Tag Archives: narrowband

Telkomsel dan UI resmikan layanan bike sharing berteknologi NB-IoT / DailySocial

Telkomsel dan Universitas Indonesia Hadirkan “Bike Sharing” Berteknologi NB-IoT

Telkomsel dan Universitas Indonesia mengumumkan kolaborasi pengembangan uji coba bike sharing berteknologi NarrowBand (NB)-Internet of Things (IoT). Dalam implementasinya, Telkomsel menggandeng startup bike sharing Banopolis dan Huawei sebagai penyedia infrastruktur jaringan dan teknologi.

Bagi Telkomsel, kolaborasi ini masih bersifat Corporate Social Responsibility (CSR), belum menjadi ranah bisnis baru. Dibutuhkan masukan dari para pengguna sebelum Telkomsel menyeriusi lebih jauh.

“Setelah uji coba, baru nanti dibawa ke daerah lain. Kami masih butuh learning process untuk mendapatkan feedback apa saja yang perlu diperbaiki sebelum nantinya diperluas,” terang Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, Rabu (14/3).

NB-IoT adalah teknologi telekomunikasi terbaru yang dirancang secara khusus agar komunikasi antar mesin semakin masif dengan cakupan jaringan yang lebih luas, dapat dilakukan secara efisien, dan penggunaan daya pada perangkat pengguna yang lebih hemat.

Teknologi radio yang dipakai dalam NB-IoT merupakan salah satu jenis teknologi jaringan Low Power Wide Area (LPWA), memungkinkan perangkat beroperasi hingga bertahun-tahun tanpa pengisian daya ulang baterai. Diklaim teknologi ini akan sangat hemat biaya operasional, plus mampu menghasilkan kapasitas koneksi yang masif untuk solusi dan aplikasi berbasis IoT.

Lebih lanjut Ririek menjelaskan, uji coba bike sharing ini merupakan bagian pengembangan teknologi NB-IoT yang dilakukan perusahaan untuk melengkapi teknologi IoT yang telah diimplementasikan sebelumnya. Beberapa inovasi IoT yang sudah diluncurkan adalah FleetSight dan Connectivity Control Center.

Rektor UI Muhammad Anis menambahkan bike sharing adalah salah satu layanan kampus untuk para mahasiswa yang sudah hadir sejak 2010. Namun, operasionalnya masih dilakukan secara manual.

Mahasiswa harus menunjukkan kartu mahasiswa kepada petugas yang berjaga di pool untuk bisa menikmati ke tempat yang ingin dituju. Layanan ini dinilai belum sepenuhnya menganut konsep bike sharing lantaran mahasiswa memegang kunci sepeda sehingga utilitasnya belum maksimal.

“Spekun [sepeda kuning] adalah bagian dari pelayanan kami kepada mahasiswa. Di mana bike sharing-nya kalau sepedanya dikunci seharian? Kita tidak mau itu terjadi, makanya mau memanfaatkan teknologi agar konsep ini bisa berjalan penuh,” ucap Anis.

Kendali sepeda lewat aplikasi

Dengan inovasi terbaru ini, sepeda UI bakal menerapkan teknologi bike sharing generasi 4+ yang merevolusi sistem generasi sebelumnya.

Dengan konsep ini, peminjaman berbasis aplikasi “Spekun” didampingi penyediaan tiang atau dock parkir berbasis radio-frequency identification (RFID) sehingga sepeda hanya bisa diparkir di dock parkir tersebut.

Penggunaan aplikasi akan memudahkan pengguna melacak ketersediaan sepeda yang ada di dock terdekat pengguna. Tersedia pula perangkat smartlock yang dibenamkan di sepeda. Sistem ini kompatibel dengan konektivitas NB-IoT yang memungkinkan seluruh sepeda berkomunikasi dengan server operator sepeda secara efisien.

