Tag Archives: Nabilah Alsagoff

Doku Senangpay

Doku Debut Ekspansi Regional Pertamanya Lewat Akuisisi senangPay

Bertujuan untuk menghadirkan sinergi antara pasar Malaysia dan Indonesia, DOKU penyedia solusi pembayaran berbasis teknologi, melakukan akuisisi kepada platform payment gateway asal Malaysia bernama senangPay.

Kepada DailySocial.id, COO DOKU Nabilah Alsagoff menegaskan, Malaysia menjadi negara pertama di Asia Tenggara untuk ekspansi. Selain adanya kesamaan pasar dan kultur, Malaysia juga menjadi pasar yang ideal bagi DOKU untuk melebarkan bisnis mereka di luar Indonesia.

“Kami melihat pasar Malaysia dalam hal kebiasaan pembayaran dan lainnya tidak berbeda dengan Indonesia namun tidak serumit pasar di Indonesia. Mereka lebih terbiasa dengan pembayaran dompet digital dan kartu kredit. Sementara di Indonesia hingga saat ini pembayaran melalui bank transfer masih lebih banyak digunakan,” kata Nabilah.

Ditambahkan olehnya, banyaknya pekerja migran dan pelajar  di Malaysia dari Indonesia turut menjadi alasan mengapa akuisisi ini dilakukan. Aksi korporasi ini dilakukan DOKU setelah menerima pendanaan dari Apis Growth Fund II tahun 2021 lalu.

Melalui akuisisi DOKU, senangPay berencana untuk memperkuat dan memperluas layanan di luar payment gateway online, mengadopsi layanan baru seperti e-wallet, remittance, dan pembayaran offline seperti Tap On Glass, M2M (mobile to mobile), dan lainnya.

Dengan penawaran baru ini, senangPay memungkinkan para merchant untuk melakukan transisi dari model toko fisik ke versi digital, sejalan dengan inisiatif “Malaysia Digital” yang dibentuk pemerintah setempat.

“Ketika kami mendirikan senangPay, kami berniat untuk membuat payment gateway alternatif untuk usaha kecil menengah terutama bagi pemilik bisnis yang tidak memiliki keterampilan teknis dan tidak terbiasa dengan digital tools.,” jelas CEO senangPay Mansor Abd Rahman.

Didirikan tahun 2015 lalu senangPay membantu para pebisnis Malaysia agar dapat menerima pembayaran dari pelanggan dengan mudah melalui berbagai metode, termasuk di antaranya melalui metode pembayaran kartu kredit, kartu debit, dan internet banking.

Menjalin kolaborasi dengan regulator

Salah satu kunci sukses DOKU menjalankan bisnis selama 14 tahun terakhir adalah pemahaman yang sangat mendalam tentang aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh regulator.

Sebagai perusahaan teknologi yang menyasar kepada solusi pembayaran secara digital, yang perlu diketahui adalah, sangat ketat aturan yang diberlakukan oleh pemerintah dan regulator untuk semua platform yang ada. Hal tersebut yang kemudian menjadikan mereka pemain yang mampu bertahan dan bersaing dengan pemain lainnya.

Berdiri sejak tahun 2007, DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terluas, baik dari segi online maupun offline; dan memiliki pilihan pembayaran elektronik yang paling beragam, melayani lebih dari 150.000 merchant dari lintas industri. DOKU juga telah memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yang memungkinkan mereka untuk memberikan layanan beragam, seperti payment gateway, transfer dana domestik, remitansi, PPOB, uang elektronik, dompet elektronik, serta QRIS.

Application Information Will Show Up Here
DOKU mengumumkan kehadiran fitur eRetail, platform untuk permudah merchant memiliki aplikasi sendiri tanpa harus bangun dari awal kerja sama dengan Kaddra

DOKU Perkenalkan Fitur eRetail, Mudahkan Merchant Punya Aplikasi Sendiri

DOKU mengumumkan kehadiran fitur eRetail, platform untuk permudah merchant memiliki aplikasi sendiri tanpa harus bangun dari awal. Dalam peluncuran ini, DOKU dibantu oleh mitra strategis Kaddra, perusahaan teknologi berbasis di Singapura sebagai mesinnya.

