Tag Archives: Nexon

nimo tv riot games

Nimo TV Bakal Siarkan Konten Wild Rift, Pengiriman Monster Hunter Rise Tembus 4 Juta Unit

Dalam sepekan terakhir, ada beberapa berita menarik yang muncul di dunia game dan esports. Sebagian merupakan berita baik, sebagian yang lain berupa berita buruk. Kabar baik datang dari Nimo TV, yang menjalin kerja sama dengan Riot Games. Melalui kerja sama ini, Nimo TV akan menyiarkan konten dari game-game Riot, termasuk Wild Rift. Sementara itu, Nielsen mengungkap bahwa mereka berencana untuk menutup divisi SuperData mereka.

Nimo TV Bakal Siarkan Konten Game-Game Riot

Nimo TV, merek milik platform game streaming Tiongkok Huya, mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan hak siar dari Riot Games di Brasil. Dengan begitu, mereka berhak untuk menayangkan konten serta pertandingan dari game-game Riot, seperti League of Legends, Teamfight Tactics, Valorant, dan Wild Rift. Dua turnamen yang akan Nimo TV siarkan antara lain League of Legends Championship di Brasil dan Valorant Challengers untuk Brasil.

Kerja sama antara Nimo TV dan Riot, yang berlangsung sepanjang 2021, tidak bersifat eksklusif. Hal itu berarti, Riot akan tetap menyiarkan turnamen esports mereka di channel YouTube dan Twitch resmi mereka. Namun, Riot tengah menyiapkan konten eksklusif dari Wild Rift untuk Nimo TV. Pasalnya, Nimo TV memang lebih fokus pada mobile game, lapor The Esports Observer.

Pengiriman Monster Hunter Rise Capai 4 Juta Unit

Capcom mengumumkan, secara global, pengiriman Monster Hunter Rise menembus 4 juta unit. Padahal, game itu baru diluncurkan pada 26 Maret 2021. Besarnya volume pengiriman dari Rise membuktikan bahwa para gamer Switch memang menginginkan game Monster Hunter. Sebagai perbandingan, pengiriman Monster Hunter World — yang diluncurkan untuk Xbox One dan PlayStation 4 — mencapai 5 juta unit, hanya 1 juta unit lebih banyak dari Monster Hunter Rise.

Monster Hunter Rise baru diluncurkan pada akhir Maret 2021 untuk Switch.
Monster Hunter Rise baru diluncurkan pada akhir Maret 2021 untuk Switch.

Kesuksesan dari peluncuran global World memperkuat keyakinan Capcom bahwa Rise juga bisa sukses jika game itu langsung diluncurkan di seluruh dunia. Monster Hunter World adalah game Monster Hunter pertama yang dirilis secara global dan langsung tersedia di Xbox One dan PS4. Sebelum itu, game-game Monster Hunter selalu diluncurkan di Jepang terlebih dulu dan hanya tersedia secara eksklusif untuk konsol PlayStation atau buatan Nintendo, lapor Games Industry.

VSPN Akuisisi Famulei, Perusahaan Manajemen Streamers

Versus Programming Network (VSPN) mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan manajemen streamer asal Tiongkok, Famulei. Sayangnya, tidak diketahui nilai dari akuisisi ini. Satu hal yang pasti, Famulei akan beroperasi secara mandiri di bawah VSPN. Operasi Famulei mencakup manajemen talenta, marketing, licensing, dan e-commerce di sektor esports, hiburan, dan livestreaming. Sejauh ini, mereka telah menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi dan pemain esports internasional, seperti Team Liquid, T1, Gen.G, dan Lee “Faker” Sang-hyeok, menurut laporan Esports Insider. Setelah akuisisi ini, VSPN dan Famulei akan fokus pada monetisasi dari influencer dan konten esports.

Nielsen Bakal Tutup Departemen SuperData

Nielsen berencana untuk menutup divisi gaming mereka, SuperData. Alasannya, performa dari divisi itu tidak sesuai harapan. Nielsen mengakuisisi SuperData Research pada akhir 2018. Ketika itu, Nielsen mengungkap, mereka berharap akuisisi ini akan membantu Nielsen Gaming dan Nielsen Esports untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

Sementara itu, SuperData menyebutkan, setiap bulan, mereka melacak lebih dari 160 juta gamers secara global. Mereka bisa menyediakan data untuk tim dan liga esports serta pelaku esports lainnya. Namun, Nielsen tetap memutuskan untuk menutup departemen SuperData, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer.

