Tag Archives: marshmallow

[Review] BenQ EW800ST Smart Wireless Projector: Solusi Video Conference Portable di Era new normal

Presentasi dalam sebuah rapat atau pun acara lainnya memang sudah tidak bisa terlepas dari sebuah proyektor. Dengan menggunakan proyektor, dimensi yang bisa dicapai tentu saja bisa lebih besar dari sebuah monitor. Namun, seringkali pengguna proyektor harus terlebih dahulu menyambungkan kabel display seperti HDMI dari PC/laptop ke proyektor. Namun, era itu sepertinya bakal berubah dengan hadirnya BenQ EW800ST Smart Projector.

BenQ EW800ST - Proyektor

Membawa nama Smart Projector mengartikan bahwa perangkat yang satu ini sudah bisa digunakan secara mandiri. Hal tersebut dikarenakan BenQ menyematkan sistem operasi Android pada proyektor yang satu ini sehingga mampu membuka sebagian besar dokumen dan presentasi langsung tanpa menggunakan komputer, karena BenQ juga sudah menyematkan aplikasi WPS di dalamnya.

Spesifikasi dari BenQ EW800ST bisa dilihat di bawah ini:

BenQ EW800ST
Sistem Proyeksi DLP Single 0.65″
Resolusi 1280×800 pixel dengan rasio 16:10
Kecerahan 3.300 Lumens
Rasio Kontras 20.000:1
Daya Lampu 200 watt
Speaker 1 x 2 watt
Konsumsi Daya Max 320W, Normal 280 W, Eco 235 W
Dimensi 296 x 120 x 250 mm
Berat 2.6 kg
WiFi Dongle 802.11 ac

Dengan menggunakan Android, tentu saja sebuah SoC sudah tertanam pada perangkat yang satu ini. Berikut adalah hasil penelusuran dengan menggunakan CPU-Z

Menggunakan empat inti prosesor Cortex A53 berkecepatan 1,46 GHz memang sudah sangat mumpuni untuk melakukan proyeksi gambar pada proyektor ini. Bahkan spesifikasi yang sama kerap digunakan untuk sebuah smart TV dengan resolusi sampai 4K. Hal ini tentu saja menjaga agar kinerjanya tidak bakal membuat lag pada saat digunakan.

Proyektor yang satu ini juga memiliki kemampuan untuk terkoneksi langsung dengan internet. Pada paket penjualannya, BenQ juga menyertakan sebuah WiFi dongle yang berfungsi untuk melakukan koneksi ke internet. Jadi, mencari informasi yang tidak ada pada sebuah presentasi dari internet pun menjadi lebih mudah. Semua itu tentu saja dikendalkan dengan sebuah remote yang memiliki desain ergonomis.

Menggunakan Android dan dongle internet membuat BenQ EW800ST memiliki fungsi yang lebih dibandingkan proyektor lain di pasaran. Salah satunya adalah kemampuan untuk melakukan video conferencing. Apalagi dalam masa pandemi COVID-19 seperti ini, para pelaku bisnis selalu menggunakan fasilitas video conferencing atau conference call. Dengan menggunakan dimensi layar yang sangat lebar seperti dengan proyektor, tentu saja rapat jarak jauh bisa menjadi lebih nyaman. Baik meeting harian dalam waktu pendek atau meeting dengan presentasi yang membutuhkan waktu lebih lama.

Desain Proyektor Pintar BenQ EW800ST

Saat pertama kali proyektor ini dikeluarkan, saya merasakan bahwa build-nya terasa kokoh. Plastik polikarbonat yang menyelimuti proyektor ini terasa sangat tebal dan tidak kopong. Tidak sedikit proyektor yang ada di pasaran memilki body yang cukup tipis, lho.

Seperti kebanyakan desain dari sebuah proyektor, BenQ menempatkan beberapa tombol pada bagian atasnya. Tombol-tombol yang ada meliputi daya, back, home, menu, source, Eco Blank (untuk mematikan lampu sorotnya saat sedang tidak digunakan sementara), dan tombol empat arah beserta tombol OK. Semua tombol sangat empuk saat ditekan, sehingga bernavigasi pada proyektor ini cukup nyaman tanpa remote-nya.

BenQ EW800ST - Tombol Atas

Pada bagian atas sebelah kiri di atas lampunya, terdapat sebuah handle yang berfungsi untuk mengatur fokus. Namun yang terjadi adalah saya tidak perlu lagi mengatur handle tersebut karena sudah selalu fokus gambarnya. Untuk menaikkan dan menurunkan posisi gambarnya, gunakan saja kaki-kaki yang berada di bawahnya yang dapat diatur tingkat ketinggiannya.

