Tag Archives: mceasy

DailySocial mewawancarai Hendrik Ekowaluyo dari McEasy / DailySocial

[Video] Fokus McEasy Hadirkan Solusi Logistik untuk Semua Industri

DailySocial dan Co-Founder McEasy Hendrik Ekowaluyo membahas apa itu McEasy dan lanskap sektor logistik pasca pandemi.

Menurut Hendrik, transformasi digital dalam industri logistik turut mendongkrak pertumbuhan bisnis perusahaannya. Dalam beberapa tahun ke belakang, jumlah pelanggan McEasy mengalami pertumbuhan hingga 10 kali lipat.

Ambisi McEasy, Hendrik mengatakan, adalah membuat ekosistem terintegrasi yang memudahkan para stakeholder dalam mengoptimasi semua proses logistik dan rantai pasok.

Apa yang membedakan McEasy dengan platform logistik serupa di Indonesia? Seperti apa rencana dan target bisnis McEasy menyongsong tahun 2023?

Simak pembahasannya di video wawancara berikut.

Untuk video menarik lainnya seputar strategi bisnis dan kegiatan startup di Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV dalam sesi DScussion.

Startup SaaS untuk operator logistik dan pelacakan kendaraan McEasy mengumumkan perolehan pendanaan Seri A senilai $6,5 juta yang dipimpin oleh East Ventures

East Ventures Kembali Pimpin Pendanaan Seri A Startup SaaS Logistik McEasy

Startup SaaS untuk operator logistik dan pelacakan kendaraan McEasy mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai $6,5 juta (setara 97 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh East Ventures, investor sebelumnya yang memimpin putaran tahap awal pada September 2021.

Perusahaan akan memanfaatkan dana segar untuk meningkatkan teknologi inovasi, mengembangkan produk yang memberikan nilai tambah bagi konsumen (product-market fit) dan meningkatkan eksistensi di kota lapis dua dan tiga.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (5/7), Co-founder McEasy Raymond Sutjiono menuturkan, lebih dari 85% bisnis di sektor transportasi dan rantai pasok mengandalkan kertas dan pena dalam menjalankan operasi mereka. Rendahnya kesadaran di tengah kalangan pemilik usaha kecil dan menengah akan teknologi untuk meningkatkan efisiensi logistik, menandakan masih banyak pemilik usaha bertahan dengan proses manual yang pastinya memakan waktu.

Dia melanjutkan, dalam mengatasi tantangan sehari-hari, di antaranya mengelola sopir dan pengeluarannya, mengatur konsumsi bahan bakar, dan mengoptimasi rute, dapat memakan waktu hingga dua kali lebih lama.

“Karenanya, pendanaan ini kami alokasikan untuk mengembangkan teknologi membantu para business owner meningkatkan efisiensi. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi pengiriman dan menghemat biaya operasional hingga 30%,” ungkap Raymond.

Co-founder McEasy Hendrik Ekowaluyo turut menambahkan, East Ventures adalah investor yang menyadari potensi McEasy dalam memberikan dampak positif bagi ekosistem rantai pasok Indonesia.

“Selain melayani perusahaan besar, kami juga fokus memberikan dukungan teknologi kepada mitra UKM. Mereka adalah tulang punggung perekonomian kita, dan potensi sektor ini sungguh tidak terbatas – sekitar 900.000 unit dan lebih dari lima juta unit mobil angkutan komersial,” kata dia.

Pencapaian McEasy

Startup yang dirintis sejak 2017 ini mengklaim telah tumbuh lebih dari 12x lipat selama 18 bulan terakhir. Perusahaan kini menjadi solusi transportasi dan rantai pasok yang andal bagi lebih dari 200 perusahaan, termasuk Cleo Pure Water, KMDI Logistics, MGM Bosco Logistics, Rosalia Indah, dan Tanto Intim Line.

Solusi yang dikembangkan perusahaan berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk bus penumpang, jasa pengiriman barang, hingga kendaraan berpendingin untuk pengiriman komoditi dengan temperatur tertentu seperti farmasi, daging, makanan laut, produk susu, dan makan beku.

McEasy memiliki tiga pilar utama untuk memecahkan tantangan di sektor ini: 1) Mobility Softwareas-a-Service guna mendigitalkan kendaraan dan memungkinkan pelacakan real-time; 2) Solusi vertikal untuk meningkatkan efisiensi dan proses bisnis mitranya; dan 3) Ekosistem Open-API guna mengintegrasi pelaku sektor transportasi dan rantai pasok.

