Tag Archives: MPL ID Season 6

RRQ.O2 as MPL ID S2 champion. Source: MLBB

Akankah Indonesia Menjadi Kiblat Esports Mobile Dunia?

Perkembangan esports di Indonesia terbilang begitu cepat. Salah satu perubahan yang cukup terasa datang dari sisi sistem kompetisi. Sekitar tahun 2016-2017 model kompetisi liga cukup jarang ditemukan di skena esports lokal. Tanpa liga rutin, para pemain terpaksa loncat dari satu turnamen ke turnamen lain untuk bisa terus bertanding dan menyambung hidup.

Tayangan esports juga terbilang kurang “seksi” bagi sponsor karena tayangannya tidak konsisten dan cuma berlangsung sesekali. Satu-satunya kompetisi liga esports di masa itu mungkin cuma League of Legends Garuda Series, liga utama League of Legends skena lokal. Walau menjadi salah satu pionir yang cukup sukses, sayangnya liga tersebut tutup usia tahun 2018 pasca Garena pamit undur diri mengurus server League of Legends lokal.

Lompat beberapa tahun ke depan, Indonesia kini punya tiga liga esports yang terbilang liga primer di tahun 2020. Tiga liga esports tersebut adalah yaitu MPL ID untuk Mobile Legends: Bang-Bang, PMPL ID untuk PUBG Mobile, dan FFML untuk Free Fire.

Dari tiga liga tersebut, Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) terbilang sebagai salah satu yang berandil besar terhadap hidupnya kembali ekosistem esports lokal. MPL ID tak hanya membuat pasar esports lokal bergeliat, tetapi juga menunjukkan potensi pasar esports lokal Indonesia untuk menjadi pusat perkembangan game mobile. Bukti pernyataan tersebut bisa kita lihat dari laporan data Esports Charts. Laporan turnamen esports terpopuler bulian September dari Esports Charts menunjukkan bagaimana MPL ID memiliki jumlah penonton yang bersaing, bahkan dengan League of Legends World Championship 2020 ataupun liga LoL primer seperti LCK Korea Selatan ataupun LEC Eropa.

Berangkat dari data tersebut saya jadi ingin mencari tahu lebih, kira-kira sudah sampai sejauh mana tren perkembangan esports Indonesia saat ini? Dengan menggunakan liga MPL ID sebagai sampel, Indonesia ternyata punya potensi untuk menjadi pusat perkembangan esports game mobile di masa depan. Apa benar? Inilah argumentasi saya.

 

Melihat Perkembangan Esports Indonesia tahun 2020 dari Tren Penonton Babak Regular Season MPL ID 2020 Season 6

MPL Indonesia memulai musim pertamanya pada tahun 2018. Ketika itu belum banyak orang tahu game Mobile Legends. Bahkan saya ingat game ini sempat cuma jadi pengisi dadakan di salah satu event gaming/esports terbesar di tahun 2017, yaitu Indonesia Games Championship. Tetapi semenjak final MPL ID Season 1, pandangan orang-orang terhadap Mobile Legends berubah. Turnamen yang diselenggarakan di Mall Taman Anggrek tersebut menarik begitu banyak pengunjung, membuat orang-orang jadi tertarik dengan potensi bisnis gaming/esports. Kini MPL ID sudah mencapai musim ke-6. Banyak hal berubah di MPL ID selama dua tahun-lima musim perjalanannya, termasuk model liga MPL yang berubah jadi model franchise sejak Season 4 tahun 2019 lalu.

MPL ID bergulir sebanyak 2 Season setiap tahun. Awal tahun 2020 dibuka dengan pertandingan MPL ID Season 5 yang diumumkan 30 Januari 2020 kemarin. Setelah babak Grand Final MPL ID Season 5 usai bulan April 2020, MPL ID lalu berlanjut ke Season 6 yang berlangsung di paruh kedua tahun 2020. MPL ID Season 6 diumumkan tanggal 23 Juli 2020. Tim pesertanya masih sama yaitu Rex Regum Qeon, EVOS Esports, ONIC Esports, Genflix Aerowolf, Geek Fam ID, Bigetron Esports, dan AURA Esports, yang merupakan 8 organisasi esports investor liga franchise MPL ID.

Pertandingan perdana babak Regular Season MPL ID Season 6 dimulai tanggal 14 Agustus 2020. Pertandingan bergulir selama 8 pekan dengan format double Round-Robin hingga 4 Oktober 2020. Pertandingan Regular Season MPL ID sempat dilaksanakan secara offline pada Season 5 lalu namun regulasi pembatasan berkumpul dari pemerintah membuat MPL ID Season 6 digelar secara online selama masa pandemi.

MPL ID di tahun 2020 terbilang punya jumlah views yang cukup stabil. Sebelum laporan ini, Hybrid.co.id sudah melaporkan tren viewership liga esports primer Indonesia pada bulan Agustus 2020 lalu. Ditulis oleh rekan saya Ellavie Ichlasa Amalia, laporan tersebut berisi tren viewership tiga liga esports utama Indonesia di paruh pertama 2020, termasuk MPL ID Season 5.

Sumber: Hybrid.co.id
Sumber: Hybrid.co.id

Berdasarkan dari catatan Ellavie, MPL ID Season 5 berhasil mendapatkan jumlah total views sebanyak 73,6 juta views jika menyertakan jumlah views babak Playoff, dan 59,6 juta views jika hanya menjumlahkan babak Regular Season saja. Jumlah views MPL ID Season 5 di YouTube tak pernah kurang dari 1 juta, dengan catatan views tertinggi di musim itu ada pada babak Playoff, yaitu 2,4 dan 2,8 juta views.

Lalu bagaimana dengan Season 6? Seperti musim sebelumnya, MPL ID Season 6 sebenarnya menghadapi banyak tantangan. Secara teknis, koneksi internet masih menjadi momok terbesar bagi pertandingan online. Kontroversi pause pun tak terhindarkan gara-gara hal tersebut. MPL ID juga menghadapi perebutan penonton dengan skena esports lain di kancah lokal, yaitu PMPL, dan FFML.

Sementara dari sisi internasional, tayangan MPL ID pekan-pekan terakhir juga sempat bersinggungan dengan League of Legends World Championship 2020. Terlepas dari itu tren jumlah views babak Regular Season MPL ID Season 6 masih mirip dengan musim sebelumnya, yaitu tidak pernah kurang dari 1 juta, kecuali di satu week 3 day 1. Tren jumlah views saya kumpulkan dari kanal YouTube resmi Mobile Legends: Bang-Bang dan merupakan jumlah views dari tayangan berbahasa Indonesia.

Sumber: Hybrid.co.id
Tren penonton tayangan Regular Season MPL ID Season 6 Bahasa Indonesia (YouTube). Sumber: Hybrid.co.id – Akbar Priono.

Seperti saya sebut sebelumnya, Week 3 Day 1 menjadi satu-satunya pertandingan Regular Season MPL ID yang jumlah views-nya turun ke bawah satu juta. Jumlah views pertandingan hari itu hanya 980.605 saja. Alasan fenomena tersebut adalah karena ada masalah teknis dalam pertandingan antara ONIC Esports melawan EVOS Legends. Ketika itu ONIC Esports menang sempurna 2-0 gara-gara EVOS Legends kehabisan waktu pause ketika masih dalam kendala teknis. Keadaan tersebut membuat para fans kecewa, sehingga jumlah views menurun drastis. Walaupun begitu kejadian tersebut tidak menurunkan semangat penggemar di hari berikutnya, jumlah views pun kembali melejit menjadi 2.116.934 pada pertandingan Week 3 hari kedua.

