Tag Archives: NextICorn International Summit

BNI Ventures

Eddi Danusaputro Paparkan Tesis Investasi BNI Ventures

PT BNI Modal Ventura atau BNI Ventures memaparkan fokus investasi startup pada ajang Nexticorn International Summit 2022 beberapa waktu lalu. BNI Ventures mengincar startup yang dapat mendukung misi induk usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (IDX: BBNI) untuk mengglobal.

Diungkapkan CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro, pemerintah telah memberi mandat masing-masing kepada Corporate Venture Capital (CVC) BUMN lain. Misalnya, BRI Ventures (BRI) fokus pada sektor mikro dan Mandiri Capital Indonesia (Mandiri) pada sektor korporasi dan ritel.

“Sementara mandat ke BNI berbeda. BNI akan bergerak menjadi international bank demi mendukung diaspora dan perusahaan yang punya bisnis di luar. Kami mencari startup yang mendukung customer BNI, seperti layanan remitansi di Hong Kong atau tenaga kerja di Arab Saudi. Ini coba kami capture,” ungkap Eddi.

Namun, tambahnya, bukan berarti BNI Ventures selalu mengincar portofolio dari luar Indonesia. Pihaknya juga mencari startup yang dapat mendukung pelaku UMKM yang ingin mengekspor produknya ke luar negeri. “Paling tidak ada komponen itu, ekspor kan bisa dari lokal,” tuturnya.

Adapun, BNI Ventures mengincar sektor agnostik pada pendanaan startup di tahap seri A atau early stage yang belum masuk ke pasar.

Sebagai informasi, BNI menyetorkan dana Rp500 miliar atau setara 500 ribu lembar saham yang menjadi pemegang kendali mewakili 99,98% kepemilikan di BNI Ventures. Sementara, sisanya dipegang oleh PT BNI Asset Management.

Adapun, rencana terjunnya BNI ke ekosistem digital mencuat usai pendirian Merah Putih Fund. Saat didirikan, Merah Putih Fund akan didukung oleh lima BUMN melalui CVC masing-masing, terdiri dari Telkom, Telkomsel, Mandiri, BRI, dan BNI. Namun, saat itu hanya BNI yang belum memiliki CVC.

Merah Putih Fund

Dalam wawancara terpisah, Eddi yang juga menjabat sebagai Chief PMO Merah Putih Fund, menargetkan pendanaan startup melalui Merah Putih Fund dilakukan pada awal 2023. Saat ini, pihaknya masih menyiapkan proses administrasi.

“Ada lima investor awal, tetapi [dana] dari masing-masing tidak bisa di-disclose karena tidak semua porsinya sama. Di kuartal I 2023 kami enter market, sekarang sedang proses, sudah tunjuk bank kustodian, legal counsel. Dana $300 juta ini perlu diinjeksi ke rekening Merah Putih Fund,” kata Eddi.

Menurutnya, saat ini ia sudah mulai menjajaki startup potensial meski belum ada yang pasti. Dalam pipeline-nya, ia menargetkan lebih dari 30 pertemuan dengan startup dari berbagai startup. Perlu dicatat, untuk mendapat pendanaan dari Merah Putih Fund, seluruh founder dan operating company harus berasal dari Indonesia.

“Perlu diketahui pula, kami terbuka [dengan startup apapun]. Bukan berarti [mencari] startup yang sudah pernah didanai oleh MDI atau MCI, terus dapat jalur cepat, tidak juga. Tidak harus portofolio existing dari lima investor itu. Kita harus adil.” Tutupnya.

Nusameta Metaverse WIR Group

WIR Group Memperkenalkan Metaverse “Nusameta”

Perusahaan teknologi PT WIR Asia Tbk (IDX: WIRG) resmi memperkenalkan Metaverse dengan nama Nusameta pada sesi keynote di gelaran Nexticorn (NXC) International Summit 2022, Rabu (31/8).

Sebelumnya, Nusameta menggunakan nama Metaverse Indonesia. Ekosistem produk dan layanan di dunia Nusameta akan diperkenalkan secara bertahap.

