Tag Archives: National PUBG League

Melihat Sistem Bagi Hasil Penjualan Skin di Esports PUBG yang Kurang Berhasil

Playerunkown’s Battleground (PUBG – Steam) memulai kemunculannya lewat mod Arma III. Ketika itu, kehadiran mod tersebut ternyata berhasil menarik minat para gamers, karena model permainan yang sangat baru dan ternyata seru, yaitu Battle Royale. Walau berhasil meledak pada awalnya, namun popularitas game ini di PC berangsur menurun. Hype game ini coba dipertahankan lewat esports, namun berakhir kurang sukses dengan jumlah penurunan penonton yang cukup drastis.

Secara esports, tahun 2019 merupakan tahun yang cukup buruk bagi PUBG PC. Secara struktur, PUBG hadir lewat enam liga regional, dan tiga regional kompetitif tambahan. Mengutip Esports Insider, walau liga tersebut terlihat megah dari luar, namun ternyata berbagai pertandingan tersebut datang dengan beberapa masalah. Beberapa di antaranya seperti sedikitnya jumlah penonton, jadwal pertandingan yang ngaret, dan berbagai masalah lainnya.

Tak sampai situ saja, ternyata sistem bagi-hasil pembelian in-game item untuk esports PUBG juga mengalami masalah. Bagi Anda yang belum tahu PUBG sempat menerapkan sistem bagi-hasil untuk setiap pembelian merchandise digital terkait pada kompetisi seperti National PUBG League di Amerika Serikat, PUBG Europe League, atau PUBG Global Championship.

Sumber: PUBG Official
Sumber: PUBG Official

Pada artikel tersebut, Esports Insider juga mengungkap berapa angka hasil penjualan merchandise digital dari beberapa gelaran esports PUBG. Satu yang paling terasa adalah National PUBG League di Amerika Serikat. PUBG Corp menyediakan bermacam in-game item dari beberapa fase liga NPL berjalan. Pada fase dua, total yang didapatkan tim peserta masih lumayan, walau terbilang rendah untuk sebuah liga profesional.

Pada fase 2, NPL menjual jaket digital seharga US$9.99 (sekitar Rp136 ribu) dan berhasil meraup pendapatan total sebesar US$21.498,01 (sekitar Rp293 juta). Penyelenggara lalu membagi 25 persen pendapatan sebesar US$5.374,50 (sekitar Rp73 juta), kepada 16 tim peserta liga. Ini artinya masing-masing peserta hanya menerima US$335,91 (sekitar Rp4,5 juta) saja.

Pendapatan fase tiga malah lebih menurun lagi. Pada fase ini, PUBG Corp menghadirkan tongkat baseball NPL. Dengan besaran bagi hasil yang sama, yaitu 25 persen, besaran yang didapat adalah US$2775,84 (sekitar Rp37 juta). Jumlah tersebut kembali dibagi 16 peserta liga, yang berarti masing-masing tim hanya menerima sebesar US$173,49 (sekitar Rp2,3 juta).

https://twitter.com/MattDillonGG/status/1214674042478718976

Melihat angka penghasilan yang didapat tim tersebut, ditambah jumlah viewership yang terus menurun, tak heran jika PUBG secara esports terbilang kurang sukses pada 2019 kemarin. Dari sisi penjualan game, PUBG mungkin masih mendulang cukup hasil, karena mereka masih bisa menjual 4,7 juta kopi pada 2019 lalu.

Lalu, apa berikutnya bagi PUBG? Sebenarnya cukup menarik jika melihat esports PUBG secara keseluruhan. Sementara PUBG Mobile sedang mendulang popularitas perhatian khalayak internasional, PUBG PC malah sedang terseok-seok dengan segala masalahnya. Tahun 2020, PUBG Corp, sudah mengumumkan struktur terbarunya. Satu yang cukup terasa adalah hilangnya liga dari dalam struktur. Apakah ini akan memberikan hasil yang baik? Sebagai salah satu penggemar game PUBG, saya hanya bisa berharap yang terbaik saja bagi pionir game Battle Royale di PC ini.