Produk unggulan McEasy adalah Vehicle Smart Management System (solusi digital pelacak pintar untuk membantu operasi logistik dan pelacakan lokasi kendaraan secara real-time), Transportation Management System (perangkat lunak terintegrasi untuk merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan mengoptimalkan proses logistik, memungkinkan seluruh proses logistik menjadi lebih efisien) dan Smart Driver Apps.

“McEasy mencatatkan pertumbuhan positif di era pasca pandemi ini. Mereka menyinergikan dua hal terbaik dari dua bidang – logistik dan teknologi – untuk mengembangkan penawarannya, memperkuat keberadaan mereka secara nasional, serta pada saat yang sama mempertahankan tingkat profitabilitas. McEasy melakukan investasi pada teknologi secara masif untuk memastikan implementasi solusi digital terbaik bagi para pelaku sektor transportasi & rantai pasok. Kami senang dapat menjadi bagian dari setiap kesuksesan McEasy. Kami yakin mereka akan terus membawa berbagai dampak nyata bagi masyarakat,” jelas Co-founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

Perusahaan menargetkan dapat mengintegrasikan setidaknya satu juta kendaraan roda empat ke dalam ekosistem digital McEasy pada 2025 mendatang.

Startup Logistik Indonesia

Intip! Daftar 15 Startup Logistik di Indonesia

BPS (Badan Pusat Statistik) melaporkan, pada tahun 2021 sektor logistik mampu tumbuh 3,24%. Banyak faktor yang melandasinya, mulai dari permintaan tinggi dari sektor e-commerce, sampai dengan transformasi digital yang ada di bisnis logistik itu sendiri. 

Tren positif bisnis logistik juga menjadi kesempatan tersendiri bagi startup digital yang fokus menggarap sektor logistik untuk turut mengakomodasi pasar. Saat ini ada berbagai stratup dengan solusi unik di bidang logistik — mulai dari layanan agregator, pengantaran, sampai dengan manajemen armada.

Berikut ini adalah 15  startup logistik Indonesia yang patut diketahui.

Andalin

Andalin adalah startup logistik Indonesia yang berdiri sejak tahun 2016. Mereka menghadirkan platform yang dapat membantu para pemilik UMKM di Indonesia untuk mengimpor dan mengekspor barang dari dalam dan luar negeri. 

Para kliennya hanya perlu mengirimkan semua persyaratan dan biaya yang dibutuhkan Andalin. Selanjutnya platform akan memastikan proses pengiriman barang lintas negara tersebut berjalan dengan baik. Andalin juga bisa melakukan pemantauan secara real-time dengan Andalin Get yang telah diluncurkan tahun lalu.

Belum lama ini Andalin mengumumkan tambahan pendanaan sebesar $4 juta atau setara dengan 57,2 miliar rupiah yang dipimpin oleh Intudo Ventures. Sejumlah investor terlibat seperti Cardig Group, Beenext, dan investor strategis lainnya. Pendanaan ini melanjutkan putaran seri A yang diperoleh perusahaan pada Maret 2021.

AnterAja

Salah satu startup logisitk Indonesia yang saat ini kian ekspansif. Perusahaan logistik ini berfokus pada pengiriman barang. Pelayanan yang diberikan AnterAja ini cukup bervariatif dari regular, next day, same day tergantung dari jarak lokasi juga. 

Pada tahun 2021 IFC (International Finance Coorporation) melakukan investasi kepada AnterAja dengan nilai yang cukup fantastis sebesar 451 miliar Rupiah untuk melakukan ekspansi produknya ke beberapa pulau di Indonesia.

Biteship

Startup solusi logistik e-commerce Biteship telah berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal  dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Pendanaan tersebut dipimpin oleh East Ventures dan Beenext. 

Biteship ini didirakan Mirsa Sadikin (CEO) dan Afra Sausan (CMO) pada tahun 2019. 

Biteship ini memiliki model bisnis yang cukup unik dibandingkan dengan startup logisitik Indonesia yang lain, karena biteship ini dapat mengirim paket dari berbagai pilihan kurir lainnya. Selain pengiriman barang mereka juga dapat menyewakan gudang untuk melakukan perdagangan di dalam maupun luar negeri.