DOKU memilih Kaddra sebagai mitra lantaran perusahaan tersebut mengklaim telah memenangkan berbagai penghargaan dalam menyediakan solusi loyalitas pelanggan, mobile commerce, dan remarketing bagi merek-merek ritel dan konsumen.

Aplikasi tersebut dirancang dengan fasilitas belanja online, selayaknya aplikasi e-commerce pada umumnya dengan antarmuka yang sederhana. Juga, melakukan pembelian dan mendapatkan hadiah dari program loyalitas yang disediakan. DOKU menjadi mesin untuk transaksi pembayaran yang seamless, sementara Kaddra menjadi mesin penyedia program loyalitas.

Penawaran ini hadir untuk menyasar para merchant, baik itu UKM ataupun korporasi, yang ingin memberikan nilai tambah buat para konsumennya dalam bentuk aplikasi tersendiri. Kelebihan yang ditawarkan adalah fitur eRetail, memungkinkan para merchant tidak perlu investasi dari nol untuk memiliki aplikasi sendiri. Mereka hanya perlu membayar biaya berlangganan per bulan dengan biaya mulai dari $59 (sekitar Rp845 ribu) untuk paket Starter.

Terkait kemitraan dengan Kaddra, dalam keterangan resmi, Co-founder & COO DOKU Nabilah Alsagoff menjelaskan pihaknya menyambut baik sinergi bersama Kaddra yang menggabungkan teknologi pembayaran dengan inovasi mobile commerce untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang baik bagi para merchant DOKU dan pelanggan mereka.

“Fitur eRetail mendukung segala kebutuhan bisnis masa kini, yang memungkinkan para merchant untuk memperluas kehadiran mereka yang berbasis web ke dalam aplikasi seluler untuk manajemen toko lebih gesit,” ucapnya, Kamis (10/2).

Industri mobile-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan hingga 70% pada paruh pertama 2021. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pasar aplikasi e-commerce terbesar ketiga di dunia. Fitur eRetail akan membantu mendorong bisnis lokal Indonesia ke lini depan di tengah tren mobile commerce, dengan menawarkan layanan terintegrasi bagi para merchant untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan.

“Indonesia berada tepat di tengah episentrum e-commerce yang berkembang pesat di Asia Tenggara, dan kami merasa tidak ada mitra yang lebih baik daripada DOKU, yang mengutamakan sistem pembayaran dalam setiap bisnis lokal. Dalam kolaborasi erat dengan DOKU, kami sangat senang membantu para merchant lokal untuk membentuk masa depan mobile commerce dalam beberapa bulan mendatang,” tambah Co-founder & CEO Kaddra Quentin Chiarugi.

Inovasi pembayaran DOKU lainnya

Di luar eRetail, DOKU termasuk gencar dalam menggarap berbagai kerja sama untuk mengutilisasi bisnis utamanya yang bergerak di bisnis gerbang pembayaran dan e-wallet. Menjelang akhir tahun lalu, perusahaan mengumumkan kerja sama dengan BSS Parking, operator parkir yang berkantor pusat di Makassar dan memiliki cabang operasional di Bali, untuk menghadirkan QRIS Dynamic yang sudah terintegrasi dengan sistem miliki BSS.

SVP Business Expansion and Regional Sales DOKU Irfan Burhan menjelaskan, bisnis parkir kendaraan di Indonesia identik dengan pembayaran tunai dan cenderung tidak tercatat. Melalui kolaborasi dengan BSS Parking, DOKU ingin membantu proses digitalisasi transaksi di industri perparkiran, sehingga pembayarannya dapat dilakukan lebih cepat, tercatat, dan aman.

Selain lebih praktis, metode pembayaran cashless ini juga mendukung upaya pemerintah untuk memutus rantai Covid-19 dengan menerapkan berbagai jenis pembatasan melalui protokol kesehatan yang diberlakukan. Untuk saat ini sistem BSS Parking telah diimplementasikan di 6 titik parkir di Bali, dengan cakupan area seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, pertokoan, tempat wisata dan fasilitas pelayanan umum.

