Tag Archives: michael williem

Startup POS Qasir Rencanakan Ekspansi Bisnis ke Asia Tenggara Tahun Ini / Qasir

Startup POS Qasir Rencanakan Ekspansi Bisnis ke Asia Tenggara Tahun Ini

Startup SaaS penyedia aplikasi POS Qasir mengungkapkan rencana untuk ekspansi ke salah satu negara di Asia Tenggara pada tahun ini, membawa adopsi Qasir yang lebih luas untuk para merchant yang memiliki masalah yang sama dengan Indonesia. Persiapan sudah dilakukan oleh tim, termasuk strategi lokalisasi perusahaan karena harus bersaing dengan pemain lokal di negara tersebut.

“Banyak data yang menunjukkan bahwa apa yang kita lakukan di Indonesia bisa diduplikasi dengan negara tetangga yang memiliki karakteristik yang sama. Tentu yang terdekat adalah Asia Tenggara, ada merchant yang punya masalah yang sama dengan Indonesia. Harapannya tahun ini bisa dimulai, sekarang sudah persiapan,” ucap CEO Qasir Michael Willem dalam konferensi pers virtual dihadiri sejumlah media, Selasa (27/4).

Keyakinan Qasir untuk ekspansi sebenarnya turut didukung oleh faktor perubahan strategi bisnis perusahaan akibat pandemi yang berdampak pada meningkatnya jumlah pengguna. Dalam salah satu riset dari Kemenkop yang Michael kutip, menyatakan bahwa basket size yang sanggup dikeluarkan usaha mikro untuk investasi berada di kisaran Rp300 ribu-Rp500 ribu per tahun.

Sementara, level mayoritas usaha mikro berada di tahap sukses, setelah melewati masa existence dan survival. Padahal, di atas itu ada tahap resource maturity yang memungkinkan suatu usaha membuat suatu vertikal baru. Semakin naik level suatu usaha, maka investasi yang dibutuhkan juga semakin besar.

Persepsi soal sulitnya bisnis SaaS susah melakukan monetisasi untuk merchant mikro membuat sebagian besar pemain POS tidak menjadikan mikro sebagai fokus utamanya. Sebab, kalangan usaha mikro sulit untuk dimonetisasi dan bergeser ke usaha skala korporat. Namun, Qasir berhasil mematahkannya dan meyakini dengan strategi ini mampu mengukuhkan posisi Qasir sebagai satu-satunya pemain POS yang bermain di segmen mikro.

“Dari tahun lalu, kami melakukan banyak penyesuaian untuk melihat value proposition kami di industri. Dari insight yang kami dapatkan melatarbelakangi kami untuk mengambil keputusan, termasuk untuk membuat Qasir Pro.”

Qasir merilis fitur berlangganan Qasir Pro pada tahun lalu dan berhasil menarik 22 ribu merchant jadi pengguna berlangganan dari sebelumnya gratis. Pada fitur ini, Qasir menerapkan model bisnis pay-as-you-go untuk menikmati fitur satuan yang dibutuhkan merchant. Salah satunya adalah fitur “Kelola Diskon” dan “Tiket Pesanan” yang dibanderol seharga Rp15 ribu (sekali bayar untuk pemakaian selamanya).

“Jadi dengan adanya fitur pro, jumlah user kita terus bertambah karena adopsi ke pembayaran digital semakin cepat. Bahkan dalam 30 hari setelah trial, biasanya sudah ada user yang mau berlangganan.”

Fitur Website Usaha / Qasir
Fitur Website Usaha / Qasir

Kinerja Qasir

Dipaparkan lebih jauh, Qasir saat ini memiliki lebih dari 700 ribu merchant mikro yang bergabung pada Q1 2021. Terjadi penambahan 500 ribu merchant sejak pandemi, dari posisi Q1 2020 sebanyak 250 ribu merchant. Lokasi merchant masih didominasi di sekitar Pulau Jawa. Adapun pengguna berbayar terdiri dari 22 ribu merchant dari posisi terkini.

Dari segi transaksi, Qasir telah mencatat transaksi hingga Rp1 triliun per bulan, dari posisi sebelum pandemi sebesar Rp200 miliar.

Dari segi pengembangan fitur baru, Michael mengungkapkan perusahaan telah merilis 24 fitur sepanjang tahun lalu. Fitur Website Usaha yang baru dirilis pada September 2020 adalah salah satunya. Di dalam Website Usaha ini, pengusaha dapat memasarkan produknya lewat situs dengan biaya kurang dari Rp200 ribu per tahun. Mereka cukup memasukkan data usaha, sedangkan katalog produk sudah terintegrasi secara otomatis dari aplikasi Qasir.