Deliveree

Deliveree didirikan oleh Tom Kim selaku CEO dan Co-Founder pada tahun 2015. Deliveree ini memiliki banyak sekali fitur yang dapat digunakan terhadap jasa pengiriman dan logistik.

Salah satu layanan yang terbaru Muat Sebagian (Less Than Truckload/LTT) menjadi alternatif pilihan yang bisa dimanfaatkan seluruh bisnis dari berbagai skala, termasuk UMKM yang memiliki limitasi budget.

CEO Deliveree Tom Kim menjelaskan, ada kucuran dana $14,5 juta yang baru dikeluarkan dari Gobi Partners bersama Asia Summit Capital dan Inspire Ventures ini akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan marketplace logistik di kawasan Asia Tenggara.

Envio

Salah satu startup logistik Indonesia yang berbasi B2B digitalisasi, Envio mendapatkan pendanaan pre-seed pada tahun ini dengan nominal yang dirahasiakan dari Antler, Iterative, dan sejumlah angel investor lainnya. Pendanaan ini akan digunakan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis Envio di 2022.

Envio didirikan pada tahun 2021 oleh Richard Cahyanto dan Alif Amri Suri yang masing – masing menjadi CEO dan CTO. Model bisnis Envio sendiri ini lebih mengarah kepada B2B digitalisasi hal ini memudahkan konsumen melihat secara real-time dan end-to-end barang yang mereka kirim.

J&T Express

J&T Express merupakan startup logistik Indonesia yakni seperti jasa pengiriman barang, baik berupa dokumen maupun paket. J&T Express adalah startup logistik yang juga menggunakan IT dalam menawarkan layanannya, mereka menawarkan keuntungan dalam mengambil barang. Sehingga pelanggan tidak perlu datang ke kantor J&T jika ingin mengirim barang.

J&T Express adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 20 Agustus 2015. Didirikan oleh Robin Lo Perusahaan ini pada umumnya bergerak dalam bidang ekspedisi. Pada tahun 2018, J&T telah membangun gudang sortir otomatis di Semarang dan Surabaya.

Startup logistik J&T Express dilaporkan telah memperoleh putaran pendanaan sebesar $2,5 miliar atau setara 35,6 triliun Rupiah dengan valuasi mencapai $20 miliar (sekitar 285 Rupiah triliun), alias sudah menyandang gelar “decacorn“. Penggalangan dana ini merupakan bagian dari rencana J&T agar dapat melantai di bursa Hong Kong pada kuartal pertama 2022.

Janio

Startup logistik yang berbentuk e-commerce ini memiliki banyak fitur seperti pelacakan real time, analisa terstruktur dan komunikasi khusus untuk pengiriman paket pada satu platform

Selain itu, Di dalam platform tersebut, berisi informasi saat barang masuk gudang, pengiriman first mile, proses bea cukai di bandara udara asal dan tujuan, distribusi, hingga pengiriman last mile. Layanan ini bisa dipakai untuk bisnis UKM maupun korporasi yang memulai ekspansi bisnis secara internasional.

Janio ini didirikan oleh Syed Ali Ridha Madihid pada tahun 2019, Dalam segi pendanaan Janio ini dibantu oleh Choco Up perusahaan investasi berbasis pendapatan antarmuka senilai $8 Juta.

Kargo Tech

Startup logistik yang satu ini menawarkan fitur yang dapat memberikan kemudahan untuk mengelola logistik dengan cara yang baik. Kargo Nexus adalah fitur yang dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan pengelolaan logistik dengan cara digital.

Kargo tech ini didirikan oleh Tiger Fang pada tahun 2015. Selain Kargo Nexus, startup logistik yang satu ini juga menyediakan jasa logistik truk antar pulau seperti diesel, engkel, fuso, hingga kontainer.

Pada bulan febuari 2022, Kargo tech mendapatkan pendanaan dari teleport (anak perusahaan Air Asia) senilai 501 Miliar Rupiah untuk melakukan ekspansi ke mancanegara.

Logisly

Logisly merupakan perusahaan startup logistik Indonesia pertama yang menerapkan e-forwading dimana mempertemukan pengguna dengan penyedia jasa logistik. Sejak beroperasi Juli 2019 terdapat 5000 truk dengan mayoritasnya adalah pengusaha truk yang telah menggunakan logisly dan telah terverifikasi.

