Tag Archives: motherboard

Tiga PC Mini Liva Baru Diperkenalkan pada Akhir 2018

Perusahaan motherboard asal Taiwan, ECS, kembali meluncurkan lini komputer mini mereka yang diberi nama Liva. Pada akhir tahun 2018 ini, ada tiga buah komputer yang diperlihatkan. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2018 lalu bertempat di Hotel Akmani Jakarta.

IMG_20181212_165004-01_1024x768

Dua jenis PC yang diperkenalkan bernama Liva One Plus dan Liva Z2. Liva One Plus merupakan PC mungil yang menggunakan prosesor desktop Intel generasi ke 8. Uniknya, prosesor pada PC ini bisa diganti, sehingga memungkinkan untuk melakukan upgrade.

IMG_20181212_160818-01_1024x768

Liva One Plus menggunakan memori DDR4 SoDIMM dengan dua slot dan mendukung hingga 32 GB. Ruang penyimpanan yang didukung memiliki dimensi 2.5 inci sehingga bisa digunakan untuk SSD. Komputer ini juga memiliki sebuah slot M.2 untuk SSD. Karena menggunakan CPU Intel generasi ke 8, Liva One Plus mendukung resolusi 4K.

IMG_20181212_165048-01_1024x768

Jenis kedua adalah Liva Z2 series yang terdiri dari dua varian. Liva Z2V merupakan varian yang memiliki konektor D-SUB pada bagian belakangnya. Namun untuk varian Liva Z2, HDMI-nya sudah menggunakan versi 2.0.

IMG_20181212_164846-01_1024x768

Liva Z2 menggunakan prosesor Intel Atom dengan arsitektur paling baru, Gemini Lake. Pilihan prosesor ada pada Intel Pentium N5000 atau Celeron N4000. Kedua komputer ini hanya memakan daya 6 watt saja, sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai Home Theater PC atau HTPC.

IMG_20181212_164910-01_1024x767

Ketiga komputer sudah dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10. Selain itu, dukungan untuk port USB-C juga telah tersedia pada bagian belakangnya.

Liva menjual PC One Plus dengan harga Rp. 3.500.000. Untuk Liva Z2 Series dijual dengan harga Rp. 2.900.000. Ketiga PC pun juga sudah bisa dibeli langsung pada distributor dan toko komputer yang ada di Jakarta.

Mencoba PC

Sayang memang, pada saat acara berlangsung, ruangan cukup penuh sehingga tidak bisa terlalu lama untuk mencoba PC yang ada. Untungnya, kami bisa mencoba semua komputer yang ada.

IMG_20181212_160712-01_1024x768

Liva Z2 yang menggunakan prosesor Celeron N4000 pun kami coba. Sesuai dengan arsitekturnya, kami memang menemukan beberapa kali lag saat membuka browser Edge dengan tab yang banyak. Hal ini memang lumrah terjadi pada komputer dengan prosesor Atom. Akan tetapi, saat menggunakannya, komputer ini cukup responsif.

Untuk Liva One Plus memang terasa sangat responsif. Pembukaan banyak tab pada browser juga tidak terasa lag. Tentu saja, karena menggunakan prosesor Intel Core generasi ke 8, membuat komputer tersebut kencang.

Bobot kedua komputer juga ringan sehingga mudah untuk dibawa kemana saja. Dengan harga yang ada, membuat komputer ini cukup terjangkau saat dijadikan alat bekerja pada perkantoran atau untuk sebuah HTPC.

Dukung Cannon Lake, MSI Perkenalkan Motherboard Gaming Z390

Dengan munculnya arsitektur terbaru dari Intel dengan nama Cannon Lake atau prosesor Intel generasi ke 9, tentu saja vendor motherboard harus menyediakan platform untuk menjalankannya. Begitu pula yang dilakukan MSI.

Intel pun juga sudah mempersiapkan chipset baru mereka untuk mendukung arsitektur Cannon Lake, yaitu chipset dengan seri 300. Socket yang digunakan juga sama dengan sebelumnya, yaitu socket 1151. Dan yang saat ini diperkenalkan adalah Chipset Z390.

MSI Z390 - Launch

MSI meluncurkan deretan motherboard terbarunya pada tanggal 16 Oktober 2018 yang lalu. Acara tersebut bertempat di restoran The Hook Senopati, Jakarta. MSI pun mengatakan bahwa mereka bakal menawarkan pengalaman yang lebih baik dari sebelumnya dari segala sisi.

Pada seri terbarunya ini, MSI menawarkan tiga segmen motherboard gaming serta satu buah seri Pro. Semuanya menggunakan chipset Z390. Selain mendukung arsitektur Cannon Lake, chipset ini pun juga mendukung arsitektur sebelumnya, yaitu Coffee Lake.

 

MSI Z390 - PC

Segmen pertama memiliki sebuah motherboard yang dinamakan MEG Z390 ACE GodLike. Seperti halnya kata “GodLike” setelah membunuh banyak musuh dalam sebuah game, motherboard ini memang khusus dibuat untuk bermain game dengan ekstrim.

Untuk membuat sebuah “GodLike”, MSI mempersenjatai motherboard ini dengan begitu banyak heatsink. Hal tersebut untuk melindungi VRM dan seluruh transistor di motherboard ini dari panas yang membuat sistem menjadi tidak stabil dan berdurabilitas rendah.

MSI Z390 - GodLike

Di sisi audio, motherboard ini dilengkapi dengan audio dengan Xtreme Audio DAC, platform audio onboard dibangun dengan sepasang prosesor audio khusus Hi-Fi ALC1220, AUDIO DAC ESS dengan amplifier ESS khusus, kapasitor audio WIMA, headphone 6.35mm, semua terlindungi dengan desain PCB sepenuhnya.

Segmen kedua adalah MSI Performance Gaming atau MPG. Debut di Indonesia, MSI mengeluarkan MPG Gaming Pro dan Gaming Plus. Kedua motherboard ini merupakan versi lebih rendah dari GodLike.

