Tag Archives: monitor portable

Taihe Gemini Ibarat Microsoft Surface yang ‘Tak Bernyawa’

Monitor portable kedengarannya kurang begitu berguna bagi sebagian besar orang. Wajar, mengingat mayoritas akan lebih memilih membeli tablet ketimbang sebatas layar yang tak ‘bernyawa’. Kendati demikian, kita tak boleh lupa dengan mereka yang terbiasa bekerja menggunakan dua monitor.

Mereka yang sudah terbiasa dengan setup semacam ini di meja kerjanya, tentu akan merasa sedikit kesulitan ketika harus bekerja di luar, di kedai kopi misalnya. Dan inilah yang menjadi salah satu alasan di balik lahirnya perangkat bernama Taihe Gemini berikut ini.

Taihe Gemini

Seperti yang bisa Anda lihat, wujudnya mirip dengan tablet Microsoft Surface, akan tetapi perannya tidak lebih dari sebatas display tambahan saja. Letak kemiripan utamanya tentu terdapat pada kickstand terintegrasi yang dapat menopang perangkat dalam beragam sudut. Pertanyaannya, mengapa ia bisa sampai dibuat hampir rata dengan permukaan meja kalau fungsinya hanya sebatas menampilkan konten saja?

Well, Taihe rupanya telah menyiapkan dua varian Gemini. Dua-duanya sama-sama mengemas layar 15,6 inci, tapi yang pertama mengemas resolusi 4K dengan dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB, sedangkan yang kedua mengemas resolusi 1080p dan merupakan sebuah panel sentuh.

Varian touchscreen ini akan sangat ideal digandengkan dengan ponsel seperti Samsung Galaxy Note 9 yang mendukung fitur DeX (Desktop Experience). Jadi setelah tersambung, kita bisa langsung mengoperasikan Taihe Gemini layaknya sebuah tablet, dengan tampilan sistem operasi mirip perangkat desktop.

Taihe Gemini

Apa saja perangkat yang bisa disambungkan ke Gemini? Banyak, terutama jika Anda memilih varian yang berlayar 4K. Varian ini datang membawa port HDMI, Mini DisplayPort, USB-C, dan sepasang port USB 3.0. Varian 1080p-nya di sisi lain agak lebih terbatas dengan hanya dua port Mini HDMI, dua micro USB dan USB-C.

Sebagai perangkat portable, tentu saja Gemini mengusung baterainya sendiri. Dalam satu kali pengisian, Gemini diyakini dapat beroperasi sampai sekitar lima jam, lebih dari cukup untuk satu sesi bekerja di kedai kopi.

Kampanye crowdfunding Taihe Gemini di Kickstarter masih menyisakan beberapa hari, dan targetnya sudah jauh terlampaui. Harga paling murah yang bisa didapat para backer adalah $189 untuk varian 1080p atau $329 untuk varian 4K. Harga retail-nya masing-masing diestimasikan berkisar $299 dan $499.

Sumber: The Verge.

Monitor Portable Asus ZenScreen Go Bisa Digunakan Bersama Perangkat Android

Setup multi-monitor sudah sejak lama menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas, akan tetapi ini jelas sulit diwujudkan ketika sedang berada di luar kantor atau rumah, di mana terkadang laptop berlayar 17 inci pun masih terasa kurang besar. Solusinya, menurut Asus, adalah sebuah monitor portable.

Asus sebelumnya sudah punya produk serupa bernama ZenScreen MB16AC, yang bisa langsung digunakan hanya dengan menyambungkannya ke laptop lewat USB. Tahun ini, Asus sudah menyiapkan suksesornya yang bernama ZenScreen Go MB16AP. Terdengar mirip? Ya, kecuali embel-embel “Go” tersebut.

Berbeda dari pendahulunya, Asus ZenScreen Go mengemas baterainya sendiri yang berkapasitas 7.800 mAh, sanggup beroperasi selama empat jam nonstop sebelum perlu diisi ulang. Koneksinya tetap mengandalkan USB-C atau USB-A, namun kali ini ZenScreen Go juga siap digunakan bersama smartphone Android, sekaligus menyuplai energi dadakan jika perlu.

Sebagai bagian dari spesies langka yaitu monitor portable, fisiknya pun cukup ringkas, dengan bobot sekitar 860 gram. Ia datang bersama sebuah folio cover yang juga merangkap sebagai kickstand, baik dalam orientasi portrait atau landscape. Dimensinya juga cukup tipis untuk disandingkan bersama laptop di dalam tas.

Spesifikasinya sendiri cukup lumayan, dengan layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel. Teknologi flicker-free dan filter cahaya biru yang bisa disesuaikan memastikan mata pengguna tetap nyaman meski menggunakannya dalam sesi yang cukup panjang.

Asus ProArt PQ22UC

Kalau ukuran dan resolusinya kurang besar, serta Anda mendambakan reproduksi warna yang akurat dan tidak keberatan mengusung perangkat yang lebih besar, ada Asus ProArt PQ22UC. Monitor seukuran desktop ini (21,6 inci) mengemas panel OLED beresolusi 4K, serta sanggup menampilkan format warna 10-bit dan 99% dari spektrum warna DCI-P3.

Aspek portable-nya dicapai berkat layar yang bisa dilepas dari dudukannya dengan mudah, dan dudukannya sendiri bisa dilipat mendatar sehingga mudah dibawa bepergian. Koneksinya bisa melalui USB-C atau micro HDMI, namun Anda hanya bisa menggunakannya ketika ada colokan listrik di sebelahnya.

Asus bakal memamerkan kedua monitor portable ini di ajang CES 2018 tidak lama lagi. Banderol harga dan jadwal pemasarannya masih belum diumumkan.

Sumber: Asus.