Melalui teknologinya logisly ini dapat memungkinkan para pengusaha truk mendapatkan order melalui logisly serta cash flow yang lebih terjaga melalui fitur tersebut. 

CEO Logisly, Roolin Njotosetiadi mengungkapkan bahwasannya logisly akan terus melakukan ekspansi serta pembaruan agar konsumen serta pengusaha penyedia logistik puas dengan kinerja dari logisly.

Pada tahun 2020 Logisly mendapatkan pendanaan Seri A senilai 87,7 Miliar Rupiah dipimpin oleh Monks Hill Ventures.

McEasy

McEasy menyediakan solusi digital berbasis Internet dan GPS Tracker untuk menjawab kebutuhan operasional logistik dan pelacakan lokasi kendaraan. Perusahaan didirikan oleh Raymond Sutjiono dan Hendrik Ekowaluyo sejak tahun 2017 dan terus bertransformasi menjadi terdepan dalam memberikan solusi terintegrasi di bidang transportasi logistik.

Application Information Will Show Up Here

Pada bulan september 2021, Perusahaan ini mendapatkan 22 Miliar Rupiah dari East Ventures pada tahap awal. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun teknologi logistik, merekrut tim pemasaran dan penjualan guna menjangkau lebih banyak pengguna.

Paxel

Paxel adalah startup logistik indonesia pertama berbasis aplikasi yang menawarkan layanan Same Day Delivery dengan biaya pengiriman yang terjangkau. Paxel didirikan oleh Bryant Christanto (CEO), Zaldy Ilham Masita (Co-Founder), dan Johari Zein (Co-Founder) pada awal tahun 2018. 

Saat ini Paxel hanya mengakomodasi layanan di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Layanan pemesanan cukup menggunakan aplikasi. Maksimal 8 jam barang akan sampai di tempat tujuan. Saat ini, Paxel memiliki armada lebih dari 200 sepeda motor dan lima mobil. Kedepannya, Paxel menargetkan hadir di lima kota lain di Indonesia

Startup Paxel ini mendapatkan pendanaan seri B dipimpin oleh MDI Ventures dengan valuasi nominal senilai 134, 7 Miliar Rupiah.

Shipper

Startup logsitik Indonesia yang pertama akan dibahas adalah shipper, Shipper ini didirikan pada tahun 2016 oleh Budi Handoko (Co-Founder & COO) dan Phil Opamuratawongse (Co-Founder & CEO). 

Shipper sendiri menawarkan beberapa layanan yang pastinya berbeda dengan startup logistik di Indonesia yang lain. Perusahaan ini tidak hanya menawarkan jasa pengiriman barang akan tetapi mereka juga menawarkan penyewaan gudang. Selain itu, perusahaan ini Terintegrasi denga API (Aplication Programing Interface) dimana hal tersebut memudahkan para kurir dengan banyak dengan satu platform saja.

Dalam pendanaan seri B bulan lalu, sebagai agretator bisnis shipper mendapatkan $63 Juta atau kisaran 923 Milliar Rupiah.

Sicepat

PT Sicepat Ekspres ini didirikan oleh The Kim Hai pada tahun 2014. Model bisnis dari sicepat ini sangat bervariasi bagi mulai dari COD, Kirim barang lebih dari 3 Kilogram, Kargo, Layanan cepat dalam sehari dan sebagainya.

Pada maret 2022, Sicepat ini berhasil mendapatkan mendanaan senilai $170 Juta atau 2,4 Triliun Rupiah untuk mengekspansi serta membuat inovasi yang lebih baik lagi untuk perusahaan kedepannya.

Transtrack.ID

Startup logistik Indonesia yang satu ini merupakan start up dengan mengintegrasikan antara kondisi setempat dengan waktu yang tepat (real time). Trastrack.ID ini memiliki beberapa fitur lengkap untuk mendukung manajemen logistik.

Perusahaan ini didirikan oleh Anggia Meisari dan Aris Pujud selaku CEO pada tahun 2019. Selain itu pada tahun 2022 Transtrack.id ini mendaptkan seed funding untuk untuk mendukung pengembangan produk dan pertumbuhan sales senilai $570 ribu atau 8 miliar Rupiah.

