Tag Archives: Mesty Ariotedjo

Tentang Anak Dikabarkan Kantongi Pendanaan Lanjutan dari Surge, Insignia, Venturra, dan Investor Lainnya

Startup parenting Tentang Anak dikabarkan kembali mengantongi pendanaan awal yang dipimpin oleh SEA Surge Ventures (SURGE). Kemudian, investor terdahulu Insignia Ventures serta angel investor Mohammed Alabsi (Eks CTO Bukalapak dan Amazon) dan Herman Widjaja (CTO Tokopedia dan Eks Facebook) kembali berpartisipasi pada putaran kali ini.

Berdasarkan data yang telah dilaporkan ke regulator, sejumlah investor baru ikut berpartisipasi di antaranya adalah PT Nusa Jaya Cipta (Venturra Discovery), PT Paragon Beneva Investama (ParagonCorp), Goodwater Genesis, Soil ventures, dan Bidakara Legacy. Total nilai pendanaan tercatat sekitar $6,01 juta atau 94 miliar Rupiah.

DailySocial.id telah menghubungi perwakilan Tentang Anak untuk mengonfirmasi kabar pendanaan terbaru ini.

Tentang Anak sebelumnya memperoleh pendanaan awal pada Februari 2022 dari Insignia Ventures dengan nominal yang dirahasiakan. Angel investor ternama lain yang terlibat terdiri dari Cynthia Chaerunnisa (Co-Founder & CMO Kopi Kenangan), Agung Nugroho (Eks CEO Kudo), dan Gita Prihanto (COO Flip & Eks COO Ruangguru).

Tentang Anak didirikan tahun 2020 oleh pasangan suami-istri Mesty Ariotedjo (Co-Founder dan CEO) dan Garri Juanda (Co-Founder). Mesty membawa keahlian dan jaringannya sebagai dokter spesialis anak. Sementara, Garri berpengalaman lebih dari satu dekade pada produk teknologi, pertumbuhan, dan M&A. Sebelum ini, Garri pernah mengawasi berbagai vertikal bisnis, termasuk marketplace dan logistik.

Adapun, aplikasi Tentang Anak menyediakan layanan holistik berupa aktivitas stimulasi anak yang dipersonalisasi, menu nutrisi, pelacak pertumbuhan, konsultasi gratis, dan pelibatan orang tua dalam perkembangan anak, terutama bagi anak usia 0-5 tahun. Aplikasi ini menampilkan informasi yang sangat terkurasi dari jaringan dokter anak, psikolog, pendidik anak, perencana keuangan, dan obgyn.

Memperluas kemitraan

Pada akhir 2022, Tentang Anak memperluas ekosistem layanan dengan meluncurkan Skrining Autisme. Fitur ini ditujukan bagi orang tua Indonesia dalam menjawab keresahan mereka tentang keterbatasan fasilitas klinik di Indonesia untuk diagnosis dan terapi autisme.

Fitur ini merupakan hasil kolaborasi bersama Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), Ahli Neurologi Anak, Advisor Tentang Anak & Founder @AnakkuID. Ia juga menaungi Klinik Anakku yang fokus menyoroti tumbuh kembang dan gangguan perkembangan anak berkebutuhan khusus.

Selain itu, Tentang Anak juga telah menjadi mitra resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), untuk meningkatkan literasi bagi jutaan orang tua terkait pola asuh, kesehatan fisik, juga mental anak usia dini.

Selain Tentang Anak, beberapa platform parenting yang sudah lebih dulu menawarkan layanan serupa di Indonesia adalah Parentalk. Sekadar informasi, Parentalk baru saja mengakuisisi platform edukasi Good Enough Parents, Fammi dan Orami yang telah memperluas layanannya ke ranah parenting.