Jumlah views babak Regular Season MPL ID Season 6 berangsur stabil pasca kejadian tersebut, bahkan kembali melejit di Week 6. Pertandingan pekan tersebut menyajikan matchup menarik seperti ONIC Esports vs Alter Ego, dan EVOS Legends vs Genflix Aerowolf. Berkat hal tersebut, pertandingan Week 6 Day 2 menjadi pertandingan dengan jumlah views terbanyak sepanjang babak Regular Season, dengan total sebanyak 2.298.721 views.

MPL ID 2020 Season 6 juga memiliki tayangan bahasa Inggris seperti pada beberapa musim sebelumnya. Namun tayangan bahasa Inggris babak Regular Season MPL ID Season 6 terbilang underperform, kalah jauh dari tayangan berbahasa Indonesia dari segi viewership. Bahkan tren penonton tayangan bahasa Inggris MPL ID Regular Season 6 malah berangsur menurun.

Puncak keramaian tayangan bahasa Inggris hanya ada di pekan-pekan awal. Jumlah views terbanyak tayangan bahasa Inggris mentok di angka 299.001 views, yang terjadi di pertandingan Week 2 Day 3. Setelah itu jumlah penonton tayangan bahasa Inggris turun ke angka 58.034 views di Week 3 Day 1 dan terus stabil pada kisaran 50 sampai 135 ribu views hingga week 8 day 2.

Sumber: Hybrid.co.id
Perbandingan viewership tayangan bahasa Indonesia vs bahasa Inggris babak Regular Season MPL ID Season 6 (YouTube). Sumber: Hybrid.co.id – Akbar Priono.

Lewat perbandingan jumlah views tayangan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris pertandingan Regular Season MPL ID Season 6, kita dapat melihat bagaimana kuatnya esports mobile Indonesia dari segi penonton. Tentunya kesimpulan tersebut saya ambil dengan asumsi bahwa tayangan bahasa Indonesia ditonton oleh orang Indonesia dan tayangan bahasa Inggris ditonton oleh khalayak internasional.

Tapi fakta menarik yang saya temukan adalah tayangan bahasa Inggris yang ternyata masih ramai dipenuhi oleh komentar bahasa Indonesia. Memang tayangan bahasa Inggris babak Regular Season MPL ID Season 6 menggunakan shoutcaster lokal Indonesia. Juga sejauh yang saya tahu, usaha Moonton mempromosikan tayangan bahasa MPL berbahasa Inggris ke khalayak internasional masih terbilang kurang getol.  Alhasil jumlah views terbanyak tayangan bahasa Inggris MPL ID Regular Season 6 (299.001 views) pun jadi cuma seperempat dari jumlah views terendah tayangan bahasa Indonesia MPL ID Regular Season 6 yaitu sebanyak 980.605 views.

Namun hal tersebut tidak menghilangkan fakta bahwa jumlah views tayangan esports berbahasa Indonesia memiliki jumlah yang sangat besar, bahkan hampir menyaingi tayangan internasional. Tetapi perlu dicatat bahwa statistik views terbilang kurang reliabel untuk dijadikan patokan karena satu orang bisa menyumbang beberapa views. Terlepas dari itu, data jumlah views bisa dibilang sebagai satu-satunya yang tersedia secara umum di internet. Jadi jika Anda hanya ingin mendapat gambaran kasar saja, data jumlah views terbilang jadi salah satu patokan.

 

Potensi Indonesia Menjadi Pusat Perkembangan Esports Mobile Asia Tenggara

Sejak Juli hingga September 2020 kemarin, pasar esports Indonesia ramai dibahas oleh salah satu perusahaan statistik viewership esports, yaitu Esports Charts. Selain Mobile Legends, khalayak Indonesia di pertandingan PUBG Mobile World League 2020 East Season Zero juga turut menjadi pembahasan.

Laporan bulan Juli 2020 mengatakan bahwa Indonesia adalah konsumen tayangan PMWL 2020 East Season Zero – Opening Weekend terbesar kedua setelah India. Catatan Esports Charts mengatakan bahwa konsumsi orang Indonesia terhadap tayangan menonton PMWL 2020 East Season Zero adalah selama 1,18 juta watch hour. Jumlah tersebut terpaut tips dengan penonton India yang mencatatkan total konsumsi sebesar 1,23 juta watch hour.

Setelah itu di akhir musim pertandingan PMWL 2020 Season Zero East Region, penonton Indonesia malah mencatatkan jumlah konsumsi yang lebih tinggi lagi, kali ini lebih tinggi dari jumlah konsumsi penonton dari India.

Dalam laporan yang diterbitkan tanggal 13 Agustus 2020, Indonesia mencatatkan konsumsi tayangan PMWL 2020 Season Zero East selama 14 juta watch hour. Jumlah tersebut adalah sebesar 37% dari total watch hour keseluruhan dan merupakan nomor 1 terbanyak. Kemenangan Bigetron RA melalui pertarungan sengit di ronde-ronde akhir bisa dibilang jadi salah satu alasan kenapa penonton Indonesia begitu getol menonton PMWL 2020 Season Zero East Region. Sementara di sisi lain, India kali ini hanya mengisi peringkat 2 dengan proporsi sebesar 35,8% dari total watch hour keseluruhan.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Dari segi jumlah viewers, pertandingan ronde 24 di PMWL 2020 Season Zero East Region juga berhasil menyodok di posisi pertama dalam daftar turnamen esports paling populer bulan Agustus menurut Esports Charts. Data tersebut tidak menjelaskan secara spesifik asal negara penonton, namun pertandingan dengan peak viewers sebanyak 1.153.865 orang tersebut menampilkan pertarungan dramatis tim Bigetron RA dari Indonesia dalam usahanya merebut titel juara Asia.

Esports Charts juga kembali menampilkan catatan menarik pada tanggal 9 Oktober 2020 lalu, yang lagi-lagi menampilkan superioritas Indonesia di kancah esports mobile lewat sebuah artikel blog yang bertajuk Most popular mobile esports teams in SEA. Laporan tersebut cenderung tidak komprehensif karena hanya menunjukkan data-data yang tersedia secara umum di internet. Data yang ditunjukkan adalah data jumlah followers media sosial yang ramai digunakan oleh masyarakat digital Asia Tenggara, yaitu data followers TikTok, Twitter, YouTube, Instagram, dan Facebook digabung menjadi satu.

Hasilnya empat besar dari 10 tim esports terpopuler di Asia Tenggara yang dipaparkan oleh Esports Charts berasal dari Indonesia. Organisasi Esports Indonesia yang mengisi posisi empat besar adalah EVOS Esports di peringkat 1 dengan 6,4 juta total followers, AURA Esports di peringkat 2 dengan 5,8 juta followers, RRQ di peringkat 3 dengan 4,1 juta total followers, dan Bigetron Esports di peringkat 4 dengan 2,3 juta total followers.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

ONIC Esports juga masuk dalam daftar, berada di peringkat 6 dengan total 1,2 juta total followers. Selain jumlah followers, proporsi perwakilan Indonesia dalam daftar ini juga sangat mendominasi negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dari 10 tim yang masuk daftar, 5 tim berasal dari Indonesia, 2 tim dari Thailand (POPS Bacon Time dan Buriram United Esports), 2 tim dari Vietnam (Heavy dan Team Flash), dan 1 tim dari Malaysia (Team Boskurr).

