Tag Archives: mekar

Pendanaan Sosial Mekar Impact Fund

Mekar Bidik Dana 1,4 Triliun Rupiah untuk Program “Impact Fund”

Mekar sebagai platform fintech lending yang fokus menciptakan dampak sosial, akan melakukan penggalangan dana melalui program Mekar Impact Fund di tahun 2019. Mereka menargetkan dapat mengantongi dana hingga Rp1,4 triliun lewat program tersebut.

COO Mekar Pandu Aditya Kristy mengungkapkan, pihaknya ingin meningkatkan pertumbuhan usaha di sektor yang lebih besar, tidak hanya terpaku pada skala mikro atau UKM. Terlebih masih banyak sektor bisnis di Indonesia yang jika dikembangkan dapat memberikan dampak luas dan lebih baik.

Maka itu pendanaan dari Mekar Impact Fund akan dialokasikan untuk enam sektor terpilih, antara lain clean energy, food and agriculture, recycle and eco-materials, healthcare, education, serta financial inclusion.

Sebagaimana diketahui, impact fund tidak berorientasi pada imbal hasil, tetapi dampaknya terhadap lingkungan. Mekar akan memilih perusahaan penerima investasi (investee) berdasarkan dampak terbesar yang dapat ditawarkan. Dengan demikian, dana tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.

“Target pengumpulan dana sebesar $50-100 juta, dan akan disalurkan ke 20-25 perusahaan. Jadi, rata-rata per sektor mendapat alokasi $8 juta. Rencananya [Mekar Impact Fund] akan jalan setelah Pilpres selesai, yaitu di kuartal kedua 2019,” ungkap Pandu.

Lebih lanjut, Pandu menjelaskan pelaku usaha dapat terhubung langsung dengan para investor. Nantinya, perusahaan akan memberikan opsi produk kepada calon investee, yang kemudian dapat dianalisis sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

Ada tiga opsi yang ditawarkan para investee, yaitu revenue sharing loan, bridge loan (mezzanine loan), dan venture debt (berdasarkan surat utang yang dapat dikonversi dalam bentuk kepemilikan saham).

Sementara pengumpulannya sendiri dapat dilakukan dengan sejumlah metode, seperti equity fund (filantropi/family office/investor), performance debt (pemerintahan/financial institution soft loan fund), dan grant fund (NGO/filantropi/CSR perusahaan besar). Perlu dicatat, pendanaan dapat berupa mata uang rupiah atau dolar.

Menurut Pandu, skema bisnis yang ditawarkan akan menarik bagi semua stakeholder. Pasalnya, Mekar Impact Fund menawarkan bunga dasar rendah bagi perusahaan investee, serta dampak sosial dan lingkungan yang lebih efisien dan terukur. Mekar juga memiliki perhitungan IRR di angka 16-22 persen p.a.

“Karena bunga dasar kami rendah, para investee dapat fokus ke bisnis agar bisa dorong omzet dan memberikan bagi hasil. Dengan begitu, perusahaan yang memberikan dampak sosial dan lingkungan dapat tumbuh bersama. Jika omzet tumbuh, dampak positif yang diberikan otomatis melebar jangkauan areanya dan jumlahnya.”

Saat ini Mekar telah menyalurkan total pinjaman sebanyak Rp100 miliar kepada 43.161 peminjam di Indonesia. Dengan total 48.000 jumlah pinjaman, rata-rata dana yang disalurkan berkisar Rp2,5-3,5 juta. Di tahun depan, Mekar akan menambah jumlah lending partner, tidak hanya dari koperasi simpan pinjam saja.

Amar Bank and Mekar partnered up to provide funding for the selected SMEs

Amar Bank Partners with Mekar to Facilitate Funding for SMEs

Amar Bank set an agreement with PT Mekar Investama Sampoerna (Mekar) in running a p2p lending service to distribute credit facility for some MFI (Micro Financial Institution) in Indonesia. Amar Bank’s support supposes to help SMEs’ business development through Mekar’s partners in all regions throughout Indonesia.

In fintech industry, Amar Bank has Tunaiku as a leading product, while Mekar is a fintech company that facilitates borrowers with lenders known as peer-to-peer (p2p) lending. Furthermore, Mekar will partner up with positive and potential MFI in need for investors to provide loans for its SMEs. In this position, Mekar expects the partnership to help SMEs development.