Untuk tahap awal, WIR Group akan memperkenalkan avatar app yang memungkinkan interaksi manusia dengan avatar melalui perangkat mobile. Ke depannya, pihaknya akan menyiapkan use case lain untuk mengisi dunia virtual Nusameta melalui multichannel, seperti perangkat Virtual Reality (VR).

“Purwarupa Nusameta ditampilkan di ajang G20, tetapi kami targetkan bisa [fully commercial] di tahun depan,” ungkap Chief Metaverse Officer WIR Group Stephen Ng WIR Group saat berbincang dengan media.

SDM, konten, dan monetisasi

Stephen mengungkap bahwa Metaverse merupakan proyek yang sangat kompleks, padat investasi, dan butuh pengembangan jangka panjang. Selain itu, Metaverse juga melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM) dan teknologi lain. Ia mencontohkan Korea Selatan membutuhkan lima tahun dan SDM sebanyak 40.000 orang untuk menggarap proyek Metaverse.

“Maka itu, kami mencoba strategi lain, yakni membangun platform ekosistem sebagai creator tool di mana kreator bisa berkarya di dalamnya. Kalau mengandalkan in-house sepenuhnya, tidak akan selesai. Nah platform ini sedang dalam proses, tahun depan meluncur,” jelasnya.

Adapun, WIR Group akan memimpin pengembangan konten, tetapi ada juga pengembangan yang diserahkan ke kreator pihak ketiga melalui proses seleksi. Selain itu, WIR Group akan menggandeng komunitas hingga perguruan tinggi untuk terlibat dalam pengembangan konten untuk memperkaya nilai Nusameta.

“Ada tantangan pada creative outlook, makanya kami kerja sama dengan beberapa kampus dari pemangku kepentingan yang terlibat. Metaverse ini proyek marathon dan bidang teknologinya sangat banyak. Untuk mencari orang yang punya kemampuan di Blockchain saja sulit,” ujarnya.

Stephen enggan menyebut belanja modal (capex) untuk menggarap Nusameta mengingat ini adalah investasi jangka panjang, tetapi setidaknya investasi disiapkan untuk lima tahun ke depan. Ia menambahkan, dampak investasi terhadap kinerja keuangan diperkirakan bergantung pada seberapa cepat teknologi baru akan muncul.

Ada beberapa model monetisasi yang dipertimbangkan, seperti advertising, sponsorship, termasuk trading digital aset. “Soal wacana jual ruang di Metaverse, kami berhati-hati soal ini. Regulasi apa yang available. Misalnya soal penjualan tanah, nah kami tidak menyentuh itu. Kami perusahaan terbuka sehingga harus hati-hati dan bertanggung jawab ke pemegang saham. Kami tidak ingin Metaverse menjadi wadah spekulatif.” Tutupnya.

Nexticorn 2022 Web3

Nexticorn Fasilitasi Potensi Investasi Web3 di Indonesia

Nexticorn (NXC) International Summit 2022 oleh WIR Group kembali digelar dari 31 Agustus s/d 2 September 2022 di Nusa Dua, Bali, dengan tema besar membuka potensi Indonesia sebagai tujuan investasi Web3 di Asia.

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa ajang ini membuka kesempatan bagi industri untuk mendorong pemanfaatan Web3 sekaligus menghubungkan founder, startup, atau developer dengan investor-investor global.

Emergen Research mencatat nilai pasar Web3 di global sebesar $3,2 miliar di 2021 dan diproyeksi menembus $81,5 miliar di 2030. Sebagai konteks, saat ini Indonesia masih tahap awal dalam pemanfaatan Web3. Namun, sejumlah pemangku kepentingan di bidang ini tengah mengeksplorasi use case yang dapat diadopsi oleh pasar Indonesia. Beberapa yang sudah berjalan adalah Blockchain, NFT, dan aset kripto.

