 miliar dengan jumlah nasabah lebih dari 52 ribu orang.