Tag Archives: MWC 2016

Sikat Gigi Elektrik Terbaru Oral-B Bisa Tahu Letak Posisinya di Dalam Rongga Mulut

Mobile World Congress tidak melulu tentang smartphone. Di event MWC 2016 kemarin, Oral-B sempat mencuri perhatian dengan sebuah sikat gigi pintar. Begitu pintarnya, Oral-B tak segan menjulukinya dengan nama Genius.

Sepintas Oral-B Genius tampak tidak jauh berbeda dari sikat gigi elektrik pada umumnya. Namun ia sebenarnya sudah dibekali teknologi Position Detection yang memadukan sensor pendeteksi gerakan dan kamera milik smartphone. Sederhananya, sikat gigi ini bisa tahu letak posisinya di dalam rongga mulut Anda, sekaligus mengenali bagian mana yang belum tersentuh olehnya.

Oral-B Genius datang bersama sebuah mount untuk smartphone yang bisa ditempelkan pada cermin. Peran smartphone di sini sangat penting karena semua informasi tentang bagian-bagian rongga mulut mana yang belum disikat secara maksimal akan ditampilkan lewat sebuah aplikasi pendamping.

Oral-B Genius

Selain sensor pendeteksi gerakan, Genius turut dilengkapi dengan sensor tekanan yang bertugas untuk mengurangi kebiasaan buruk pengguna dalam menggosok gigi setiap harinya, yakni memberi tekanan yang terlalu kuat, yang bisa menjadi penyebab abrasi saraf gusi. Jadi saat hal ini terjadi, Genius akan menyesuaikan kecepatannya secara otomatis sebagai bentuk kompensasi.

Oral-B Genius menggunakan baterai rechargeable yang dapat bertahan hingga dua minggu sebelum perlu diisi ulang. Sikat gigi pintar ini rencananya bakal dipasarkan mulai bulan Juli 2016, sayang sampai sejauh ini belum ada bocoran mengenai banderol harganya.

Sumber: Engadget dan SlashGear.

Dipoles Sailfish OS 2.0, Intex Aqua Fish Ramaikan MWC 2016

Setelah purna rupanya sempat mejeng di Shanghai, smartphone berbasis Jolla Sailfish OS, Intex Aqua Fish akhirnya dipamerkan di ajang MWC 2016 yang berlangsung di Barcelona. Mengusung OS yang berbeda dari yang lain, Aqua Fish dijadwalkan mengunjungi India pada bulan April mendatang dengan harga yang masih belum diungkap.

Smartphone dual SIM Intex Aqua Fish memiliki spesifikasi yang cukup apik, ia mempunyai penampang layar TFT selebar 5 inci dengan resolusi 720 x 1280 piksel dan ditenagai prosesor quad core 1,3GHz, RAM DDR3 berkapasitas 2GB dan memori internal seluas 16GB. Sistem operasi Sailfish OS 2.0 akan menghiasi tatap muka perangkat beserta komponen kamera 8MP yang diletakkan di bagian belakang dan 2MP di depan.

Soal konektivitas, Intex Aqua Fish mendukung beberapa opsi seperti WiFi, Bluetoth 4.0, GPS, micro USB dan juga teknologi 4G LTE bersama dengan sokongan baterai 2.500Mah. Smartphone ditawarkan dalam balutan warna hitam dan oranye dan diklaim dapat menjalankan aplikasi Android seperti layaknya smartphone berbasis OS besutan Google lainnya.

Sailfish OS sendiri merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Jolla, pengembang yang didirikan oleh orang-orang yang punya sejarah panjang bersama Nokia ketika mengembangkan MeeGo. Setelah MeeGo ditutup, Jolla dibentuk dan serius mematangkan Sailfish OS yang kemudian dipamerkan di ajang MWC 2015 lalu.

Bagi Jolla ini adalah langkah penting yang akan membantu memuluskan upaya mereka bercokol lebih kokoh di ranah mobile. Selain di smartphone, Sailfish OS juga sudah merambah perangkat tablet melalui Jolla Tablet yang sudah melenggang pada tahun 2014 silam.

Intex sendiri merupakan perusahaan elektronik asal India yang sebelumnya juga telah berhasil memasarkan smartphone Firefox OS di India.

Sumber berita SoftPedia.

