Tag Archives: nextfleet

Pemanfaatan Teknologi untuk Sektor Logistik

Proses pengelolaan logistik berperan sentral bagi keberlangsungan bisnis sebuah usaha—atau bahkan bagi kehidupan manusia umumnya. Kegiatan ini secara strategis mengatur pengadaan bahan melalui jaringan pemasarannya dengan cara tertentu, sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan. Belum lagi dengan tren gaya hidup yang instan di zaman sekarang, kecenderungan konsumen dalam mendapatkan sesuatu secara cepat memberi efek nyata bagi bisnis.

Sayangnya, di atas kertas, kebutuhan akan pengelolaan logistik tadi belum seimbang dengan kualitasnya. Logistic Performance Index (LPI) dari World Bank menyebutkan bahwa Indonesia justru mengalami penurunan

dari yang sebelumnya berperingkat 53 (2014) menjadi peringkat 63 (2016), yang umumnya disebabkan oleh persoalan efektivitas dan efisiensi pengiriman barang.

Hal ini yang kemudian ditangkap oleh startup dan pengembang teknologi sebagai satu kesempatan untuk memutar balik keadaan kualitas logistik. Fakta ini dapat terlihat dari kemunculan produk-produk teknologi yang berupaya memudahkan pengelolaan logistik, seperti nama-nama berikut ini.

GO-SEND dan GO-BOX

Sebagai raksasa on-demand di Indonesia, GO-JEK terus membuka ruang untuk memenuhi kebutuhan antar-jemput di Indonesia. Di samping transportasi, GO-JEK juga menjadi startup logistik dengan menawarkan solusi melalui GO-SEND dan GO-BOX, khususnya untuk pengiriman di dalam kota.

startup jasa

GO-SEND merupakan layanan kurir sepeda motor yang memungkinkan pengguna untuk meminta pengemudi GO-JEK mengantarkan barang ke lokasi tertentu. Sejumlah e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak sudah memanfaatkannya untuk distribusi barang yang dijual. Sedangkan untuk barang-barang yang tidak dapat diantarkan oleh sepeda motor, GO-JEK menghadirkan GO-BOX yang dapat dipesan dengan beberapa jenis mobil seperti mobil pickup dan truk engkel boks.

Shipper

Shipper menawarkan layanan yang lebih sederhana namun dapat membantu pengguna mengambil keputusan lebih cepat. Shipper hadir sebagai layanan agregator yang menghubungkan pengguna dengan perusahaan logistik yang tersedia.

Porter logistik

Platform yang telah bekerja sama dengan sekitar empat belas perusahaan logistik ini memiliki fitur untuk membandingkan harga dari beberapa perusahaan logistik tadi, dan meminta kurir Shipper untuk menjemput barang.

NEXTfleet

NEXTfleet adalah layanan Internet of Things (IoT) yang dihadirkan untuk proses rantai distribusi dari mulai perencanaan, penjadwalan, penugasan tim, hingga pemantauan armada secara real-time. Layanan rilisan Indosat Ooredoo Business ini menggunakan perangkat digital mulai dari aplikasi berbasis desktop hingga mobile yang dapat diintegrasikan dengan perangkat IoT, dengan visi untuk memangkas biaya operasi dan mendorong produktivitas pengelolaan logistik.

NEXTfleet secara umum menawarkan fitur dashboard untuk manager armada, driver, dan pelanggan. Fitur ini dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna dan dapat memantau distribusi secara aktual. Driver juga dapat melakukan aktivitas distribusi multi lokasi, atau dengan kata lain dapat mengantar-jemput barang ke beberapa tujuan.

Layanan semacam ini disinyalir dapat memangkas biaya operasional (seperti biaya bahan bakar dan pemeliharaan kendaraan), karena aktivitas distribusi lebih terencana dan produktivitas armada pun lebih optimal.

Disclosure: Artikel ini adalah artikel bersponsor yang didukung oleh Indosat.

Indosat Ooredoo Business Resmikan Platform IoT Manajemen Armada NextFleet

Indosat Ooredoo Business resmikan peluncuran platform internet of things (IoT) NextFleet sebagai solusi manajemen armada demi memudahkan korporasi untuk mengomptimalkan proses distribusi jadi lebih akurat dan aktual dengan menggunakan aplikasi mobile dan perangkat IoT.

