Selama kurang lebih empat tahun beroperasi, Mejakita startup yang menawarkan konsep peer tutoring bagi pelajar Indonesia, menegaskan komitmen mereka untuk semakin berkiprah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tanah air. Hal ini ditunjukkan dengan pengembangan fitur serta strategi monetisasi yang mulai diterapkan di bulan Juni 2020.
Aktsa Efendy selaku Founder & CEO MejaKita turut menyampaikan, “Sebelumnya MejaKita tidak menuangkan kampanye pemasaran apapun dalam skala besar, betul-betul hanya hidup dari dana bootstrap untuk membangun branding terlebih dulu, sembari para founder menggodok model bisnis, brand DNA, serta product offerings yang solid.”
Di masa pandemi ini, perusahaan melihat potensi besar dalam dunia teknologi pendidikan. MejaKita menyediakan materi pembelajaran untuk pelajar SD s/d SMA secara gratis, disertai ribuan catatan yang sudah diunggah oleh murid-murid di komunitas pelajar di seluruh Indonesia.
Penyajian materi dilakukan secara tematis dan dilengkapi forum diskusi yang bisa dimanfaatkan untuk tanya jawab. MejaKita mendukung siswa yang harus belajar di rumah untuk tetap dapat berdiskusi PR, soal dan tugas, serta berbagi catatan dan materi pembelajaran lainnya
Sejak Juni 2020, MejaKita mulai mencatat kenaikan traksi yang signifikan. Sampai saat ini sudah ada 1300+ pengguna premium serta 12.000+ murid terdaftar dari 223 kota dalam tiga bulan terakhir. Tercatat kenaikan rata-rata pengguna sebesar 22% serta MAU yang mencapai 16%-20% per bulan. Hal ini diimbangi dengan dengan kenaikan traffic yang signifikan hingga 700.000+ unique traffic per bulan.
Analisis pasar
Dari segi konsep, MejaKita mengaku bahwa mereka tidak bersaing secara langsung dengan kebanyakan platform edtech di Indonesia.
“Dari awal, value proposition kami memang bukan untuk head-to-head dengan bimbingan belajar, baik offline maupun online. Sebagai P2P learning solution, tujuan kami adalah membantu murid-murid Indonesia supaya dapat terhubung dan berkolaborasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Jadi, lain dari bimbingan belajar yang kebutuhannya bersifat musiman, kami berniat membantu mendukung kebutuhan murid-murid yang bersifat daily & spontaneous.” pungkas Aktsa.
Dengan konsep yang sedikit berbeda dengan kebanyakan pemain edtech di Indonesia, MejaKita mencoba menangkap pasar pendidikan yang lebih spesifik. Target utama mereka adalah siswa/i di kelas 12 SMA yang mengejar jenjang pendidikan lebih tinggi di universitas. Berdasarkan data analisis pasar mereka, terdapat potensi pengguna sejumlah 4,8 juta di jenjang SMA serta lebih dari 700 ribu dari mereka mengikuti seleksi masuk universitas di Indonesia.
Sementara itu, untuk menyasar pasar yang lebih luas, MejaKita mencatat total market sebesar 40,5 juta yang bisa dijangkau serta 11,9 juta pengguna potensial. Mereka adalah pelajar dari setiap jenjang pendidikan yang memiliki tujuan jangka panjang di bidang akademik.
Platform ini sendiri terbuka bagi siapa saja yang ingin berdiskusi ataupun berkontribusi. Di dalamnya juga terdapat fitur Community Safety Net, pengguna bisa memberi vote dan flag pada konten yang tersedia. Validasi dari komunitas ini yang kemudian akan dijadikan rekomendasi bagi para pengguna terkait. Di sinilah aspek data-driven bekerja, untuk menghubungkan mereka yang butuh diskusi mengenai materi yang sulit dengan kontributor yang memiliki keahlian di bidang terkait.
Skema monetisasi
Dengan berbagai fitur berbasis data dan konsep peer-to-peer learning yang ditawarkan, MejaKita kini menerapkan skema berbayar dalam platform mereka. Ada beberapa paket berlangganan yang ditawarkan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Semakin lama paket yang diambil, semakin murah biaya per bulan, mulai dari 20 ribu Rupiah.
Dalam skema berbayar ini, MejaKita mengelola dompet digital sendiri yang dinamakan MejaKocek dengan MejaKoin & MejaKash sebagai mata uang. 1 MejaKoin sama dengan IDR 20, sementara 1 MejaKash senilai dengan IDR 2 atau 1 MejaKoin.