Sumber header: PUBG Official

PlayerUnknown's Battleground

Liga Esports PUBG Pertama di Amerika Serikat Akan Digelar pada Januari 2019

PlayerUnknown’s Battlegrounds atau PUBG sudah cukup populer diusung menjadi salah satu cabang game kompetitif dalam turnamen. Namun belum ada liga profesional PUBG yang menaungi game tersebut dalam skala nasional, setidaknya di Amerika Serikat. Hal itu akan segera berubah berkat diluncurkannya liga esports PUBG dengan nama National PUBG League (NPL) mulai Januari 2019 nanti.

PUBG Corp. selaku penerbit PUBG bekerja sama dengan organisasi esports asal Korea Selatan, OGN, untuk pengadaan liga ini. Bagi PUBG Corp., NPL hanyalah salah satu dari rangkaian rencana jangka panjang untuk menciptakan ekosistem esports global yang berkesinambungan. Sebelumnya mereka juga telah meluncurkan turnamen esports bernama PUBG Global Invitational 2018 di Berlin, Jerman.

PlayerUnknown's Battleground | Screenshot
PlayerUnknown’s Battleground | Sumber: Microsoft

Sebagai partner eksklusif, OGN mendapat hak untuk ikut menjadi organizer NPL serta menyiarkan pertandingan di channel Twitch mereka. Untuk NPL musim pertama, PUBG Corp. dan OGN menawarkan hadiah uang senilai total 1 juta dolar. Hadiah tersebut merupakan yang terbesar dalam kompetisi PUBG di seluruh Amerika Serikat selama ini.

OGN sendiri sebelumnya sudah berpengalaman “membesarkan” judul-judul esports lain, termasuk StarCraft II dan League of Legends. Tidak tanggung-tanggung, OGN bahkan mendirikan arena esports baru yang terletak di Manhattan Beach, California. Total investasi OGN di Amerika Serikat ini dikabarkan mencapai lebih dari 100 juta dolar. Dengan kapasitas hingga 500 penonton dan 100 pemain, arena baru OGN ini dirancang khusus untuk mengakomodasi pertandingan esports bergenre battle royale.

OGN Manhattan Arena | Design
Rancangan arena OGN di Manhattan Beach | Sumber: OGN

Selain NPL, nantinya arena tersebut juga akan digunakan untuk OGN Super League (OSL) dan OGM Super Match (OSM). Keduanya adalah kompetisi rutin mingguan yang mempertandingkan berbagai game secara bergilir. Bedanya, OSL terbuka untuk semua orang, sementara OSM adalah turnamen invitational khusus untuk tim-tim terbaik. OSL dan OSM juga akan diluncurkan mulai tahun 2019.

Menurut Gary Kim, pimpinan produksi OGN, kerja sama dengan PUBG Corp. adalah langkah awal mereka untuk mengubah iklim esports Amerika Serikat menuju tingkat yang lebih tinggi. “Sejauh ini konten kami telah diterjemahkan ke berbagai bahasa (dan negara) di seluruh dunia, tapi kami belum mendapat kesempatan untuk memasukkan struktur di Amerika Serikat,” katanya dalam sebuah wawancara dengan CNBC.

OGN Survival Arena | Photo
OGN Survival Arena di Seoul, Korea Selatan | Sumber: OGN

Kim menambahkan, “Untuk berkembang menuju pasar global, kami butuh Amerika Serikat. Banyak developer game terkemuka ada di Amerika Serikat, dan kami ingin bekerja sama dengan mereka.” Amerika Serikat memang termasuk salah satu negara dengan perkembangan esports terbesar, tapi OGN merasa masih banyak potensi yang dapat digali.

Selain siaran turnamen dan acara-acara esports, OGN juga ingin menciptakan konten orisinal yang ditujukan untuk para pemirsa Amerika Serikat secara umum. Contohnya seperti pameran game, dokumenter seputar esports, pameran virtual reality, hingga pertandingan esports antara selebritas. OGN percaya bahwa mereka dapat menarik minat berbagai kalangan masyarakat, mulai dari para penggila esports sampai para pemirsa awam.

Sumber: Variety Gaming, CNBC.