Tag Archives: news feed

Facebook Bakal Suguhkan Lebih Banyak Berita Lokal

Media sosial sebagai sumber berita sudah bukan ide yang asing lagi di tahun 2018 ini. Setiap harinya kita membuka Facebook dan Twitter bukan cuma untuk mengernyitkan dahi selagi melihat selfie beserta curhatan dari orang-orang yang kita kenal, tapi juga untuk mengikuti kabar-kabar terbaru dari beragam topik.

Bagi Facebook, mereka ingin agar perannya sebagai sumber berita dapat membawa pengaruh yang lebih besar lagi. Caranya dengan menyajikan lebih banyak sekaligus memprioritaskan berita lokal. Lokal dalam artian topik bahasannya mengambil tempat tidak jauh dari domisili pengguna masing-masing.

Langkah yang diambil Facebook ini bisa dilihat sebagai upaya untuk mempromosikan media-media lokal. Melalui akun pribadinya, Mark Zuckerberg menjelaskan bahwa berita-berita lokal ini akan lebih sering muncul kalau Anda mengikuti akun media setempat, atau jika ada seorang teman Anda yang membagikannya.

Awalnya, Facebook akan menerapkan perubahan sistem News Feed ini di Amerika Serikat terlebih dulu, sebelum memperluas dukungannya ke negara-negara lain di tahun ini juga. Facebook juga bilang bahwa semua media lokal, tidak peduli seberapa kecil atau besar skalanya, bakal dilibatkan dalam upaya ini.

Mengonsumsi berita lokal lewat Facebook sejatinya terdengar cukup rasional, dan menurut saya jauh lebih ideal ketimbang medium lain seperti WhatsApp, yang kerap kali dibanjiri dengan broadcast message berisikan berita-berita yang tidak bisa dijamin keabsahan dan kebenarannya.

Bukan berarti semua berita yang disebar melalui WhatsApp adalah hoax, namun setidaknya Facebook sudah berkomitmen untuk memastikan berita-berita yang muncul di News Feed berasal dari sumber yang terpercaya; sedangkan di WhatsApp, Facebook sama sekali tidak bisa memoderasi peredaran kontennya.

Sumber: Facebook.

Facebook Bersiap Merombak Tampilan Aplikasi Android dan iOS-nya

Selain menyempurnakan sistem komentar di Instagram, Facebook rupanya juga tengah bersiap untuk merombak tampilan aplikasi Android dan iOS-nya, yang dijadwalkan bakal meluncur ke semua pengguna dalam beberapa minggu ke depan. Revisi desain ini ditujukan untuk mempermudah navigasi sekaligus membuat konten lebih mudah dibaca.

Di halaman utamanya (News Feed), tampak icon baru dari masing-masing tab yang berukuran lebih besar sehingga lebih mudah di-tap. Tampak juga kalau icon tab notifikasi sudah berubah dari bergambar globe menjadi lonceng.

Facebook redesign

Kontras warna ikut ditingkatkan supaya teks lebih mudah terbaca, dan preview dari sebuah tautan kini berukuran lebih besar. Foto profil pengguna kini berbentuk membulat, dan Anda juga bisa melihat perubahan icon Like, Comment dan Share, yang juga ikut membesar guna mengurangi peluang salah tap.

Tampilan komentarnya kini jadi lebih mirip tampilan percakapan dalam Messenger berkat penggunaan text bubble, dan balasan dari suatu komentar yang spesifik kini juga terlihat lebih jelas. Peralihan desain ini saya kira juga banyak didasari oleh kebiasaan pengguna yang menjadikan kolom komentar sebagai medium chatting.

Sumber: Facebook.

