Tag Archives: mutual fund marketplace

Ovo Confirms Series B Investment to Bareksa Last Year

Bareksa mutual fund startup confirmed, Ovo becomes the sole investor in its Series B funding with an undisclosed amount. The round is said to be closed by the end of last year.

“Ovo is the sole investor for Bareksa in the Series B funding. The round was closed at the end of last year. We’re now focusing on synergy,” Bareksa’s Co-founder & CEO Karaniya Dharmasaputra told Dailysocial amidst the event of Ovo & Pegadaian collaboration announcement. (Wed 1/8)

On the same occasion, he emphasized on Ovo is yet to own Bareksa’s major shares. Post the corporate action, Dharmasaputra has elected as Ovo’s President Director through an announcement last September.

Since its debut five years ago, Bareksa only held external fundraising twice with only local players involved.

One of the to-do-list synergies with Ovo is to implant mutual fund products on Ovo’s platform, also to have it as a payment option on Bareksa. Dharmasaputra ensured the product development will soon to be announced.

Aside from that, Bareksa is to add up new innovation outside mutual funds, including online gold purchasing with some partners and entering the secondary market for ORI products. The ORI agents are to support the government with easy access for investment in stock market.

“We’re also developing robo advisor and re-framing the app. It is to be announced altogether around March or April 2020.”

Regarding the sale of corporate obligation, he explained that it’s yet to roll because they have to be registered first as a non-stock corporation. Previously, Bareksa has announced a collaboration with FIF to acquire retail investors.

“We can’t do it right now due to regulations are still in discussion with IFA and also not possible, therefore it’s still on progress. We have to apply for a new license as the non-stock corporation.”

Bareksa has claimed to record up to 400% managed funds growth last year. The total public’s fund invested in Bareksa since 2016 has reached Rp5 trillion. Meanwhile, as seen from the AUM per December 2019, it’s almost Rp2 billion. There are hundreds of mutual fund products provided by some investment managers sold through Bareksa.

Performance and partnership with Ovo and Pegadaian

Ovo becomes Pegadaian's new partner, being announced along with other companies / Ovo
Ovo becomes Pegadaian’s new partner, being announced along with other companies / Ovo

Karaniya, who is also the President Director of Ovo, disclosed that the company has been processing a million transactions in real-time last year, with transaction growth at over 70%.

The transaction value increased by 55% and monthly active users increased by over 40% at 11-12 million. From the total Ovo users, 28% of those are underbanked or having limited access to financial products.

In order to increase penetration to the rural area, the company partnered up with Pegadaian. In the early stage, there will be agents in the Pegadaian outlets to help with submission, registration, and Ovo upgrade. Later, it’ll be needed for disbursement from pledge assets, cash in, and cash out.

The soon-to-be product will be the Online Multi payment (MPO). This is a payment service for various kinds of bills, monthly subscriptions, balance top-up, ticket, health insurance, through Pegadaian outlets. The company has 4,148 outlets and 13.4 million customers throughout Indonesia.

“The partnership with Ovo is to increase Pegadaian customers’ access into the growing digital economy ecosystem. Pegadaian needs to make sure equal access to the integrated, safe, comfortable and accountable modern payment system,” Pegadaian’s President Director, Kuswiyoto said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup marketplace reksa dana Bareksa mengonfirmasi masuknya Ovo sebagai iinvestor tunggal di putaran Seri B tahun lalu

Ovo Konfirmasi Investasi Seri B di Bareksa Tahun Lalu

Startup marketplace reksa dana Bareksa mengungkapkan, Ovo adalah investor tunggal yang masuk dalam putaran Seri B dengan nilai dirahasiakan. Putaran ini disebutkan telah ditutup pada akhir tahun lalu.

“Ovo adalah investor tunggal di Bareksa untuk pendanaan Seri B. Putaran ini sudah ditutup pada akhir tahun lalu. Sekarang kita fokus sinergi,” terang Co-Founder dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra kepada DailySocial, disela-sela pengumuman kemitraan Ovo dan Pegadaian, Rabu (8/1).

Di kesempatan yang sama, Karaniya menegaskan Ovo belum menjadi pemilik mayoritas Bareksa. Pasca aksi korporasi ini, Karaniya didapuk sebagai Presiden Direktur Ovo yang diumumkan pada September 2019.

Sejak beroperasi lima tahun lalu, Bareksa baru melakukan dua kali pendanaan eksternal dan seluruh investor yang masuk adalah perusahaan lokal.

