Tag Archives: Media Relation

Ilustrasi kegiatan konferensi pers / Pixabay

Tips Relasi Media untuk Startup (Bagian 3): Menyelenggarakan Konferensi Pers

Konferensi pers yang dilakukan startup biasanya ditujukan untuk beberapa hal, misalnya peluncuran produk, pengenalan tokoh penting baru, re-branding atau perubahan model bisnis (pivot). Beberapa acara penting seperti pengumuman perolehan pendanaan pun sering dijadikan agenda startup dalam sebuah konferensi pers. Selain untuk mendapatkan ulasan, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik antara startup dengan media.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan startup ketika hendak mengadakan konferensi pers. Persiapan matang dari sisi penyelenggaraan dan substantif konten dapat membuat tujuan yang diharapkan dari acara bisa tercapai.

Persiapan sebelum acara

Tempat pelaksanaan menjadi salah satu persiapan yang perlu dipikirkan baik-baik. Terdapat beberapa pertimbangan dalam melakukan pemilihan lokasi. Pertama ialah letak yang strategis, misalnya di pusat kota atau daerah yang mudah dijangkau dengan transportasi. Jika pelaksanaannya di kota padat seperti Jakarta, bisa dipilih tempat dengan akses yang dapat menghindarkan peserta dari kemacetan parah.

Sebagai pertimbangan lain, ketimbang memilih tempat luar seperti di hotel, cafe, dan-lain-lain, jika startup sudah memiliki kantor sendiri dan cukup luas, bisa juga digunakan sebagai tempat acara. Nilai plusnya, branding tentang startup akan lebih mendapatkan exposure.

Persiapan lain ialah terkait dengan rencana pelaksanaan acara. Sebisa mungkin membuat susunan acara secara efisien. Jangan masukkan agenda yang dirasa tidak perlu. Jurnalis adalah orang dengan mobilitas yang cukup padat, bisa saja dalam satu hari mereka hadir di lebih dari satu acara. Susunan acara yang padat juga harus diimbangi dengan disiplin waktu, sehingga pastikan panitia sudah mengkomunikasikan dengan baik bersama pihak-pihak yang akan terlibat, terutama pengisi acara.

Pasca persiapan tempat dan susunan acara terdefinisikan dengan baik, berikutnya ialah mengundang jurnalis. Beberapa hal “sia-sia” yang sering dilakukan, startup mengirimkan email ke seluruh kanal media yang ditemui di internet. Padahal idealnya startup hanya perlu mengundang media dengan coverage yang relevan, misalnya kepada media yang membahas seputar bisnis dan teknologi saja. Untuk menemukan kontak email, kunjungi media tersebut. Di laman “About” atau “Tentang Kami” umumnya ada email yang disematkan untuk keperluan dengan redaksi, termasuk untuk pengiriman undangan.

Idealnya di dalam undangan yang dikirim juga disampaikan poin-poin penting yang akan didapat jurnalis. Misalnya topik apa yang akan dibahas, siapa saja pemateri yang akan dihadirkan, juga adakah kesempatan untuk melakukan one-on-one interview. Sehingga dari sisi jurnalis juga dapat mempersiapkan diri.

Persiapan konten

Untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, maka konten perlu disiapkan secara khusus. Konten juga akan berhubungan langsung dengan keterlibatan orang-orang tertentu sebagai pemateri dan durasi acara. Untuk acara konferensi pers startup, konten inti idealnya disampaikan oleh Founder atau CEO startup. Jika ada konten sekunder, dapat disesuaikan dengan tema. Jika temanya ialah perolehan investasi, maka dapat disampaikan oleh perwakilan investor. Jika temanya kerja sama, maka bisa disampaikan oleh mitra terkait.

Dalam penyusunan konten presentasi juga harus menyesuaikan dengan durasi waktu yang dialokasikan. Lalu, untuk memastikan fokus jurnalis pada saat sesi presentasi, ada baiknya panitia memberikan lembar rilis pers atau salinan dari presentasi.

Pelaksanaan acara

Biasanya acara dimulai dengan registrasi, dilanjutkan dengan pembukaan, acara inti, dan ramah-tamah (networking). Poin penting yang perlu menjadi perhatian, upayakan acara dilakukan secara disiplin, mengikuti susunan yang sudah disampaikan. Dalam pembukaan, sampaikan beberapa petunjuk dalam acara, misalnya terkait sesi tanya jawab. Umumkan juga jika di acara akhir memungkinkan jurnalis untuk melakukan sesi obrolan dengan narasumber, serta beritahu siapa saja narasumber relevan yang bisa mereka temui seusai acara.

