Tag Archives: Matt Dalio

Endless OS

Endless OS Siapkan “Coding Tools”, Bantu Anak Belajar Menjadi Pengembang

Pengembang sistem operasi Endless OS tengah mempersiapkan tools baru untuk dukung anak menjadi developer atau pengembang pemula. Tools tersebut rencananya akan meluncur ke publik pada awal tahun depan, termasuk di Indonesia.

“Kami mendesain coding tools yang interaktif untuk anak, sehingga mereka bisa membuat apapun yang mereka suka. Endless OS ingin mengembalikan fungsi laptop untuk sarana belajar,” ucap Founder & CEO Endless Computer Endless, Matt Dalio, kepada DailySocial.

Peluncuran coding tools ini merupakan salah satu upaya Endless OS dalam mengembalikan fungsi laptop sebagai medium belajar. Sesuai dengan DNA dari Endless OS yakni mendorong perkembangan dunia pendidikan dengan membuka akses ke pengetahuan tanpa batas lewat teknologi dan konten yang terjangkau.

Menurut pendapatnya, sebanyak 80% penduduk Indonesia tidak memiliki kemampuan dalam membeli komputer. Untuk itu Endless Indonesia fokus untuk membuka akses untuk memiliki komputer bagi 50% dari jumlah tersebut.

Setiap konten yang dihasilkan anak, nantinya dapat didistribusikan ke seluruh pengguna Endless lewat toko aplikasi App Center secara gratis.

Fitur dan spesifikasi Endless OS

Tampilan antarmuka Endless OS
Tampilan antarmuka Endless OS

Dalio melanjutkan, Endless OS yang berbasis Linux ini memiliki tampilan antarmuka seperti smartphone dengan sistem kerja yang mudah digunakan. Tujuannya pengguna bisa langsung mengoperasikannya tanpa perlu mempelajari secara khusus terlebih dulu (zero training).

Dalam toko aplikasi milik Endless, dinamai App Center, memuat lebih dari 200 aplikasi, yang terdiri atas aplikasi bawaan untuk browsing, mengakses media sosial, pekerjaan kantor, dan permainan.

Tersedia pula kumpulan artikel dan literatur yang bisa diakses langsung tanpa dukungan koneksi internet. Dalam sistem operasinya, Endless menggabungkan banyak perangkat lunak dan telah menciptakan sejumlah proyek dan merilisnya di bawah lisensi bebas dan terbuka.

Seluruh aplikasi dirancang dapat digunakan secara offline, untuk menjawab tantangan soal konektivitas internet di Indonesia. Di samping itu, Endless OS bebas virus sehingga aman untuk digunakan kapanpun dan di manapun.

“Endless OS ini didesain untuk kegiatan anak belajar setiap hari kapanpun dan di manapun. Oleh karena itu, kami mendesain Endless sangat mudah untuk dioperasikan serasa menggunakan smartphone, yang terpenting tidak butuh internet dan bebas virus.”

Target bisnis untuk Indonesia

Dalio menuturkan pihaknya akan lebih fokus perluas penetrasi bisnisnya di sekitar Jakarta, terutama di kota tier dua. Perusahaan siap menyasar ke sekolah dan komunitas yang membutuhkan Endless OS untuk menunjang aktivitas belajarnya.

Mengingat masih banyaknya orang Indonesia yang menganggap komputer sebagai barang mahal, Endless telah bekerja sama dengan berbagai institusi pembiayaan skala mikro. Nama-nama tersebut di antaranya Adira Finance, Kudo, dan Kredivo untuk bantu masyarakat memiliki laptop dengan harga terjangkau.

Dalam menyediakan perangkat laptop, Endless OS juga telah bekerja sama dengan vendor laptop ternama seperti Acer dan Asus. Perangkat laptop yang di-bundle dengan Endless OS ini dijual mulai dari Rp3,8 juta.

Endless bisa diunduh software-nya secara gratis dari perangkat laptop masing-masing pengguna. Minimal spesifikasi laptop yang sudah mendukung Endless OS adalah buatan di atas 2007, didukung dengan RAM 2 GB, dan kapasitas penyimpanan minimal 32 GB untuk versi full.

