Tag Archives: Nathanael Faibis

Alodokter Locks Additional Funding from MDI Ventures and Samsung Ventures

Healthtech startup Alodokter today (07/6) announced additional funding from MDI Ventures and Samsung Ventures Investment Corporation. The value is undisclosed and this is a follow on investment to the series C+ funding in November 2020 and series C funding in October 2019.

“Investments from MDI Ventures and Samsung Ventures will be directed towards further enhancing the Alodokter ecosystem [..] Key areas of focus going forward include technological innovation, increasing the talent pool, and adding new features and functionality. Our expansion has always focused on providing a better customer experience. fast, accurate and reliable on the Alodokter platform,” Alodokter’s Founder & CEO, Nathanael Faibis.

Based on the statistics, Alodokter is currently connected to around 43 thousand doctors and 1500 hospitals/health clinics. They have also served millions of patients in Indonesia. The services offered include health content, telemedicine, online ordering of doctor’s appointments, drug purchases, and insurance packages.

“The pandemic has driven the acceptance of telemedicine services for both patients and healthcare providers. We believe that enabling better healthcare through technology is more important than ever,” Alodokter’s Co-Founder & President Director, Suci Arumsari.

Throughout 2021, the health-tech sector has raised bigger attention due to its potential to help people gain access to health facilities. Other health-tech startups also being invested, including the rival Halodoc in April 2021 with series C funding worth IDR 1.1 trillion. Recently, Prixa also secured a seed funding worth of 40 billion Rupiah from MDI Ventures and TPFT.

“Alodokter has a proven track record in developing their comprehensive healthcare solutions. All innovations, from telemedicine to insurance, have been developed to provide Indonesian people for affordable healthcare. MDI investment will further expand healthcare growth through potential collaborations with several SOEs in Indonesia,” MDI Ventures’ CEO, Donald Wihardja said.

Since 2019, Alodokter has been supported by ranks of investors, including Softbank Ventures, Sequis, Golden Gate Ventures, Philips, Heritas, and Hera Capital.

In terms of Samsung Ventures, apart from Alodokter, they have invested in Travelio and Gojek. Meanwhile, apart from Alodokter and Prixa, MDI Ventures also invested in other healthtech startups, mClinica (Singapore), CXA Group (Singapore), and Heals Healthcare Group (Hong Kong).


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Co-Founder & President Director Alodokter Suci Arumsari / Alodokter

Alodokter Dapat Pendanaan Tambahan dari MDI Ventures dan Samsung Ventures

Startup healthtech Alodokter hari ini (07/6) mengumumkan perolehan dana tambahan dari MDI Ventures dan Samsung Ventures Investment Corporation. Tidak disebutkan nominal dana yang ditambahkan, investasi ini melanjutkan pendanaan seri C+ yang sebelumnya dibukukan pada November 2020 dan pendanaan seri C pada Oktober 2019 lalu.

“Investasi dari MDI Ventures dan Samsung Ventures akan diarahkan untuk lebih meningkatkan ekosistem Alodokter [..] Key area fokus ke depan meliputi inovasi teknologi, peningkatan talent pool, serta penambahan fitur dan fungsionalitas baru. Ekspansi yang kami lakukan selalu berfokus pada penyediaan pengalaman konsumen yang cepat, akurat, dan andal di platform Alodokter,” ujar Founder & CEO Alodokter Nathanael Faibis.

Dari statistik yang disampaikan, Alodokter saat ini telah terhubung dengan sekitar 43 ribu dokter dan 1500 rumah sakit/klinik kesehatan. Mereka juga sudah melayani jutaan pasien di Indonesia. Adapun layanan yang dijajakan meliputi konten kesehatan, telemedis, pemesanan online janji dokter, pembelian obat, dan paket asuransi.

“Pandemi telah mendorong penerimaan layanan telemedicine baik untuk pasien maupun penyedia layanan kesehatan. Kami percaya bahwa memungkinkan layanan kesehatan yang lebih baik melalui teknologi menjadi lebih penting dari sebelumnya,” tambah Co-Founder & President Director Alodokter Suci Arumsari.

