Tag Archives: modem wifi

Orbit Telkomsel

Menangkap Tuah dari Bisnis Internet Rumahan

Aktivitas bekerja dan belajar di rumah masih tinggi setelah “dibiasakan” lebih dari tiga bulan sejak pandemi berlangsung, akibatnya berdampak pada tingginya kebutuhan internet rumah yang memadai. Peluang tersebut akhirnya dicoba dijawab oleh Telkomsel dengan merilis Telkomsel Orbit. Induknya, sudah lebih dulu masuk ke segmen ini, dengan merilis Indihome sejak 2015.

Head of Home LTE Telkomsel Arief Pradetya menjelaskan, optimisme perseroan masuk ke segmen ini berbekal data yang dikutip bahwa penetrasi home broadband di Indonesia tergolong sangat rendah, hanya 15% jika dibandingkan negara-negara lainnya. Sementara terjadi pertumbuhan untuk jumlah populasi rumah tangga beserta rata-rata pendapatannya.

Bisa dikatakan potensi pasar di segmen home broadband ikut membesar. Adapun total pasar home broadband diperkirakan akan mencapai 26 juta rumah tangga di tahun 2025. Dari angka tersebut, 15 juta di antaranya dapat dipenuhi dengan akses internet kabel, sementara sisanya 11 juta dengan akses nirkabel (wireless).

“Hal ini menjadi tantangan kondisi geografis Indonesia yang menyebabkan akses wireline to the home tidak semudah itu digelar, sehingga akses wireless/nirkabel (seperti selular dan satelit), menjadi alternatif teknologi untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ujarnya kepada DailySocial.

Orbit masuk ke segmen internet rumahan dengan menawarkan jaringan nirkabel alias mobile wifi berbasis jaringan 4G LTE. Segmen penggunanya adalah rumah tangga yang tidak bisa menjadi pelanggan home broadband berbasis kabel. Berdasarkan profil ekonomi, target pengguna Orbit adalah rumah tangga dengan social economic status (SES) B dan upper C.

Sejumlah perbedaan tersebut, menurut Arief, menjadi pembeda mendasar antara Telkomsel Orbit dengan Indihome. Sehingga Telkomsel Orbit diposisikan bukan menjadi produk kanibal dari Indihome.

“Apakah karena lokasi rumahnya yang relatif sulit dijangkau atau karena daya beli yang belum mencapai paket harga layanan yang ditawarkan penyedia home broadband berbasis kabel. Dari penjelasan ini berarti bahwa layanan Telkomsel Orbit semakin melengkapi layanan Indihome dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga terhadap koneksi internet rumah.”

Telkomsel Rilis Modem Wifi “Orbit” / Telkomsel
Telkomsel Rilis Modem Wifi “Orbit” / Telkomsel

Solusi Telkomsel Orbit sendiri hadir dalam dua varian modem, yaitu Orbit Star dan Orbit Max. Perbedaan dari keduanya hanya terletak dari jumlah perangkat yang dapat terhubung. Orbit Star dapat terhubung dengan 32 perangkat sekaligus, sementara Orbit Start lebih banyak hingga 64 perangkat.

Di samping itu, konsumen dapat melakukan monitoring paket data secara transparan melalui aplikasi MyOrbit. Berikutnya, mengendalikan perangkat yang terkoneksi, pemantauan pemakaian kuota, pengaturan waktu penggunaan internet, dan pembelian paket data. Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Play Store dan dalam waktu dekat untuk tersedia di App Store.

“Untuk memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman terbaik, Telkomsel Orbit juga telah memperhitungkan fitur dan konfigurasi perangkat BTS, kapasitas jaringan, jarak lokasi pelanggan ke BTS 4G LTE, serta jumlah pengguna maksimal yang dapat dilayani per BTS dalam menentukan lokasi penyelenggaraan layanan Telkomsel Orbit.”

Komitmen berikutnya

Pada peluncuran tahap awal, Telkomsel Orbit telah menjangkau 50 kota di seluruh Indonesia dan akan terus memperluas cakupan layanannya secara bertahap. Secara infrastruktur jaringan, diklaim sudah sangat siap.

Saat ini Telkomsel memiliki jumlah BTS lebih dari 219.000 yang tersebar di seluruh Indonesia, lebih dari 86 ribu unit BTS di antaranya merupakan BTS 4G.

“Maka dari itu penyediaan layanan Telkomsel Orbit sangat berimbang antara Pulau Jawa dan luar Jawa. Hal ini sebagai wujud komitmen kami untuk terus menyediakan solusi digital yang mampu memberdayakan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.”

Pihaknya berharap bahwa produk ini dapat terus berkembang dari sekadar layanan konektivitas internet/broadband, menjadi platform/enabler untuk berbagai aktivitas keluarga agar tetap produktif.

“Sebagai platform, kami akan semakin menguatkan upaya kolaboratif dengan berbagai mitra strategis seperti penyedia konten dan value added services, home IoT (CCTV, smart home equipment, sensor, dan automation), convergence dan masih banyak lagi seiring dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi.”

Pemain sejenis

Segmen ini awalnya kuat dikuasai oleh Smartfren pasca Bolt kolaps pada 2018, lalu mulai dilirik oleh operator telekomunikasi lainnya. Analis Indo Premier Hans Tantio mengatakan Orbit menggunakan spektrum 900MHz, 1.800MHz, dan 2.300MHz (vs spektrum 2.300MHz dari Smartfren). Artinya spektrum yang bervariasi akan menyediakan jaringan yang lebih luas.