“Kita akan segera melihat startup unicorn selanjutnya karena kegiatan business matchmaking akan menstimulasi pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia,” ujar Johnny saat menyampaikan keynote speech. Sekadar informasi, Indonesia kini memiliki sebanyak 14 unicorn.

Utilisasi Web3 dalam skala besar akan menciptakan nilai tambah bagi masa depan ekonomi digital di Indonesia yang saat ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Mengacu laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital di Indonesia di 2021 mencapai $70 miliar dan diestimasi naik menjadi $146 miliar di 2025.

Ajang Nexticorn akan memfasilitasi kegiatan business matchmaking startup dengan investor. Ada sebanyak 156 investor global yang berpartisipasi dengan 3000 permintaan dan 1.200 pertemuan terkonfirmasi. Sebelumnya, Nexticorn diikuti oleh 88 startup di 2018 dan 97 startup partisipan di 2019, dan tahun ini diikuti oleh 100 startup.

Bursa kripto

Dalam sesi terpisah, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menargetkan bursa khusus perdagangan aset kripto dapat meluncur tahun ini. Menurut Jerry, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan sejumlah proses verifikasi.

Melalui inisiatif tersebut, pemerintah berupaya untuk  menjadikan platform ini terbuka bagi stakeholder, mengutamakan perlindungan konsumen secara komprehensif, serta menciptakan ekosistem kripto yang aman.

“Mudah-mudahan [dapat terealisasi tahun ini]. Kami berupaya hati-hati, tidak ingin terlalu buru-buru. Membentuk bursa perlu banyak persiapan, siapa yang akan masuk, validasi entity, ada syarat minimum permodalan, depository, kustodian. Lebih ke hal-hal teknis,” ujarnya.

Co-founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyambut antusias inisiatif pemerintah mendirikan bursa kripto. Selain pertumbuhan, hal ini juga dapat mendorong fairness bagi ekosistem kripto di Indonesia.

Benefit yang dapat dibawa adalah membuka likuiditas lebih tinggi untuk industri kripto. Saat ini, kebanyakan [pengguna] dari ritel, belum masuk ke segmen institusional. Kami melihat industri mulai terbuka untuk institusional dan korporasi, produk yang lebih kompleks, bukan retail. Ini menjadi katalis untuk seluruh ekosistem,” jelasnya.

Rencana untuk mendirikan bursa khusus asep kripto telah diwacanakan sejak tahun lalu. Menurut Bappebti, tingginya minat transaksi kripto mendorong regulator untuk membuat bursa sebagai langkah perlindungan.

Web3 di Indonesia

Eksplorasi Potensi, Pasar, dan Manfaat Teknologi Web3 di Indonesia

Gelaran Nexticorn International Summit (NXC) 2022 akan segera berlangsung dalam waktu dekat di Nusa Dua, Bali. Masih berkenaan dengan Web3 sebagai tema besarnya, Chairman Nexticorn Rudiantara, Co-founder dan CTO WIR Group Senja Lazuardy, dan Head of Blockchain Solutions Metaverse Indonesia Aldi Raharja berdiskusi tentang potensi, manfaat, dan eksplorasi use case. 

Web3 dikatakan dapat memberikan peluang untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Selengkapnya, berikut rangkuman sesi webinar Nexticorn International Summit 2022 bertajuk “The Rise of Web3 Startups and Initiatives”.

Potensi baru

Co-founder & CTO WIR Group Senja Lazuardy meyakini Web3 akan menjadi game changer yang akan mengubah cara manusia mengakses sebuah informasi. Sejalan dengan perkembangan teknologi imersif, seperti Metaverse. Dengan AR/VR, manusia juga dapat berkomunikasi dengan cara interaktif dan personalisasi diri dalam bentuk avatar di masa depan.

Web3 memiliki konsep terdesentralisasi, data dapat terdistribusi secara luas, tetapi tercatat dan terstruktur. “Kalau tidak mencoba [mengeksplorasi Web3], kita tidak akan bisa menilai apakah ini bermanfaat atau tidak. Teknologi itu dibuat untuk mempermudah kehidupan atau aktivitas sehari-hari,” ujarnya. 