MSI Z390 - Gaming Plus

Gaming Pro mempertahankan kinerja kecepatan tinggi dengan heatsink yang diperluas dan M.2 SHIELD FROZR. Pengguna dapat menikmasi kecepatan unduh hingga 1,73 Gbps dengan menyambungkan ke jaringan Wi-Fi di luar kotak dengan Intel nirkabel-AC terintegrasi. Dari sisi audio, motherboard ini dilengkapi dengan Audio Boost 4, Nahimic 3, dan Voice Boost.

Segmen ketiga adalah MSI Arsenal Gaming atau MAG. Segmen ini merupakan yang paling rendah dalam kasta gaming dari MSI. Hal tersebut juga mempengaruhi bagaimana motherboard ini digunakan untuk melakukan overclocking.

Segmen terakhir yang MSI Pro dengan motherboard-nya yang bernama Z390-A Pro. MSI sendiri mengatakan bahwa motherboard ini bakal menjadi perangkat sejuta umat, karena memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan seri gaming. Namun, tentunya feature yang dibawa juga akan lebih rendah dibandingkan dengan seri Gaming.

Lebih Mudah

MSI mengatakan bahwa mereka telah membuat motherboard yang mereka jual saat ini dengan feature yang memudahkan para penggunanya. Yang pertama adalah Pre-Installed IO Shielding yang membuat pengguna tidak perlu lagi bersusah payah memasang lempengannya pada saat merakit PC. IO pada bagian belakangnya sudah terpasang langsung dari motherboard-nya.

MSI Z390 - Carbon

Selain itu, pada GodLike, MSI sudah menempelkan MEG Dynamic Dashboard yang fungsinya lebih luas daripada sebuah debug LED. Nantinya, informasi mengenai akses motherboard bakal dihadirkan dengan animasi GIF. Pengguna pun juga dapat memodifikasi sendiri animasinya tersebut.

Belum Semua Masuk

Pada sesi terpisah, Sukma Paulus, Product Manager MSI Indonesia, mengatakan bahwa belum semua motherboard MSI Z390 bisa dibawa ke Indonesia selain yang diluncurkan di atas. Hal tersebut dikarenakan ada kendala teknis.

MSI Z390 - Paulus

Produk motherboard yang masih bakal diusahakan masuk ke Indonesia adalah tiga buah seri MPG. Ketiganya adalah Z390, Z390I, dan Z390M Gaming Edge. Semoga saja ketiganya akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat.

Paulus sendiri mengatakan bahwa saat ini pasar motherboard sedang lesu. Akan tetapi, dibandingkan dengan segmen lain, untuk seri Gaming justru sedang mengalami peningkatan. Hal tersebut tentu saja merupakan pengaruh dari tingginya animo dari esports.

Dukung Produktivitas dan Gaming, MSI Pamerkan Deretan Motherboard Andalan di Computex 2018

Sebelum dikenal sebagai produsen hardware gaming yang menyediakan beragam varian desktop, laptop dan periferal PC, MSI memulai kiprahnya dengan memproduksi motherboard. 30 tahun lebih setelah ia berdiri, penyediaan komponen ini tetap menjadi jantung dari bisnis mereka. Dan Anda akan selalu menyaksikan inkarnasi unik motherboard MSI di Computex.

Dalam mempersembahkan produk motherboard di pameran IT terbesar di Asia tahun ini, sang perusahaan asal Taiwan itu kembali mengusung slogan ‘do more with cores‘. Maksudnya ialah, dukungan terhadap lebih banyak core bisa mendongkrak produktivitas Anda. Buat merealisasikan visi itu, MSI mengerahkan tim riset dan pengembangannya untuk memastikan konsumen memperoleh pengalaman penggunaan terbaik.

MSI2 1

Di segmen gaming, B360 Gaming Pro Carbon menjadi andalan MSI. Motherboard ini memiliki heatsink lebar dengan penampilan ala mobil balap yang dihias oleh Mystic Light. Fitur-fitur penunjang performa turut hadir di sana: Twin Turbo M.2 menyajikan gamer waktu loading dan boot sistem yang singkat, lalu kehadiran Intel Turbo USB 3.1 Gen2 memberikan Anda kecepatan transfer data super-cepat via USB.

MSI2 10

MSI2 7

Buat kebutuhan produktif, MSI mempersembahkan X299 SLI PLUS. Motherboard ini diracik untuk para kreator konten dan profesional, sanggup menunjang prosesor 18-core berkat desain Digitall Power. Ia ditopang kapabilitas dual LAN, DDR4 Boost, Turbo M.2, M.2 Shield, teknologi Intel Optane, serta Lightning USB 3.1 Gen2. Dan demi membantu membangun workstation yang ideal, MSI turut menyiapkan M.2 XPANDER-AERO – menambahkan dukungan empat M.2 dan Thunderbolt M3.

MSI2 3

MSI2 2

Selain itu, MSI mengumumkan bahwa motherboard Z370, H370, B360 dan H310 siap mendukung penuh Intel Core i7 8086K. Para pengguna bisa segera merasakan kecanggihan prosesor ini tanpa perlu meng-update BIOS. Core i7 8086K ialah prosesor enam-core dengan kecepatan dasar di 4GHz. Laju frekuensinya bisa ditingkatkan lagi ke 5GHz melalui Intel Turbo Boost – berguna bagi gamer yang menginginkan performa tinggi.

MSI2 5

Z370, H370, B360 dan H310 turut menyediakan fungsi Core Boost. Lewat fitur ini, motherboard MSI dapat menyampaikan keputusan CPU secara sangat akurat ‘tanpa distorsi’. Core Boost bukan cuma berguna untuk chip multi-core, tapi juga menciptakan kondisi ideal agar prosesor bekerja lebih optimal.

MSI2 4

MSI2 6

Dan demi memaksimalkan kinerja prosesor dengan core lebih banyak tersebut serta memastikannya berlari stabil di kecepatan penuh, MSI memperlebar PWM (Pulse Width Modulation) dan memperbarui desain sirkuit. Rancangan baru ini diimplementasikan untuk meminimalisir masalah temperatur, dan menjaga suhu motherboard tetap rendah.

MSI2 8

Pembaruan BIOS juga diterapkan pada motherboard AMD AM4. Model MSI A320M, B30, B30M, X370 dan X470 telah siap ‘berkolaborasi’ bersama prosesor AMD Ryzen generasi kedua. Update tersebut sudah disertai pembaruan pada sistem keamanan.