“Kami ingin fasilitas Website Usaha agar merchant enggak cuma jadi katalog saja, tapi bisa mengintegrasikan pembayaran dan pengiriman yang kita fasilitasi,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

The Integration between Qasir and GrabFood, to Facilitate F&B Merchant

The Qasir POS service startup is now integrated with Grab, enabling merchants of both parties to take advantage of each service. This collaboration also supports the acceleration of digitization for micro-entrepreneurs who have been affected since the pandemic.

Qasir’s CEO, Michael Liem explained, in order to optimally support entrepreneurs amid pandemic, the company provides a business collaboration package with GrabFood. This package can be used at an affordable subscription fee.

“Since the pandemic, digital platforms, which were only considered as alternative tools for doing things in daily life, have turned into a primary need. Even those who are not familiar with digital technology are forced to use technology if they want to survive. This also happens to our MSMEs partners,” said Mike, as he usually called.

He said that before this collaboration began, the Covid-19 pandemic had an impact on reducing Qasir merchant turnover by 40% during March-August 2020. Therefore, entering the digital ecosystem within Grab is expected to be able to boost the merchant business.

From a business point of view, this opportunity is used to acquire new users in a shorter time. Moreover, in the GrabFood ecosystem, it has netted millions of merchants throughout Indonesia. During the pandemic alone, Grab merchants and agents who just joined reached more than 83 thousand partners.

“The F&B merchants represent around 50% of Qasir’s merchant base. Forging a partnership with Grab which has a wide network will help our business partners to target a larger customer base. This also adds to our opportunity to acquire F&B merchants. ”

Separately contacted by DailySocial, Mike explained that both GrabFood and Qasir merchants can have interconnected services. For Qasir merchants who want to enter GrabFood, they only need to do the activation process. Even GrabFood merchants can register their business on the Qasir application by purchasing the GrabFood Integration feature and running the activation process.

Grab’s competitors have already made a similar integration with Moka – until the full acquisition – to expand the scope of the sales of entrepreneurs to online and offline channels. Regarding the possibility of whether it will also happen in Qasir, DailySocial tried to dig Mike. But he only said, “It is still limited to business cooperation.”

The competition for POS players, he continued, was getting tougher. However, as it is known, the business cake in POS is still very broad. The number of domestic micro-entrepreneurs who have used online platforms to develop new businesses has reached 13%. “What’s more, many entrepreneurs are still not really doing business digitally, so the opportunity is still very big.”

As a differentiation with similar players, he emphasized that Qasir has three important elements. First, Qasir can be used directly for free. This is useful for entrepreneurs who are just starting a business or those looking to digitize their business without having to be burdened with large initial commitments.

Second, to enjoy further features, Qasir provides additional features that are paid in units (pay-as-you-go). One of them is the “Manage Discounts” and “Order Tickets” features which are priced at Rp. 15 thousand (once paid for permanent use). Also, more complex features such as “Business Website” and “Attendance” with subscription concept.

In this Business Website, entrepreneurs can market their products through the website at a cost of less than IDR 200 thousand per year. They only need to enter their business data, while the product catalog is automatically integrated from the Qasir application. Consumers can order directly through the site, choose a delivery service, and the delivery duration is like shopping at an online store in general.

Thus, entrepreneurs can buy the features they need according to their business needs. “This mechanism makes Qasir more “budget-friendly”,” he said.

Mike continued, “Finally, Qasir tries to provide complete features for all needs, so that entrepreneurs don’t have to find and manage other additional applications that will take time and effort,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup penyedia layanan POS Qasir kini terintegrasi dengan GrabFood mudahkan pencatatan laporan keuangan merchant F&B dan berjualan online melalui Grab

Integrasi Qasir dengan GrabFood, Mudahkan Pencatatan Laporan Keuangan Merchant F&B

Startup penyedia layanan POS Qasir kini terintegrasi dengan Grab, memungkinkan merchant kedua belah pihak memanfaatkan masing-masing layanan. Kerja sama ini sekaligus mendukung percepatan digitalisasi untuk kalangan pengusaha mikro yang terkena dampak sejak pandemi.

CEO Qasir Michael Liem menerangkan, dalam rangka mendukung pengusaha secara optimal di tengah pandemi, perusahaan menyediakan paket kerja sama usaha dengan GrabFood. Paket tersebut dapat digunakan dengan biaya berlangganan yang terjangkau.

