Tag Archives: mPOS

Samsung Pay Siap Melenggang di Asia Tenggara

Salah satu hal yang disampaikan President & CEO South East Asia & Oceania Samsung Electronics Jeon Yong Sung adalah pihaknya akan memboyong Samsung Pay ke wilayah Asia Tenggara di tahun ini. Belum ada konfirmasi resmi apakah akan masuk ke Indonesia atau tidak, namun besar kemungkinan akan masuk, karena potensi pasar di Indonesia begitu besar. Per kuartal ketiga tahun 2015, menurut data IDC, penjualan smartphone Samsung di Indonesia mencapai 84,5 juta unit.

Kendati Samsung sudah menyatakan siap dengan infrastruktur teknologi dan skema implementasi sistem pembayaran digital tersebut, tetap saja berbagai aturan dan regulasi tetap harus dipenuhi. Contohnya adalah kerja sama dengan pihak perbankan lokal, terlebih di Indonesia. IT & Mobile Marketing Director Samsung Indonesia Vebbyna Kaunang optimis bahwa layanan tersebut bisa mendarat di Indonesia.

Sebelumnya, untuk sistem yang sama, Apple sudah mengeluarkan Apple Pay dan Google mengeluarkan Android Pay. Untuk menggunakan sistem payment seperti itu, pada umumnya pengguna diminta mendaftarkan kartu kredit yang ingin digunakan. Setelah itu smartphone bisa digunakan untuk melakukan transaksi di Point of Sales (PoS) yang mendukung pembayaran dengan kartu kredit tersebut.

Secara sederhana layanan payment tersebut mengkonversi dari yang biasanya menggesek menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), lalu diubah dengan teknologi NFC (Near Field Communication) dan MST (Magnetic Secure Transmission) yang sudah disesuaikan dengan mesin PoS, sehingga pengguna hanya perlu mendekatkan handset-nya di dekat mesin POS. Samsung Pay sendiri menggunakan antena khusus yang tertanam di dalam handset Samsung untuk melakukan transmisi data. Sistem enkripsi yang kuat juga turut diterapkan untuk menghalang penyadap.

Beberapa kartu yang menggunakan logo MasterCard, Visa, dan American Express sudah didukung oleh Samsung Pay. Beberapa handset terbaru seperti Galaxy S6, Galaxy S6 Edge, Note 5 dan Galaxy S6 Edge Plus sudah didukung fitur Samsung Pay.

Sebelumnya ada juga Moka yang menyajikan inovasi Mobile Point of Sales (mPoS) untuk smartphone secara umum, yang diperuntukkan untuk sistem pembayaran di sektor UKM. Pengalaman pengguna yang ditawarkan juga tak jauh berbeda. Ada juga Finpay dan Tcash yang menawarkan pengalaman pembayaran via smartphone dari Telkom.

Telkom Finnet Hadirkan Tiga Layanan Baru Untuk Monetisasi Bisnis UKM

Setelah sukses menjalin kemitraan dengan sejumlah e-commerce di Indonesia, PT Finnet Indonesia (Finnet), yang merupakan anak perusahaan Telkom, menghadirkan tiga layanan baru yang dikhususkan untuk sektor UKM. Tiga layanan tersebut adalah Finpay, Mobile Point of Sale (MPOS) dan Electronic Invoicing System. Finpay merupakan sebuah sistem pembayaran yang berfungsi secara end-to-end mempermudah metode pembayaran di bisnis UKM.

Pengembangan solusi pembayaran dan kuangan menjadi langkah strategis Telkom untuk menumbuhkan monetisasi solusi teknologi informasi di pasar UKM. Diperkirakan Indonesia akan memiliki peningkatan jumlah konsumen hingga 135 juta pada tahun 2030 mendatang di pasar UKM. Dan momen tersebut tak ingin dilewatkan oleh perusahaan BUMN penyedia layanan telekomunikasi tersebut

“Kita ada persiapkan tiga produk untuk menggarap (sektor) UKM tersebut melalui program Sobat UKM milik Telkom,” kata Direktur Utama Finnet Indonesia Niam Dzikri kepada Indotelko.

Dzikri melanjutkan, “Electronic Invoicing ini bisa membantu UKM yang belum full online, cukup dengan email bisa mengakses source of fund, ini akan memudahkan mereka. Selain itu kita juga akan tawarkan pengelolaan eKiosk berupa stasisun pulsa di tempat yang ramai. Nanti UKM yang kelola, margin bagi dua dengan Finnet.”

