Tag Archives: mouse gaming terjangkau

Sangat Terjangkau, Mouse Gaming Pertama Biostar Ini Sempurna Untuk Gamer yang Sedang Berhemat

Bagi konsumen di Indonesia, nama Biostar memang tidaklah sepopuler Asus atau Acer. Seperti kompetitor senegaranya itu, sejak tahun 80-an Biostar fokus dalam pengadaan motherboard dan kartu grafis. Mereka tidak ikut-ikutan berteriak lantang saat para rival mulai memperluas fokus ke gaming, namun Biostar tahu arahan yang tepat buat masuk ke ranah gaming gear.

Harga terjangkau merupakan hal yang relatif, namun dibanding periferal standar, perangkat gaming cenderung lebih mahal. Aspek-aspek seperti luasnya opsi sensitivitas DPI, desain ergonomis, dan teknologi sensor canggih umumnya jadi alasan produsen membanderol produk di harga tinggi. Tapi AM2 memang berbeda karena kita tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk memiliki mouse gaming pertama racikan Biostar ini.

Biostar AM2 adalah mouse gaming yang ditawarkan di harga sangat miring tanpa mengorbankan kualitas dan performa. Produsen fokus pada faktor-faktor penting dalam penyajian mouse, mengusung rancangan simetris ‘ambidextrous‘ sehingga bisa dipakai oleh gamer normal maupun kidal. Penampilan AM2 sama sekali tidak pas-pasan. Dengan tubuh putih-abu-abu, Biostar tak lupa membubuhkan LED color-changing.

BioStar AM2 1

AM2 mempunyai tubuh glossy, sehingga debu dan minyak mudah dibersihkan. Area bawahnya sendiri menggunakan bahan teflon, dimaksudkan untuk meminimalisir hambatan yang disebabkan gaya gesek, memastikan pergerakan mouse jadi lebih mulus. Mouse tersambung ke PC lewat kabel anti-pull, dan tombol-tombolnya sudah lulus uji coba 10 juta kali klik. AM2 berukuran 122x66x38mm dengan berat hanya 125-gram.

Periferal ini menyajikan dua tombol utama, satu scroll wheel, serta tombol pengaturan dpi. Warna LED akan berubah sesuai level sensitivitas dots per inch-nya: LED tidak menyala di setting default (800dpi), biru menandai 1.200dpi, hijau artinya 1.600dpi, lalu biru-hijau mengindikasikan 2.400dpi. Biostar AM2 dipersenjatai sensor optik Avago 5050, diklaim cocok untuk mereka yang sedang mencari mouse gaming pertama.

BioStar AM2 2

“Dengan pesatnya pertumbuhan segmen gaming kompetitif, penyediaan mouse berperforma tinggi menjadi tantangan baik buat produsen serta gamer, karena memang sulit memperoleh titik temu antara beragam preferensi user dan genre permainan,” ungkap Biostar di press release. “Di Biostar, kami memahami bagaimana menawarkan produk yang seimbang. Dibantu masukan dari gamer, faktor-faktor ini merupakan panduan dalam mendesain AM2.”

Biostar belum menginformasikan kapan AM2 tersedia secara global, dan kapan ia tiba di Indonesia. Tapi yang jelas, harganya sangat atraktif: hanya US$ 10 saja.

Tambahan: Biostar.

Ditawarkan di Harga Terjangkau, Mouse Gaming Razer Abyssus V2 Tak Kompromi Soal Performa

Abyssus diperkenalkan perdana di tahun 2009 buat memperkuat deretan mouse Razer di kelas entry-level. Penyajiannya sederhana sehingga ia bisa dimanfaatkan dalam bermacam-macam genre permainan, juga bersahabat bagi para gamer kidal. Kurang lebih tujuh tahun setelahnya, Razer akhirnya memutuskan buat menyingkap sang penerus.

Perusahaan Amerika spesialis periferal gaming pimpinan Min-Liang Tan itu mengumumkan ‘senjata’ baru untuk gamer di kelas budget: Abyssus V2. Mouse ini mewarisi prinsip sang pendahulu, di mana rancangan minimalisnya sanggup memberikan keunggulan. Meski ditawarkan di harga terjangkau, Razer memampatkan segala macam fitur kelas turnamen profesional di dalam, sehingga Abyssus V2 dapat dipakai baik oleh kalangan casual hingga hardcore.

Razer Abyssus V2 1

Penampilan Abyssus V2 hampir mirip varian sebelumnya dan mengusung desain ambidextrous, memiliki lampu LED tiga warna di area punggung dan scroll wheel, menyajikan tiga tombol Hyperesponse plus tombol DPI, dengan side grip berlapis karet. Mouse tersebut berukuran 117x64x38-milimeter, kompatibel ke hampir semua ukuran tangan serta mendukung berbagai teknik menggenggam (termasuk claw, palm, dan fingertip grip), dan berbobot hanya 80-gram.

Mengingat Abyssus bukanlah produk mewah dan difokuskan pada fungsi serta kinerja, pencahayaan LED di scroll wheel dan logo tidak didukug Razer Chroma, hanya memiliki tiga warna saja: hijau, biru dan biru muda. Anda bisa memilih dua mode, yaitu statis dan breathing.

Razer Abyssus V2 2

Di sisi performa, Razer telah mendongkrak kemampuan sensor optik Abyssus dari 3.500DPI menjadi 5.000DPI, memastikannya lebih responsif dan sensitif. Lalu untuk menyempurnakannya, Abyssus V2 juga menggunakan teknologi Ultrapolling 1.000Hz, sehingga waktu komunikasi antara PC dan mouse berlangsung singkat, serta mampu melacak kecepatan gerak hingga 100-inci per detik (IPS). Selain itu, Anda dapat mengatur lima tingkat DPI secara langsung.

Tiga tombol utama Abyssus V2 bisa Anda kustomisasi melalui software Razer Synapse, dapat diunduh gratis. Kemudian produsen turut membenamkan switch membran Hyperesponse andalan, menjanjikan daya tahan tinggi, mampu beroperasi normal hingga 20 juta kali klik.

Razer Abyssus V2 4

Razer Abyssus V2 terhubung ke PC lewat kabel USB, juga memerlukan sistem dengan sistem operasi yang cukup baru – di antaranya Windows 7, 8, 8.1, dan Windows 10, serta Mac OS X 10.8 sampai 10.11.

Razer memang belum menyampaikan kapan tepatnya Abyssus V2 akan dirilis, namun mouse ini sudah bisa dipesan di Razer Zone, ditawarkan di harga US$ 50.

Sumber: Razer Zone.