Victorinox INOX Cybertool Ubah Arloji Biasa Menjadi Smartwatch

Bertambah lagi pabrikan arloji asal Swiss yang meramaikan pasar smartwatch, yakni Victorinox Swiss Army yang berkolaborasi dengan Acer. Namun ketimbang meluncurkan sebuah smartwatch, mereka lebih memilih merilis sebuah aksesori yang dapat memberikan fungsi-fungsi pintar pada arloji analog besutannya.

Didapuk INOX Cybertool, perangkat ini ibarat sebuah casing yang dipasangkan di atas jam tangan dari lini Victorinox INOX. Cincin yang mengitari wajah arloji ini merupakan sebuah layar LED, dapat digunakan sebagai chronograph, stopwatch atau sekadar menampilkan waktu di zona yang berbeda dari lokasi pengguna.

Selain dibekali kemampuan untuk meneruskan notifikasi dari smartphone, INOX Cybertool juga mengemas accelerometer sehingga jam tangan yang menjadi ‘rumahnya’ dapat difungsikan sebagai fitness tracker, memonitor jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar dan jarak tempuh secara keseluruhan.

Victorinox INOX Cybertool

Pengoperasiannya mengandalkan sepasang tombol, bukan panel sentuh. Menariknya, saat kedua tombol ini ditekan secara bersamaan, INOX Cybertool akan mengirim koordinat GPS ke kontak yang sudah ditetapkan terlebih dulu sebelumnya. Lebih lanjut, fitur ini juga bisa dimanfaatkan untuk mencari smartphone yang hilang dengan membunyikan ringtone meski perangkat sedang dalam posisi silent.

INOX Cybertool mengemas baterai dengan daya tahan sekitar satu minggu. Namun berhubung ia hanyalah sebuah aksesori, jam tangannya sendiri masih tetap bisa Anda pakai seperti biasa meski baterai Cybertool habis. Konsep lepas-pasang ini juga memungkinkan pengguna untuk memakainya di saat yang dibutuhkan saja.

Fisik INOX Cybertool terbuat dari bahan polyurethane berkualitas, sedangkan layar LED-nya dilapisi oleh kaca Gorilla Glass 3. Bobotnya cuma 24 gram, tapi ukurannya cukup besar, dengan diameter 52 mm dan tebal 22 mm. Ia tahan air dengan sertifikasi IPX7.

INOX Cybertool tentunya akan menjadi menarik kalau Anda punya arloji Victorinox INOX. Selain itu, Anda kurang beruntung. Harganya diperkirakan berkisar $150 – $225, namun belum ada kepastian soal jadwal perilisannya.

Sumber: A Blog to Watch.

Lenovo Umumkan Yoga 710, Yoga 510 dan Ideapad MIIX 310 di MWC 2016

Sebagai salah satu produsen laptop terbesar sejagat, Lenovo tentunya tak lupa terhadap lini produk tersebut hanya karena mata dunia tengah berfokus pada smartphonesmartphone keren di perhelatan MWC 2016. Masih di kota Barcelona, Lenovo memperkenalkan duo laptop hybrid baru, Yoga 710 dan Yoga 510, beserta sebuah tablet 2-in-1 bernama Ideapad MIIX 3110.

Lenovo Yoga 710

Yoga 710 hadir dalam dua ukuran, 11 inci atau 14 inci. Model yang lebih kecil ditenagai oleh prosesor Intel Core m5, sedangkan yang 14 inci bisa dijejali prosesor Core i7 dan bahkan kartu grafis terpisah besutan Nvidia. Keduanya menawarkan daya tahan baterai hingga 8 jam.

Lenovo Yoga 710

Kedua model juga mengemas layar 1080p yang dapat dimanipulasi posisinya dalam empat mode. Jadi konsumen pun tinggal memilih apakah ia memerlukan portabilitas maksimal atau performa yang maksimal. Model 11 incinya cuma seberat 1,04 kg, sedangkan model 14 incinya punya konektivitas yang lebih stabil sekaligus SSD dengan kapasitas hingga 256 GB.

Soal harga, Yoga 710 11 inci dimulai di angka €799, sedangkan banderol untuk model 14 inci mulai €899. Keduanya akan tersedia mulai bulan Mei mendatang.