“This time, Amar Bank pairs with Mekar in distributing funds into some MFIs. Funding will be distributed to thousands of SMEs in some cities in Indonesia. We’ll continue to evaluate the potential to provide banking access for customers in need.” Vishal Tulsian, Amar Bank’s Managing Director, said.

This funding will be distributed to its two partners, Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) and Koperasi Abdi Kerta Rahardja (AKR). Both are said to acquire more than a hundred thousand borrowers of SMEs from all over Indonesia.

In the process, Mekar will take a role as a marketplace that also monitoring fund distribution for the selected borrowers.

“It’s an honor for a fintech company as Mekar to be partnered with Amar Bank, a bank with one of the leading technology in Indonesia,” Thierry Sanders, CEO of Mekar, said.

The partnership is Amar Bank’s attempt to increase access towards their lending service. Tulsian added, in 2018, Amar Bank will be focused on two products, conventional and digital lending. The team is also committed in supporting the financial institution, including MFI, as an effort to facilitate people in need for fast and on-point funding.

“It [fast and on-point distribution] is supported with administration process that accessible and convenient transaction in banking. With an objective to provide funding for SMEs, it means that we can also help to fasten the distribution for the right target,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Amar Bank dan Mekar bermitra untuk memberikan pendanaan ke UKM terpilih

Amar Bank Bermitra dengan Mekar, Mudahkan UMKM Mendapatkan Dana

Amar Bank dan PT Mekar Investama Sampoerna (Mekar) sepakat menjalin  kerja sama demi menjalankan layanan pinjaman peer-to-peer untuk menyalurkan fasilitas kredit kepada sejumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia. Dukungan realisasi penyaluran dana Amar Bank diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha UMKM melalui Lembaga Keuangan Mikro mitra usaha Mekar di berbagai wilayah di Indonesia.

Di industri teknologi finansial, Amar Bank mempunyai produk unggulan yakni Tunaiku, sedangkan Mekar merupakan perusahaan teknologi finansial yang membantu mempertemukan peminjam dengan pemodal atau disebut juga peer-to-peer lending. Mekar selanjutnya akan menjalin kerja sama dengan LKM yang dipandang sehat, memiliki potensi untuk tumbuh dan membutuhkan investor untuk memberikan pinjaman atas UMKM yang dibina LKM tersebut. Dengan posisinya sekarang, Mekar berharap kerja sama seperti ini bisa mendukung pertumbuhan UMKM.

“Kali ini, Amar Bank menggandeng Mekar dalam menyalurkan dana kepada beberapa Lembaga Keuangan Mikro. Penyaluran dana ini nantinya akan diteruskan kepada ribuan UMKM yang berada di beberapa kota di Indonesia. Kami akan terus mengevaluasi peluang untuk menyediakan akses perbankan bagi nasabah yang membutuhkan,” ungkap Managing Director Amar Bank Vishal Tulsian.

Nantinya penyaluran dana dari Amar Bank ke Mekar akan diteruskan ke dua mitra usaha bisnisnya, yakni Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) dan Koperasi Abdi Kerta Rahardja (AKR). Keduanya disebut telah membina lebih dari ratusan ribu peminjam UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam prosesnya, Mekar akan berperan sebagai marketplace yang juga akan melakukan proses pemantauan penyaluran dana kemitraan kepada para peminjam yang telah mendapatkan bantuan penyaluran dana.

“Adalah sebuah kehormatan bagi perusahaan fintech seperti Mekar untuk bekerja sama dengan Amar Bank, salah satu bank paling terdepan dalam bidang teknologi di Indonesia,” terang CEO Mekar Thierry Sanders.

Kerja sama ini merupakan salah satu cara Amar Bank meningkatkan akses terhadap layanan permodalan mereka. Vishal menambahkan, di tahun 2018 ini Amar Bank akan lebih fokus ke dua produk milik Amar Bank, yakni peminjaman konvensional dan digital. Pihaknya juga memiliki komitmen untuk melakukan dukungan ke institusi keuangan, termasuk LKM, sebagai upaya menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dengan cepat dan tepat sasaran.

“Hal tersebut [penyaluran yang cepat dan tepat sasaran] didukung dengan proses administrasi yang mudah diakses dan kenyamanan bertransaksi dengan pihak perbankan. Dengan tujuan pemberian dana kepada UMKM artinya kita dapat juga membantu percepatan penyaluran dana ke sasaran yang tepat,” tutup Vishal.