Waresix

Waresix adalah startup logistik Indonesia yang menyediakan solusi penyimpanan end-to-end yaitu mencakup transportasi hingga kebutuhan pergudangan. Perusahaan rintisan ii didirikan pada 2017 oleh para engineer Andree Susanto, Edwin, dan Filbert Hansel. Saat ini, Waresix memiliki lebih dari 200 mitra gudang.

Pada April 2022, Waresix mendapatkan pendanaan senilai $50 Juta atau setara dengan 718,4 miliar Rupiah untuk mengekspansi serta menambah daya gedor untuk sales.

Logistics Vehicle Management Platform “McEasy” Bags Seed Funding from East Ventures

SaaS startup for logistics vehicle management and tracking McEasy announced a $1.5 million (approximately IDR 22 billion) seed funding from East Ventures. The funds will be used to build logistics technology, recruit marketing and sales teams to reach more users.

“Smart tracking systems are not new in the automotive and industrial world, but we know how to integrate existing hardware, from sensors to GPS, with our platform to be the right solution. With a business plan previously designed, we believe that funds from investors will drive the company’s growth exponentially,” McEasy’s Co-Founder, Raymond Sutjiono said in an official statement, Tuesday (14/9).

East Ventures’ partner Melisa Irene said the application of technology solutions to drive increased asset management efficiency and achieve customer satisfaction is currently the main key in winning the competition in the logistics industry.

“McEasy has succeeded in providing solutions and products that are suitable for various players in the Indonesian logistics industry to help them identify the potential of the logistics market that is currently developing until the post-pandemic. We are delighted to welcome McEasy to the East Ventures ecosystem,” she said.

McEasy team / McEasy

Industry growth momentum

This startup was founded in 2017 by Raymond Sutjiono and Hendrik Ekowaluyo. Both have experience working at Ford. Hendrik is in structural design and in-car program management, while Raymond is an expert in engine electronics, system control, and vehicle data handling.

Both pioneered McEasy as a digitalization catalyst in the B2B logistics and transportation industry. To date, there are still several challenges clouding the logistics transportation management in Indonesia. Among them, the limited integration from one party to another, even though they are still in the same supply chain.

Moreover, business operational processes tend to rely on manual methods with complicated administration, therefore, the digitization process is yet to run smoothly; the same goes with automation and optimization systems to simplify logistics operations.

According to the Indonesian Logistics and Forwarders Association (ALFI), Indonesia’s logistics industry business growth potential from year to year is around 40 trillion Rupiah ($2.8 billion). Based on Redseer’s analysis, the industry has seen up to 100% growth during the pandemic.

Provided solutions

McEasy provides two solutions, Vehicle Smart Management System (VSMS) and Transportation Management System (TMS) & Smart Driver Apps. VSMS is a smart tracker-based digital solution to assist logistics operations and real-time tracking of vehicle locations.

Meanwhile, TMS is a SaaS for integrated planning, implementation, monitoring, and optimization of freight forwarding processes. Through integration in Smart Driver Apps, McEasy customers can track their vehicle position and all operational costs transparently, without the hassle of checking them manually.

Both of these solutions is available for logistics business players, from manufacturing & distribution companies to large brand companies that already have their own fleet or are integrated with logistics service providers.

McEasy’s Co-Founder, Hendrik Ekowaluyo added that the main strength of its service lies in its flexible platform, which is a solution to every customer’s needs. Different from other software providers, they will usually explore the client’s main problem, then explain how to use elements on our platform to solve the problem.

“For example, logistics company A has problem X, next, we will look for the most optimal settings on the platform and guide the client using those settings as a solution. In terms of scalability, this business concept is much more sustainable because we just have to explore the features in the platform without having to create different software every time,” he said.

McEasy uses a subscription-based business model and provides solutions that can be tailored to the scale of the customer’s business, such as 3PL, 4PL, distributor, or brand owner. To date, the areas covered by McEasy’s digital solutions include Java, Bali, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi.

Its customer portfolio covers various industries and business sizes, for example MGM Bosco for the cold-chain sector, Rosalia Indah Group for the public transportation sector, as well as RPX and FeDex Indonesia for the last-mile logistics sector in Indonesia.

Since the pandemic, McEasy’s business has also been boosted thanks to digital transformation in the logistics industry. The number of its subscribers has grown 10 times. The company targets in the last quarter of this year to double the total number of vehicles integrated with the system, as well as assist in digitizing the transportation system for corporate customers.