Dengan sistem mata uang digital ini, pengguna bisa berlangganan untuk bisa menggunakan fitur di MejaKita, contohnya dalam membeli paket soal try out, menyampaikan pertanyaan, membaca catatan, dst. Sementara itu, kontributor dalam platform akan mendapatkan dividen dalam bentuk MejaKash, yakni 80% dari tiap transaksi MejaKoin yang ada.
“Target kami adalah untuk bisa menjangkau 6,000+ active premium subscribers per bulan untuk bisa mencapai breakeven point dengan harapan besar untuk bisa mencapai traffic rata-rata per kuartal melebihi 1 juta. Keduanya, jika berjalan lancar, akan menjadi bekal kami untuk bisa closingseed round dan seterusnya mengembangkan produk serta jangkauan pasar kami di Indonesia dan regional,” tutup Aktsa.
Startup di bidang pendidikan (EduTech) juga cukup diminati oleh inovator lokal. Berbagai varian layanan kini telah bertanggar di lanskap teknologi tanah air. Berikut ini adalah daftar startup Indonesia di bidang pendidikan.
7Pagi
Startup yang dipimpin oleh Yayan Ardhianto ini mencoba meniadakan celah informasi tentang seorang anak antara sekolah dan orang tua, 7Pagi memanfaatkan adopsi teknologi di tiap-tiap sekolah untuk menyajikan sebuah media digital yang mudah dan efektif untuk digunakan para guru dan orang tua.
7Pagi merupakan platform komunikasi digital untuk sekolah, menghubungkan sekolah dan orang tua, menggantikan beberapa media yang biasa digunakan oleh sekolah yang sudah tidak efektif untuk digunakan di era digital saat ini. Fitur-fiturnya melingkupi Diary, Portfolio, Information, dan Report. Pada dasarnya seluruh fitur yang ada merupakan digitalisasi dari aktivitas antara guru dan orang tua yang biasanya dilakukan secara konvensional.
Application Information Will Show Up Here
Asdos
Layanan ini hadir untuk menyediakan ruang komunikasi dan konsultasi tentang perkuliahan. Sesuatu yang diharapkan bisa membantu lulusan SMA atau sederajat untuk mendapat informasi mengenai jurusan dan segala sesuatu mengenai perkuliahan.
Layanan Asdos ini dikembangkan oleh Robbani Alfan, Ali Rosidi dan Ditra Novtiansyah. Asdos baru secara resmi diluncurkan pada 13 Maret 2016 kemarin. Namun secara offline, bisnis edukasi mengenai jurusan kuliahnya sudah berjalan kurang lebih satu tahun. Salah satu program offline yang dijalankan adalah Program Jelajah Kampus dan Akademi Program Studi sudah lebih dulu dilaksanakan sejak Februari 2015.
BulletinBoard
BulletinBoard merupakan sebuah aplikasi mobile yang menjembatani antara orang tua murid dan para guru di sekolah. Modul fundamental yang ditawarkan oleh pihaknya ialah kemudahan komunikasi bagi setiap entitas di sekolah agar saling terhubung dengan efektif dan efisien. BulletinBoard menyatakan turut membantu guru memberdayakan teknologi untuk meningkatkan kualifikasi diri menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean 2015. BulletinBoard dipimpin dan didirikan oleh Norman Ganto.
Memanfaatkan BulletinBoard nantinya guru mampu mengirim reminder dalam hitungan detik yang akan diterima oleh orang tua melalui fitur push notification. Sehingga Informasi dapat segera diakses kapan pun, dan di mana pun. BulletinBoard juga memiliki fitur di mana guru bisa memantau orang tua mana yang telah membaca reminder tersebut, sehingga tidak ada alasan bagi orang tua untuk tidak menerima email, pesan instan, SMS, dan surat tertulis. Skema ini diklaim membantu guru tak terganggu setelah jam kerja selesai. BulletinBoard membantu sekolah hemat biaya (karena gratis), guru hemat waktu, dan setiap orang tua lebih terlibat.
Application Information Will Show Up Here
CodeSaya
CodeSaya sebenarnya merupakan proyek yang sudah sejak lama digarap oleh Ganis Zulfa Santoso, tepatnya dimulai tahun 2013. Seiring dengan makin hausnya masyarakat tentang ilmu pemrograman, kini Ganis makin serius menggarap portal belajar berplatform web tersebut. Pada awalnya tahun 2013 baru ada materi mendasar tentang JavaScript, namun saat ini juga sudah ditambahkan dengan PHP dan Teori Penyelesaian Masalah .