Perangi Judul Clickbait, Facebook Rilis Formula News Feed Baru

Jejaring sosial raksasa, Facebook kembali menyatakan “perang” terhadap headline-headline “clickbait” dengan menerapkan algoritma baru ke news feed-nya. Seperti halnya sistem keamanan di dalam email yang berfungsi membedakan pesan spam, formula baru ini juga akan mendepak headline clickbait yang cenderung menjebak ke urutan yang lebih rendah ketimbang postingan lainnya. Selain urutan, postingan juga akan ditampilkan dengan intensitas yang lebih rendah.

Perubahan algoritma ini diumumkan kemarin waktu setempat, menargetkan dua jenis headline, yaitu headline yang menyembunyikan informasi sebenarnya dan headline yang melebih-lebihkan atau menyesatkan. Tujuan akhirnya adalah untuk memberikan postingan-postingan yang relevan dengan tiap-tiap pengguna. Sehingga postingan paling penting akan ditempatkan di peringkat teratas dalam news feed.

Dikutip dari rilis resminya, Facebook memberikan beberapa contoh headline yang dimaksudkan. Misalnya : “When She Looked Under Her Couch Cushions And Saw THIS… I Was SHOCKED!”; “He Put Garlic In His Shoes Before Going To Bed And What Happens Next Is Hard To Believe”; dan “The Dog Barked At The Deliveryman And His Reaction Was Priceless.” Familiar dengan judul-judul seperti ini? Nah, judul postingan seperti inilah yang ingin disingkirkan dari news feed oleh Facebook.

Perubahan ini menandai percobaan kedua Facebook dalam menghalau strategi headline clickbait yang kerap dipraktikkan oleh penerbit. Di bulan Agustus dua tahun lalu, Facebook juga pernah mengumumkan perubahan algoritma untuk news feed yang dirancang untuk menganalisa durasi waktu yang dihabiskan pengguna di dalam artikel. Dari analisis tersebut, Facebook akan menjatuhkan penalti kepada penerbit yang dinilai melakukan cara-cara yang tak etis.

Facebook menilai, jika pengguna mengklik sebuah tautan kemudian dalam sekejap kembali ke Facebook, itu berarti mereka tidak menemukan apa mereka harapkan dari judul.

Update pertama tersebut menggunakan pengguna sebagai bahan pertimbangan penalti, sebaliknya update kedua terbaru ini fokus pada perilaku penerbit. Kabar baiknya, jika penerbit berhenti melakukan metode clickbait, maka penalti yang dijatuhkan dapat dilepas dan mereka dapat memperbaiki peringkat postingan di dalam news feed.

Sumber berita FBnewsroom dan gambar header YouTube.

Facebook Sortir Artikel di News Feed Berdasarkan Durasi Membaca Pengguna

Seperti yang kita tahu, Facebook selama ini telah menerapkan berbagai algoritma guna menyempurnakan pengalaman pengguna dalam menikmati aneka konten yang tersaji dalam News Feed-nya masing-masing. Seperti sebelumnya ketika Facebook memprioritaskan live video, kini mereka kembali meluncurkan update untuk menyortir pilihan artikel yang tersaji dalam News Feed.

Facebook sebenarnya sudah menjalankan program Feed Quality Program, dimana mereka mengamati berbagai aktivitas pengguna mulai dari mengklik, membubuhkan like, memberikan komentar sampai membagikan suatu post. Namun ternyata itu saja belum cukup untuk menggambarkan artikel macam apa yang diminati pengguna.

Sebagai contoh, saat membaca kabar sedih dari seorang rekan, mayoritas pengguna tidak akan bereaksi apa-apa atau malah memberikan komentar, namun hal itu bukan berarti mereka tidak tertarik membacanya. Dari situ Facebook pun mencoba memikirkan cara atau metrik baru dalam memprediksi minat pengguna.

Selain mengamati aktivitas pengguna, kini Facebook juga akan memantau waktu yang dihabiskan pengguna dalam membaca sebuah artikel, baik yang ditampilkan dalam wujud Instant Article maupun lewat browser bawaan aplikasi. Tentu saja, waktu loading tidak akan dimasukkan dalam hitungan.