Salah satu sinergi yang akan dilakukan Bareksa bersama Ovo adalah menyediakan produk reksa dana ke dalam aplikasi Ovo, juga menghadirkan Ovo sebagai salah satu opsi pembayaran transaksi reksa dana di aplikasi Bareksa. Karaniya memastikan pengembangan produk ini akan diumumkan dalam waktu dekat.

Di samping itu, Bareksa akan menambah inovasi baru di luar penjualan reksa dana, termasuk penjualan emas online dengan menggaet mitra dan merambah pasar sekunder untuk penjualan ORI. Agen penjualan ORI ini sebagai bentuk dukungan ke pemerintah terhadap kemudahan berinvestasi di pasar modal.

“Kami juga sedang develop robo advisor dan memperbarui tampilan aplikasi. Harapannya semua akan kami luncurkan secara bersamaan sekitar Maret atau April tahun ini.”

Terkait penjualan obligasi korporasi, Karaniya menjelaskan langkah belum dilaksanakan perusahaan karena mereka harus mendaftar sebagai perusahaan efek non anggota bursa. Sebelumnya, Bareksa mengumumkan kerja sama dengan FIF untuk menjaring investor dari kalangan ritel.

“Belum bisa kita lakukan karena regulasinya soal itu masih dibicarakan di OJK dan belum memungkinkan, sehingga kami masih diskusi. Kita harus apply izin baru sebagai perusahaan efek non anggota bursa.”

Diklaim Bareksa mencatat pertumbuhan dana kelolaan hingga 400% sepanjang tahun lalu. Total dana masyarakat yg diinvestasikan di Bareksa sejak 2016 berkisar Rp5 triliun. Sementara, bila dilihat dari AUM per Desember 2019 saja, mencapai hampir Rp2 triliun. Terdapat ratusan produk reksa dana yang disediakan puluhan manajer investasi dijual melalui Bareksa.

Kinerja dan kerja sama Ovo dan Pegadaian

Ovo menjadi salah satu mitra baru Pegadaian, bersama perusahaan lainnya yang serentak diumumkan / Ovo
Ovo menjadi salah satu mitra baru Pegadaian, bersama perusahaan lainnya yang serentak diumumkan / Ovo

Karaniya, yang juga Presiden Direktur Ovo, menerangkan sepanjang tahun lalu perusahaan telah memroses satu miliar transaksi secara real time, dengan peningkatan jumlah transaksi lebih dari 70%.

Nilai transaksi mengalami kenaikan hingga 55% dan jumlah pengguna aktif bulanan naik lebih dari 40% dengan angka sekitar 11-12 juta pengguna. Dari seluruh pengguna Ovo, sekitar 28% di antaranya adalah nasabah underbanked alias mereka yang sudah mendapat akses produk finansial tapi masih terbatas.

Dalam meningkatkan penetrasinya ke pelosok Indonesia, perusahaan bekerja sama dengan Pegadaian. Untuk tahap awal, di outlet Pegadaian tersedia agen untuk mempermudah proses pendaftaran, registrasi, dan upgrade Ovo. Nantinya dibutuhkan untuk pencairan (disbursement) dari hasil gadai, cash in, dan cash out.

Kerja sama berikutnya yang segera dikembangkan yaitu Multi Payment Online (MPO). Ini adalah layanan pembayaran berbagai tagihan bulanan, pembelian pulsa, tiket, premi BPJS, melalui outlet Pegadaian. Perseroan sendiri memiliki 4.148 outlet dan 13,4 juta nasabah tersebar di seluruh Indonesia.

“Kerja sama dengan Ovo akan meningkatkan akses nasabah Pegadaian ke dalam ekosistem keuangan digital nasional yang terus berkembang. Pegadaian perlu memastikan pemerataan akses terhadap sistem pembayaran modern yang terintegrasi, aman, nyaman, serta akuntabel,” ucap Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto.

Application Information Will Show Up Here
Bareksa Rilis Aplikasi Mobile dan Hadir dalam Platform Tokopedia / Bareksa

Bareksa Rilis Aplikasi Mobile dan Dukung Tokopedia Reksa Dana

Bareksa akhirnya ini merilis aplikasi mobile setelah cukup lama fokus mengembangkan versi desktop sejak pertama kali diluncurkan pada 2013. Cukup berbeda, UI/UX versi mobile terlihat lebih ramah, baik dari pemilihan ukuran huruf, ada proyeksi keuntungan, dan grafik NAB yang diilustrasikan dengan simpel.

