Tag Archives: multi level marketing

Multi Level Marketing (MLM): Pengertian, Jenis, Sistem, dan yang Membedakannya dengan Bisnis Konvensional

Apa itu MLM dalam bisnis? MLM atau Multi Level Marketing merupakan salah satu bentuk pemasaran yang saat ini banyak dipraktekkan oleh banyak orang. Di Finlandia sudah banyak perusahaan yang menerapkan bisnis multi level marketing mulai dari makanan hingga kosmetik.

Istilah lain yang sering digunakan untuk bisnis multi level marketing ini adalah pemasaran piramida atau pemasaran jaringan.

Pengertian Multi Level Marketing

Dari asal kata multi memiliki banyak arti, level berarti tingkatan dan pemasaran adalah pemasaran, jadi multi level marketing adalah sistem pemasaran yang berjenjang dan banyak segi.

Multilevel Marketing adalah sistem pemasaran yang digunakan untuk memberikan bonus kepada konsumen atau pelanggan sehingga mereka dapat langsung berpartisipasi sebagai penjual dan mendapatkan keuntungan di jalur afiliasi.

Anggota MLM disebut mitra bisnis, distributor atau anggota. Selain itu mitra usaha ini mengajak pihak lain untuk menjadi anggota agar jaringan atau pasar pelanggan semakin luas.

Keberhasilan mitra usaha dalam mengundang dan menambah anggota dapat meningkatkan omzet perusahaan sehingga dimanfaatkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, perusahaan menawarkan keuntungan kepada mitra bisnisnya dalam bentuk insentif berupa bonus.

Jenis Multi Level Marketing

MLM yang Menjual Produk

Dalam praktek MLM ini, menjual produk adalah sumber penghasilan utama. Baik itu dengan membuat produk sendiri atau menggunakan bantuan pihak ketiga yang kemudian memberikan label MLM kepada mereka.

Beberapa produk yang dijual, seperti suplemen makanan, vitamin, dan produk kecantikan, dirancang untuk menghasilkan pembelian berulang.

MLM yang Menjual Jasa

Praktek ini hampir mirip dengan menjual produk MLM. Perbedaannya adalah distributor menjual membership untuk layanan perusahaan MLM. Namun, komisi yang diterima distributor saat perpanjangan keanggotaan relatif kecil. Oleh karena itu, distributor harus menambah pelanggan baru.

Beberapa contoh layanan yang dijual adalah paket pelatihan online, keanggotaan perusahaan untuk layanan hukum, nasihat keuangan, dan lainnya.

MLM yang Menjual Membership

Praktek MLM ini sering disebut skema piramida. Marketing berjenjang ini hanya berfokus pada perekrutan orang baru dan mengesampingkan penjualan produk atau layanan apa pun.

Praktik MLM ini menawarkan hadiah besar kepada afiliasinya berdasarkan setiap orang baru yang mereka daftarkan.

Sistem Multi Level Marketing

Berikut ini merupakan sistem kerja MLM dari pendapat Setiawan (2017).

• Pertama, kamu akan disponsori oleh member atau distributor dari perusahaan MLM tersebut. Sponsor kamu adalah distributor yang sudah bergabung dengan perusahaan MLM tersebut. Tugas kamu hanya menjual produk perusahaan MLM tersebut dan mencari mitra bisnis baru sebanyak-banyaknya sebagai member untuk nantinya membangun jaringan yang besar.

• Membayar biaya partisipasi/pendaftaran. Mereka yang ingin bergabung harus membayar jumlah tertentu yang ditetapkan oleh perusahaan. Biaya pendaftaran ini kemudian diberikan ke kantor pusat terdekat dan formulir yang telah didaftarkan dan diisi oleh calon anggota diantarkan.

Setelah membayar sejumlah uang, distributor atau anggota akan mendapatkan berbagai layanan untuk menjual dan merekrut anggota lain.

• Menandatangani kontrak atau perjanjian. Anggota yang telah membayar biaya pendaftaran harus menandatangani perjanjian yang mengikat perusahaan dan anggota.