MSI2 9

Setelah Notebook, Kali Ini Giliran Hardware Gaming Baru MSI Serbu Indonesia

Walaupun saling melengkapi, beberapa divisi di sejumlah perusahaan PC asal Taiwan biasanya beroperasi secara terpisah dan tampaknya punya strategi bisnis berbeda. Hal ini mungkin merupakan alasan mengapa MSI mengadakan dua acara peluncuran berbeda di minggu lalu; satu fokus pada notebook, dan satu lagi dititikberatkan pada komponen serta periferal.

Tepat sehari setelah merilis deretan laptop gaming baru, Mico-Star International melepas jajaran motherboard, monitor, serta sebuah PC small form factor anyar di Indonesia. Melalui langkah ini, MSI secara tidak langsung menunjukkan kesiapan mereka memenuhi kebutuhan tipe gamer berbeda: dari mulai tipe pemain nomaden, mereka yang menginginkan solusi simpel, hingga kalangan DIY.

Micro 11

Seperti biasa, MSI kembali mencoba mengedepankan aspek-aspek andalan di produk-produk tersebut, di antaranya performa dan daya tahan tinggi, desain stylish dengan bumbu RGB, serta kemudahan kustomisasi dan upgrade. Di konferensi pers hari Jumat silam, sang produsen membagi presentasinya ke dalam beberapa sesi. Simak detailnya di bawah:

 

Motherboard MSI 300 Series

Di segmen ini, MSI menjelaskan bahwa kehadiran lebih banyak core di PC memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak hal. Untuk mendukungnya, produsen meluncurkan motherboard H370, B360, dan H310. Mereka semua dirancang buat memaksimalkan performa prosesor Intel Core generasi kedelapan, dan lagi-lagi memanfaatkan komponen ‘kelas militer’ demi memastikan pengalaman gaming tetap stabil serta memberikan gamer frame rate setinggi-tingginya.

Micro 18

Karena core lebih banyak, sejumlah hal perlu MSI perhatikan. Bagi sang produsen, desain thermal dan power sangat penting demi menjaga temperatur motherboard tetap rendah. Caranya ialah melalui upgrade power phase (ke 4+2+1) serta memperlebar heatsink. Pembuangan panas jadi 26 persen lebih lebar, sehingga suhu dapat turun 6 derajat Celcius. Alhasil, CPU Core i7 Coffee Lake-S dapat berlari di kecepatan penuh.

Micro 13

Motherboard gaming baru MSI terdiri dari delapan model:

  • H370 Gaming Pro
  • H30 Gaming Plus
  • B360 Gaming Pro Carbon
  • B360 Gaming Arctic
  • B360 Gaming Plus
  • B360M Gaming Plus
  • H310M Gaming Arctic
  • H310M Gaming Plus

 

Micro 12

MSI juga menyediakan motherboard kelas profesional, sempurna jika Anda berniat membangun PC-PC penunjang bisnis. Untuk menopang kebutuhan di segmen itu, MSI memanfaatkan komponen-komponen berkualitas tinggi serta membekalinya bersama sejumlah perlindungan, di antaranya ialah proteksi ESD (electrostatic discharge) ganda untuk mencegah motherboard rusak akibat listrik statis. Selanjutnya motherboard mengusung connector dengan ‘armor baja’ yang lebih kuat empat kali lipat dari varian standar.

Micro 14

Di bawah ini adalah motherboard pro anyar MSI:

  • B360-A Pro
  • B360-F Pro
  • B360M Pro-VDH
  • B360M Pro-VH
  • B360M Pro-VD
  • H310-A Pro
  • H310-F Pro
  • H310M Pro-M2
  • M310M Pro-VDH

Micro 6

Tentu saja MSI tidak melupakan dukungan sistem pencahayaan Mystic Light di sana. Selain eksistensi dari sistem RGB ‘standar’ di motherboard, Anda bisa menambahkan lagi pencahayaannya – misalnya dengan RGB Corsair. Selanjutnya, kustomisasi dapat dilakukan melalui aplikasi companion Mystic Light.

 

Trident 3

Kurang lebih satu setengah tahun setelah diperkenalkan, MSI akhirnya resmi membawa Trident ke Indonesia. Trident adalah gaming PC super-mungil yang dapat dijadikan pusat hiburan di ruang keluarga atau dibawa-bawa saat ber-LAN party. Ia memiliki tubuh boks asimetris bertema futuristis dengan volume 4,72-liter dan bobot cuma 3,17-kilogram, sehingga Anda bisa mudah memasukkannya dalam tas. Sesuai keadaan di sekitarnya, Trident dapat ditaruh berbaring atau berdiri via stand.

Micro 1

Berbeda dari PC small form biasa, bagian terbaik dari Trident 3 bukan hanya pada dimensi, tapi juga kemudahan menggonta-ganti hardware. Dengan memiliki Trident 3, Anda tetap bisa meng-upgrade memori RAM (DDR4), prosesor (berbasis chipset Intel), serta kartu grafis (Nvidia). Model tertinggi yang dapat ditopang oleh Trident 3 adalah GeForce GTX 1070.

Micro 3

MSI juga sangat memerhatikan solusi pendinginnya. Buat menjinakkan panas, sang produsen menggunakan teknologi Silent Storm Cooling 2. Sistem ini beserta struktur internal PC didesain untuk memisahkan panas yang dihasilkan GPU dan CPU. Silent Storm Cooling 2 mengusung bilah kipas jenis baru sehingga aliran udara 20 persen lebih kencang, asupannya 14 persen lebih banyak, dan tekanan udara 10 persen lebih tinggi dibanding versi sebelumnya

Micro 2

Kombinasi semua itu memperkenankan MSI Trident (bersenjata GTX 1070 dan Intel Core generasi kedelepan) menghidangkan game-game blockbuster di resolusi FHD dengan setting ultra semulus sutra: Ghost Recon Wildlands di 55FPS, For Honor di 98FPS, dan Battlefield 1 di 129FPS. Trident juga siap menyuguhkan konten 4K.

