Tag Archives: mibr

Di Balik Pelepasan Roster CS:GO Brazil BOOM Esports

Tanggal 15 Januari 2020 lalu, BOOM Esports mengumumkan bahwa mereka telah melepas roster CS:GO. Roster yang dilepas bukanlah para pemain Indonesia yang berisikan Sixfingers dan kawan-kawan, melainkan roster CS:GO BOOM Esports berisikan Boltz, Chelo, Shz, Yel, dan coach Apoka yang berbasis di Brazil. Pengumuman tersebut sedikit banyak membuat fans kecewa, walaupun fans CS:GO Brazil sebenarnya masih tetap bisa melihat perjuangan pemain-pemain tersebut ketika membela bersama tim MiBR nantinya.

Lalu apakah usaha BOOM Esports untuk ekspansi ke barat lewat CS:GO akan kandas begitu saja? Lewat sebuah sesi podcast yang dipandu oleh Dimas Dejet, Gary Ongko selaku Founder dan CEO BOOM Esports pun menjawab beberapa informasi penting yang sebelumnya mungkin masih mengganjal. Berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui.

 

Terpaksa Melewatkan Banyak Kesempatan Karena Pandemi 

Apabila Anda hanya melihat pengumuman saja, Anda mungkin akan kebingungan dengan nasib pemain-pemain tersebut. Apakah mereka dilepas begitu saja? dipecat? Atau malah mungkin di-poaching? Kabar baiknya adalah tidak ada konflik apapun antara pemain dengan manajemen BOOM Esports dalam proses pelepasan tersebut.

Dalam podcast, Gary Ongko menceritakan alasan dia mengambil roster tersebut dan kembali menegaskan bagaimana pandemi berdampak sangat besar terhadap rencana-rencana besar yang tadinya akan dicapai manajemen BOOM Esports dan roster tersebut.

“Kami mengambil tim adalah pada Februari 2020. Waktu itu rencananya adalah to play at the biggest stage in the world. Kebetulan juga, mereka (para pemain yang akhirnya direkrut BOOM Esports) sudah mendapat undangan di tiga turnamen, ESL Pro League, WESG Final Brazil, satu turnamen lagi gue lupa apa tapi turnamen tersebut adalah turnamen besar. Gue lalu berpikir dan juga sadar bahwa tim tersebut akan mahal biayanya apabila gue ambil. Tapi gue merasa akan worth it dengan exposure dan berbagai hal lain yang akan gue dapat. Namun setelah itu musibah pun datang dalam bentuk pandemi COVID-19.” Gary Ongko bercerita awal rencana perekrutan roster tersebut.

Sumber Gambar - MiBR Official
Sumber Gambar – MiBR Official

Apa yang terjadi setelahnya adalah apa yang ditulis oleh manajemen BOOM Esports di dalam rilis. Rencana para pemain Brazil tersebut untuk bertanding di Amerika Serikat pun gagal.

“Kebetulan pada tahun tersebut Valve pun mengubah sistem kompetisi CS:GO jadi semacam Dota 2 DPC, kami pun jadi enggak bisa ke mana-mana. Kami sudah dapat poin di Brazil. Apabila memaksakan pindah ke NA maka kami harus kembali ke Brazil untuk kembali mendapatkan poin tersebut. Lalu setelah menang Tribo to Major, mendadak semua qualifier di NA dan Eropa berjalan berbarengan. Dengan waktu yang sempit, kami jadi enggak bisa ke NA ataupun Eropa. Kenapa? Karena harus karantina 14 hari apabila ingin masuk Amerika Serikat. Padahal ketika itu kami mendapat undangan untuk bertanding di Dreamhack dan BLAST. Timing-nya sangat tidak pas, jadi kita pada akhirnya pun menggeser rencana ke 2021. Tadinya sudah mau perpanjang kontrak dan rencana kami adalah ke Eropa di Januari 2021 ini, tapi ternyata the call came dari MiBR.” Gary Ongko meneruskan ceritanya.

Ia lalu membeberkan bagaimana MiBR sangat menginginkan roster BOOM Esports tersebut. Pada awalnya Gary tidak terlalu ingin melepas roster-nya, tetapi ia juga memikirkan nasib sang pemain yang akan lebih baik apabila mereka bersama MiBR. “Kebetulan MiBR memang ada partnership juga dengan BLAST dan turnamen Flashpoint. Dari segi pemain, mereka sudah bisa dipastikan dapat 4 turnamen dan US$1 juta berkat partnership MiBR dengan turnamen Flashpoint. Selain itu dari sisi manajemen, gue juga merasa tawaran MiBR terhitung “balik modal” dari investasi gue terhadap tim tersebut sebelumnya. Karena tiga pihak yaitu si pemain, gue, dan MiBR sama-sama senang, maka keputusannya adalah seperti sekarang ini. Cuma yang disayangkan adalah BOOM Esports yang tadinya punya divisi di 2 game besar dunia, sekarang jadinya ya balik jadi cuma satu tim lagi yaitu Dota 2.” Tutur Gary.