Masyarakat yang ingin memarkir kendaraan cukup melakukan scan QRIS melalui ponsel mereka, saldo dalam aplikasi e-wallet maupun mobile banking mereka terdebit dan seketika gerbang parkir akan terbuka.

Direktur BSS Parking Felix Panjaitan menuturkan, “Dengan adanya digitalisasi transaksi parkir ini, kami mengharapkan semua transaksi parkir baik parkir di area parkir kawasan, gedung, maupun area parkir bahu jalan sudah dapat dilakukan secara digital non-tunai (cashless). Sehingga selain lebih praktis metode ini juga dapat meminimalisir terjadinya kebocoran pungutan parkir. Dengan demikian pendapatan pengelola ataupun Pemerintah Daerah setempat pun dapat lebih dimaksimalkan.”

Tingkatkan proposisi nilai

Sebagai fintech yang memberikan layanan payment gateway, DOKU memang dituntut untuk terus menelurkan inovasi yang memudahkan ekosistem merchant mereka. Tidak dimungkiri, kompetisi pasar untuk produk tersebut saat ini cukup ketat di Indonesia.

Midtrans adalah salah satu kompetitor utama DOKU. Saat ini Midtrans telah menjadi bagian dari GoTo Group, bahkan secara khusus memiliki integrasi dengan ekosistem merchant Gojek. Pesaing lainnya adalah Xendit yang tahun lalu baru kokohkan diri sebagai unicorn. Selain produk fintech, kini mereka mulai masuk ke ranah produk SaaS untuk bantu digitalisasi UMKM.

DOKU Secures 458 Billion Rupiah Funding from Apis Growth Fund II

DOKU announces $32 million (over 458 billion Rupiah) funding round from Apis Growth Fund II, a private equity fund managed by Apis Partners LLP, a UK-based asset manager that supports growing financial services and fintech businesses. DOKU is Apis Partners’ first portfolio in Indonesia.

DOKU is a subsidiary of PT Elang Andalan Nusantara (EAN), a joint venture owned by Emtek and Alibaba. Based on Emtek’s financial report, PT Kreatif Media Karya (KMK) holds a 55% stake in EAN’s second-tier subsidiary. Furthermore, it is sold to a third party.

The transaction resulted in KMK to lose control in EAN and subsequently stopped consolidating EAN’s financial statements to the Group’s consolidated financial statements.

DOKU will use the fresh funds to accelerate the development of some new offerings for businesses and consumers, as well as to expand the company’s geographical reach in providing access to digital payments for the Indonesian people.

“[..] We believe by supporting such company as DOKU, we will benefit from its proven experience. This collaboration with Apis Partners is a new chapter for DOKU and we are very excited to continue this partnership,” DOKU’s Co-Founder and COO, Nabilah Alsagoff said during a virtual press conference, Thursday (5/8).

In an official statement, Apis Partners Managing Partner and Co-Founder Matteo Stefanel said, “We are delighted to partner with DOKU in Apis Partners’ first investment in Indonesia, which reflects our trust in this country as an investment field. We are delighted to be working with a team that has built a market-leading organization [..],” he said.

In global realm, Apis Partners has several payment gateway startup portfolios, such as EPS (India), DPO (Africa), GHL (Malaysia), Adumo (South Africa), and Codapay (Singapore).

DOKU’s growth

DOKU was founded in 2007 as the sole digital payment player in Indonesia with the most complete payment license from fund transfer, e-wallet, and e-money to customers. The company also has a remittance license, collaborated with partners in neighboring countries to facilitate transfers between countries.

Last year alone, DOKU processed 47 million transactions with a total processed value of $2.9 billion. One of the reasons of the increase transactions was the game vouchers purchase as many people had to stay at home. Furthermore, it also comes from online transportation payments, the result of DOKU’s collaboration with Maxim.

