Tag Archives: miui 10

[Review] Membandingkan 3 Smartphone Murah Xiaomi: Redmi 9, 9A, dan 9C

Dalam bertanding di kelas satu jutaan, Xiaomi kali ini sudah memiliki tiga perangkat Android. Ketiganya adalah Xiaomi Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Keluarga Redmi 9 ini memiliki harga yang cukup memukau jika melihat spesifikasi yang diberikan. Namun, masih banyak orang yang bingung untuk memilih Redmi 9 mana yang cocok untuk kebutuhan mereka.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - The Phones

Ketiga anggota keluarga Redmi seri 9 ini sama-sama menggunakan chipset buatan MediaTek. Redmi 9 ditenagai dengan MediaTek Helio G80, Redmi 9c dengan Helio G35, dan Redmi 9A dengan Helio G25. Tidak ada versi Snapdragon untuk kelas yang satu ini.

Redmi 9 yang menggunakan Helio G80 adalah satu-satunya yang memiliki dua inti prosesor Cortex A75. Seperti yang kita ketahui, prosesor yang satu ini memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan Cortex A55. Redmi 9C dan Redmi 9A menggunakan prosesor Cortex A53 yang lebih rendah kinerjanya dibandingkan dengan prosesor rendah daya dari G80.

Spesifikasi lengkap dari ketiga smartphone yang datang ke meja pengujian DailySocial dapat dilihat dari tabel berikut ini

Redmi 9A Redmi 9c Redmi 9
SoC Mediatek Helio G25 Mediatek Helio G35 Mediatek Helio G80
CPU 4×2 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 4×2.3 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.8 GHz Cortex-A55
GPU PowerVR GE8320 Mali-G52 MC2
RAM 2 GB 4 GB
Internal 32 GB 64 GB
Layar 6.53 inci 1600×720  IPS 20:9 6.53 inci 2340×1080 IPS 19.5:9
Dimensi 164.9 x 77 x 9 mm 163.3 x 77 x 9.1 mm
Bobot 196 gram 198 gram
Baterai 5000 mAh 5020 mAh
OS Android 10 MIUI 12 Android 10 MIUI 11

Masing-masing perangkat mulai dari Redmi 9a, Redmi 9c, dan Redmi 9 terdeteksi oleh CPU-Z, AIDA-64, dan SensorBox sebagai berikut

Jika kita lihat, Redmi 9A dan 9C tidak memiliki sensor Gyroscope. Sensor ini sendiri digunakan untuk mengukur orientasi sebuah perangkat secara 360 derajat. Gyro sendiri banyak digunakan oleh para gamer untuk melakukan aiming dengan lebih baik. Sedangkan, sensor ini tersedia untuk Redmi 9.

Pada artikel kali ini, saya akan menguji perbedaan kinerja serta kamera yang ada pada ketiga perangkat. Dua hal tersebut tentu saja penting karena memang yang paling penting dalam membeli sebuah smartphone.  Namun sebelum itu, mari kita lihat desain dari ketiga perangkat tersebut.

Desain

Menyandang perangkat dengan harga di bawah dua juta, tentu membuat perangkat yang satu ini memiliki bahan plastik polikarbonat di bagian belakangnya. Namun, desain ketiganya dibuat semewah mungkin agar tidak terlihat kuno. Redmi 9A memiliki garis yang membuatnya mewah, 9C memakai desain kamera kotak yang kekinian, dan Redmi 9 memiliki bundaran di sekitar kameranya.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kiri

Ketiga perangkat ini memiliki dimensi layar yang sama, yaitu 6,53 inci. Untuk resolusinya, Redmi 9A dan 9C menggunakan 1600×720 sedangkan Redmi 9 memakai 2340×1080. Si kembar Redmi 9A dan 9C juga tidak menggunakan pelindung pada layarnya, sehingga keduanya rentan retak saat terbentur. Di lain pihak, Redmi 9 sudah terlindungi Gorilla Glass 3 dan sudah memiliki lapisan anti gores.