Sementara menurut Head of Blockchain Solutions Metaverse Indonesia Aldi Raharja, ada beberapa potensi baru yang muncul dengan implementasi Web3. Ia mencontohkan, profesi arsitektur bisa saja tidak berlaku di dunia nyata, tetapi dapat diterapkan secara estetika keilmuan di Metaverse.

Selain itu, memang banyak prediksi sejumlah jenis pekerjaan akan hilang di masa depan seiring berkembangnya teknologi. Namun, teknologi-teknologi baru di era Web3 justru dapat memunculkan jenis pekerjaan baru.

“Jika bicara kemunculan internet cepat pertama kali, adopsi masal pasti akan mengalami resistansi. Itu selalu terjadi. Saya yakin kesiapan kita mengadopsi teknologi baru akan lebih cepat dengan perkembangan informasi saat ini,” ujarnya.

Saat ini, pelaku industri tengah mengeksplorasi use case yang tepat bagi pasar Indonesia. Tentu ini menjadi tantangan signifikan bagi pelaku industri mengingat belum banyak yang memahami fundamental Web3. Namun, saat ini use case paling besar dan dapat dimonetisasi dengan cepat di ranah Web3 adalah game.

Ownership menjadi kata kunci pada Web3 sehingga memungkinkan pengguna untuk memiliki, tidak hanya membaca sekadar informasi. Salah satunya melalui Blockchain. Teknologi ini juga memungkinkan transaksi dari orang ke orang karena tidak ada perantara,” ujarnya.

Blockchain juga mengurangi risiko kehilangan data karena konsepnya terdesentralisasi. Ada banyak use case yang dikembangkan di sejumlah sektor industri, seperti finance, insurance, hingga healthcare.

Mencetak startup Web3

Chairman Nexticorn Rudiantara menilai tren Web3 yang tengah berkembang saat ini menjadi momentum untuk mempersiapkan diri. Di samping itu, saat ini belum banyak perusahaan di Indonesia yang sudah melantai di bursa saham dan bergerak pada pengembangan teknologi imersif.

Melalui ajang Nexticorn, pihaknya berharap dapat menghubungkan startup berkualitas dengan para investor sehingga dapat mendorong valuasi dan mencetak generasi perusahaan Web3 selanjutnya.

“Kami selalu berkomunikasi dengan Venture Capital (VC) dan mereka menunjukkan minatnya terhadap Web3. Dengan Nexticorn ini, cita-cita kami adalah dapat memiliki 25 startup unicorn, salah satunya berbasis Web3 pada 2025. Kita butuh perusahaan seperti WIR karena pasar Indonesia masih sangat luas,” ungkapnya.

Di samping itu, sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraannya beberapa waktu lalu Indonesia perlu mencetak startup-startup unicorn baru untuk memastikan agar UMKM dapat menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi digital.

“Kita harus segera bersiap, apalagi Indonesia akan mengalami puncak demografi di 2032. Dalam sepuluh tahun ke depan, baik pelaku industri maupun pemerintah harus bergerak cepat. Jangan pernah meremehkan ekonomi digital yang memanfaatkan ICT, karena pertumbuhannya eksponensial, bukan linier,” ujarnya.

Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital di Indonesia pada 2021 mencapai $70 miliar dan termasuk tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Nilai ini diproyeksi menembus angka $146 miliar pada 2025.

Nexticorn 2022 akan diikuti berbagai startup lokal terpilih dengan putaran pendanaan Seri A ke atas

Kurasi Startup dan Investor yang Tepat Menjadi Kunci Sukses Gelaran Nexticorn 2022

Acara NXC International Summit 2022 (Nexticorn) yang akan digelar di Bali pada Agustus-September 2022 mendatang diharapkan bisa menjadi ajang bertemunya startup berkualitas dengan venture capital lokal dan asing. Untuk memastikan acara tersebut bisa memberikan impact yang positif bagi kedua belah pihak, pihak penyelenggara memastikan proses kurasi startup dan siapa saja VC yang hadir dilakukan secara tepat.