Potensi lain juga cukup terlihat jika kita mencoba membandingkan jumlah penonton MPL ID dengan jumlah penonton League of Legends World Championship 2020. Saya tahu perbandingan ini mungkin sedikit terdengar konyol atau malah terasa kurang apple-to-apple. Tapi kenyataan yang tidak bisa saya tampik adalah temuan saya yang mengatakan bahwa jumlah views tayangan bahasa Indonesia MPL ID yang memang bersaing dengan jumlah views tayangan Group Stage Worlds 2020.

Perbedaan jumlah views tertinggi Group Stage League of Legends World Championship 2020 dengan jumlah views tertinggi babak Regular Season MPL ID 2020 Season memang terpaut sangat jauh, hampir dua kali lipat jumlahnya. Jumlah views tertinggi Group Stage Worlds 2020 adalah 4.101.334 views, sementara jumlah views tertinggi babak Regular Season MPL ID Season 6 adalah 2.298.721 views, keduanya terpaut sekitar 1,8 juta views. Namun satu yang menarik adalah, jumlah views tertinggi babak Regular Season MPL ID Season 6 yang ternyata menempel cukup tipis dengan jumlah views terendah Group Stage Worlds 2020.

Sumber: Hybrid.co.id - Akbar Priono
Tren Viewership Group Stage League of Legends World Championship 2020 (Twitch) Sumber: Hybrid.co.id – Akbar Priono

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, jumlah views terendah Group Stage Worlds 2020 ada pertandingan day 6 yang mempertandingkan grup B. Tim pengisi grup B sendiri mungkin terbilang kurang menarik bagi penonton internasional. Grup tersebut memiliki dua tim kuat yaitu Damwon (LCK Korea Selatan) dan JD Gaming (LPL Tiongkok), namun dua tim sisanya adalah tim-tim yang terbilang kurang bersaing di kancah internasional yaitu PSG Talon (PCS Asia Pasifik) dan Rogue Esports (LEC Eropa). Dengan melihat pesertanya, hasil pertandingan grup B terbilang 80% bisa ditebak. Alhasil pertandingan Day 6 hanya berhasil mengumpulkan 2.315.843 views saja. Jika membandingkan jumlah views tersebut dengan pertandingan Week 6 Day 2 Regular Season MPL ID Season 6 (2.298.721 views), maka perbedaan views antar keduanya jadi hanya terpaut 17 ribu views saja.

Kenapa perbandingan jumlah views antara babak Regular Season MPL ID Season 6 dengan Group Stage Worlds 2020 menjadi penting untuk pembuktian pasar esports Indonesia? Alasan terpentingnya menurut saya adalah karena perbedaan bahasa antar dua tayangan tersebut.

2 juta penonton yang menonton babak Regular Season MPL ID Season 6 tersebut adalah penonton yang menonton tayangan berbahasa Indonesia. Sementara tayangan Group Stage Worlds 2020 menggunakan bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa internasional, maka asumsi saya tayangan Worlds 2020 dapat ditonton dan dimengerti oleh lebih banyak orang dari seluruh dunia.

Dengan menggunakan asumsi tersebut, maka kita mendapat kesimpulan sementara bahwa jumlah viewers esports Indonesia hampir membalap jumlah viewers esports dunia. Kesimpulan sementara tersebut tentunya berdasarkan asumsi lain bahwa penonton tayangan esports berbahasa Indonesia adalah orang Indonesia. Karena bisa saja ada orang Malaysia atau orang negara lain yang tidak mengerti bahasa Indonesia menonton tayangan, cuma gara-gara penasaran.

Tetapi asumsi saya soal tayangan Group Stage Worlds 2020 yang ditonton oleh khalayak internasional juga bisa jadi salah. Bisa jadi tayangan Group Stage Worlds berbahasa Inggris hanya ditonton oleh negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama atau sekunder, seperti Amerika Serikat atau negara-negara Eropa.

Kenapa bisa demikian? Karena tayangan Group Stage Worlds 2020 sebenarnya juga diproduksi dalam bahasa lokal, khususnya untuk negara-negara di Asia. Contoh dari hal tersebut adalah channel YouTube LCK Korea Selatan, yang juga memproduksi tayangan pertandingan Worlds 2020 namun dengan bahasa Korea.

Jadi apakah bisa dibilang jumlah penonton esports Indonesia sudah hampir mengalahkan penonton esports internasional? Belum tentu, karena statistik views yang tidak sepenuhnya reliabel dan juga faktor-faktor lain, seperti tayangan bahasa Indonesia yang tidak ditonton oleh orang Indonesia, atau tayangan bahasa Inggris yang hanya ditonton oleh penonton berbahasa Inggris.

Tetapi satu hal yang pasti, jumlah views tertinggi Regular Season MPL ID Season 6 sedikit banyak membuktikan kekuatan jumlah penonton tayangan esports berbahasa Indonesia yang ternyata jumlahnya bisa mengalahkan tayangan bahasa Inggris, yang seharusnya bisa lebih diterima oleh masyarakat dunia secara umum.

Masih penasaran, saya lalu juga mencoba membandingkan jumlah penonton MLBB dengan penonton internasional Dota 2. Agar sebanding, saya mencoba membandingkan antara jumlah penonton M1 MLBB World Championship 2019 dengan Dota 2 The International 2019. Untuk kali ini data yang saya ambil adalah data dari Esports Charts, demi memastikan pencatata yang sedikit lebih akurat. Walupun viewership Regular Season MLBB hampir menyaingi babak grup League of Legends Worlds, tetapi pertandingan internasional MLBB ternyata masih belum sebanding dengan pertandingan internasional Dota 2.

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Data Esports Charts mengatakan bahwa Peak Viewers Dota 2 The International 2019 adalah sebanyak 1.968.497 orang, dengan total 88.418.374 total watch hours dari 120 jam tayangan mengudara. Lalu bagaimana dengan M1 World Championship? Peak Viewers M1 World Championship adalah sebanyak 648.069 orang, dengan 9.914.215 total watch hours dari 60 jam tayangan mengudara. Perbedaan viewership Dota 2 The Internationals 2019 dengan M1 World Championship ternyata terpaut cukup jauh. Dari segi Peak Viewers keduanya terpaut sekitar 1,3 juta peak viewers, dengan selisih total konsumsi konten mencapai 78,5 watch hours.

Asumsi saya terkait data M1 vs TI 9 masih mirip seperti asumsi saya soal tayangan bahasa Inggris MPL ID Season 6, yaitu usaha Moonton memasarkan MLBB ke tingkat internasional yang terbilang masih kurang getol. Kekalahan ini juga jadi hal yang wajar, mengingat M1 World Championship adalah kali pertama Moonton mengadakan pertandingan MLBB tingkat internasional sementara The International 2019 adalah kali ke-9 Valve mengadakan pertandingan Dota 2 tingkat internasional.

Jadi apa kesimpulan sementara yang bisa kita tarik dari pembahasan ini? Pembuktian potensi Indonesia sebagai pasar esports mobile games terbesar di Asia Tenggara adalah salah satunya. Dulu atau malah mungkin sampai sekarang, banyak yang nyinyir mengatakan “Mobile Legends hanya terkenal di Indonesia saja”.