Redmi 9, 9C, dan 9A memiliki desain layar depan yang sama. Desain poni bernama Dot Drop masih digunakan pada ketiga perangkat ini. Dengan dimensi yang sama, sepertinya bakal sulit membedakan antara ketiganya

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kanan

Uniknya, desain tombol untuk ketiga perangkatnya cukup mirip. Pada bagian kiri hanya terdapat slot SIM nano. Pada bagian kanannya terdapat tombol power dan volume. Redmi 9A dan 9C menaruh port audio pada bagian atasnya sedangkan pada Redmi 9 hanya ada sensor infra merah dan microphone kedua.

Port audio Redmi 9 terletak pada bagian bawah bersama dengan speaker dan microphone utama. Kecuali Redmi 9A, 9 dan 9C sudah memiliki sensor sidik jari. Untuk Redmi 9A dan 9C, port USB yang tersedia adalah microUSB sedangkan Redmi 9 sudah menggunakan USB-C. Karena sudah menggunakan USB-C, Redmi 9 mendukung pengisian 18 watt.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - USB Port

Ketiga perangkat sudah menggunakan sistem operasi Android 10. Untuk Redmi 9A dan 9C sudah memakai MIUI 12. Sayang memang, Redmi 9 masih bertahan di MIUI 11 dan sampai tulisan ini diturunkan, update MIUI 12 masih belum tersedia.

Jaringan dan WiFi

Saat ini, semua smartphone baru pasti sudah mendukung semua jaringan LTE yang ada di Indonesia. Ketiga perangkat ini juga sudah mendukung VoLTE yang hanya menggunakan jalur LTE seperti untuk operator Smartfren, Telkomsel, dan Indosat.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Layar

Redmi 9A dan 9C mendukung kanal WiFi 2.4 GHz. Redmi 9 sendiri mendukung kanal 2.4 GHz dan 5 GHz. Jadi bagi kalian yang butuh menggunakan WiFi 802.11ac, pilihannya hanya ada pada Redmi 9.

Kamera

Ketiga smartphone memiliki kamera utama dengan resolusi 13 MP yang memiliki spesifikasi mirip. Untuk Redmi 9A, hanya tersedia satu kamera saja. Redmi 9C datang dengan tambahan kamera makro dan depth. Sedangkan Redmi 9 mendapatkan tambahan ultrawide, makro, dan depth.

Satu hal yang sangat disayangkan adalah ketiganya tidak memiliki mode malam. Padahal, mode yang satu ini selalu digaungkan oleh pesaing Redmi pada rentang harga di bawah dua jutaan. Kita lihat saja, apakah Xiaomi akan menyediakan mode malam pada update berikutnya.

Untuk kamera utama, saya mencoba mengambil tiga gambar yang sama dengan fokus yang sama. Hal yang cukup mengejutkan adalah Redmi 9C memiliki warna yang sama dengan aslinya. Sementara Redmi 9 dan 9A memiliki kontras yang kurang. Tingkat ketajaman ketiganya terlihat sama, jadi bisa saja ketiganya menggunakan sensor Omnivision yang sama.

Berikut adalah hasil kamera utama dari Redmi 9

Hasil kamera Redmi 9C adalah sebagai berikut

Sedangkan untuk Redmi 9A hasilnya adalah sebagai berikut:

Untuk kamera depannya, profile ketiganya cukup mirip. Hanya saja, Redmi 9A dan 9C menggunakan kamera dengan resolusi 5 MP, sedangkan Redmi 9 menggunakan resolusi 8 MP. Gambar yang terambil kurang tajam dalam kondisi tertentu serta terlihat noise di seluruh gambar.

Hasil kamera depan dari Redmi 9 adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9C, hasil kameranya adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9A, kamera depannya adalah sebagai berikut

Hanya Redmi 9 dan 9C yang memiliki kamera makro. Keduanya memiliki resolusi 2 MP dan menghasilkan gambar yang mirip. Hasilnya memang kurang tajam dan tidak stabil. Kadang saya bisa mengambil gambar dengan jarak 4 cm dengan baik dan kadang buram.