Lenovo Yoga 510

Penerus Yoga 500 ini membawa sejumlah peningkatan yang amat signifikan. Fisiknya kini lebih stylish sekaligus lebih ringan, tapi di saat yang sama sanggup memberikan daya tahan baterai 50 persen lebih baik – sampai 8,5 jam sebelum perlu di-charge kembali.

Lenovo Yoga 510

Sama seperti Yoga 710, ia juga dapat digunakan dalam empat mode: laptop, stand, tent, dan tablet mode. Yoga 510 juga datang dalam dua ukuran, 14 inci atau 15 inci, masing-masing dengan panel sentuh beresolusi 1080p. Kinerjanya ditopang oleh prosesor Core i7, dan konsumen juga bebas memilih varian yang ditenagai kartu grafis AMD Radeon R7 M460 2 GB.

Yoga 510 akan tersedia di pasaran lebih awal, tepatnya pada bulan April. Lenovo mematok harga mulai €479 untuk model 14 inci dan €699 untuk model 15 inci.

Lenovo Ideapad MIIX 310

Premis MIIX 310 mirip seperti Surface, dimana ia datang bersama aksesori keyboard yang dapat dilepas-pasang dengan mudah. Namun berbeda dari Surface, aksesori keyboard ini tidaklah opsional, melainkan sudah termasuk dalam paket pembelian standar.

Lenovo Ideapad MIIX 310

MIIX 310 tergolong ringan di angka 580 gram untuk ukuran tablet berlayar 10 inci. Varian termahalnya mengemas layar 1080p, prosesor Intel Atom X5, RAM 4 GB DDR3 dan kapasitas penyimpanan internal 64 GB. Daya tahan baterainya cukup fenomenal, mampu menembus angka 10 jam nonstop.

Berapa harganya? Mulai €269 saja. Tablet Windows 10 terjangkau ini akan mulai dipasarkan pada bulan Juni 2016.

Sumber: Lenovo.

Xiaomi Mi 5 Resmi Melenggang, Berikut Spesifikasinya

Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, Xiaomi akhirnya mengungkap secara resmi smartphone unggulannya untuk tahun ini. Di hadapan pengunjung event MWC 2016 di Barcelona, Hugo Barra dengan bangga memperkenalkan Xiaomi Mi 5.

Desain dan Layar

Xiaomi mengaku banyak belajar dari kesuksesan Mi Note yang dirilis tahun lalu. Desain Mi 5 banyak terinspirasi oleh Mi Note, utamanya adalah panel belakang berlapis kaca yang melengkung pada bagian sisinya. Lengkungan ini menyambung dengan mulus ke material logam yang membingkai Mi 5 secara menyeluruh.

Xiaomi Mi 5

Untuk pertama kalinya buat Xiaomi, sebuah tombol Home fisik tertanam di bawah layar Mi 5. Sesuai dugaan, tombol ini mengemas sensor pemindai sidik jari, sama seperti iPhone 6S, Samsung Galaxy S7 maupun OnePlus Two. Layarnya yang diapit oleh bezel super-tipis merupakan panel IPS 5,15 inci dengan resolusi 1080p yang diklaim tetap tampak terang di bawah terik matahari.

Secara keseluruhan, Mi 5 tampil jauh lebih elegan sekaligus ergonomis daripada Mi 4. Bobotnya cuma 129 gram, dan bodinya sangat tipis di angka 7,25 mm. Kendati demikian, kamera belakangnya tidak tampak menonjol, alias rata dengan panel belakang. Hugo Barra tidak henti-hentinya membanggakan pencapaian ini selama acara peluncuran.

Jeroan Xiaomi Mi 5

Performa kencang adalah salah satu nilai jual utama Mi 5. Dirinya ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 820, dengan prosesor quad-core 2,15 GHz, GPU Adreno 530 dan RAM 4 GB LPDDR4. Dibanding perangkat yang mengusung chipset Snapdragon 810, Xiaomi mengklaim performa Mi 5 dua kali lebih cepat. Pun begitu, konsumsi dayanya malah diyakini lebih irit.

Xiaomi Mi 5

Penggunaan Snapdragon 820 juga berarti Mi 5 telah mendukung jaringan LTE Advanced maupun teknologi VoLTE. Xiaomi tak lupa menanamkan chip NFC dan fitur quick charging lewat konektor USB-C – sayang tidak ada wireless charging.