Micro 15

 

Monitor curved Optix

Tak lama setelah mulai bermain di ranah monitor gaming curved, MSI segera membawa sejumlah model monitor ke Indonesia. Produk tersebut meliputi Optix MPG27C, MAG27C, dan MAG24C. Mereka menyajikan layar seluas 27- dan 24-inci dengan level kelengkungan 1800R. Menurut produsen, kelengkungan di 1800R paling ideal buat mendongkrak level immersive konten, terutama permainan video.

Micro 7

Micro 9

Dari segi performa, baik ketiga versi mempunyai spesifikasi hampir serupa. Mereka mengusung resolusi 1920x1080p, refresh rate 144Hz, waktu respons hanya 1ms, viewing angle 178 derajat, lapisan anti-glare, rasio kontras 3.000 banding 1, dan tingkat kecerahan di 250-candela per meter persegi.

Micro 5

Micro 16

Terlepas dari sejumlah kesamaan tersebut, Optix MPG27C merupakan model yang paling ‘istimewa’ karena ditunjang oleh sistem pencahayaan RGB LED SteelSeries GameSense. Fitur ini bukan sekadar pemanis penampilan, namun berfungsi sebagai notifikasi atau indikator status dalam permainan. Ia bisa dimanfaatkan buat menampilkan kondisi health, perisai ataupun jumlah amunisi. LED GameSense bisa dikonfigurasi lebih lanjut via app.

Micro 17

 

Ketersediaan dan harga

Dari yang saya dengar, beberapa produk di atas telah tersedia di Indonesia dan sisanya akan segera menyusul. MSI juga sudah mengungkap harga dari Trident dan monitor gaming mereka (kecuali MPG27C). Ini dia:

  • Trident 3: Rp 24,2 juta, baru ada opsi berwarna hitam, dengan bonus gamepad MSI Force GC30
  • Optix MAG27C: Rp 8,1 juta, bonus keyboard gaming Vigor GK40
  • Optix MAG24C: Rp 5,5 juta, merupakan versi 24-inci dari Optix MAC, dengan bonus mouse gaming Clutch GM10

Micro 8

Game VR Action Persembahan MSI Ini Mengusung Latar Belakang ‘di Dalam’ Motherboard

Setelah kartu grafis dan prosesor, motherboard ialah komponen yang selanjutnya dipertimbangkan user saat merakit PC. Tapi karena khalayak awam menganggapnya tidak memengaruhi performa secara langsung, hardware ini sering tak diprioritaskan. Produsen sudah lama mengedukasi konsumen mengenai pentingnya motherboard, dan kali ini MSI mencoba meningkatkan awareness dengan cara yang unik.

Sebagai salah satu produsen motherboard tertua di dunia, MSI selalu berupaya memenuhi permintaan user dan berusaha untuk selalu menciptakan tren baru. Perusahaan asal Taiwan itu juga sadar bahwa sekedar menyebutkan rangkaian fitur saat memasarkan motherboard tak lagi menarik. Solusinya, Micro-Star International mempromosikan motherboard mereka melalui game berjudul MSI Electric City: Core Assault.

Core Assault 4

Core Assault tentu saja bukan permainan video biasa. MSI telah lama mencurahkan perhatian mereka untuk mendukung pengembangan ekosistem virtual reality. Dan elemen tersebut menjadi basis dari MSI Electric City: Core Assault. Sederhananya, Core Assault adalah game VR ber-genre shoot ’em dengan gaya arcade, disugukan melalui Steam VR buat headset HTC Vive. Permainan mengambil latar belakang di ‘kota motherboard‘.

Core Assault 5

Diklaim menyajikan ‘pengalaman virtual reality paling realistis’, MSI Electric City: Core Assault menugaskan Anda jadi pilot pesawat futuristis untuk melindungi kota motherboard dari invasi. Core Assault adalah penerus sekaligus versi interaktif dari ‘seated VR experience‘ MSI Electric City yang dirilis di tahun 2016 (kabarnya sudah diunduh oleh lebih dari 70 ribu user Steam).

Core Assault 1

Gameplay Core Assault mengombinasikan elemen bullet hell dan tower defense. Pesawat dikendalikan langsung via motion controller HTC Vive, dan Anda bisa mengubah posisi kamera dengan gerakan kepala. Permainan ini dibangun menggunakan engine Unreal 4, dikembangkan oleh developer third-party spesialis VR asal Taiwan, Hyperbot.

Core Assault 2

Sebagai game arcade sekaligus tech demo yang bisa dinikmati tanpa perlu membayar, konten Core Assault memang tidak sekaya Elite: Dangerous atau Star Trek: Bridge Crew. Namun permainan ini bisa jadi alat benchmark untuk menguji kemampuan PC Anda dalam menjalankan virtual reality. Kebutuhan hardware-nya juga tidak terlalu tinggi, MSI hanya merekomendasikan prosesor Intel i5-4590, kartu grafis GeForce GTX 970, RAM 8GB, dan storage sebesar 2GB.

Core Assault menyimpan dua mode permainan, tiga tipe musuh, empat jenis power up, memiliki sistem leaderboard lokal, serta didukung efek suara dan musik orisinal kreasi Hyperbot. MSI Electric City: Core Assault bisa Anda unduh dan mainkan di Steam.

Sumber: MSI.

Menilik Rangkaian Hardware High-End yang MSI Pamerkan di CES 2017

Salah satu hal menarik dari cara MSI menjalankan bisnisnya adalah komitmen dalam mendengarkan keinginan para gamer yang merupakan konsumen utama mereka. Saat ini MSI menempati urutan pertama produsen notebook gaming terbesar di dunia, tapi kita tahu perusahaan Taiwan itu memulai kiprahnya di ranah teknologi sebagai penyedia komponen PC.

CES 2017 MSI manfaatkan untuk menjadi ajang pamer beragam produk unik, dan MSI boleh merasa bangga karena beberapa dari perangkat tersebut terpilih sebagai honoree CES Innovation Awards, di antaranya ialah motherboard Z270 Gaming M, PC tas ransel VR One dan laptop GS63VR. Setelah fokus ke notebook gaming, di artikel ini saya mencoba menilik lebih jauh segmen hardware dan PC-nya.