“Sekitar 90% orang Indonesia membeli motor dengan kredit. Untuk itu kami ingin permudah orang memiliki laptop dengan cicilan yang ringan dan tidak membebankan mereka. Kami berencana untuk menurunkan harga laptop yang sudah di-atini agar semakin banyak orang yang punya laptop,” pungkas Dalio.

Secara operasional bisnis, Endless Indonesia memiliki 22 orang, kebanyakan untuk pemasaran. Adapun secara global, Endless telah beroperasi di 56 negara sejak pertama kali didirikan pada 2012. Pengguna terbanyak Endless ada di Amerika Latin, Brazil, dan Meksiko.

PC Endless Mini Bawa Segudang Pengetahuan ke Lokasi-Lokasi yang Tak Terjamah Internet

Endless Computers mempunyai mimpi untuk membawa ‘keajaiban’ komputer ke 75 persen populasi Bumi yang belum pernah mencicipinya. Didorong visi itu, developer melakukan riset selama tiga tahun, dan akhirnya menciptakan solusi berupa PC berkonsep unik. Dan di momentum CES 2016, tim memperkenalkan generasi kedua produk mereka.

Sebuah PC mungil sekaligus wadah ilmu, itulah deskripsi dari Endless Mini. Ia sengaja didesain untuk membawa segala pengetahuan di internet ke miliaran orang yang tidak bisa mengaksesnya. Dan pada akhirnya, Endless Mini akan membuka jalan bagi edukasi, lapangan pekerjaan, serta ilmu kesehatan. Untuk mereka di sana, akses ke informasi merupakan suatu kemewahan.

Endless Mini mengusung rancangan bulat, ukurannya sedikit lebih besar dari jeruk bali. Tubuhnya dibalut kombinasi material plastik putih dan merah semi-transparan. Anda langsung disuguhkan konektivitas fisik, antara lain tiga port USB (dua USB 2.0 dan sebuah USB 3.0), HDMI serta port LAN. Endless Computers sengaja tidak menggunakan platform Windows atau Mac OS, mereka meracik sendiri ekosistem app berbasis Linux, berisi lebih dari 100 software.

Endless Mini 01

Platform tersebut berjalan di sistem yang ditenagai prosesor quad-core AMLogic ARM Cortex A5 dan GPU Mali-450 1.50GHz. Endless Computers menawarkan dua varian Mini, yaitu unit dengan RAM 1GB dan penyimpanan 24GB, atau versi bermemori 32GB dan mempunyai RAM 2GB. Khususnya di tipe 32GB, produsen turut membubuhkan sambungan Wi-Fi dan Bluetooth. Mini PC ini tidak dipersenjatai komponen tercanggih, karena ia memang bukan ditujukan buat fungsi ‘mainstream‘.

PC Endless dibundel bersama browser Chromium Web dan dibekali ensiklopedia. Storage dimanfaatkan buat menyimpan informasi cache, contohnya file-file Wikipedia, video dari Khan Academy, musik-musik open-source, aplikasi kesehatan, serta game. Dengan begini, pengguna tetap dapat membuka konten internet meskipun koneksi tidak tersedia. Melalui PC World, CEO Matt Dalio sempat menerangkan bahwa Mini boleh dibilang sebagai barang ‘mewah’ pelengkap PC utama, namun orang membelinya bukan karena hardware.

Ketika Endless Mini kembali tersambung ke internet, Anda diberi notifikasi dan opsi untuk me-refresh app dan meng-update konten. Pengembangan PC ternyata dibimbing oleh Nicholas Negroponte, pencetus organisasi One Laptop per Child, yang memiliki visi untuk menyediakan PC seharga kisaran US$ 100 buat negara-negara berkembang.

Endless Mini kabarnya bisa dibeli secara online pada bulan Februari 2016 besok. Harganya sangat terjangkau. Unit 24GB dijajakan seharga US$ 80, sedangkan varian 32GB dibanderol US$ 100.

Sumber: Endlessm.com.