Tag Archives: marwoto soebiakno

Otomoto rencana bisnis

Rencana Bisnis Otomoto di Tengah Pasar Otomotif yang Mulai Membaik

Sebagai konsekuensi dari penyebaran global virus corona, mobilitas sehari-hari masyarakat telah berubah signifikan. Dampaknya juga dirasakan oleh berbagai pihak dalam bisnis, tak terkecuali industri otomotif tanah air. Pada awal pandemi memang terbilang cukup terpukul akibat penurunan transaksi ekonomi yang terjadi, namun berangsur-angsur membaik.

Perubahan pola di masyarakat juga terjadi, misalnya makin banyak yang mempertimbangkan untuk menggunakan kendaraan pribadi, alih-alih kendaraan umum. Untuk mengakomodasi transaksi produk motor atau mobil yang makin signifikan, beberapa perusahaan juga menggencarkan inisiatifnya dengan membentuk platform jual/beli kendaraan. Otomoto menjadi salah satu yang fokus melayani kebutuhan sepeda motor.

Industri otomotif selama pandemi

Industri otomotif menjadi salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Disebut dalam situs Kementrian Perindustrian bahwa sektor ini telah menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38,39 ribu orang.

Co-Founder Otomoto Indonesia Marwoto Soebiakno mengungkapkan, “Pada awal pandemi, industri otomotif cukup terpukul, sehingga operasional kami juga cukup terganggu. Kami juga harus banyak beradaptasi dengan kondisi market. Namun, hal ini cukup memberikan dampak positif bagi Otomoto dan rekanan showroom motor bekas kami.”

Tentunya semua startup mengalami banyak tantangan. Menurut Marwoto, tantangan utama mereka adalah market education. Segmen pasar Otomoto mirip dengan beberapa startup dibidang FMCG, misalnya Ula, WarungPintar, dan lainnya, sehingga dibutuhkan strategi dan usaha khusus untuk membiasakan pengguna untuk melakukan transaksi otomotif secara online. Namun, timnya melihat hal ini kami sebagai peluang besar untuk dapat melakukan digitalisasi pasar tersebut.

Sebagai contoh, banyak pengendara motor yang terganggu secara finansial sehingga harus melepas kendaraannya. Disisi lain, banyak juga pengguna yang karena takut menggunakan kendaraan umum, lebih memilih untuk membeli kendaraan pribadi. Dalam hal ini, produksi kendaraan baru, cukup terhambat karena pabrik yang tutup dan hal-hal lainnya. Maka dari itu, pasar kendaraan bekas menjadi alternatif yang menarik.

Perusahaan rebrand dari Sumo365 ini memiliki model bisnis utama C2B Model (Customer to Business). Hal ini serupa dengan Carro, Carsome & OLX Autos (yang sebelumnya adalah BeliMobilGue). Platform ini memfasilitasi pengendara motor yang ingin menjual atau menukar tambahkan unitnya secara online dengan mudah dan cepat.

Terdapat dua fitur andalan, yaitu Price Engine dan Smart Inspection yang saat ini masih fokus pada sepeda motor. Melalui fitur ini, pengendara motor bisa memiliki keterbukaan harga dan memaksimalkan transaksi jual/beli/tukar-tambah. Selain itu, pengguna juga bisa mengajukan pinjaman/ re-financing dalam platform Otomoto.

Perusahaan mengklaim bahwa mengalami pertumbuhan yang cukup baik, terutama di tahun 2021. Selama Semester I 2021, Revenue tercatat sebesar CMGR 31.2% dan meningkat cukup drastis di Q3 ini dan timnya optimis bisa meraih pencapaian maksimal di Q4 tahun ini.

Rencana ke depan

Sejalan dengan recovery industri otomotif, terutama sepeda motor, Otomoto yakin penjualan sepeda motor akan tetap bertumbuh. Menurut data perusahaan, sebelum pandemi, rata-rata penjualan motor tahunan ada di angka 6 juta. Selama pandemi 2020, angka tersebut sempat turun ke angka 4.3 juta. Per Agustus 2021, penjualan motor keseluruhan di Indonesia sudah mencapai angka 3.2 juta dan di prediksi mencapai angka 4.7-5 juta di akhir tahun ini. “Maka dari itu, kami cukup confident bahwa market otomotif akan tetap berkembang,” tambah Marwoto.

Selain itu, perusahaan juga melihat ada dua hal yang akan mengubah dinamika di pasar otomotif dan akan membawa dampak positif. Pertama, pertumbuhan di industri logistik. Banyak startup seperti Shipper, Waresix, dll dan 3PL convensional seperti JNE, Tiki, dll. Di kota dan kabupaten kecil (tier-2), logistik masih cukup terbatas. Sehingga penetrasi ke kota dan kabupaten ini, akan membuka market baru.

“Kami melihat bahwa kebutuhan last-mile delivery tentunya akan berdampak positif kepada industri otomotif termasuk Otomoto. Kedua, mulai masuknya kendaraan listrik. Saat ini, EV (Electric Vehicle) masih memiliki harga yang cukup tinggi. Namun, pemerintah memprediksi bahwa harga EV bisa turun hingga 40%, dengan pembangunan infrastruktur seperti SPBKLU. Juga, inisiatif pabrik baterai dan lainnya. Hal ini tentunya akan memberikan angin segar bagi industry mobil dan motor,” ungkap Marwoto.