Dengan perubahan ini, harapannya Facebook bisa lebih memahami artikel seperti apa yang diminati oleh masing-masing pengguna. Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk membaca sebuah artikel, berarti semakin tinggi minat pengguna terhadap konten serupa. Alhasil, Facebook akan lebih sering menampilkan artikel-artikel yang relevan.

Update algoritma ini rencananya akan digulirkan dalam beberapa minggu ke depan. Pengguna mungkin tidak akan mendapati perubahan yang terlalu mencolok, hanya saja artikel-artikel yang tersaji di News Feed kemungkinan bakal lebih menarik bagi mereka masing-masing.

Sumber: Facebook.

Facebook Prioritaskan Live Video di News Feed

Selang beberapa hari setelah mengumumkan kehadiran fitur Live Video di Android, Facebook kini meluncurkan update algoritma News Feed demi meningkatkan popularitas Live Video di kalangan pengguna. Update ini pada dasarnya akan memperbesar kemungkinan suatu Live Video untuk muncul di atas sendiri di News Feed.

Keputusan ini bukan semata diambil karena fitur Live Video masih baru, tapi juga didasari oleh observasi Facebook, dimana mereka mendapati bahwa pengguna menghabiskan waktu tiga kali lebih lama menonton Live Video ketimbang yang sudah tidak live lagi. Alasannya sederhana: Live Video jauh lebih menarik saat momennya sedang terjadi ketimbang setelahnya.

Ini sebenarnya bukan pertama kali Facebook mencoba mengoptimalkan algoritma News Feed-nya untuk konten video. Sebelumnya, Facebook sudah lebih dulu mencoba memberikan News Feed yang lebih personal lewat konten video yang sesuai dengan selera pengguna, yang didasari oleh riwayat video yang mereka tonton maupun yang mereka bubuhi like.

Jadi kini saat Anda membuka Facebook, kemungkinan besar post yang muncul di paling atas adalah suatu Live Video. Seiring menyebarnya fitur Live Video ini ke negara-negara lain selain AS, bisa dipastikan News Feed pengguna akan semakin ramai dengan video-video yang tengah disiarkan secara langsung.

Sumber: Facebook.

Siap Saingi YouTube, Facebook Uji Fitur-Fitur Baru Terkait Video

Kecintaan Facebook terhadap konten video tampaknya semakin menjadi. Fitur live streaming dan video 360 derajat rupanya belum cukup, mereka juga tengah menguji sejumlah fitur menarik terkait penyajian konten video di News Feed milik masing-masing pengguna. Continue reading Siap Saingi YouTube, Facebook Uji Fitur-Fitur Baru Terkait Video

Anda Kini Bebas Mengatur Apa Saja yang Tampil di News Feed Facebook Anda

Sudah bukan rahasia apabila Facebook ingin mengoptimalkan apa yang kita jumpai di News Feed masing-masing. Mereka memanfaatkan kecanggihan algoritma untuk menyortir post yang muncul di News Feed berdasarkan kebiasaan dan riwayat penggunaan kita. Continue reading Anda Kini Bebas Mengatur Apa Saja yang Tampil di News Feed Facebook Anda

Facebook Umumkan ‘Story Bumping’, Algoritma Baru Untuk ‘Nyundul’ Post

Algoritma Facebook News Feed bisa dikatakan nyaris menyerupai organisme hidup yang dari waktu ke waktu selalu berubah sesuai dengan perkembangan aktivitas pengguna. Algoritma yang dirancang oleh Facebook biasanya melibatkan pengguna, karena News Feed pada dasarnya memang berbasis pengguna. Artinya News Feed harus benar-benar berguna membantu pengguna baik dalam berinteraksi ataupun sharing.

Continue reading Facebook Umumkan ‘Story Bumping’, Algoritma Baru Untuk ‘Nyundul’ Post