Tag Archives: MDL Macau 2019

Tahan Gempuran Tim Asia, Team Liquid Juara MDL Macau 2019

Kembalinya Amer “Miracle-” Al-Barkawi ternyata memberi hasil yang manis kepada skuad Dota asal Eropa, Team Liquid. Dengan performa dominan selama 4 hari kompetisi LAN berlangsung, mereka akhirnya keluar sebagai juara dari kompetisi Mars Dota 2 League Macau 2019.

Kemenangan ini berhasil didapatkan oleh Miracle dan kawan-kawan, setelah kalahkan jagoan Dota dari Amerika Serikat, Evil Geniuses, 3-1 dalam seri pertandingan best-of-5.

Skuad Dota Eropa tersebut tampil sangat percaya diri dalam babak grand finals. Dari empat pertandingan yang mereka jalani, Team Liquid berhasil setidaknya dua kali selesaikan permainan di bawah 25 menit.

Sumber: Facebook @MarsMedia.Esports
EG, lawan Team Liquid di final MDL Macau 2019, sayangnya tidak bisa berbuat banyak menghadapi permainan apik dari Miracle- dan kawan-kawan. Sumber: Facebook @MarsMedia.Esports

Kemenangan Team Liquid pada MDL Macau 2019 ini bisa jadi adalah tanda comeback dari sang juara The International 2017. Pasalnya setelah The International 2017 selesai, performa Team Liquid beranjak menurun bahkan jarang berada di dalam pertandingan final sebuah kompetisi.

Jika melihat apa yang sudah terjadi, hal tersebut seperti sudah menjadi pola yang berulang, sehingga keadaan ini bisa saya sebut sebagai sindrom juara TI. Hampir kebanyakan performa tim juara Dota 2 The International berubah 180 derajat, setelah kompetisi Dota 2 terbesar tersebut selesai.

Contoh nyata hal ini adalah tim OG. Setelah secara dramatis memenangkan The International 2018, performa OG kini berangsur menurun. Tercatat mereka berkali-kali tumbang sebelum mencapai final dari sebuah kompetisi. Bahkan baru-baru ini mereka tumbang melawan Gambit Esports saat gelaran ESL One Katowice 2019.

Sumber:
Sumber: Twitter @MarsMedia

Selain jadi momentum comeback permainan Team Liquid, MDL Macau 2019 juga jadi ajang bangkit kembali dari midlaner mega bintang, Miracle-. Sebelumnya midlaner asal Yordania tersebut sempat vakum sesaat. Ia tidak bisa mengikuti Major DPC pertama di tahun 2019 ini, gara-gara apa yang disebut oleh manajemen Team Liquid sebagai “masalah personal”.

Kemenangan ini memberikan Team Liquid hadiah uang sebesar US$135.000 atau sekitar Rp1,8 miliar. Miracle- yang terpilih sebagai MVP MDL Macau 2019 mengatakan “Saya senang sekali bisa menjadi MVP, tapi yang terutama saya senang sekali bisa kembali bermain bersama rekan satu tim saya”.

Seperti Team Secret yang kembali memenangkan ESL One untuk kedua kalinya, MDL Macau 2019 adalah Battle Fury kedua bagi sang legenda jagat kompetitif Dota, Kuro “Kuroky” Salehi. Sebelumnya Kuroky juga pernah memenangkan gelaran MDL pada tahun 2015 lalu bersama Team Secret. Kuro jadi juara dan mengangkat trofi MDL yang berbentuk item Dota, Battle Fury, setelah mengalahkan Team Empire 3-1.

Sumber: Twitter @MarsMedia
Battle Fury, trofi yang sejak lama jadi ikon dari rangkaian kompetisi MDL. Sumber: Twitter @MarsMedia

Kalau bicara soal Dota Pro Circuit, keadaan Team Liquid terbilang cukup mengenaskan musim ini. Baru memperoleh 450 poin saja sampai saat ini, Team Liquid kini terjebak di posisi 10 klasemen DPC 2018-2019. Mereka butuh setidaknya menang satu kali Major, untuk bisa mengamankan slot dalam gelaran The International 2019 yang akan diadakan di Shanghai.