Motherboard gaming

Peresmian Intel Core generasi ke-7 menandai dimulainya sebuah babak baru dan MSI dengan sigap mengumumkan dukungannya. Mereka menyingkap lebih dari 30 motherboard anyar (sekitar 35 tipe jika saya tidak salah dengar), terbagi dalam empat kategori – yakni Enthusiast Gaming, Performace Gaming, Arsenal Gaming, dan Pro buat konsumen non-gamer. Komponen-komponen tersebut kembali menawarkan fitur-fitur unik misalnya M.2 Shield untuk melindunginya dari panas yang dihasilkan SSD serta VR Boost untuk menghidangkan pengalaman virtual reality secara mulus.

CES MSI Hardware 9

CES MSI Hardware 10

Enthusiast Gaming

MSI menumpahkan segala kemahirannya demi merangkai motherboard paling high-end ini, dan buah dari upaya mereka adalah gelar honoree yang diperoleh Z270 Gaming M. Kemampuannya sangat fleksibel dan dibekali kapabilitas terlengkap sebagai ‘dasar’ dari PC gaming top-end. Dari sisi desain, MSI berkiblat pada tema pesawat luar angkasa futuristis asimetris, dipadu RGB Mystic Lights pada heat sink dan cover – Anda dipersilakan mengubah warna dan pola pencahayaannya.

CES MSI Hardware 5

Melangkapi fitur-fitur khas MSI, produsen juga melengkapi motherboard dengan Nahimic 2, Audio Boost 4 Pro, dan menyediakan dua set modul audio terpisah.

Selain itu ada Z270 XPower Gaming Titanium yang sama-sama mumpuni baik buat gaming maupun overclocking, dibangun berdasarkan konsep Titanium yang diperkenalkan pertama kali di tahun 2015. Penampilannya tampak kontras dengan Gaming M7 berkat pemilihan warna monokromatik ala titanium.

CES MSI Hardware 7

Performance Gaming

Motherboard di kelas ini dibekali berbagai tool personalisasi dan pendongkrak performa. Audio Boost 4 serta Nahimic 2 tetap ada di sana, dan Anda dapat mengutak-atik RGB Mysic Light: ada pilihan 16,8 juta warna dan 17 efek, bisa di-setup dari aplikasi mobile. Primadona di kelas ini adalah Z270 Gaming Pro Carbon selaku pewaris varian Z170A-nya, menyuguhkan fitur-fitur seperti VR Boost, M.2 Shield, Lightning USB, Gaming LAN, XBoost dan Turbo M.2.

CES MSI Hardware 4

Arsenal Gaming

Arsenal Gaming menawarkan motherboard berkapabilitas high-end di harga yang lebih terjangkau. Mereka mengusung rancangan ala alat-alat militer (sesuai namanya), ‘dipersenjatai’ dengan komponen-komponen bersertifikasi Military Class 5. PCB-nya diproteksi pelat tebal sehingga dapat bertahan dalam waktu pemakaian yang lama, serta juga diperkaya oleh daftar panjang fitur-fitur pendukung gaming. Andalan MSI di keluarga Arsenal adalah Z270 Tomahawk.

CES MSI Hardware 12

Nightblade generasi ketiga

Kesuksesan PC small form MSI mendorong mereka untuk meracik generasi ketiga dari Nightblade dan Nightblade Mi. Sang produsen meng-upgrade desain luarnya namun tetap menjaga sejumlah elemen penting yang membuat pendahulunya digemari: handle agar user mudah mengangkatnya serta kemudahan buat upgrade memori, kartu grafis dan storage berkat cover removable di sisi kiri, kanan dan atas. Seperti produk lainnya, pencahayaan RGB di Nightblade 3 dan Nightblade MI 3 bisa Anda personalisasi.

CES MSI Hardware 8

CES MSI Hardware 11

Duo MSI Aegis anyar

Jika Nightblade terlihat biasa saja untuk Anda, maka Aegis adalah alternatifnya. Rancangan ala katana-nya terlihat lebih futurustis pada Aegis TI3 dan Aegis X3. Aegis TI3 ialah versi tower yang menyimpan sepasang kartu grafis MSI GTX 1080 Gaming 8G dan prosesor Intel Core i7-7700. Spesifikasi Aegis X3 sendiri tak jauh berbeda dari TI3 dengan tubuh yang lebih padat. Efek sampingnya adalah total RAM ‘cuma’ mencapai 32GB – separuh dari varian tower-nya di 64GB.

CES MSI Hardware 1

CES MSI Hardware 13

CES MSI Hardware 3

MSI memang belum menginformasikan secara spesifik kapan hardware dan device-device di atas akan dirilis global. Beberapa kabarnya sudah bisa dipesan, dan untuk sisanya, ada indikasi kuat bahwa sang produsen berniat melepasnya sesegera mungkin.

[Computex 2016] Mengulik Hardware-Hardware Canggih Pendukung Gaming dan VR dari MSI

2016 menandai momen ulang tahun MSI yang ke-30 terhitung dari sejak mereka mengenalkan motherboard overclocking pertama di dunia. Demi memperlihatkan keseriusan terhadap pengembangan industri gaming, produsen asal Taiwan itu memutuskan mengubah arahan branding: kini dengan bangga menyematkan logo G Gaming Series di samping tulisan MSI.

Computex MSI hardware 1
GTX 1080 Gaming X 8G dipasangkan ke X99A Gaming Pro Carbon.

Berbicara dengan regional marketing manager Green Lin, perubahan itu turut memengaruhi tim internal MSI. Kini semua departemen bekerja lebih erat demi mendukung misi baru mereka. Dengan begitu, tiap divisi dapat saling mudah membantu. Upaya tersebut juga disertai program-program kolaborasi bersama Intel, SteelSeries, Cherry, Nvidia dan tim eSport di seluruh dunia.

Computex MSI hardware 8
Keluarga kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 persembahan MSI.

VR menjadi salah satu sorotan utama di Computex kali ini, dan MSI boleh dikatakan sukses meninggalkan kesan pada siapapun yang berkunjung ke booth mereka. Tentu saja, hal tersebut dapat tercapai berkat dukungan hardware-hardware high-end.

Computex MSI hardware 4
Impian para gamer: sistem bertenaga X99A Gaming Pro Carbon dn GeForce GTX 1080 Gaming X 8G.