Sepanjang 2021 ini, sektor healthtech memang mendapatkan perhatian lebih, lantaran potensinya untuk membantu masyarakat mendapatkan akses kesehatan. Startup kesehatan lain juga menerima pendanaan, termasuk rivalnya Halodoc pada April 2021 lalu mengumumkan pendanaan seri C senilai 1,1 triliun Rupiah. Belum lama ini Prixa juga membukukan pendanaan awal 40 miliar Rupiah dari MDI Ventures dan TPFT.

“Alodokter memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengembangkan solusi perawatan kesehatan komprehensif mereka. Semua inovasi, dari telemedicine hingga asuransi, telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia akan layanan kesehatan yang terjangkau dan terjangkau. Pendanaan dari MDI akan semakin memperluas pertumbuhan layanan kesehatan melalui potensi kerja sama dengan beberapa entitas BUMN di Indonesia,” sambut CEO MDI Ventures Donald Wihardja.

Sejak 2019, Alodokter juga telah didukung oleh berbagai kalangan investor, di antaranya Softbank Ventures, Sequis, Golden Gate Ventures, Philips, Heritas, dan Hera Capital.

Untuk Samsung Ventures sendiri, selain Alodokter, mereka telah berinvestasi ke Travelio dan Gojek. Sementara selain Alodokter dan Prixa, MDI Ventures juga telah berinvestasi ke startup healthtech lain, yakni mClinica (Singapura), CXA Group (Singapura), dan Heals Healthcare Group (Hong Kong).

Application Information Will Show Up Here

Alodokter Receives Series C Funding Worth of 468 Billion Rupiah

Alodokter has secured series C round worth of $33 million or around Rp468 billion led by Sequis Life with followed by Philips, Heritas Capital, Dayli Partners, and some others. The previous investors, Softbank Ventures Asia and Golden Gate Ventures, also participated in this round.

“The health system in Indonesia experienced significant changes in the last 10 years and more open to digital innovation than other developed country’s health system. Indonesia has become the leading one to implement the digital health system. That is the main factor of Alodokter’s rapid growth since its debut,” Alodokter’s CEO, Nathanael Faibis said.

Currently, Alodokter is said to acquire 20 million active users per month and partners with more than 20,000 doctors and 1,000 hospitals and clinics. Some of Alodokter’s leading services, such as chat room, booking page, health information, and health insurance management.

alodokter

The fresh money will be used to expand partnerships with hospitals and developed health insurance. Previously, Alodokter has introduced the health insurance named “Proteksi Alodokter” in 2018. The policyholder can subscribe, pay, and make claim through the app.

Alodokter plans to develop “21th-century insurance” not only to provide financial protection but also guidance for those in medical process by giving the right solution.

Meanwhile, Sequis Life’s CEO, Tatang Wijaya explained, aside from lots of  users, Alodokter has a clear and strong vision. Therefore, Alodokter has the potential to win the Indonesian market and customers.

“Aside from the big number of users, we’re deeply impressed with their clear and strong vision of medical accurate in every service necessary. In our opinion, this already in their DNA. Alodokter will be Indonesia’s health service foundation and we’re proud to be a part of their journey. Together, we’ll get closer to achieve our goal in creating the latest method and technology, also to win the Indonesian market and customers,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pasca perolehan pendanaan Seri C, Alodokter berencana mengembangkan produk asuransi mutakhir yang tidak hanya melindungi tetapi juga membimbing

Alodokter Dapatkan Pendanaan Seri C Sebesar 468 Miliar

Alodokter mengumumkan telah berhasil mengamankan putaran pendanaan Seri C senilai $33 juta atau sekitar Rp468 miliar yang dipimpin Sequis Life dan partisipasi dari Philips, Heritas Capital, Hera Capital, Dayli Partners, dan beberapa lainnya. Investor sebelumnya, seperti Softbank Ventures Asia dan Golden Gate Ventures, turut serta dalam pendanaan kali ini.

“Sistem kesehatan di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam 10 tahun terakhir, dan lebih terbuka terhadap inovasi digital dibandingkan sistem kesehatan di negara yang sudah maju. Indonesia menjadi salah satu negara terdepan dalam mengadaptasi sistem kesehatan digital. Itu salah satu faktor utama yang membuat Alodokter berkembang super pesat sejak pertama kali diluncurkan,” terang CEO Alodokter Nathanael Faibis.