NextFleet merupakan pengembangan produk vertikal lapis kedua dari platform IoT sebelumnya, yaitu NexThing, yang sudah lebih dulu diluncurkan pada akhir 2015. Peluncuran ini sekaligus menandakan ambisi Indosat Ooredoo untuk menjadi IoT platform leader di Indonesia pada tiga tahun mendatang.

“Dalam tiga tahun ke depan, kami akan memperkuat posisi sebagai preferred digital partner di Indonesia. Ini sudah kami lakukan sejak dua tahun lalu lewat peluncuran NexThing dengan fokus lebih ke smart city. Untuk vertikal produk kedua dari NexThing adalah NextFleet untuk solusi transportasi, logistik, dan distribusi. Ke depannya akan ada vertikal produk lainnya yang siap kami hadirkan,” terang Division Head of IoT & Vertical Apps Solutions Indosat Ooredoo Hendra Sumiarsa, Senin (7/8).

Kehadiran NextFleet, sambungnya, menjadi solusi yang ingin dihadirkan Indosat dalam mengatasi permasalahan tingginya ongkos logistik di Indonesia. Indosat melihat tingginya ongkos disebabkan 60% di antaranya dikontribusikan oleh transportasi. Selain itu, utilitas armada yang rendah karena sebanyak 50% kendaraan dalam perjalanan pulang berada dalam kondisi yang kosong.

Solusi yang dihadirkan pemain lainnya untuk mengatasi masalah tersebut diklaim kurang menjawab keadaan, lantaran fitur yang dihadirkan hanya sekadar GPS untuk melacak keberadaan barang.

Hendra mengklaim NextFleet sebagai solusi manajemen secara menyeluruh untuk konsumen karena adanya fitur aplikasi berbeda untuk tiga pihak yang terlibat dalam proses supply chain armada distribusi logistik. Mulai dari fleet manager, pengemudi, dan pelanggan. Ketiganya disebut sebagai Three Persona.

Three Persona menyebabkan ketiga pihak saling terintegrasi karena di dalam masing-masing aplikasi memiliki fitur yang berbeda dan dapat berbagi data. Hal ini memudahkan terjadinya kolaborasi dalam memantau armada dan proses distribusinya.

Kelebihan lainnya adalah Multi Point Destination dengan kemampuan melakukan aktivitas distribusi ke beberapa lokasi, memonitor posisi dan aktivitas secara aktual, dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.

“Di samping itu, NextFleet juga menggunakan teknologi yang sudah kami kembangkan sebelumnya yakni Vehicle Telematics. NextFleet ini diperuntukkan untuk perusahaan yang bergerak di sektor logistik, supply chain, manufaktur, transportasi, dan ritel.”

Dapat dioperasikan di luar jaringan Indosat

Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo Herfini Haryono menambahkan NextFleet menggunakan konsep telco agnostic, yang berarti dapat dijalankan di luar jaringan Indosat. Tidak mewajibkan konsumen untuk menjadi pelanggan Indosat terlebih dahulu dalam menikmati produknya.

Terlebih, dalam menghadirkan produk untuk korporasi konsep ini harus dipakai tidak lagi melihat operatornya. Selain itu, dapat mengurasi potensi terjadinya blank spot untuk daerah tertentu. Lantaran, masih ditemuinya jaringan Indosat yang masih lemah untuk beberapa titik, terutama di pedalaman.

“Meski telco agnostic, kami juga adakan versi bundling-nya, sehingga penggunaan paling ekonomis bila sekaligus menjadi pelanggan Indosat. Akan tetapi sebelumnya kami sudah bekerja sama dengan operator lainnya untuk produk korporasi dapat menggunakan dual SIM,,” terang Herfini.

Terkait efisiensi yang dapat dirasakan konsumen lewat NextFleet, Herfini memprediksi bahwa konsumen akan mendapat tambahan hemat antara 15%-20% dari produk ini.

“Dari layanan machine-to-machine (M2M), konsumen sudah bisa merasakan efisiensi. Akan tetapi dengan NextFleet, kira-kira mereka akan dapat tambahan efisiensi antara 15%-20%,” pungkasnya.