Dia memprediksi Smartfren memiliki lebih dari 10 juta pelanggan broadband nirkabel yang sebagian besar berlokasi di Jawa. Sementara Bolt memiliki 3 juta pelanggan sebelum bangkrut.

“Telkomsel akan memiliki potensi yang lebih besar karena dapat melayani pelanggan di Jawa dan eks-Jawa dengan memanfaatkan spektrum dan BTS yang ada,” ujarnya dia dikutip dari Kontan.

Operator telekomunikasi lainnya, yang turut masuk ke segmen ini adalah XL Home berbasis fiber optic, Smartfren juga memperkuat rangkaian produknya dengan merilis mobile wifi. Perwakilan XL mencatat terjadi lonjakan permintaan dan trafik data.

Angkanya mencapai 20% dibandingkan trafik pada kondisi normal. Hal tersebut akhirnya diantisipasi dengan peningkatan kapasitas jaringan untuk menjaga kenyamanan pelanggan. Akan tetapi, bagi Smartfren, tren home broadband tidak akan berlangsung lama. Smartfren sendiri mencatat kenaikan trafik penggunaan layanan home broadband dari Maret hingga Mei 2020 mencapai 10%-20%.

Home broadband akan tumbuh ketika banyak aktivitas di rumah, pada saat sudah normal beraktivitas, maka saya yakin (pengguna) akan kembali ke mobility service dengan smartphone,” ujar Deputy CEO Mobility Smartfren Sukaca Purwokardjono.

Application Information Will Show Up Here
Smartfren Bolt

Smartfren Sediakan Kartu SIM Pengganti untuk Eks Pengguna Bolt

Smartfren mengambil alih eks pengguna Bolt, pasca pengumuman penutupan layanan Bolt pada 28 Desember 2018. Pengguna akan mendapat kartu SIM gratis yang berisi paket data sebagai penawaran awal sebelum berlangganan.

Modem Bolt akan di-unlock oleh teknisi Bolt secara gratis, agar tetap bisa digunakan pelanggan dengan kartu SIM operator lain. Pengguna Bolt cukup membawa mobile wifi yang ingin di-unlock.

Namun, menurut penuturan salah satu karyawan Bolt kepada DailySocial yang ditemui di Jakarta Timur, unlock modem baru bisa dilakukan pada 5 Januari 2019.

“Sistem baru siap sekitar tanggal 5, jadi untuk sementara di sini [Bolt Zone] baru proses untuk refund saja. Semua lokasi hampir sama seperti di sini, jadi ke sini lagi saja tanggal 5,” ujarnya pegawai Bolt yang namanya enggan disebutkan, Selasa (1/1).

Dari pantauan akun sosial media Bolt, ternyata ada beberapa tipe modem Bolt yang ternyata tidak bisa di-unlock. Dari unggahan salah satu pengguna Bolt bernama Agatha ke akun Twitter Bolt, menuturkan modem tipe MF90 tidak bisa di-unlock saat mendatangi Bolt Zone.

Hanya beberapa tipe tertentu saja yang bisa. Alhasil, dia hanya mendapat refund kuota dan mendapat kartu perdana Smartfren.

Kekosongan informasi ini tidak tercantum secara detail dalam keterangan resmi manajemen Bolt yang disampaikan lewat surel pengguna. Tentunya hal tersebut membuat mereka jadi bingung, kemudian melontarkan pertanyaan yang sama ke layanan pelanggan. Lantaran mereka harus mendatangi konter Bolt Zone untuk memproses seluruhnya.

Untuk mendapatkan fasilitas dari Smartfren, pengguna Bolt cukup mendatangi salah satu dari 28 lokasi Bolt Zone di Jabodetabek dan Medan dan mengikuti verifikasi dari Bolt. Jika lolos tahap verifikasi, layanan pelanggan Smartfren yang ada di lokasi Bolt Zone siap melayani penukaran kartu SIM lama dan aktivasi kartu perdana Smartfren Now+.

Dalam kartu perdana ini, pengguna akan mendapat benefit kuota sebesar 6GB yang terdiri atas 2,5GB kuota utama dan 3,5GB kuota malam.

“Kesepakatan ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kami terhadap pelanggan Bolt. [..] Tentunya selain tetap melanjutkan layanan internetnya, kini pelanggan Bolt dapat menikmati internet di wilayah yang lebih luas karena Smartfren hadir di lebih dari 200 kota Indonesia,” ucap Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim dalam keterangan resmi.

Adapun, menurut keterangan resmi manajemen Bolt, proses refund untuk seluruh pelanggan aktif prabayar dan pascabayar telah berlangsung sejak 31 Desember 2018 sampai 31 Januari 2019. Pengguna akan menerima pengembalian sisa pulsa dan/atau kuota yang belum terpakai, dan pengembalian pembayaran di muka sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Penutupan Bolt menjadi salah satu konsekuensi yang diterapkan pemerintah karena kelalaian manajemen dalam memenuhi kewajibannya membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio kepada negara. Selain Bolt, pemerintah juga mencabut izin dari PT First Media Tbk yang mengelola Bolt Home dan PT Jasnita.