Tag Archives: Mixue

Kantongi Sertifikat Halal, Ini Rincian Biaya, Syarat, dan Cara Daftar Franchise Mixue

Mixue menjadi salah satu produk yang paling dibicarakan akhir-akhir ini di Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan Mixue? Mixue adalah perusahaan waralaba/franchise asal China yang menjual es krim dan minuman teh kekinian. Kini, toko Mixue sudah ada di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan beberapa negara di Asia lainnya termasuk Indonesia.

Salah satu alasan Mixue berkembang dengan pesat dan digemari oleh banyak masyarakat karena harganya yang murah, rasanya yang enak, dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Produk paling murah di Mixue adalah es krim cone yang dijual seharga Rp8.000.

Kehadiran franchise Mixue cukup mudah ditemukan di berbagai kota dan menarik perhatian banyak orang karena distribusinya yang cukup masif. Mixue pertama kali membuka gerai di Indonesia pada tahun 2020 tepatnya di kawasan Cihampelas, Bandung. Dilansir dari CNBC Indonesia, hingga saat ini Mixue telah memiliki lebih dari 1000 gerai.

Belum lama ini, Mixue mengumumkan kehalalan dari produknya yang telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI menyatakan seluruh bahan yang digunakan Mixue halal dan suci. Hal ini membuat kepercayaan konsumen terhadap Mixue semakin meningkat.

Jika kalian tertarik untuk membuka franchise Mixue, kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan, dan syarat apa saja yang harus dipenuhi? Berikut penjelasannya.

Biaya Franchise Mixue

Dilansir dari berbagai sumber, biaya yang dibutuhkan untuk membuka franchise Mixue terbagi menjadi 2 jenis.

Franchise Mixue di Ibu Kota Provinsi

Tipe ini harganya ±Rp380 juta dengan rincian sebagai berikut:

  • Deposit: Rp40 Juta
  • Biaya manajemen per tahun: Rp24 Juta
  • Mesin dan peralatan: ±Rp183 Juta
  • Bahan baku batch pertama: ±Rp130 Juta
  • Biaya pelatihan: Rp3 Juta

Franchise Mixue di Kota/Kabupaten

Tipe ini harganya ±Rp374 juta dengan rincian sebagai berikut:

  • Deposit: Rp40 Juta
  • Biaya manajemen per tahun: Rp18 Juta
  • Mesin dan peralatan: ±Rp183 Juta
  • Bahan baku batch pertama: ±Rp130 Juta
  • Biaya pelatihan: Rp3 Juta

Rincian biaya tersebut belum termasuk sewa tempat dan gaji karyawan. Setiap tahunnya, pemilik franchise dikenakan biaya aplikasi POS sebesar Rp2 juta.

Break even point (BEP) diperkirakan 12 sampai 18 bulan, tapi rerata 8 sampai 12 bulan sudah bisa balik modal.

Sebelum membuka franchise, Pemilik franchise harus konfirmasi kepada Mixue Indonesia untuk dilakukan survei wilayah toko. Wilayah survei per titik mematok harga yang beragam dengan rincian sebagai berikut:

  • Jawa Barat dan Jakarta adalah Rp2 juta
  • Provinsi lain di Pulau Jawa Rp3 juta
  • Provinsi di luar Pulau Jawa Rp4 juta

Syarat Membuka Franchise Mixue

Ada beberapa persyaratan yang harus Anda perhatikan. Persyaratan tersebut dapat menentukan persetujuan yang Anda ajukan disetujui atau ditolak oleh manajemen franchise Mixue.

  • Lokasi dan potensi terbaik
  • Luas bersih minimal 25m persegi (tidak terhalang oleh tiang, tangga atau elemen lainnya)
  • Lebar sisi minimal 3,7m
  • Tinggi plafon terendah adalah 2,7m
  • Daya ±33.000 watt
  • Sumber Air yang Memadai
  • NPWP perorangan atau badan usaha untuk kontrak kerja sama

Jika bangunan membutuhkan renovasi, renovasi tersebut harus dilakukan oleh kontraktor yang sudah disediakan Mixue Indonesia dengan kisaran biaya renovasi Rp200 juta – Rp350 juta (tergantung dari daerah dan keadaan ruko.)

Jumlah yang disebutkan di atas dapat berubah sesuai dengan kebijakan saat ini. Jadi, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan manajemen Mixue Indonesia.