Pada bagian belakangnya, terdapat beberapa port yang bisa digunakan untuk tersambung dengan BenQ EW800ST. Terdapat port RS 232 atau serial, audio in, audio out, PC D-SUB, D-SUB Monitor Out, HDMI, LAN, Mini USB, dan dua USB 2.0. Oleh karena menggunakan sistem operasi Android, pengguna juga bisa langsung menancapkan USB flash drive, dongle WiFi, dan bahkan webcam ke salah satu port USB untuk langsung menjalankan tanpa PC.

BenQ EW800ST - Extension

Proyektor pintar ini juga datang dengan sebuah USB dongleDongle yang satu ini berfungsi untuk menangkap sinyal WiFi yang ada. Uniknya, dongle ini membuat BenQ EW800ST mampu menangkap sinyal 2,4 GHz dan 5 GHz yang ada. Hal ini juga akan membuat BenQ EW800ST menjadi lebih lancar saat menggunakan fitur wireless casting karena menggunakan sinyal WiFi 5 GHz. BenQ EW800ST juga memiliki kemampuan untuk membuat hotspot yang bisa membagi internet ke

Remote Control bawaan dari BenQ EW800ST memiliki banyak tombol yang memiliki lambang yang sangat informatif. Yang unik adalah remote ini bisa berfungsi sebagai sebuah mouse saat ingin melakukan browsing internet. Pengguna juga bisa langsung menutup semua aplikasi yang berjalan dengan menekan tombol bergambar roket.

BenQ EW800ST - Remote

BenQ EW800ST menggunakan sistem operasi Android 6.0 Marshmallow. Homescreen yang ada juga sangat mudah dipahami walau oleh orang awam sekalipun. Selain itu, firmware dari BenQ EW800ST juga bisa langsung di-upgrade langsung melalui pilihan yang ada di menunya.

Berbicara mengenai menunya, BenQ menggunakan icon dan tidak seperti kebanyakan proyektor buatan mereka pada umumnya. Hal ini tentu saja membuatnya sangat mudah dan nyaman saat digunakan. Beberapa fungsi dari menu ini juga bisa langsung diakses dari tombol yang ada pada remote-nya.

Menggunakan seperti sebuah Smart TV

Saat pertama kali membuka paket penjualan dari proyektor ini, saya cukup terkejut karena langsung menemukan sebuah kotak bertuliskan wireless dongle. Baru kali ini saya menemukan sebuah proyektor yang membutuhkan dongle. Tanpa berpikir apa pun, saya pun meneruskan untuk membuka kemasan proyektornya. Tidak ada sesuatu yang spesial saat pertama kali melihat bentuk dari proyektornya.

Saat pertama kali menyalakan proyektornya, saya langsung dihadapkan dengan pertanyaan untuk posisi yang digunakan. Ada empat buah posisi yang pas untuk menempatkan proyektor ini. Namun karena proyektor ini memiliki model tembakan short throw, maka penggunaannya pun tidak boleh jauh dari media yang digunakan untuk menjadi layarnya, seperti tembok. Satu hal lain yang saya suka adalah suara kipas yang tidak terlalu berisik.

BenQ EW800ST - Dongle

Setelah itu, proyektor ini meminta saya untuk menancapkan wireless dongle-nya. Ternyata benar, dongle ini bertugas untuk menerima sinyal WiFi. Setelah dipasang, BenQ EW800ST pun dapat mendeteksi semua sinyal WiFi di rumah saya. Hal tersebut adalah pada kanal 2,4 GHz dan 5 GHz yang saya pasang dengan mode 802.11 ac.

Saya pun masuk ke dalam homescreen dari BenQ EW800ST. Hal pertama yang langsung saya ingin coba adalah melakukan proyeksi dari laptop saya ke EW800ST, karena memang kursor ditempatkan langsung pada icon tersebut. Namun ada satu hal yang saya cukup menarik sehingga saya mengurungkan niat untuk mencolok kabel HDMI yang ada. Proyektor ini mendukung wireless casting dari perangkat mobile seperti laptop dan smartphone.

Saya pun mencoba melakukan casting dari smartphone ke BenQ EW800ST. Karena terhubung pada satu SSID yang sama, koneksi wireless display yang ada bisa dengan cepat dilakukan. Dan karena terhubung pada kanal 5 GHz dari router saya, koneksinya pun sangat lancar tanpa masalah.

