Tag Archives: Network Sharing

Tiba di 85 Kota, Smartfren Beri Update Mengenai Layanan 4G LTE Advanced Mereka

Dengan melangsungkan dua acara di awal 2016, kita bisa melihat determinasi Smartfren buat menyempurnakan servis 4G LTE Advanced. Kira-kira dua minggu lalu, mereka menggaet satu lagi brand global untuk memperkaya ekosistem handset pendukung 4G. Dan kini Smartfren mencoba menjelaskan lebih rinci teknologi apa saja yang dibawa oleh layanan 4G LTE-A.

Di sesi awal presentasi, presiden direktur Merza Fachys menyampaikan sebuah klaim, bahwa Smartfren merupakan operator 4G yang menjangkau kota paling banyak di dunia. Mungkin Anda ingat, pada peresmian 4G LTE Advanced bulan Agustus silam, network langsung menyerbu 22 kota. Jumlahnya bertambah 63 lagi di akhir 2015, dan sekarang sudah tersebar di 85 kota. Dan Merza juga bilang, layanan 4G LTE Advanced Smartfren bukan cuma ‘sekedar’ LTE.

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 09

VP Special Project Network Munir Syahda Prabowo menekankan, pelayanan dan user experience sama esensialnya dengan kecepatan. Beberapa target di 2016 tak lupa mereka ungkap, misalnya memperluas lagi jangkauan hingga ke kota-kota kabupaten, menyajikan koneksi yang lebih stabil via optimalisasi network, memaksimalkan fitur carrier aggregation serta menghidangkan VoLTE.

Carrier aggregation dan VoLTE (alias voice over LTE) menjadi topik utama di konferensi pers ini. Sekedar menyegarkan kembali ingatan kita semua, CA memungkinkan pemakaian lebih dari satu channel sekaligus ke base transceiver station (BTS) dalam satu cakupan frekuensi – FDD atau TDD.

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 03

4G LTE Smartfren menggabungkan teknologi FDD di frekuensi 850MHz dan TDD 2.300MHz. Di November 2015, Smartfren menjadi operator lokal pertama yang sukses menerapkan dua carrier aggregation di band Tim Division Duplex 2.300MHz.

Namun ada syarat yang mesti terpenuhi supaya carrier aggregation pada LTE dapat dinikmati: Anda harus memililki handset cat. 6. Buat sekarang CA hanya bisa diakses perangkat tertentu saja dan Smartfren mengakui, jumlah device masih cukup terbatas. Perusahaan pionir EVDO Rev. B di nusantara itu menyingkap agenda untuk melepas perangkat cat. 6 sendiri, tetapi tidak dalam waktu dekat.

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 01

Beralih ke voice over LTE, Smartfren memang belum mengumumkan kapan tepatnya servis akan tersuguh. Di presentasinya, Munir menuturkan bahwa persiapan VoLTE sudah berada di 90 persen. Lewat VoLTE, suara ketika melakukan panggilan akan dibawa melalui data network, ketimbang jaringan suara. Keuntungan terbesarnya adalah, mutu suara meningkat drastis (operator mendeskripsikannya sebagai HD Voice), lalu panggilan juga lebih cepat terhubung.

Karena belum diimplementasikan, memang masih ada sedikit kebingungan mengenai VoLTE. Ia hadir berupa improvement dan Smartfren menyayangkan jika salah satu fitur LTE tersebut tidak dimanfaatkan. Merza menyatakan, VoLTE tak jauh berbeda dari sistem voice saat ini, penyajian tarifnya berdasarkan paket. Tidak ada restriksi operator di voice over LTE Smartfren, kemudian servis tidak memerlukan app.

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 06

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 05

Demi penyebarluasan 4G LTE, Smartfren berkolaborasi dengan ZTE dan Nokia. Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, kedua nama itu fokus pada wilayah berbeda. Nokia menggarap infrastruktur BTS 4G di Indonesia bagian barat, meliputi Jabodetabek, Jawa Barat dan Pulau Sumatera. Sedangkan ZTE bertanggung jawab pada area Indonesia ‘Timur’, antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi.

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 02

Tema yang juga jadi perbincangan di event ini ialah network sharing. Merespons pertanyaan seorang jurnalis, Smartfren menyebutkan bahwa network sharing adalah ‘kebutuhan operator, pemerintah dan bangsa’. Berkatnya, perusahaan lebih efisien dalam pengeluaran biaya, dan pastinya, konsumen mendapatkan harga lebih murah.