Alur registrasi dan transaksinya pun juga dibuat lebih simpel dan mudah diisi, tanpa harus keluar dari ekosistem aplikasi. Ini dimaksudkan sebagai strategi mencegah churn rate yang rentan terjadi dalam bisnis aplikasi. UI/UX Bareksa dalam versi desktop cukup jauh berbeda karena terkesan cukup njelimet bagi orang awam.

“Kita sengaja desain lebih simpel agar pengguna baru tidak merasa terintimidasi. Ada filter yang bisa disesuaikan untuk pencarian. Flow untuk register pun dibuat sangat singkat sampai tiga step saja,” terang Presiden Direktur Bareksa Ady F. Pangerang kepada DailySocial, Kamis (22/2).

Dengan tampilan yang lebih user friendly, sambung Ady, secara perlahan-lahan mampu mendongkrak nasabah baru. Diklaim Bareksa mendapat 200 nasabah baru setiap harinya. Ady pun menargetkan sampai akhir tahun ini dapat menggaet sekitar 500 ribu nasabah.

Cari solusi pembayaran

Sementara ini soal pembayaran di Bareksa masih “kurang digital” karena nasabah harus transfer ke rekening bank kustodian dan mengirimkan buktinya lewat email atau WhatsApp. Ady mengaku masalah ini jadi salah satu alasan nasabah, terutama dari kalangan millennial, agak enggan untuk membeli reksa dana.

Untuk itu, pihaknya sedang berdiskusi dengan OJK mencari solusinya namun tidak menyalahi aturan. Salah satu opsi yang ditawarkan Bareksa ke OJK adalah menghadirkan fitur payment gateway, sehingga pembayarannya cukup dengan menggunakan virtual account (VA).

“Untuk solusi pembayaran, kami masih cari solusi karena sistem reksa dana ini agak ribet dibandingkan [layanan] e-commerce karena harus lewat bank kustodian. Masih kita didiskusikan dengan OJK karena ini berkaitan dengan regulasi.”

Tambah rekanan dengan Tokopedia

Tak hanya dengan Bukalapak, kini Bareksa juga resmi bermitra dengan Tokopedia untuk menghadirkan produk reksa dana.

Yang berbeda dengan kerja sama dengan Bukalapak, semangat Tokopedia adalah memanfaatkan dana yang mengendap di TokoCash dapat dialihkan secara otomatis (auto switch) ke reksa dana. Para pengguna dapat merasakan imbal hasil yang diberikan reksa dana, sekaligus dapat mencairkannya secara langsung untuk membayar transaksi di sana (auto redemption). Fitur tersebut belum ada dalam BukaReksa.

“Tokopedia punya filosofi yang beda. Mereka ingin mengoptimasi idle cash di TokoCash untuk diinvestasikan ke reksa dana dengan mudah, namun bisa dicairkan dengan mudah pula saat ingin dipakai [dananya],” kata Ady.

Hal ini berbeda dengan BukaReksa yang semangat awalnya adalah menjadi marketplace reksa dana. Di dalamnya terdapat berbagai produk reksa dana terkurasi yang bisa dipilih para penggunanya.

Bukalapak juga menggandeng CIMB Principal Asset Management untuk menghadirkan produk sendiri, CIMB-PRINCIPAL Bukareksa Pasar Uang. Langkah tersebut tidak ambil Tokopedia sebagai diferensiasinya. Tokopedia baru bekerja sama dengan Syailendra Capital untuk produk reksa dana pasar uang Syailendra Dana Cash.

Untuk model bisnisnya, Bareksa mendapat management fee dari setiap transaksi dalam Tokopedia. Cara berinvestasi di Tokopedia cukup simpel, pengguna hanya cukup menyiapkan foto KTP saja. Nominal investasinya minimal Rp10 ribu.

Ady mengungkapkan pihaknya menargetkan dapat menggaet tambahan sekitar dua pemain e-commerce lainnya untuk menjadi mitra.

“Ini kerja samanya [dengan Tokopedia] tidak eksklusif, kami ingin demokratisasi pasar dengan membuka akses pasar modal ke siapa pun sebanyak mungkin. Sebagai APERD, kami dimungkinkan untuk buka gerai [penjualan] lebih banyak lagi,” pungkas Ady.