BenQ EW800ST - Apps

Hal ini mensimulasikan satu hal. Pada saat di sebuah rapat, biasanya ada beberapa orang yang membutuhkan akses untuk mempresentasikan file atau gambar yang ada. Hal ini membuat mereka tidak lagi harus repot mencabut pasang kabel dari satu laptop ke laptop lainnya. Cukup dengan melakukan koneksi nirkabel pada smartphone Android, iPhone, dan bahkan laptop Windows saja. Panduannya sendiri juga sudah tersedia pada layar yang ada.

Setelah itu, saya pun mencoba icon yang bernama Recommended Function. Hal tersebut ternyata langsung memasukkan saya ke sebuah file manager dengan struktur khas Android. Hal ini tentu saja memudahkan pengguna yang sudah memiliki sebuah smartphone atau tablet Android.

Icon selanjutnya, yang sebenarnya adalah yang pertama, adalah Recently Used, yaitu daftar aplikasi dan file yang sebelumnya sudah digunakan. Hal ini mirip dengan Recent Apps yang ada pada sebuah smartphone Android.

Pada bagian bawah dari homescreen tersebut terdapat tiga icon kecil, di mana yang sebelah kiri merupakan tombol untuk memilih sumber data yang ingin ditampilkan. Tombol yang tengah akan memperlihatkan aplikasi yang sudah terinstal pada BenQ EW800ST. Icon berikutnya adalah untuk masuk ke dalam menu setting.

BenQ EW800ST tidak memiliki Google Play Store. Mereka pun menyediakan beberapa aplikasi yang bisa langsung di-download melalui aplikasi BenQ Suggests, yang salah satunya adalah browser Firefox. Saya pun melakukan pemasangan aplikasi Firefox secara langsung untuk mengetahui sebaik apa melakukan browsing pada EW800ST.

BenQ EW800ST - Firefox on Projector

Ternyata, cukup sulit dalam melakukan browsing pada perangkat yang satu ini. Kesulitan yang dialami karena harus menggunakan remote dalam melakukan browsing. Namun, karena saya menggunakan smartphone Android, Saya langsung memasang aplikasi BenQ Smart Connect yang bisa membuat perangkat lain untuk menjadi remote-nya. Bahkan aplikasi ini bisa mensimulasikan sebuah mouse dan keyboard dengan terkoneksi ke WiFi dengan SSID yang sama.

Dengan menggunakan aplikasi tersebut, melakukan browsing malah menjadi menyenangkan. Saya bahkan bisa menonton Youtube dengan mudah dan nyaman melalui browser Firefox. Namun sayang memang, pada BenQ EW800ST tidak ada Google Play Store, jadi saya harus melakukan download APK dan melakukan sideloading. Ingat, carilah aplikasi yang masih mendukung Android Marshmallow.

Menggunakan BenQ EW800ST untuk melakukan presentasi juga memberikan gambar yang tajam. Saya pun mencoba membuka file presentasi yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Powerpoint. WPS yang sudah terpasang langsung pun dapat membaca dengan baik. Namun, saya sangat menyarankan untuk melakukan update ada aplikasi WPS.

BenQ EW800ST - Atas

Untuk melakukan video conferencing, BenQ bekerja sama dengan TeamViewer. TeamViewer sendiri memiliki aplikasi bernama Blizz yang khusus untuk melakukan tatap muka jarak jauh tersebut. Penggunaannya sangat mudah, pengguna tinggal memasukkan meeting code yang dimiliki oleh salah satu peserta dan konferensi melalui video pun langsung terjadi.

Sistem yang ada pada BenQ EW800ST sudah mendukung kamera webcam. Tinggal tancapkan saja sambungan USB ke bagian belakang EW800ST, maka sistem akan langsung mengenali kamera tersebut. Kamera yang bakal dikenali bukan hanya yang buatan BenQ saja, namun EW800ST sudah mendukung kamera pada umumnya.

BenQ EW800ST - Video Conference

Secara default BenQ EW800ST sudah terpasang pada profile gambar untuk presentasi. Pengguna juga bisa melakukan seting jika warnanya tidak sesuai. BenQ EW800ST juga memiliki seting lampu dari paling terang hingga paling ekonomis. Jika seting lampu SmartEco yang dipilih, maka umur lampu pancarnya bisa bertahan hingga 15.000 jam.

Suara yang dikeluarkan oleh proyektor ini memang terdengar tidak terlalu besar. Namun, jika ruang rapat hanya berukuran sekitar 4 meter persegi, seharusnya semua orang masih bisa mendengarnya. Menggunakan speaker tambahan juga bisa dilakukan jika ingin mendengarkan suara yang lebih besar.