 

Nasib Usaha Ekspansi Internasional BOOM Esports di Tahun 2021

Dalam beberapa interview, Gary Ongko kerap menekankan soal keinginannya untuk bisa membuat BOOM Esports menjadi tim internasional. Dalam pembahasan DPC 2021, Gary mengatakan bahwa keinginannya adalah untuk mengejar kesuksesan tim seperti Cloud9, Team Liquid, dan kawan-kawannya sampai akhir dunia sekalipun. Namun tanpa CS:GO, usaha tersebut tentunya jadi belum terasa lengkap.

Lalu bagaimana nasib usaha ekspansi internasional BOOM Esports pasca dari pelepasan roster tersebut ke tim MiBR? Apalagi Gary juga mengatakan bahwa nilai transfernya tergolong “balik modal” yang artinya memberi kesempatan BOOM Esports untuk memulai roster CS:GO kembali di barat sana. “Kebetulan kejadian tersebut baru banget terjadi seminggu yang lalu, jadi kami internal manajemen BOOM Esports juga masih terus diskusi mempertanyakan soal mau dibawa ke mana investasi dari CS:GO nantinya.” ucap Gary membuka jawaban.

“Jujur gue pribadi masih mau banget di CS:GO. Gue juga enggak mau investasi yang dilakukan manajemen BOOM Esports selama satu tahun terbuang sia-sia begitu saja. Tapi berhubung sekarang juga tahun yang baru, semua tim masih baru siap-siap, dan dari apa yang gue lihat belum ada tim atau roster yang membuat gue tertarik sampai sejauh ini. Jadi posisi gue sendiri saat ini masih wait and see terhadap tim-tim yang potensial.” Gary melanjutkan jawabannya.

Dalam skena yang terbilang sudah cukup matang seperti CS:GO, memang mencari pemain adalah perkara yang terbilang cukup sulit. Ditambah lagi, organisasi esports seperti BOOM Esports juga tidak punya waktu untuk mengambil pemain-pemain yang belum bisa berkompetisi di tingkat teratas dari suatu skena esports. “Manajemen BOOM Esports juga punya ketertarikan dengan Rainbow Six Siege, karena juga memang scene-nya besar di Brazil. Tapi balik lagi, belum ada tim papan atas yang available. Mungkin kelanjutan hal tersebut baru mulai terlihat di bulan depan.” Tutup Gary Ongko menjelaskan.

Sebagai pengamat dan penggemar esports, saya sendiri tentu sangat berharap BOOM Esports bisa meneruskan perjuangannya mencapai panggung dunia. Mungkin tidak selamanya menggunakan pemain lokal Indonesia, tapi melihat nama BOOM Esports bisa bertanding di liga-liga esports besar juga terbilang sudah menjadi suatu kebanggaan tersendiri.

F1 Esports Virtual Grand Prix

Avila Bahar Masuk ke JMX Phantom, F1 Esports Virtual Grand Prix akan Kembali Diadakan

Minggu lalu, ada beberapa berita penting di dunia esports, baik di tingkat lokal maupun internasional. Di Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengungkap rencana mereka untuk memasukkan esports dalam pembahasan revisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN). Sementara di tingkat global, F1 mengumumkan bahwa mereka akan kembali menggelar Grand Prix virtual.

Kemenpora Mau Esports Masuk Dalam Pembahasan Revisi UU SKN

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana untuk memasukkan esports dalam pembahasan revisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN). Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto merasa, esports pantas untuk masuk dalam revisi UU SKN karena competitive gaming merupakan salah satu cabang olahraga berprestasi. Dia juga ingin agar para pelaku industri esports tidak segan untuk menunjukkan betapa pentingnya memasukkan pembahasan tentang esports di UU SKN. Selain itu, dia mengungkap, edukasi masyarakat tentang esports juga penting. Pasalnya, masih ada stigma buruk yang melekat pada esports, lapor Antara.

F1 Esports Virtual Grand Prix Bakal Kembali Digelar

F1 Esports Virtual Grand Prix akan kembali diselenggarakan pada 31 Januari 2021. Turnamen balapan virtual ini dibuat pada tahun lalu karena kompetisi F1 2020 harus ditunda akibat pandemi virus corona. Kompetisi balapan virtual itu sukses besar. Lebih dari 30 juta orang menonton pertandingan balapan virtual itu pada tahun lalu.

F1 Grand Prix akan kembali diadakan pada 2021.
F1 Esports Virtual Grand Prix akan kembali diadakan pada 2021.