Saat ini Alodokter mengklaim sudah berhasil mendapatkan 20 juta pengguna aktif setiap bulannya dan telah menjalin kerja sama dengan 20.000 dokter dan 1.000 rumah sakit dan klinik. Beberapa layanan unggulan Alodokter seperti chat dengan dokter, booking dokter, informasi kesehatan, dan pengelolaan asuransi kesehatan.

Suci Arumsari (Co-founder & Director ALODOKTER) & Nathanael Faibis (Co-founder & CEO ALODOKTER)

Dana segar yang didapatkan Alodokter rencananya akan dimanfaatkan untuk memperluas jaringan kerja sama dnegan rumah sakit dan mengembangkan layanan asuransi. Sebelumnya, pada 2018 Alodokter memperkenalkan asuransi kesehatan yang bernama “Proteksi Alodokter”. Pemegang polis dapat berlanganan, membayar, dan melakukan proses klaim langsung melalui aplikasi.

Rencananya Alodokter ingin membangun “asuransi abad ke-21” yang tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juga membimbing pasien dalam perjalanan medis dengan memberikan solusi medis yang tepat.

Sementara itu, CEO Sequis Life Tatang Wijaya menjelaskan bahwa selain jumlah pengguna yang besar visi dan misi Alodokter jelas dan kuat. Sehingga Alodokter memiliki potensi meraih segmen psar dan pelanggan Indonesia.

“Selain jumlah pengguna yang besar, kami juga sangat terkesan dengan visi mereka yang jelas dan kuat dalam memberikan keakuratan medis di setiap layanan yang dibutuhkan pasien. Menurut kami, ini adalah DNA Alodokter. Alodokter akan menjadi pondasi layanan kesehatan di Indonesia dan kami bangga menjadi bagian dari perjalanan mereka. Bersama, kami akan selangkah lebih dekat untuk mewujudkan tujuan kami dalam menciptakan teknologi dan metode terbaru, serta meraih segmen pasar dan pelanggan Indonesia yang belum terjangkau,” terang Tatang.

Application Information Will Show Up Here

Alodokter Bukukan Pendanaan Seri A Senilai 32 Miliar Rupiah

Setelah Carousell, Modalku dan Go-Jek, kali ini berita pendanaan datang dari portal informasi kesehatan Alodokter. Startup yang didirikan oleh Nathanael Faibis ini mengumumkan telah menerima pendanaan Seri A senilai $ 2,5 juta (sekitar Rp 32 miliar) yang dipimpin oleh Golden Gate Venture (GGV) dengan partisipasi 500 Startup, dan entrepreneur Singapura Lim Dershing. Bersamaan dengan itu, Ex-VP Lazada Indonesia Daniel Stan kini bergabung dengan Alodokter untuk memimpin ekspansi internasional dan Founding Partner GGV Jefrey Payne masuk ke jajaran dewan direksi.

Dana segar yang baru diperoleh ini rencananya akan digunakan untuk menumbuhkan platform Alodokter. Mulai dari merekrut talenta, meningkatkan layanan, hingga ekspansi secara regional. Ex VP Lazada Indonesia Daniel Stan adalah orang yang dipercaya untuk memimpin langkah ekspansi internasional Alodokter di Asia Tenggara tahun ini.

Di sisi lain, sebagai bagian dari investasi, Founding Partner GGV Jeffrey Payne juga akan masuk ke jajaran dewan direksi Alodokter. Jeffrey sendiri optimis Alodokter bisa menjadi portal kesehatan terkemuka di Asia Tenggara.

“Kami senang bisa bergabung dengan Nathanael dan seluruh timnya dalam perjalanan mereka untuk menciptakan portal informasi kesehatan terkemuka di Asia Tenggara. [Sekarang] Semakin banyak orang di wilayah ini mengkonsumsi dan mengandalkan konte digital dan jasa, dan itu menjadi bagian fundamental dari perdagangan, komunikasi, dan hiburan. Kini berkat Nathanael dan timnya konsumen bisa mengandalkan Alodokter untuk mengelola kesehatan mereka,” kata Jeffrey.