Menurut Chairman Nexticorn Foundation Rudiantara, yang bisa hadir di acara tersebut adalah pendiri startup dan jajaran C-Level. Sementara dari sisi pemodal ventura, mereka yang masuk kategori Principal dan Partner saja yang bakal mengikuti acara ini.

Tercatat ada 26 startup yang masuk ke putaran pendanaan Seri A ke atas yang hadir di acara tersebut, di antaranya Wahyoo, Noice, Ritase, Crowde, Dagangan, Hangry, Investree, dan HappyFresh. Pihak penyelenggara masih melakukan kurasi ke sekitar 130 startup untuk bisa mengikuti acara ini.

Dari sisi venture capital, dipastikan 16 VC sudah mendaftarkan diri. Di antaranya adalah Alpha JWC Ventures, Sequoia, 1982 Ventures, Vertex Ventures, Softbank, Insignia Ventures Partners, Temasek, Openspace Ventures ,dan Beenext.

“Meskipun bertemakan web3 yang harapannya bisa menjadi pemicu lebih banyak lagi startup yang menghadirkan layanan dan teknologi web3 untuk bisa menjadi startup unicorn selanjutnya, tidak menutup kemungkinan mereka yang masuuk dalam kategori startup web2 juga bisa ikut hadir bertemu langsung dengan calon investor potensial,” kata Rudiantara.

Disinggung seperti hasil gelaran acara Nexticorn sebelumnya bagi pendanaan startup dan minat investor yang bergabung, Edward Ismawan Chamdani, salah satu Committee Nexticorn dan Co-Founder & Managing Director Gayo Capital mengungkapkan, acara sebelumnya masih berada di naungan yayasan.

Tahun ini, ketika Nexticorn sudah menjadi sebuah PT, akan dipastikan adanya laporan dan hasil rangkuman usai acara. Siapa saja startup yang berhasil melakukan meetup dengan investor dan seperti apa tindak lanjutnya. Hal ini akan menjadi catatan penting bagi pihak penyelenggara.

“Dengan mengedepankan web3, harapannya Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga sebagai produsen yang bisa menghasilkan gaming berkualitas. Salah satu caranya adalah mendukung game developer lokal yang sudah mulai menerapkan teknologi web3 saat ini,” kata Edward.

Proses kurasi startup

Menurut salah satu pendukung acara, DR David Rimbo dari Ernst & Young Indonesia, proses kurasi ketat dilakukan untuk memastikan startup yang diundang memang telah mengalami pertumbuhan yang positif dan sedang dalam proses scale up.

Untuk memastikan proses matchmaking yang akurat, pihak Ernst & Young Indonesia juga mengolah data dan informasi yang diberikan masing-masing startup secara mendalam.

“Masing-masing startup memiliki business model dan competitive advantage. Untuk itu kami membuat struktur sehingga kami bisa mengambil dan mengolah data dengan melakukan analisis, tanpa mengurangi nilai atau value dari masing-masing startup,” kata David.

Menurut David, meskipun banyak startup kini berada di masa-masa sulit, hal ini tidak mengganggu gelaran acara Nexticorn. Dirinya melihat proses yang serba sulit saat ini membuat startup semakin matang dan tumbuh secara positif. Di sisi lain, kondisi ini juga menjadi ajang pembuktian, siapa saja startup Indoensia yang berhasil menjadi lebih unggul.

Mengusung tema “Decentralizing The Future of Internet”, acara Nexticorn kali ini akan mengedepankan experience ekosistem teknologi tanah air bagi para partisipan.

Acara ini turut didukung Amvesindo, Asosiasi Fintech Indonesia, Ernst & Young Indonesia, Ideosource, DailySocial.id, Kadin Indonesia, dan G20 Indonesia 2022.