Namun menurut saya “hanya terkenal di Indonesia” bisa menjadi hal yang baik. Berkat Moonton Indonesia jadi bisa membuktikan bahwa negara kita adalah pasar esports mobile dengan potensi yang besar. Apa buktinya? Lihat saja viewership tertinggi tayangan bahasa Indonesia babak Regular Season MPL ID Season 6 yang jumlahnya hampir menyaingi tayangan Worlds 2020. Indonesia juga terbilang superior di kancah mobile esports Asia Tenggara jika dilihat dari segi jumlah followers media sosial. Data dari Esports Charts sedikit banyak membuktikan hal tersebut, yang menampilkan 4 organisasi esports Indonesia sebagai pengisi peringkat teratas.

Namun penting untuk dicatat jika developer/publisher ingin memaksimalkan potensi tersebut, maka lokalisasi jadi satu elemen penting. Seperti kebanyakan negara di Asia, Indonesia terbilang lebih mengutamakan khasanah lokal. Bukan hanya bahasa, tetapi juga termasuk sosok-sosok personal ataupun brand esports, yang lebih mengutamakan lokal dulu. Maka dari itu penting bagi developer/publisher untuk menggandeng kerja sama entitas esports lokal jika ingin lebih memaksimalkan pasar esports Indonesia yang jumlahnya bersaing dengan pasar esports internasional.

Moonton terbilang menjadi salah satu developer yang berhasil menerapkan strategi tersebut, sehingga MPL ID bisa berkembang sampai sebesar ini di musimnya yang ke-6. Tencent Games juga jadi contoh lain yang berhasil membuat PUBG Mobile menjadi salah satu game/esports primer di Indonesia berkat strategi lokalisasi. Melalui inisiatif-inisiatif lokal, PMPL ID menjadi liga esports lain di Indonesia yang berhasil menyentuh jutaan views di setiap tayangan, dengan puncaknya ada di pekan ketiga yang mencatatkan total views sebanyak 2,3 juta di platform Facebook Gaming.

Karena potensinya yang besar, tidak heran jika developer/publisher lain jadi semakin melirik pasar esports lokal. Riot Games adalah salah satu developer/publisher lain yang terlihat sedang gencar melakukan pedekate terhadap pasar Indonesia. Usaha-usaha tersebut terlihat lewat sajian bahasa Indonesia untuk game terbaru besutan mereka yaitu VALORANT dan Wild Rift. Bahkan jika kita bicara Wild Rift, Riot Games juga memperlakukan pasar Indonesia dengan cukup istimewa lewat sajian Official Page berbahasa Indonesia dan mendahulukan Indonesia untuk sesi Early Access walaupun durasinya terbilang singkat.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi, sepertinya belum ada tanda-tanda perlambatan perkembangan pasar esports Indonesia. Malah jika teknologi semakin mudah diakses dan ekonomi makro terus meningkat, bukan tidak mungkin jika Indonesia akan menjadi pusat perkembangan esports mobile Asia Tenggara di masa depan.

Rekap Week 6 MPL ID Season 6: Genflix Aerowolf Mengamuk

Pertandingan Mobile Legends Professional League Indonesia Season 6 pekan lalu ada rentetan kemenangan ONIC Esports yang akhirnya putus. Minggu ini, kejutan lain datang. ONIC? Sepertinya masih belum bangkit dari kekalahannya minggu lalu, sehingga Alter Ego pun menyalip. Kejutan lain datang dari Genflix Aerowolf, yang sedang dalam performa puncaknya di pekan ini.

Matchday 1 – 18 September 2020

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Hari pertandingan pertama week 6 MPL ID menyajikan pertandingan Genflix Aerowolf dengan ONIC, dan AURA Fire melawan Bigetron Alpha. Awalnya para penonton mungkin sudah sedikit menebak hasil antara Genflix Aerowolf melawan ONIC. Di atas kertas, harusnya ONIC yang menang bukan? Tapi Genflix Aerowolf ternyata berhasil menampik tebakan tersebut, dan menemukan permainan terbaiknya di pekan ini. Alhasil Genflix Aerowolf dapat menekuk sang landak, bahkan dengan skor sempurna 2-0.

Lanjut pada pertandingan berikutnya, AURA Fire ternyata masih belum bisa menemukan permainan terbaiknya hingga pekan ke-6 ini. Melawan Bigetron Alpha, VaanStrong dan kawan-kawan kalah telak di game 1 dengan durasi permainan 9 menit 42 detik dengan skor kill 0-17. Mereka sempat melakukan perlawanan di game kedua, namun berakhir kalah lagi dengan skor kill 5-15 dalam 13 menit 47 detik.

Matchday 2 – 19 September 2020

Seperti biasa, hari Sabtu adalah hari pertandingan yang padat. Ada EVOS vs Geek Fam ID, RRQ vs AURA Fire, dan ONIC vs Alter Ego. EVOS tampil cukup meyakinkan pada game pertama dan berhasil mengamankan skor 2-0 melawan Geek Fam ID. Begitu juga dengan RRQ Hoshi yang sedang stabil belakangan, berhasil menang 2-0 melawn AURA Fire.

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Pertandingan ONIC vs Alter Ego menjadi menarik. Selain soal rivalitas AntiMage vs Udil pertandingan tersebut juga jadi momentum bagus bagi Alter Ego untuk dapat menggeser ONIC dari puncak klasemen sementara. Alter Ego yang sudah haus kemenangan segera mendominasi ONIC Esports sejak awal, game 1 rampung dalam 14 menit 30 detik, dengan skor kill 22-6. Rasa dahaga Alter Ego atas kemenangan masih belum terpenuhi di game kedua, sehingga LeoMurphy, Udil, dan kawan-kawan berhasil menang lagi dalam 14 menit 16 detik dengan skor kill 11-18.

Matchday 3 – 20 September 2020

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Hari terakhir menyisakan pertandingan antara Bigetron Alpha melawan Geek Fam ID, dan EVOS Legends melawan Genflix Aerowolf. Pertandingan Bigetron Alpha mungkin jadi satu-satunya yang paling sengit pekan ini. Geek Fam sempat mencuri satu angka dalam pertandingan berdurasi 32 menit 21 detik, dengan skor kill 20-20. Namun Bigetron Alpha bangkit lagi setelahnya, rampungkan dua game dengan cukup cepat. DreamS dan kawan-kawan berhasil menangkan game 2 dalam 13 menit 39 detik, dan game 3 dalam 11 menit 52 detik.

EVOS melawan Genflix Aerowolf juga tak kalah seru, terutama setelah ada tantangan dari Taxstump terhadap Kaesang Pangarep, yang merupakan bagian dari roster Genflix Aerowolf. Sayang tantangan tersebut seakan jadi tak berart, gara-gara Genflix Aerowolf ternyata tampil di luar ekspektasi pekan ini. Clay dan kawan-kawan berhasil melibas EVOS Legends 2-0. Pasca pertandingan, Clay pun melakukan tantangan balasan, mengharuskan EVOS Legends mengalahkan roster Genflix Aerowolf saat ini lebih dulu jika ingin menantang putra Presiden Republik Indonesia tersebut.

Setelah pertandingan week 3, berikut klasemen sementara MPL ID 2020 Season 6.

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Catatan viewership Week 6 MPL ID 2020 Season 6

Rekor jumlah views pekan ini ada di tayangan stream YouTube dengan total 2,2 juta views pada pertandingan hari kedua. Salah satu alasannya mungkin karena pertandingan antara ONIC dengan Alter Ego, yang memang jadi menarik karena rivalitas AntiMage vs Udil. Namun demikian, jumlah penonton terbanyak masih dipegang pertandingan EVOS melawan Genflix Aerowolf dengan total 700 ribu lebih peak viewers. Sepertinya, tantangan Taxstump terhadap Kaesang berhasil menarik perhatian penonton esports MLBB. Dengan ini, berikut rangkuman catatan viewership MPL ID 2020 Season 6.