Verdict

Saat ini, sebuah perangkat yang digunakan untuk melakukan presentasi memang tidak hanya harus pintar, namun juga harus ringkas. Dengan hanya menggunakan sebuah perangkat proyektor saja, kegiatan presentasi tidak lagi harus repot dengan mencabut pasang kabel. Hal ini pula yang ditawarkan BenQ pada Smart Projector EW800ST.

Kenyamanan yang ditawarkan oleh BenQ EW800ST meliputi kapabilitas koneksi nirkabel di mana tampilan pengguna bisa langsung terakses melalui WiFi, baik dari sebuah smartphone mau pun laptop. Aplikasi bisnis pun juga bisa langsung dipasang pada BenQ EW800ST karena sistem operasi Android yang dimilikinya. Proyektor ini juga bisa selalu ter-update karena kemampuannya untuk memperbarui firmware secara over the air (OTA) dengan terkoneksi ke internet.

Tampilan yang dihasilkan oleh BenQ EW800ST memang terlihat tajam. Hal ini tentu berkat resolusi WXGA 1280×800 yang dimilikinya serta tingkat kecerahan hingga 3300 lumens. Teks-teks yang cukup kecil masih bisa dibaca dengan cukup baik. Untuk gambar, warnanya pun juga terlihat akurat dengan mode sRGB.

Harga dari BenQ EW800ST adalah Rp. 20.000.000. Proyektor pintar BenQ EW800ST ini juga memiliki garansi 3 tahun Full Service ditambah 1 tahun atau 1000 jam untuk lampunya. Perangkat ini bisa didapatkan langsung di toko resmi BenQ atau melalui e-commerce seperti Lazada, Tokopedia, dan Bhinneka. Anda juga bisa mempelajari produk ini lewat tautan berikut ini.

Rangkuman keunggulan proyektor pintar BenQ EW800ST

  • Sistem operasi Android
  • Gambar tajam dengan resolusi 1280×800
  • Pengoperasian yang mudah bahkan untuk orang awam
  • Bisa melakukan instalasi aplikasi bisnis dan office
  • Dapat terkoneksi ke internet
  • Tampilan nirkabel dari smartphone dan laptop
  • Firmware bisa diperbarui secara mandiri
  • Mampu melakukan Video Conferencing

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ.

 

distribusi-android-bulan-juli

Distribusi Android Bulan Juli 2018, Apa Kabar Oreo?

Tak seperti dulu, produsen smartphone memang cenderung lebih cepat dalam memberikan update Android ke versi terbaru. Smartphone anyar yang dirilis ke pasaran juga langsung menjalankan Android Oreo. Lalu, bagaimana kabar adopsi Android Oreo saat ini?

Google telah merilis data distribusi untuk sistem operasi Android yang dikumpulkan dalam jangka waktu tujuh hari yang berakhir tanggal 23 Juli 2018 kemarin. Hasilnya cukup menggembirakan, di mana market share gabungan Android 8.0 dan 8.1 Oreo telah naik mencapai 12,1 persen.

distribusi-android-bulan-juli-1

Versi sebelumnya yakni Android 7.0 dan 7.1 Nougat masih merupakan versi Android yang paling banyak digunakan saat ini dengan market share 30,8 persen. Ya, menurut saya di tahun 2018 pakai smartphone Android Lollilop harusnya masih baik-baik saja sih.

Sayangnya, masih banyak pengguna smartphone Android di dunia yang terjebak di versi Android lebih jadul. Misalnya Android 6.0 Marshmallow dengan 23,5 persen, diikuti Android 5.0 dan 5.1 Lollipop 20,4 persen, serta Android 4.4 KitKat 9,1 persen.

Selain itu, market share versi Android Gingerbread, Ice Cream Sandwich, serta Jelly Bean sudah turun drastis dan diharapkan akan benar-benar lenyap selamanya dalam laporan distribusi Android bulanan Google berikutnya.

Sumber: PhoneArena 

Sony Akhirnya Resmi Ungkap Kehadiran Smartphone Xperia E5 ke Publik

Beberapa waktu lalu, pihak Sony tanpa sengaja telah mem-posting foto yang diduga merupakan smartphone Xperia E5. Kini, perangkat yang digadang-gadang akan menyasar segmen mid-range ini akhirnya telah resmi dirilis oleh Sony.

Gambar dari perangkat smartphone yang memiliki penampang layar 5 inci dan dimensi 144 x 69 x 8.2 mm serta bobot 147 gram itu telah nongol di website Sony lengkap dengan uraian spesifikasi singkat yang dimilikinya.

