Sebuah perusahaan atau sebuah bisnis biasanya akan menerbitkan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini berguna untuk mengetahui transaksi yang dilakukan dalam perusahaan.
Tentunya laporan keuangan tidak hanya berkutat pada catatan keuangan saja. Ada banyak hal yang harus kamu ketahui tentang laporan keuangan. Seperti pengertian, manfaat, contoh, fungsi, hingga laporan laba rugi.
Apalagi, jika kamu memiliki usaha atau bisnis, memiliki laporan keuangan adalah yang wajib. Di artikel ini kamu akan mengetahui serba-serbi laporan keuangan.
Pengertian Laporan Keuangan
Secara garis besar, laporan keuangan adalah catatan transaksi sebuah perusahaan, baik transaksi dalam bisnis seperti penjualan, atau juga transaksi luar bisnis seperti pembelian saham, investasi, dan pajak.
Laporan keuangan ini juga sangat penting untuk disusun secara rapi agar investor atau stakeholder bisa melihat bahwa keuangan bisnis yang kamu jalani stabil, terencana dengan baik, dan berkembang.
Tidak hanya memiliki peran penting untuk mendapatkan investor, dengan adanya laporan keuangan juga bisa memiliki manfaat lain dalam bisnis yang kamu jalani.
Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini tidak hanya berlaku pada bisnis besar, tetapi laporan keuangan juga berlaku pada bisnis kecil dan UMKM. Fungsi laporan keuangan untuk bisnis adalah mengetahui bagaimana jalannya keuangan perusahaan. Sehingga, bisa melihat kedepannya apakah perusahaan bisa tetap berjalan atau memiliki dana yang sesuai.
1. Mengetahui terkait pendanaan UMKM
Sebuah usaha kecil atau apapun usaha yang besar itu harus mengetahui dana yang dimiliki oleh bisnisnya. Tidak hanya dana yang dimiliki, tetapi tahu berapa banyak uang yang masuk setelah produk atau jasa laku di pasaran, berapa harga sewa tempat atau alat, berapa hutang yang harus dibayarkan perusahaan setiap bulannya, dan berapa banyak aset yang dimiliki oleh bisnis kamu.
Laporan keuangan untuk UMKM juga akan berguna bagi calon investor jika bisnismu berkembang pesat, karena laporan keuangan akan memiliki rincian terkait aset, sewa, dan ekuitas. Sehingga, kamu bisa tahu seberapa cepat konsumen membayar tagihan kamu atau berapa banyak uang harus dibayarkan untuk hutang. Hal seperti ini akan berguna dalam jangka panjang.
2. Memberikan owner gambaran terkait profitabilitas
Dalam laporan keuangan tentunya akan ada yang disebut sebagai laporan laba rugi yang terpisah dari laporan pendapatan, beban, penjualan, harga pokok penjualan, operasional, dan laba bersih.
Sehingga, hal ini dengan mudah memberikan gambaran terkait penghasilan bersih yang UMKM kamu hasilkan. Laporan untuk UMKM juga akan berisi laba rugi yang sangat berguna jika seandainya bisnis yang kamu jalani membutuhkan pinjaman dana.
3. Menampilkan aktivitas uang tunai
Sama seperti laporan arus kas, laporan keuangan untuk UMKM juga akan memberikan perincian terkait uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis yang kamu kelola. Hal ini sangat penting untuk mengetahui rincian uang kas agar bisnis juga bisa berjalan secara lancar, karena keuntungan bisnis berasal dari uang tunai.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Jenis atau isi dari laporan keuangan dibagi menjadi empat yaitu laporan keuangan laba rugi, laporan cash flow, laporan perubahan modal, dan laporan neraca. Berikut pembahasan isi laporan keuangan:
1. Laporan Laba Rugi
Jenis laporan keuangan yang pertama adalah laporan keuangan laba rugi, laporan keuang ini biasanya akan berisi pendapatan dan beban yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Laporan laba rugi biasanya akan dirancang di akhir periode yaitu akhir bulan atau akhir tahun.
Laporan laba rugi juga akan memperlihatkan keuntungan, kerugian, dan pajak sebuah perusahaan.