Kompetisi F1 Esports Virtual Grand Prix pada tahun ini akan diikuti oleh 10 tim. Sama seperti tahun lalu, satu tim akan terdiri dari dua orang, yaitu seorang pembalap dan seorang selebritas. Tim-tim ini akan saling beradu untuk mendapatkan hadiah berupa uang yang akan disumbangkan ke badan amal, lapor The Esports Observer.

Avila Bahar Masuk ke JMX Phantom

Avila Bahar, anak pertama dari pembalap Alvin Bahar, mengaku siap untuk bertanding di Digital Motorsport musim ini di bawah bendera JMX Phantom. Dia mengungkap, JMX Phantom punya tujuan yang sama dengan dirinya, yaitu untuk membawa para pembalapnya untuk bertanding di tingkat regional dan dunia. Meskipun telah bergabung dengan JMX Phantom, Avila tetap akan bertanding di Indonesian Sentul Series Of Motorsport, yang akan diadakan pdaa Maret 2021, menurut laporan Antara.

MiBR Buat Tim CS:GO Perempuan

MiBR menandatangani kontrak dengan tim Counter-Strike: Global Offensive perempuan. Salah satu anggota tim itu adalah Bruna “bizinha” Marvila, yang pernah ikut dalam Intel Challenge Katowice 2018 dan bertanding di WESG World Finals 2019. Menurut VP Esports, kali ini adalah pertama kalinya MiBR membuat tim perempuan sejak 2010. Tim baru MiBR ini akan berlaga di Grrrls League, yang merupakan salah satu turnamen CS:GO perempuan paling besar.

Anggota tim CS:GO perempuan dari MiBR.
Anggota tim CS:GO perempuan dari MiBR.

Berikut anggota tim CS:GO perempuan dari MiBR:

  • Bruna “bizinha⁠” Marvila
  • Jessica “fly⁠” Pellegrini
  • Julia “julih⁠” Gomes
  • Gabriela “bokor⁠” Bokor
  • Ana “annaEX⁠” Dias

Sumber header: F1 Esports

João “felps” Vasconcellos Resmi Bergabung dengan Tim CS:GO BOOM Esports

Setelah lama berlaga bersama tim BOOM Esports sebagai pemain yang dipinjamkan oleh tim MIBR, akhirnya beberapa hari yang lalu resmi bergabung di bawah bendera BOOM Esports. BOOM Esports dikabarkan membeli João “felps” Vasconcellos dari tim MIBR dengan nilai transfer yang tidak dipublikasikan. Hingga berita ini diturunkan tercatat felps sudah bermain selama 6 bulan terakhir bersama tim BOOM Esports.

Bersama tim BOOM Esports fepls sudah berhasil mengambil bagian dalam rentetan kemanangan BOOM Esports di kancah CS:GO region Amerika Selatan. Salah satu raihan yang patut diperhatikan adalah kemenangan tim BOOM Esports dalam rangkaian turnamen menuju event CS:GO Major yaitu ESL One: Road to Rio 2020. Adapun gelaran turnamen berikutnya yang akan diikuti oleh tim CS:GO BOOM Esports adalah ESL Pro League yang akan dimulai bulan September 2020 mendatang.

via: Instagram boomesportsid
via: Instagram boomesportsid

Berpindahnya felps ke bawah naungan orgnisasi BOOM Esports di waktu yang bersamaan juga mengundang respon dari komunitas penggemar CS:GO. Sejauh ini felps sudah cukup lama menjadi pemain dengan status pinjaman bagi BOOM Esports. Berdasarkan catatan, semenjak felps bergabung ke MIBR di awal tahun 2019, felps lebih sering duduk di bangku cadangan dan tidak tampil sebagai roster utama tim. Akhirnya felps malahan dipinjamkan kepada beberapa tim seperti Luminosity, Team One, dan akhirnya BOOM Esports.

Tampaknya tim MIBR begitu sibuk berkompetisi di skena region Amerika Utara dan bersikeras menggunakan roster tetap yang ada. Fenomena yang sama kerap muncul pada tim olahraga yang memiliki kekuatan dari segi keuangan dan akhirnya malah menumpuk sejumlah pemain berbakat.

Feps | via: HLTV
Felps | via: HLTV

Sekalipun bermain di region dan level kompetisi berbeda, bukan berarti hal itu turut menentukan kualitas felps sebagai pro player CS:GO. Usia yang masih terbilang muda masih memungkinkan felps berkompetisi bersama tim BOOM Esports dalam waktu panjang dan bisa saja beranjak ke level kompetisi yang lebih tinggi lagi.

Dengan bergabungnya felps ke dalam tim BOOM Esports semoga saja secara perlahan namun pasti tim CS:GO BOOM Esports bisa membuktikan diri sebagai tim yang kuat di region Amerika Selatan. Saat ini tim CS:GO BOOM Esports duduk di peringkat 5 teratas untuk tim CS:GO lokal Brazil dan menduduki peringkat ke-85 di level global.