Senada dengan rumor yang beredar sebelumya, perangkat smartphone yang memiliki nama Xperia E5 ini telah hadir dengan dukungan prosesor MTK6735 besutan Mediatek yang mengemas chipset quad-core Cortex-A53 berkecepatan 1.3 GHz.

Hadir dengan RAM sebesar 1.5 GB serta media penyimpana internal sebesar 16 GB, pabrikan smartphone asal Jepang ini juga telah menyisakan slot yang bisa dijejali dengan kartu memory berkapasitas 200 GB sebagai opsi memory tambahannya.

Kendati lebih menyasar kelas menengah, namun smartphone Xperia E5 racikan Sony ini telah hadir dengan sejumlah fitur unggulan yang cukup menarik, beberapa diantaranya adalah dukungan dual SIM, koneksi 4G LTE Cat.6, Bluetooth, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, NFC, FM radio, dan hadirnya kamera utama berkemampuan 13 megapiksel di bagian belakang serta kamera 5 megapiksel di bagian depan yang masing-masing telah ditemani dengan satu buah lampu kilat LED.

Lebih jauh mengenai kemampuan kamera pada smartphone tersebut, seperti yang kami kutip melalui situs GSMArena, kehadiran lampu kilat LED pada kamera depan smartphone ini akan membantu menghasilkan foto selfie yang lebih baik walaupun digunakan pada kondisi kurang cahaya. Selain itu, Sony juga telah dikenal sebagai produsen pembuat modul kamera untuk pabrikan smartphone lain sehingga tak heran jika perangkat smartphone Xperia E5 ini hadir dengan kemampuan kamera utama bisa diandalkan di kelasnya.

Untuk mendukung proses pengoperasian sehari-harinya, smartphone yang berjalan dengan sistem Android 6.0 Marshmallow ini telah ditenagai dengan baterai berkapasitas 2,700 mAh yang diinfirmasikan mampu memberikan catu daya selama dua hari dalam satu kali pengisian.

Sementara untuk saat ini, pihak Sony baru memasarkan smartphone yang tersedia dalam dua opsi warna hitam dan putih itu untuk pasar di kawasan Eropa dengan banderol €199 atau setara dengan harga Rp. 3 juta-an untuk tiap unitnya.

Sumber: GSMArena | Gambar Header : SonyMobile

Resmi Dirilis di Korea, Inilah Spesifikasi LG Stylus 2

Posisi LG sebagai produsen smartphone memang belum melampuai rival satu negaranya, Samsung, namun perlu kita akui bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini varian produk LG kian variatif dan menggoda bagi sejumlah konsumen.

Pada ajang Mobile World Congress 2016 bulan Februari lalu, LG sempat memboyong sejumlah produk andalannya, beberapa diantaranya adalah LG 360 VR, LG 360 dan LG Rolling Bot.

Selain mengumumkan kehadiran smartphone LG G5 sebagai smartphone jagoan baru yang dibesutnya, pada ajang yang berlangsung di Barcelona itu LG juga mengungkap sebuah smartphone anyar yang lebih menyasar segmen kelas menengah, yakni LG Stylus 2.

Dan tanggal 8 Maret kemarin, smartphone itu resmi melenggang di pasar Korea yang akan hadir mulai pekan depan dan ditawarkan dengan harga 396,000 Won atau setara dengan US$328 (Rp. 4,2 jutaan) untuk tiap unitnya.

Smartphone ini menemani smartphone LG G Stylo yang pernah dirilis LG pada bulan April tahun 2015 lalu. LG Stylus 2 hadir dengan bentang layar 5,7 inci yang mampu menghadirkan resolusi 1280 x 720 dan dilapisi oleh komponen layar In-Cell Touch.

Sebagai pendukung proses kerja seharu-harinya, smartphone yang hadir dengan pena stylus itu memiliki ruang RAM sebesar 2 GB dan kapasitas penyimpanan internal sebesar 16 GB yang masih bisa ditingkatkan melalui slot memory yang tersedia.

Diotaki dengan chipset quad-core SoC yang mampu ngebut pada kecepatan 1.2GHz, smartphone ini di tenagai dengan baterai berkapasitas 3,000 mAh dan menariknya, baterai yang digunakan bisa dilepas sehingga pengguna bisa mengganti baterainya dengan mudah.

Di sisi kamera, smartphone yang memiliki dimensi 155 x 79.6 x 7.4mm serta bobot 145 gram ini dilengkapi dengan kamera utama 13 megapiksel di bagian belakang, dan kamera 8 megapiksel di bagian depan, untuk koneksi datanya, selain tersedia kemampuan untuk mengakses jaringan WiFi, smartphone ini juga mendukung konkesi ke jaringan 4G LTE.