Graffiti Games Mendapatkan Investasi Sebesar US$1,5 Juta

Graffiti Games, publisher game-game indie, mengungkap bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan sebesar US$1,5 juta. Dalam wawancara dengan VentureBeat, CEO dan Co-founder Graffiti Games, Alex Josef menyebutkan, nilai perusahaan sekarang mencapai US$4,5 juta, lapor Games Industry.

Blue Fire adalah salah satu game dari Graffiti Games.
Blue Fire adalah salah satu game dari Graffiti Games.

Kucuran dana segar ini akan Graffiti gunakan untuk menambah jumlah pekerja dan mencari proyek-proyek baru. Sepanjang 2020, pemsaukan dari publisher ini naik 10%. Graffiti Games bukan satu-satunya program Josef terkait indie developer. Pada November 2020, dia dan Co-founder Graffiti lainnya, Alex Van Lepp meluncurkan India Game Coach, yaitu jasa konsultasi untuk para developer indie yang bisa didapatkan dengan harga terjangkau atau bahkan gratis.

Nexon Menanamkan US$874 Juta ke Hasbro, Bandai, Konami, dan Sega

Perusahaan game online raksasa, Nexon, baru saja menanamkan investasi sebesar US$874 juta di empat perusahaan ternama, yaitu manufaktur mainan Hasbro serta tiga publisher game: Bandai Namco, Konami, dan Sega Sammy. Keputusan ini diambil setelah dewan Nexon setuju untuk menyuntikkan US$1,5 miliar ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang hiburan. Karakteristik perusahaan yang mereka cari adalah perusahaan yang dapat membangun intellectual property yang menarik dan mempertahankannya secara global.

Mengingat Nexon baru mengalokasikan 58% dari total dana yang mereka siapkan, Games Industry menyebutkan, Nexon kemungkinan akan membuat pengumuman investasi baru di masa depan. Nexon menyebutkan, investasi yang mereka berikan bersifat jnagka panjang dan mereka tidak berencana untuk mengakuisisi perusahaan yang menerima pendanaan mereka di masa depan.

Setelah 3 Tahun Dikembangkan, Proyek Titanfall Online Dibatalkan

Perbedaan karakteristik gamer di tiap negara kadang mendorong publisher dan developer untuk mengeksekusi strategi berbeda dalam menyajikan game. Beberapa perusahaan mencoba fokus pada versi tertentu di sebuah kawasan (misalnya PUBG Mobile), atau memasarkannya via platform berbeda (Black Desert Online). Pendekatan serupa juga sempat ingin diterapkan pada franchise Titanfall.

Di tahun 2015, terdengar kabar soal kolaborasi antara Electronic Arts, Respawn Entertainment dan Nexon buat menghadirkan Titanfall sebagai permainan free-to-play. Game berjudul Titanfall Online itu rencananya akan dihadirkan secara terbatas di beberapa negara Asia, antara lain Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, dan Hong Kong. Namun tiga tahun setelah dikerjakan, proyek Titanfall Online akhirnya dihentikan.

Informasi ini diungkapkan oleh Nexon melalui situs Game Focus, yang kemudian diberitakan lebih jauh oleh Kotaku. Perusahaan video game asal Seoul itu menyampaikan bahwa pengembangan Titanfall Online dibatalkan melihat dari adanya perubahan iklim di industri game online. Nexon merasa akan lebih baik bagi mereka untuk menempatkan aset dan sumber daya di proyek lain.

Dalam pembuatannya, Titanfall Online mengadopsi formula multiplayer online permainan Titanfall yang meluncur di 2014. Namun ternyata pengerjaannya memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Dan di tengah-tengah prosesnya, tim mulai merasa tidak yakin apakah Titanfall Online bisa sukses bersaing di ranah permainan online. Selain itu, Nexon juga ragu soal respons pemain setelah game dirilis.

