Tag Archives: Netmarble

Roblox Akuisisi Guilded, Pemasukan Netmarble Pada Q2 2021 Turun 16% dari Tahun Lalu

Minggu lalu, Roblox mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi platform group chat, Guilded. Selain itu, Netmarble juga baru saja merilis laporan keuangan mereka untuk Q2 2021. Sementara itu, startup asal Singapura, Storms, membuat tim pengembangan mobile game yang dinamai Storms Studio.

Q2 2021, Pemasukan Netmarble Turun 16% dari Tahun Lalu

Netmarble, perusahaan mobile asal Korea Selatan, telah merilis laporan keuangannya untuk Q2 2021. Untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2021, total pemasukan Netmarble mencapai US$492 juta, naik 1,2% dari pemasukan Netmarble pada Q1, tapi turun 15,8% jika dibandingkan dengan pemasukan pada Q2 2020. Marvel: Contest of Champions masih menjadi game dengan kontribusi terbesar pada pemasukan Netmarble. Dari total pemasukan Netmarble, game tersebut memberikan kontribusi sebesar 13%, lapor GamesIndustry

Sementara itu, laba bersih yang didapat oleh Netmarble mencapai US$43,1 juta, turun 43% dari periode yang sama pada tahun lalu. CEO Netmarble, Seungwon Lee mengatakan, salah satu hal yang membuat keuntungan Netmarble turun pada Q2 2021 adalah besarnya biaya marketing untuk Ni no Kuni: Cross Worlds.

Perusahaan Mobile Singapura Buat Tim Pengembangan Game

Storms, startup mobile game asal Singapura, telah membuat studio game internal. Dinamai Storms Studio, tim pengembangan game tersebut telah membuat sebuah game hypercasual berjudul AZ Run. Storms mengklaim, game ball runner tersebut telah diunduh sebanyak tiga juta kali pada bulan pertama ia diluncurkan. Selain itu, game AZ Run juga berhasil menduduki peringkat pertama di 30 negara.

Storms Studio sudah berhasil membuat AZ Run. | Sumber: YouTube

Sebelum membuat game, Storms fokus pada layanan mobile, seperti menerbitkan mobile game, pengelolaan pemasukan untuk mobile game, dan membuat platform game instan, yang memiliki lebih dari tiga juta pengguna aktif bulanan. Sekarang, Storms bekerja sama dengan publisher hypercasual game, Voodoo, untuk merilis AZ Run di iOS dan Android, menurut laporan GamesIndustry.

Roblox Akuisisi Guilded

Minggu lalu, Roblox mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi platform group chat Guilded. Roblox menyebutkan, setelah akuisisi ini, Guilded akan tetap beroperasi secara mandiri. Sementara Guilded percaya, akuisisi ini akan membantu mereka untuk memberikan layanan yang lebih baik pada komunitas.

“Dalam jangka panjang, akuisisi ini akan membantu kami untuk memberikan layanan yang lebih baik dan kami akan bisa mengambil proyek yang lebih besar dari sebelumnya,” kata CEO dan pendiri Guilded, Eli Brown, seperti dikutip dari GamesIndustry. “Ke depan, kami akan membuat proyek yang ambisius karena kami memang punya misi yang ambisius, yaitu membangun platform komunikasi terbaik untuk komunitas Anda.”

Epic Games Store Uji Coba Sistem Self-Publishing Game

Epic Games Store meluncurkan sistem yang membantu developer untuk merilis game mereka sendiri. Namun, saat ini, sistem tersebut masih dalam tahap closed beta. Anda bisa mendaftarkan diri untuk menguji sistem self-publishing itu di sini. Walau tidak sebanyak Steam, jumlah pengguna bulanan EGS telah mencapai 58 juta orang. Selain itu, Epic Games juga membebani developer dengan potongan yang lebih kecil dari Steam, hanya 12% dari pemasukan game yang dirilis di platform mereka. Sementara itu, rata-rata potongan yang Steam ambil adalah 30% dari total pemasukan sebuah game, lapor VentureBeat.

Epic Games Store uji self-publishing system.

Dengan adanya sistem self-publishing ini, EGS percaya, jumlah game yang tersedia di platform mereka akan bertambah dengan cepat. Sekarang, tanpa sistem self-publishing, jika Anda ingin game Anda diluncurkan di EGS, Anda harus menunggu persetujuan dari Epic Games.

Seperti yang disebutkan oleh PC Gamer, sistem self-publishing di EGS ini mirip dengan Steam Direct, yang memungkinkan developer untuk meluncurkan game mereka di Steam secara langsung tanpa perlu menunggu persetujuan Valve. Dan memang, keberadaan Steam Direct membuat jumlah game yang tersedia di Steam bertambah dengan cepat. Namun, keberadaan Steam Direct juga menuai kritik. Alasannya, Valve tidak lagi perlu memeriksa game yang akan diluncurkan di Steam. Alhasil, ada banyak game porting dari platform lain yang diluncurkan di Steam tanpa penyesuaian sama sekali.

Netmarble Luncurkan Game Shooter Online Berformula RPG, Hounds

Walaupun publik semakin familier dalam mengakses platform distribusi digital, info terbaru dari SuperData mengungkap bahwa permainan-permainan free-to-play masih merupakan penghasil keuntungan terbanyak. Namun menariknya, sebagai kontestan berpengalaman di ranah F2P, Netmarble malah menghidangkan karya terbaru mereka secara premium.