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 07

Munir mengatakan, teknologi Smartfren siap menopang network sharing. Menurutnya, network sharing tidak menyebabkan interferensi sinyal. Buat menjalankankannya, hanya memerlukan kolaborasi dari dua perusahaan dan penerapannya sendiri cuma membutuhkan waktu kira-kira enam bulan. Smartfren kabarnya telah ‘berunding’ dengan operator lain, walaupun pembicaraan tersebut masih bersifat non-formal.

85 kota yang disambangi 4G LTE Advanced Smartfren berlokasi di Banten (lima kota), Jawa Barat (13 kota), Jawa Tengah (14 kota), Jawa Timur (14 kota), Bali (Denpasar), Lombok (Mataram), Sumatra Barat (empat kota), Sumatra Selatan (tujuh kota), Riau (empat kota), Sulawesi Selatan (tiga kota), Sulawesi Utara (dua kota), Kalimantan Selatan (empat kota), Kalimantan Timur (dua kota), Kalimantan Barat (dua kota), dan tentu saja ibu kota DKI Jakarta.

Smartfren 4G LTE-Advanced updates 08

Indosat Ooredoo dan XL Axiata Bermitra Untuk Inisiatif Network Sharing 4G/LTE

Indosat Ooredoo dan XL Axiata hari ini mengumumkan kerja samanya dalam inisiatif network sharing untuk jaringan 4G LTE melalui MORAN (Multi Operator Radio Access Network). Inisiatif ini memungkinkan kedua operator untuk menggunakan jaringan LTE yang sama di beberapa kota di Indonesia. Di fase awal ini kerja sama akan diimplementasikan di Banyumas, Surakarta, Batam, Banjarmasin, dan ke depan direncanakan akan diperluas ke beberapa kota lain.

Di Indonesia, pemerintah melalui Kemenkominfo juga sudah mulai merumuskan kebijakan network sharing. Kerja sama Indosat Oredoo dan XL Axiata sekaligus menjadi pemula model network sharing LTE di Indonesia. Bagi masyarakat hal ini akan banyak memberikan keuntungan, sembari mempercepat persebaran jaringan berkualitas baik di berbagai daerah di Indonesia menyambut ekonomi digital.

Menanggapi kerja sama ini, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengatakan:

“Kami senang dapat bekerjasama dengan XL Axiata. Kerja sama ini memperluas jaringan 4G LTE untuk pelanggan kita dan mendukung program pemerintah membangun ekonomi digital Indonesia. Melalui inisiatif ini kami juga mendukung usaha pemerintah mengurangi impor dalam mata uang asing serta memungkinkan perusahaan untuk lebih efisien, mengurangi impor komponen dan fokus pada investasi dalam negeri.”

Alexander menambahkan bahwa rencana network sharing ini sudah dibicarakan sejak dua tahun terakhir. Ia mengatakan, “Kami berharap dengan kolaborasi ini akan dapat memberikan layanan yang lebih baik dengan memberikan jangkauan jaringan yang lebih luas. Kami sudah melihat respon yang baik dari penggunaan layanan LTE dan melalui kerja sama ini kita akan lebih mempercepat pergelaran LTE di seluruh Indonesia, memungkinkan negeri ini sebagai negara dengan pertumbuhan penggunaan 4G tercepat.”

Sementara itu Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menyatakan:

“Merupakan bagian dari komitmen XL Axiata untuk  mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang  merata di wilayah Indonesia. Kerja sama yang dilakukan antara XL Axiata dan Indosat Ooredoo ini selain mendukung tujuan tersebut juga sekaligus menjadi upaya untuk mendorong daya saing perusahaan dalam hal meningkatkan efisiensi operasional dengan berbagi penggunaan infrastruktur bersama dan juga membawa keuntungan bagi pelanggan kami, sehingga pada akhirnya akan semakin mempercepat bergulirnya ekonomi digital di Indonesia.”

Secara teknis pelaksanaan kerja sama network sharing ini baru diimplementasikan terbatas pada Radio Access Network. Namun kedua operator sepakat ke depan untuk memperluas kerja sama menjadi Core Network Sharing, dengan dukungan dari pemerintah. Core Network Sharing yang efisien dinilai akan lebih meningkatkan penghematan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melayani pelanggan pengguna LTE lebih banyak, tentunya dengan kecepatan data yang tinggi dan pengalaman penggunaan layanan yang lebih baik.