“Nexon dan Electronic Arts telah setuju buat menyetop proses pengembangan Titanfall Online berdasarkan keputusan bisnis bersama,” jelas Nexon via Game Focus. “Meski begitu, kedua perusahaan akan terus melanjutkan kemitraan dalam mengerjakan produk untuk konsumen di Korea Selatan, yang menyajikan pengalaman gaming inovatif – FIFA Online 4 merupakan salah satu contohnya.

Di bawah pimpinan CEO Shin Ji-Hwan dan Executive Director Kim Myung-Hyun, Nexon mengabarkan bahwa mereka tengah menggarap banyak permainan baru untuk platform berbeda – termasuk perangkat mobile dan Steam. Dengan dihentikannya Titanfall Online, para staf dapat dialihkan ke proyek-proyek tersebut, sehingga kualitas kontennya lebih baik dan waktu pengerjaannya lebih singkat.

Sejak Electronic Arts mengakusisi Respawn, developer hampir tidak pernah meluncurkan konten baru buat Titanfall 2. Kesunyian akhirnya pecah saat E3 2018 berlangsung, namun pengumuman game yang dilakukan founder Vince Zampella di sana ternyata di luar dugaan dan sama sekali tidak terkait franchise Titanfall. Zampella hanya mengonfirmasi bahwa timnya sedang fokus pada game Star Wars Jedi: Fallen Order.

Via Games Industry.

Game Strategi Titanfall: Assault Resmi Meluncur di Perangkat Mobile

Kekecewaan karena pembatalan permainan card battle Titanfall: Frontline digantikan oleh game yang lebih menjanjikan. Sesuai agenda mereka untuk mengekspansi franchise Titanfall, Respawn mengumumkan Titanfall: Assault di bulan Mei 2017 silam, sebuah spin-off dari permainan shooter populer mereka, menghidangkan gameplay strategi dan disiapkan buat perangkat bergerak.

Di momen pengungkapan perdananya, Respawn Entertainment belum memberikan informasi mengenai kapan game mobile tersebut dirilis. Itu sebabnya pelepasan Titanfall: Assault di Android dan iOS yang dilaksanakan tanggal 10 Agustus kemarin cukup mengejutkan sekaligus menggem-birakan. Titanfall: Assault sempurna bagi para fans berat yang ingin mengisi waktu luang dengan konten Titanfall tapi belum bisa menikmatinya di platform game tradisional.

Meski mengusung genre berbeda, Titanfall: Assault tetap mengadopsi keunikan Titanfall versi console dan PC-nya. Tim pengembang – game ini diproduksi oleh Respawn, Particle City dan Nexon – menyisipkan elemen gameplay bertempo cepat ke Assault. Jadi walaupun di sana Anda tidak bisa mengendalikan pilot dan berlari dari tembok ke tembok, tiap keputusan harus dipikirkan secara matang serta diimplementasikan di waktu yang tepat.

Titanfall Assault 3

Seperti versi shooter-nya, Titanfall: Assault fokus pada pertempuran player versus player. Gameplay Assault sedikit mengingatkan saya pada permainan berjudul Z (dirilis tahun 1996), lebih pantas disebut sebagai real-time tactics dibanding real-time strategy karena sebetulnya Anda tidak perlu mengelola sumber daya; hanya tinggal memikirkan posisi tepat buat menurunkan Pilot, Titan, serta menempatkan turret dan grunt.

Titanfall Assault 4

Anda ditugaskan mengendalikan titik-titik strategis di peta sembari mencoba menghancurkan markas lawan. Kemenangan bisa diperoleh lewat dua cara: saat base lawan musnah atau dengan mengumpulkan poin lebih banyak dari lawan. Pasukan merupakan instrumen perang utama, sedangk Burn Card berfungsi untuk memberikan keunggulan. Titan sendiri dapat diturunkan sewaktu pemain berhasil mengumpulkan poin tertentu.

Titanfall Assault 2

Dalam match, konten dari bar kuning di bawah layar adalah sumber daya Anda, akan terkonsumsi setiap Pilot dan Titan diturunkan atau sewaktu Burn Card digunakan. Itu mengapa penempatan dan pemilihan waktu sangatlah penting. Tentu saja Anda bisa mengedit formasi pasukan, menggonta-ganti jenis Titan serta memilah-milih Burn Card. Opsinya akan terbuka lebih banyak dengan terus bermain.