Kamera

Seperti yang sudah disebutkan, kamera belakang Mi 5 rata dengan panel belakangnya. Padahal, Xiaomi sudah menyematkan komponen optik yang cukup mutakhir, seperti sensor 16 megapixel buatan Sony, lensa f/2.0, sistem autofocus phase-detection, kemampuan merekam video 4K 30 fps, dual LED flash, dan optical image stabilization (OIS) 4-axis.

Xiaomi Mi 5

OIS 4-axis ini merupakan inovasi yang belum kita jumpai di smartphone lain, yang biasanya hanya 2-axis. Sederhananya, kamera Mi 5 dapat meredam guncangan secara lebih efisien lagi. Untuk membuktikannya, Xiaomi telah menyertakan video demonstrasi yang menampilkan Mi 5 dan iPhone 6S Plus. Di sini kita bisa melihat betapa stabil hasil rekaman videonya meski perangkat sedang dikocok-kocok.

Untuk kamera depan, Mi 5 mengandalkan lensa f/2.0 dan sensor 4 megapixel dengan ukuran pixel yang lebih besar dibanding standar, dengan tujuan untuk menghasilkan foto selfie yang lebih detail sekaligus jernih di kondisi kurang cahaya.

Harga dan Ketersediaan

Xiaomi akan memasarkan Mi 5 dalam tiga varian. Varian yang paling mahal dijuluki Mi 5 Pro, mengemas spesifikasi di atas dan kapasitas penyimpanan 128 GB (tanpa slot microSD). Varian ini juga mengemas panel belakang yang terbuat dari bahan keramik zirconia. Harganya berkisar 2.699 yuan, atau sekitar $413.

Xiaomi Mi 5

Di bawahnya ada varian yang memakai spesifikasi serupa, tapi dengan kapasitas penyimpanan 64 GB dan panel belakang kaca standar. Harganya 2.299 yuan, atau sekitar $352. Varian terakhir juga mengemas spesifikasi serupa, tapi kecepatan prosesornya sedikit diturunkan jadi 1,8 GHz dan kapasitas penyimpanannya cuma 32 GB. Harganya 1.999 yuan, atau kurang lebih $306.

Pemasarannya akan dimulai di Tiongkok terlebih dulu pada tanggal 1 Maret mendatang, lalu menyusul ke negara-negara lainnya. Mi 5 ditawarkan dalam tiga pilihan warna: hitam, putih dan emas.

Sumber: MIUI.

Haier Perkenalkan Smartwatch Bersistem Marshmallow

Bagi konsumen di tanah air, nama Haier mungkin lebih dikenal sebagai salah satu produsen smartphone yang kebanyakan propduknya kini di-bundling bersama operator seluler CDMA di Indonesia.

Namun sebagai produsen perangkat elektronik yang namanya cukup besar di Tiongkok, Haier memiliki sejumlah portofolio produk yang cukup beragam, beberapa diantaranya adalah produk elektronik rumah tangga, smartphone, kamera digital dan perangkat wearable device.

Setelah merilis smartwatch Haier Iron dan Haier SOS Connected Smartwatch yang ditujukan untuk pengguna lansia dan anak-anak, pada gelaran Mobile World Congress (MWC) 2016 tahun ini Haier kembali merilis perangkat smartwatch yang hadir dengan sejumlah fitur baru dan desain yang berbeda dari smartwatch sebelumnya.

Haier Watch, demikian nama dari perangkat jam tangan pintar tersebut,  tampil dalam balutan body stainless steel dengan desain berbentuk bundar mirip dengan Galaxy Gear S2 besutan Samsung.

Namun alih-alih menggunakan platform Android Wear, Haier membesut smartwatch teranyarnya itu dengan platform Android 6.0 Marsmallow. Seperti yang dikutip dari PhoneRadar, perangkat jam tangan pintar ini disebut-sebut akan bisa bersaing dengan Galaxy Gear S2 dan Motorola Moto 360 generasi kedua yang juga memiliki desain bundar.

Untuk fitur sendiri, smartwatch ini hadir dengan RAM sebesar 1GB dan ruang penyimpanan sebesar 8GB. Layar dari perangkat jam pintar ini hadir dengan ukurang 1.4 inci dengan diameter 42mm beresolusi 400×400 piksel. Bersertifikasi IP56 yang menjadikan smartwatch ini tahan cipratan air.