Apakah Miracle- yang kini semakin matang bisa mengalahkan bakat-bakat muda seperti Topson atau bahkan Nisha yang sedang naik daun? Akankah Kuroky bisa mengambil titel sebagai pemain profesional Dota 2 satu-satunya yang dua kali mengangkat Aegis of Champion? Semoga saja kemenangan MDL Macau 2019 ini bisa memberi momentum besar kepada Team Liquid untuk kompetisi-kompetisi selanjutnya.

Tanpa Sumail, Evil Geniuses Tampil Mengesankan di MDL Macau 2019

Sampai artikel ini ditulis, sudah sekitar delapan belas pertandingan berlangsung pada gelaran MDL Macau 2019 ini. Masing-masing tim sudah bertanding sekitar 4 sampai 5 pertandingan. Bagaimana keadaan para tim sampai saat ini? Mari kita simak lewat salah satu tim yang bisa dibilang sebagai rajanya jagat kompetitif Dota Amerika Serikat, Evil Geniuses.

Tim yang dimotori Artour “Arteezy” Babaev dan kawan-kawan ternyata memberi hasil yang baik, walau tanpa kehadiran sang wonderkid Sumail “SumaiL” Hassan. Sejauh ini dari 5 match yang sudah diikuti, Evil Geniuses berhasil mencatatkan 3 kali kemenangan dan 3 kali kekalahan di babak grup. Mereka hanya kalah dari 2 tim Tiongkok yaitu Vici Gaming serta Invictus Gaming. Sampai saat tulisan ini dibuat, Evil Geniuses berada di posisi kedua, dengan Team Liquid menguasai klasemen, namun baru bertanding sebanyak 4 kali.

Sumber:
CnCC, pemain yang menggantikan SumaiL pada MDL Macau 2019. Sumber:  ESL Official Media

MDL Macau 2019 ini diikuti oleh Evil Geniuses dengan memainkan Quinn “CCnC” Calahan sebagai pemain pengganti. MDL Macau 2019 menjadi kompetisi tanpa status DPC kedua yang diikuti oleh EG, juga jadi turnamen kedua yang tidak diikuti oleh SumaiL. Sebelum MDL Macau 2019, SumaiL juga tidak mengikuti ESL One Hamburg 2018. Ketika itu, penyebabnya adalah karena masalah visa dan ia juga digantikan oleh CnCC.

Sementara untuk saat ini, SumaiL tidak mengikuti MDL Macau 2019 karena ia sedang liburan. Lewat sebuah rilis, EG mengatakan bahwa seiring meningkatnya jadwal DPC, qualifier, bootcamps, serta LAN Event, maka pemain semakin kehilangan waktu istirahatnya. Maka dari itu, sebagai cara EG untuk menjaga kesehatan mental para pemain, manajemen memberikan SumaiL waktu untuk beristirahat dan liburan sejenak.

Walau CnCC hanya berstatus sebagai cadangan, namun terlihat tidak banyak masalah dalam kekompakan tim EG. Permainan tim EG terlihat mengalir dan mereka tetap bisa bekerja sama dengan baik. Salah satu contohnya bisa Anda lihat lewat cuplikan permainan kombinasi antara Arteezy dengan CnCC, yang diposting oleh akun Twitter resmi Evil Geniuses.

Pertandingan MDL Macau 2019 masih berlanjut sampai akhir pekan ini. Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana format pertandingan MDL Macau 2019, berikut penjelasan singkatnya.

MDL Macau 2019

BO 1 Round Robin Group Stage

    • 4 Teratas menuju ke upper bracket playoff
    • 4 Terbawah menuju ke lower bracket playoff

Double Elimination Playoff

    • Ronde 1 lower bracket BO 1, Grand Final BO 5
    • Pertandingan sisanya adalah BO 3