Titanfall: Assault dapat diunduh dan dinikmati gratis di smartphone atau tablet Anda. Game ini menggunakan sistem monetisasi in-app purchase.

Sumber: TitanfallAssault.com.

Titanfall Akan Hadir di Perangkat Mobile Sebagai Permainan Strategi

Rencana Respawn buat mengekspansi jagat Titanfall ke medium lain sudah lama terdengar, bahkan sebelum Titanfall 2 resmi diumumkan. Para mantan developer Call of Duty itu punya agenda untuk menggarap versi mobile serta mengangkat franchise ini menjadi acara televisi. Dan dengan gembira, developer kembali mengungkap realisasi dari salah satu gagasan tersebut.

Di awal bulan Mei 2017, Respawn Entertainment memperkenalkan Titanfall Assault, sebuah permainan real-time strategy yang mengambil latar belakang jagat fiksi ilmiah Titanfall. Proyek ini merupakan hasil dari kolaborasi antar sang pemilik franchise, publisher Nexon asal Korea Selatan, dan Particle City. Melalui pengumuman ini, Assault menjadi game kedua yang dikerjakan oleh tim Particle City, setelah sebelumnya sempat menggarap Titanfall: Frontline.

Titanfall Assault 4

Titanfall Assault merupakan upaya developer menciptakan spin-off sesudah penghentian pengembangan game card battle Frontline karena ‘masih belum merepresentasikan gameplay bertempo cepat khas Titanfall’. Beberapa elemen Frontline dan permainan Titanfall pertama turut diusung Assault, namun kini dituangkan dalam genre strategi untuk platform iOS dan Android.

Saat ini Respawn belum menjabarkan detail mengenai Titanfall Assault secara rinci, namun mereka telah menjabarkan konsep gameplay serta fitur-fiturnya:

“Uji kemampuan Anda dalam menyusun formasi Pilot dan Titan buat menjadi pasangan heroik. Kumpulkan lusinan kartu, di antaranya ada Burn Cards untuk mendukung Anda di medan tempur. Susun strategi buat mengalahkan pasukan lawan dalam pertempuran PvP, bersaing demi kejayaan, hadiah dan posisi tinggi di leaderboard.”

Titanfall Assault 1

Dari penjelasan di atas, kita dapat menerka bahwa elemen card battle diintegrasikan dalam genre RTS. ‘Kartu-kartu’ tersebut kemungkinan bisa dikoleksi dan akan memberikan keunggulan saat bermain melawan gamer lain.

Di arena tempur, Anda dapat memanfaatkan kombinasi dari Pilot serta Titan. Gameplay-nya disuguhkan secara real-time ala StarCraft, dan kabarnya pemain akan diajak mengunjungi lokasi-lokasi berbeda di Frontier dan dipersilakan meng-upgrade pasukan mereka.

Titanfall Assault 2

Berdasarkan sejumlah screenshot yang telah dipublikasikan, Titanfall Assault menghidangkan grafis yang tidak ‘seserius’ permainan utamanya. Visualnya terlihat lebih berwarna dengan proporsi ala mainan action figure. Itu artinya, Assault bisa dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

Titanfall Assault 3

Untuk sekarang, Respawn Entertainment belum mengabarkan kapan Titanfall Assault akan dirilis. Jika penasaran, silakan daftarkan alamat email Anda buat memperoleh notifikasi seandainya ada update baru dari developer.

Sumber: Titanfall Assault.

Titanfall 2 Sedang Digarap, Titanfall Pertama Akan Mendarat di Platform Mobile

Berbekal pengalaman mengerjakan beberapa seri Call of Duty bersama Infinity Ward, Vince Zampella dan studio Respawn Entertainment yang dipimpinnya sukses menyulap Titanfall menjadi franchise bernilai jutaan dolar. Pada ulang tahun pertamanya, developer mengonfirmasi sedang mengerjakan sekuel, dan kini mereka mengungkap kabar tak terduga. Continue reading Titanfall 2 Sedang Digarap, Titanfall Pertama Akan Mendarat di Platform Mobile