Jika konferensi pers ditujukan untuk peluncuran produk, bisa juga dipersiapkan perangkat khusus untuk demo di lokasi, selain mendorong jurnalis untuk mengunduh aplikasinya jika dipublikasikan di marketplace. Walau bagaimanapun, pengalaman langsung dengan produk akan memberikan pemahaman mendalam tentang fungsionalitasnya.

Banyak media juga membutuhkan foto yang baik untuk mendukung artikel pemberitaan. Ada dua hal yang dapat dilakukan, pertama ialah menyusun kursi jurnalis dengan angle yang baik untuk mengambil foto sesi di panggung. Atau yang kedua, tambahkan sesi foto narasumber di atas panggung di akhir acara, dengan mempersilakan jurnalis untuk mengambil gambar.

Itu tadi beberapa persiapan mendasar yang dapat dilakukan oleh startup ketika hendak mengadakan acara konferensi pers. Beberapa hal di atas untuk mematikan coverage yang sesuai oleh media, sehingga tujuan utama dari kegiatan didapat baik oleh startup.

Pameran menjadi salah satu kegiatan dari media yang dapat diikuti startup / DailySocial

Tips Relasi Media untuk Startup (Bagian 2): Menemukan Kesempatan Belajar

Selain membantu startup mempublikasikan informasi pembaruan inovasi, media bisa juga dimanfaatkan sebagai bagian dari pengembangan startup — khususnya media yang secara spesifik membahas bisnis dan teknologi. Jika diamati, saat ini media teknologi tidak hanya berfokus pada produksi tulisan saja, melainkan mencakup komponen pendukung lain, mulai dari menyajikan riset, mengadakan acara, menjadi kanal pekerjaan dan lain-lain.

Tulisan kali ini akan membedah beberapa kegiatan relasi media yang dapat dijadikan ajang peningkatan kapabilitas startup.

Mendapatkan sumber daya pembelajaran

Banyak media startup yang menyajikan ragam tulisan komprehensif mengenai tips pengembangan startup. Mulai yang bersifat teknis seperti pengembangan produk, bersifat pribadi seperti tentang kepemimpinan, hingga seputar bisnis seperti pemasaran. Di DailySocial sendiri, kami menempatkan tips tersebut ke dalam tiga kategori akses, yakni Start, Scale, dan Steer. Di kanal Start, berisi tips sederhana seputar pengembangan startup di tahap awal, berisi berbagai cara untuk mengembangkan tim, melakukan uji coba MVP, dan lain-lain.

Selanjutnya di kanal Scale, berisi kiat-kiat tentang pengembangan startup yang sudah memiliki kematangan produk. Di sini dibahas tentang pendanaan hingga membangun kerja sama dengan unsur eksternal. Terakhir adalah kanal Steer, berisi kiat-kiat untuk pengembangan startup di level lebih lanjut. Misal tentang pengembangan bisnis hingga otomasi pemasaran. Tulisan yang ada biasanya menyadur dari kisah sukses startup yang sudah ada atau mengutip ide dari para pakar di berbagai bidang.

Membuka kesempatan berkembang

Media juga dapat dimanfaatkan startup untuk menemukan berbagai kesempatan baru, mulai dari bertemu komunitas, investor, hingga mentor. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan berbasis meet-up yang sering diadakan. Biasanya kegiatan tersebut terbagi menjadi dua jenis, yakni gathering dan workshop. Kegiatan gathering cocok diikuti manakala tujuannya ialah membangun relasi publik, bertemu orang-orang baru, dan menemukan inspirasi. Sementara kegiatan workshop dapat diikuti untuk menambah pengetahuan secara langsung.

Beberapa media juga rutin mengadakan pameran yang dapat diikuti oleh startup, misalnya e27 setiap tahun mengadakan ajang Echelon yang berisi kompetisi startup, sesi keynote, hingga networking. Sedangkan untuk workshop, secara rutin DailySocial mengadakan kegiatan bertajuk #SelasaStartup, yakni kegiatan singkat yang diisi langsung oleh para pakar dari kalangan startup. Membahas dari urusan teknis hingga urusan bisnis.