Berikut adalah hasil kamera makro Redmi 9:

Hasil kamera makro untuk Redmi 9C adalah sebagai berikut

Terakhir, hanya Redmi 9 yang memiliki kamera ultrawide angle. Hasilnya justru memiliki warna yang sedikit lebih akurat dibandingkan dengan kamera utamanya. Untuk sebuah kamera dengan resolusi 8 MP, hasilnya memang cukup patut diacungi jempol.

Pengujian Kinerja

Dengan menggunakan cip buatan MediaTek, yaitu Helio G25, G35, dan G80, kinerja yang diharapkan tentu saja tinggi. Helio G25 dan G35 masih menggunakan prosesor Cortex A53 yang dibuat khusus untuk hemat daya. Jadi, kinerjanya tidak akan terlalu tinggi.

Untuk Helio G80, SoC ini memiliki prosesor Cortex A75 dan A55 yang memang akan memiliki gap kinerja yang cukup jauh dengan G25 dan G35. Namun, yang menarik adalah jarak harganya tidak terlalu jauh.

Pada pengujian kinerja kali ini, saya menghadirkan Redmi 8 yang menggunakan Snapdragon 439. Redmi 8 saat ini masih tersedia di pasaran dan memiliki spesifikasi SoC yang lebih baik dibandingkan Redmi 9A dan 9C. Oleh karena itu, mari kita lihat kinerja dari Redmi 9, 9A, 9C, dan 8 pada grafik berikut ini

Dengan kinerja seperti ini, cukup sejalan dengan bagaimana Redmi 9A dan 9C digunakan. Dibandingkan dengan Redmi 9, pengalaman menggunakan 9A dan 9C menjadi jauh di bawah. Saya membutuhkan hampir 2 detik untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Saat menjalankan aplikasi, hanya Redmi 9 yang terasa seperti “standar” beberapa smartphone Android pada umumnya. Aplikasi yang saya jalankan meliputi WPS, Trello, Slack, Whatsapp, Facebook, dan Instagram. Namun pada 9A dan 9C, saya merasa adanya lag saat mengoperasikan semua aplikasi tersebut.

Jadi, walaupun menggunakan chipset yang digadang sebagai gaming oleh Mediatek, Redmi 9A dengan Helio G25 dan Redmi 9C dengan Helio G35 lebih baik digunakan sebagai perangkat sosial media saja. Dan agar game yang dimainkan lancar, saya merekomendasikan Redmi 9 yang harganya terpaut tidak terlalu jauh.

Pengujian Baterai

Baterai ketiganya memiliki kapasitas yang kurang lebih sama, yaitu 5000 mAh. Namun, berbagai konfigurasi bakal membuat daya tahannya menjadi berbeda. Sebagai contoh, Redmi 9 menggunakan layar FHD+ dan Redmi 9A menggunakan layar HD+. Pemakaian dayanya tentu saja sudah berbeda di mana FHD+ sudah pasti akan lebih boros daya.

Redmi 9 lolos pada pengujian MP4 looping dengan waktu sekitar 15 jam 15 menit. Redmi 9A bisa mendapatkan waktu sekitar 21 jam 20 menit dari 100% hingga mati secara otomatis. Untuk Redmi 9C, waktu yang saya dapatkan sedikit lebih pendek, yaitu 20 jam 59 menit.

Verdict

Dalam membeli sebuah perangkat Android dengan harga di bawah dua juta rupiah memang banyak pilihannya. Tiga di antara pilihan tersebut adalah smartphone dari Xiaomi yaitu Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Ketiganya ditujukan untuk pasar entry level dengan tingkatan yang cukup berbeda.

Redmi 9 memiliki kinerja paling tinggi di antara ketiganya. Kameranya pun paling lengkap di antara ketiganya. Dengan yang fitur yang ditawarkan, Redmi 9 memang menjadi yang paling menarik untuk dimiliki pada harga Rp. 1.749.000 untuk 3/32 GB dan Rp. 1.949.000 untuk 4/64 GB. Sayangnya, smartphone ini masih menggunakan MIUI 11.