Application Information Will Show Up Here
Tentang Anak meluncurkan fitur Skrining Autisme secara virtual / Tentang Anak

Aplikasi Tentang Anak Ingin Kembangkan Ekosistem “Parenting” Menyeluruh

Dari tahun 2012 hingga 2035, Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak antara tahun 2020-2030. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk usia produktif yang mencapai 2x lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia. Bonus demografi sendiri ditengarai sebagai keuntungan ekonomi yang disebabkan menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang.

Meskipun begitu, ada banyak faktor yang mempengaruhi bonus demografi, salah satu yang penting adalah generasi muda yang produktif. Tanpa adanya intervensi yang tepat untuk membantu tumbuh kembang anak-anak Indonesia, dikhawatirkan Indonesia tidak akan dapat meraup manfaat maksimal dari bonus demografinya.

Selain itu, fakta bahwa Indonesia memiliki sekitar 80 juta anak dan kurang dari 5000 dokter anak turut menginspirasi seorang dokter spesialis anak, Mesty Ariotedjo dan suaminya yang sudah berkecimpung lama di dunia teknologi, Garri Juanda, untuk mengembangkan ekosistem parenting yang lengkap di Indonesia.

Lahirkan aplikasi Tentang Anak

Pada Februari 2022, mereka meluncurkan aplikasi Tentang Anak dengan visi menyediakan akses mudah untuk informasi dan edukasi terkait tumbuh kembang anak secara optimal. Aplikasi ini diharapkan bisa mendampingi keluarga Indonesia dalam mencetak generasi baru yang lebih baik berawal dari pengasuhan dan pemberian nutrisi yang baik, terutama di 1.000 hari pertama kehidupan, karena 80% perkembangan otak terjadi pada periode tersebut.

Pada masa awal berdirinya, Tentang Anak sudah didukung oleh Insignia Ventures Partners dengan partisipasi beberapa angel investor ternama, seperti Mohammed Alabsi, CTO Tokopedia Herman Widjaja, CMO Kopi Kenangan Cynthia C., Agung Nugroho, dan COO Flip Gita Prihanto.

Aplikasi Tentang Anak menawarkan fitur holistik untuk memenuhi kebutuhan terkait perjalanan tumbuh kembang anak dan keluarga. Beberapa layanan yang ditawarkan termasuk fitur menu MPASI lengkap dengan hitungan nutrisi yang tentunya kredibel karena telah ditinjau oleh para ahli. Selain itu juga ada fitur Ide Stimulasi dengan panduan aktivitas harian untuk si kecil dalam bentuk video singkat.

Dalam aplikasi ini, orang tua juga bisa memonitor perjalanan tumbuh kembang anak, jadwal vaksinasi, serta tanya jawab langsung dengan ahli setiap hari yang telah dipersonifikasi khusus sesuai kebutuhan anak, dilengkapi fitur belanja kebutuhan si kecil.

“Kami berharap dengan menghadirkan fitur-fitur tersebut, kami dapat membantu lebih banyak orang tua, anak, dan pakar anak untuk membina dan mengoptimalkan tumbuh kembang generasi Indonesia selanjutnya. Kami percaya bahwa “dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan anak”, dan kami perlu mendemokratisasikan akses gratis pendidikan orang tua secara merata di Indonesia,” ungkap Mesty.

Fitur Skrining Autisme

Sebelumnya, Tentang Anak telah didaulat sebagai mitra resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), untuk meningkatkan literasi bagi jutaan orang tua terkait pola asuh, kesehatan fisik juga mental anak usia dini.

Kemarin (8/9) Tentang Anak meluncurkan fitur terbaru yaitu Skrining Autisme untuk orang tua Indonesia guna menjawab keresahan mereka tentang keterbatasan fasilitas klinik di Indonesia untuk diagnosis dan terapi autisme.

Fitur ini merupakan hasil kolaborasi bersama Prof. Dr. dr. Hardiono D.
Pusponegoro, Sp.A(K), Ahli Neurologi Anak, Advisor Tentang Anak & Founder @AnakkuID. Beliau juga menaungi Klinik Anakku yang fokus menyoroti isu terkait tumbuh kembang dan gangguan perkembangan anak berkebutuhan khusus. Disajikan dalam bentuk fitur di aplikasi Tentang Anak oleh tim Tentang Anak dan Spesialis Anak, dr. Jennie Dianita Sutantio, Sp. A.