Haier Watch juga memiliki mic yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan atau menjawab telepon masuk melalui jam tangan pintar ini asalkan penggunanya menyambungkan terlebih dahulu dengan perangkat smartphone melalui koneksi bluetooth yang tersedia, namun sayang pihak Haier tidak menyediakan koneksi menggunakan fitur WiFi atau NFC.

Selain dapat digunakan sebagai perangkat activity tracker dan kemampuannya untuk bisa membaca detak jantung pengguna, jam tangan ini juga bisa melakukan tracking atau pelacakan terhadap perangkat smartphone yang dipasangkan kepadanya, sehingga pengguna bisa melihat lokasi smartphone tersebut ketika smartphone itu hilang atau dicuri.

Perangkat Haier Watch ini akan tersedia dalam tiga opsi pilihan warna yakni kuning (gold), abu-abu (silver) dan hitam dengan beragam desain tali (strap) yang bervariasi. Menurut kabarnya, pihak Haier baru akan merilis jam tangan pintar ini ke pasaran pada bulan April mendatang dengan banderol harga 200 Euro atau sekitar Rp 3 jutaan untuk tiap unitnya.

Sumber dan Gambar Header: PhoneRadar

Ditemani Duo Liquid Zest, Acer Liquid Jade 2 Resmi Menampakkan Diri

Gelaran MWC 2016 sudah dimulai, sejumlah pabrikan perangkat kemarin sudah injak pedal gas dan melaju dengan jagoan masing-masing. Sementara beberapa lainnya menunggu momen yang tepat, seperti Acer yang baru saja memperkenalkan generasi baru Liquid Jade 2 yang sepertinya menawarkan sejumlah peningkatan menggembirakan.

Hal baru yang disuguhkan Acer Liquid Jade 2 adalah fitur penyimpanan hybrid, di mana Acer menawarkan ruang simpan seluas 32GB di dalam perangkat dan juga ruang simpan lainnya seluas 1TB di platform awan (cloud). Keduanya terintegrasi dan menurut Acer dapat bekerja secara mulus layaknya memori internal dan eksternal konvensional. Benar tidaknya masih perlu pembuktian lebih lanjut lewat pengujian secara langsung.

Acer Liquid Jade 2_1

Soal spesifikasi, Liquid Jade 2 menawarkan layar selebar 5,5 inci AMOLED dengan resolusi 1080 x 1920 piksel. Seperti smartphone berbasis Windows 10 Acer lainnya di seri Jade, yakni Jade Primo, Jade 2 juga memperoleh dapur pacu berupa Snapdragon 808 yang memberikan daya gedor berupa enam inti prosesor. Diteruskan dengan RAM 3GB, kamera 21MP yang diletakkan di belakang plus 8MP di depan dan koneksi 4G LTE secara default.

Pengalaman audio menawan juga bakal dihadirkan oleh Acer Liquid Jade 2 menyusul ketersediaan teknologi DTS headphone X yang konon kabarnya mampun menghasilkan kualitas suara jernih ketika dihubungkan ke komponen headphone jenis apapun.

Kendati tak disebutkan kapan dan berapa banderol yang akan disematkan, namun Liquid Jade 2 tak datang sendiri. Tak jauh darinya ada varian Liquid Zest yang terdiri dari dua varian, 3G dan 4G. Di bagian luar, keduanya sama-sama dibalut layar 5 inci beresolusi HD.

Acer Liquid Zest

Keduanya berpisah jalan ketika tiba di bagian jeroan, di mana varian 3G mengandalan chipset Mediatek MT6580 dengan prosesor quadcore 1,3GHz. Sementara varian 4G memilih chipset MediaTek MT6735 dengan prosesor quadcore 1,3GHz. Sisanya relatif sama, seperti kamera 8MP dan 5MP di depan. Acer Liquid Zest masing-masing akan dijual seharga 109 EUR dan 149 EUR.

Sumber berita GSMArena dan Acer.

Berkat Platform Baru, Cyanogen OS 13 Bakal Diperkuat Integrasi Layanan Microsoft

Sebagai salah satu pelopor dunia modifikasi OS Android, Cyanogen pastinya paham betul tentang pentingnya peran software dalam meningkatkan pengalaman pengguna smartphone. Namun demikian, pihak pembuat maupun yang memodifikasi sistem operasi tentunya tidak bisa memenuhi seluruh permintaan konsumen yang beraneka ragam. Untuk itu, dibutuhkan bantuan aplikasi atau layanan pihak ketiga.

