Tag Archives: merged reality

Microsoft Gandeng Intel Untuk Memprakarsai Project Evo, Apa Itu?

Intel serta Microsoft adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan  dari perkembangan teknologi, dan kita telah menyaksikan sendiri pesatnya perubahan dan bagaimana transisi tersebut berkaitan erat dengan perilaku konsumen. Ambil contohnya RealSense. Awalnya teknologi ini dirancang untuk PC, tapi kini ia juga diimplementasikan ke drone agar mereka bisa melihat secara 3D.

Melihat potensi pencapaian besar yang menanti di masa depan, kedua raksasa teknologi itu memutuskan untuk bergandengan tangan. Dalam ajang Windows Hardware Engineering Community di kota Shenzhen, Microsoft mengumumkan program kolaborasi bersama Intel untuk ‘mengawinkan’ inovasi paling esensial di bidang hadware, software dan layanan kedua perusahaan demi menciptakan terobosan-terobosan besar selanjutnya. Prakarsa ini mereka namai Project Evo.

Microsoft dan Intel berharap, dengan melangkah bersama, mereka bisa membuat lompatan di segmen gaming, mixed reality, asisten pribadi digital Cortana dan Windows Hello. Project Evo sendiri merupakan bagian dari upaya Microsoft bersama para partner mengevolusi kapabilitas PC ke tingkatan selanjutnya – dengan sistem keamanan yang lebih canggih, selalu terkoneksi, efisien dalam penggunaan listrik, serta usaha me-mainstream-kan kecerdasan buatan.

Ada empat hal yang jadi target Microsoft dan Intel:

  • Menyempurnakan sistem komunikasi jarak jauh di Cortana sehingga Anda bisa bertanya ataupun memintanya menyanyikan lagu dari seberang ruangan.
  • Melakukan inovasi di ranah eSport, broadcasting, memantapkan dukungan resolusi 4K, HDR, wide color gamut, audio spasial, dan membubuhkan koneksi Bluetooth native di controller Xbox.
  • Menyediakan solusi pengaman untuk memproteksi perangkat dari malware dan ancaman hacking, serta meningkatkan kecanggihan sistem pengesahan biometrik dengan Windows Hello, ditambah dukungan Microsoft Intelligent Security Graph serta analisis dari Intel.
  • Merakyatkan pengalaman mixed reality lewat produk head-mounted display serta PC yang terjangkau, dalam upaya menyatukan konten virtual dengan objek di dunia nyata.

Untuk poin terakhir di atas, Microsoft dan Intel sudah menyusun langkah-langkahnya. Pertama-tama mereka meminta persetujuan pemerintah Tiongkok agar developer dan konsumen di China bisa mulai menggunakan HoloLens di paruh pertama tahun 2017. Kedua perusahaan juga telah membagikan spesifikasi headset mixed reality ke para partner seperti Asus, Dell, HP serta Lenovo.

Project Evo 1

Selanjutnya, ada puluhan ribu app yang siap digunakan (termasuk juga video 360 derajat), lalu headset kabarnya akan tersedia bagi para developer di ajang Game Developers Conference 2017.

Sumber: Blog Windows.

Intel Perkenalkan VR Headset dengan Konsep Merged Reality

Raksasa teknologi Intel baru-baru ini memperkenal virtual reality headset. Masih berupa prototipe dan dijuluki Project Alloy, headset ini unik karena mengusung konsep “merged reality“.

Merged reality gampangnya bisa dianggap sebagai kebalikan dari augmented reality. AR seperti yang kita tahu dari game Pokemon Go bisa memproyeksikan objek virtual ke dunia nyata. Merged reality di sisi lain sanggup memproyeksikan objek nyata ke dalam dunia virtual.

Dalam kasus Project Alloy, headset ini telah dibekali dengan sepasang kamera 3D Intel RealSense, memungkinkannya untuk mendeteksi pergerakan tangan dan jari-jari pengguna secara real-time. Pada prakteknya, pengguna bisa memanipulasikan objek virtual menggunakan tangannya, tanpa bantuan controller sama sekali.

Contoh penerapan merged reality pada Project Alloy / Intel
Contoh penerapan merged reality pada Project Alloy / Intel

Saat didemonstrasikan di ajang Intel Developer Conference, tampak bahwa teknologi yang digunakan Project Alloy sejauh ini masih belum begitu sempurna. Proyeksi tangan pengguna di dalam dunia virtual terlihat pixelated dan hanya akan muncul ketika berada di bagian tengah pandangan pengguna.

Kendati demikian, potensi penggunaannya sangat luas, seperti bisa dilihat dari kemampuannya memproyeksikan wajah seseorang yang berdiri di depan pengguna ke dalam dunia virtual secara real-time. Project Alloy juga bisa beroperasi secara nirkabel, mengingat ia memiliki unit baterainya sendiri.

Project Alloy juga bisa memproyeksikan wajah seseorang di hadapan pengguna secara real-time / Intel
Project Alloy juga bisa memproyeksikan wajah seseorang di hadapan pengguna secara real-time / Intel

Namun sayang Project Alloy sepertinya tidak akan diteruskan hingga menjadi produk untuk konsumen umum dalam waktu dekat. Intel lebih memilih menawarkan teknologi yang dipakai Project Alloy ke pabrikan lain yang tertarik mulai tahun depan.

Sumber: TheNextWeb dan BBC.