Saat ini WHO memperkirakan 1 dari 160 anak merupakan penyandang autisme. Data dari Kemenpppa menunjukkan bahwa dengan perhitungan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,14 persen, Indonesia memiliki penyandang ASD sebanyak 2,4 juta orang, yang diperkirakan bertambah 500 orang/tahunnya.

Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), Ahli Neurologi Anak, Advisor Tentang Anak & Founder @AnakkuID mengimbau kepada orang tua yang telah mendeteksi tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan anaknya, sebaiknya tidak diam saja atau menunggu kemajuan perkembangan anak dengan sendirinya. Karena mendeteksi dan menangani keterlambatan perkembangan sejak dini akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik.

“Maka dari itu, setelah mendeteksi gangguan anak melalui fitur skrining
autisme di aplikasi Tentang Anak dan mendapatkan hasil bahwa anak mengalami gangguan ASD, orang tua dianjurkan untuk mendiagnosis lebih lanjut jenis gangguan tersebut dengan ahlinya, lalu mengobati apa yang bisa diobati, merujuk terapi yang tepat sesuai dengan diagnosis, konseling dan langkah terakhir untuk rujuk konsultasi selanjutnya,” tambahnya.

Melalui fitur skrining autisme di aplikasi Tentang Anak, orang tua dapat diharapkan lebih mudah memonitor perkembangan persona-sosial anak dengan mengenali gejala atau gangguan awal terkait ASD seperti ketika anak terlambat bicara. Perlu dicatat bahwa fitur ini merupakan skrining awal yang dapat membantu orang tua, tapi tidak untuk menggantikan konsultasi medis dengan ahli. Dengan adanya fitur ini, diharapkan anak dengan autisme dapat terdeteksi lebih dini sehingga lebih cepat diterapi dan perkembangannya lebih optimal.

Pola asuh anak atau parenting merupakan salah satu tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh para orang tua. Selain itu, penting bagi para orangtua untuk mendapat informasi parenting yang kredibel. Saat ini, sudah ada beberapa aplikasi yang dirancang khusus untuk mendampingi orang tua dalam memonitor tumbuh kembang anak.

Selain Tentang Anak, beberapa platform parenting yang sudah lebih dulu menawarkan layanannya di Indonesia termasuk Parentalk, yang baru saja mengakuisisi platform edukasi Good Enough Parents, Fammi dan Orami  yang telah memperluas layanannya ke ranah parenting.

Application Information Will Show Up Here
DailySocial mewawancarai Mesty Ariotedjo / DailySocial

[Video] Dukungan Platform “Tentang Anak” untuk Orangtua dan Anak

DailySocial bersama CEO Tentang Anak Mesty Ariotedjo membahas  bagaimana peran perusahaannya membantu para orangtua mempelajari metode pengasuhan hingga tumbuh kembang anak. Fitur-fiturnya mencakup rekomendasi menu MPASI, panduan aktivitas harian anak, hingga layanan tanya jawab langsung dengan ahli setiap harinya.

Untuk video menarik lainnya seputar strategi bisnis dan kontribusi sejumlah startup di Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi DScussion.

Aplikasi parenting Tentang Anak menutup pendanaan tahap awal dengan nominal dirahasiakan dari Insignia Ventures, dengan partisipasi dari sejumlah angel investor ternama

Aplikasi “Parenting” Tentang Anak Tutup Pendanaan Tahap Awal dari Insignia Ventures [UPDATED]

Aplikasi parenting Tentang Anak menutup pendanaan tahap awal dengan nominal dirahasiakan dari Insignia Ventures, dengan partisipasi dari sejumlah angel investor ternama. Dana segar akan dimanfaatkan untuk memperluas konten dan layanan untuk aplikasi yang baru diresmikan, serta memperkuat tim.