2. Laporan Cash Flow
Cash flow adalah laporan masuk dan keluarnya uang tunai sebuah perusahaan atau pribadi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Pengertian cash flow juga sering diartikan dengan nama lain yaitu arus kas. Sehingga, arti cash flow juga didefinisikan sebagai aliran keluar dan masuknya kas.
Cash flow atau arus kas akan mencatat pendapatan dan pengeluaran selama periode tertentu, biasanya laporan cash flow dibuat dalam periode bulanan. Sesuai namanya, cash flow hanya mencatat pendapatan yang sifatnya tunai atau dibayar secara langsung.
Tujuan utama dari laporan cash flow adalah sebagai bentuk gambaran keuangan dan juga sebagai proyeksi finansial. Dengan adanya laporan cash flow bisa menentukan apakah keuangan pribadi atau personal ini akan menghasilkan arus kas yang negatif atau positif.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah sebuah laporan untuk menggambarkan kenaikan dan penurunan dari kekayaan atau aktiva bersih perusahaan dalam periode tertentu dengan menggunakan pengukuran tertentu.
Laporan ini juga biasanya akan memberikan informasi terkait perubahan modal kerja dari investasi dan dana yang dihasilkan sebuah perusahaan pada satu periode.
4 Laporan neraca
Laporan keuangan yang terakhir adalah laporan neraca, laporan neraca akan memberikan informasi mengenai akun-akun aktiva dan juga merupakan salah satu laporan yang wajib dimiliki oleh perusahaan. Laporan neraca biasanya akan dibuat satu tahun sekali.
3 Hal Analisis Laporan Keuangan yang Tidak Boleh dilupakan
Setelah membuat laporan keuangan, tentu langka selanjutnya adalah menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan ini berguna untuk melihat apakah keuangan perusahaan kamu memiliki kenaikan atau penurunan.
1. Menilai kualitas laporan keuangan perusahaan
Menganalisis laporan keuangan artinya kamu meninjau kembali laporan keuangan bisnis atau perusahaan yangs sudah dirancang, saat meninjau kamu harus menyamaratakannya dengan standar akuntansi perdagangan yang relevan.
Jangan lupa untuk mengevaluasi neraca saldo, untuk menilai apakah neraca saldo sudah lengkap semua. Kemudian, saat menganalisis laporan laba rugi, kamu harus melihat apakah kualitas laba sebagai representasi lengkap dari kinerja ekonomi perusahaan.
Dengan melakukan evaluasi terhadap semua komponen laporan keuangan juga untuk memahami dampak posisi likuiditas perusahaan dari dana aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan pada periode tertentu.
2. Menganalisis profitabilitas dan risiko keuangan
Langkah selanjutnya dan tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi terkait likuiditas, manajemen aset, profitabilitas, dan risiko keuangan.
Kamu juga perlu menganalisis seberapa menguntungkan operasi bisnis terhadap aset, dan bagaimana perusahaan dapat membayar asetnya tersebut. Yang terakhir adalah seberapa menguntungkannya perusahaan dari perspektif pemegang saham ekuitas.
3. Menyusun proyeksi laporan keuangan
Hal yang tidak boleh luput dari analisis laporan keuangan adalah membuat proyeksi laporan keuangan untuk periode selanjutnya. Tahap ini sangat penting dilakukan agar kamu bisa membuat asumsi terkait perusahaan kedepannya karena akan berdampak pada arus kas dan pendanaan. Sehingga, kamu bisa mengetahui terkait keuangan yang nantinya akan terpakai atau didapatkan.
Contoh Laporan Keuangan
Untuk membuat laporan keuangan sebenarnya bisa disesuaikan dengan perusahaan yang kamu jalani. Kamu bisa membuat laporan keuangan dengan contoh laporan keuangan yang tersebar di internet atau juga menggunakan software laporan keuangan.
Namun, saat ini Microsoft Excel sudah memiliki format laporan keuangan yang bisa kamu gunakan secara instan dengan mengganti angka-angka transaksi yang sesuai dengan perusahaan kamu. Format laporan keuangan ini bisa kamu download secara gratis.