Anggota harus mengikuti berbagai peraturan yang telah ditentukan sedangkan perusahaan harus menawarkan produk, hadiah, layanan, dan bimbingan bagi anggota untuk menjalankan bisnisnya dengan lancar. Setiap Anggota berhak untuk membeli berbagai produk Perusahaan dengan harga grosir atau eceran.

• Melakukan kegiatan penjualan produk. Selain itu, anggota harus menjual produk perusahaan kepada pelanggan potensial lainnya. Sebagian besar penjualan dilakukan secara langsung atau tatap muka, dimulai dengan rekomendasi khusus atau pendekatan praktis.

Biasanya, setiap anggota menjelaskan produk perusahaan yang berbeda dan meyakinkan konsumen tentang manfaat, kegunaan atau kualitas sehingga calon konsumen siap untuk membeli produk tersebut.

• Mengembangkan jaringan. Selain bertanggung jawab untuk menjual produk perusahaan secara langsung kepada calon konsumen, anggota juga harus mengembangkan jaringan distribusinya seluas-luasnya. Untuk memperluas jaringan, anggota harus rajin mencari prospek ke depan.

Beberapa strategi yang bisa digunakan untuk membangun prospek antara lain menebar jaring seluas-luasnya, meneliti setiap pasar, bertemu banyak orang, dan mampir sebagai agen.

Jika anggota berhasil memperluas jaringannya, perusahaan menawarkan insentif berupa hadiah seperti potongan harga dan berbagai insentif lainnya. Strategi MLM ini sangat bergantung pada perkembangan jaringan dan semakin banyak member yang bergabung maka semakin besar pula bonus yang didapat.

Apa Saja yang Membedakan Multi Level Marketing dengan Bisnis Lainnya?

Berdasarkan Clothier (1994), beberapa hal yang membedakan MLM dengan bisnis konvensional lainnya adalah:

1. Armada Penjualan

Dalam sistem MLM, pedagang itu sendiri adalah distributor, jadi distributor menjadi bos dan mempekerjakan diri mereka sendiri. Seperti bisnis tradisional, barang harus melewati produsen, distributor, pengecer, dan konsumen.

2. Pembagian keuntungan

Dalam sistem MLM, distributor diberi imbalan atas perbandingan langsung atas usaha mereka. Sebaliknya, pemilik, manajer, dan pengusaha mendapat untung di perusahaan tradisional. Pedagang juga mendapat keuntungan, tetapi dengan margin kecil.

3. Penjualan produk

Semua penjualan MLM dilakukan secara langsung. Sebaliknya, konsumen toko tradisional baru bisa mendapatkan produk yang mereka inginkan dengan berbelanja di toko tertentu.

Nah, sejauh ini kamu sudah paham kan apa itu multi level marketing dan perbedaannya dengan bisnis konvensional lain?

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untukmu!

Multi level marketing

Multi Level Marketing (MLM): Pengertian, Cara Kerja, serta Kelebihan dan Kekurangannya

Pernahkan kamu mendengar bisnis MLM? Mungkin kamu sering mendengar bahwa MLM merupakan jenis usaha yang negatif. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa bisnis MLM hanya menguntungkan anggota yang berada di level atas saja.

Namun, beberapa orang memiliki anggapan yang sebaliknya. MLM bagi sebagian orang justru dianggap sebagai salah satu model bisnis yang sangat menguntungkan. Bahkan, semakin banyak orang yang tertarik untuk bergabung dalam model bisnis ini.

Lantas, apa sebenarnya pengertian dari MLM? Bagaimana cara kerjanya? Dan mengapa banyak orang yang tertarik untuk bergabung? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Multi Level Marketing (MLM)

Multi Level Marketing (MLM) dapat diartikan sebagai model pemasaran yang berjenjang. Menurut Supriadi Yusuf Boni (2017), MLM merupakan strategi pemasaran bisnis, di mana penjual atau sales tidak hanya mendapatkan kompensasi atas hasil penjualannya, melainkan juga mendapat keuntungan dari hasil penjualan anggota lain yang telah direkrut.

Sistem pemasaran MLM berbentuk piramida, yang terdiri dari anggota upline dan anggota downline. Anggota upline merupakan anggota yang berada di level atas, yang telah merekrut anggota downline. Maka dari itu, MLM dianggap sebagai strategi pemasaran yang menguntungkan bagi perusahaan.