Melihat investor yang mulai tertarik untuk menyalurkan pendanaan di industri otomotif, seperti yang belum lama ini didapat oleh Carsome dan Carro, Otomoto saat ini sedang melakukan persiapan secara internal dan menargetkan untuk fundraising di awal Q1 2022. Selain itu, timnya juga berencana untuk berekspansi di Pulau Jawa. Perusahaan ingin bisa menjangkau pasar lebih luas di kota tier 1 dan harapannya bisa mencakup di kota-kota di tier 2.

“Secara business model, mungkin akan tetap memiliki landasan yang sama, namun kami juga sedang piloting untuk beberapa O2O (online-to-offline) solution yang bisa lebih membantu dan meningkatkan layanan Otomoto kepada para pengguna sepeda motor,” tutup Marwoto.

Application Information Will Show Up Here
Otomoto merupakan rebranding Sumo 365, menawarkan empat layanan utama: price engine, smart inspection, booking service, dan loan

Aplikasi Otomoto Resmi Meluncur, Bantu Kalkulasi Harga Motor Bekas Secara Lebih Valid

Aplikasi Otomoto meresmikan kehadirannya hari ini, (3/10), untuk memaksimalkan nilai sepeda motor yang dimiliki masyarakat, mengingat motor bukan lagi sebatas alat transportasi melainkan aset berharga.

Otomoto merupakan rebranding aplikasi Sumo 365 dengan layanan booking servis bengkel motor. Sumo 365 merupakan akronim dari Solusi Untuk Motor dan Mobil Online, sementara 365 berarti 365 hari dalam setahun.

Untuk sementara, Otomoto baru tersedia untuk versi Android, sedangkan versi iOS segera menyusul. Secara umum, Otomoto memiliki irisan dengan layanan sejenis, misalnya Moladin yang bulan Juli lalu mendapat suntikan dana segar Rp17 miliar.

Dibandingkan versi sebelumnya, Otomoto memperkaya fitur tidak hanya menyediakan fitur booking, tapi juga memasukkan fitur Price Engine, Smart Inspection, dan Loan.

“Sudah saatnya pemilik sepeda motor melihat potensi kepemilikan sepeda motornya bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai aset yang berharga,” ujar Head of Technology Otomoto Dennis Wu.

Fitur Otomoto

Dengan semangat menyempurnakan aplikasi sebelumnya, Otomoto didesain dengan menggunakan analitik data, algoritma, dan otomasi guna menghadirkan user journey yang maksimal.

Usaha bisa dilihat dari empat fitur baru yang dihadirkan perusahaan. Layanan unggulannya adalah Price Engine untuk memprakirakan harga jual kendaraan dengan akurat berdasarkan data kendaraan. Diklaim fitur ini hadir pertama kalinya di Indonesia.

Pengguna cukup memasukkan tipe kendaraan, tahun produksi, jumlah kilometer, dalam hitungan detik maka perkiraan harga dapat langsung terlihat dari layar smartphone. Rentang harga yang ditampilkan adalah rentang prakiraan fluktuasi harga pasar secara umum.

Hanya saja fitur ini baru bisa digunakan untuk motor merek Honda, dan beberapa jenis merek Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki dengan usia kendaraan maksimal 10 tahun.

Pengguna juga dapat memeriksa kondisi fisik motor dengan detil melalui fitur Smart Inspection yang melibatkan mekanik profesional bersertifikat sesuai standar yang dikeluarkan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek). Pengerjaan inspeksi memakan waktu kurang lebih 15-30 menit.

Dari hasil inspeksi yang dibagi ke dalam lima kategori, pengguna akan memiliki pilihan untuk meningkatkan kondisi motor dengan melakukan perbaikan. Langkah tersebut pada akhirnya akan menambah nilai jual motor.

Lima kategori ini bisa dipakai sebagai acuan harga saat pengguna mau menjual ke dealer motor bekas atau pembeli perorangan. Bahkan ketika akan mengajukan pinjaman ke multifinance yang telah bermitra dengan Otomoto. Salah satunya adalah Adira Finance untuk cabang Tebet dan Alam Sutera.

Fitur pembiayaan otomotif ini hadir dengan nama Loan. Fitur ini menghubungkan pengguna ke berbagai perusahaan multifinance untuk memperbaiki motor ataupun kebutuhan lainnya.

Ada kecenderungan pengguna motor akan melakukan upgrade setelah sekian tahun. Sekitar 70% di antaranya membeli motor dengan cara mengambil kredit.

“Dengan profil konsumen sepeda motor pada umumnya, biasanya ada kebutuhan terhadap dana yang tidak terantisipasi, misalnya untuk kesehatan, pendidikan, atau hari raya. Dari situ kami berikan beberapa alternatif pendanaan bersama mitra,” tambah Founder dan Board of Advisor Otomoto Marwoto Soebiakno.

Fitur terakhir adalah Booking Service, memungkinkan pengguna dalam melakukan perawatan rutin, mengetahui lokasi bengkel terdekat, dan melakukan pemesanan jadwal kunjungan sesuai lokasi, hari hingga jam yang diinginkan.

Otomoto telah menjalin kerja sama luas dengan mitra bengkel bengkel yang tersebar di banyak daerah, meliputi Jadetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, hingga Bali. Pengguna bisa menikmati berbagai program promosi serta diskon yang diadakan bengkel.

“Ada data analytics yang bisa kita beri kepada mitra bengkel sebagai masukan, dari situ kita bisa diskusi program apa yang bisa dikerjakan bersama untuk menambah kapasitas bengkelnya.”

Application Information Will Show Up Here