Redmi 9C memiliki hasil kamera utama yang paling baik di antara ketiganya. Kinerja yang ditawarkan tidak sekencang Redmi 9 dan masih ditemukan lag pada saat pemakaian sehari-hari. Namun, perangkat ini paling baik untuk dijadikan smartphone sosial media dan chatting serta untuk mereka yang butuh perangkat untuk sekolah di rumah. Harga dari perangkat ini adalah Rp. 1.449.000 untuk 3/32 GB (bukan yang saya review).

Redmi 9A memiliki kinerja yang paling rendah di antara ketiganya. Namun, dengan harga varian tertingginya Rp. 1.299.000, sepertinya menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Smartphone ini sendiri paling cocok untuk mereka yang memiliki dana terbatas serta yang baru ingin pindah dari ponsel biasa ke perangkat Android.

Jika harus memilih antara tiga perangkat ini, saya sendiri bakal memilih Redmi 9. Mengapa? Kinerja yang ditawarkan cukup terpaut tinggi dibandingkan dengan Redmi 9A dan 9C. Saya tidak menemukan lag pada saat mengoperasikannya. Penggunaan MIUI 11 pun juga tidak terlalu mengganggu saya.

Kamera 9C memang menghasilkan gambar yang lebih baik, namun hasilnya terpaut sedikit dari Redmi 9. Harga yang ditawarkan juga tidak terpaut jauh, sehingga nilai perbandingannya dengan kinerja masih jauh lebih baik. Saya bisa mengoperasikan semua aplikasi untuk bermain dan bekerja dengan lancar.

Sparks

Redmi 9

  • Kinerja terbaik untuk perangkat harga di bawah dua jutaan
  • Bisa menggunakan WiFi 5 GHz
  • Layar sudah menggunakan Gorilla Glass 3

Redmi 9C

  • Hasil kamera cukup baik di harga satu jutaan
  • Perangkat paling murah yang memiliki sensor sidik jari
  • Garansi 2 tahun

Redmi 9A

  • Harga perangkat paling murah di antara ketiganya
  • Daya tahan baterai paling panjang

Slacks

Redmi 9

  • Hasil kamera bukan yang terbaik di antara ketiganya
  • Masih MIUI 11

Redmi 9C

  • Kinerja masih kurang kencang walau menggunakan Helio G35
  • Tanpa dukungan WiFi 5 GHz

Redmi 9A

  • Kinerja paling rendah di antara ketiganya
  • Tanpa sensor sidik jari
Full Screen Navigation Xiaomi

[Panduan Pemula] Cara Mengaktifkan dan Menggunakan Full Screen Gesture di Xiaomi Redmi 5 Plus

Di update MIUI 9.5, Xiaomi menghadirkan fitur baru menarik bernama Full Screen Display yang memungkinkan pengguna beralih dari cara navigasi konvensional ke cara yang lebih modern, full screen gesture.

Cara baru ini lebih nyaman dipakai di smartphone dengan rasio layar 18:9. Tapi cara ini menuntut ingatan dan kebiasaan, karena untuk setiap navigasi seperti back, recent dan home membutuhkan gerakan yang berbeda. Jauh berbeda jika menggunakan tombol navigasi konvensional (recent, home dan back) yang memang terlihat secara visual.

Cara Mengaktifkan Full Screen Gesture di Xiaomi Redmi 5 Plus

  • Buka menu Settings – Full Screen Display.

Screenshot_2018-10-04-12-42-35-358_com.android.settings

  • Kemudian pilih opsi Full screen display (sebelah kanan).

Screenshot_2018-10-04-12-42-39-212_com.android.settings

 

  • Beri tanda centang pada opsi Double check for the gestures.

Screenshot_2018-10-04-12-43-08-813_com.android.settings

 

  • Lalu pilih beberapa aplikasi yang secara optimalkan memanfaatkan dukungan fitur ini.

Ketika fitur ini diaktifkan, sistem secara otomatis akan menampilkan petunjuk cara pakainya. Anda wajib mempelajari dan mengingat setiap gerakan yang diperlihatkan. Tapi jika animasinya terlalu cepat, Anda bisa mempelajari cara pakainya di bahasan selanjutnya.