Di tanggal 27 Januari 2016, perusahaan hiburan Korea Selatan itu mengumumkan peluncuran global Hounds: The Last Hope, sebuah permainan shooter online. Ia sedikit berbeda dari konsep shooter pada umumnya. Aspek pertama yang membuatnya unik adalah penggunaan perspektif orang ketiga, bukan first-person seperti Counter-Strike. Kemudian, Netmarble juga membubuhkan bumbu role-playing.

Hounds mengambil latar belakang sejarah fiksi tahun 1960-an di Amerika, mengisahkan bangkit dan runtuhnya proyek SETI (search for extraterrestrial intelligence) yang berujung pada invasi Wickbrokes. Makhluk-makhluk ganas dari ruang angkasa ini datang ke Bumi karena mengikuti sinyal SETI. Anda bermain dengan sebuah misi: melindungi manusia dari serangan alien dan mutan berbahaya.

Via rilis pers, president of overseas Netmarble Seungwon Lee berjanji kreasi baru mereka ini ‘menyuguhkan petempuran seru, grafis cantik dan jalan cerita yang belum pernah Anda dengar sebelumnya’ (meski bagi saya sinopsisnya mirip XCOM). Lee juga berharap, fans Netmarble menyukai Hounds dan saling mengajak kawan-kawannya untuk bergabung ‘menyelamatkan dunia dari Wickbrokes’.

Hounds

Game menyajikan fitur-fitur khas RPG semisal pilihan kelas, pemakaian skill berbeda dan pengelolaan karakter. Tiap misi mempunyai Story Mode, memungkinkan Anda berperan sebagai tokoh utama. Player dapat menciptakan jalan cerita mereka dengan menyusun ulang misi-misi tersebut. Kemudian jika Anda sedang ingin beraksi sendirian, tersedia mode PvE.

Di sana, Hounds menawarkan tingkat kesulitan rendah demi memudahkan Anda bermain sendiri. Tapi supaya bisa melanjutkan game, kita harus tergabung dalam tim. Tiap chapter Hounds memiliki lima level utama, lima Inter Mission dan satu Boss Mission. Mode Sub Mission dan Special Mission juga dapat dnikmati, terpisah dari narasi permainan. Hounds juga diperkaya mode player versus player, antara lain Death Match, Explosive Match, Occupation Match, Close Combat dan Advanced Match.

Saat memulai, Anda bisa menentukan nama, jenis kelamin serta kelas – Assault, Specialist Support serta Tech. Dan layaknya RPG, tiap kali mengalahkan musuh, karakter akan memperoleh poin XP serta perlengkapan yang lebih mumpuni.

Hounds: The Last Hope sudah bisa dibeli dan dimainkan via Steam. Di masa promosi sampai tanggal 4 Februari nanti, ia dibanderol seharga Rp 190 ribu.

Hounds 02

Netmarble Rilis Permainan Action RPG Mobile Terbaru Mereka, Blade Waltz

Jika menikmati permainan melalui layar sentuh di perangkat bergerak merupakan kegemaran sehari-hari, besar kemungkinan Anda pernah menikmati karya digital dari Netmarble Games. Developer/publisher asal Korea Selatan ini sebelumnya memperoleh kesuksesan lewat rekor download Marvel: Future Fight, dan baru saja mengumumkan kabar gembira buat fans RPG.

Pada tanggal 11 November 2015, Netmarble resmi meluncurkan game terbaru berjudul Blade Waltz untuk iOS dan Android di 153 negara, dengan 16 bahasa berbeda. Metode penyajiannya mirip Future Fight, terutama dari sisi genre dan bagaimana permainan menitikberatkan segi narasi. Blade Waltz dikemas dalam formula action-RPG bertempo cepat. Publisher menjanjikan kombinasi antara jalan cerita epik dan grafis istimewa.

Kualitas permainan diklaim belum pernah ada di platform mobile, menawarkan tiga pilihan karakter: Starfell sang jago pedang, dalam perjalanan membalaskan dendam; mekanik bernama Gordon dengan baju zirah dan persenjataan beratnya; serta Ellie si pemburu hadiah yang akrobatik – mirip Catwoman plus sepasang senjata api di kedua tangan. Blade Waltz menyuguhkan beragam mode yaitu PvP, Boss Raids, Material Dungeons, and Tag Team Battle.

Layaknya permainan RPG, pemain dipersilakan melakukan kustomisasi kostum karakter, terbagi dalam tiga tema unik berbasis sci-fi, fantasi dan anime. Level konfigurasinya detail, diusung secara 3D, dan kita bisa mencampur aduk item meski berbeda tema. Di press release, Netmarble enggan mengungkap narasinya lebih jauh. Anda hanya perlu tahu, Starfell, Gordon dan Ellie ditugaskan buat mengalahkan Lupinus, pemimpin faksi Vellfores.

Mode andalan di Blade Waltz adalah Tag Team Battle, di mana pemain bisa menggunakan ketiga tokoh protagonis, dan dapat mengganti persenjataan di tengah pertarungan ketika Anda membutuhkan taktik lain demi mengalahkan lawan.

President of overseas Seungwon Lee mengungkapkan, “Kami mengucapkan terimakasih kepada para fans yang menanti peluncuran Blade Waltz. Kami merasa sangat bersemangat karena akhirnya bisa menghadirkan permainan ke konsumen di negeri Barat, dan tim berharap gaya pertempuran action role-playing dan latar belakang lore mampu menarik perhatian para pemain baru di manapun mereka berada.”

Blade Waltz dikerjakan oleh developer Polygon Games. Dari belasan bahasa yang tersedia, permainan juga didukung bahasa Indonesia. Ia dapat diunduh dan dinikmati gratis lewat Apple app store serta Google Play, dipadu bumbu microtransaction.

Sumber: PR News Wire.