Setiap materi yang ada dibahas secara mendalam, mulai dari bahasan fundamental sampai dengan yang level lanjut. Menariknya, model belajar yang diusung CodeSaya ialah model praktik, pengguna dapat langsung mencoba menuliskan kode dan mengikuti contoh serta instruksi yang ada dalam modul. CodeSaya juga menggunakan sistem gaming, sehingga pengguna yang mengerjakan soal sampai dengan jumlah tertentu akan mendapatkan lencana. Coder terbaik juga dirilis secara Mingguan. Saat ini pengguna CodeSaya hampir menyentuh angka 5.000 pengguna.
HarukaEdu
HarukaEdu merupakan sebuah platform belajar yang menargetkan pangsa pasar orang-orang yang sudah bekerja dengan keterbatasan waktu tapi berkeinginan memperoleh gelar S1 atau S2. Pendidikan yang ditawarkan HarukaEdu juga bervariasi, dari yang formal seperti program S1 Manajemen dan S1 Komunikasi, hingga kelas informal meliputi technopreneurship dan kelas mencari kerja yang dirancang untuk meningkatkan skill aplikatif.
HarukaEdu selain menyediakan kelas online juga menyediakan layanan bagi lembaga akademis lainnya untuk solusi TI dan infrastruktur. HarukaEdu saat ini bekerja dengan London School of Public Relations, STM Labora, dan Enterpreneur University.
HomeworkHero
Homework Hero adalah peer-to-peer tutoring platform untuk pelajar yang dilengkapi dengan fitur pilihan tutor layaknya guru les privat melalui chat platform sesama pelajar. Aplikasi ini dikembangkan untuk membantu para siswa SMP hingga SMA yang kesulitan memecahkan soal atau pelajaran sekolah.
Application Information Will Show Up Here
Kelase
Dikembangkan oleh PT Edukasi101, Kelase membantu lembaga pendidikan dan komunitas menyediakan layanan online untuk kolaborasi, pembelajaran, dan pertukaran pengetahuan dengan berbagai fitur dan kemudahan akses. Seiring dengan perkembangannya, saat ini Kelase sudah memiliki banyak sekali fitur, beberapa yang menjadi andalannya adalah jejaring sosial pembelajaran, kelas online, fitur komunikasi real-time, hingga pasar konten digital. Kelase didirikan oleh Brimy Laksmana dan Winastwan Gora, duo praktisi teknologi pendidikan.
Application Information Will Show Up Here
KelasKita
KelasKita adalah media sosial yang memudahkan penggunanya membuat dan mengikuti kelas belajar secara online. Seperti halnya situs media sosial pada umumnya, KelasKita menghadirkan fitur mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya agar dapat membuat kelas belajar untuk para peserta didik bersama teman-teman, tim, maupun komunitas. Selain itu pengguna juga dapat mengikuti kelas belajar yang tersedia di KelasKita.
KelasKita memiliki fitur yang lengkap untuk menunjang kebutuhan kelas belajar online (e-learning) di antaranya fitur broadcast live video, real-time chalkboard, real-time notifications, timeline, serta fitur Quiz yang tentu mengasyikkan untuk dijadikan bahan pengetahuan sehari-hari, serta berbagai fitur lainnya.
Application Information Will Show Up Here
Mejakita
Lahir dari ajang challenge Dicoding, Mejakita menghadirkan konsep platform interaktif yang dirancang khusus sebagai ruang bagi siswa-siswi di Indonesia untuk berbagi ilmu dan saling belajar bersama. Konsepnya menawarkan kemudahan mempelajari sebuah mata pelajaran langsung bersama siswa yang cukup ahli di bidangnya.
Saat ini MejaKita sudah menyajikan materi dari empat mata pelajaran untuk tingkat menengah pertama (SMP), yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Penyajian materi dilakukan secara tematis dan dilengkapi dengan forum diskusi yang dapat dimanfaatkan untuk tanya-jawab. MejaKita juga menyediakan fitur “Tanya PR” untuk memudahkan pengguna dalam bertanya soal pekerjaan rumah (PR) langsung dengan para kontributor MejaKita.