Cara Mendaftar Franchise Mixue

Cara Daftar Franchise Mixue (Credit: en.mxbc.com)
  • Lakukan konsultasi kemitraan melalui telepon atau WhatsApp di 0819-9360-6666
  • Ajukan kemitraan dengan mengisi formulir pendaftaran
  • Manajemen Mixue akan menghubungi Anda kembali untuk mengevaluasi formulir pendaftaran melalui telepon
  • Jika disepakati, manajemen akan melakukan survey kelayakan lokasi
  • Selanjutnya dilakukan penandatanganan kontrak antara kedua belah pihak
  • Manajemen Mixue akan membantu proses dekorasi toko
  • Pelatihan karyawan terkait SOP dan sebagainya
  • Pembukaan outlet baru Mixue

Nah, itulah informasi seputar franchise Mixue yang bisa kami bagikan, Apakah Anda tertarik?

Viralnya Mixue di Media Sosial Berpotensi untuk Cuan?

Belum lama ini, Indonesia dibuat heboh oleh postingan media sosial yang pada awalnya menampilkan maskot Mixue yang lucu dan menggemaskan. Kemudian, tren ini dilanjutkan dengan banyaknya pembukaan gerai waralaba Mixue yang menjamur di mana-mana.

Berdasarkan laporan Marketline seperti dikutip oleh UKM Indonesia, laju pertumbuhan majemuk (CAGR) dari industri es krim pada periode 2015 hingga 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 10,4%, dan ketika melewati masa pandemi, jumlah konsumen es krim mengalami kenaikan hingga 7-8% dari sebelumnya.

Mixue adalah salah satu perusahaan es krim yang telah berhasil ekspansi di Indonesia. Mixue sendiri telah menawarkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Shenzhen, yang mana pada tahun lalu Mixue dikabarkan telah memperoleh pendapatan hingga $1,4 miliar.

Sejarah singkat Mixue

Mixue merupakan bisnis waralaba F&B yang menyediakan es krim dan teh dengan berbagai varian rasa. Awal mula kemunculan Mixue ini berasal dari Tiongkok, tepatnya di distrik Zhengzhou, Provinsi Henan, yang kemudian berkembang hingga menjadi bisnis waralaba. Pemilik Mixue adalah Zhang Hongchao, yang memulai bisnis ini dengan meminjam modal uang kepada neneknya di tahun 1997.

Menurut laporan Momentum Works, bisnis tersebut kemudian menyebar luas ke seluruh dunia dengan total gerai mencapai 21.582, alias lebih banyak ketimbang Burger King. Tak heran, tindakan ekspansi Mixue ini sangat pesat dalam bisnisnya.

Meningkatnya total gerai Mixue ini ternyata juga menjadi bisnis waralaba bubble tea terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut berdasarkan laporan Momentum Works yang menyebutkan bahwa sebanyak 1.000 gerai Mixue telah tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia, dan bahkan Indonesia. Mixue sendiri mulai memperluas jangkauannya ke Asia Tenggara pada tahun 2018.

Jumlah gerai Mixue

Gerai Mixue di Indonesia pertama kali hadir pada tahun 2020. Menurut IDX Channel, pada periode Maret 2022 total gerai Mixue di Indonesia telah mencapai 317 toko, dan hal ini diprediksi akan terus bertambah hingga penghujung tahun. Harga produk yang ditawarkan oleh Mixue relatif terjangkau, terutama untuk para konsumen di Indonesia.

Berdasarkan laporan Nikkei Asia, biaya yang dibutuhkan untuk membuka waralaba ini cukup terjangkau, dan jumlah gerai Mixue pada akhir 2022 diperkirakan mendekati sebanyak 30.000 gerai. Potensi inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mencari cuan, ditambah dengan viralnya Mixue di media sosial, seperti TikTok, Twitter, Instagram, dan lainnya.

Strategi Mixue

Memanfaatkan viralnya Mixue di media sosial telah menjadi salah satu strategi marketing yang berdampak positif. Hal ini didasari dengan harga yang ditawarkan oleh bisnis waralaba ini, yang relatif terjangkau dibandingkan brand lainnya yang menyediakan es krim, dan rasanya pun juga digemari oleh masyarakat Indonesia.

Selain itu, Mixue telah mendapat branding di Indonesia melalui media sosial bahwa setiap ada ruko atau bangunan kosong akan diisi oleh Mixue. Masyarakat dapat menganggap tren tersebut sebagai sebuah lelucon, tapi ini sekaligus membuat nama Mixue menjadi naik. Pada akhirnya, di daerah yang belum memiliki Mixue, ada peluang yang begitu besar untuk membuka bisnis waralaba ini.

Meski begitu, terdapat rasa penasaran dari masyarakat Indonesia terhadap sesuatu yang viral, yang membuat rasa ingin mencoba menjadi lebih tinggi akibat gencarnya pemasaran di media sosial. Popularitas Mixue di media sosial ini yang menjadi salah satu alasan mengapa viralnya Mixue di Indonesia dapat menghasilkan cuan.

Artikel ini ditulis oleh Stella Kova, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.