Platform P2P Lending Mekar Kini Rambah Layanan Crowdfunding

Platform P2P lending Mekar melakukan ekspansi bisnis dengan meluncurkan produk baru yang bergerak di bidang urunan dana (crowdfunding). Produk ini akan menyasar perusahaan skala kecil dan menengah sebagai target penerima dana.

Solusi ini dihadirkan untuk mendukung bisnis dalam mencari alternatif dukungan bisnis secara finansial. Pemberi dana pun memiliki alternatif investasi lainnya di luar peer-to-peer lending.

Setiap bisnis yang dipajang dalam platform Mekar, telah melalui proses seleksi. Persyaratannya tidak ada yang khusus, minimal bisnis tersebut sudah berjalan selama satu tahun, menunjukkan performa bisnis dan produksi yang baik.

“Kami hanya memilih perusahaan dengan bisnis yang sudah bertumbuh, produknya inovatif, ada dampak sosial, dan memilih bisnis yang ramah lingkungan. Tidak ada aturan khusus,” terang COO Mekar Pandu Aditya Kristy, Kamis (16/11).

Secara model bisnis, bisnis yang berhasil lolos dalam seleksi Mekar mendapat kesempatan selama 30 hari untuk memulai proses pengumpulan dana. Apabila dalam kurun waktu tersebut target dana belum tercapai, Mekar akan mengembalikan kembali ke pemilik bisnis apakah mau diperpanjang atau berhenti.

Bila berhenti, seluruh dana yang sudah terkumpul akan dikembalikan ke pemberi dana tanpa ada potongan biaya.

Ada dua skema model pendanaan yang bisa dipilih pemilik bisnis, yaitu bagi hasil dan pre-order. Dalam skema bagi hasil, pemberi dana yang menginvestasikan uangnya untuk mendukung sebuah campaign dari suatu bisnis akan memperoleh pembayaran secara periodik. Besarannya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan yang dicatatkan oleh bisnis tersebut.

Sedangkan untuk pre-order, pemilik bisnis dapat menggunakannya untuk mencari pembeli produk mereka lewat situs Mekar. Penerima dana akan menerima produk dengan harga yang lebih murah dari harga ritelnya. Dengan skema ini, pemilik bisnis akan terbantu dalam menutupi biaya produksi dalam jumlah besar.

Adapun, untuk sementara platform Mekar terdapat tiga perusahaan yang melakukan crowdfunding, yakni printer 3D BB-130 dari BikinBot, startup manajemen keuangan Akun.biz, dan sepeda unik berbahan bambu Ewabi Bookit. Untuk BikinBot dan Ewabi, skema pembayaran yang ditawarkan adalah pre-order sementara Akun.biz menawarkan pembagian hasil pendapatan dari penjualan.

Target dan rencana bisnis Mekar

Untuk layanan P2P lending Mekar, ditargetkan sampai akhir tahun ini dapat menyalurkan dana sebesar Rp25 miliar. Adapun hingga November 2017, perusahaan mengklaim telah menyalurkan dana sebesar Rp20 miliar.

Disebutkan bahwa angka tersebut sebenarnya telah mencapai target yang ditentukan perusahaan, kendati layanan ini baru resmi operasional pada Februari 2017.

Dana yang sudah disalurkan tersebut, digunakan untuk membantu 9 ribu pemilik bisnis mikro dengan rerata pinjaman antara Rp1 juta sampai Rp2 juta. Untuk kontributor penyaluran dana, Mekar bermitra dengan dua koperasi, yaitu Koperasi Komida dan Koperasi Abdi Kerta.

Selain menggunakan dana P2P lending untuk penyaluran dana, Mekar juga bermitra dengan Indosurya Finance sebagai pihak investor.

Untuk tahun depan, CMO Mekar Randy Gunadi menuturkan pihaknya menargetkan dapat tumbuh 10 kali lipat menjadi Rp200 miliar. Strategi yang akan dilakukan adalah memperbanyak mitra lender, perusahaan akan menyasar BPR selain koperasi. Ditargetkan sampai akhir tahun depan akan menambah delapan mitra baru.