Sebagai smartphone yang hadir dengan aksesoris stylush, pihak LG telah menjejali smartphone ini dengan sejumlah aplikasi yang ditujukan untuk bisa lebih mengoptimalkan fungsi stylus tersebut. Beberapa diantaranya adalah aplikasi Pen Pop yang akan memberitahukan kepada pengguna ketika pena stylus dicabut dari tempatnya, Pop Memo dan Pop Scanner.

Seperti yang kami kutip dari situs AndroidHeadlines, pihak LG juga mengklaim bahwa pena stylus yang terdapat pada smartphone LG Stylus 2 ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik, lantaran telah menggunakan komponen baru yang bernama nano-coated tip pada ujungnya.

Sebagai tampilan antarmukanya, hadir LG Custom UI yang berjalan di atas OS Android teranyar besutan Google yakni Android 6.0 Marshmallow. Sementara untuk tampilan body-nya, pihak LG telah menyediakan dua varian warna yakni Titan (abu-abu tua) dan putih.

Smartphone LG Stylush 2 baru tersedia untuk pasar Korea dan dapat digunakan oleh sejumlah operator seluler di negara tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dalam waktu dekat smartphone ini juga akan tersedia di kawasan lain, mungkin akan dipasarkan dengan nama yang berbeda.

Sumber dan Gambar Header: AndroidHeadlines

Haier Perkenalkan Smartwatch Bersistem Marshmallow

Bagi konsumen di tanah air, nama Haier mungkin lebih dikenal sebagai salah satu produsen smartphone yang kebanyakan propduknya kini di-bundling bersama operator seluler CDMA di Indonesia.

Namun sebagai produsen perangkat elektronik yang namanya cukup besar di Tiongkok, Haier memiliki sejumlah portofolio produk yang cukup beragam, beberapa diantaranya adalah produk elektronik rumah tangga, smartphone, kamera digital dan perangkat wearable device.

Setelah merilis smartwatch Haier Iron dan Haier SOS Connected Smartwatch yang ditujukan untuk pengguna lansia dan anak-anak, pada gelaran Mobile World Congress (MWC) 2016 tahun ini Haier kembali merilis perangkat smartwatch yang hadir dengan sejumlah fitur baru dan desain yang berbeda dari smartwatch sebelumnya.

Haier Watch, demikian nama dari perangkat jam tangan pintar tersebut,  tampil dalam balutan body stainless steel dengan desain berbentuk bundar mirip dengan Galaxy Gear S2 besutan Samsung.

Namun alih-alih menggunakan platform Android Wear, Haier membesut smartwatch teranyarnya itu dengan platform Android 6.0 Marsmallow. Seperti yang dikutip dari PhoneRadar, perangkat jam tangan pintar ini disebut-sebut akan bisa bersaing dengan Galaxy Gear S2 dan Motorola Moto 360 generasi kedua yang juga memiliki desain bundar.

Untuk fitur sendiri, smartwatch ini hadir dengan RAM sebesar 1GB dan ruang penyimpanan sebesar 8GB. Layar dari perangkat jam pintar ini hadir dengan ukurang 1.4 inci dengan diameter 42mm beresolusi 400×400 piksel. Bersertifikasi IP56 yang menjadikan smartwatch ini tahan cipratan air.

Haier Watch juga memiliki mic yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan atau menjawab telepon masuk melalui jam tangan pintar ini asalkan penggunanya menyambungkan terlebih dahulu dengan perangkat smartphone melalui koneksi bluetooth yang tersedia, namun sayang pihak Haier tidak menyediakan koneksi menggunakan fitur WiFi atau NFC.

Selain dapat digunakan sebagai perangkat activity tracker dan kemampuannya untuk bisa membaca detak jantung pengguna, jam tangan ini juga bisa melakukan tracking atau pelacakan terhadap perangkat smartphone yang dipasangkan kepadanya, sehingga pengguna bisa melihat lokasi smartphone tersebut ketika smartphone itu hilang atau dicuri.

Perangkat Haier Watch ini akan tersedia dalam tiga opsi pilihan warna yakni kuning (gold), abu-abu (silver) dan hitam dengan beragam desain tali (strap) yang bervariasi. Menurut kabarnya, pihak Haier baru akan merilis jam tangan pintar ini ke pasaran pada bulan April mendatang dengan banderol harga 200 Euro atau sekitar Rp 3 jutaan untuk tiap unitnya.

Sumber dan Gambar Header: PhoneRadar

Selain Tahan Banting, Smartphone CAT S60 Ini Dilengkapi Kamera Thermal

Kehadiran smartphone yang memiliki kemampuan tahan banting mungkin bukanlah hal yang asing untuk saat ini, sejumlah pabrikan bahkan telah menelurkan perangkat dengan kemampuan seperti ini ke pasaran.