Meanwhile, in the following year, the company will increase its target to achieve four times minimum growth for 2021. McEasy’s ambition is to create an integrated ecosystem that makes it easier for stakeholders to optimize all logistics and supply chain processes.

Logistics startup funding trend

In supporting the digital economy, the logistics industry still has a lot of friction in its business processes. This opportunity encourages startup players to jump in which requires a lot of investment in developing their technology.

Since 2019 to July 2021, the DailySocial research team recorded around 16 announced funding transactions involving technology-based logistics companies. This investment managed to record a total fund value of $586 million. There are at least 4 logistics startups that have a valuation above $100 million, including SiCepat, Waresix, Shipper, and GudangAda.

Company Round Year
ASSA (induk AnterAja) Convertible Bond 2021
Andalin Series A 2021
Deliveree Series A 2017
Finfleet Series A 2019
GudangAda Series A

Series B

2020

2021

Kargo Technologies Seed Funding

Series A

2019

2020

Logisly Series A 2020
Pakde Seed Funding 2018
Ritase Series A 2019
Shipper Seed Funding

Series A

Series B

2019

2020

2021

SiCepat Series B 2021
Triplogic Seed Funding 2019
Waresix Seed Funding

Pre-Series A

Series A

Series A+

Series B

2018

2018

2019

2020

2020

Webtrace Seed Funding 2020

Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Application Information Will Show Up Here
Startup Logistik McEasy

Platform Manajemen Kendaraan Logistik “McEasy” Kantongi Pendanaan Awal dari East Ventures

Startup SaaS manajemen dan pelacakan kendaraan logistik McEasy mengumumkan pendanaan tahap awal senilai $1,5 juta (sekitar 22 miliar Rupiah) dari East Ventures. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun teknologi logistik, merekrut tim pemasaran dan penjualan guna menjangkau lebih banyak pengguna.

“Sistem pelacakan pintar memang bukan hal baru di dunia otomotif dan industri, namun kami tahu bagaimana cara mengintegrasikan hardware yang ada, mulai dari sensor hingga GPS, dengan platform kami untuk menjadi solusi tepat. Dengan rencana bisnis yang telah dirancang, kami percaya bahwa dana dari investor akan mendorong pertumbuhan perusahaan secara eksponensial,” kata Co-Founder McEasy Raymond Sutjiono dalam keterangan resmi, Selasa (14/9).

Partner East Ventures Melisa Irene menambahkan, pada masa ini penerapan solusi teknologi untuk mendorong peningkatan efisiensi manajemen aset dan mencapai kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dalam memenangkan kompetisi di industri logistik.

“McEasy telah berhasil memberikan solusi dan produk yang cocok dengan berbagai pemain dalam industri logistik Indonesia untuk membantu mereka mengidentifikasi potensi pasar logistik yang tengah berkembang saat ini hingga pasca pandemi. Kami senang bisa menyambut McEasy ke dalam ekosistem East Ventures,” ujarnya.

Tim McEasy / McEasy

Momentum pertumbuhan industri

Startup ini didirikan sejak 2017 oleh Raymond Sutjiono dan Hendrik Ekowaluyo. Keduanya memiliki pengalaman bekerja di Ford. Hendrik di bagian perancangan struktural dan manajemen program dalam mobil, sementara Raymond ahli dalam tata elektronik mesin, kontrol sistem, hingga handling data kendaraan.

Keduanya merintis McEasy sebagai katalis digitalisasi pada industri logistik dan transportasi B2B. Selama ini, manajemen transportasi logistik di Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan. Di antaranya, terbatasnya integrasi dari satu pihak ke pihak lain, padahal masih berada di rantai pasok yang sama.

Berikutnya, proses operasional usaha cenderung mengandalkan cara-cara manual dengan administrasi yang rumit, sehingga proses digitalisasi belum berjalan mulus; dan sistem automasi dan optimasi untuk menyederhanakan operasional logistik yang juga belum maksimal.

Menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), potensi pertumbuhan bisnis industri logistik Indonesia dari tahun ke tahun berkisar sekitar 40 triliun Rupiah ($2.8 billion). Berdasarkan analisis Redseer, industri ini telah mengalami pertumbuhan sampai 100% selama pandemi.

Solusi yang ditawarkan

McEasy memberikan dua solusi, yakni Vehicle Smart Management System (VSMS) dan Transportation Management System (TMS) & Smart Driver Apps. VSMS merupakan solusi digital berbasis smart tracker untuk membantu operasional logistik dan pelacakan lokasi kendaraan secara real-time.