Jajaran angel investor tersebut, di antaranya Mohammed Alabsi (Ex Chief Technology Officer Bukalapak dan Ex Amazon), Herman Widjaja (Chief Technology Officer Tokopedia dan Ex Facebook), Cynthia Chaerunnisa (Co-founder & Chief Marketing Officer Kopi Kenangan), Agung Nugroho (Ex CEO Kudo), dan Gita Prihanto (Chief Operating Officer Flip & ex-COO Ruangguru).

Tentang Anak didirikan pada 2020 oleh dokter spesialis anak Mesty Ariotedjo dan Garri Juanda. Keduanya merupakan pasangan suami-istri dan memiliki spesialisasi masing-masing. Mesty membawa keahlian dan jaringan medisnya ke Tentang Anak. Sementara Garri membawa 11 tahun pengalaman teknologinya dalam produk, pertumbuhan, dan M&A. Dia sebelumnya mengawasi vertikal bisnis marketplace, adtech, dan logistik Tokopedia; dan merupakan salah satu manajer produk non-Jepang pertama Rakuten Jepang.

Co-founder & CEO Mesty Ariotedjo menceritakan gagasannya dalam mendirikan Tentang Anak itu dalam membina keluarga bersama Garri. Saat ini, banyak orang tua di Indonesia yang tidak memiliki akses langsung ke ahli tumbuh kembang anak. Hal ini menginspirasi mereka berdua untuk membentuk ekosistem yang dapat menjembatani jutaan orang tua di Indonesia dengan pakar tumbuh kembang anak terbaik di kelasnya.

“Kami membayangkan Tentang Anak menjadi platform satu atap terdepan dan terpercaya untuk semua kebutuhan orang tua di Indonesia. Kami telah melihat keterlibatan yang tinggi dari komunitas orang tua kami yang berkembang yang menghargai konten dan komunitas terpercaya yang telah kami bangun, dan kami percaya bahwa komunitas kami dapat memperoleh manfaat lebih banyak dari ekosistem layanan lengkap seputar pengasuhan anak,” kata Mesty dalam keterangan resmi, Selasa (8/2).

Aplikasi Tentang Anak saat ini menyediakan layanan holistik berupa aktivitas stimulasi anak yang dipersonalisasi, menu nutrisi, pelacak pertumbuhan, konsultasi gratis, dan pelibatan komunitas bagi orang tua Indonesia dalam segala hal perkembangan anak, terutama untuk anak usia 0 hingga 5 tahun. Aplikasi ini menampilkan informasi yang sangat terkurasi dari jaringan dokter anak, psikolog, pendidik anak, perencana keuangan, dan obgyn.

Tentang Anak juga telah mengumpulkan lebih dari setengah juta pengikut media sosial di berbagai platform dan menjadi akun parenting TikTok nomor 1 yang paling banyak diikuti di Indonesia. Diklaim aplikasi Tentang Anak dalam dua bulan setelah dirilis mampu menduduki posisi ke-3 di App Store untuk kategori Edukasi dan ke-4 di Play Store untuk kategori Parenting.

Tentang Anak berkomitmen untuk memberikan akses pengetahuan parenting dari para ahli terbaik di kelasnya dan produk terbaik bagi 80 juta anak di Indonesia, sehingga generasi masa depan Indonesia dapat mencapai potensi tumbuh kembang yang optimal bahkan sejak usia dini. Tentang Anak akan menambahkan lebih banyak vertikal, yang bertujuan untuk memberikan perjalanan perdagangan yang mulus melalui aplikasinya dalam beberapa bulan mendatang.

Secara terpisah, dalam konferensi pers yang diadakan pekan lalu (11/2), Garri melanjutkan bahwa misi sosial Tentang Anak adalah memberikan edukasi secara gratis karena hak tersebut mutlak di era digital ini. Namun demikian, ia menginginkan agar Tentang Anak menjadi perusahaan berkelanjutan dan memiliki bisnis. Ia dan tim sedang mengeksplorasi strategi berikutnya dan terbuka dengan segala masukan dari para pengguna.