Namun bagaimana jika smartphone tersebut memiliki kamera yang bisa membaca perubahan suhu dari objek yang dibidiknya?

Cat S60 adalah salah satu produk smartphone teranyar besutan Caterpillar (perusahaan yang dikenal sebagai penyedia jasa dan produk-produk konstruksi) selain memiliki fitur tahan banting dan anti air, smartphone Cat S60 memiliki kamera thermal di bagian belakangnya.

Dengan kamera thermal tersebut, smartphone Cat S60 mampu mendeteksi dan memvisualisasikan suhu permukaan dalam jarak hingga 100 kaki. Hal tersebut bisa dilakukan berkat hadirnya modul mikrokamera Lepton thermal besutan FLIR yang tertanam dalam ponsel ini.

Selain hadir dengan modul kamera thermal, pihak Caterpillar juga masih memberikan kemampuan kamera konvensional dengan menanamkan modul lensa berkemampuan 13 megapiksel sebagai kamera utamanya dan kamera 5 megapiksel di bagian depannya. Sehingga smartphone ini memiliki tiga buah kamera, dua berada di belakang dan satu kamera di bagian depan.


Seperti smartphone buatan Cat yang selalu hadir dengan kemampuan tahan banting dan tahan air, pengguna bisa memanfaatkan kamera yang ada pada smartphone ini untuk mengambil gambar di bawah air. Karena smartphone Cat S60 ini bisa diajak menyelam hingga kedalaman 5 meter selama satu jam.

Untuk spesifikasinya sendiri, smartphone berjalan dengan sistem operasi terbaru Android 6.0 Marshmallow dan diotaki dengan prosesor Snapdragon 617 besutan Qualcomm serta didukung dengan RAM sebesar 3GB dengan kapasitas penyimpanan internal sebesar 32GB.

Sedangkan untuk proses pengoperasian sehari-harinya, smartphone ini ditenagai dengan baterai yang memiliki kapasitas sebesar 3,800 mAh. Kendati ia hadir dengan balutan body yang terlihat cukup kokoh dan terbilang bongsor, namun layarnya hanya memiliki ukuran 4,7 inci saja, sehingga ia nampak tetap nyaman dan ringkas untuk dimasukan dalam saku baju atau celana.

Melalui informasi yang kami kutip dari situs Liliputing, smartphone ini akan mulai tersedia tahun ini dengan harga jual $599 atau setara dengan Rp 8 jutaan untuk tiap unitnya.

Dengan harganya yang relatif mahal, smartphone ini memang tidak ditujukan untuk semua orang, namun ia akan lebih optimal digunakan oleh para pengguna dengan tujuan khusus yang membutuhkan fitur kamera thermal. Cat mencontohkan para pekerja bangunan, electricians, petugas layanan keselamatan atau pekerja lain.

Sumber: Liliputing | Gambar Header: Cat Phones

Pengguna Infinix Hot 2, Yuk Update OS ke Android Marshmallow

Yang ditunggu telah tiba. Sejak kurang lebih akhir minggu kemarin pengguna Infinix Hot 2 telah bisa menikmati update yang akan membawa pembaruan atas OS Lollipop ke yang lebih baru, alias Marshmallow.

Dari rilis yang diterima redaksi, disebutkan bahwa update ini sudah bisa dinikmati mulai tanggal 29 Januari kemarin. Untuk ukuran sendiri, update ke Android 6.0 atau Marshmallow sekitar 626,8 MB dan bisa didapatkan lewat OTA.

Anda bisa mengakses menu Setting > About Phone > System Update untuk secara manual melakukan cek dan meng-update

infinix hot 2 marshmallow

Saya sendiri telah menantikan update ke Marshmallow ini, pertama karena Infinix Hot 2 adalah perangkat Android One yang sudah seharusnya menikmati sistem operasi terbaru dari Google lebih dahulu dibanding yang lain. Sebagai catatan, Android One generasi pertama yang (Nexian Journey)

sudah mendapatkan update Marshmallow cukup lama.

Info yang saya dapatkan adalah agak lamanya ketersediaan update Marshmallow ini dikarenakan ada beberapa perbedaan dari sisi spesifikasi dibandingkan perangkat yang masuk program Android One generasi pertama. Seperti kita tahu, Infinix Hot 2 menghadirkan beberapa peningkatan dari sisi spesifikasi seperti RAM 2GB, layar 5 inci resolusi HD (1280 x 720), memory internal yang lebih besar (16GB) serta peningkatan pada kamera belakang (8MP).