Sementara itu, TMS merupakan SaaS untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan optimasi proses pengiriman barang terpadu. Melalui integrasi dalam Smart Driver Apps, pelanggan McEasy dapat melacak posisi kendaraan dan seluruh biaya operasional secara transparan, tanpa perlu repot untuk memeriksanya secara manual.

Kedua solusi ini dapat digunakan oleh para pelaku bisnis logistik, mulai dari perusahaan manufaktur & distribusi hingga perusahaan brand besar yang telah memiliki armada sendiri ataupun terintegrasi dengan vendor-vendor penyedia jasa logistik.

Co-Founder McEasy Hendrik Ekowaluyo menambahkan, kekuatan utama layanannya terletak pada platform yang fleksibel, menjadi solusi setiap kebutuhan pelanggan. Berbeda dari penyedia software lain, biasanya akan mendalami problem utama klien, lalu memaparkan cara menggunakan elemen-elemen pada platform kami untuk mengatasi masalah tersebut.

“Misalnya, perusahaan logistik A memiliki masalah X, maka kami akan mencari pengaturan paling optimal pada platform dan memandu klien menggunakan pengaturan tersebut sebagai solusi. Secara scalability, konsep bisnis ini jauh lebih sustainable karena kita tinggal mengulik fitur-fitur dalam platform tanpa harus membuat software yang berbeda setiap saat,” kata dia.

McEasy menggunakan model bisnis berbasis langganan (subscription) dan memberikan solusi yang dapat disesuaikan dengan skala bisnis pelanggan, seperti 3PL, 4PL, distributor, atau pemilik brand. Hingga saat ini, wilayah yang terjangkau oleh solusi digital McEasy meliputi Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, serta Sulawesi.

Portfolio pelanggannya mencakup berbagai industri dan ukuran usaha, misalnya MGM Bosco untuk sektor rantai pasok dingin (cold-chain), Rosalia Indah Group untuk sektor transportasi publik, serta RPX dan FeDex Indonesia untuk sektor logistik last-mile di Indonesia.

Sejak pandemi, bisnis McEasy turut terdongkrak berkat transformasi digital di industri logistik. Jumlah pelanggannya telah tumbuh 10 kali lipat. Perusahaan menargetkan pada kuartal terakhir tahun ini dapat meningkatkan total kendaraan yang terintegrasi dengan sistem menjadi dua kali lipat, serta membantu digitalisasi sistem transportasi untuk pelanggan perusahaan.

Sementara itu pada tahun berikutnya, perusahaan akan meningkatkan targetnya untuk mencapai pertumbuhan minimal empat kali lipat dari 2021. Ambisi McEasy adalah membuat ekosistem terintegrasi yang memudahkan para stakeholder mengoptimasi semua proses logistik dan rantai pasok.

Tren pendanaan startup logistik

Dalam mendukung ekonomi digital, industri logistik masih memiliki banyak friksi di dalam proses bisnisnya. Kesempatan tersebut mendorong pemain startup untuk terjun yang membutuhkan banyak investasi dalam mengembangkan teknologinya.

Sejak awal tahun 2019 hingga Juli 2021, tim riset DailySocial mencatat ada sekitar 16 transaksi pendanaan yang diumumkan melibatkan perusahaan logistik berbasis teknologi. Investasi ini berhasil membukukan total nilai dana $586 juta. Setidaknya ada 4 startup logistik yang memiliki valuasi di atas $100 juta, yaitu SiCepat, Waresix, Shipper, dan GudangAda.

Perusahaan Putaran Tahun
ASSA (induk AnterAja) Convertible Bond 2021
Andalin Series A 2021
Deliveree Series A 2017
Finfleet Series A 2019
GudangAda Series A

Series B

2020

2021

Kargo Technologies Seed Funding

Series A

2019

2020

Logisly Series A 2020
Pakde Seed Funding 2018
Ritase Series A 2019
Shipper Seed Funding

Series A

Series B

2019

2020

2021

SiCepat Series B 2021
Triplogic Seed Funding 2019
Waresix Seed Funding

Pre-Series A

Series A

Series A+

Series B

2018

2018

2019

2020

2020

Webtrace Seed Funding 2020
Application Information Will Show Up Here