NextIcorn International Summit akan diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus - 2 September 2022 di Bali, Indonesia

NextICorn International Summit Kembali Digelar, Angkat Tema Web3 Sebagai Masa Depan Industri

Setelah dua tahun hiatus karena pandemi, ajang pertemuan startup Indonesia dengan investor global, NextICorn International Summit (atau NXC) akan kembali diselenggarakan di Bali pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2022. Kegiatan kali ini akan lebih fokus untuk memberi sosialisasi serta edukasi terkait web3 (web 3.0) yang digadang menjadi masa depan industri teknologi.

Dalam 4 tahun terakhir, NextICorn telah berhasil menarik investor dari lebih dari 20 negara dan telah menjadi pusat ide, kreativitas, dan gerakan budaya digital. Mengemban misi yang konsisten, gelaran ini diharapkan bisa membuka peluang startup potensial di Indonesia untuk menemukan investor dalam pendanaan tingkat lanjut.

Akselerasi teknologi di kala pandemi berdampak pada jumlah unicorn yang ada di Tanah Air. Dalam jangka waktu kurang dari dua tahun, Indonesia berhasil mencetak hampir dua kali lipat lebih banyak unicorn dari periode 2016-2020. Sebuah fakta yang tidak bisa dianggap sebelah mata dan patut diapresiasi. Apa yang berhasil diwujudkan semua pihak yang terlibat di industri ini.

Jika pada gelaran sebelumnya hanya berlangsung selama dua hari, NextICorn kali ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Hari pertama akan menjadi ruang untuk partisipan yang lebih umum bisa membangun koneksi dan belajar banyak hal terkait berbagai kemajuan di ekosistem startup teknologi tanah air.

Sementara hari kedua dan ketiga akan menjadi momen yang lebih eksklusif bagi para founder dan investor. Seperti pada gelaran NextICorn sebelumnya, startup-startup terpilih juga mendapat kesempatan yang sama untuk pitching bisnis mereka di depan para investor.

Acara ini akan menargetkan partisipasi lebih dari 160 startups dari seluruh penjuru negeri, serta lebih dari 125 investor baik lokal maupun global. Berkaca dari statistik sebelumnya, diperkirakan akan ada lebih dari 6000 meeting terlaksana dalam gelaran NextICorn International Summit 2022 ini.

Edward Chamdani, CEO NXC 2022, mengungkapkan, “Salah satu hal yang membedakan gelaran tahun ini dengan yang sebelumnya adalah NextIcorn kali ini akan fokus tidak hanya pada startup atau perusahaan dengan layanan mainstream, tetapi juga para pemain yang bergerak di sektor yang tengah berkembang. Selain itu, acara ini juga diharapkan bisa menyalurkan perspektif korporasi dalam geliat industri teknologi,”

Web3 bukan sekadar hype

Sebagai salah satu perusahaan konsultan ternama dan juga mitra dari NextIcorn, Ernst & Young Indonesia menemukan fakta yang cukup fundamental terkait industri startup dan ekonomi digital. Para investor kini semakin tertarik untuk berinvestasi pada teknologi terkini yang sekarang disebut web3.

Web3 membuka jalan bagi masa depan di mana orang dan mesin yang berbeda dapat berinteraksi dengan data, nilai, dan rekanan lainnya tanpa keterlibatan pihak ketiga. Kemampuan ini berkat substansi jaringan peer-to-peer. Produk akhirnya adalah struktur komputer modular, berpusat pada manusia, dan menjaga privasi untuk gelombang web berikutnya.

Dewasa ini, semakin banyak sektor yang mulai melihat peluang untuk mengadaptasi teknologi teranyar ini. Ekonomi metaverse secara global juga bertumbuh secara eksponensial mencapai $350 miliar di tahun 2021. Hal ini patut menjadi perhatian dan alasan untuk semakin jauh melihat seperti apa proyeksi pertumbuhan industri ini kedepannya.