“Game purchasing recorded an increasing number, one of which was due to stay at home policy. Moreover, we are intensifying partnerships with game publishers, such as Unipin, also Google Play, soon to live with TikTok, and Facebook for advertising purchase,” DOKU’s CMO, Himelda Renuat said.

One fascinating data is the surge in newly registered QRIS merchants with 1583% YOY and an increase of more than 30% for the retail, game, and digital content merchant categories.

DOKU’s core business is payment gateway, which contributes as much as 70% to the total service. Apart from that, DOKU’s other businesses are Collaborative Commerce (DOKU Wallet) and Transfer Service (remittance and disbursement).

Last April, the company announced a rebrand for its payment gateway business to “Jokul” with objective to create more familiar approach to users from all business circles, corporations, startups, MSMEs, to individual sellers. Jokul is a slang word in the 90s that means “to sell”. It is said that more than 5 thousand businesses have registered as organic merchants.

The large market of payment gateway

According to research by Mordor Intelligence, the global payment gateway service market has reached $17.2 billion in 2020. It is projected to grow at $42.9 billion by 2026.

In Indonesia, there are several players who provide related services, helping digital businesses to accommodate payments. Among those are Midtrans, Faspay, Xendit, and others.

The potential is there and wide, considering that consumers in Indonesia have varied options for their online payment system. According to a survey by iPrice and Jakpat last year, bank transfer still dominates, followed by e-wallet and other payments.

The role of payment gateway service is to provide simplification for developers. Instead of having to do manual integration for each payment system, they can use a ready-made service by plugging the payment gateway API into the application backend.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Doku 2021

DOKU Tutup Pendanaan 458 Miliar Rupiah dari Apis Growth Fund II

DOKU mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $32 juta (lebih dari 458 miliar Rupiah) dari Apis Growth Fund II, dana ekuitas swasta yang dikelola oleh Apis Partners LLP, manajer aset berbasis Inggris yang mendukung bisnis layanan finansial dan fintech dalam tahap pertumbuhan. DOKU menjadi portofolio pertama Apis Partners di Indonesia.

DOKU merupakan salah satu anak usaha dari PT Elang Andalan Nusantara (EAN). EAN adalah perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki Emtek dan Alibaba. Berdasarkan laporan keuangan Emtek, PT Kreatif Media Karya (KMK) memegang 55% saham atas cucu usaha EAN. Kemudian dijual ke pihak ketiga.

Transaksi tersebut menyebabkan KMK kehilangan pengendalian di EAN dan selanjutnya KMK berhenti mengkonsolidasikan laporan keuangan EAN ke laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

Dana segar akan dimanfaatkan DOKU untuk mempercepat pengembangan sejumlah penawaran baru untuk bisnis dan konsumen, serta memperluas jangkauan geografis perusahaan dalam menyediakan akses pembayaran digital bagi masyarakat Indonesia.

“[..] Kami percaya dengan mendukung perusahaan seperti DOKU, kami akan mendapatkan manfaat dari pengalaman mereka yang telah terbukti. Kami melihat kolaborasi dengan Apis Partners sebagai babak baru bagi DOKU dan kami sangat antusias untuk melanjutkan kemitraan ini,” ucap Co-Founder dan COO DOKU Nabilah Alsagoff saat konferensi pers virtual, Kamis (5/8).

Secara terpisah dalam keterangan resmi, Managing Partner dan Co-Founder Apis Partners Matteo Stefanel mengatakan, “Kami senang dapat bermitra dengan DOKU dalam investasi pertama Apis Partners di Indonesia, yang mencerminkan kepercayaan kami terhadap negara ini sebagai lokasi investasi. Kami senang dapat bekerja sama dengan tim yang telah membangun organisasi terdepan di pasar [..],” ucapnya.

Secara global, Apis Partners memiliki sejumlah portofolio startup payment gateway, seperti EPS (India), DPO (Afrika), GHL (Malaysia), adumo (Afrika Selatan), dan Codapay (Singapura).