Sejauh ini, monetisasi yang sudah dilakukan Tentang Anak adalah dengan meluncurkan buku fisik untuk anak yang dijual melalui platform e-commerce. Mesty mengaku, buku anak yang dijual saat ini adalah hasil saduran dari buku di luar negeri,  sehingga kurang terlokalisasi.

“Dari kami lihat belum ada buku untuk anak yang sesuai dengan fasenya masing-masing. Ini adalah bagian dari mimpi kita dalam memberikan akses produk terbaik untuk para orang tua,” kata Mesty.

Founding Managing Partner Insignia Ventures Yinglan Tan menekankan peran kunci kepercayaan untuk membangun ekosistem yang kuat bagi pengasuhan anak. Dia bilang, dalam ekonomi internet Asia Tenggara, pihaknya menyadari potensi platform dan komunitas vertikal seputar kebutuhan spesifik konsumen.

Parenting adalah salah satu area di mana kami melihat nilai dari platform vertikal, dan kami melihat Tentang Anak fondasi kepercayaan yang kuat yang penting untuk menjadi platform parenting terkemuka di Indonesia. Startup ini berasal dari latar belakang pendiri yang kuat, saling melengkapi, dan relevan dalam pediatri dan pertumbuhan produk, jaringan profesional mereka yang disegani di bidang utama pengasuhan anak, dan tim alumni unicorn mereka yang terus berkembang yang memiliki pengalaman dalam meningkatkan ekosistem yang berfokus pada konsumen ini,” kata Tan.

Selain sebagai dokter anak pertama yang mendirikan parenting startup, Tentang Anak juga baru saja menyambut kedatangan Presiden Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat ini, Piprim Basarah Yanuarso, dan mantan Presiden IPS Hardiono D. Pusponegoro sebagai dewan penasihat.

“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari tim Tentang Anak sebagai dewan penasihat untuk menciptakan parenting education yang lebih baik bagi orang tua Indonesia. Dalam mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan banyak kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, bahkan individu untuk memastikan generasi penerus kita dapat tumbuh optimal di tengah situasi yang tidak menentu seperti saat ini.” kata Hardiono D. Pusponegoro.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang dibangun di Tentang Anak, untuk menghadirkan pola asuh yang baik dan sesuai dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.” tambah Piprim Basarah Yanuarso.

Tim Tentang Anak / Tentang Anak

Sebelumnya sejumlah aplikasi yang menyasar segmen keluarga juga sempat muncul, di antaranya Fammi, Orami untuk layanan e-commerce (diakuisisi Sirclo), juga kanal media Popmama dari IDN Media.

 

*) Kami menambahkan informasi mengenai angel investor dan penjelasan mengenai strategi monetisasi

Application Information Will Show Up Here

Tahun Depan WeCare Ingin Bisa Bantu Mendanai Hingga 500 Pasien

Sebulan yang lalu kami sempat membahas sebuah layanan yang memfasilitasi  penyaluran bantuan kesehatan melalui kampanye crowdfunding bernama WeCare. Meski usianya masih muda, WeCare punya target untuk dapat mendanai tak kurang sampai 500 pasien di tahun depan. Saat ini layanan WeCare sendiri terdaftar sebagai lembaga nirlaba di bawah Yayasan Pelita Cakrawala Inspirasi yang juga dikenal dengan nama CharityLights.

Adalah mimpi besar Indonesia untuk menciptakan kesehataan yang merata bagi penduduknya dan WeCare bisa dikatakan sebagai layanan yang hadir untuk bantu mewujudkan utopia itu. Melalui kampanye crowdfunding, WeCare coba menjangkau pasien-pasien di daerah terpencil agar bisa mendapatkan akses kesehatan yang layak. Pun demikian, usia layanan ini masih sangat muda. Tak lebih dari tiga bulan.