Alodokter dan bisnisnya

Alodokter adalah portal informasi kesehatan yang didirikan Nathanael Faibis (CEO) pada tahun 2014. Ini dilatar belakangi karena masih belum adanya sumber informasi kesehatan online yang bisa dipercaya masyarakat saat itu. Sebelum mendirikan Alodokter, Nathanael sendiri pernah bekerja sebagai Head of User Experience Lazada Asia Tenggara.

“Yang kami lakukan adalah menyediakan informasi terpercaya […] yang pada dasarnya berhubungan dengan kesehatan. Orang-orang juga bisa berkonsultasi dengan dokter di platform kami. Tapi ini bukan untuk menggantikan peran konsultasi dokter, lebih kepada menjelaskan langkah apa yang harusnya dilakukan oleh seseorang selanjutnya ketika mereka [atau yang di sekitarnya] sakit,” ujar Nathanael ketika ditemui oleh DailySocial kemarin (4/8).

Di tahun 2015 lalu, Alodokter sendiri berhasil membukukan pendanaan awal yang dipimpin oleh Fenox. Ketika itu, Alodokter mengklaim telah melayani lebih dari satu juta pengunjung unik ke platform mereka. Kemudian, di bulan maret 2016 Alodokter juga meluncurkan aplikasi mobile mereka.

Nathanael mengatakan, “Kami menghabiskan banyak waktu untuk memberikan informasi kesehatan yang berkualitas. […] Untuk menjamin hal tersebut layanan kami mencoba menjawab setiap pertanyaan dari pasien [pengunjung Alodokter] secepat mungkin. Di aplikasi mobile kami bisa menjawab [pertanyaan] dalam kurun waktu 10 menit melalui chatting. Di situs, kami menjawab dalam kurun waktu 24 jam melalui forum.”

Alodokter saat ini memonetisasi layanannya melalui iklan premium yang bekerja sama dengan pihak-pihak yang bergelut di bidang kesehatan dan sebagian besar pemasukan pun berasal dari sini.

Mengenai pertumbuhan layanan, Nathanael mengklaim bahwa Alodokter telah mengalami pertumbuhan yang impresif dalam satu tahun ini. Saat ini Alodokter mengklaim telah melayani 8 juta pengunjung unik di platform mereka, naik sekitar 700% sejak pendaan awal. Di sisi lain, lebih dari 100.000 pertanyaan diklaim telah dijawab melalui situs dan ada lebih dari 1000 pertanyaan terjawab tiap harinya melalui aplikasi mobile. Dokter yang bergabung pun kini diklaim telah berjumlah lebih dari 100.

Nathanael juga percaya bahwa chat akan menjadi the next big thing untuk kesehatan digital, terutama bila ada peran AI di dalamnya. Mengenai peluang layanan kesehatan di Indonesia, Nathanael juga optimis bahwa saat ini peluangnya masih terbuka lebar.

Nathanael mengatakan, “Kami percaya bahwa chat akan menjadi the next big thing untuk [layanan] kesehatan digital. Dengan perpaduan AI dan interaksi dokter sesungguhnya, kita bisa memberikan informasi lancar kepada pengguna. Segera, pasien akan mengharapkan informasi kesehatan yang bersifat pribadi secara langsung dan kami bekerja keras untuk menyediakan mereka dengan itu.”

“Kami juga melihat pertumbuhan kuat dalam jumlah orang yang mencari informasi kesehatan secara online. Setiap tahun, ada 20% lebih pencarian tentang kesehatan melalui Google. […] Kami pikir tren ini [layanan informasi kesehatan online] akan tumbuh lebih besar karena orang [akan] lebih terhubung dengan smartphone dan lebih peduli dengan kesehatan mereka. Jadi, tren yang kami lihat, orang Indonesia pada umumnya sudah berusaha untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih sehat dan untuk mendapatkan itu mereka akan mencari informasinya secara online,” tandas Nathanael.

Application Information Will Show Up Here

Alodokter Snaps Seed Funding Led by Fenox VC

Alodokter enters competition in healthcare industry with new seed funding / Shutterstock

Healthcare in Indonesia is on the rise. Alodokter announced it has received seed funding from group of investor, led by Fenox VC, with participation from 500 Startups, Lim Der Shing, and Golden Gate Ventures. The funding will be used to attract talents and to help reach local and regional leadership in the industry.

Continue reading Alodokter Snaps Seed Funding Led by Fenox VC