“Sejak pandemi, platform digital yang tadinya hanya dinilai sebagai alat bantu alternatif untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, berubah menjadi suatu kebutuhan penting. Mereka yang belum terbiasa dengan teknologi digital pun seolah dipaksa keadaan untuk menggunakan teknologi jika ingin bertahan. Ini juga terjadi pada UMKM kita,” terang Mike, sapaan Michael.

Dia menuturkan sebelum kolaborasi ini dimulai, pandemi Covid-19 berimbas pada penurunan omzet merchant Qasir hingga 40% sepanjang Maret-Agustus 2020. Oleh karena itu, masuk ke ekosistem digital di dalam Grab diharapkan mampu mendongkrak bisnis para merchant.

Dari kacamata bisnis, kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengakuisisi pengguna baru dalam waktu lebih cepat. Terlebih di dalam ekosistem GrabFood telah menjaring jutaan merchant di seluruh Indonesia. Selama pandemi saja, merchant dan agen Grab yang baru bergabung tembus lebih dari 83 ribu mitra.

Merchant F&B sendiri telah merepresentasikan sekitar 50% dari merchant base Qasir. Menjalin kemitraan dengan Grab yang memiliki jaringan luas akan membantu mitra usaha kami untuk menyasar basis pelanggan yang lebih besar. Hal ini juga menambah peluang kami untuk melakukan akuisisi merchant F&B.”

Secara terpisah, saat dihubungi DailySocial, Mike menerangkan baik merchant GrabFood dan Qasir dapat saling terhubung layanannya. Untuk merchant Qasir yang ingin masuk di GrabFood, mereka cukup melakukan proses aktivasi. Pun untuk merchant GrabFood dapat mendaftarkan bisnis mereka di aplikasi Qasir dengan membeli fitur GrabFood Integration dan menjalankan proses aktivasinya.

Kompetitor Grab, sudah lebih dahulu melakukan integrasi serupa dengan Moka -hingga akhirnya akuisisi penuh– untuk memperluas cakupan penjualan pengusaha ke channel online dan offline. Mengenai kemungkinan tersebut apakah akan terjadi juga di Qasir, DailySocial juga menanyakan ke Mike. Namun ia hanya mengatakan, “Masih sebatas kerja sama bisnis.”

Persaingan pemain POS, sambungnya, memang semakin ketat. Akan tetapi, seperti diketahui kue bisnis di POS ini masih sangat luas. Jumlah pelaku usaha mikro di dalam negeri yang sudah memanfaatkan platform online untuk mengembangkan bisnis baru mencapai 13%. “Terlebih lagi, banyak pengusaha yang masih belum benar-benar menjalankan bisnis secara digital, jadi peluang masih sangat besar.”

Sebagai diferensiasi dengan pemain sejenis, ia menekankan Qasir punya tiga elemen penting. Pertama, Qasir dapat digunakan langsung secara gratis. Hal tersebut berguna untuk pengusaha yang baru mulai usaha atau mereka yang berkeinginan mendigitalkan bisnis mereka tanpa harus dibebankan dengan komitmen awal yang besar.

Kedua, untuk menikmati fitur lebih jauh, Qasir menyediakan fitur tambahan berbayar secara satuan (pay-as-you-go). Salah satunya adalah fitur “Kelola Diskon” dan “Tiket Pesanan” yang dibanderol seharga Rp15 ribu (sekali bayar untuk pemakaian selamanya). Juga, fitur yang lebih kompleks seperti “Website Usaha” dan “Absensi” dengan konsep berlangganan.

Di dalam Website Usaha ini, pengusaha dapat memasarkan produknya lewat situs dengan biaya kurang dari Rp200 ribu per tahun. Mereka cukup memasukkan data usaha, sedangkan katalog produk sudah terintegrasi secara otomatis dari aplikasi Qasir. Konsumen bisa langsung memesan melalui situs, memilih jasa pengiriman, dan durasi pengiriman selayaknya berbelanja di toko online pada umumnya.

Dengan demikian, pengusaha dapat membeli fitur yang mereka butuhkan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. “Mekanisme ini membuat Qasir lebih “budget friendly”,” ujar dia.

Mike melanjutkan, “Terakhir, Qasir berusaha memberikan fitur yang lengkap untuk segala kebutuhan, sehingga pengusaha tidak perlu mencari dan mengelola aplikasi tambahan lain yang akan memakan waktu dan tenaga,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here