Jumlah Penonton Week 6 MPL ID Season 6 per Pertandingan

Jumat, 18 September 2020

  • Genflix Aerowolf vs ONIC – 462.669 peak viewers
  • AURA vs BTR – 511.959 peak viewers

Sabtu, 19 September 2020

  • EVOS vs Geek Fam ID – 523.643 peak viewers
  • RRQ vs AURA – 768.373 peak viewers
  • ONIC vs Alter Ego – 628.975 peak viewers

Minggu, 20 September 2020

  • BTR vs Geek Fam ID – 527.715 peak viewers
  • EVOS vs Genflix Aerowolf – 788.778 peak viewers

*Data diambil dari Esports Charts

Jumlah Views Week 6 MPL ID Season 6 Facebook Gaming

Day 1

  • Total durasi siaran – 5 jam 50 menit 56 detik
  • Total tayangan dilihat – 645 ribu views

Day 2 

  • Total durasi siaran – 9 jam 52 menit 44 detik
  • Total tayangan dilihat – 1.2 juta views

Day 3

  • Total durasi siaran – 6 jam 10 menit 44 detik
  • Total tayangan dilihat – 882 ribu views

Jumlah Views Week 6 MPL ID Season 6 YouTube

Day 1 Bahasa Indonesia

  • Total durasi siaran – 5 jam 39 menit 13 detik
  • Total tayangan dilihat – 515.705 views

https://www.youtube.com/watch?v=rVYn2ZdoMjU

Day 2 Bahasa Indonesia

  • Total durasi siaran – 9 jam 49 menit 30 detik
  • Total tayangan dilihat – 2.298.721 views

Day 3 Bahasa Indonesia

  • Total durasi siaran – 6 jam 3 menit
  • Total tayangan dilihat – 1.180.939 views

*Data diambil dari masing-masing platform

MPL ID 2020 Season 6 masih menyisakan dua pekan pertandingan lagi, yaitu week 7 dan week 8. Kira-kira, siapa saja tim yang akan melaju ke babak Playoff dari MPL ID 2020 Season 6 nantinya?

Rekap Week 5 MPL ID 2020 Season 6: Kemenangan Beruntun ONIC Esports Putus

Pertandingan Mobile Legends Professional League Indonesia 2020 Season 6 berlanjut ke pekan ke-5 pada akhir pekan lalu (11 – 13 September 2020). Pekan ini pertandingan terpenting adalah antara RRQ Hoshi melawan ONIC Esports. Sampai week 4 kemarin, ONIC Esports masih mempertahankan win-streak dengan catatan 7-0. Namun, kemenangan beruntun tersebut akhirnya putus oleh RRQ di hari ketiga MPL ID 2020 Season 6 Week 5. Selain dari itu, berikut rekap MPL ID 2020 Season 6 Week 5.

Day 1 – 11 September 2020

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Jadwal pertandingan hari pertama adalah Bigetron Alpha melawan Genflix Aerowolf, dilanjut Geek Fam melawan Alter Ego. Bigetron Alpha berhasil mencuri poin atas Genflix Aerowolf lewat pertandingan yang cukup alot, setelah Bigetron Alpha sempat kecolongan satu Game. Biegtron Alpha memenangkan pertandingan 2-1.

Pada pertandingan kedua, Geek Fam sepertinya masih belum bisa mendapatkan tempo permainannya. Geek Fam mengalami serentetan nasib buruk, dengan catatan menang-kalah 1-6 sampai week 4 kemarin. Pada week 5, Doyok dan kawan-kawan pun masih belum mendapatkan komposisi permainan terbaiknya, sehingga mereka kembali menelan kekalahan 0-2.

Day 2 – 12 September 2020

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Hari kedua jadi hari yang padat. Ada tiga pertandingan berjalan yaitu: ONIC vs AURA, RRQ vs Geek Fam, dan Alter Ego vs BTR. AURA Fire mengalami nasib serupa dengan Geek Fam ID untuk musim ke-6 ini, sama-sama belum bisa menemukan permainan terbaiknya. Bertemu dengan pemuncak klasemen, AURA Fire pun kembali menelan kekalahan 0-2.

Sementara pada pertandingan kedua, Geek Fam ID sepertinya sudah mulai dapat memperbaiki permainan, walau belum bisa menorehkan kemenangan. RRQ Hoshi berhasil mempertahankan konsistensinya dan menang 2-1. Pertandingan terakhir, Bigetron Alpha melawan Alter Ego. Sayang Bigetron Alpha tidak bisa mempertahankan momentum dari kemenangan yang mereka dapat di hari sebelumnya. Kedua tim sama-sama adu keras, namun akhirnya Alter Ego yang berhasil menuai kemenangan dengan skor 2-1.

Day 3 – 13 September 2020

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Hari Minggu, MPL ID 2020 Season 6 Week 5 menyajikan pertandingan AURA vs EVOS, dan RRQ vs ONIC Esports. Pertandingan antara RRQ vs ONIC sepertinya jadi salah satu yang ditunggu, mengingat para penggemar RRQ Hoshi yang tentu saja sangat menginginkan kekalahan dari pemuncak klasemen sementara. Tapi sebelumnya, ada pertandingan antara EVOS melawan AURA Fire terlebih dahulu. Dalam pertandingan tersebut, perjuangan EVOS Legends terbilang cukup mulus. Permainan EVOS Legends cukup solid di pekan ini, sehingga mereka berhasil bungkam AURA Fire 2-0.

Berlanjut ke laga puncak, RRQ Hoshi vs ONIC Esports. RRQ Hoshi sebenarnya cukup keteteran di awal-awal permainan, apalagi ONIC Esports bermain denga cukup rapi mengamankan objektif demi objektif di awal-awal. Namun masuk pertengahan permainan, Ling yang dimainkan RRQ.Alberttt semakin perkasa. Setelah terkena Wiped Out di area Lord, RRQ Hoshi segera menutup Game 1 di menit 17:57. RRQ vs ONIC, 1-0.

ONIC belum hilang asa di Game kedua, bahkan masih memegang keunggulan sampai menit 10. Meski begitu, pertahanan RRQ Hoshi begitu solid, membuat ONIC kesulitan menutup Game dengan kemenangan. Seiring waktu Karrie tim RRQ Hoshi menghimpun kekuatan, item demi item, dikumpulkan, tower demi tower. Meski demikian, ONIC juga masih tak mau kalah, membuat pertandingan berjalan alot sampai 20 menit lebih. Pertandingan baru berakhir setelah RRQ Hoshi mengamankan Lord di menit 35:34, yang segera digunakan untuk menghancurkan Base ONIC. RRQ vs ONIC, 2-0.