Anda mungkin sudah tahu, Nvidia belum lama mengungkap GeForce generasi baru – bekerja lebih efisien dengan performa jauh lebih tinggi; dan sebagai partnernya, MSI menyiapkan tidak kurang dari empat tipe GTX 1080:

GTX 1080 Gaming X 8G

Computex MSI hardware 12
GTX 1080 Gaming X 8G

Mengusung Twin Frozr VI yang sudah MSI patenkan, sistem pendingin ini menghasilkan 22 persen tekanan udara lebih besar untuk menyingkirkan panas tanpa menyebabkannya terdengar bising. GPU sanggup menyuguhkan VR gaming serta menyikat permainan-permainan blockbuster terbaru. Oh, penampilannya juga dapat diserasikan ke PC kebanggaan Anda, kita dipersilakan mengustomisasi LED RGB-nya – ada pilihan 16,8 juta warna.

GTX 1080 Sea Hawk

Computex MSI hardware 14
GTX 1080 Sea Hawk

Merupakan kelanjutan dari kerjasama MSI dan Corsair. MSI menyediakan GPU, lalu Corsair memasok liquid cooler Hydro Series (H55). Dengan begitu produsen dapat leluasa meningkatkan clock speed-nya, memungkinkan mereka meramu kartu grafis GTX 1080 yang paling gesit, paling dingin dan paling hening.

GTX 1080 Armor 8G/8G OC

Computex MSI hardware 15
GTX 1080 Armor 8G OC

Terinspirasi dari wujud perisai dan dibalut desain hitam-putih, GTX 1080 seri Armor disiapkan khusus bagi para gamer dan modder PC yang menginginkan rancangan unik dan berbeda. GPU ini memanfaatkan teknologi kipas TORX, juga hadir di kartu grafis ber-Twin Frozr V. Fan secara otomatis akan berhenti begitu sistem tidak bekerja berat, contohnya ketika Anda sedang browsing internet atau saat menikmati game-game ringan.

GTX 1080 Aero 8G/8G OC

Computex MSI hardware 16
GTX 1080 Aero 8G OC

Wujudnya hampir menyerupai Sea Hawk tapi tanpa liquid cooling. Kartu grafis Aero menggunakan komponen tersertifikasi MIL-ST-810G (atau Military Class 4) yang berarti tetap beroperasi normal di bawah kondisi ektrem semisal gaming non-stop sampai overclocking di waktu lama. GPU ini dibekali solid cap, dan MSI berjanji GTX 1080 Aero bisa bekerja hingga 10 tahun.

Motherboard

Computex MSI hardware 6
X99A Gaming Pro Carbon.

Komponen lain yang menjadi kebanggaan MSI ialah motherboard. Di kelas gaming, X99A Gaming Pro Carbon merupakan primadona, dengan desain ala mobil sport (bisa kita lihat dari penggunaan skin serat karbon) plus Mystic Light – pencahayaan LED RGB 16,8 juta warna ditambah delapan pola. Di sana juga tersedia ekstensi Mystic Light, memungkinkan kita meneruskan efek cahaya ke casing sampai ruangan gaming. Di waktu ke depan, MSI berencana merilis aplikasi mobile ‘Gaming’, sehingga kita bisa mengatur LED dari smartphone.

Computex MSI hardware 11
970A Gaming Pro Carbon.

Jika buat Anda Gaming Pro Carbon terlalu menarik perhatian, Anda bisa memilih X99A XPower Gaming Titanium (pemenang penghargaan Computex Best Choice Award). Sesuai namanya, printed circuit board diperkuat oleh titanium dan MSI membekalinya dengan komponen-komponen Military Class 5. Motherboad ini menawarkan kapabilitas OC yang istimewa, ‘fast storage‘ U.2 32Gb/s, port USB 3.1 Gen 2, serta slot Nvidia SLI 4-way dan AMD CrossFire.

Computex MSI hardware 9
MSI Aegis dengan GTX 1080 Armor 8G di dalam.

Dengan desain memori tradisional, umumnya sinyal terdistorsi oleh gelombang elektromagnetik dari komponen lain, menyebabkan performa sistem jadi lebih rendah dan kurang stabil. Di X99A Gaming Pro Carbon serta  X99A XPower Gaming Titanium, MSI menerapkan teknologi DDR4 Boost dan Steel Armor – dimaksudkan buat mengisolasi sirkuit dan mengoptimalkan sinyal demi menyuguhkan performa memori maksimal.

Computex MSI hardware 10
X99A Gaming Pro Carbon.

Ingin buru-buru meng-upgrade sistem Anda? Meskipun tidak mengungkapnya secara spesifik, penuturan tim MSI mengindikasikan bahwa hardware-hardware di atas akan segera masuk ke Indonesia tidak lama lagi.

Computex MSI hardware 13
Anda dibebaskan mengonfigurasi LED X99A Gaming Pro Carbon.
Computex MSI hardware 7
Booth MSI di Computex 2016 sajikan VR gaming sampai retro-gaming.
Computex MSI hardware 17
Seorang pengunjung asik menikmati Audioshield di Vive yang ditenagai MSI Aegis.

[Computex 2016] MSI Dukung Perkembangan Virtual Reality Lewat Berbagai Produk Unik

Seperti pengumuman minggu lalu, VR menjadi tema yang MSI angkat di Computex Taipei 2016. Sebelumnya, MSI sempat mengungkap notebook gaming pendukung VR pertama di dunia, disusul oleh mobile workstation VR ready. Di presentasinya, sang produsen ternyata telah mempersiapkan beragam pendekatan distingtif demi menopang perkembangan ekosistem VR.

Computex 2016 MSI 16
Booth MSI di Computex 2016.

Pada pameran ICT tahunan terbesar di dunia itu, perhatian besar terhadap VR MSI perlihatkan lewat tujuh booth yang mereka dedikasikan pada pengalaman virtual reality berbeda. Namun tidak hanya untuk hiburan, perusahaan gaming asal Taiwan tersebut sudah memikirkan berbagai kegunaan VR di ranah profesional serta bisnis, mereka ungkapkan dengan mendesain perangkat-perangkat unik.