Cara Kerja Multi Level Marketing (MLM)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, MLM merupakan model pemasaran yang dilakukan oleh beberapa orang dengan sistem yang terdiri dari beberapa level. Biasanya, perekrutan MLM dilakukan melalui anggotanya sendiri.

Umumnya, seorang distributor akan merekrut anggotanya dengan cara mengadakan event yang berkaitan dengan produk MLM yang ditawarkan. Ketika ada yang tertarik dengan produknya, maka distributor akan mengajaknya untuk menghadiri rapat yang berisi mengenai penjelasan produk, skema, dan proses MLM.

Jika calon anggota tersebut setuju, mereka akan diminta untuk menandatangani kontrak dan membeli inventaris. Dalam MLM, pembelian inventaris sama dengan biaya awal untuk bergabung.

Keuntungan Bisnis Multi Level Marketing (MLM)

Meski sebagian orang menganggap MLM sebagai bisnis yang merugikan, namun ternyata MLM juga dapat menjadi bisnis yang menguntungkan. Beberapa keuntungan bisnis MLM, antara lain:

1. Tidak Membutuhkan Modal Besar

Bisnis MLM tidak membutuhkan modal besar. Untuk dapat bergabung dengan MLM, kamu hanya perlu melakukan registrasi anggota dan membeli inventaris produknya. Dengan kedua hal tersebut, kamu bisa langsung aktif menjualnya dan menambah kompensasi dengan merekrut anggota baru.

2. Tidak Melibatkan Perantara

Bisnis MLM tidak melibatkan perantara, seperti distributor tunggal, pengepul, dan pengecer. Maka dari itu, konsumen bisa mendapatkan produk langsung dari perusahaan dengan harga yang sama.

3. Dapat Dilakukan Melalui Proses Penggandaan

Selain mendapat keuntungan dari hasil penjualan produk perusahaan, anggota MLM juga bisa menambah keuntungan dengan cara merekrut anggota baru. Nantinya, hasil keuntungan yang didapat oleh anggota baru juga dapat dirasakan oleh si perekrut.

4. Dapat Dikerjakan dengan Santai dan Fleksibel

Bisnis MLM tidak terikat waktu dalam bekerja. Perusahaan juga tidak memberikan jam kerja secara khusus. Oleh sebab itu, bisnis MLM biasanya digemari oleh ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilan sambil mengurus rumah.

5. Risiko Lebih Kecil

Karena modal yang dikeluarkan dalam bisnis jenis ini lebih sedikit, maka risiko yang didapatkan juga akan lebih kecil.

Kekurangan Multi Level Marketing (MLM)

1. Pendapatan Rendah

Jika kamu ingin menjadikan bisnis MLM sebagai sumber pendapatan, maka sebaiknya kamu perlu memikirkannya lagi. Pasalnya, pelaku bisnis MLM biasanya hanya memiliki pendapat yang rendah dalam penjualannya. Maka dari itu, biasanya MLM hanya dijadikan sebagai pendapatan tambahan saja.

2. Membutuhkan Waktu untuk Berkembang

MLM memiliki sistem perekrutan dan penjualan melalui orang ke orang. Tentunya, sistem yang seperti ini akan memakan waktu yang lama untuk menghasilkan profit yang besar dan sukses.

3. Rawan Penipuan

Karena sistem perekrutannya hanya perlu melalui registrasi keanggotaan dan pembelian inventaris saja, sehingga MLM sangat rawan akan penipuan. Hal ini jugalah yang membuat bisnis MLM memiliki pandangan negatif dari masyarakat.

4. Memiliki Anggapan Buruk di Masyarakat

Sebagian masyarakat telah menganggap bahwa MLM merupakan bisnis yang rawan penipuan dan hanya menguntungkan anggota level atas saja. Hal inilah yang menjadi salah satu tantangan terbesarmu untuk meyakinkan orang lain agar mau membeli dan bergabung denganmu.

Demikian penjelasan lengkap mengenai multi level marketing (MLM) yang telah dirangkum oleh DailySocial.id. Jadi, apakah artikel ini menambah wawasan baru bagimu?