Randy juga menuturkan bahwa tahun depan perusahaan mulai berencana melepas saham maksimal 25% untuk investor baru. Investor ini terkait penggalangan dana yang rencananya akan dilakukan perusahaan. Selama ini, Mekar menggunakan dana dari Yayasan Putera Sampoerna untuk operasionalnya.

“Sampai hari ini dana yang kami pakai berasal dari Yayasan Putera Sampoerna. Mekar tidak menutup, malah membuka. Hanya saja tidak agresif mencarinya karena belum fokus ke sana dan dana kami masih tercukupi sampai tahun ini. Untuk tahun depan kami berencana mulai melepas saham maksimal 25% kepada investor baru,” pungkas Randy.

Mengenai Platform P2P Lending Mekar dan Targetnya dalam Menciptakan Dampak Sosial

Ada sedikit yang berbeda antara perusahaan fintech Mekar besutan Yayasan Putera Sampoerna dengan perusahaan fintech lainnya yang bergerak di bisnis P2P Lending. Yakni, Mekar memiliki fokus khusus mengedepankan misi menciptakan dampak sosial untuk keberlangsungan bisnis UMKM di Indonesia. Hal ini menjadi alasan khusus mengapa Yayasan Putera Sampoerna mendirikan Mekar pada 2010.

Sampoerna memiliki empat pilar misi sosial yang ingin dituju untuk setiap programnya, mulai dari pendidikan, perempuan, kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja, kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam. Mekar didirikan sesuai dengan pilar ketiga yakni kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja.

Bentuknya memang seperti program CSR, akan tetapi Mekar sedari awal sudah didesain untuk mampu menghidupi dirinya sendiri. Makanya semua program di Mekar selalu mengarah ke bisnis agar dapat berjalan secara berkelanjutan serta bisa terus menciptakan dampak sosial.

Awal model bisnis Mekar

Tampilan situs Mekar
Tampilan situs Mekar

Mekar diklaim sempat mempopulerkan model bisnis P2P Lending pada pertengahan 2013 lewat program Mekar Entrepreneur Network. Kala itu Mekar meluncurkan platform digital Mekar Exchange, Mekar mengubah perannya menjadi mediator antara wirausahawan, mitra organisasi dan investor.

Dalam program tersebut, berhasil menghimpun 3 ribu wirausahan dan 300 investor. Mekar memfasilitasi terjadinya lebih dari 30 kesepakatan kerja antara kedua belah pihak. Kemudian tercipta lebih dari 150 lapangan kerja baru.

Namun dalam perjalanannya, platform tersebut ditunda karena pada saat itu platform P2P Lending belum siap diterima masyarakat. Mekar pun melakukan pivot bisnis hingga akhir tahun lalu dengan mengucurkan pinjaman langung kepada para pengusaha UMKM dari kocek sendiri.

Pencapaiannya cukup memuaskan, Mekar telah membina dan memberi bantuan modal kepada 766 pengusaha UMKM tersebar di Jabodetabek. Jumlah pinjaman yang sudah tersalurkan terhitung dari Desember 2015 hingga Agustus 2016 mencapai Rp39 miliar.

Model bisnis itu pun akhirnya juga dihentikan karena dinilai scale up-nya bakal butuh waktu yang lama. Mengingat Mekar harus berinteraksi secara langsung dengan para calon debitur.

“Pada saat itu, kami memberikan modal dengan dana dari Sampoerna. Model itu untuk scale up-nya lama karena harus interaksi langsung, sehingga butuh banyak biaya. Dana pun dari modal sendiri, bakal sampai kapan bertahannya. Makanya model bisnis yang paling pas adalah P2P Lending,” ujar COO Mekar Pandu Aditya Kristy kepada DailySocial.

Ketika Mekar memutuskan untuk kembali menekuni P2P Lending, sambung Pandu, dilihat dari kondisi tingkat penggunaan masyarakat terhadap internet dan media sosial semakin tinggi. Lagipula, sudah ada pemain fintech sebelumnya yang terjun duluan ke segmen P2P Lending.

Timing-nya sudah pas, apalagi OJK sudah mengeluarkan POJK Nomor 77 tahun lalu. Makanya kami memutuskan untuk kembali menekuni kembali.”