Sayangnya, menurut Cyanogen, aplikasi maupun layanan-layanan pihak ketiga ini terkesan terisolasi di dalam kandangnya masing-masing. Gampangnya begini: aplikasi Skype punya fitur dialer untuk melakukan panggilan ke pesawat telepon biasa – dengan catatan pengguna punya Skype credit – sedangkan aplikasi Dialer bawaan Android juga punya fitur yang sama. Kalau memang fiturnya sama, kenapa tidak dijadikan satu saja?

Berangkat dari ide semacam itu, Cyanogen memperkenalkan sebuah platform baru yang mereka juluki MOD. MOD pada dasarnya memungkinkan pengembang aplikasi atau layanan untuk mengintegrasikan produknya ke dalam Cyanogen OS. Pengguna bebas meng-install berbagai macam integrasi ini guna meningkatkan fungsionalitas perangkatnya.

Integrasi Cortana pada Cyanogen OS 13

Untuk mengawalinya, Cyanogen telah bermitra dengan Microsoft. Di sini Microsoft telah menyiapkan integrasi empat produk andalannya: Cortana, Skype, Hyperlapse dan OneNote. Dalam kasus Cortana, asisten virtual ini nantinya bisa mengakses fungsi yang lebih lengkap di Cyanogen OS. Contoh yang paling mudah, pengguna bisa menginstruksikan Cortana untuk membuka aplikasi kamera dan mengambil selfie dalam hitungan ketiga.

Selanjutnya, aplikasi Dialer di Cyanogen OS bakal dilengkapi fitur VoIP berkat integrasi Skype di dalamnya. Hal ini berarti pengguna bisa melakukan panggilan suara atau video, atau bahkan panggilan video grup melalui aplikasi Dialer bawaan Cyanogen OS – tidak usah repot-repot mengunduh dan membuka aplikasi Skype lagi.

Integrasi Skype pada Cyanogen OS 13

Sejauh ini bisa kita lihat betapa luasnya potensi yang diusung platform MOD. Integrasi Hyperlapse misalnya, memungkinkan pengguna untuk mengambil video yang amat stabil dan mulus hanya dengan menggunakan aplikasi kamera bawaan Cyanogen OS. Contoh lain, pengguna bisa melakukan pemesanan Uber lewat aplikasi kalender bawaan.

Cyanogen akan bekerja sama langsung dengan pihak pengembang hardware maupun aplikasi dan layanan. Mereka telah menyiapkan program khusus bernama MOD Ready Program guna memastikan distribusi platform ini bisa berjalan mulus dan meluas dengan cepat. Platform MOD ini akan tersedia untuk perangkat yang menjalankan Cyanogen OS 13.0 ke atas mulai bulan depan.

Buat yang masih penasaran dengan bagaimana mulusnya integrasi yang dibawa oleh platform MOD ini, silakan tonton video hands-on dari The Verge di bawah ini.

Sumber: Cyanogen.

Sasar Kelas Menengah, Alcatel Sodorkan Tiga Smartphone 4G, Pop 4, Pop 4+ dan Pop 4s

LG dan Samsung boleh saja dianggap sebagai vendor paling sukses menarik perhatian di ajang MWC 2016, tetapi di booth yang berbeda Alcatel pun melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatian yang sama tapi di segmen berbeda, dengan memperkenalkan tiga varian Pop. Mereka adalah Pop 4, Pop 4+, and Pop 4S.