Sumber: Instagram @mpl.id.official
Sumber: Instagram @mpl.id.official

Catatan viewership MPL ID 2020 Season 6 – Week 5

Minggu ini pertemuan antara RRQ Hoshi melawan ONIC Esports sepertinya menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar esports MLBB Indonesia. Walau demikian, total views hari kedua tetap lebih banyak dibanding hari lainnya, mungkin karena durasi tayangan yang lebih panjang. Berikut catatan viewership MPL ID 2020 Season 6 Week 5:

Facebook Gaming

Day 1 (11 September 2020)

  • Total durasi siaran – 5 jam 36 menit 15 detik
  • Total tayangan dilihat – 712,7 ribu views

Day 2 (12 September 2020)

  • Total durasi siaran – 10 jam 13 menit 46 detik
  • Total tayangan dilihat – 1,1 juta views

Day 3 (13 September 2020)

  • Total durasi siaran – 6 jam 16 menit 6 detik
  • Total tayangan dilihat – 988,2 ribu views

YouTube

Day 1 Bahasa Indonesia

  • Total durasi siaran – 5 jam 32 menit 51 detik
  • Total tayangan dilihat – 1,369,475 views

Day 2 Bahasa Indonesia

  • Total durasi siaran – 10 jam 12 menit 53 detik
  • Total tayangan dilihat – 1,890,241 views

Day 3 Bahasa Indonesia

  • Total durasi siaran – 6 jam 13 menit 45 detik
  • Total tayangan dilihat – 1,826,494 views

Viewership per Pertandingan

Day 1

  • BTR vs GFLX Aerowolf – 355.020 peak viewers
  • Geek Fam ID vs AE – 419.284 peak viewers

Day 2

  • ONIC vs AURA – 479.929 peak viewers
  • RRQ vs Geek Fam ID – 745.640 peak viewers
  • AE vs BTR – 406.828 peak viewers

Day 3

  • AURA vs EVOS – 616.303 peak viewers
  • RRQ vs ONIC – 1.092.949 peak viewers

*data dikumpulkan dari Esports Charts

MPL ID 2020 Season 6 menyisakan 3 pekan pertandingan lagi di babak Regular Season. Kira-kira, apakah ONIC Esports bisa kembali mengumpulkan kemenangan lagi setelah mereka tumbang di week 5 MPL ID 2020 Season 6? Apakah para tim papan bawah bisa mendapatkan permainan terbaiknya di minggu depan?

Rekap MPL ID Season 6 Minggu 4: Kemenangan Pertama Aura Fire dan Terulangnya Kendala Koneksi

Minggu keempat gelaran MPL ID Season 6 kembali mengulang peristiwa yang tidak menyenangkan. Ketidak stabilan koneksi berimbas akan pertandingan yang cukup bisa dipertanyakan integritasnya. Terlepas demikian masih ada tren dan dinamika yang positif dari pertandingan yang digelar di minggu keempat.

Aura Fire membuka pertandingan di minggu keempat dengan kemenangan yang meyakinkan atas lawannya, Geek Fam. Sejak awal, keduanya bermain dengan tempo yang lambat dan baru membuka teamfight yang menghasilkan momen first blood di menit keenam. Match pertama dimenangkan oleh Aura Fire dengan menerapkan rotasi yang efektif dalam menjatuhkan turret demi turret milik Geek Fam.

Berlanjut di match kedua, Geek Fam kehilangan momentum dikarenakan beberapa kali melakukan gank setup yang dieksekusi secara tergesa-gesa. Walaupun sempat memimpin dan mendominasi Aura Esports di match kedua, kesalahan demi kesalahan menciptakan peluang bagi tim lawan. Di menit ke-18, kekalahan teamfight yang dialami Geek Fam harus dibayar mahal dengan kekalahan. Skor 2-0 tanpa balas menjadi raihan kemenangan pertama Aura Fire sepanjang musim berjalan.

via: Instagram mpl.id.official
via: Instagram mpl.id.official

Adapun kendala koneksi kembali terjadi di minggu keempat. Pertandingan antara Alter Ego Esports kontra EVOS Esports bahkan sempat mengalami penundaan yang lama. Di match ketiga, Alter Ego Esports bermain dengan pincang saat 2 pemainnya gagal untuk kembali terhubung ke pertandingan yang tengah berlangsung. Pertandingan berakhir dengan kemenangan EVOS Esports 2-1.

Sayangnya pihak operator liga tidak memberikan detail lebih jauh mengenai kasus yang kembali terulang. Setelah bertanding EVOS Esports dan Alter Ego Esports  segera merespon kejadian tersebut dengan merilis video pernyataan sikap. Sudah sepantasnya liga profesional ditangani dengan lebih baik. Saat ini integritas dan kualitas MPL ID menjadi pertaruhan yang besar bagi siapapun yang terlibat di dalamnya.

via: Instagram mpl.id.official
via: Instagram mpl.id.official

Matchday kedua diwarnai dengan keseruan pertandingan Alter Ego Esports melawan Onic Esports. Aroma persaingan berhembus kencang karena keduanya saling berebut untuk bisa duduk di posisi teratas klasemen musim ini.

Pertempuran sengit di Land of Dawn berlangsung sejak menit-menit awal. Kedua tim bermain sangat agresif dan saling bertukar kill point meskipun pertandingan baru memasuki menit ketiga. Onic Esports melakukan rotasi yang menekan permainan Ling yang digunakan Celiboy. Pasalnya Ling bisa menjadi hero yang sangat berbahaya jika dibiarkan terus bebas sampai ke fase late game. Strategi Onic Esports terbukti sukses dan memenangkan match pertama.

Di match kedua, pertandingan berjalan kembali dengan tempo tinggi. Kedua tim terlihat sangat terburu-buru untuk bisa segera memasuki fase late game. Untuk sementara, kedua tim bermain cukup berimbang dan lebih berhati-hati dalam melakukan aksi skirmish. Namun teamfight di menit ke-15 menjadi momentum penentu kemenangan Alter Ego Esports. Aksi kiting yang dilakukan Ahmad disambut dengan baik oleh rekan setimnya. Alhasil seluruh pemain Onic Esports berhasil ditumbangkan dan kedudukan menjadi seimbang.

MPL ID Season 6 Week 4 Standings | via: Instagram mpl.id.official
MPL ID Season 6 Week 4 Standings | via: Instagram mpl.id.official

Alter Ego Esports berhasil mengambil alih jalannya pertandingan setelah memasuki menit keenam di match ketiga. Momen kekalahan teamfight tampaknya mempengaruhi konsentrasi dari Onic Esport. Duet Udil dan Celiboy berhasil merangsek seluruh lane yang dimiliki Onic Esports dalam waktu singkat. Perlawanan Onic Esports terhenti setelah gagal memenangkan teamfight yang dilakukan di area Lord pit di menit ke-11. Peluang itu segera dimanfaatkan untuk memastikan kemenangan Alter Ego Esports di match terakhir. Skor berakhir 2-1 untuk keunggulan Alter Ego Esports.

Di hari Minggu, RRQ Hoshi akhirnya berhasil menebus performa buruk yang dialami 2 minggu terakhir. Di sisi lain Onic Esports kembali mengoleksi satu lagi poin kemenangan penuh saat mengalahkan Bigetron Alpha.

Untuk sementara Onic Esports masih duduk di puncak klasemen dengan total 6 kali kemenangan. EVOS Esports naik dua peringkat setelah mengumpulkan 2 kemenangan di minggu keempat. Sedangkan Genflix Aerowolf tergelincir setelah mengalami 2 lose streak di minggu ini.

Apa Alasan Turunnya Performa RRQ Hoshi di MPL ID Season 6?

Pertandingan dari Mobile Legends Professional League Indonesia Season 6 kini sudah akan memasuki pekan keemapat. Dinamika kompetisi antar tim pun kini sudah semakin terasa. Untuk sementara waktu, ONIC Esports merajai klasemen babak Regular Season MPL ID Season 6 setelah pertandingan pekan tiga, dengan perolehan menang-kalah 5-0.