Diferensiasi dengan pemain lain

Ketua Komida Slamet Riyadi dan CEO Mekar Thierry Sanders / Mekar
Ketua Komida Slamet Riyadi dan CEO Mekar Thierry Sanders / Mekar

Sebenarnya, Mekar baru diluncurkan pada Februari lalu. Hadirnya Mekar, tentunya membuat bertambahnya jumlah pemain fintech P2P Lending di Indonesia, lambat laun tingkat kompetisi pun akhirnya muncul. Mekar membawa semangat penciptaan dampak sosial, menjalankan model bisnis yang agak berbeda dengan kebanyakan lainnya. Mekar menggandeng microfinance institution (MFI) sebagai mitra untuk penyaluran dana ke pihak peminjam dana (borrower).

Saat ini Mekar sudah menggandeng tiga koperasi, diantaranya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati, Koperasi Mitra Dhuafa (Komida), dan Koperasi Abdi Kerta Raharja. Model bisnis ini dijelaskan oleh Pandu lebih tepat sasaran karena pihak koperasi bersentuhan langsung dan paling mengerti kondisi anggotanya.

Koperasi dipilih karena mereka sudah membangun jaringan seluruh Indonesia, tidak hanya memberi pinjaman tapi juga melakukan pendampingan demi memastikan uangnya dipakai untuk kebutuhan usaha. Mereka juga dapat bertindak sebagai pendana (lender) dengan dana bersumber dari Mekar atau menjadi penghubung untuk anggotanya yang ingin peminjam di Mekar.

Sebenarnya menjadi mitra MFI dari Mekar tidak harus koperasi saja, terbuka untuk semua institusi. Hanya saja ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi, seperti tidak fokus ke pinjaman konsumtif, harus dukung bisnis sosial, memiliki kredit macet yang kecil, dan lain sebagainya.

“Kami terbuka untuk semua [menjadi mitra MFI]. Akan tetapi, kami tidak ingin ber-partner yang fokus ke pinjaman konsumtif karena ini tidak sejalan dengan visi Mekar. Kami ingin memastikan profit yang di-generate bisa menghidupi perusahaan tersebut, bisa sustain, dan dampak sosialnya secara berkelanjutan.”

Imbal hasil di bawah kompetitor

Karena misi yang dibawa Mekar adalah dampak sosial, maka bisa dibilang orientasi investasi untuk para pemilik dana bukan hanya menonjolkan untung saja. Besaran imbal hasil yang ditawarkan Mekar terbilang cukup rendah dibandingkan kompetitor, yakni 9%-10% per tahun. Sementara, kompetitor menawarkan kisaran imbal hasil yang jauh lebih menggiurkan antara 10%-15%, bahkan ada yang sampai 20% per tahun.

“Kami tidak percaya bila misinya ingin membantu UMKM dengan menerapkan bunga yang tinggi. Return tinggi itu ujung-ujungnya yang harus menanggung adalah debitur, mereka akan jadi berat saat mencicilnya dan potensi default-nya makin tinggi, bisnisnya pun jadi tidak sustain.”

Agar makin menarik dimata para calon pendana, maka pihak Mekarpun memolesnya dengan membandingkan antara besar imbal hasil investasi di Mekar dengan menaruh di deposito bank. Mekar pun menawarkan kemudahan besaran nominal yang bisa diinvestasikan, minimal Rp1 juta sudah bisa menjadi investor.

Adapun besaran dana pinjaman yang ditawarkan Mekar untuk per pinjaman berkisar antara Rp1 juta sampai Rp50 juta.

Hingga kini, Mekar sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp279 juta untuk 52 pinjaman. Jumlah lender yang sudah dihimpun sebanyak 65 orang dari kalangan individu.

“Kalau ingin mengejar untung tinggi, silahkan ke platform lain. Namun bagi yang ingin menciptakan dampak sosial bisa investasi ke kami. Kami menawarkan kecepatan, fleksibiltas, dan rate yang lebih tinggi dengan deposito bank.”

Target Mekar tahun ini

Pandu mengungkapkan pada bulan depan pihaknya akan meluncurkan layanan baru dengan semangat ingin menciptakan lapangan kerja. Sayangnya, dia enggan membeberkan lebih detil tentang rencana tersebut. Dia hanya bilang layanan ini akan terintegrasi dengan sistem keuangan dan bisa melibatkan sektor formal.

“Nanti akan dijelaskan lebih detil saat peluncuran bulan depan.”