Untuk memperlancar program tersebut, Finnet bekerja sama dengan Telr menghadirkan layanan solusi pembayaran melalui internet (Internet Payment Gateway / IPG) yang nantinya bisa digunakan oleh pelanggan dan merchant yang ada di segmen individu dan UKM. Telr adalah penyedia layanan solusi e-commerce terintegrasi berbasis di Dubai dan Singapura.

“Saat ini Finnet sudah mendominasi bisnis bill payment, dan di tahun 2016 Finnet akan mengembangkan bisnis eCommerce melalui Finpay. Kita harus paranoid, karena kapan pun, siapa pun, dapat men-disruptive kita kecuali kita yang men-disruptive kompetitor,” ungkap Niam.

Nantinya dengan sistem yang dimiliki oleh Telr, memudahkan para pelaku UKM untuk menerima dan mengelola pembayaran online melalui web, perangkat mobile hingga media sosial.

GoSwiff dan Ooredoo Group Kerja Sama Sajikan Solusi mPOS di Indonesia

Platform penyedia layanan pembayaran mobile asal Singapura GoSwiff menandatangani kerja sama dengan Ooredoo Group untuk mengimplementasikan mobile Point of Sales (mPOS) di sembilan negara termasuk Indonesia hari ini (22/12). Indosat Ooredoo akan menjadi ujung tombak kerja sama ini di Indonesia.

GoSwiff akan memberikan solusi multi-pembayaran yang terintegrasi, termasuk mPOS, mobile money dan airtime top-up untuk klien pedagang Ooredoo. Value-added service yang ditawarkan juga termasuk serangkaian program loyalitas untuk mendorong volume transaksi yang lebih besar, dan lebih intim dengan pelanggan. Di Indonesia sendiri, GoSwiff telah menancapkan kukunya dengan kemitraan bersama Bank Mandiri sejak tahun lalu dan BNI dua tahun sebelumnya.

“Dengan berbagai layanan komprehensif dan pengalaman internasional, GoSwiff adalah mitra kuat yang dapat membantu Ooredoo membangun platform mPOS. Dikombinasikan dengan pengalaman global dan kemampuan yang luas dalam penyebaran jasa outsource, akuisisi pengusaha dan pedagang di pasar negara berkembang, kami yakin bahwa kemitraan kami dengan GoSwiff akan memungkinkan kita untuk memperluas penawaran kami dan terlibat lebih efektif dengan pelanggan kami,” kata CEO Group Ooredoo HE Sheikh Saud Bin Nasser Al Thani.

Ooredoo Group yang secara total mengklaim memiliki 115 juta pengguna akan menyediakan layanan manajemen mPOS untuk GoSwiff, termasuk di antaranya profiling dan berinteraksi dengan para merchant terdaftar dari berbagai vertikal industri.

“Kami bangga telah dipilih oleh Ooredoo Group sebagai mitra global dalam memperkenalkan layanan pembayaran via mobile untuk sembilan pasar yang menarik di seluruh Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia Tenggara. Kita sebelumnya sudah hadir di daerah-daerah tersebut dan dengan kemitraan baru dengan Ooredoo, Kami berharap untuk dapat melayani pedagang lokal dengan lebih baik, ” ucap CEO GoSwiff Simone Ranucci Brandimarte.

Startup lokal yang menawarkan solusi serupa salah satunya adalah MokaPOS. Persaingan akan sedikit timpang jika melihat GoSwiff menggandeng berbagai perusahaan besar.

“Fokus kami adalah penciptaan nilai jangka panjang, menawarkan pengalaman transaksi yang mulus ke pelanggan, dan pelanggan akan diuntungkan oleh Ooredoo baik di layanan online ataupun di titik penjualan. Kami bergerak maju untuk mengembangkan layanan baru bersama-sama di masa depan dan membawa inovasi ke negara di mana kami beroperasi,” tutup COO GoSwiff Stefano Diemmi.

Moka mPOS Mungkinkan Pedagang Terima Pembayaran Kartu Kredit dan Debit Melalui Smartphone

Pengembang aplikasi point of sales Moka pagi ini resmi meluncurkan solusi pembayaran baru bekerja sama dengan Bank Mandiri. Solusi tersebut memungkinkan pedagang dapat dengan mudah menerima pembayaran dengan kartu kredit dan kartu debit dari pelanggan menggunakan smartphone dan tablet sebagai medium transaksi. Sejak diluncurkan pada awal tahun 2015 sebagai layanan yang mengakomodir transaksi bisnis dari beberapa merchant yang dimiliki, Moka mengaku telah diaplikasi di lebih dari 350 toko.