Sebenarnya upaya crowdfunding untuk menggalang dana dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai bukanlah barang baru di Indonesia. Di ranah global, ada layanan kickstarter yang sudah banyak dimanfaatkan oleh pengembang lokal menggalang dana untuk memulai proyeknya. Sedangkan di ranah lokal, ada KitaBisa dan Wujudkan dengan fokus yang lebih luas di bidang sosial.

Cerita di balik lahirnya WeCare

WeCare / Shutterstock

WeCare merupakan sebuah layanan yang diinisiasi dan dijalankan oleh Yayasan Pelita Cakrawala Inspirasi yang juga dikenal dengan nama CharityLights. WeCare sendiri telah dapat diakses oleh publik sejak 15 Oktober 2015 lalu.

Pada dasarnya WeCare lahir atas inisiasi dari para pendiri CharityLights yang terdiri dari Gigih Septianto (Operations), Alfian Ramadhan (Engineering) dan Samuel Cahyawijaya (Engineering), dibantu oleh anggota tim lainnya dan Mesty Ariotedjo (Medical Operations) yang juga dikenal sebagai seorang musisi dan public figure.

Gigih menjelaskan, “Pengembangan WeCare secara serius dimulai sejak kami bertemu dengan Mesty, seorang dokter dan musisi yang pada tahun 2012 bekerja sebagai dokter di daerah terpencil di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Ide ini telah ia pikirkan sejak bekerja di RSUD Ruteng, satu-satunya rumah sakit daerah yang berada di tiga kabupaten yang meliputi 800.000 penduduk.”

Gigih juga menggarisbawahi beberapa kendala yang penanganan kesehatan menjadi tidak optimal saat itu. Mulai dari minimnya fasilitas kesehatan yang tersedia hingga biaya akomodasi dan transportasi untuk mengakses fasilitas kesehatan yang tidak bisa ditanggung oleh jaminan kesehatan nasional.  Padahal saat itu hampir seluruh penduduk telah memiliki jaminan kesehatan nasional.

“[Melalui WeCAre] Kami berharap dapat membantu memperkuat akses layanan kesehatan yang adil dan merata untuk masyarakat Indonesia terutama di daerah perifer.  Kami juga bercita-cita dapat membangun inovasi layanan kesehatan yang transformatif dan menyeluruh melalui tiga pilar utama kami, [yaitu] Engineering, Business dan Impact,” ujarnya.

Sebelum WeCare berdiri, CharityLights juga telah memiliki sebuh platform sosial bernama PhiRUNthropy . Dengan memanfaatkan aplikasi mobile untuk Windows Phone dan Android, PhiRUNthropy memungkinkan pengguna untuk mengkonversikan jarak mereka ketika berjalan, berlari, atau bersepeda dalam bentuk uang atau donasi.

Cara kerja WeCare dan rencana ke depannya

WeCare / Shutterstock

Pada dasarnya, WeCare bekerja dengan menggalang dana melalui kampanye crowdfunding. Setelah dana yang terkumpul mencapai target untuk pasien tertentu, maka dana tersebut akan segera disalurkan. Menariknya, WeCare berjanji untuk melaporkan segala proses donasi dan distribusi dana yang bersangkutan secara transparan di platform mereka.

Diungkapkan Gigih, “Saat ini WeCare masih bereksperimen dengan beberapa model monetisasi. Salah satunya yang sedang dicoba adalah menerapkan transaction fee sebesar 5% untuk setiap pasien yang terdanai secara penuh lewat WeCare. Kami tidak memotong dari dana yang sudah terkumpul seperti situs-situs crowdfunding pada umumnya namun kami mengalokasikan 5% tersebut ditambahkan pada total jumlah dana yang di-crowdfunding-kan untuk biaya operasional kami.”

Bila ingin berpartisipasi, setidaknya ada tiga cara yang disediakan oleh WeCare, yakni menjadi Donor, Medikator, atau seorang Katalis. Masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam pelayanan kesehatan.