Untuk rencana bisnis lainnya, Mekar menargetkan setidaknya dalam paruh pertama di 2017 dapat menghimpun 1.000 investor dari berbagai kalangan individu dan institusi. Sementara untuk jumlah pinjaman yang tersalurkan diharapkan dapat menyentuh angka Rp100 miliar sebelum tutup tahun.

Mekar dan Komida Bekerja Sama Perluas Sumber Pendanaan Usaha bagi Perempuan

Baru-baru ini platform P2P Lending milik Putera Sampoerna Foundation Mekar dan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) telah menandatangani perjanjian tentang pinjaman online. Lewat teken kerja sama ini, keduanya membuka peluang bagi pemodal untuk memberikan pinjaman kepada kaum perempuan yang berada di area pedesaan dalam memenuhi kebutuhannya terhadap likuiditas sebagai modal usaha.

Mekar (PT Sampoerna Wirausaha) adalah platform P2P Lending yang sahamnya dimiliki Putera Sampoerna Foundation, Michelle Sampoerna, Michael Sampoerna dan Putera Sampoerna. Mekar didirikan sejak 2010 silam, awalnya adalah situs donasi, namun pivot menjadi layanan P2P Lending.

Sementara itu, Komida adalah koperasi pendana terbesar di Indonesia dari usaha kecil yang dijalankan oleh kelompok ibu rumah tangga, telah beroperasi sejak 2004. Anggotanya mencapai 375 ribu orang dengan jaringan 150 kantor di seluruh Indonesia. Secara historis, tingkat pengembalian anggota Komida sangat baik, lebih dari 99% di antara mereka membayar tepat waktu.

“Selama ini Komida telah terbukti memiliki program yang fantastis untuk membiayai kaum perempuan di area pedesaan yang memiliki usaha kecil. Lebih dari 99% anggota membayar tepat waktu,” ujar CEO Mekar Thierry Sanders dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Dalam lingkup kerjanya, Komida akan lakukan seleksi, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta memberi pendanaan (atau pinjaman) bagi kaum perempuan. Pinjaman ini akan ditampilkan secara online di platform Mekar. Pemodal dengan akses internet dan memiliki rekening bank atau tabungan dapat mengakses Mekar untuk memilih dan mendanai usaha kecil, sekaligus berinvestasi.

Ketua Komida Slamet Riyadi dan CEO Mekar Thierry Sanders / Mekar
Ketua Komida Slamet Riyadi dan CEO Mekar Thierry Sanders / Mekar

Adapun imbal hasil yang ditawarkan rata-rata adalah 10% per tahun, hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan bunga deposito di bank. Mekar berkomitmen akan terus menambahkan sekitar 100 pinjaman usaha kecil baru di platformnya setiap minggu untuk pemodal investasikan.

Komida dan Mekar memiliki cadangan untuk menjamin pinjaman yang diinvestasikan oleh pemodal. Pinjaman yang tersedia berkisar antara Rp3 juta hingga Rp25 juta. Sejauh ini dengan mengadopsi sistem Grameen Bank, Komida telah memberi pinjaman lebih dari Rp2,5 triliun kepada anggotanya.

“Kemitraan dengan Mekar akhirnya akan menyatukan kaum perempuan di kelas menengah yang benar-benar membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka sehingga dapat menyokong keluarganya masing-masing,” kata Ketua Komida Slamet Riyadi.

Kemitraan dengan Mekar, juga memungkinkan Komida untuk meningkatkan pendanaan sekaligus mengurangi biaya pendanaan, yang (umumnya) didapatkan dari sumber dana lainnya atau bank.

Bagi Mekar, kemitraan ini jadi langkah perusahaan untuk memasuki jaringan yang lebih besar untuk merangkul lebih banyak UKM Indonesia. Pasalnya, UKM yang dimiliki dan dijalankan oleh kaum perempuan adalah pergerakan yang kuat di Indonesia.

Unit pembiayaan Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) dalam laporannya di 2016 menyebut bahwa sebanyak 51% UKM Indonesia dimiliki dan digerakkan oleh perempuan.

Selain itu, lebih banyak pengusaha perempuan sekitar 44% dari total pengusaha di Indonesia yang membutuhkan pendanaan dengan cara meminjam dana tunai untuk bisnis mereka.

Ke depannya, Mekar akan melakukan kemitraan dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga pemodal akan memiliki sektor bisnis yang beragam untuk dibiayai.