Cara Menggunakan Fitur Full Screen Gesture

Kembali ke Home

gesture

Untuk kembali ke layar home, misalnya dari aplikasi atau game tertentu, cukup geser layar dari tepi bawah ke atas.

Melihat Aplikasi yang Baru saja digunakan (recent)

gesture_2

Sedangkan untuk membuka daftar aplikasi yang baru saja dipakai, hampir sama dengan kembali ke home, tapi bedanya jangan langsung lepas setelah menggeser layar dari tepi bawah, melainkan ditahan beberapa detik.

Kembali dan Selanjutnya

Untuk kembali atau back, cukup geser layar dari tepi kiri ke tengah layar. Sebaliknya, untuk ke layar berikutnya, geser jari dari tepi kanan ke arah tengah.

Membuka Opsi Aplikasi

Masing-masing aplikasi biasanya membutuhkan sentuhan atau swipe untuk melihat opsi yang tersedia. Karena swipe kiri sudah menggantikan tombol back, maka untuk menampilkan opsi aplikasi, ubah titik swipe di bagian atas layar, bukan di tengah.

Gelombang Kedua MIUI 10 Developer ROM Smartphone Xiaomi Diluncurkan

Pada akhir bulan Mei lalu Xiaomi mengumumkan bahwa mereka bakal mengeluarkan generasi ke 10 antar mukanya yang dinamakan MIUI. MIUI sendiri dibuat dengan basis sistem operasi Android. Yang dilakukan oleh Xiaomi adalah mengubah antar mukanya menjadi berbeda dengan Android secara umum.

Janji Xiaomi untuk menggunakan MIUI 10 ternyata ditepati dengan mengeluarkan MIUI 10 untuk Xiaomi Mi 8, Mi 8 SE, Mi 6, Mi MIX 2S, Mi MIX 2, Mi MIX, Mi Note 2, Redmi S2 dan Redmi Note 5. Namun perlu diingat bahwa MIUI 10 tersebut masih dalam tahapan Developer Beta. Jadi, pengguna harus mengerti bahwa ROM Developer berbeda dengan Stable.

 

Developer Beta MIUI 10 yang ditawarkan kali ini adalah untuk regional Tiongkok (China Developer ROM) dan juga Global Developer ROM. Global Developer ROM memiliki beberapa keunggulan di antaranya bahasa yang digunakan tidak hanya Tiongkok, aplikasi untuk kawasan Tiongkok dihapus, dan tersedia Google Play Store didalamnya.

Pada gelombang kedua, ada 17 smartphone Xiaomi yang mendapatkan MIUI 10 ROM Developer. Di antaranya adalah Xiaomi Mi Note 3, Mi 5S Plus, Mi 5S, Mi 5X, Mi 5C, Mi 4C, Mi 4S, Mi Max, Mi Max Prime, Mi Max 2, Redmi Note 5A, Note 5A Prime, Redmi Note 4X Snapdragon, Redmi 5 Plus, Redmi 5, Redmi 5A dan Redmi 4X.

MIUI 10 Developer ROM sendiri memang tidak dimaksudkan untuk digunakan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali bug yang masih harus diselesaikan. Salah satu bug yang sampai hari ini dirasakan adalah untuk Xiaomi Mi5s, Quick Charge 3.0 kadang tidak dapat digunakan serta notifikasi pada lock screen tidak muncul.

Semua ROM Developer tersebut bisa diambil dan diunduh langsung untuk digunakan di perangkat Anda. Untuk mengunduh firmware tersebut, bisa langsung menuju ke forum MIUI.

Akan tetapi yang perlu diingat adalah untuk bisa melakukan instalasi MIUI 10 ini, pengguna harus melakukan Unlock Bootloader terlebih dahulu. Selain itu, pengguna harus siap untuk menemukan berbagai bug yang ada. Pengguna juga harus memiliki pengetahuan yang lebih dalam melakukan flashing firmware tersebut.

Sumber: MIUI Forum.

