Tag Archives: microsoft cognitive services

Mattel Ciptakan Speaker Bertenaga Kecerdasan Buatan untuk Anak-Anak

Di titik ini Anda pastinya sudah tidak bisa meragukan popularitas speaker bertenaga kecerdasan buatan (AI) macam Amazon Echo dan Google Home. Ke depannya pabrikan-pabrikan lain pasti menyusul, tapi sebelum itu, ada Mattel yang lebih dulu memperkenalkan speaker serupa khusus untuk anak-anak.

Dijuluki Aristotle, ia merupakan perpaduan sebuah speaker Bluetooth dan kamera. Misi utama yang diusungnya adalah menjadi pengawas bayi sekaligus teman bermain dan belajar anak-anak. Ia dapat mengenali anak yang berbeda berdasarkan suaranya, memberikan instruksi sekaligus berinteraksi dengan mereka.

Aristotle ditenagai oleh tiga AI yang berbeda: buatan Mattel sendiri, Microsoft Cognitive Services (dan tidak lama lagi Cortana), dan buatan perusahaan bernama Silk Labs. Nama Aristotle sendiri mengindikasikan kalau ia mempunyai karakter bijaksana seperti sang filsuf asal Yunani yang menginspirasi namanya.

Aristotle memadukan AI, computer vision, voice recognition dan otomatisasi sehari-harinya. Contoh, saat ia mendeteksi bayi yang menangis, ia dapat mengirimkan notifikasi ke orang tua atau memutar lagu tidur dengan sendirinya. Semua ini bisa diatur melalui aplikasi pendampingnya di ponsel.

Dihadapkan dengan balita, Aristotle akan memfasilitasi mereka dalam mempelajari alfabet maupun membacakan cerita. Kepada anak yang lebih besar lagi, Aristotle akan membantu mereka dalam mengerjakan PR maupun menyajikan hiburan. Terakhir, bersama para remaja, Aristotle bisa melakukan interaksi yang lebih kompleks sekaligus mendampingi mereka belajar bahasa asing.

Dalam mengembangkan Aristotle, Mattel tidak mau setengah-setengah dalam hal keamanan dan privasi. Semua data yang masuk dan keluar akan dienkripsi, dan untuk mencegah serangan DDoS atau ancaman lain dari para hacker, pengguna harus melakukan pairing manual setiap kali hendak menyambungkan ponsel dengan Aristotle.

Sejatinya ada banyak sekali yang bisa dilakukan Mattel Aristotle, termasuk mengontrol perangkat smart home atau IoT yang kompatibel. Perangkat ini rencananya akan dipasarkan mulai musim panas mendatang seharga $299.

Sumber: PC World dan PR Newswire.

Hindari Kasus Driver Palsu, Uber Wajibkan Driver Mengambil Selfie Sebelum Online

Pernahkah Anda memesan Uber lalu driver yang muncul tidak sama dengan fotonya di aplikasi? Well, Uber tidak suka dengan kejadian seperti ini karena berbagai alasan, utamanya menyangkut keamanan baik sopir maupun penumpangnya.

Untuk itu, Uber telah meluncurkan fitur baru bernama Real-Time ID Check di beberapa kota di Amerika Serikat. Fitur ini pada dasarnya mewajibkan driver untuk mengambil selfie sebelum memulai sesi online guna memastikan bahwa identitasnya sama dengan yang ada di database Uber.

Bagi para penumpang, fitur ini setidaknya bisa memberikan rasa aman dan nyaman mengetahui bahwa driver yang membawa Anda bukan orang yang berbeda. Uber tampaknya banyak belajar dari aplikasi kencan yang belakangan menerapkan fitur semacam ini guna memverifikasi identitas pengguna.

Cara kerja fitur Real-Time ID Check / Uber
Cara kerja fitur Real-Time ID Check / Uber

Jadi selagi driver beroperasi, aplikasi Uber akan memintanya mengambil selfie secara berkala sebelum menerima order. Proses verifikasi hanya berlangsung selama beberapa detik, mengingat Uber telah memanfaatkan Microsoft Cognitive Service guna membandingkan selfie dan foto yang ada di database.

Seandainya wajah driver didapati tidak sama dengan yang ada di database, akunnya akan diblokir untuk sementara selagi Uber menginvestigasi. Memangnya ada banyak driver palsu seperti yang ditakutkan ini? Well, menurut Uber, selama masa pengujian fitur ini mereka mendapati 99 persen adalah driver terverifikasi, sisanya seringkali hanya kendala teknis dimana foto profil terlihat kurang jelas.

Sumber: Uber via Digital Trends.