Co-Founder dan CEO Moka Haryanto Tanjo menyampaikan bahwa dari sekurangnya 57 juta UKM di Indonesia sebagaian besar masih melakukan proses bisnis secara tradisional. Melalui solusi point of sales berplatform mobile (mPOS) diyakini para pelaku UKM, mulai dari tukang cukur sampai rumah makan dapat memberikan pelayanan ekstra, terutama dalam kaitannya dengan sistem pembayaran via kartu. Tanpa solusi tersebut pebisnis memang diharuskan mendaftarkan diri melalui bank untuk mendapatkan akses pembayaran (atau Electronic Data Caputre) via kartu kredit atau debit.

Moka mPOS meringkas berbagai proses yang ada untuk mendapatkan sistem pembayaran via kartu kredit atau debit. Tidak seperti bank yang mensyaratkan berbagai legalitas hukum dari bisnis dan memakan waktu lama, Moka hanya mensyaratkan kartu identitas pengguna untuk pendaftaran. Selain itu proses yang dibutuhkan untuk konfigurasi dan persiapan dikatakan paling lama tiga hari. Moka juga juga mengenakan tarif flat untuk MDR (Merchat Discount Rate), yakni 2,2 persen per transaksi kartu.

Solusi Moka mPOS ini mirip apa yang ditawarkan oleh Square, yang didirikan Jack Dorsey dan berbasis di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri BNI yang paling getol memasarkan m-Pos-nya ke kalangan korporasi dan (berikutnya) UKM.

Improvisasi layanan Moka sejalan dengan laporan yang diterbitkan Timetric per Mei 2013 lalu. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa adopsi mPOS diperkirakan akan meningkat dari 9,5 juta pengguna di tahun 2012 menjadi 28 juta pengguna pada 2017 dengan CAGR mencapai 42,7 persen. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan sektor ritel, peningkatan perdagangan secara online, dan pertumbuhan pengguna smartphone dan kartu debit dan kredit.

Layanan point of sales yang ditawarkan Moka saat ini sudah tersedia di App Store dan Google Play untuk dukungan mobile, dan dapat diakses melalui platform berbasis web. Salah satu fitur yang turut diunggulkan Moka adalah analisis laporan transaksi yang ada dalam toko yang dikelola bisnis. Dengan memudahkan pengguna dalam memberikan akses penerimaan pembayaran melalui kartu kredit dan kartu debit, solusi ini diharapkan mampu memberikan banyak dampak baik bagi bisnis.

Bersama dengan Bank Mandiri, Moka memungkinkan pedagang menerima pembayaran dengan kartu berlogo Visa dan MasterCard. Sementara bersama Telkomsel, Moka akan menawarkan bundel paket layanan mPOS untuk UKM.

Co-Founder dan CTO Moka Grady Laksmono menyampaikan rasa optimisnya akan produk tersebut. Grady menyampaikan dengan solusi Moka mPOS ini untuk pertama kalinya pedagang dapat diberdayakan dengan data tentang laju bisnis dan menerima pembayaran kartu dengan smartphone atau tablet yang dimiliki.

Sebagai Perusahaan Teknologi Kartuku Kembangkan Solusi End-to-End Pembayaran Elektronik

FullSizeRender (2)

Tidak banyak perusahaan di industri teknologi Indonesia yang berusaha membangun sistem dan kapabilitasnya sendiri. Kartuku adalah salah satu pengecualian. Dengan visi CTO-nya, Rama Notowidigdo, yang ingin perusahaan lokal tidak cuma sekedar menjadi “system integrator”, Kartuku berusaha membangun solusi pembayaran elektronik end-to-end yang berbasis cloud. Kartuku saat ini menguasai 31 persen dari total 800 ribu EDC yang tersebar di Indonesia.

Continue reading Sebagai Perusahaan Teknologi Kartuku Kembangkan Solusi End-to-End Pembayaran Elektronik

Bank Mandiri Implementasikan Solusi Mobile Payment Bersama GoSwiff dan Indopay

Bank Mandiri mengumumkan implementasi solusi mobile payment Mandiri Mobile POS bersama dengan goSwiff dan IndoPay. Solusi mPOS ini akan memudahkan transaksi menggunakan kartu berlogo Visa dan MasterCard melalui perangkat mobile. Implementasi nyata solusi ini adalah penggunaan perangkat mobile di restoran sehingga konsumen yang hendak membayar tidak perlu lagi mengantri di kasir karena pramusaji bisa langsung menggunakan solusi ini untuk konsumennya.

Continue reading Bank Mandiri Implementasikan Solusi Mobile Payment Bersama GoSwiff dan Indopay