Tag Archives: Nathan Boublil

Yanolja kembali terlibat di putaran pendanaan ZEN Rooms. Asia Internet Holdings, joint venture Rocket Internet dan Ooredoo Telecom exit di putaran ini

Yanolja Kembali Terlibat di Putaran Pendanaan Terbaru ZEN Rooms

ZEN Rooms telah mengamankan pendanaan terbaru dari Yanolja, jaringan aplikasi hotel asal Korea Selatan. Yanolja sebelumnya juga telah memiliki sebagian saham ZEN Rooms saat pendanaan pertengahan 2018 silam. Turut terlibat dalam pendanaan kali ini Access Ventures, perusahaan modal ventura yang juga beroperasi di Hongkong dan Korea.

Dengan putaran pendanaan terbaru ini, investor awal ZEN Rooms Asia Internet Holdings (perusahaan joint venture Rocket Internet dan Ooredoo Telecom) tak lagi terlibat dalam kepemilikan saham atau exit. Sementara investor awal lainnya, seperti RedBadge Pasific dan SBI Korea, masih termasuk dalam jajaran investor.

Sebagai salah satu layanan budget hotel, ZenRooms sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2015. Dalam perjalanannya di Indonesia, beberapa strategi kolaborasi dan inovasi terus dilakukan setiap tahunnya untuk lebih mendekatkan diri kepengguna dan memberikan kemudahan.

Beberapa inovasi yang dihadirkan antara lain pembayaran melalui Alfamart dan Indomaret dan pembayaran melalui hotel. ZEN Rooms juga tercatat pernah meluncurkan ZEN Home untuk menghadirkan konsep penginapan non hotel.

ZEN Rooms sendiri didirikan oleh Kiren Tanna dan Nathan Boublil. Perusahaan sejauh ini tercatat mengoperasikan 13.000 kamar yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Sejak Yonolja terlibat dalam putaraan pendanaan ZEN Rooms pada pertengahan 2018, perusahaan mengklaim berhasil meningkatkan 400 persen pendapatan.

“Dengan strategi aliansi ini kami bergabung dengan salah satu group perjalanan yang paling inovatif secara teknologi dan pendukungnya yang unik, Booking Holding, untuk menciptakan full-service budget dan mid-range hospitality group di Asia Tenggara. Kami akan dapat menggunakan infrastruktur teknologi kelas dunia di IoT R&D, automasi, hardware dan software untuk semua hotel di Asia Tenggara,” terang CEO ZEN Rooms Nathan Boublil.

Dengan pendanaan ini ZEN Rooms akan lebih agresif melakukan serangkaian strategi dalam upayanya memenangi pasar Asia Tenggara. Di sana ada nama-nama seperti Oyo, Airy, dan RedDoorz yang berlomba-lomba menawarkan layanan terbaiknya.

Pada Juni 2019, Yanolja mengumumkan perolehan dana sebesar $180 juta dari Booking Holdings dan GIC yang membuat valuasi mereka melewati $1 miliar atau menyandang status unicorn.

Application Information Will Show Up Here

ZEN Rooms Perkenalkan Fitur Bayar di Hotel

Marketplace hotel budget ZEN Rooms mengumumkan inovasi yang diprediksi akan mengubah cara masyarakat dalam memesan kamar hotel yang memungkinkan siapa saja bisa memesan kamar tanpa harus memiliki kartu kredit atau sejenisnya. Fitur ini diperkenalkan dengan nama Pay-at-hotel. Pengguna hanya perlu melakukan konfirmasi dengan memberikan nomor telepon valid untuk memesan di situs resmi ZEN Rooms. Dalam rilisnya, ZEN Rooms juga akan terus menyempurnakan fitur Pay-at-hotel ini dengan sejumlah metode pembayaran lain, seperti kartu kredit dan transfer bank.

Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam mewujudkan fitur ini adalah masih tingginya masyarakat yang belum memiliki atau terjangkau layanan perbankan. Disebut kurang lebih tiga perempat masyarakat di Asia Tenggara masih belum tersentuh layanan perbankan. Di sisi lain pembayaran hotel yang kebanyakan terjadi saat berada di hotel menjadi alasan lain ZEN Rooms akhirnya meluncurkan fitur ini.

Co-CEO ZEN Rooms Nathan Boublil dalam keterangannya menyebutkan:

“Kami sangat senang akhirnya mengumumkan fitur Pay-at-hotel ini. Hal ini tentu saja menghilangkan hambatan yang signifikan untuk travel  di Asia Tenggara. Kami mendirikan ZEN pada tahun 2015 untuk mengubah keramahan di wilayah ini menjadi lebih baik dengan pendekatan customer sentra dan ini merupakan salah satu langkah maju yang penting untuk memungkinkan lebih anak orang melakukan perjalanan keliling wilayah, sesuai dengan moto dan misi kami Travel More, Pay Less.”

Nathan juga menjelaskan, sejak diperkenalkan di kuartal pertama tahun ini, pihaknya mendapatkan peningkatan booking sebesar 100%. Sebuah angka yang di atas ekspektasi. Ini yang tampaknya membuat ZEN Rooms percaya fitur ini memang dinantikan oleh masyarakat di Asia Tenggara.