Memperlihatkan kondisi industri

Ulasan mendalam tentang vertikal industri juga kerap disajikan oleh media. Misalnya baru-baru ini hangat dibahas regulasi yang tengah disusun pemerintah untuk fintech, dan masih banyak lagi. Hal seperti ini sering terlewat oleh founder saat membangun startup, yakni upaya untuk comply dengan regulasi – terutama untuk startup yang menangani proses bisnis kritis, seperti di bidang finansial atau layanan publik.

Lanskap persaingan juga acap kali disampaikan dalam rangkaian tulisan analisis dan riset oleh media. Sebagai contoh untuk lanskap on-demand pasca Uber diakuisisi, DailySocial mengadakan survei mengenai transisi konsumen untuk mengetahui ke mana mereka berlabuh dan tren kecenderungan pasar dalam menghadapi penghentian layanan. Membaca laporan riset seperti ini juga penting untuk memahami pangsa pasar secara umum, melihat kesempatan dari ujung ke ujung.

Picture1

Kiat menulis siaran pers untuk startup / Pexels

Tips Relasi Media untuk Startup (Bagian 1): Menulis Siaran Pers

Ada banyak cara yang dapat dilakukan startup untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat luas, salah satunya melalui relasi media. Selain memiliki basis pembaca, media umumnya akan memberikan ulasan komprehensif seputar layanan yang diusung startup, dengan nada yang memudahkan kalangan konsumen untuk memahami visi produk tersebut. Untuk mencapai sana, salah satu yang bisa dilakukan startup ialah dengan mengirimkan siaran pers.

Siaran pers (press release) yang dikirimkan ke media harus memuat informasi yang padat dan berisi, sehingga diperlukan kiat khusus hingga melahirkan dokumen rilis yang baik. Berikut ini adalah tips yang dapat diikuti ketika hendak menyusun sebuah siaran pers terkait peluncuran atau pembaruan produk.

Menyusun kerangka materi

Tahap ini perlu dilakukan untuk menghasilkan rancangan dari struktur dokumen rilis yang akan dibuat. Struktur sebuah rilis bisa saja berbeda, bergantung pada tujuan akhir yang diharapkan. Misalnya untuk pengenalan startup baru, struktur rilis dapat terdiri dari beberapa poin berikut ini:

  1. Memberikan gambaran singkat startup atau produk yang diusung.
  2. Memaparkan masalah apa yang ingin coba diselesaikan, lebih baik lagi disertai dengan data relevan.
  3. Menceritakan latar belakang startup, mulai dari founder, tahun berdiri, hingga status pendanaan/investor.
  4. Mendeskripsikan secara detail fitur masing-masing produk.
  5. Menuliskan sambutan dari founder terkait visi dan harapan dengan adanya produk tersebut.

Berbeda lagi ketika materi yang diumumkan adalah sebuah pengumuman, misalnya perolehan pendanaan, maka strukturnya dapat berupa:

  1. Memberikan gambaran singkat tentang pendanaan tersebut, diperoleh dari siapa, dalam tahapan apa, dan berapa jumlah nilainya.
  2. Memaparkan rencana alokasi pendanaan tersebut akan digunakan untuk apa.
  3. Menuliskan sambutan dari founder dan perwakilan investor.
  4. Menceritakan capaian startup yang telah diraih dari awal sampai pendanaan ini didapat.
  5. Mendeskripsikan target capaian yang akan dikejar pasca pendanaan.

Masing-masing adalah poin yang harus ada, jika terdapat hal lain bisa disertakan dalam paragraf berikutnya sebagai informasi sekunder. Penyusunan kerangka juga dimaksudkan agar rilis tersebut memiliki alur cerita yang runut, sehingga memastikan perspektif yang dipahami jurnalis sesuai dengan visi yang ingin disampaikan oleh startup.

Menulis draf siaran pers

Salah satu teknik penulisan siaran pers yang baik adalah dengan metode “segitiga terbalik”, terdiri dari informasi primer, informasi sekunder, dan lain-lain. Pada informasi sekunder tuliskan inti materi yang ingin disampaikan, paragraf ini idealnya dapat mendefinisikan secara detail apa yang dituliskan dalam judul. Misalnya untuk informasi re-branding web dan aplikasi startup, maka di sini dapat diceritakan konsep, tujuan, dan harapannya.

