Sebagai marketplace budget hotel, Zen Rooms yang mengklaim sebagai ‘pengganggu’ di industri hotel. Tahun 2017 ini bakal menjadi tahun kedua kehadiran Zen Rooms di Indonesia. Indonesia sendiri yang merupakan hub Zen Rooms dan kehadirannya di sini telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, dengan 500 lokasi dan lebih dari 2 ribu kamar di Indonesia
“Visi kami sejak awal selalu sama yaitu menghadirkan budget hotel dengan harga paling murah namun dengan kualitas terbaik layaknya hotel berbintang,” kata Co-Founder dan Managing Director Zen Rooms Nathan Boublil kepada DailySocial.
Hingga kini Bali masih merupakan kota terbanyak yang menyediakan budget hotel dengan harga miring sesuai dengan kriteria Zen Rooms. Bali menjadi destinasi favorit wisatawan lokal hingga asing yang mencari kamar hotel dengan harga murah, fasilitas lengkap (Wi-Fi, AC, shower dan kebersihan) di setiap kamarnya.
“Selain harga yang harus 50% lebih murah dari harga kamar hotel yang dimiliki oleh jaringan besar, hotel yang bergabung di Zen Rooms harus lolos lima kriteria dari Zen Rooms. Dengan demikian bisa dipastikan semua hotel yang terdaftar sudah lolos seleksi dan layak untuk dinikmati,” kata Nathan.
Pelokalan dan strategi menghadapi tantangan
Selama ini Zen Rooms telah melakukan ekspansi ke Filipina, Singapura, Thailand dan Malaysia. Masing-masing negara memiliki masalah dan tantangan yang berbeda. Dalam hal ini Nathan melihat pentingnya untuk melakukan pelokalan menyesuaikan minat dan kebiasaan dari pemilik hotel dan pengguna.
“Pada umumnya masalah nampak serupa, seperti lemahnya manajemen di hotel hingga rendahnya kesadaran budget hotel untuk meningkatkan kualitas kamar, di situlah Zen Rooms berperan sebagai mitra yang bukan hanya memberikan konsultasi tapi solusi terbaik untuk menambah pendapatan dari pemilik hotel,” kata Nathan.
Untuk Indonesia sendiri Nathan melihat masih banyak pemilik hotel yang belum memanfaatkan fasilitas Wi-Fi, kurang peduli dengan kebersihan dan ragam fasilitas pendukung lainnya yang kebanyakan dicari oleh wisatawan lokal hingga asing.
Terkait dengan inovasi, saat ini Zen Rooms tengah mengembangkan Automated Check-in yang nantinya bisa digunakan oleh pengguna secara langsung saat tiba di hotel. Sehingga tidak ada lagi pertemuan di front office dan menyerahkan uang deposit hingga dokumen yang diminta.
“Saat ini kami masih melakukan uji coba dengan beberapa hotel. Masih dalam tahap pengembangan dan akan kami luncurkan jika semua prosedur dan produk telah siap,” kata Nathan.
Bermitra dengan online travel agent (OTA) lokal hingga asing
Untuk melancarkan promosi dan branding budget hotel yang dimiliki, Zen Rooms secara agresif kerap menjalin kemitraan dengan berbagai online dan offline travel agent yang ada di Indonesia hingga mancanegara. Di antaranya adalah Booking.com, expedia, Agoda, Pegipegi, dan Mr Aladin.
“Bagi kami menjadi hal yang penting menjalin kemitraan dengan semua online dan offline travel agent yang ada, dalam hal ini kami melihat mereka bukan sebagai kompetitor tapi sebagai mitra yang bisa membantu mendongkrak penjualan kamar di Zen Rooms,” kata Nathan.
Nathan melihat hingga kini kompetitor terbesar Zen Rooms adalah jaringan hotel besar, bukan hanya di Indonesia namun juga negara Asia Tenggara lainnya. Untuk saat ini Zen Rooms enggan untuk menjalin kemitraan dengan hotel chain tersebut.
“Saya menyadari selama ini jaringan hotel besar melihat Zen Rooms sebagai kompetitor yang cukup mengganggu industri yang ada. Dengan menghadirkan budget hotel dengan kualitas terbaik dan harga murah kami ingin memberikan pilihan lain kepada wisatawan lokal hingga asing,” kata Nathan.
Kalangan millennial jadi target pasar Zen Rooms
Dengan beragam pilihan budget hotel yang banyak jumlahnya serta konsistensi harga murah yang ditawarkan oleh Zen Rooms, selama ini cukup menarik banyak minat kalangan millennial untuk memesan kamar hotel melalui Zen Rooms. Dari tren tersebut dapat dilihat, layanan serta berbagai diskon dan promo yang diberikan oleh Zen Rooms menarik minat generasi muda yang merupakan target pasar dari Zen Rooms.
“Setelah menjalankan usaha, kami cukup banyak mencatat kebiasaan dari pengguna yang ternyata paling banyak berasal dari kalangan millennial. Bagi kami hal tersebut merupakan potensi yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan,” kata Nathan.
Disinggung tentang tren budget hotel tahun 2017 ini, Nathan mengungkapkan pada akhirnya akan semakin banyak marketplace budget hotel yang mencoba untuk menawarkan berbagai pilihan hotel, promosi dan diskon yang ada. Namun di sisi lain untuk orang-orang tertentu masih banyak yang mencari luxury hotel yang menyediakan fasilitas lengkap dengan kualitas premium.
“Pada akhirnya nanti yang menentukan kesuksesan masing-masing kategori tersebut adalah eksekusi dan penerapan bisnis yang tepat untuk bisa bertahan. Yang membedakan dari dua kategori tersebut adalah target pasar, budget hotel untuk millennial dan luxury hotel untuk generasi X atau baby boomers,” tutup Nathan.
Application Information Will Show Up Here