PesonaEDU
PesonaEDU merupakan salah satu perusahaan pionir yang mengembangkan produk edukasi digital di Indonesia sejak tahun 1986. Seiring berjalannya waktu PesonaEdDU mengembangkan toko online untuk menawarkan koleksi pembelajaran digital untuk berbagai jenjang pendidikan. Berbeda dengan banyak startup edukasi baru yang menyasar kegiatan belajar mengajar secara online, PesonaEDU masih setia dengan produk-produk non-online untuk pengalaman interaktif yang lebih baik.
RuangGuru
Ruangguru.com adalah sebuah portal online yang menghubungkan calon murid untuk menemukan calon guru yang tepat untuk menambah pelajaran di luar sekolah atau kampus, atau mengembangkan keahlian tertentu. Beberapa bulan lalu Ruangguru baru saja meluncurkan fitur terbarunya, yang memungkinkan siswa untuk mendiskusikan tentang tugasnya secara online bersama mentor yang dipilih.
Application Information Will Show Up Here
SekolahCoding
Portal ini berisi materi pembelajaran pemrograman berupa teks dan video yang mencoba menghadirkan sarana pembelajaran pemrograman dengan bahasa Indonesia. Harapannya Sekolahkoding bisa melahirkan pengembang-pengembang handal yang mampu menghasilkan produk yang berguna bagi semua.
Diprakarsai oleh dua pemuda yang sedang melanjutkan studi di Jerman, Hilman Ramadhan dan Juan Akbar, Sekolahkoding mencoba membantu masyarakat Indonesia belajar pemrograman lewat tutorial-tutorial berbahasa Indonesia yang mudah dipahami. Sejauh ini Sekolahkoding sudah memiliki 29 playlist materi pembelajaran dengan total terdapat 250 video di dalamnya. Materinya pun beragam, mulai dari berbagai macam framework dan library Javascript, HTML, CSS, PHP hingga Java.
SemuaGuru
Platform ini menyediakan layanan mirip dengan apa yang disediakan Ruangguru. Dalam SemuaGuru atau biasa disebut SeGu, tidak hanya lulusan universitas atau mahasiswa yang bisa mendaftarkan diri sebagai guru. Para pelajar dengan level yang lebih tinggi pun bisa mendaftar sebagai guru untuk para siswa yang levelnya berada di bawah mereka. Sistem SeGu juga diceritakan mengakomodir keahlian informal, seperti olah raga, bela diri, seni, musik, bahasa serta keterampilan lainnya.
Application Information Will Show Up Here
Squline
SquLine merupakan sebuah layanan atau platform belajar bahasa asing secara online yang mengunggulkan metode pembelajaran online private atau 1-on-1 dengan guru profesional dengan konten pembelajaran multimedia. Selain dari Indonesia, SquLine mengklaim juga telah memiliki pengguna dari berbagai negara, seperti Filipina, Tiongkok, Thailand, dan Amerika Serikat.
Sesuai dengan namanya, kelas virtual ini “menumpang” teknologi video conference yang disediakan oleh berbagai platform penyedia layanan video call seperti Skype, TeamViewer, dan juga GTalk. Dibantu dengan fitur Sharing Screen dan White Board, peserta kursus kelas virtual tentu akan merasakan pengalaman layaknya belajar di ruang kelas secara tatap muka namun tetap dapat dilakukan dimana saja. Selain itu, untuk melengkapi layanan kursus bahasa asingnya, Squline juga akan menghadirkan berbagai Learning Kit yang dapat menunjang proses belajar mengajar.
Sukawu
Sukawu merupakan sebuah “one-stop-solution” platform yang berinovatif untuk membantu menyediakan wadah pada masyarakat Indonesia dalam rangka menemukan bakat minat sejak usia dini dengan tujuan untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki oleh tiap individu.
Untuk mencapai tujuan itu, Sukawu memiliki berbagai macam fitur-fitur antara lain, online marketplace yang memberikan akses dengan cepat dan mudah kepada pengguna untuk menemukan informasi mengenai beragam pilihan program kursus, kelas dan tempat pelatihan di segala bidang. Tidak hanya memudahkan melakukan pencarian berdasarkan lokasi, namun pengguna juga dimudahkan dengan adanya pilihan untuk berbagai macam kategori, jenis dan tingkat kursus. Pengguna juga dapat melakukan pembelian kursus yang diminatinya secara instan, aman dan terpercaya melalui sistem pembayaran online gateway yang dapat dilacak oleh pengguna dan penyedia kursus secara real-time.