Kemudian informasi sekunder dapat berisi hal-hal lain yang mendukung uraian di paragraf sebelumnya. Jika menggunakan studi kasus yang sama, di sini dapat dimasukkan sambutan dari founder, capaian startup, hingga rencana ke depan. Jika masih ada hal-hal lain yang ingin disampaikan, tuliskan di bagian akhir.

Untitled 2

Model draf tulisan seperti ini selain untuk memastikan tulisan fokus pada permasalahan utama yang diangkat, juga akan memudahkan jurnalis dalam menuliskannya – sebagai informasi hampir setiap rilis yang dikirimkan akan ditulis dan disunting ulang.

“Kriteria yang paling utama adalah sebuah siaran pers harus bisa membantu jurnalis memenuhi ‘the 15 minute rule’ — sebuah ‘peraturan’ dalam dunia jurnalistik bahwa sebuah berita harus dipublikasikan dalam 15 menit sejak peristiwa terjadi. Oleh karena itu, harus singkat, padat, dan jelas,” ujar Anisa Menur selaku Senior Writer e27.

Setelah draf disusun, pastikan sudah mengkomunikasikan dengan pihak terkait. Misalnya jika startup punya investor, alangkah baiknya jika diberitahu terlebih dulu draf tersebut. Gejolak pasar teknologi cukup dinamis, bisa jadi ada pertimbangan lain untuk angle informasi yang ingin disampaikan.

Melengkapi aset untuk penyiaran

Setelah draf disetujui dan siap kirim, masukkan ke dalam dokumen yang sudah terformat baik. Terkait dengan format, bisa disesuaikan dengan branding masing-masing startup. Di dalam dokumen susunan isinya dapat berupa:

  1. Judul pemberitaan.
  2. Sub-judul pemberitaan jika ingin memberikan penekanan poin pada judul.
  3. Poin-poin berita yang ingin disampaikan.
  4. Uraian informasi yang telah disusun dalam paragraf.
  5. Uraian singkat tentang startup.
  6. Kontak yang dapat dihubungi.

Pengiriman dokumen dapat menggunakan format standar, yakni *.docx atau *.pdf. Untuk melengkapi pemberitaan dan membuat publikasi menjadi lebih indah, sertakan juga gambar pendukung dengan resolusi yang baik. Gambar tersebut bisa berupa foto anggota tim, ilustrasi/promo produk, foto brand startup, atau lainnya yang merepresentasikan judul.

Picture1

Mengirimkan siaran pers melalui email

Kirimkan siaran pers tersebut melalui email. Untuk mendapatkan email media, kunjungi laman media mana yang ingin dituju. Umumnya di halaman “Tentang Kami” media mencantumkan email redaksi yang dapat dihubungi ketika ingin menyampaikan pemberitaan. Dalam penulisan email juga ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Pertama ialah tentang struktur pembuatan konten email, sebagai berikut:

  1. Tuliskan subjek/judul email yang padat, singkat, dan jelas. Menggambarkan isi secara keseluruhan. Contoh: “Siaran Pers: Startup X Mendapatkan Pendanaan dari ABC senilai 10 miliar Rupiah”, “Startup X Hadirkan Aplikasi untuk Penyewaan Alat Pancing”, dll.
  2. Di badan email awali dengan perkenalan singkat dan menyampaikan ringkasan dari berita yang terdapat dalam dokumen. Karena sudah dilampirkan, tidak perlu meletakkan isi dokumen di dalam email.
  3. Jika aset tulisan banyak, dapat meletakkannya ke dalam media penyimpanan awan (misal Dropbox atau Google Drive), namun pastikan akses untuk guest juga diberikan.
  4. Tutup dengan mempersilakan jika terdapat pertanyaan lebih lanjut atau diskusi terkait materi rilis yang dikirimkan.

Jika pengiriman dilakukan secara satu per satu atau dengan metode mail merge, alamat email media dapat dimasukkan ke kolom “To”. Namun jika dikirimkan secara masal, disarankan untuk menempatkan alamat-alamat email ke dalam kolom “BCC”. Kolom “CC” dapat diisi dengan email rekan di startup yang relevan, misalnya kepada CEO atau investor.