Kinerja DOKU

DOKU didirikan pada 2007 sebagai satu-satunya pemain pembayaran digital di Indonesia dengan lisensi pembayaran terlengkap, mulai dari transfer dana, e-wallet, dan e-money kepada pelanggan. Perusahaan juga memiliki izin remitansi, telah bekerja sama dengan mitra di negara tetangga untuk memfasilitas transfer antar negara.

Pada tahun lalu saja, DOKU telah memroses 47 juta transaksi dengan total nilai yang diproses sebesar $2,9 miliar. Kenaikan transaksi ini salah satunya disumbangkan dari pembelian voucher game karena banyak orang harus berada di rumah saja. Selanjutnya juga datang dari pembayaran transportasi online, hasil kerja sama DOKU dengan Maxim.

“Belanja game mencatatkan kenaikan yang menarik, salah satunya karena harus di rumah saja. Untuk itu kami gencarkan kemitraan dengan game publisher, seperti Unipin, ada Google Play, TikTok akan segera live, dan Facebook untuk belanja iklan,” tambah CMO DOKU Himelda Renuat.

Data menarik lainnya adalah lonjakan pada pedagang QRIS yang baru terdaftar sebesar 1583% secara YOY dan kenaikan lebih dari 30% untuk kategori pedagang ritel, game, dan konten digital.

Bisnis utama DOKU adalah payment gateway yang berkontribusi sebanyak 70% terhadap total keseluruhan layanan. Di luar itu, bisnis lainnya dari DOKU adalah Collaborative Commerce (DOKU Wallet) dan Transfer Service (remitansi dan disbursement).

Pada April kemarin, perusahaan mengumumkan rebrand untuk bisnis payment gateway-nya menjadi “Jokul” agar makin dikenal pengguna dari semua kalangan bisnis, baik itu korporasi, startup, UMKM, hingga penjual individu. Jokul adalah kata slang pada tahun 90-an yang memiliki arti “jualan”. Disebutkan ada lebih dari 5 ribu bisnis telah terdaftar sebagai merchant secara organik.

Pasar besar layanan payment gateway

Menurut riset yang dilakukan Mordor Intelligence, ukuran pasar layanan payment gateway secara global telah menyentuh angka $17,2 miliar pada tahun 2020. Diproyeksikan akan bertumbuh menjadi $42,9 miliar pada tahun 2026 mendatang.

Di Indonesia sendiri, ada beberapa pemain yang menyajikan layanan terkait, membantu bisnis digital untuk mengakomodasi pembayaran. Di antaranya Midtrans, Faspay, Xendit, dan lain-lain.

Potensinya masih sangat besar, mengingat konsumen di Indonesia memiliki pilihan yang bervariasi untuk sistem pembayaran online-nya. Menurut servei yang dilakukan iPrice dan Jakpat tahun lalu, metode transfer bank masih mendominasi, dilanjutkan e-wallet, dan pembayaran lainnya.

Peran layanan payment gateway adalah memberikan simplifikasi bagi pengembang. Alih-alih harus melakukan integrasi manual satu per satu untuk setiap sistem pembayaran, mereka bisa menggunakan layanan siap pakai dengan menyambungkan API payment gateway ke dalam backend aplikasi.

Application Information Will Show Up Here

DOKU Gandeng Neural Technologies untuk Mitigasi Masalah Fraud

Penyedia solusi payment gateway DOKU mengumumkan kerjasama strategisnya dengan Neural Technologies untuk membantu solusi payment gateway-nya memitigasi masalah fraud — yang berkaitan dengan deteksi dan pencegahan. Neural Technologies, dengan produknya Minotaur, merupakan salah satu vendor terkemuka untuk mengatasi permasalahan ini dan telah memiliki pengalaman selama 20 tahun. Jumlah investasi yang dilakukan oleh DOKU tidak diinformasikan ke publik. Diharapkan dengan solusi pencegahan fraud ini, DOKU bisa mantap melaju di tahun 2013 dan mengekspansikan bisnisnya.

Continue reading DOKU Gandeng Neural Technologies untuk Mitigasi Masalah Fraud