Backpack PC

Kendala utama pada headset VR high-end yang ada sekarang adalah minimnya faktor mobilitas. Device seperti HTC Vive dan Oculus Rift harus selalu tertambat ke PC yang bertugas mentenagainya. Jalan keluar MSI adalah dengan mendesain sistem dalam wujud ransel. Teorinya, pengguna dapat menyambungkan headset ke PC, mengenakan device layaknya tas punggung, dan memperoleh satu set virtual reality portable.

Computex 2016 MSI 2
Backpack PC dirancang buat memperingkas penggunaan Vive dan Rift.

Konsumen biasa mungkin hanya mempunyai kesempatan kecil untuk memilikinya. Di sesi tanya jawab bersama tim MSI pusat, PC backpack tersebut diarahkan ke segmen enterprise. Buat sekarang, MSI masih belum berkenan mengungkap info tentangnya lebih rinci. Yang jelas ia mampu menampung GPU high-end (termasuk Nvidia GTX seri 1000), lalu hardware dikemas dalam desain casing yang padat, dan bobotnya tidak sampai 5-kilogram.

Computex 2016 MSI 1
Bobot backpack PC diklaim kurang dari 5kg.

Metode ini tidak serta-merta segera menyulap Vive dan Rift jadi seringkas Gear VR. Headset harus tersambung dengan kabel ke backpack PC, dan ia tetap mesti disertai baterai. MSI telah memikirkan skenario-skenario di mana backpack PC dapat dipakai: misalnya untuk mendukung pembuatan taman rekreasi seperti The Void.

Computex 2016 MSI 3
Seperti inilah contoh pemakaian backpack PC dan headset VR.

Backpack PC tampaknya bukanlah nama resmi device ini. Dari penjelasan mereka, ada kemungkinan MSI akan memberinya panggilan baru di waktu ke depan. Saat ditanya soal harga, MSI cuma bilang, mereka sama sekali belum memutuskannya.

Notebook VR Ready

Computex 2016 MSI 7
MSI GT83 Titan.

Di Computex 2016, MSI memamerkan dua notebook gaming ‘Titan’ anyar. Kini tak cuma GT80, Titan adalah titel yang produsen berikan pada sistem paling high-end; saat ini meliputi GT83 dan GT73. Kedua device masih mempunyai benang merah dengan versi terdahulu, tapi tentu saja MSI sudah menambahkan bermacam-macam upgrade, terutama di sisi solusi pendingin. Khusus buat GT73, ada pilihan layar 120Hz, sempurna untuk gamer profesional.

Computex 2016 MSI 6
MSI GT73 Titan.
Computex 2016 MSI 17
Regional marketing manager Green Lin sedang mendemokan pengalaman VR menggunakan gaming notebook MSI.

Vive dan Rift memerlukan spesifikasi yang tak jauh berbeda, menuntut setidaknya sebuah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970. Hardware di GT83 dan GT73 jauh melampaui standar minimal itu, ditenagai sepasang chip GeForce terbaru via teknologi SLI. Tak cuma VR, mereka siap sajikan 4K gaming tanpa kesulitan.

Computex 2016 MSI 13
Vive dan controller tersambung ke mobile workstation WT72.

Kehadiran WT72 juga merupakan pemandangan menarik. Ia boleh dibilang sebagai satu-satunya mobile workstation yang sanggup menopang VR. Tak hanya hiburan dan gaming, menurut MSI, VR juga akan berperan besar di ranah industri dan komersial, contohnya arsitektur, manufaktur, otomotif, kesehatan, edukasi dan lain-lain.

Computex 2016 MSI 14
MSI WT72.

MSI mendemonstrasikan salah satu kegunaannya di bidang desain interior dengan memanfaatkan Vive buat mengakses software Adobe Stingray. Di sana, Anda dapat mengustomisasi furnitur serta menjelajahi isi rumah secara virtual – bisa menjadi metode baru dalam mempresentasikan/mengiklankan tempat tinggal.

PC & hardware

Computex 2016 MSI 9
Aegis (depan) dan Aegis X (belakang).

HTC Vive tampak mendominasi booth MSI di Computex 2016. Dan untuk menopangnya, MSI mengandalkan Aegis X dan Vortex – menyimpan kartu grafis GTX 980 SLI serta GTX 1080. Aegis X adalah tipe Aegis yang dispesialisasikan ke fungsi VR, bisa Anda lihat dari port HDMI di area bawah-depan PC desktop berpenampilan pedang katana itu.

Computex 2016 MSI 15
MSI Aegis X.
Computex 2016 MSI 11
MSI Vortex.

Performanya dalam menangani Vive tidak perlu Anda ragukan. Saya berkesempatan menjajal Longbow di The Lab dan Audioshield; kedua aplikasi ini berjalan sangat mulus, gerakannya begitu responsif dan saya tidak merasakan sama sekali efek motion sickness. Kedua controller juga merespons gerakan real-time tanpa adanya keterlambatan, terasa ketika menarik tali busur virtual atau menangkis sinar di Audioshield.

Computex 2016 MSI 12
Seorang pengunjung sedang mencoba Audioshield.

Di segmen DIY, MSI turut menyiapkan X99A Godlike Gaming Carbon dan X99A Xpower Gaming Titanium, diklaim sebagai motherboard ‘VR ready’ serta ‘VR gaming‘. Khusus buat X99A Godlike Gaming Carbon, ia mendukung SLI empat-arah serta AMD Crossfire demi memaksimalkan kinerja olah grafis; dipadu DDR4 Boost dengan desain Steel Armor dan teknologi Killer DoubleShot-X3 Pro.

Computex 2016 MSI 8
Keluarga GeForce GTX 1080 MSI.
Computex 2016 MSI 20
Motherboard MSI X99A Gaming Pro Carbon.

Perlu diketahui, sejumlah produk di atas tidak bisa segera dimiliki, baru akan tersedia setelah Computex 2016 berakhir.

Di Computex 2016, MSI Akan Fokus Pada Virtual Reality dan Hardware Berperforma Tinggi

Computex Taipei akan kembali digelar pada tanggal 31 Mei minggu depan, dan bagi para tuan rumah seperti MSI dan kawan-kawan, mereka pasti tidak mau mengecewakan pengunjung. Berdasarkan informasi dari penyelenggara, event tahun ini difokuskan pada IoT dan solusi bisnis, tapi tentu Anda akan melihat pemandangan familier, khususnya di ranah gaming.