Pertimbangan lain

Saat ini memang sudah banyak media yang memberitakan tentang layanan digital dan startup – mereka memiliki basis pembaca orang-orang yang memang menikmati perkembangan dunia startup. Namun kadang startup juga ingin mengabarkan kepada media lain yang tidak berbau teknologi. Misalnya sebuah startup yang menyediakan layanan marketplace kecantikan, mereka ingin mengirimkan siaran rilis ke media yang membahas tentang perempuan dan gaya hidupnya. Maka pembahasan teknis menjadi kurang relevan, bahkan tidak diminati. Sehingga bisa saja startup memutuskan untuk membuat draf rilis lebih dari satu dengan penekanan angle yang berbeda.

Sebagai contoh untuk media teknologi dan startup (termasuk media yang memiliki kanal tekno), siaran pers tersebut memfokuskan pada fitur-fitur dan capaian bisnis yang sudah diraih. Tapi ketika mengirimkan rilis ke media yang fokus ke gaya hidup perempuan, maka yang ditekankan adalah tentang permasalahan dan solusi digital yang memudahkan mereka menemukan jasa kecantikan. Di sini dipahami bahwa masing-masing media memiliki pandangan relevansi berbeda terhadap rilis yang diterima.

Untitled

Kiat Startup Baru dalam Menjalin Relasi Media

Salah satu hal yang perlu disiapkan ketika startup atau produknya baru diluncurkan adalah publikasi. Selain upaya untuk lebih dikenal, publikasi juga meningkatkan kemungkinan bagi startup untuk ditemukan oleh calon penggunanya. Di sini peran relasi media menjadi sangat penting, untuk menyampaikan tersebut. Salah satu cara yang dilakukan untuk menjalin relasi publik yaitu dengan mengirimkan undangan konferensi pers.

Namun masih ada cara lain yang dapat dilakukan, misalnya dengan mengirimkan rilis ke email redaksi. Beberapa media bahkan memiliki formulir khusus yang ditujukan bagi startup untuk mengirimkan informasi yang dimiliki, khususnya terkait startup baru atau peluncuran produk.

Berikut ini beberapa tips yang dapat diikuti oleh startup baru untuk menjalin relasi dengan media guna mempublikasi karya miliknya:

Peran tim relasi media

Umumnya tim ini menjadi satu dengan tim pemasaran, beberapa startup baru mungkin tidak memilikinya. Kendati demikian tak jarang peranan relasi media dibantu oleh tim yang dimiliki investor. Pada dasarnya relasi media adalah sebuah peran dalam bisnis yang bertugas menyampaikan informasi perusahaan yang dianggap penting dan perlu diketahui oleh publik.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri dengan rekan media, tim startup dapat mengikuti acara networking atau gathering. Selain mengundang startup atau investor, biasanya pada acara tersebut media yang berkaitan juga diundang.

Menekankan pada sisi kualitas

Tidak semua hal perlu dikampanyekan. Peran seorang relasi media ialah memilah-milah informasi berkualitas untuk disampaikan ke publik. Informasi tersebut juga menjadi cerminan dari startup di mata pembaca. Tak jarang investor ataupun rekanan bisnis mempertimbangkan sebuah kerja sama dengan membaca image yang ada di berita. Tak jarang juga sebuah kesempatan baru ditemukan dari proses tersebut.

Target publikasi harus jelas

Berita memiliki segmentasinya masing-masing. Jika yang ingin dipublikasikan adalah sebuah produk digital, maka pastikan menyampaikan rilis tersebut ke media yang tepat. Termasuk berkaitan dengan pangsa pasar yang ditargetkan. Jika produk atau layanan didesain untuk kalangan muda, maka sesuaikan media yang dipilih adalah laman yang sering dikunjungi oleh pembaca kalangan anak muda juga.

Fokus pada tujuan publikasi

Konten publikasi selayaknya memfokuskan pada poin penting yang ingin disampaikan. Misalnya startup ingin mengumumkan debut barunya, karena baru saja diluncurkan. Maka poin-poin penting yang disampaikan adalah produk/layanan apa yang dikembangkan, siapa pendirinya dan latar belakangnya, menjelaskan mengapa produk/layanan tersebut layak digunakan, bagaimana mekanisme penggunaan, hingga target yang ingin dicapai dalam bisnis tersebut.