 

28 Perangkat Xiaomi Bakal Kebagian Jatah Update MIUI 10 Akhir Juli Ini

Jika Oppo punya FunTouch, Xiaomi punya MIUI. Custom ROM yang dirancang untuk membedakan diri dari stock Android ini terus mengalami transformasi dari waktu ke waktu, mengikuti versi Android yang juga terus berubah nama. Yang paling baru, Xiaomi kembali menunjukkan komitmennya untuk terus menghadirkan pembaruan dengan membuka fase beta untuk MIUI 10, sekaligus mengonfirmasi perangkat apa saja yang bakal kebagian jatah.

Dalam postingan resmi di forumnya, Xiaomi mengatakan bahwa program beta MIUI 10 membuka peluang bagi pengguna perangkat Redmi untuk terlibat dan berperan. Sejak dirilis 24 Mei lalu, angka peserta yang mengajukan diri untuk tergabung mencapai 1 juta dan hingga kini tim terus bekerja mematangkan OS sebelum dirilis ke publik pada tanggal 24 Juli mendatang.

https://www.youtube.com/watch?v=MLEcrkcQ8BA

Saat ini, hanya ada dua model smartphone Xiaomi yang sudah mendapatkan notifikasi ketersediaan versi beta MIUI 10 global, yaitu Xiaomi Mi 8 dan Xiaomi Mi Mix 2S.

Selain dua perangkat ini, akan ada 26 perangkat lain yang bakal kebagian jatah, antara lain: Xiaomi Mi 8, Xiaomi Mi 8 SE, Xiaomi Mi Mix 2S, Xiaomi Mi Mix 2, Xiaomi Mi Mix, Xiaomi Mi 6X, Xiaomi Mi 6, Xiaomi Mi 5, Xiaomi Mi Note 2, Xiaomi Redmi Note 5, Xiaomi Redmi S2/Y2, Xiaomi Redmi Note 4X, Xiaomi Redmi 5A, Xiaomi Redmi 5s, Xiaomi Mi 5s Plus, Xiaomi Mi Note 3, Xiaomi Mi Max, Xiaomi Mi Max 2, Xiaomi Mi 5X, Xiaomi Mi Max Prime, Xiaomi Mi 5c, Xiaomi Mi 4s, Xiaomi Mi 4c, Xiaomi Redmi 4X, Xiaomi Redmi Note 5A, Xiaomi Redmi Note 5A Prime, Xiaomi Redmi 5 dan Xiaomi Redmi 5 Plus.

Sumber berita MIUI.

Xiaomi Resmi Luncurkan Ponsel Flagship Terbarunya, Mi 8

Sejumlah smartphone yang Xiaomi luncurkan dalam beberapa bulan terakhir kurang begitu hype karena bukan termasuk segmen flagship. Itulah mengapa event yang baru saja mereka gelar begitu dinanti-nanti, di mana dunia diperkenalkan dengan ponsel flagship terbaru dari Xiaomi, Mi 8.

Mi 8 merupakan penerus langsung Mi 6 yang dirilis tahun lalu. Lho kok? Di mana Mi 7? Saya sendiri juga sempat bertanya-tanya dalam hati dan menuduh Xiaomi ikut-ikutan tren loncat nomor seperti pabrikan lain (baca: Apple dan Samsung). Namun setidaknya alibi mereka bisa diterima: namanya demikian karena dalam rangka merayakan ulang tahun ke-8 Xiaomi.

Xiaomi Mi 8

Dibandingkan Mi 6, desain Mi 8 berubah total, dan tanpa harus terkejut, bagian jidatnya telah digantikan oleh segaris poni ala iPhone X. Bingkainya terbuat dari aluminium, sedangkan panel belakangnya dari kaca. Ada sedikit bagian dagu yang tersisa di bawah, tapi setidaknya rasio layar-ke-bodinya mencapai angka 88,5%.

Layar 6,21 incinya juga bukan sembarangan, melainkan menggunakan panel AMOLED buatan Samsung dengan resolusi 2248 x 1080 pixel (rasio 18,7:9). Tingkat kecerahannya dapat mencapai angka 600 nit, dan Xiaomi bilang bahwa layar ini bersifat always-on – mungkin maksudnya seperti yang kita dapati di ponsel-ponsel besutan Samsung.