Melihat pertumbuhan eSport yang begitu pesat di seluruh dunia, buat pertama kalinya Computex turut mengangkat tema gaming. Di awal minggu ini, Micro-Star International menyingkap agenda mereka demi memeriahkan perhelatan besar tersebut dengan memamerkan beragam perangkat canggih, terbagi dalam beberapa kategori: notebook pendukung virtual reality, PC gaming desktop, serta kartu grafis dan motherboard canggih.

Notebook

Ada empat laptop gaming anyar MSI yang disiapkan sebagai primadona selama Computex 2016; mereka adalah GT83 dan GT73 Titan SLI, GS63 Stealth Pro, serta GS73.

GT83 dan GT73 terbilang menarik karena keduanya mengusung titel ‘Titan SLI’. Masing-masing model dipersenjatai sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980 desktop, mampu tangani Rift ataupun Vive tanpa kesulitan serta menghidangkan 4K gaming.

MSI Computex 2016 3
MSI GS72 6QC Stealth.

GS63 Stealth Pro dan GS73 sendiri dibekali chip grafis serupa, yaitu GeForce GTX 970M. Dengan desain tubuh yang ramping, pada dasarnya mereka bukanlah device VR Ready, tetapi komponen bertenaga di dalam sanggup menyikat game-game blockbuster di setting maksimal.

System product

Aegis, Vortex dan Cubi 2 Plus memperkuat deretan device MSI dari lini system product. Mungkin Anda sudah tahu, Aegis ialah penjelmaan terkini PC desktop spesialis event LAN party yang desainnya terinspirasi dari pedang katana. Lalu jika Anda menginginkan perangkat super-canggih untuk penuhi seluruh kebutuhan gaming, sepertinya Computex 2016 akan jadi momentum penyingkapan ‘lebih resmi’ MSI Vortex.

MSI Computex 2016 2
MSI Aegis.

Cubi 2 Plus memang bukanlah device gaming, namun MSI tidak melupakannya karena mini PC serbaguna tersebut memenangkan Computex d&i award 2016.

Motherboard & graphics card

Tiga model motherboard dipersiapkan untuk tiga tingkatan user: X99A Xpower Gaming Titanium sang jawara overclokcing, X99A Gaming Pro Carbon yang turut dilengkapi Dynamic Mystic Light, serta motherboard terpopuler MSI, Z170A Mpower Gaming.

MSI Computex 2016 1
MSI X99A Godlike Gaming.

Lalu sebagai kelanjutan dari pengumuman kartu grafis GeForce GTX seri 1000 yang dilakukan Nvidia awal Mei silam, MSI turut menyingkap bundel GeForce GTX 1080 Founders Edition versi mereka. Dengan harga yang lebih ekonomis, GTX 1080 menyimpan performa dua kali lebih tinggi dari Titan X.

Sumber: MSI.com.

 

Siap Bersaing di Ranah Virtual Reality, Asus Umumkan Program Beyond VR Ready

Menyusul pelepasan dua headset high-end di era kelahiran virtual reality, produsen berlomba-lomba menyiapkan perangkat yang sanggup menopangnya. Daftar kebutuhan hardware telah tersedia, dan bermunculanlah sejumlah sertifikasi ‘VR ready’. Asus sendiri mengamankan nama mereka di ranah itu dengan menjadi salah satu penyedia Oculus Ready PC.

Tapi persaingan dari rival senegaranya memang cukup sengit. MSI lebih dulu meluncurkan notebook gaming dan workstation VR ready pertama di dunia, lalu disusul oleh Acer lewat Predator 17 X. Kali ini, Asus mencoba menyamai kedudukan dengan memprakarsai program baru. Saat kompetitor menetapkan virtual reality sebagai sebuah standar, produsen Taiwan itu mengumumkan Beyond VR Ready.

Asus menjelasan bahwa Beyond VR Ready adalah sebuah tanda kesanggupan dan rasa percaya diri mereka buat menyediakan perangkat-perangkat pendukung virtual reality. Untuk mencapai keinginannya, Asus berkolaborasi bersama perusahaan-perusahaan ternama di industri, sehingga produk seperti motherboard dan kartu grafis bekerja optimal dengan headset serta aksesori VR.

Asus Beyond VR Ready 0
Badge Beyond VR Ready.

Kehadiran Badge Beyond VR Ready mempermudah konsumen buat mengetahui hardware apa saja yang kompatibel ke Oculus Rift dan HTC Vive. Dengan mengusung lencana itu, Asus berjanji hardware-hardware tersebut sanggup menyuguhkan pengalaman virtual reality maksimal. Komponennya diuji demi memastikan semua beroperasi secara mulus begitu game atau aplikasi diluncurkan. Lalu selanjutnya, Asus berencana untuk memperbanyak varian produk.

“VR Ready memberi tahu kita spesifikasi dasar yang diperlukan buat memperoleh pengalaman VR memuaskan. Walaupun bagi konsumen hal tersebut mudah dipahami, mengonfirmasi kompatibilitas komponen merupakan pekerjaan sulit,” jelas Asus di website. “Program Asus Beyond VR Ready memastikan hardware telah dites dan menjamin semuanya tersambung.”

Beyond VR Ready meliputi dua tipe produk, terdapat 30 motherboard dan 17 GPU. Namun saya belum dapat memastikan apakah Asus turut memasukkan notebook Republic of Gamers serta PC desktop G11CD dan ROG G20CB yang mendapatkan titel Oculus Ready PC.

Sayangnya, deskripsi Asus mengenai apa yang dimaksud dengan ‘Beyond VR ready’ masih belum jelas. Pertanyaan saya adalah, kira-kira apa yang akan menjadi fokus utama Asus? Apakah produsen lebih menitikberatkan kemampuan produk mereka untuk menangani virtual reality, atau condong pada upaya kerjasama demi mengembangkan ekosistem VR?

Info lebih lengkap Beyond VR Ready bisa Anda peroleh di situs resmi.

Sumber: Asus.