Tampil bertiga, Alcatel Pop 4, Pop 4+, and Pop 4S tiba dengan sejumlah variasi warna berbeda dan menawarkan empat pilihan cover yang fashionable, antara lain Hairline-Brushed, Leather, Wood dan Baby Skin.

pop-4-series_02

Kemudian soal spesifikasi di bawah cangkang, Alcatel membekali ketiganya dengan komponen hardware yang berbeda tapi sistem operasi sama-sama Android 6.0 Marshmallow.

pop-4

Alcatel Pop 4 menjadi varian terendah dengan bekal layar HD IPS 5 inci, mendukung layar sentuh lima titik dan resolusi 1280 x 720 piksel. Jeroannya dihuni prosesor quadcore MediaTek MSM8909, RAM 1GB dan memori internal seluas 8GB. Untuk urusan foto, Pop 4 mempunyai kamera 8MP di belakang dan 5MP di depan. Untungnya ponsel pintar ini sudah mendukung 4G LTE dan membawa bekal baterai sebesar 2.500mAh.

pop-4-plus_1

Sementara itu, Pop 4+ mendapatkan peningkatan layar menjadi 5,5 inci, RAM 1,5GB dan memori internal 16GB. Sisanya, seperti prosesor, kamera dan baterai sama dengan varian pertama di atas.

Di baris terakhir, Alcatel Pop 4s berada di kelas paling atas dari dua varian sebelumnya. Di depan ia menawarkan interface Android Marshmallow melalui layar selebar 5,5 inci beresolusi FHD (1920 x 1080 piksel). Prosesor yang digunakan juga berbeda, yaitu octacore MediaTek MT6755M yang dipasangkan dengan RAM 2GB dan memori internal 16GB.

pop-4S

Kualitas kamera di Pop 4S meningkat menjadi 13MP di belakang dan 5MP di depan. Begitu juga bekal baterai lebih besar di 2.960mAh plus dukungan quick charge di dalamnya.

Sumber berita Alcatelonetouch dan Liliputing.

Dibalut Metal, ZTE Blade V7 dan Blade V7 Lite Siap Tempur di Kelas Menengah

Tak hanya mengungkap Spro Plus, di gelaran MWC tahun ini ZTE juga mengungkap dua punggawa smartphone di kelas menengah, yaitu Blade V7 dan V7 Lite. Dua smartphone berbasis Android 6.0 Marshmallow dan berbekal fitur gesture control pintar.

Kedua smartphone dijadwalkan meluncurkan pada tahun 2016 namun dalam rentang waktu dan negara yang berbeda. Jerman, Spanyol, Afrika Selatan, Etiopia dan Meksiko akan mendapat jatah awal Blade V7, setelah itu baru disusul varian V7 Lite yang akan menyambangi Meksiko, Spanyol, Jerman dan Thailand.

ZTE Blade V7

ZTE Blade V7

ZTE Blade V7 tiba dengan balutan desain full metal yang apik, ramping dan rapi. Layar yang ditawarkan seluas 5,2 inci dengan rasio 78,2 persen screentobody yang persolek oleh ukiran kaca melengkung 2.5D di bagian tepi layar. Jeroan ZTE Blade V7 di atas kertas cukup mengesankan dengan bekal prosesor octacore yang diduetkan dengan RAM 2GB dan memori internal seluas 16GB.

ZTE Blade V7 berbekal kamera 13MP yang dipersenjatai fitur PDAF, kecepatan fokus hanya 0.3s dan Double color Flash. Di depan, terdapat kamera 5MP yang disempurnakan oleh fitur Screen Flash. Dibekali baterai 2.500mah, Blade V7 juga menawarkan kecepatan transer data berkat bercokolnya teknologi 4G LTE di dalamnya.

ZTE Blade V7 Lite

ZTE Blade V7 Lite

Seperti kebanyakan seri mini ataupun lite, ZTE Blade V7 Lite punya ukuran layar yang lebih kecil, walau tak jauh berbeda, masih selebar 5 inci. Tampilannya pun tak banyak mengalami perubahan, masih mengusung kaca 2.5D dan balutan aluminium unibody yang kokoh dan terkesan mewah.

Dapur pacu ZTE Blade V7 Lite juga mengalami penurunan, di mana prosesor yang digunakan turun menjadi quadcore MediaTek MT6735P yang diduetkan dengan grafis Mali-T720 dan RAM 2GB. Urusan kamera dipercayakan pada modul sensor 8MP di belakang bersama fitur autofocus dan LED flash. Uniknya di bagian depan juga dihuni sensor 8MP yang dihiasi penembak fixed focus dan LED flash. Ditawarkan dalam opsi memori 16GB, Blade V7 Lite juga membawa baterai sebesar 2.500mAh dan pemindai sidik jari. Sayang belum ada konfirmasi resmi terkait harga keduanya.

Sumber berita ZTE dan Businesswire.