Kinerja Xiaomi Mi 8 ditunjang oleh chipset Snapdragon 845 layaknya smartphone flagship lain di tahun 2018. RAM 6 GB turut menemani, demikian pula pilihan storage internal sebesar 64, 128 atau 256 GB. Terkait software, Mi 8 ditenagai sistem operasi MIUI 10 yang mengambil Android Oreo sebagai basisnya.

Xiaomi Mi 8

Beralih ke kamera, kita bisa melihat konfigurasi kamera ganda di belakang dalam posisi vertikal ala iPhone X. Keduanya sama-sama merupakan sensor 12 megapixel dengan ukuran pixel individual yang tergolong besar (1,4 mikron) – yang berarti kemampuannya di kondisi minim cahaya cukup menjanjikan – hanya saja lensanya berbeda (wide-angle f/1.8 dan telephoto f/2.4).

Performa kamera belakangnya turut didukung oleh kehadiran OIS (optical image stabilization) 4-axis serta sistem dual pixel autofocus. Oleh DxOMark, kamera Mi 8 diberi skor 105, kalau ini penting buat Anda. Beralih ke depan, ada kamera selfie 20 megapixel dengan lensa f/2.0.

Xiaomi Mi 8

Bicara soal kamera depan, tentu kita tak bisa mengabaikan eksistensi notch yang menjadi rumahnya. Namun ternyata Xiaomi juga telah membenamkan sejumlah komponen yang membentuk sistem face unlock berbasis infra-merah, sehingga wajah pengguna masih dapat terdeteksi di kondisi gelap.

Xiaomi Mi 8 Explorer Edition / Xiaomi
Xiaomi Mi 8 Explorer Edition / Xiaomi

Mengapa tidak sekalian 3D face unlock sehingga benar-benar bisa disetarakan iPhone X? Karena Xiaomi sudah menyiapkan varian lain bernama Mi 8 Explorer Edition, dan di sinilah Anda bisa menemukan sistem 3D face unlock yang lebih presisi ketimbang milik Mi 8 standar. Perbedaan kecil lainnya, Explorer Edition mengemas RAM 8 GB dan satu pilihan storage saja, yakni 128 GB.

Fisik Mi 8 Explorer Edition juga sedikit berbeda, sebab panel belakangnya tembus pandang dan kelihatan luar biasa keren. Namun kalau kita amati, rupanya tidak ada sensor sidik jari di panel belakangnya ini. Ternyata, khusus untuk Mi 8 Explorer Edition, sensor sidik jarinya telah dibenamkan ke bawah layar, dan Vivo pun akhirnya punya pesaing.

Xiaomi Mi 8 SE / Xiaomi
Xiaomi Mi 8 SE / Xiaomi

Dua varian rupanya belum cukup, sebab Xiaomi juga mengumumkan Mi 8 SE. SE artinya “Small Edition”? Kurang lebih begitu, meski kalau kata Apple, “Special Edition”. Ya, Mi 8 SE memiliki dimensi yang lebih ringkas berkat layar yang lebih kecil: 5,88 inci, meski sama-sama menggunakan panel AMOLED.

Performanya juga tidak bisa disamakan, sebab Mi 8 SE mengusung chipset Snapdragon 710 yang masuk kelas menengah meski masih sangat gres. Kamera belakang gandanya juga di-downgrade menjadi 12 megapixel dan 5 megapixel, tapi di depan masih 20 megapixel demi detail yang memukau pada bibir dalam kondisi monyong.

Lalu, pertanyaan yang terpenting, mengingat ini Xiaomi yang kita bicarakan, adalah berapa harganya? Untuk Mi 8, Xiaomi mematok harga mulai 2.699 yuan (± Rp 5,85 juta), Mi 8 Explorer Edition 3.699 yuan (± Rp 8 juta), dan Mi 8 SE 1.799 yuan (± Rp 3,9 juta). Di Tiongkok, Mi 8 standar akan dipasarkan mulai 5 Juni, Mi 8 SE mulai 8 Juni, sedangkan Explorer Edition belum dipastikan jadwalnya.

Sumber: The Verge dan MIUI.