Walau demikian, MPL ID musim ini terasa seperti kurang lengkap. Salah satu alasannya mungkin karena RRQ Hoshi, yang banyak dijagokan oleh khalayak esports MLBB Indonesia, sedang mengalami rentetan performa kurang memuaskan belakangan waktu. RRQ Hoshi saat ini menduduki peringkat 6 pada klasemen sementara babak Regular Season, dengan perolehan menang-kalah 2-4.

Sumber: RRQ Official
Sumber: RRQ Official

Ada apa dengan sang Raja? Penurunan performa ini terbilang mengejutkan, mengingat Rex Regum Qeon yang begitu gemilang pada musim sebelumnya, bahkan berhasil memenangkan MPL Invitational setelah melibas Resurgence asal Singapura dengan skor 3-0. Mengutip dari ONE Esports, James Chen selaku pelatih tim RRQ Hoshi mengatakan bahwa penurunan performa tersebut terjadi karena perubahan susunan roster.

“Ada dua faktor penyebab turunnya performa RRQ Hoshi, yaitu susunan roster baru dan tekanan eksternal. Orang-orang memiliki harapan yang tinggi kepada kami, namun kami pasti akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik pada setiap pertandingan,” ucap James dalam pembahasan performa RRQ yang Hybrid.co.id kutip dari ONE Esports.

Memang RRQ saat ini sedang kehilangan salah satu pemain andalannya, Yesaya Omega Armando alias Xinnn. Terakhir kali, Xinnn mengabarkan bahwa dirinya memutuskan untuk rehat sementara waktu, karena kekhawatirannya atas kesehatan tubuhnya sendiri. “Saya memutuskan rehat agar dapat berhenti merokok, serta makan dan tidur yang lebih teratur. Keputusan ini saya ambil karena saya jadi kurang istirahat jika bermain sebagai roster utama, dan pola hidupnya juga tidak sehat secara umum,” Xinnn menjelaskan lewat sebuah video YouTube yang ia terbitkan tanggal 20 Agustus 2020 lalu.

Untuk sementara waktu, Xinnn digantikan oleh pemain tim RRQ Sena yang bermain di liga MDL, yaitu Albertt. Pemain asal Bali tersebut dikenal punya potensi yang besar. Namun selama bersama RRQ Hoshi, performa Albertt terbilang belum sepenuhnya stabil, jika berkaca dari catatan menang-kalah yang didapatkan RRQ dari 3 pekan MPL ID Season 6 berjalan.

Pekan depan, MPL ID Season 6 sudah memasuki pekan ke-4. RRQ Hoshi akan berhadapan dengan AURA Esports hari Sabtu, 5 September 2020 mendatang. AURA Esports juga sedang menghadapi serentetan performa buruk. Sang rubah api kini berada di peringkat 8 dengan catatan menang-kalah 0-5. Maka dari itu, pertandingan tersebut mungkin bisa dibilang menjadi pembuktian bagi kedua tim untuk dapat bangkit dari keterpurukan.

Rekap MPL ID Season 6 Minggu 3: Kendala Koneksi dan Mental Juara Genflix Aerowolf

Gelaran turnamen MPL ID Season 6 yang memasuki minggu ketiga kembali menjadi sorotan. Pasalnya gangguan koneksi selama pertandingan ditengarai menjadi pemicu keriuhan yang terjadi di komunitas Mobile Legends. Sedangkan di waktu bersamaan, tim-tim lain mulai menunjukkan tren yang baik dan mendaki klasemen.

Hari pertama di minggu ketiga, tim Aura yang sejauh ini menghuni dasar klasemen MPL ID Season 6 memberikan kejutan. Meskipun dikalahkan dengan skor 2-1 oleh tim Alter Ego Esports, mereka bisa memberikan perlawanan yang sepadan. Alter Ego Esports terpantau sempat kewalahan menghadapi tempo cepat yang dilancarkan tim Aura Fire di match kedua yang berujung kemenangan bagi tim Aura Fire. Perlawanan tim Aura Fire akhirnya dapat sepenuhnya dihentikan di match ketiga dengan balasan dari tim Alter Ego Esports.

Sedangkan di hari yang sama terjadi insiden yang membuat gaduh komunitas Mobile Legends. Pertemuan di antara Onic Esports dan EVOS Esports usai begitu saja dengan kemenangan Onic Esports. Skor 2-0 bagi kemenangan Onic Esports menutup pertandingan hari pertama di minggu ketiga.

Watt | via: Instagram mpl.id.official
Watt | via: Instagram mpl.id.official

Kendala koneksi yang terjadi tampaknya berdampak kepada performa tim EVOS Esports. Di menit ketujuh secara serempak player tim EVOS Esports terlihat hanya bertahan di base. Berdasarkan peraturan dan rilis resmi dari pihak MPL ID, tim EVOS Esports sudah kehabisan waktu pause yang diperbolehkan dalam 1 match.

Hari kedua menjadi hari dengan rentetan kemenangan penuh. Dimulai dari match pertama, tim Bigetron Alpha menutup perlawanan tim EVOS Esports dengan skor 2-0 tanpa balas. Selanjutnya tim Genflix Aerowolf memulai tren yang baik dengan bermain unggul dan menghentikan perlawanan tim Aura Fire dengan skor 2-0.

Masih dari hari yang sama, saat menghadapi tim Alter Ego Esports, tim RRQ Hoshi mencoba menggunakan hero Diggie yang belakangan ini muncul di gelaran MPL. Sejauh ini, mekanik Diggie dapat dimanfaatkan unutk membuka vision sambil mengikuti pergerakan musuh. Sayangnya Diggie akan menjadi tidak efektif ketika memasuki fase late game karena damage output yang terbilang rendah. Pertandingan berakhir 2-0 bagi keunggulan tim Alter Ego Esports atas tim RRQ Hoshi.

Menutup hari terakhir di minggu ketiga, tim Genflix Aerowolf berhasil membalikkan keadaan saat menghadapi tim RRQ Hoshi. Adapun Watt dari tim Genflix Aerowolf menjadi pemain kunci yang memimpin perlawanan terhadap tim RRQ Hoshi. Kesabaran tim Genflix Aerowolf berbuah manis dan bisa memenangkan match kedua.

MPL ID Season 6 Week 3 Standings | via: Instagram mpl.id.official
MPL ID Season 6 Week 3 Standings | via: Instagram mpl.id.official

Di match terakhir, tim RRQ Hoshi terpantau memiliki kelengahan dalam hal mempertahankan base dan turret mereka. Sekalipun kerap unggul dalam teamfight, perlawanan tim RRQ Hoshi usai saat tidak ada yang bisa mempertahankan base dari gempuran tim Genflix Aerowolf. Skor 2-1 untuk kemenangan tim Genflix Aerowolf.

Di akhir minggu ketiga, tim Onic Esports masih mendominasi dan duduk di posisi pertama klasemen dengan tanpa kekalahan satu kalipun. Sejauh ini tim RRQ Hoshi sudah mengalami 4 kali kekalahan secara beruntun. Di sisi lain, tim Genflix Aerowolf berhasil mendaki klasemen mengejar tim lain yang ada di urutan atas.

Rekap MPL ID Season 6 Minggu 2: Kejatuhan RRQ Hoshi dan Performa Gemilang Renbo

Sejumlah kejutan terjadi di gelaran turnamen MPL ID Season 6 di akhir minggu kedua. Untuk pertama kalinya, tim RRQ Hoshi sebagai pemuncak klasemen sebelumnya dan sekaligus tim yang dijagokan untuk kembali menjadi juara, terjungkal dari posisinya.