Sukawu juga memiliki fitur-fitur spesial yang membantu lembaga penyedia kursus untuk dapat mencapai pelajar yang lebih luas dan menjangkau lokasi di seluruh Indonesia serta membangun reputasi dan visibilitas online mereka dengan cara lebih efisien.
Selain itu, Sukawu juga memiliki program pelatihan yang berkelanjutan untuk memberikan inspirasi dan kegiatan mengenai bakat dan minat, pendidikan, pengembangan diri, keterampilan, dan karakter anak yang melibatkan orang tua dan guru.
UtakAtikOtak
UtakAtikOtak sebuah layanan media sosial yang memiliki konsep pelajaran. Tidak seperti media sosial kebanyakan yang menempatkan berbagi momen dan status sebagai fitur utama, UAO menempatkan kuis sebagai fitur utama mereka. Di fitur ini para pengguna bisa membuat dan juga menjawab soal. Setiap berhasil menjawab soal dengan benar pengguna akan diberikan poin yang bisa diakumulasikan untuk ditukarkan dengan berbagai macam hadiah yang sudah disiapkan.
Application Information Will Show Up Here
Zenius
Solusi-solusi yang ditawarkan oleh Zenius ialah membantu pelajar mempersiapkan diri menghadapi tes masuk perguruan tinggi, menghadapi ujian nasional, ujian-ujian sekolah, serta tools belajar yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun secara online. Format-format pembelajaran yang disediakan melingkupi situs pembelajaran interaktif, video tutorial, modul digital (e-book), dan juga bimbingan belajar offline.
Zenius berangkat dari fakta bahwa proses kegiatan belajar mengajar secara konvensional sangat membatasi ruang gerak pengajar yang berkualitas untuk menjangkau 60 juta anak usia pelajar di seluruh Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi kini menjadi medium penyampaian informasi untuk menghadirkan pendidikan berkualitas yang lebih merata dengan biaya yang cenderung lebih terjangkau.
Lahir dari ajang challenge Dicoding, Mejakita menghadirkan konsep platform interaktif yang dirancang khusus sebagai ruang bagi siswa-siswi di Indonesia untuk berbagi ilmu dan saling belajar bersama. Konsepnya menawarkan kemudahan mempelajari sebuah mata pelajaran langsung bersama siswa yang cukup ahli di bidangnya. Mejakita sendiri didirikan oleh 10 orang anak muda.
“Kami percaya setiap anak bangsa bisa membuat perubahan untuk kemajuan Indonesia. Tekad ini diawali dengan berbagi apa yang kita miliki dan dengan melayani sesama, MejaKita adalah langkah pertama kami dalam berbagi, melayani, dan mewujudkan cita-cita membangun bangsa yang cerdas, berwawasan, dan mandiri,” kata CEO & Co-Founder MejaKita Aktsa Efendy.
Saat ini MejaKita sudah menyajikan materi dari empat mata pelajaran untuk tingkat menengah pertama (SMP), yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Penyajian materi dilakukan secara tematis dan dilengkapi dengan forum diskusi yang dapat dimanfaatkan untuk tanya-jawab. MejaKita juga menyediakan fitur “Tanya PR” untuk memudahkan pengguna dalam bertanya soal pekerjaan rumah (PR) langsung dengan para kontributor MejaKita.
Ke depannya akan ditambahkan dan dikembangkan pula mata pelajaran lainnya di Mejakita, khususnya untuk tingkat dasar (SD) dan menengah atas (SMA).
Difasilitasi secara menyeluruh oleh Dicoding
Demi mewujudkan visi dan misi Mejakita, Dicoding memberikan dukungan berupa pengembangan secara menyeluruh. Dicoding adalah platform online yang menghubungkan kebutuhan publik akan teknologi dengan keahlian para developer di Indonesia.
“Kami bangga dapat bekerja sama dan mendukung tim MejaKita dalam mewujudkan ide membuat platform belajar-mengajar interaktif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata CEO Dicoding Narenda Wicaksono.
Saat ini Mejakita bisa diakses di desktop dan versi mobile web. Anda yang ingin berbagi pengetahuan dan membantu lebih banyak anak-anak Indonesia, bisa langsung melakukan pendaftaran dengan menggunakan email atau mengkoneksikan akun Facebook dan Google. Seluruh materi pelajaran di MejaKita tidak berbayar dan disajikan dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dicerna.