Di awal tahun ini ZEN Rooms menegaskan bahwa mereka menyasar pengguna di generasi millennial dan fitur Pay-at-hotel ini termasuk serangkaian strategi ZEN Rooms untuk bisa lebih banyak mendapatkan pengguna di kalangan tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Marketplace “Budget Hotel” Zen Rooms Fokus Rebut Pasar Millennial di Indonesia

Sebagai marketplace budget hotel, Zen Rooms yang mengklaim sebagai ‘pengganggu’ di industri hotel. Tahun 2017 ini bakal menjadi tahun kedua kehadiran Zen Rooms di Indonesia. Indonesia sendiri yang merupakan hub Zen Rooms dan kehadirannya di sini telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, dengan 500 lokasi dan lebih dari 2 ribu kamar di Indonesia

“Visi kami sejak awal selalu sama yaitu menghadirkan budget hotel dengan harga paling murah namun dengan kualitas terbaik layaknya hotel berbintang,” kata Co-Founder dan Managing Director Zen Rooms Nathan Boublil kepada DailySocial.

Hingga kini Bali masih merupakan kota terbanyak yang menyediakan budget hotel dengan harga miring sesuai dengan kriteria Zen Rooms. Bali menjadi destinasi favorit wisatawan lokal hingga asing yang mencari kamar hotel dengan harga murah, fasilitas lengkap (Wi-Fi, AC, shower dan kebersihan) di setiap kamarnya.

“Selain harga yang harus 50% lebih murah dari harga kamar hotel yang dimiliki oleh jaringan besar, hotel yang bergabung di Zen Rooms harus lolos lima kriteria dari Zen Rooms. Dengan demikian bisa dipastikan semua hotel yang terdaftar sudah lolos seleksi dan layak untuk dinikmati,” kata Nathan.

Pelokalan dan strategi menghadapi tantangan

Selama ini Zen Rooms telah melakukan ekspansi ke Filipina, Singapura, Thailand dan Malaysia. Masing-masing negara memiliki masalah dan tantangan yang berbeda. Dalam hal ini Nathan melihat pentingnya untuk melakukan pelokalan menyesuaikan minat dan kebiasaan dari pemilik hotel dan pengguna.

“Pada umumnya masalah nampak serupa, seperti lemahnya manajemen di hotel hingga rendahnya kesadaran budget hotel untuk meningkatkan kualitas kamar, di situlah Zen Rooms berperan sebagai mitra yang bukan hanya memberikan konsultasi tapi solusi terbaik untuk menambah pendapatan dari pemilik hotel,” kata Nathan.

Untuk Indonesia sendiri Nathan melihat masih banyak pemilik hotel yang belum memanfaatkan fasilitas Wi-Fi, kurang peduli dengan kebersihan dan ragam fasilitas pendukung lainnya yang kebanyakan dicari oleh wisatawan lokal hingga asing.

Terkait dengan inovasi, saat ini Zen Rooms tengah mengembangkan Automated Check-in yang nantinya bisa digunakan oleh pengguna secara langsung saat tiba di hotel. Sehingga tidak ada lagi pertemuan di front office dan menyerahkan uang deposit hingga dokumen yang diminta.

“Saat ini kami masih melakukan uji coba dengan beberapa hotel. Masih dalam tahap pengembangan dan akan kami luncurkan jika semua prosedur dan produk telah siap,” kata Nathan.

Bermitra dengan online travel agent (OTA) lokal hingga asing

Untuk melancarkan promosi dan branding budget hotel yang dimiliki, Zen Rooms secara agresif kerap menjalin kemitraan dengan berbagai online dan offline travel agent yang ada di Indonesia hingga mancanegara. Di antaranya adalah Booking.com, expedia, Agoda, Pegipegi, dan Mr Aladin.

“Bagi kami menjadi hal yang penting menjalin kemitraan dengan semua online dan offline travel agent yang ada, dalam hal ini kami melihat mereka bukan sebagai kompetitor tapi sebagai mitra yang bisa membantu mendongkrak penjualan kamar di Zen Rooms,” kata Nathan.

Nathan melihat hingga kini kompetitor terbesar Zen Rooms adalah jaringan hotel besar, bukan hanya di Indonesia namun juga negara Asia Tenggara lainnya. Untuk saat ini Zen Rooms enggan untuk menjalin kemitraan dengan hotel chain tersebut.

“Saya menyadari selama ini jaringan hotel besar melihat Zen Rooms sebagai kompetitor yang cukup mengganggu industri yang ada. Dengan menghadirkan budget hotel dengan kualitas terbaik dan harga murah kami ingin memberikan pilihan lain kepada wisatawan lokal hingga asing,” kata Nathan.

Kalangan millennial jadi target pasar Zen Rooms

Dengan beragam pilihan budget hotel yang banyak jumlahnya serta konsistensi harga murah yang ditawarkan oleh Zen Rooms, selama ini cukup menarik banyak minat kalangan millennial untuk memesan kamar hotel melalui Zen Rooms. Dari tren tersebut dapat dilihat, layanan serta berbagai diskon dan promo yang diberikan oleh Zen Rooms menarik minat generasi muda yang merupakan target pasar dari Zen Rooms.

“Setelah menjalankan usaha, kami cukup banyak mencatat kebiasaan dari pengguna yang ternyata paling banyak berasal dari kalangan millennial. Bagi kami hal tersebut merupakan potensi yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan,” kata Nathan.

Disinggung tentang tren budget hotel tahun 2017 ini, Nathan mengungkapkan pada akhirnya akan semakin banyak marketplace budget hotel yang mencoba untuk menawarkan berbagai pilihan hotel, promosi dan diskon yang ada. Namun di sisi lain untuk orang-orang tertentu masih banyak yang mencari luxury hotel yang menyediakan fasilitas lengkap dengan kualitas premium.

“Pada akhirnya nanti yang menentukan kesuksesan masing-masing kategori tersebut adalah eksekusi dan penerapan bisnis yang tepat untuk bisa bertahan.  Yang membedakan dari dua kategori tersebut adalah target pasar, budget hotel untuk millennial dan luxury hotel untuk generasi X atau baby boomers,” tutup Nathan.

Application Information Will Show Up Here