Sedangkan ada angin segar yang seolah berhembus dari tim-tim lain yang sering luput dari perhatian komunitas penggemar Mobile Legends di Indonesia. Salah satunya datang dari tim Geek Fam yang berhasil meraih poin kemenangan pertama di gelaran turnamen MPL ID Season 6 setelah menggulung tim Genflix Aerowolf di match terakhir di hari ketiga.

Dimulai dari hari pertama di minggu kedua, laga dibuka dengan pertemuan tim Alter Ego Esports yang tampil menghadapi tim Genflix Aerowolf. Pada kesempatan ini Udil diturunkan menjadi starting line up dari tim Alter Ego Esports. Di awal match tim Genflix Aerowolf sukses memberikan tekanan kepada tim Alter Ego Esports. Bahkan sampai mendekati late game kedudukan antar kedua tim masih terpantau berimbang.

Roster Change Aura Esports | via: Instagram mpl.id.official
Roster Change Aura Esports | via: Instagram mpl.id.official

Seiring match berlangsung, kesalahan minor yang dilakukan tim Genflix Aerowolf tentu saja tidak disia-siakan oleh tim Alter Ego Esports. Perlahan namun pasti tim Alter Ego Esports menunjukkan permainan yang jauh lebih baik dari tim Genflix Aerowolf dan merebut kemenangan di match pertama.

Berlanjut di match kedua, tim Genflix Aerowolf malahan terbawa dalam tempo permainan yang ditentukan oleh tim Alter Ego Esports. Celiboy tampil lebih bersinar berduet dengan Udil dengan mengumpulkan kill point yang terus menggerogoti pertahanan tim Genflix Aerowolf. Tim Alter Ego Esports akhirnya menang telak atas Genflix Aerowolf dengan skor 2-0.

Adapun di hari kedua adalah awal dari kejutan di gelaran MPL ID Season 6. Tanpa disangka-sangka tim Bigetron Alpha menurunkan tim RRQ Hoshi dari kedudukannya di puncak klasemen dengan kemenangan 2-0 tanpa balas.

Renbo tampil sebagai pemain penentu kemenangan tim Bigetron Alpha atas tim RRQ Hoshi. Di detik-detik terakhir permainan dari LJ berhasil membendung sementara laju serangan dari tim Bigetron Alpha. Sekalipun tertinggal secara net worth semenjak awal match, tim Bigetron Alpha justru bermain kian siaga menghadapi manuver yang kerap dilakukan oleh Lemon dari tim RRQ Hoshi. Gank setup dari Renbo akhirnya menjadi titik balik perlawanan tim Bigetron Alpha yang akhirnya menang atas tim RRQ Hoshi.

Renbo | via: Instagram mpl.id.official
Renbo | via: Instagram mpl.id.official

Sebagai penutup hari ketiga, tim Geek Fam akhirnya merasakan kemenangan atas lawan bertandingnya. Setelah sempat tertinggal di minggu pertama, tim Geek Fam berhasil mengungguli perlawanan dari tim Genflix Aerowolf di gelaran minggu kedua.

Kombinasi serangan yang dibangun oleh Doyoksyl dan Ayamjago terbukti menyulitkan rotasi yang dilakukan oleh tim Genflix Aerowolf. Adapun sedari awal, permainan berjalan cukup alot di antara keduanya. Permainan Doyoksyl secara cepat membangun keunggulan ekonomi untuk tim Geek Fam. Di akhir match ketiga sangat terlihat jelas konsentrasi tim Genflix Aerowolf sudah menurun dan kerap kali kalah dalam team fight. Tim Geek Fam akhirnya mengakhiri pertandingan dengan skor kemenangan 2-1.

aaa
MPL ID Season 6 Week 2 Standings | via: Instagram mpl.id.official

Di atas adalah posisi sementara dari klasemen sampai minggu kedua. Apakah diutusnya Tezet ke MDL adalah langkah yang justru merugikan bagi tim Aura Esports? Sedangkan di sisi lain naiknya Alberttt ke MPL masih belum memberikan tambahan performa yang dibutuhkan bagi tim RRQ Hoshi. Mari kita nantikan pertandingan berikutnya di minggu mendatang.

Rekap MPL ID Season 6 Minggu 1: RRQ Hoshi Memimpin Klasemen dan Absennya Udil

Pekan pertama Mobile Legends Professional League Indonesia Season 6 baru saja berlalu. Di pekan pertama semua tim yang bertanding tampak masih mencoba meramu strategi dan beradaptasi dengan gameplay yang dilakukan lawan-lawannya. Pertanndingan bertempo lambat masih kerap terjadi di antara tim yang saling berhadapan.

Laga el clasico skena Mobile Legends antara tim RRQ Hoshi dan tim EVOS Legends tersaji tanpa kemeriahan yang seharusnya begitu terasa pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Tim RRQ Hoshi tampil dengan meyakinkan dan tidak mengendurkan serangan sedikitpun saat berhadapan dengan rivalnya, EVOS Legends. Laga el clasico berakhir cepat dengan kemenangan tim RRQ Hoshi 2-0 atas tim EVOS Legends.

via: MPL ID
via: MPL ID

Beberapa hal lainnya juga dapat dicermati dari pekan yang masih terasa seperti pemanasan. Adapun absennya Udil “Udil” Surbakti di pertandingan pekan pertama menimbulkan banyak pertanyaaan dari kalangan penggemar game Mobile Legends. Setelah Udil meninggalkan tim Onic Esports dan kemudian bergabung ke tim Alter Ego Esports, aksinya begitu diantisipasi tim-tim lain maupun komunitas penggemar game Mobile Legends. Raihan tim Alter Ego Esports di pekan pertama terasa kurang maksimal dengan kekalahan dari tim Bigetron Alpha dan unggul tipis atas tim Geek Fam di hari minggu.

Di sisi lain tim Bigetron Alpha di luar dugaan bisa merebut kemenangan dari tim Alter Ego Esports saat bertemu di matchday kedua. Meskipun pertandingan berjalan alot dan harus bermain penuh 3 match, ternyata tim Bigetron Alpha bisa memenangkan pertandingan dan mencuri poin kemenangan dari tim Alter Ego Esports. Namun rasanya masih terlalu dini untuk bisa menilai perkembangan tim Bigetron Alpha setelah coach Amoux bergabung dan melatih 2 tim sekaligus.

MPL ID S6 Week 1 Standings | via: Instagram mpl.id.official
MPL ID S6 Week 1 Standings | via: Instagram mpl.id.official

Sejauh ini posisi klasemen sementara masih menunjukkan tim RRQ Hoshi menduduki tempat tertinggi dengan raihan clean sheet. Di tempat berikutnya ada tim Onic Esports dan tim Bigetron Alpha dengan masing-masing 1 kemenangan.

Sedangkan di pekan kedua tim Onic Esports akan menghadapi tim pemuncak klasemen yaitu RRQ hoshi. Hal ini akan menguji seberapa kuat roster tim Onic Esports menghadapi tim terkuat di Asia Tenggara sampai saat ini. Di kesempatan lain sebelum gelaran MPL ID Season 6 dimulai, tim Onic Esports sempat mendapatkan gelar juara di kompetisi internasional saat menundukkan tim Aura PH di di babak final turnamen Mytel International Championship 2020.