Kini akhirnya saya dan Anda pembaca DS yang memiliki Infinix Hot 2 bisa menikmati generasi OS Android terbaru alias Android 6.0 atau Marshmallow. Beberapa fitur baru yang bisa dinimati antara lain fitur Doze yang berguna untuk mengatur konsumsi data saat perangkat dalam kondisi standby atau mode sleep. Yang kedua adalah App Permissions untuk mereka yang ingin mengatur aplikasi yang mana yang akan berjalan di background yang pada akhirnya bisa mengatur beban kerja prosesor peningkatan memory.

Yang terakhir, dan yang paling saya suka, adalah Google Now on Tap, yang memungkinkan Anda megakses Google Now di aplikasi manapun dengan hanya menekan tombol home beberapa saat.

infinix marshmallow

Saat Marshmallow pertama kali diperkenalkan, satu fitur yang menarik perhatian saya adalah Google Now on Tap. Saya termasuk yang cukup terbantu dengan fitur Google Now, meski tidak menjadi fitur utama yang saya gunakan di perangkat Android saya namun informasi yang dihadirkannya cukup membantu. Dan kini di Marshmallow lebih memudahkan saya karena bisa mengaksesnya di aplikasi manapun.

Tidak semuanya berguna memang (setidaknya bagi preferrensi penggunaan saya), tapi cukup seru untuk digunakan, misalnya saat ingin mengetahui info tertentu pas membuka konten internet, atau saat membuka aplikasi apa saja, tekan tombol home beberapa saat maka informasi terkait konten yang ada di layar akan muncul. Jika konten yang ada terkait jadwal misalnya, Anda bisa langsung menuju aplikasi kalender untuk menambahkan jadwal Anda.

Untuk fitur baru yang lain sebenarnya juga sangat berguna, apalagi bagi mereka para power user yang menggunakan perangkat Infinix Hot 2 sebagai perangkat utama dalam beraktivitas. Doze untuk hemat baterai dan App Permissions untuk pengaturan yang lebih personal. Dengan RAM yang lebih lega dari generasi Android One pertama didukung dengan optimasi yang hadir dari Marshmallow, sudah seharusnya akan menambah asik dalam penggunaan sehari-hari dari perangkat Infinix Hot 2.

Keuntungan perangkat yang masuk dalam program Android One adalah mendapatkan dukungan update dari Google selama dua tahun sejak dirilis. Meski untuk yang Marshmallow di Infinix Hot 2 ini saya merasa agak lambat kebagian update setidaknya dibandingkan Android One generasi pertama, tetapi di lain sisi, setidaknya lebih cepat dari beberapa perangkat lain.

Anda pengguna Infinix Hot 2, yang belum update silahkan langsung menuju pengaturan yang disebutkan di atas. Dan bagi yang sudah update, bagaimana pendapat Anda? Yuk share pengalamannya di kolom komentar.

Inilah Daftar Smartphone Asus yang Siap Cicipi Android Marshmallow

Sejak resmi diumumkan pada bulan Mei 2015 lalu keberadaan sistem operasi ‘Android M’ atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan Android 6.0 Marshmallow memang belum hadir pada sejumlah smartphone, namun salah satu vendor elektronik asal Taiwan, Asus tengah bersiap untuk melakukan upgrade firmware ke Android Marshmallow untuk sejumlah produk mereka. Continue reading Inilah Daftar Smartphone Asus yang Siap Cicipi Android Marshmallow

Huawei Siap Sematkan Sejumlah Model Smartphone Miliknya Dengan Android 6.0 Marshmallow

Huawei menjadi brand yang cukup spesial karena sukses menjadi partner Google dalam merilis perangkat smartphone Nexus 6P. Perangkat baru ini akan membawa Marshmallow sebagai sistem operasinya, pertanyaan selanjutnya tentu saja bagaimana dengan perangkat Huawei lain, kapan akan mendapatkan update sistem operasi? Continue reading Huawei Siap Sematkan Sejumlah Model Smartphone Miliknya Dengan Android 6.0 Marshmallow

HTC Buka-bukaan Soal Jatah Update Android 6.0 Marshmallow

Menyusul peluncuran dua perangkat Nexus berbasis Android Marshmallow oleh Google semalam, HTC langsung membeberkan rencananya untuk memberikan update OS yang sama kepada lini produknya. Berdasarkan kicauan akun @htcusa terungkaplah daftar smartphone yang beruntung.

Continue reading HTC Buka-bukaan Soal Jatah Update Android 6.0 Marshmallow