NextICorn International Summit 2022 ini akan banyak membahas tentang seluk beluk ekosistem web3. Terdapat area khusus yang disebut Experience Area, didedikasikan untuk para partisipan agar bisa merasakan pengalaman langsung dengan teknologi web3. Selain itu, NextICorn juga akan menghadirkan para penggiat web3 ternama global termasuk para pemimpin pasar untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Chairman NextICorn Rudiantara mengatakan “Di era sebelumnya, kita masih fokus pada pengembangan teknologi di ranah web 2.0. Melalui NextICorn kali ini, kita akan lebih fokus untuk memberikan sosialisasi serta edukasi yang lebih mendalam terkait masa depan di industri ini yaitu web3.”

Perwakilan dari NextICorn International Summit / Kominfo

Ingin Pertemukan Startup dengan Investor Global, NextICorn International Summit Akan Digelar

Bertujuan untuk mempertemukan startup Indonesia dengan investor global, kegiatan NextICorn International Summit akan digelar tanggal 9-10 Mei 2018 mendatang di Bali. Acara ini diinisiasi oleh Kominfo bekerja sama dengan Amvesindo dan Global Consulting Ernst & Young.

Dalam acara tersebut, penyelenggara bakal mengundang investor global untuk hadir dan menemui startup terpilih. Chief Coordinator NextICorn Promotion Roadshow Calendar Donald Wihardja mengungkapkan, melalui kegiatan ini diharapkan bisa lebih mempromosikan Indonesia sebagai “digital paradise”.

“Kita perkenalkan Indonesia itu sebagai digital paradise, tempatnya bukan cuma bagus tapi pemerintah juga menyambut baik untuk digital initiative ini. Kita masyarakatnya juga sudah matang secara global, mahir pakai fintech, aplikasi, sehingga dapat menciptakan unicorn yang statusnya didapat hanya dengan customer di Indonesia,” kata Donald.

Donald menambahkan kegiatan ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk startup yang saat ini sudah memasuki tahapan pendanaan berikutnya dan masih kesulitan melakukan fundraising, usai mendapatkan pendanaan pra-seri A dan seri A.

Dari 70 startup terpilih nantinya akan melalui proses kurasi, berdasarkan kesiapan dari startup tersebut soal pendanaan. Proses kurasi dilaksanakan oleh Kominfo bekerja sama dengan Global Consulting Ernst & Young. Tujuan kurasi untuk membantu startup menyusun resume singkat dalam satu halaman mengenai gambaran serta model bisnis.

“Kita telah susun compendium atau booklet yang berisi informasi tentang startup tersebut sesuai dengan standar kebutuhan investor. Informasi yang disusun dalam compedium tersebut di antaranya model bisnis, kategori, proses, perkembangan terakhir startup tersebut, keadaan keuangan, serta potensi ke depannya,” kata Deputy to the Chairman for NextICorn Strategy Formulation Coordination Lis Sutjiati.

Dihadiri CEO dari startup unicorn Indonesia

Dalam acara tersebut rencananya turut hadir pendiri dari empat startup unicorn di Indonesia. Di antaranya adalah Nadiem Makarim (CEO & Founder Go-Jek), Ferry Unardi (CEO & Co-Founder Traveloka), William Tanuwijaya (CEO & Co-Founder Tokopedia) dan Achmad Zaky (CEO & Founder Bukalapak). Di hadapan pendiri startup lainnya serta investor, mereka nantinya akan memberikan presentasi dan mengisi sharing session dalam “Lane of Fame of Indonesian Unicorns.”

Pembicara internasional lain yang rencananya akan menghadiri acara tersebut dari ASEAN E-Sports Pioneer Nick Nash dan Eduardo Saverin yang merupakan salah satu pendiri Facebook.

“Ini pertama di dunia, ada negara punya program khusus untuk kolaborasi semua ekosistem dunia untuk bertemu VC dunia. Memang masih panjang jalannya, tapi kalau sudah ketemu, akan ada proses. Ini pemerintah sebagai proses akselerasi agar investor-investor dunia yang bisa menelurkan unicorn, ketemu dengan startup Indonesia,” kata Lis Sutjiati.