Ketika pengguna sampai di dock, mereka cukup memindai QR code di bagian keranjang depan sepeda lewat aplikasi. Setelah itu smartlock akan terbuka secara otomatis dan sepeda siap dikendarai. Sesampai di tujuan, pengguna cukup mendekatkan dan mendorong sepeda ke tiang dan smartlock akan terkunci secara otomatis. Pengguna hanya bisa menggunakan layanan ini selama 30 menit. Apabila melebihi ketentuan akan berlaku denda.

Di tahap uji coba ini, UI menggunakan teknologi radio akses NB-IoT yang sepenuhnya memenuhi standar 3GPP dan beroperasi di frekuensi 900 MHz. Untuk tahap awal, Telkomsel mengimplementasikan solusi bike sharing di tiga stasiun sepeda yang terletak di Stasiun UI, Stasiun Pondok Cina, dan Perpustakaan UI.

Sepeda yang disediakan di tahap awal ini sebanyak 20 unit dan 40 tiang dock parkir. Rencananya, secara bertahap proyek ini akan menambah 200 unit sepeda sampai akhirnya memiliki 800 sepeda berteknologi NB-IoT di awal tahun depan.

“Dalam riset yang sudah UI lakukan, idealnya kita butuh 840 unit sepeda. Kami susun rencana strategis, secara bertahap akan menambah. Diharapkan kalau evaluasinya baik, pada akhir tahun ini atau awal 2019 jumlahnya sudah bisa 800 unit sepeda,” pungkas Anis.

What Akamai Says about Indonesian Internet at Q2 2011

You might not know much about Akamai, but actually most of the data you download or the streaming facilities you use are provided by Akamai’s infrastructure. Akamai is everywhere to make sure that your data is comfortable and optimal. Every quarter, Akamai writes a report on internet condition around the world and about the interesting things dealing with it. Lately, Akamai released a report entitled State of the Internet for Q2 2011. What does it say?

Since this report is predominantly about broadband and internet security, there’s not much in it about Indonesia, it’s not even among the countries highlighted across Asia Pacific. There are however several interesting points to consider that may be taken into account when discussing Internet usage in Indonesia. Akamai noted that for Q2 2011, Indonesia’s national average was at 643 kbps. Since this is the average speed, it would account for example, for FastNet users in Jakarta to have a 3 Mbps connection and 256 kbps or less in other areas.

Continue reading What Akamai Says about Indonesian Internet at Q2 2011

Apa Kata Akamai Tentang Internet Indonesia di Q2 2011

Anda mungkin tidak tahu banyak tentang Akamai, tetapi sesungguhnya kebanyakan dari data yang Anda unduh maupun streaming yang menggunakan infrastruktur dari Akamai. Akamai bisa jadi ada di mana-mana untuk memastikan pengaksesan data Anda nyaman dan optimal. Nah, setiap kuartal, Akamai memberikan laporan tentang kondisi Internet di dunia dan hal-hal menarik yang berkaitan dengannya. Baru-baru ini Akamai melansir laporan State of the Internet untuk Q2 2011. Apa kata Akamai tentang Indonesia?

Karena laporan ini banyak berkaitan dengan broadband dan Internet security, sesungguhnya porsi Indonesia tidaklah banyak. Indonesia bahkan tidak termasuk dalam negara-negara yang di-highlight untuk kawasan Asia Pasifik. Tetapi ada beberapa hal menarik yang patut menjadi introspeksi tentang posisi Indonesia di tengah percaturan pengaksesan Internet di dunia. Yang pertama adalah rata-rata kecepatan koneksi Internet di Indonesia. Akamai mencatat bahwa untuk Q2 2011 ini Indonesia mencatatkan angka 643 kbps. Angka ini adalah rata-rata nasional jadi ada yang seperti di Jakarta menggunakan FastNet bisa mencapai angka 3 Mbps, tapi ada juga yang masih di bawah 256 kbps.

Continue reading Apa Kata Akamai Tentang Internet Indonesia di Q2 2011