Donor dapat memilih pasien yang ingin dibantu dengan menyumbang sejumlah dana, mulai dari 25.000 Rupiah. Medikator adalah dokter atau petugas kesehatan di daerah terpencil dengan tugas untuk menemukan pasien yang butuh pelayanan kesehatan, rujukan, atau dibantu kepenguurusan BPJS/JKN. Sedangkan Katalis adalah masyarakat awam yang melakukan pencarian atau menemukan pasien yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan atau belum memiliki BPJS/JKN.

Mengenai rencana ke depan WeCare, Gigih mengatakan, “Kami baru launch selama 1 bulan untuk menguji minimum viable product [MVP] kami. Target terdekat tentu saja melakukan iterasi untuk memperbaiki sistem yang sudah berjalan saat ini baik di sisi website maupun sistem-sistem lain di luar pengembangan website seperti proses pencarian pasien dan distribusi dana. Target tahun 2016 mendatang kami harap kami sudah dapat mendanai tidak kurang dari 500 pasien.”

WeCare Bantu Galang Dana Kesehatan Melalui Kampanye Crowdfunding

Adalah mimpi besar Indonesia untuk menciptakan kesehatan yang merata bagi penduduknya. Tapi, masih belum banyak yang bergerak untuk mewujudkan utopia tersebut. Pun demikian, ada satu layanan yang hadir sebagai jembatan bagi mereka yang berjiwa sosial tinggi untuk menyalurkan bantuan kesehatan bernama WeCare. Melalui kampanye crowdfunding, dana yang terkumpul akan disalurkan oleh WeCare kepada mereka yang membutuhkan.

Mengutip pada halaman FAQ , WeCare mendefinisikan dirinya sebagai wadah (situs) penggalangan dana dengan sistem crowdfunding yang difokuskan pada warga Indonesia yang kurang mampu dan dalam keadaan sakit. Tujuannya, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sehingga warga yang sakit tersebut dapat menjadi individu yang sehat dan produktif seutuhnya. WeCare sendiri percaya bahwa semua orang berhak atas layanan kesehatan.

Melalui kerja sama dengan dokter-dokter di wilayah perifer [terpencil –red], WeCare juga berharap layanan mereka dapat menjangkau masayarakat lebih luas lagi, khususnya yang berada di daerah terpencil. Sudah menjadi rahasia umum bahwa tak semua penduduk Indonesia punya akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik karena berbagai hal. Contohnya, wilayah yang luas sehingga masih banyak wilayah yang sulit dijangkau, finansial yang terbatas, hingga tidak dimilikinya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Layanan WeCare sendiri saat ini masih berstatus beta, tetapi sudah bisa digunakan oleh orang-orang yang ingin menjadi donatur. Para calon donatur dapat melihat daftar dan informasi pasien di WeCare dan memilih mana yang ingin dibantu dengan menyumbang mulai dari Rp 10.000. WeCare berjanji seluruh transaksi yang dilakuakn akan transparan dan ditampilkan melalaui website mereka.

Ada sepuluh anak muda yang berada di balik WeCare bila Anda melihat halaman Tentang Kami. Mereka menangani tugas yang berbeda, mulai dari Operations, Product Development, Engineering, Design, Finance, hingga Medical Operations. Menariknya, ada nama Mesty Ariotedjo yang terlibat dalam proyek WeCare ini sebagai Medical Operations.

Sebagai informasi tambahan, WeCare merupakan satu dari dua prakarsa baru yang diperkenalkan oleh Charitylights. Selain WeCare, Charitylights yang fokus pada kegiatan sosial juga perkenalkan prakasa Bebas Sampah ID.

Charitylight sendiri sebelumnya telah dikenal dengan kegiatan sosialnya yang unik seperti PhiRUNthropy yang memanfaatkan aplikasi mobile untuk Windows Phone dan Android.